Makalah PAK Kelompok 1. Ok..
Makalah PAK Kelompok 1. Ok..
MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Fakultas Ekonomi
Jurusan Magister Akuntansi
Universitas Riau
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dr. Kamaliah, SE, MM, Ak, CA, selaku dosen mata kuliah “Pelaporan
Akuntansi Keuangan” yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga kami
dapat memahami.
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1.
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1. Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan..............................3
2.1.1. Defenisi Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan......................3
2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan......................................................................8
2.2. Manajemen Laba..................................................................................9
2.2.1. Definisi Manajemen Laba.......................................................................9
2.2.2. Fungsi Manajemen Laba.......................................................................10
2.2.3. Sasaran Manajemen Laba.....................................................................11
2.2.4. Alasan dilakukan manajemen laba........................................................11
2.2.5. Terjadinya Manajemen Laba................................................................12
2.3 Konsekuensi Ekonomi Laporan Keuangan...........................................12
2.4 Studi Kasus Analisis Kasus PT. INDOFARMA Tbk...........................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pelaporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam aktivitas sebuah
entitas, karena laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi
keuangan kepada pihak-pihak eksternal yang akan dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Hal ini dapat terlihat pada tujuan laporan keuangan yaitu
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi. Selain itu, Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.
Setiap entitas harus memiliki kemampuan yang baik dalam menyajikan laporan
keuangan setiap periodenya baik dalam hal keandalan, materialitas, ataupun kualitas
dari informasi yang terdapat dalam penyajian laporan keuangan. Untuk memiliki
kemampuan yang baik setiap perusahaan harus memahami dan menerapkan standar
akuntansi keuangan yang tertuang dalam PSAK, baik itu mengenai kerangka konseptual
dan pelaporan keuangan, manajemen laba, ataupun konsekuensi ekonomi laporan
keuangan. Dengan adanya PSAK ini diharapkan seluruh entitas yang ada di Indonesia
mampu menerapkan dengan baik dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan
standar akuntansi keuangan yang berlaku sehingga semua informasi dalam laporan
keuangan dapat memberikan keyakinan bagi penggunanya dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis (yang terdiri dari 4 orang) ingin
menyusun sebuah makalah dengan judul “Kerangka Konseptual dan Pelaporan
Keuangan, Manajemen Laba. Konsekuensi Ekonomis Laporan Keuangan”. Dalam
makalah ini penulis akan memapaparkan Kerangka Konseptual dan Pelaporan
Keuangan berdasarkan IFRS yang saat ini berlaku di Indonesia, tentang teori
manajemen laba dan analisis kasus studi PT. Indofarma, Tbk sebagai contoh kasus
manajemen laba yang pernah ada, serta konsekuensi ekonomis laporan keuangan.
iv
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan berdasarakan IFRS
yang saat ini berlaku di Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan Teori Manajemen Laba?
3. Bagaimana konsekuensi ekonomis terhadap laporan keuangan?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan
dalam makalah ini antara lain:
1. Untuk memaparkan Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan sesuai dengan
PSAK berdasarkan IFRS baik untuk lapran keuangan bertujuan umum ( yang
selanjutnya disebut laporan keuangan) (PSAK 01), Laporan Arus Kas (PSAK 02),
Laporan Keuangan Interm (PSAK 03);
2. Untuk memaparkan Teori manajamen laba baik definisi, sasaran, alasan, serta
terjadinya manajemen laba;
3. Untuk memaparkan mengenai konsekuensi ekonomis laporan keuangan baik
definisi, terjadinya ataupun hubungan konsekuensi ekonomi dengan pasar modal.
v
BAB II
PEMBAHASAN
xi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi
mengenai entitas yang meliputi:
a. aset;
b. liabilitas;
c. ekuitas;
d. pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
e. kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik;dan
f. arus kas.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa
depan dan, khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
xiii
ketat dari sudut pandang akuntansi dapat memberikan perspektif yang berbeda
kepada manajer.
Tim juga dapat membantu mengembangkan formula strategi bisnis untuk
membantu pemilik bisnis memahami cara meningkatkan atau menghasilkan
lebih banyak keuntungan.
xiv
2.2.5 Terjadinya Manajemen Laba
Menurut Ayres (1994:27-29) manajemen laba dapat dilakukan oleh manajer dengan
cara-cara sebagai berikut:
a. Manajer dapat menentukan kapan waktu akan melakukan manajemen laba
melalui kebijakannya. Hal ini biasanya dikaitkan dengan segala aktivitas yang
dapat mempengaruhi aliran kas dan juga keuntungan yang secara pribadi
merupakan wewenang dari para manajer.
b. Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajib
diterapkan oleh suatu perusahaan. Yaitu antara menerapkan lebih awal atau
menunda sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
c. Upaya manajer untuk mengganti atau merubah suatu metode akuntansi tertentu
dari sekian banyak metode yang dapat dipilih yang tersedia dan diakui oleh
badan akuntansi yang ada (GAAP).
xv
3. Hadirnya konsekuensi ekonomi menimbulkan pertanyaan mengapa
konsekuensi ekonomi tersebut ada.
Esensi dari economic consequences adalah bahwa kebijakan akuntansi dan
perubahan kebijakan akuntansi tersebut merupakan suatu permasalahan (matter),
terutama permasalahan bagi manajemen. Akan tetapi, apabila hal tersebut merupakan
permasalahan bagi manajemen, kebijakan akuntansi juga permasalahan bagi investor
yang memiliki perusahaan karena manajer dapat mengubah hasil operasi perusahaan
sesungguhnya dengan melakukan perubahan kebijakan akuntansi.
Economic consequences muncul karena perusahaan melakukan kontrak seperti
kompensasi eksekutif (executive compensation) dan kontrak utang (debt contract).
Kebijakan akuntansi yang digunakan dapat merupakan sumber informasi yang penting
bagi investor. Manajer dapat menggunakan sumber informasi berupa pilihan kebijakan
akuntansi yang dipilih sebagai signal tentang informasi dalam dari perusahaan. Alasan
lain munculnya konsekuensi ekonomi adalah karena :
a Economic consequences muncul karena perusahaan melakukan kontrak seperti
kompensasi eksekutif (executive compensation) dan kontrak utang (debt
contract).
b Kebijakan akuntansi yang digunakan dapat merupakan sumber informasi yang
penting bagi investor. Manajer dapat menggunakan sumber informasi berupa
pilihan kebijakan akuntansi yang dipilih sebagai signal tentang informasi dalam
dari perusahaan
c Teori pasar modal efisien gagal menjelaskan perilaku pasar. Berdasarkan teori
pasar modal efisien, suatu perubahan akuntansi direaksi oleh pasar hanya apabila
perubahan akuntansi tersebut berpengaruh terhadap arus kas perusahaan.
d Economic consequences diperlukan untuk mengetahui respon pasar atas
perubahan kebijakan akuntansi walaupun perubahan kebijakan akuntansi tersebut
tidak berpengaruh secara langsung terhadap arus kas. Karena itu, economic
consequences merupakan salah satu anomali pasar modal efisien. Teori akuntansi
positif (PAT) adalah penjelasan terhadap adanya economic consequences.
Teori pasar modal efisien gagal menjelaskan perilaku pasar. Berdasarkan teori
pasar modal efisien, suatu perubahan akuntansi direaksi oleh pasar hanya apabila
xvi
perubahan akuntansi tersebut berpengaruh terhadap arus kas perusahaan. Economic
consequences diperlukan untuk mengetahui respon pasar atas perubahan kebijakan
akuntansi walaupun perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak berpengaruh secara
langsung terhadap arus kas. Karena itu, economic consequences merupakan salah satu
anomali pasar modal efisien. Teori akuntansi positif (Positive Accounting Theory/PAT)
adalah penjelasan terhadap adanya economic consequences.
PAT adalah teori yang berkaitan dengan prediksi tindakan atas adanya pilihan
kebijakan akuntansi oleh manajer dan bagaimana manajer merespon suatu standar baru.
Komponen PAT meliputi:
1. Bonus Plan Hypothesis
2. Debt Covenant Hypothesis
3. Political Cost Hypothesis
Bonus Plan Hypothesis – Manajer yang memiliki program bonus akan memilih
kebijakan akuntansi yang menggeser laba dari periode yang akan datang ke periode
sekarang.
Debt Covenant Hypothesis – Semakin dekat perusahaan terhadap pelanggaran
kovenan utang berbasis akuntansi, semakin mungkin manajer memilih prosedur
akuntansi yang menggeser laba dari periode yang akan datang ke periode sekarang.
Political Cost Hypothesis – Semakin besar biaya politik yang dihadapi
perusahaan, semakin mungkin manajer memilih prosedur akuntansi yang menggeser
laba periode sekarang ke periode yang akan datang.
xvii
1. Adanya Perubahan Regulasi pemerintah.
2. Persaingan yang semakni ketat antar produsen obat
3. Komposisi portofolio produk yang sangat bergantung pada obat generic
4. Pengembangan 40 (empat puluh) jenis obat-obat ethical yang berharga murah
dengan merek (low-price branded generic)
5. Inefisiensi produksi yang disebabkan oleh kapasitas menganggur (idle capacity)
dari fasilitas produksi
6. Sejak tahun 2000 Perusahaan mendirikan anak perusahaan yaitu PT. Indofarma
Global Medika (IGM) yang menjadi distributor untuk semua produk Indofarma
7. Adanya Peningkatan persediaan (obat jadi, bahan baku, alat-alat kesehatan dan
Iain-lain) tapi tidak melalui perencanaan yang baik dan juga tidak didukung oleh
kebutuhan atau daya serap pasar khususnya alat-alat kesehatan.
8. Beban usaha mengalami peningkatan sebesar Rp. 183,88 (seratus delapan puluh
tiga koma delapan puluh delapan) miliar yang juga mendorong meningkatnya
kerugian ditambah dengan beban bungan pinjaman sebesar Rp. 40,95 (empat puluh
komasembilan puluh lima) miliar.
Adapun tinjauan keuangan PT. Indofarma, Tbk selama 5 tahun yaitu tahun 1999-2003
DESKRIPSI 1999 2000 2001 2002 2003
Penjual Bersih 392,02 493,37 615,43 687,98 498,21
Laba Kotor 182,06 272,54 303,79 123,16 136,84
Laba (Rugi) Usaha 125,92 182,07 172,33 (52,26) (47,05)
Laba (Rugi) Bersih 117,01 110,29 122,54 (59,82) (129,57)
Total Aktiva 487,51 538,17 811,62 810,03 635,96
Aktiva Lancar 421,71 432,79 688,96 647,16 443,65
Aktiva Tidak Lancar 65,80 105,38 122,66 162,87 192,96
Total Kewajiban 239,92 245,61 294,19 412,03 368,01
Kewajiban Lancar 239,92 245,61 289,76 373,22 343,16
Kewajiban Tidak lancer - - 4,43 38,81 24,85
Ekuitas 247,59 292,57 520,84 390,43 260,86
Analisis Kasus
xviii
Awal mula dari kasus ini karena selama 2 (dua) tahun berturut-turut Indofarma
mengalami kerugian yaitu pada tahun 2002 dan 2003. Padahal tahun 2001 perusahaan
farmasi tersebut meraih laba yang cukup besar (lihat tabel 1). Setelah dilakukan
pemeriksaan oleh Bapepam ternyata telah adanya kesalahan dalam penyajian informasi
di dalam Laporan Keuangan 2001. Kejadian ini merupakan suatu bentuk pelanggaran
terhadap ketentuan Pasar Modal (UUPM dan peraturan Bapepam) dan Pedoman Standar
Akuntan Publik (PSAK).
Bahwa di dalam ketentuan Pasar Modal yaitu yang terdapat dalam Pasal 69 ayat (l)
UUPM:
"Laporan Keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun berdasarkan
prinsip akuntansi yang berlaku umum."
Adapun bukti-bukti yang ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Nilai Barang Dalam Proses dinilai lebih tinggi dari nilai seharusnya
(oversteated) dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada tahun
buku 2001 sebesar Rp 28.870.000.000,00. Akibat overstated tersebut, maka
Harga Pokok Penjualan akan understated sebesar Rp 28.870.000.000,00 dan
laba bersih juga akan mengalami overstated dengan nilai yang sama pula.
2. Berdasarkan angka 2 huruf a pearaturan Bapepam nomor VIII.G.7 tentang
pedoman penyajian laporan keuangan disebutkan bahwa “manajemen emiten
atau perusahaan public vertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan”
3. Dalam pedoman standar akuntansi public (PSAK) kerangka dasar penyusunan
dan penyajian laporan keuangan khususnya berkaitan dengan materialitas,
paragraph 30 dinyatakan bahwa “….informasi dipandang material kalau
kelalaian mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar
laporan keuangan…”
4. Dalam PSAK kerangka dasar penyusunan dan penyajian alaporan keuangan
khususnya berkaitan engan keandalan, paragraph 31 menyatakan bahwa “….
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (realiabel) informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material
xix
dan dapat diandalkan pemakai sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithfull
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan”.
5. PSAK No 1 Paragaraf 10 bahwa “ laporan keuangan harus menyajikan secara
wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, dan arus kas
perusahaan dengan menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan yang
diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan keuangan….”
6. Berdasarkan pasal 5 huruf n undang-undang No 8 tahun 1995 tentang pasar
modal dan pasal 64 peraturan pemerintah nomor 45 tahun 1995 sebagaimana
telah diubah dengan peraturan pemerintah no 12 tahun 2004 tentang
penyelenggaraan kegiatan dibidang pasar modal, kepada direksi yang menjabat
pada periode terbitnya laporan keuangan tahun periode 2001 diberikan sanksi
administrative berupa denda sebesar Rp. 500.000.000,00 dan memerintahkan
kepada direksi PT. Indofarma Tbk untuk :
a. Segera membenahi dan atau menyusun system pengendalian internal dan
system akuntansi perusahaan yang memadai untuk menghindari timbulnya
permasalahan yang sama dikemudian hari. Pembenahan dan atau
penyusunan system pengendalian internal dan system akuntansi perusahaan
tersbut sudah harus diselesaikan selambat-lambatnya pada akhir semester 1
tahun buku 2005.
b. Menyampaikan laporan perkembangan atau pembenahan dan atau
penyusunan system pengendaliaan internal dan system akuntansi perusahaan
tersebut secara berkala setiap akhir bulan kepada BAPEPAM.
c. Menunjuk akuntan public yang terdaftar di BAPEPAM untuk melakukan
audit khusus untuk melakukan penilaian atas system pengendalian internal
dan item akuntansi tersebut apabila perusahaan telah selesai melakukan
pembenahan adan atu penyusunan system pengendalian internal dan system
akuntansi perusahaan. Hasil audit khusus tersebut wajib disampaikan ke
BAPEPAM.
xx
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kerangka
konseptual dan pelaporan keuangan dapat diringkas dalam bagan yang menjelaskan 3
level dalam yaitu First Level merupakan basic objective, Second Level merupakan
karakteristik keuangan dan Unsur Iaporan keuangan, Third Level merupakan
Recognition, measurement, and disclosure concepts. Pilihan metode akuntansi yang
secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan
manajemen laba. Tiga alasan manajer melakukan manajemen laba adalah meningkatkan
kepercayaan pemegang saham terhadap manajer, Manajemen laba dapat memperbaiki
hubungan dengan pihak kreditor, menarik investor untuk menanamkan modalnya
terutama pada perusahaan go publik pada saat IPO. Hal ini dapat tercermin dalam kasus
yang pernah terjadi pada PT. Indofarma, Tbk. Teori economic consequences sebagai
dampak laporan akuntansi terhadap perilaku pengambilan keputusan bisnis, pemerintah,
dan kreditor. Economic consequences muncul karena perusahaan melakukan kontrak
seperti kompensasi eksekutif (executive compensation) dan kontrak utang (debt
contract).
3.2 Saran
Penulis berharap dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca
maupun penulis dapat menerapkan etika, moral, akhlak yang baik sesuai dengan
praktek yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan di dalam penulisan
makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
uraian-uraian diatas maupun bahasanya dalam penyelesaian karya tulis ini. Untuk itu
besar harapan penulis kepada pembaca untuk mengkoreksi dan memberikan masukan
serta memberikan bimbingan kepada penulis agar kesalahan-kesalahan yang tidak
sesuai dengan penulis uraikan dapat diperbaiki dengan baik dan benar.
xxi
DAFTAR PUSTAKA
xxii