Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS, 5 (2), 151-163

e-ISSN/p-ISSN: 2615-7977/2477-118X
DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v5i2.486
©Komisi Pemberantasan Korupsi

Menyoal Kinerja KPK:


Antara Harapan dan Pencapaian

Kurnia Ramadhana
Indonesia Corruption Watch

kurnia@antikorupsi.org

Abstract
The leadership of the Corruption Eradication Commission will change soon. Based on Act
Number 19 of 2009 about the Corruption Eradication Commission the term of office of five
leaders of the anti-corruption institution is limited to only four years. On that basis, the following
article will discuss the Corruption Eradication Commission during the 2016-2018 period. the
focus of this study is divided into two parts, namely the performance of the KPK in court and the
ability of the KPK leadership to manage safety. For the trial section the author tries to analyze:
1) Using the rules of money laundering in each indictment; 2) Average prison charge; 3) Trend
of revocation of political right. Then, in the institutional context, the highlights are some of the
problems that occurred during the era of leadership volume IV and internal ethical enforcement
in the KPK. In fact, there are still many crucial records over the past few years that should be
considered by the next leadership terms.

Keywords: The Leadership of the Corruption Eradication Commission, Evaluation, Money


Laundering, Ethical Enforcement

Abstrak
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi akan segera berganti. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, masa
jabatan lima pemimpin lembaga anti-rasuah ini terbatas hanya selama empat tahun. Atas
dasar itu tulisan berikut akan mencoba menilai kinerja KPK selama kurun waktu 2016-2018.
Adapun yang menjadi fokus penilaian terbagi menjadi dua bagian, yakni kinerja KPK dalam
persidangan dan kemampuan Pimpinan KPK dalam mengelola kelembagaan. Untuk bagian
persidangan penulis mencoba menganalisis:1) Penggunaan aturan pencucian uang dalam
setiap surat dakwaan; 2) Rata-rata tuntutan penjara; 3) Tren pencabutan hak politik. Lalu
pada konteks kelembagaan hal yang akan disoroti adalah berbagai kekisruhan yang terjadi
selama era kepemimpinan jilid IV dan penegakan etik di internal KPK. Faktanya, masih
banyak catatan krusial selama beberapa tahun ke belakang yang semestinya dapat dijadikan
evaluasi untuk kepemimpinan selanjutnya.

Kata Kunci: Pimpinan KPK, Evaluasi, Pencucian Uang, Penegakan Etik

151
Kurnia Ramadhana

Pendahuluan Akbar), sampai pada Ketua Umum Partai


Pimpinan Komisi Pemberantasan Politik (Romahurmuzy).
Korupsi (KPK) akan segera berganti. Sulit untuk membantah bahwa KPK
Berdasarkan Pasal 34 Undang-Undang dianggap sebagai lembaga pemberantas
Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi korupsi paling berhasil sepanjang republik
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, berdiri, sebab hingga saat ini belum ada
disebutkan bahwa Pimpinan KPK satu pun putusan incracht yang
menjabat selama empat tahun. Hal ini membebaskan terdakwa korupsi. Untuk
menandakan bahwa pada bulan Desember itu tak salah jika pada tahun 2013 lalu KPK
tahun 2019 akan menjadi masa akhir berhasil meraih penghargaan Ramon
kepemimpinan Agus Rahardjo, Laode M Magsaysay Award dalam bidang
Syarif, Alexander Marwata, Basaria penegakan hukum . Ini mengartikan
2

Panjaitan, dan Saut Situmorang. Tidak bisa bahwa kinerja KPK dalam memberantas
dipungkiri bahwa selama empat tahun korupsi juga diapresiasi oleh khalayak
terakhir KPK banyak menuai prestasi. dunia.
Namun di luar itu, tidak sedikit juga Pada tahun 2017 lalu KPK era Agus
catatan kritis yang mesti diberikan pada Rahardjo pun banyak diapresiasi oleh
lembaga anti-rasuah tersebut. kalangan pemerhati hukum karena
Sejak awal kemunculan KPK, berhasil menetapkan korporasi sebagai
lembaga ini selalu mendapatkan tersangka. PT Duta Graha Indah yang saat
kepercayaan tinggi dari masyarakat. itu terlibat dalam kasus korupsi proyek
Terbukti dari survei yang dilakukan oleh pembangunan Rumah Sakit Pendidikan
Lembaga Survei Indonesia pada Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata
pertengahan 2019 lalu, yang Universitas Udayana yang dijadikan
menempatkan KPK di peringkat teratas subjek pidana dalam persidangan.
dengan meraih 84% tingkat kepercayaan Penetapan ini merupakan langkah
publik1. Kemudian dilanjutkan dengan terobosan KPK dalam
Presiden dan Kepolisian yang mengimplementasikan Peraturan
mendapatkan nilai 79%. Sederhananya Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016
dapat disebutkan bahwa KPK sampai saat tentang Tata Cara Penanganan Tindak
ini masih dipercaya publik sebagai leading Pidana oleh Korporasi. Sebab, isu
sector dalam upaya menciptakan korporasi yang kerap menerima manfaat
Indonesia bebas dari praktik korupsi. dari tindak pidana korupsi selalu menjadi
Tingkat kepercayaan publik yang kegamangan untuk ditindak para penegak
tinggi pada KPK pun tak bisa dilepaskan hukum.
dari kinerja KPK, salah satunya Selama empat tahun terakhir KPK
penindakan. Bagaimana tidak, dalam pun berhasil mengungkap skandal korupsi
empat tahun terakhir KPK berhasil yang melibatkan elite politik. Selain itu
menindak pelaku korupsi dari berbagai perkara yang masuk ke ranah penyidikan
cabang kekuasaan. Misalnya: Ketua DPR RI juga memiliki dimensi kerugian negara
(Setya Novanto), Ketua DPD RI (Irman yang besar. Lihat saja ketika lembaga anti-
Gusman), Hakim Konstitusi (Patrialis rasuah ini menetapkan tersangka untuk

1 “LSI: KPK Lembaga Paling Dipercaya, Disusul 2“KPK Terima Ramon Magsaysay Award 2013”
Presiden dan Polisi” (https://nasional.tempo.co/read/509123/kp
(https://nasional.tempo.co/read/1241754/lsi k-terima-ramon-magsaysay-award-2013)
-kpk-lembaga-paling-dipercaya-disusul-
presiden-dan-polisi/full&view=ok)

152
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian

perkara penerbitan Surat Keterangan Pada bagian ini penulis mencoba


Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia mengevaluasi kinerja penindakan KPK
yang telah merugikan keuangan negara dalam persidangan. Setidaknya ada 2
sebesar Rp 4,58 triliun, demikian halnya (dua) bagian, yakni efektivitas
pada korupsi pengadaan KTP-elektronik penggunaan aturan anti-pencucian uang
yang diduga melibatkan puluhan politisi. dalam dakwaan dan pemberian efek jera
melalui surat tuntutan. Hal ini penting,
Pembahasan agar ke depan penilaian atas kinerja KPK
1. Kinerja Penindakan akan lebih terukur dengan indikator-
Sektor penindakan merupakan salah indikator yang lebih jelas.
satu instrumen penting bagi Dalam konteks dakwaan misalnya,
pemberantasan korupsi, karena faktanya KPK tidak begitu baik
penegakan hukum diyakini akan mengelaborasi tindak pidana korupsi
memberikan dettern effect untuk pelaku dengan pencucian uang. Padahal jamak
kejahatan. Berdasarkan hal itu tugas KPK dipahami bahwa kejahatan korupsi selalu
secara spesifik disebutkan dalam Pasal 6 ditemukan irisannya dengan pencucian
huruf e Undang-Undang Nomor 19 Tahun uang. Hal tersebut harus dipahami bahwa
2019 tentang Komisi Pemberantasan memfokuskan pada pemidanaan badan
Tindak Pidana Korupsi untuk menyelidiki, sejatinya tidak akan membuat jera para
menyidik, dan menuntut tindak pidana pelaku korupsi. Kumulatif antara pidana
korupsi. Paling tidak, kinerja penindakan badan melalui pemenjaraan dan
KPK adalah sektor yang mendapatkan perampasan aset pelaku kejahatan harus
perhatian langsung oleh masyarakat. dijadikan “senjata” bagi penegak hukum.
Jika melihat langkah penindakan Berpindah pada isu selanjutnya,
yang dilakukan oleh KPK hampir selalu yakni bagaimana KPK memanfaatkan
mengalami kenaikan setiap tahunnya. surat tuntutan dalam persidangan.
Puncaknya pada tahun 2018, dimana KPK Analisis pada bagian ini akan terbagi
berhasil menaikkan 199 perkara ke menjadi 3 (tiga) aspek: 1) rata-rata
tingkat penyidikan. Angka tersebut jauh tuntutan (pidana penjara); 2) disparitas
melampui pada masa sebelumnya, tuntutan; 3) tuntutan pencabutan hak
misalnya pada tahun 2017 hanya 121 politik.
perkara dan tahun 2016 sebanyak 99
perkara. Bahkan spesifik untuk tangkap a. Penerapan Aturan Anti-Pencucian
tangan, pada tahun 2018 lalu KPK Uang
mencetak sejarah dengan melakukan Sejatinya tindak pidana korupsi
Operasi Tangkap Tangan (OTT) terbanyak, sangat berkaitan dengan pencucian uang.
yakni 28 kali dan menetapkan 108 Hal ini bisa dilihat baik dari sisi yuridis
tersangka. maupun realitas. Untuk yuridis sendiri
telah spesifik disebutkan bahwa tindak
Tabel 1. Penindakan KPK tahun 2016-2018 pidana korupsi tergolong sebagai salah
satu predicate crime sebagaimana tertuang
Tindakan 2016 2017 2018 Jml
dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8
Penyelidikan 96 123 164 383
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Penyidikan 99 121 199 419
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Penuntutan 76 103 151 330
Uang. Hal ini dapat diartikan bahwa
Incracht 71 84 104 259 kejahatan pencucian uang dapat diawali
Sumber: Situs KPK (https://acch.kpk.go.id/id/) dengan perbuatan korupsi. Selain itu

153
Kurnia Ramadhana

landasan ini pula yang menjadi salah satu Merintangi 0 2 2


teori untuk menegaskan bahwa korupsi Proses Hukum
digolongkan sebagai kejahatan luar biasa Jumlah 99 121 93
atau extraordinary crime3. Sumber: https://acch.kpk.go.id/id/

Dari sisi realitasnya, sudah barang


Padahal dengan melakukan
tentu jika pelaku korupsi akan selalu
pendekatan pencucian uang, sebenarnya
menyembunyikan harta yang diperoleh
memudahkan penegak hukum untuk
dari tindak kejahatannya. Bahkan tidak
mengungkap perkara. Setidaknya ada 4
jarang harta tersebut dipergunakan untuk
(empat) alasan sehingga sampai pada
melakukan tindak kejahatan lainnya. Hal
kesimpulan tersebut. Pertama,
ini tidak terlepas dari paradigma dari
menggunakan pendekatan baru, bukan
kejahatan pencucian uang bahwa hasil
lagi follow the suspect melainkan follow the
kejahatan (proceeds of crime) merupakan
money. Konsekuensi logis dari pendekatan
“life blood of the crime”, artinya hasil
tersebut adalah penegak hukum dapat
kejahatan merupakan darah yang
meminimalisir potensi resistensi dari
menghidupi tindak kejahatan itu sendiri
pelaku5. Sebab, sejatinya pelaku kejahatan
sekaligus titik terlemah dari mata rantai
tidak mengetahui penyelidikan ataupun
kejahatan4.
penyidikan yang sedang dilakukan
Data KPK menyebutkan bahwa
penegak hukum, karena aliran transaksi
sepanjang tahun 2016-2018 lembaga
yang menjadi objek untuk mengungkap
antikorupsi ini hanya mengenakan 15
perkara.
perkara dengan dakwaan pencucian uang.
Kedua, memudahkan lapangan
Padahal jika dihitung, selama kurun waktu
penuntutan karena mengakomodir asas
tersebut KPK telah menangani 313
pembalikan beban pembuktian. Hal ini
perkara. Hal ini dapat diartikan bahwa
tertuang dalam Pasal 77 Undang-Undang
KPK belum mempunyai visi asset recovery
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan
yang jelas. Sekaligus menegaskan bahwa
dan Pemberantasan Tindak Pidana
penindakan masih berkutat pada isu
Pencucian Uang yang menyebutkan bahwa
pemidanaan penjara saja.
untuk kepentingan pemeriksaan di sidang
pengadilan, terdakwa wajib membuktikan
Tabel 2. Tindak Pidana Korupsi
bahwa harta kekayaannya bukan
Berdasarkan Jenis Perkara
merupakan hasil tindak pidana.
Perkara 2016 2017 2018 Ketiga, memaksimalkan
Pengadaan 14 15 9 pengembalian aset kejahatan yang telah
barang/jasa dinikmati pelaku korupsi. Bagaimana
Perijinan 1 2 0 tidak, dalam regulasi ini setidaknya tiga
Penyuapan 79 93 78 tindakan secara simultan dapat
Pungutan 1 0 0 dikriminalisasi. Mulai dari menyimpan,
Penyalahguna 1 1 0 menyembunyikan atau mengedarkan, dan
an anggaran menerima aliran dana kejahatan. Dengan
TPPU 3 8 4

3 Eddy OS Hiariej “Menjawab Keberatan KPK” Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
(https://kompas.id/baca/opini/2018/07/12/ (Jakarta, 2006), hlm. 14.
menjawab-keberatan-kpk) 5 Novariza dan M.Nur Sholikin, Buku Pedoman
4 Naskah Akademik Rancangan Undang- Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang
Undang Tentang Pencegahan dan dan Pemulihan Aset di Pasar Modal (Jakarta:
Perpustakaan Nasional, 2018), hlm. 112.

154
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian

maraknya praktik korupsi yang merugikan Tindak Pidana Pencucian Uang. Pasal 69
perekonomian negara maka aturan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
pencucian uang mutlak mesti sering tentang Pencegahan dan Pemberantasan
dilekatkan pada setiap pelaku korupsi. Tindak Pidana Pencucian Uang telah tegas
Misalnya dapat merujuk pada Pasal menyebutkan bahwa untuk dapat
3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dilakukan penyidikan, penuntutan, dan
tentang Pencegahan dan Pemberantasan pemeriksaan di sidang pengadilan
Tindak Pidana Pencucian Uang yang terhadap tindak pidana pencucian uang
menyebutkan bahwa setiap orang yang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu
menempatkan, mentransfer, mengalihkan, tindak pidana asalnya.
membelanjakan, membayarkan, Hal di atas kerap menjadi
menghibahkan, menitipkan, membawa ke perdebatan sekaligus hambatan tersendiri
luar negeri, mengubah bentuk, bagi penegak hukum. Sebab, masih ada
menukarkan dengan mata uang atau surat perbedaan pandangan antar-penegak
berharga atau perbuatan lain atas Harta hukum atau dengan hakim terkait hal ini.
Kekayaan yang diketahuinya atau patut Penting untuk ditegaskan bahwa antara
diduganya merupakan hasil tindak pidana predicate crime atau dalam hal ini korupsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat dan tindak pidana pencucian uang
(1) dengan tujuan menyembunyikan atau memiliki niat jahat (mens rea) yang
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan berbeda. Sehingga bukan merupakan satu
dipidana karena tindak pidana Pencucian kesatuan. Lagi pun, demi asas cepat,
Uang dengan pidana penjara paling lama sederhana, dan biaya murah seharusnya
20 (dua puluh) tahun dan denda paling semakin menegaskan bahwa memulai
banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh penanganan perkara tindak pidana
miliar rupiah). pencucian uang tidak mesti menunggu
Untuk memahami konstruksi Pasal pengusutan predicate crime.
di atas maka dapat dibagi menjadi 2 (dua) Selain itu, tidak salah jika dikatakan
bagian, yakni: 1) Setiap orang yang bahwa tindak pidana pencucian uang
menempatkan harta kekayaan yang merupakan sebuah kejahatan yang terus
diketahui atau patut diduganya mengikuti perkembangan zaman. Karena
merupakan hasil tindak pidana sebagaimana disebutkan sebelumnya
sebagaimana dimaksud dalam predicate bahwa pelaku kejahatan akan melakukan
crime tindak pidana pencucian uang; 2) segala cara untuk menutupi atau
Dengan tujuan menyembunyikan atau menyembunyikan harta kekayaan yang
menyamarkan asal-usul harta kekayaan. diperoleh dari tindak pidana korupsi.
Secara sederhana jika pelaku kejahatan Maka dari itu penyidik dan penuntut
menempatkan harta yang berasal dari umum juga mesti selalu memperbarui
kejahatan korupsi dalam sebuah rekening pengetahuan dan kemampuan terkait
perbankan dengan tujuan modus operandi setiap pelaku kejahatan
menyembunyikan maka tindak pidana pencucian uang.
pencucian uang sebenarnya sudah terjadi Tidak bisa dilepaskan juga faktor
dan bisa dijerat oleh penegak hukum. yurisdiksi menjadi problematika di
Keempat, tidak perlu dibuktikan internal penegak hukum. Sebagai
terlebih dahulu predicate crime kejahatan transnational crime tentu
sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 kejahatan pencucian uang kerap
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 berkelindan dengan negara lain. Hal ini
tentang Pencegahan dan Pemberantasan pun menjadi persoalan, sebab,

155
Kurnia Ramadhana

ketersediaan alat bukti sangat bergantung Novanto bercita rasa pencucian uang6.
pada kemauan dari negara lain tersebut. Sebab, aliran dana proyek KTP-elektronik
Apalagi jika dikaitkan bahwa saat ini yang telah menjerat Novanto telah
Indonesia belum banyak melakukan melintasi 6 negara, yaitu Indonesia,
perjanjian mutual legal assistance dengan Amerika Serikat, Mauritius, India,
negara lain. Singapura, dan Hong Kong. Harusnya jika
Sebuah perkara yang ditangani oleh Jaksa telah menyebutkan hal tersebut,
institusi Kejaksaan rasanya dapat penyidikan atas dugaan pencucian uang
dijadikan pelajaran berharga bagi penegak terhadap Novanto sudah bisa dimulai.
hukum lain, sekaligus menyadarkan publik Namun faktanya hingga saat ini langkah
bagaimana penerapan aturan anti- tersebut tidak kunjung diambil KPK.
pencucian uang dapat dijadikan alat utama
untuk merampas aset kejahatan. Pada b. Tren Tuntutan
tahun 2005 lalu Bahasyim Assifie (mantan Pada dasarnya Hakim akan
pegawai Direktorat Jenderal Pajak) diduga memutus sebuah perkara berdasarkan
menerima suap dari seorang pengusaha keyakinan dan terpenuhinya alat bukti
sebesar Rp 1 miliar. Perkara tersebut pun sebagaimana disebutkan dalam Pasal 183
diusut oleh Kejaksaan dengan menetapkan KUHAP. Selain itu untuk menjatuhkan
Basyim sebagai tersangka penerima suap. putusan seorang Hakim juga terikat pada
Namun seiring berjalan waktu, surat dakwaan yang dijadikan landasan
penegak hukum menemukan kejanggalan yuridis dalam menerapkan aturan dan
dalam rekening perbankan Bahasyim, segala hal yang terbukti saat persidangan.
yang mana terdapat uang senilai Rp 60 Akan tetapi tuntutan dari Jaksa juga
miliar dan USD 600 ribu. Kemudian memegang peranan penting. Setidaknya
Kejaksaan mencoba menelusuri aset dalam surat tuntutan, publik dapat melihat
tersebut, sampai akhirnya ia ditetapkan seberapa serius penegak hukum melihat
kembali menjadi tersangka dengan dugaan kejahatan yang dilakukan oleh terdakwa.
melakukan pencucian uang. Saat Sekaligus melihat kejelian dari penegak
persidangan Jaksa menggunakan Pasal 77 hukum dalam mencermati fakta-fakta
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 hukum yang timbul selama persidangan.
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Dalam pantauan ICW selama kurun
Tindak Pidana Pencucian Uang waktu tahun 2016 sampai dengan 2018,
(pembalikan beban pembuktian). Benar KPK telah menghadirkan 269 terdakwa di
saja, Bahasyim tidak menjelaskan asal- Persidangan. Jika dilihat dari rata-rata
usul aset tersebut lalu majelis hakim pada tuntutan, lembaga anti-rasuah tersebut
persidangan memutuskan harta terdakwa hanya menuntut pelaku korupsi selama 5
dirampas untuk negara. tahun 7 bulan penjara. Jika dibagi dalam
Kontekstual isu di atas terhadap tiga kategori, misal: kategori ringan (0-4
penanganan perkara yang dilakukan KPK tahun), sedang (4-10 tahun), dan berat (di
dapat terlihat jelas pada persidangan atas 10 tahun) maka tuntutan KPK berada
dengan terdakwa Setya Novanto. Saat itu dalam wilayah sedang. Padahal banyak
Jaksa secara tegas menyebutkan dalam Pasal dalam Undang-Undang Nomor 31
surat tuntutan bahwa perkara korupsi tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20

6“Jaksa KPK: Kasus Korupsi e-KTP Bercita Rasa sa-kpk-kasus-korupsi-e-ktp-bercita-rasa-


Pencucian Uang” pencucian-uang)
(https://news.detik.com/berita/3943272/jak

156
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian

tahun 2001 tentang Pemberantasan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
Tindak Pidana Korupsi yang 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
memungkinkan hukuman sampai dengan Pasal 3: Setiap orang yang dengan
20 tahun penjara, bahkan seumur hidup. tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi,
Tabel 3. Rata-Rata Tuntutan KPK menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya
Jenis 2016 2017 2018
karena jabatan atau kedudukan yang
Jumlah 75 81 113
Terdakwa
dapat merugikan keuangan negara atau
Rata-rata 66 67 67 perekonomian negara, dipidana dengan
tuntutan bulan bulan bulan pidana penjara seumur hidup atau pidana
Rata-rata 67 bulan/5 tahun 7 bulan penjara seumur hidup atau pidana penjara
keseluruhan paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
Sumber: Data Indonesia Corruption Watch 2019 lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda
paling sedikit Rp 50.000.000 (lima puluh
Tentu akan timbul perdebatan juta rupiah) dan paling banyak Rp
bahwa setiap perkara memiliki fakta 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
hukum berbeda dan jenis hukuman antar- Jika dilihat lebih cermat maka ada
pasal dalam Undang-Undang perbedaan mencolok antara dua Pasal
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tersebut. Pasal 2 dengan subjek hukum
pun beragam. Penulis memahami, dan “setiap orang” yang berarti khalayak
bagian ini bukan bermaksud untuk masyarakat minimal hukumannya 4 tahun
menggeneralisasi persoalan, namun tren sedangkan Pasal 3 dengan subjek hukum
secara garis besar harusnya menempatkan lebih spesifik yakni “setiap orang yang
tuntutan KPK tidak lagi berada di tahapan menyalahgunakan kewenangan,
sedang, akan tetapi pada tataran level yang kesempatan atau sarana yang ada padanya
berat. karena jabatan atau kedudukan” hanya 1
Meskipun begitu Penulis merasa tahun. Tentu ini menunjukkan stakeholder
bahwa hukuman dalam Undang-Undang pembentuk undang-undang tidak
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi mengedepankan asas keadilan, bagaimana
masih memberikan celah bagi Jaksa mungkin subjek hukum masyarakat lebih
ataupun Hakim memberikan hukuman tinggi hukumannya dibandingkan dengan
ringan bagi pelaku rasuah. Misalnya, seseorang yang mempunyai jabatan
perbedaan mencolok hukuman dalam tertentu di sebuah instansi negara.
Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Salah satu solusi terbaik untuk
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. mengatasi persoalan tuntutan rendah ini
Pasal 2: Setiap orang yang secara juga menyoal pada regulasi
melawan hukum melakukan perbuatan pemberantasan korupsi di Indonesia.
memperkaya diri sendiri atau orang lain Setidaknya efek jera bagi pelaku korupsi
atau suatu korporasi yang dapat akan timbul jika hukuman dalam Undang-
merugikan keuangan negara atau Undang Pemberantasan Tindak Pidana
perekonomian negara, dipidana penjara Korupsi juga setimpal dengan perbuatan
dengan penjara seumur hidup atau pidana yang dilakukan, bukan malah justru
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan rendah.
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan Dengan maraknya praktik korupsi
denda paling sedikit Rp 200.000.000 (dua serta mengingat kerugian yang
ditimbulkan, seharusnya setiap pelaku

157
Kurnia Ramadhana

korupsi dapat dituntut maksimal oleh pertanyaannya mengapa tuntutannya


KPK. Sebab, bagaimanapun, sebagai berbeda?
lembaga yang menjadi leading sector Sebagai contoh, untuk kasus suap.
pemberantasan korupsi, KPK mesti Asty Winati, Marketing Manager PT
menjadi contoh bagi penegak hukum lain Humpuss Transportasi Kimia yang terlibat
untuk selalu memberikan efek jera bagi kasus suap hanya dituntut 2 tahun penjara
pelaku korupsi. Tidak terkecuali untuk isu oleh KPK. Sedangkan Kasman Sangaji,
penjeraan melalui tuntutan. Pengacara Saipul Jamil yang juga terlibat
kasus suap dituntut maksimal 5 tahun
c. Disparitas Tuntutan penjara. Padahal keduanya bersamaan
Persoalan disparitas kerap muncul didakwa dengan Pasal 5 ayat (1) Undang-
ketika ICW melakukan pemantauan Undang Nomor 31 tahun 1999 jo Undang-
terhadap putusan hakim ataupun tuntutan Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
penegak hukum. Kita harus mengakui Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
bahwa persoalan disparitas sering Oleh karena itu, ke depan, KPK seharusnya
menjadi perdebatan. Tidak sedikit pihak memiliki pedoman penuntutan. Hal ini
yang menganggap bahwa disparitas penting, sebab isu disparitas menyangkut
merupakan hal yang lumrah dengan dalih rasa keadilan, baik dari sisi terdakwa
setiap perkara memiliki konstruksi maupun masyarakat sebagai pihak
berbeda. Namun, menjadi hal yang janggal, terdampak korupsi. Harapannya agar
jika dua perkara berbeda disandingkan nanti tidak ditemukan lagi adanya
dengan konstruksi serupa, ditambah lagi perbedaan tuntutan Jaksa yang mencolok .
dengan dakwaan yang sama namun

Tabel 4. Disparitas Tuntutan untuk Tindak Pidana Suap

No Nama Jabatan Tindak Dakwaan Tuntutan


Pidana

1 Asty Winati Marketing Manager Suap Pasal 5 ayat 2 tahun penjara


PT Humpuss (1) UU
Transportasi Kimia Tipikor

2 Kasman Pengacara Saipul Suap Pasal 5 ayat 5 tahun penjara


Sangaji Jamil (1) UU
Tipikor

Sumber: Data Indonesia Corruption Watch 2019

158
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian

d. Pencabutan Hak Politik politik dari pelaku korupsi. Padahal di sisi


Selama ini masyarakat kerap lain, masyarakat yang sudah geram
melihat banyak narapidana korupsi yang melihat perbuatan korupsi pejabat publik
telah selesai menjalani masa pidana berharap banyak pada KPK untuk dapat
kemudian mencalonkan diri kembali memberikan efek jera secara maksimal.
menjadi pejabat publik. Hal ini tentu akan Hal yang patut disesalkan lagi adalah
menjadi perdebatan perihal layak atau ketika KPK tidak menuntut pencabutan
tidak layak. Namun jika ditelisik lebih jauh hak politik atas terdakwa Sri Hartini,
maka akan berhadapan dengan nilai Bupati Klaten. Saat itu alasan yang
keadilan. Sederhananya, untuk apa diutarakan Jaksa adalah karena tuntutan
memberikan kesempatan lagi bagi pidana penjara sudah cukup tinggi
seseorang yang rekam jejaknya pernah sehingga tidak diperlukan lagi pencabutan
berkhianat dengan melakukan perbuatan hak politik7. Hal ini merupakan kekeliruan
koruptif untuk maju pada kontestasi besar, sebab pada dasarnya tujuan
politik? keduanya berbeda. Pidana penjara
Oleh karena itu dalam Pasal 10 huruf dimaksudkan agar terdakwa menerima
b angka 1 Kitab Undang-Undang Hukum ganjaran atas kejahatan yang dilakukan
Pidana (KUHP) mengakomodir perihal berupa pembatasan kemerdekaan
pencabutan hak-hak tertentu. Aturan individu selama kurun waktu tertentu
tersebut ditegaskan kembali dalam Pasal dalam lembaga pemasyarakatan.
35 KUHP yang menyebutkan dalam salah Sedangkan pencabutan hak politik lebih
satu poin bahwa hak memilih dan dipilih pada membatasi akses terpidana kasus
dalam pemilihan yang diadakan korupsi untuk dapat menduduki jabatan-
berdasarkan aturan-aturan umum dapat jabatan tertentu.
sewaktu-waktu dicabut. Spesifik dalam
lingkup regulasi pemberantasan tindak 2. Pengelolaan Kelembagaan KPK
pidana korupsi diatur dalam Pasal 18 ayat Sudah menjadi rahasia umum
(1) Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 bahwa KPK merupakan lembaga penegak
jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 hukum yang dinamis. Tidak jarang terjadi
tentang Pemberantasan Tindak Pidana perbedaan pendapat, bahkan friksi di
Korupsi yang menyebutkan bahwa internal lembaga antirasuah ini. Bahkan
terdakwa dalam kejahatan korupsi dapat terkadang gesekan di dalam internal KPK
dilakukan pencabutan seluruh atau juga diketahui oleh khalayak masyarakat
sebagian hak-hak tertentu. melalui berbagai pemberitaan.
Pada KPK, implementasi aturan Selama kepemimpinan Agus
mengenai pencabutan hak politik tidak Rahardjo dan empat Pimpinan KPK
begitu memuaskan. Sebab, pantuan ICW lainnya, rasanya lembaga antikorupsi ini
selama 2016-2018 setidaknya lembaga tidak pernah sepi dari pemberitaan.
antikorupsi ini telah menuntut 88 Sejatinya, lembaga yang dinamis
terdakwa dari dimensi politik, namun merupakan poin positif yang menandakan
hanya 42 terdakwa yang dituntut agar hak bahwa peran serta dari tiap pegawai
politiknya dicabut. Hal ini artinya KPK berjalan dengan baik. Namun, jika
kurang peka terhadap isu membatasi hak perdebatan tersebut tidak dikelola dengan

7 “Alasan KPK Tidak Mengusulkan Pencabutan /29/08491721/alasan-kpk-tidak-


Hak Politik Bupati Klaten” mengusulkan-pencabutan-hak-politik-bupati-
(https://regional.kompas.com/read/2017/08 klaten)

159
Kurnia Ramadhana

baik oleh Pimpinan KPK maka justu akan Kedua, kebijakan tersebut juga
menjadi boomerang bagi lembaga ini melanggar ketentuan internal KPK
sendiri. sebagaimana tercantum pada Peraturan
Pada bagian ini penulis mencoba KPK RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Nilai-
memberikan catatan pada isu pengelolaan Nilai Dasar Pribadi, Kode Etik, dan
lembaga KPK selama empat tahun Pedoman Perilaku Komisi Pemberantasan
terakhir. Analisis permasalahan akan Korupsi. Pada bagian huruf E angka 4
dibagi menjadi beberapa isu yang sempat aturan a quo tentang Kepemimpinan
mencuat di tengah publik. dijelaskan bahwa Pimpinan KPK wajib
menilai orang yang dipimpinnya secara
a. Mutasi Pegawai KPK objektif berdasarkan kriteria yang jelas.
Pada pertengahan tahun 2018 lalu Sementara diketahui bahwa kebijakan ini
pemberitaan terkait gejolak internal KPK lahir tanpa mempertimbangkan kriteria
sempat mengemuka. Hal ini disebabkan dalam hal penempatan seseorang pada
karena kebijakan dari Pimpinan KPK yang sebuah jabatan. Atas dasar hal tersebut
melakukan rotasi dan mutasi terhadap 14 maka dapat dikatakan inisiatif Pimpinan
orang pejabat eselon II dan III di internal KPK kali ini kental dengan unsur
lembaga antirasuah ini. Sebenarnya, subjektivitas semata.
penyegaran di sebuah lembaga dengan
metode rotasi dan mutasi merupakan hal b. Petisi Pegawai KPK
yang lumrah, namun yang menjadi soal Pada bulan April tahun 2019 lalu
adalah ketika proses itu tidak didasarkan pegawai menginisiasi sebuah petisi yang
pada tolak ukur yang jelas. ditujukan kepada kepada Pimpinan KPK.
Saat itu Pimpinan KPK berpotensi Isi dari petisi tersebut ingin meminta
untuk dijerat dengan beberapa aturan atensi khusus dari pimpinan terkait
terkait dengan kebijakan rotasi dan mutasi permasalahan yang sedang terjadi di
tersebut. Pertama, diduga melanggar internal kedeputian penindakan8.
ketentuan dalam Undang-Undang Nomor Berikut isi dari petisi pegawai:
30 Tahun 2002 tentang Komisi 1. Terhambatnya penanganan perkara
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. pada ekspose tingkat kedeputian;
Tegas disebutkan dalam Pasal 5 aturan a 2. Tingginya tingkat kebocoran dalam
quo bahwa dalam menjalankan tugas dan pelaksanaan penyelidikan tertutup;
wewenangnya KPK berpedoman pada 3. Tidak disetujuinya pemanggilan dan
unsur keterbukaan dan akuntabilitas. perlakuan khusus terhadap saksi;
Sementara saat itu diketahui bahwa Biro 4. Tidak disetujui penggeledahan pada
Sumber Daya Manusia KPK sama sekali lokasi tertentu;
tidak dilibatkan dalam proses 5. Adanya pembiaran atas dugaan
pengambilan keputusan ini. Padahal pelanggaran berat.
sebagai pelaksana tugas dalam konteks
Keseluruhan petisi tersebut sangat
penilaian kinerja pegawai sudah
vital, mengingat langsung menyentuh
sepatutnya kebijakan ini dikonsultasikan
proses kerja penindakan KPK. Namun,
terlebih dahulu oleh Pimpinan KPK.
sepertinya tindak lanjut dari petisi ini
tidak pernah dipublikasikan dengan baik

8 “Petisi Pegawai ke Pimpinan KPK: Upaya si-pegawai-ke-pimpinan-kpk-upaya-


Penindakan Kasus Dihambat” penindakan-kasus-dihambat-1qrJQtL5exC)
(https://kumparan.com/kumparannews/peti

160
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian

oleh Pimpinan KPK. Justru dengan kondisi sebagai upaya preventif atas serangan-
tersebut malah menimbulkan kesan serangan tersebut.
bahwa Pimpinan KPK saat ini tidak
demokratis karena tidak mengakomodir d. Penegakan Etik
masukan dari pegawainya sendiri. Dalam filsafat hukum, kita mengenal
tingkatan hukum yang berawal dari nilai,
c. Keamanan Pegawai KPK asas, norma dan undang-undang. Dalam
Sebagaimana diketahui bahwa isu konsepsi tersebut, etika berada pada
keamanan pegawai KPK selalu menjadi tataran norma dan asas. Dengan demikian
pekerjaan rumah yang tidak kunjung bisa posisi etika adalah jauh di atas hukum.
dicari solusi terbaik. ICW mencatat Implikasinya, pelanggaran etika secara
setidaknya ada 5 (lima) kejadian penting sosiologis mendapatkan celaan sama atau
selama kurun waktu empat tahun terakhir bahkan lebih dari pelanggaran hukum9.
yang sudah barang tentu dapat Pada dasarnya setiap pelanggaran,
mengancam nyawa pegawai maupun baik sekecil apapun semestinya dapat
Pimpinan KPK. Mulai dari penyiraman air ditangani. Apalagi pelanggaran tersebut
keras terhadap Novel Baswedan, dilakukan oleh pegawai sebuah lembaga
penyerangan terhadap tim KPK yang yang menjunjung tinggi sikap integritas
sedang bertugas di salah satu hotel di dan mengedepankan aspek transparan
Jakarta, perampasan laptop milik seorang seperti KPK. Namun, seakan itu tidak
penyidik oleh orang yang tidak dikenal, terlihat di sepanjang kepemimpinan Agus
hingga pelemparan bom di rumah Rahardjo. Seharusnya pembiaran yang
Pimpinan KPK (Agus Rahardjo dan Laode dilakukan oleh Pimpinan KPK dapat juga
M Syarif). diberikan sanksi tegas, karena tidak
Lima kejadian di atas rasanya sudah menjalankan perintah dari aturan internal
cukup untuk dapat dijadikan evaluasi kelembagaan.
mendalam bagi internal KPK sendiri. Dalam catatan ICW setidaknya ada 4
Selain menagih kepada aparat penegak (empat) pegawai KPK yang diduga
hukum yang tidak kunjung dapat melanggar kode etik namun
mengungkap perkara tersebut, rasanya penyelesaiannya hingga kini tidak kunjung
KPK juga mesti mencari strategi baru menemui titik terang.

Tabel 5. Dugaan Pelanggaran Etik Pegawai KPK

No Nama Jabatan Dugaan Pelanggaran Kode Waktu Keterangan


Etik
1. Aris Direktur Mendatangi Panitia Angket 29 Agustus 2017 Tidak jelas
Budiman Penyidikan KPK tanpa seizin Pimpinan
KPK

2. Rolan Penyidik Merusak barang bukti perkara 12 Oktober 2018 Tidak jelas

9 Despan Heryansyah “Etika dan Hukum”


(https://kompas.id/baca/opini/2018/02/27/
etika-dan-hukum/)

161
Kurnia Ramadhana

3. Harun Penyidik Merusak barang bukti perkara 12 Oktober 2018 Tidak jelas

4. Firli Deputi Bertemu dengan mantan 13 Mei 2018 Tidak jelas


Penindakan kepala daerah yang sedang
dalam penyelidikan KPK

Sumber: Data Indonesia Corruption Watch

Sebenarnya KPK secara memastikan agar konflik internal


kelembagaan telah memiliki aturan ketat kelembagaan dapat diredam dengan
terkait menjaga kode etik pegawai kepemimpinan yang demokratis dan
maupun Pimpinan dalam tataran Undang- menjunjung tinggi nilai transparansi.
Undang maupun Peraturan Komisi. Maka berikut ini beberapa saran
Misalnya, Pasal 36 angka 1 Undang- yang mestinya dapat dipertimbangkan
Undang Nomor 19 Tahun 2019 jo Huruf B dengan baik terkait dengan isu yang telah
Angka 12 Peraturan Komisi penulis paparkan di atas. Pertama, KPK
Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun mesti melekatkan aturan anti-pencucian
2013 tentang Nilai-Nilai Dasar Pribadi, uang kepada setiap pelaku tindak
Kode Etik, dan Pedoman Perilaku Komisi kejahatan korupsi. Penting, agar ke depan
Pemberantasan Korupsi yang pemulihan kerugian negara dapat
menyebutkan bahwa setiap Pegawai dimaksimalkan. Kedua, Jaksa KPK untuk
maupun Pimpinan KPK dilarang tidak ragu lagi menuntut pelaku korupsi
mengadakan hubungan langsung atau dengan hukuman maksimal. Apalagi,
tidak langsung dengan instrumen hukum dalam Undang-Undang
tersangka/terdakwa/terpidana atau pihak Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang
lain yang ada hubungan dengan perkara Nomo 20 Tahun 2001 tentang
tindak pidana korupsi yang diketahui Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sedang ditangani oleh KPK. sebenarnya memungkinkan ancaman
Data di atas menggambarkan pidana 20 tahun penjara bahkan seumur
bahwa Pimpinan KPK saat ini enggan hidup.
untuk menciptakan budaya tertib hukum Ketiga, KPK harus menyusun
di internal KPK. Bahkan lebih jauh, pedoman penuntutan. Hal ini untuk
tindakan abai tersebut justru akan mengantisipasi jurang perbedaan
berimplikasi buruk pada citra tuntutan kepada pelaku korupsi,
kelembagaan KPK. sedangkan pasal yang didakwa
sebenarnya serupa. Keempat, KPK harus
Penutup selalu mengenakan tuntutan pencabutan
Narasi di atas rasanya cukup hak politik jika pelaku korupsi melakukan
menggambarkan bahwa pekerjaan rumah kejahatan dengan memanfaatkan jabatan
dari Pimpinan KPK mendatang terbilang atau kedudukan yang beririsan dengan
berat. Apalagi di tengah ekspektasi publik lingkar politik. Sekaligus hal ini menjadi
yang amat tinggi pada lembaga antirasuah kontribusi KPK untuk mencegah orang
ini. KPK ke depan mesti mencari formula bermasalah maju dalam kontestasi politik.
baru untuk memaksimalkan pemberian Kelima, KPK harus memastikan
efek jera bagi pelaku korupsi sekaligus bahwa pimpinan ke depan akan bersikap
demokratis serta menjaga iklim di internal

162
Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian

lembaga. Sebab, jangan sampai justru Komisi Pemberantasan Korupsi (2018)


seperti kepempinan pada era ini (2015- Laporan Tahunan.
2019) yang kerap abai terhadap saran dan
Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi
kritik, baik dari internal maupun eksternal
Nomor 07 Tahun 2013
lembaga. Keenam, KPK mesti menerapkan tentang Nilai-Nilai Dasar
aturan tegas terkait penegakan etik di Pribadi, Kode Etik, dan
lingkungan internal lembaga antirasuah Pedoman Perilaku Komisi
ini. Sebab jika aturan tersebut kerap Pemberantasan Korupsi.
diabaikan justru akan menurunkan citra
KPK di mata publik. Prof Dr R Widyo Pramono, S.H., M.M.,
M.Hum (2016).
Pada akhir tulisan ini izinkan
Pemberantasan Korupsi dan
penulis mengutip kembali kalimat yang Pidana Lainnya Sebuah
diucapkan oleh Chairil Anwar pada tahun Perspektif Jaksa & Guru Besar.
1948 dalam bait berjudul “Karawang Penerbit: Buku Kompas.
Bekasi”, untuk mengingatkan KPK bahwa
perang melawan korupsi masih teramat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 jo
panjang. Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak
“Kami sudah beri kami punya jiwa, tapi Pidana Korupsi.
kerja belum usai, belum lagi apa-apa…”
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo
Referensi Undang-Undang Nomor 20
DR Luhut M.P. Pangaribuan (2016). Tahun 2001 tentang
Hukum Pidana Khusus Pemberantasan Tindak
Tentang Tindak Pidana Pidana Korupsi.
Ekonomi, Pencucian Uang,
Korupsi dan Kerjasama Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
Internasional Serta tentang Pencegahan dan
Pengembalian Aset. Penerbit: Pemberantasan Tindak
Pustaka Kemang. Pidana Pencucian Uang.

DR Muhammad Yusuf (2013). Merampas


Aset Koruptor. Penerbit: Buku
Kompas.

Eddy OS Hiariej (2016). Prinsip-Prinsip


Hukum Pidana. Penerbit:
Cahaya Atma Pustaka.

Indonesia Corruption Watch dan


Transparency International
Indonesia (2019). Evaluasi
Komisi Pemberantasan
Korupsi Bidang Penindakan
dan Pencegahan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (2017)


Laporan Tahunan.

163

Anda mungkin juga menyukai