e-ISSN/p-ISSN: 2615-7977/2477-118X
DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v5i2.486
©Komisi Pemberantasan Korupsi
Kurnia Ramadhana
Indonesia Corruption Watch
kurnia@antikorupsi.org
Abstract
The leadership of the Corruption Eradication Commission will change soon. Based on Act
Number 19 of 2009 about the Corruption Eradication Commission the term of office of five
leaders of the anti-corruption institution is limited to only four years. On that basis, the following
article will discuss the Corruption Eradication Commission during the 2016-2018 period. the
focus of this study is divided into two parts, namely the performance of the KPK in court and the
ability of the KPK leadership to manage safety. For the trial section the author tries to analyze:
1) Using the rules of money laundering in each indictment; 2) Average prison charge; 3) Trend
of revocation of political right. Then, in the institutional context, the highlights are some of the
problems that occurred during the era of leadership volume IV and internal ethical enforcement
in the KPK. In fact, there are still many crucial records over the past few years that should be
considered by the next leadership terms.
Abstrak
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi akan segera berganti. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, masa
jabatan lima pemimpin lembaga anti-rasuah ini terbatas hanya selama empat tahun. Atas
dasar itu tulisan berikut akan mencoba menilai kinerja KPK selama kurun waktu 2016-2018.
Adapun yang menjadi fokus penilaian terbagi menjadi dua bagian, yakni kinerja KPK dalam
persidangan dan kemampuan Pimpinan KPK dalam mengelola kelembagaan. Untuk bagian
persidangan penulis mencoba menganalisis:1) Penggunaan aturan pencucian uang dalam
setiap surat dakwaan; 2) Rata-rata tuntutan penjara; 3) Tren pencabutan hak politik. Lalu
pada konteks kelembagaan hal yang akan disoroti adalah berbagai kekisruhan yang terjadi
selama era kepemimpinan jilid IV dan penegakan etik di internal KPK. Faktanya, masih
banyak catatan krusial selama beberapa tahun ke belakang yang semestinya dapat dijadikan
evaluasi untuk kepemimpinan selanjutnya.
151
Kurnia Ramadhana
Panjaitan, dan Saut Situmorang. Tidak bisa bahwa kinerja KPK dalam memberantas
dipungkiri bahwa selama empat tahun korupsi juga diapresiasi oleh khalayak
terakhir KPK banyak menuai prestasi. dunia.
Namun di luar itu, tidak sedikit juga Pada tahun 2017 lalu KPK era Agus
catatan kritis yang mesti diberikan pada Rahardjo pun banyak diapresiasi oleh
lembaga anti-rasuah tersebut. kalangan pemerhati hukum karena
Sejak awal kemunculan KPK, berhasil menetapkan korporasi sebagai
lembaga ini selalu mendapatkan tersangka. PT Duta Graha Indah yang saat
kepercayaan tinggi dari masyarakat. itu terlibat dalam kasus korupsi proyek
Terbukti dari survei yang dilakukan oleh pembangunan Rumah Sakit Pendidikan
Lembaga Survei Indonesia pada Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata
pertengahan 2019 lalu, yang Universitas Udayana yang dijadikan
menempatkan KPK di peringkat teratas subjek pidana dalam persidangan.
dengan meraih 84% tingkat kepercayaan Penetapan ini merupakan langkah
publik1. Kemudian dilanjutkan dengan terobosan KPK dalam
Presiden dan Kepolisian yang mengimplementasikan Peraturan
mendapatkan nilai 79%. Sederhananya Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016
dapat disebutkan bahwa KPK sampai saat tentang Tata Cara Penanganan Tindak
ini masih dipercaya publik sebagai leading Pidana oleh Korporasi. Sebab, isu
sector dalam upaya menciptakan korporasi yang kerap menerima manfaat
Indonesia bebas dari praktik korupsi. dari tindak pidana korupsi selalu menjadi
Tingkat kepercayaan publik yang kegamangan untuk ditindak para penegak
tinggi pada KPK pun tak bisa dilepaskan hukum.
dari kinerja KPK, salah satunya Selama empat tahun terakhir KPK
penindakan. Bagaimana tidak, dalam pun berhasil mengungkap skandal korupsi
empat tahun terakhir KPK berhasil yang melibatkan elite politik. Selain itu
menindak pelaku korupsi dari berbagai perkara yang masuk ke ranah penyidikan
cabang kekuasaan. Misalnya: Ketua DPR RI juga memiliki dimensi kerugian negara
(Setya Novanto), Ketua DPD RI (Irman yang besar. Lihat saja ketika lembaga anti-
Gusman), Hakim Konstitusi (Patrialis rasuah ini menetapkan tersangka untuk
1 “LSI: KPK Lembaga Paling Dipercaya, Disusul 2“KPK Terima Ramon Magsaysay Award 2013”
Presiden dan Polisi” (https://nasional.tempo.co/read/509123/kp
(https://nasional.tempo.co/read/1241754/lsi k-terima-ramon-magsaysay-award-2013)
-kpk-lembaga-paling-dipercaya-disusul-
presiden-dan-polisi/full&view=ok)
152
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian
153
Kurnia Ramadhana
3 Eddy OS Hiariej “Menjawab Keberatan KPK” Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
(https://kompas.id/baca/opini/2018/07/12/ (Jakarta, 2006), hlm. 14.
menjawab-keberatan-kpk) 5 Novariza dan M.Nur Sholikin, Buku Pedoman
4 Naskah Akademik Rancangan Undang- Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang
Undang Tentang Pencegahan dan dan Pemulihan Aset di Pasar Modal (Jakarta:
Perpustakaan Nasional, 2018), hlm. 112.
154
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian
maraknya praktik korupsi yang merugikan Tindak Pidana Pencucian Uang. Pasal 69
perekonomian negara maka aturan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
pencucian uang mutlak mesti sering tentang Pencegahan dan Pemberantasan
dilekatkan pada setiap pelaku korupsi. Tindak Pidana Pencucian Uang telah tegas
Misalnya dapat merujuk pada Pasal menyebutkan bahwa untuk dapat
3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dilakukan penyidikan, penuntutan, dan
tentang Pencegahan dan Pemberantasan pemeriksaan di sidang pengadilan
Tindak Pidana Pencucian Uang yang terhadap tindak pidana pencucian uang
menyebutkan bahwa setiap orang yang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu
menempatkan, mentransfer, mengalihkan, tindak pidana asalnya.
membelanjakan, membayarkan, Hal di atas kerap menjadi
menghibahkan, menitipkan, membawa ke perdebatan sekaligus hambatan tersendiri
luar negeri, mengubah bentuk, bagi penegak hukum. Sebab, masih ada
menukarkan dengan mata uang atau surat perbedaan pandangan antar-penegak
berharga atau perbuatan lain atas Harta hukum atau dengan hakim terkait hal ini.
Kekayaan yang diketahuinya atau patut Penting untuk ditegaskan bahwa antara
diduganya merupakan hasil tindak pidana predicate crime atau dalam hal ini korupsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat dan tindak pidana pencucian uang
(1) dengan tujuan menyembunyikan atau memiliki niat jahat (mens rea) yang
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan berbeda. Sehingga bukan merupakan satu
dipidana karena tindak pidana Pencucian kesatuan. Lagi pun, demi asas cepat,
Uang dengan pidana penjara paling lama sederhana, dan biaya murah seharusnya
20 (dua puluh) tahun dan denda paling semakin menegaskan bahwa memulai
banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh penanganan perkara tindak pidana
miliar rupiah). pencucian uang tidak mesti menunggu
Untuk memahami konstruksi Pasal pengusutan predicate crime.
di atas maka dapat dibagi menjadi 2 (dua) Selain itu, tidak salah jika dikatakan
bagian, yakni: 1) Setiap orang yang bahwa tindak pidana pencucian uang
menempatkan harta kekayaan yang merupakan sebuah kejahatan yang terus
diketahui atau patut diduganya mengikuti perkembangan zaman. Karena
merupakan hasil tindak pidana sebagaimana disebutkan sebelumnya
sebagaimana dimaksud dalam predicate bahwa pelaku kejahatan akan melakukan
crime tindak pidana pencucian uang; 2) segala cara untuk menutupi atau
Dengan tujuan menyembunyikan atau menyembunyikan harta kekayaan yang
menyamarkan asal-usul harta kekayaan. diperoleh dari tindak pidana korupsi.
Secara sederhana jika pelaku kejahatan Maka dari itu penyidik dan penuntut
menempatkan harta yang berasal dari umum juga mesti selalu memperbarui
kejahatan korupsi dalam sebuah rekening pengetahuan dan kemampuan terkait
perbankan dengan tujuan modus operandi setiap pelaku kejahatan
menyembunyikan maka tindak pidana pencucian uang.
pencucian uang sebenarnya sudah terjadi Tidak bisa dilepaskan juga faktor
dan bisa dijerat oleh penegak hukum. yurisdiksi menjadi problematika di
Keempat, tidak perlu dibuktikan internal penegak hukum. Sebagai
terlebih dahulu predicate crime kejahatan transnational crime tentu
sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 kejahatan pencucian uang kerap
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 berkelindan dengan negara lain. Hal ini
tentang Pencegahan dan Pemberantasan pun menjadi persoalan, sebab,
155
Kurnia Ramadhana
ketersediaan alat bukti sangat bergantung Novanto bercita rasa pencucian uang6.
pada kemauan dari negara lain tersebut. Sebab, aliran dana proyek KTP-elektronik
Apalagi jika dikaitkan bahwa saat ini yang telah menjerat Novanto telah
Indonesia belum banyak melakukan melintasi 6 negara, yaitu Indonesia,
perjanjian mutual legal assistance dengan Amerika Serikat, Mauritius, India,
negara lain. Singapura, dan Hong Kong. Harusnya jika
Sebuah perkara yang ditangani oleh Jaksa telah menyebutkan hal tersebut,
institusi Kejaksaan rasanya dapat penyidikan atas dugaan pencucian uang
dijadikan pelajaran berharga bagi penegak terhadap Novanto sudah bisa dimulai.
hukum lain, sekaligus menyadarkan publik Namun faktanya hingga saat ini langkah
bagaimana penerapan aturan anti- tersebut tidak kunjung diambil KPK.
pencucian uang dapat dijadikan alat utama
untuk merampas aset kejahatan. Pada b. Tren Tuntutan
tahun 2005 lalu Bahasyim Assifie (mantan Pada dasarnya Hakim akan
pegawai Direktorat Jenderal Pajak) diduga memutus sebuah perkara berdasarkan
menerima suap dari seorang pengusaha keyakinan dan terpenuhinya alat bukti
sebesar Rp 1 miliar. Perkara tersebut pun sebagaimana disebutkan dalam Pasal 183
diusut oleh Kejaksaan dengan menetapkan KUHAP. Selain itu untuk menjatuhkan
Basyim sebagai tersangka penerima suap. putusan seorang Hakim juga terikat pada
Namun seiring berjalan waktu, surat dakwaan yang dijadikan landasan
penegak hukum menemukan kejanggalan yuridis dalam menerapkan aturan dan
dalam rekening perbankan Bahasyim, segala hal yang terbukti saat persidangan.
yang mana terdapat uang senilai Rp 60 Akan tetapi tuntutan dari Jaksa juga
miliar dan USD 600 ribu. Kemudian memegang peranan penting. Setidaknya
Kejaksaan mencoba menelusuri aset dalam surat tuntutan, publik dapat melihat
tersebut, sampai akhirnya ia ditetapkan seberapa serius penegak hukum melihat
kembali menjadi tersangka dengan dugaan kejahatan yang dilakukan oleh terdakwa.
melakukan pencucian uang. Saat Sekaligus melihat kejelian dari penegak
persidangan Jaksa menggunakan Pasal 77 hukum dalam mencermati fakta-fakta
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 hukum yang timbul selama persidangan.
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Dalam pantauan ICW selama kurun
Tindak Pidana Pencucian Uang waktu tahun 2016 sampai dengan 2018,
(pembalikan beban pembuktian). Benar KPK telah menghadirkan 269 terdakwa di
saja, Bahasyim tidak menjelaskan asal- Persidangan. Jika dilihat dari rata-rata
usul aset tersebut lalu majelis hakim pada tuntutan, lembaga anti-rasuah tersebut
persidangan memutuskan harta terdakwa hanya menuntut pelaku korupsi selama 5
dirampas untuk negara. tahun 7 bulan penjara. Jika dibagi dalam
Kontekstual isu di atas terhadap tiga kategori, misal: kategori ringan (0-4
penanganan perkara yang dilakukan KPK tahun), sedang (4-10 tahun), dan berat (di
dapat terlihat jelas pada persidangan atas 10 tahun) maka tuntutan KPK berada
dengan terdakwa Setya Novanto. Saat itu dalam wilayah sedang. Padahal banyak
Jaksa secara tegas menyebutkan dalam Pasal dalam Undang-Undang Nomor 31
surat tuntutan bahwa perkara korupsi tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20
156
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian
tahun 2001 tentang Pemberantasan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
Tindak Pidana Korupsi yang 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
memungkinkan hukuman sampai dengan Pasal 3: Setiap orang yang dengan
20 tahun penjara, bahkan seumur hidup. tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi,
Tabel 3. Rata-Rata Tuntutan KPK menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya
Jenis 2016 2017 2018
karena jabatan atau kedudukan yang
Jumlah 75 81 113
Terdakwa
dapat merugikan keuangan negara atau
Rata-rata 66 67 67 perekonomian negara, dipidana dengan
tuntutan bulan bulan bulan pidana penjara seumur hidup atau pidana
Rata-rata 67 bulan/5 tahun 7 bulan penjara seumur hidup atau pidana penjara
keseluruhan paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
Sumber: Data Indonesia Corruption Watch 2019 lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda
paling sedikit Rp 50.000.000 (lima puluh
Tentu akan timbul perdebatan juta rupiah) dan paling banyak Rp
bahwa setiap perkara memiliki fakta 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
hukum berbeda dan jenis hukuman antar- Jika dilihat lebih cermat maka ada
pasal dalam Undang-Undang perbedaan mencolok antara dua Pasal
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tersebut. Pasal 2 dengan subjek hukum
pun beragam. Penulis memahami, dan “setiap orang” yang berarti khalayak
bagian ini bukan bermaksud untuk masyarakat minimal hukumannya 4 tahun
menggeneralisasi persoalan, namun tren sedangkan Pasal 3 dengan subjek hukum
secara garis besar harusnya menempatkan lebih spesifik yakni “setiap orang yang
tuntutan KPK tidak lagi berada di tahapan menyalahgunakan kewenangan,
sedang, akan tetapi pada tataran level yang kesempatan atau sarana yang ada padanya
berat. karena jabatan atau kedudukan” hanya 1
Meskipun begitu Penulis merasa tahun. Tentu ini menunjukkan stakeholder
bahwa hukuman dalam Undang-Undang pembentuk undang-undang tidak
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi mengedepankan asas keadilan, bagaimana
masih memberikan celah bagi Jaksa mungkin subjek hukum masyarakat lebih
ataupun Hakim memberikan hukuman tinggi hukumannya dibandingkan dengan
ringan bagi pelaku rasuah. Misalnya, seseorang yang mempunyai jabatan
perbedaan mencolok hukuman dalam tertentu di sebuah instansi negara.
Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Salah satu solusi terbaik untuk
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. mengatasi persoalan tuntutan rendah ini
Pasal 2: Setiap orang yang secara juga menyoal pada regulasi
melawan hukum melakukan perbuatan pemberantasan korupsi di Indonesia.
memperkaya diri sendiri atau orang lain Setidaknya efek jera bagi pelaku korupsi
atau suatu korporasi yang dapat akan timbul jika hukuman dalam Undang-
merugikan keuangan negara atau Undang Pemberantasan Tindak Pidana
perekonomian negara, dipidana penjara Korupsi juga setimpal dengan perbuatan
dengan penjara seumur hidup atau pidana yang dilakukan, bukan malah justru
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan rendah.
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan Dengan maraknya praktik korupsi
denda paling sedikit Rp 200.000.000 (dua serta mengingat kerugian yang
ditimbulkan, seharusnya setiap pelaku
157
Kurnia Ramadhana
158
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian
159
Kurnia Ramadhana
baik oleh Pimpinan KPK maka justu akan Kedua, kebijakan tersebut juga
menjadi boomerang bagi lembaga ini melanggar ketentuan internal KPK
sendiri. sebagaimana tercantum pada Peraturan
Pada bagian ini penulis mencoba KPK RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Nilai-
memberikan catatan pada isu pengelolaan Nilai Dasar Pribadi, Kode Etik, dan
lembaga KPK selama empat tahun Pedoman Perilaku Komisi Pemberantasan
terakhir. Analisis permasalahan akan Korupsi. Pada bagian huruf E angka 4
dibagi menjadi beberapa isu yang sempat aturan a quo tentang Kepemimpinan
mencuat di tengah publik. dijelaskan bahwa Pimpinan KPK wajib
menilai orang yang dipimpinnya secara
a. Mutasi Pegawai KPK objektif berdasarkan kriteria yang jelas.
Pada pertengahan tahun 2018 lalu Sementara diketahui bahwa kebijakan ini
pemberitaan terkait gejolak internal KPK lahir tanpa mempertimbangkan kriteria
sempat mengemuka. Hal ini disebabkan dalam hal penempatan seseorang pada
karena kebijakan dari Pimpinan KPK yang sebuah jabatan. Atas dasar hal tersebut
melakukan rotasi dan mutasi terhadap 14 maka dapat dikatakan inisiatif Pimpinan
orang pejabat eselon II dan III di internal KPK kali ini kental dengan unsur
lembaga antirasuah ini. Sebenarnya, subjektivitas semata.
penyegaran di sebuah lembaga dengan
metode rotasi dan mutasi merupakan hal b. Petisi Pegawai KPK
yang lumrah, namun yang menjadi soal Pada bulan April tahun 2019 lalu
adalah ketika proses itu tidak didasarkan pegawai menginisiasi sebuah petisi yang
pada tolak ukur yang jelas. ditujukan kepada kepada Pimpinan KPK.
Saat itu Pimpinan KPK berpotensi Isi dari petisi tersebut ingin meminta
untuk dijerat dengan beberapa aturan atensi khusus dari pimpinan terkait
terkait dengan kebijakan rotasi dan mutasi permasalahan yang sedang terjadi di
tersebut. Pertama, diduga melanggar internal kedeputian penindakan8.
ketentuan dalam Undang-Undang Nomor Berikut isi dari petisi pegawai:
30 Tahun 2002 tentang Komisi 1. Terhambatnya penanganan perkara
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. pada ekspose tingkat kedeputian;
Tegas disebutkan dalam Pasal 5 aturan a 2. Tingginya tingkat kebocoran dalam
quo bahwa dalam menjalankan tugas dan pelaksanaan penyelidikan tertutup;
wewenangnya KPK berpedoman pada 3. Tidak disetujuinya pemanggilan dan
unsur keterbukaan dan akuntabilitas. perlakuan khusus terhadap saksi;
Sementara saat itu diketahui bahwa Biro 4. Tidak disetujui penggeledahan pada
Sumber Daya Manusia KPK sama sekali lokasi tertentu;
tidak dilibatkan dalam proses 5. Adanya pembiaran atas dugaan
pengambilan keputusan ini. Padahal pelanggaran berat.
sebagai pelaksana tugas dalam konteks
Keseluruhan petisi tersebut sangat
penilaian kinerja pegawai sudah
vital, mengingat langsung menyentuh
sepatutnya kebijakan ini dikonsultasikan
proses kerja penindakan KPK. Namun,
terlebih dahulu oleh Pimpinan KPK.
sepertinya tindak lanjut dari petisi ini
tidak pernah dipublikasikan dengan baik
160
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian
oleh Pimpinan KPK. Justru dengan kondisi sebagai upaya preventif atas serangan-
tersebut malah menimbulkan kesan serangan tersebut.
bahwa Pimpinan KPK saat ini tidak
demokratis karena tidak mengakomodir d. Penegakan Etik
masukan dari pegawainya sendiri. Dalam filsafat hukum, kita mengenal
tingkatan hukum yang berawal dari nilai,
c. Keamanan Pegawai KPK asas, norma dan undang-undang. Dalam
Sebagaimana diketahui bahwa isu konsepsi tersebut, etika berada pada
keamanan pegawai KPK selalu menjadi tataran norma dan asas. Dengan demikian
pekerjaan rumah yang tidak kunjung bisa posisi etika adalah jauh di atas hukum.
dicari solusi terbaik. ICW mencatat Implikasinya, pelanggaran etika secara
setidaknya ada 5 (lima) kejadian penting sosiologis mendapatkan celaan sama atau
selama kurun waktu empat tahun terakhir bahkan lebih dari pelanggaran hukum9.
yang sudah barang tentu dapat Pada dasarnya setiap pelanggaran,
mengancam nyawa pegawai maupun baik sekecil apapun semestinya dapat
Pimpinan KPK. Mulai dari penyiraman air ditangani. Apalagi pelanggaran tersebut
keras terhadap Novel Baswedan, dilakukan oleh pegawai sebuah lembaga
penyerangan terhadap tim KPK yang yang menjunjung tinggi sikap integritas
sedang bertugas di salah satu hotel di dan mengedepankan aspek transparan
Jakarta, perampasan laptop milik seorang seperti KPK. Namun, seakan itu tidak
penyidik oleh orang yang tidak dikenal, terlihat di sepanjang kepemimpinan Agus
hingga pelemparan bom di rumah Rahardjo. Seharusnya pembiaran yang
Pimpinan KPK (Agus Rahardjo dan Laode dilakukan oleh Pimpinan KPK dapat juga
M Syarif). diberikan sanksi tegas, karena tidak
Lima kejadian di atas rasanya sudah menjalankan perintah dari aturan internal
cukup untuk dapat dijadikan evaluasi kelembagaan.
mendalam bagi internal KPK sendiri. Dalam catatan ICW setidaknya ada 4
Selain menagih kepada aparat penegak (empat) pegawai KPK yang diduga
hukum yang tidak kunjung dapat melanggar kode etik namun
mengungkap perkara tersebut, rasanya penyelesaiannya hingga kini tidak kunjung
KPK juga mesti mencari strategi baru menemui titik terang.
2. Rolan Penyidik Merusak barang bukti perkara 12 Oktober 2018 Tidak jelas
161
Kurnia Ramadhana
3. Harun Penyidik Merusak barang bukti perkara 12 Oktober 2018 Tidak jelas
162
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian
163