Anda di halaman 1dari 38

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Bersama Masyarakat

Mengucapakan

Selamat menjalankan “Hari Raya Idul Adha “( 1443 ) Hijriah.

Dinas Perkebunan dan Peternakan Prov Sulteng

Ir. Maya Malania Noor, MT


Kadis

Bidang Peternakan

Ir. Murad, M.Si


Kepala Bidang

Dinas Nakertrans Prov Sulteng

Arnold Firdaus, ST
Kadis

Dinas Pertanian, Tanaman Pangan & Hortikultura Prov Sulteng

Nelson Metuben, SP
Kadis

Bidang Bina Marga Prov. Sulteng

Asbudianto,ST. M.Si
Kabid

BPBD Kabupaten Donggala

Dr.Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM


Kepala Badan

Dinas Dukcapil Kabupaten Donggala.

Drs. H. Taufik Jotolembah, MM


Kadis

Dinas Perikanan Kabupaten Donggala.

Ali Assagaf, S.Pi, MH


Kadis
Kabidnak Keswan, Ir.Viktor Stok Kebutuhan Hewan Kurban Masih Aman.

Majalah EKSPRESS

Imran /

DINAS Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu, mengembangkan tanaman buah anggur di kelurahan duyu sebutnya,
kampung anggur dan buah markisa di kelurahan mamboro Kecamatan Palu Utara selain itu kalo Padi sudah umum lah.
Olehnya itu buah anggur dan markisa saat ini terus berkembang di daerah Palu, sementara itu sektor pemberdayaan terhadap
nelayan akan terus digalakan.
Ditempat terpisah,Kabid Nak Keswan Kepada Majalah EKSPRESS mengatakan untuk saat ini menunggu Surat keputusan
soal hewan kurban dan pembibitan hewan ternak domba ekor gemuk , kambing kacang dan sapi donggala. dari ketiga jenis
ternak tersebut, masih fokus ke domba ekor gemuk.

Hal yang utama datangnya penyakit mulut dan kuku / PMK . seperti yang rentan peka itu sapi, kerbau , kambing, domba dan
babi.
Sulteng sendiri belum termasuk daerah yang tercemar hanya kita antisipasi, ucap Viktor itu diperintahkan dari kementerian
dan melibatkan semua stakeholder yang terkait .
Antisipasinya adalah pengawasan dan lintas ternak yang masuk dan keluar kota palu , kebetulan daerah ini adalah
pengeluaran antar provinsi Cuma kan ada badan karantina di pantoloan pas lewat singgah disitu.
Ya koordinasi dengan kepolisian, dinas perhubungan dan yang terkait dengan lalu lintas jalan.

Antisipasi seyogyanya di Vaksin kemudian sentra-sentra peternakan maksudnya dikawasan peternakan.


Daerah daerah sentral di kawatuna, pantoloan dan di buluri. Intinya adalah daerah yang banyak keliaran ternak.
Sebenarnya ini Virus karena dia penyakit yang gampang menyebar dan gampang menular.
Sama dengan virus corona jadi, angan kita kagetkalo ada ternak di ‘lockdown’ karena PMK, kata dia.
Selain antisipasi PMK tersebut, lanjut Kabidnak keswan
Vaksin belum dilaksanakan karena masih terbatas yang sudah di vaksin , adalah darah yang sudah terpapar sementara ini
palu sendiri belum terinspeksi . Vaksin umum seperti kesehatan, dan vaksin untuk meningkatkan selera makan serta
memperkuat fisik dari ternak itu.
Maka pihaknya memperbaiki SOP lantas ternak dan Rumah Potong hewan / RPH. Pengawasannya agar di perbarui saja
supaya ada tindakan.

Penanganan hewan kurban kita perbaiki juga SOP, bahwa hewan yang datang dari luar kita periksa surat-suratnya dari
daerah asal kemudian palu melakukan pemeriksaan baru kita stempel bahwa itu sudah di periksa kalo dari luar kita harus
ambil skkh, sertifikat pertanian dan surat keterangan hasil leb. Kalo yang sudah terserang yang penting sudah ada suratnya
yang kita minta dari daerah asal ada yang memberi ketrangan dari daerah itu masih bebas PMK tuturnya.
Hewan yang mau di lalu lintaskan misalnya mau di berangkatkan ke kalimantan harus dikarantina 14 hari di karantina
pantoloan.

Daerah yang tertular juga bisa kita transformasikan dengan pengawasan yang lebih ketat antara lain 14 hari diperiksa seperti
orang dari luar negeri lantas di pantau perkembangannya tidak terjadi apa-apa kita lepas karena memang penyakit PMK ini
tidak merupakan racun terhadap manusia, tegas Kabid
Menyinggung soal stok daging kurban dia mengatakan berdasarkan data tahun kemarin dari disnakes propinsi maupun
kabupaten penyangga Palu.

Berdasarkan data Dinas Peternakan dn Kesehatan hewan Kota Palu,kebutuhan hewan ternak kurban di Palu sendiri
mencakup 1500 – 1600 ekor ternak mudah-mudahan ada penaikan dari tahun sebelumnya.
dikarenakan dengan situasi ekonomi paska gempa dan tsunami di tambah Covid. Tapi lanjut nya dari informasi bahwa stok
daging kurban masih cukup.tandasnya.(*)

memastikan bahwa kebutuhan hewan ternak untuk kurban Iduladha dalam kondisi aman dan bebas dari penyakit mulut dan
kuku (PMK).

Hingga saat ini, Pemprov Sulteng terus memperketat pemeriksaan hewan ternak, agar tetap terbebas dari PMK.

Hal itu ditekankan Kepala Bidang Peternakan & Kesehatan Hewan

Mengingat jelang hari raya Iduladha, banyak warga membutuhkan hewan ternak jenis sapi, kambing maupun domba untuk
keperluan kurban.

Tentu hewan kurban itu harus sehat dan terbebas dari PMK.

Makanya, kami menjaga jangan sampai PMK itu masuk Sulteng, kebutuhan hewan kurban dari tahun sebelumnya mampu
dipenuhi oleh ternak lokal, yang berasal dari peternak Sulteng. Wilayah Sultang pun tidak pernah memasok hewan ternak
dari daerah lain.

Untuk ketersediaan stok hewan kurban tahun ini, masih mampu dipenuhi ternak lokal dari beberapa lokasi sentral di
Sulteng,” imbuh viktor.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, kebutuhan hewan ternak kurban di Sulteng mencakup 6.600
ekor sapi dan 1.400 ekor kambing. “Jumlah kebutuhan kurban ini ada penaikan 5% dari tahun sebelumnya. Kami sudah
pastikan juga bahwa hewan ternak itu terbebas PMK, karena dari wilayah asalnya diperiksa juga,” tandasnya .

Ribuan Karyawan Holywings Dirumahkan Imbas Penutupan Tempat Usaha Tersebut


Majalah EKSPRESS

tim
Penutupan outlet Holywings Vendeta Gatsu oleh Satpol PP DKI Jakarta

Ribuan Karyawan Holywings Dirumahkan Imbas Penutupan Tempat Usaha Tersebut penutupan outlet Holywings
Vendeta Gatsu oleh Satpol PP DKI Jakarta.
General Manager Holywings Yuli Setiawan mengatakan, ribuan karyawan Holywings harus dirumahkan imbas
penutupan tempat usaha tersebut oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. "Untuk sementara karyawan kita
rumahkan dulu, jadi itu memang sudah risiko," kata Yuli saat ditemui di DPRD DKI Jakarta.Yuli mengaku, belum tahu
sampai kapan sekitar 3.000 karyawan Holywings itu harus dirumahkan. Pasalnya, ia juga belum mengetahui
kelanjutan operasional dari usaha kafe dan bar tersebut. Menurutnya, karyawan yang dirumahkan itu hanya mendapat
gaji bulan terakhir beroperasi, yakni Juni 2022. Yuli tak dapat memastikan apakah nantinya Holywings mampu
membayar gaji para karyawan yang dirumahkan. Baca juga: Manajemen Holywings Akui Ada Kesalahan Perizinan,
Outlet Sudah Ditutup Semua "Periode yang lalu (Juni 2022) kita bayarkan gajinya. Bulan depan belum tahu saya,"
papar dia. Diberitakan sebelumnya, Holywings terbukti melanggar aturan administrasi izin usaha. Beberapa outlet
Holywings yang berada di Jakarta terbukti belum memiliki sertifikat standar KBLI 56301 jenis usaha bar yang telah
terverifikasi. Selain itu, Holywings juga melanggar ketentuan tentang penjualan minuman beralkohol. Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa Holywings hanya memiliki Surat Keterangan Pengecer (SKP) KBLI 47221
untuk pengecer minuman beralkohol. Artinya, penjualan minuman beralkohol hanya diperbolehkan untuk dibawa
pulang dan tidak untuk diminum di tempat. Baca juga: 12 Outlet Holywings di Jakarta Ditutup, Bapenda DKI Tetap
Tagih Setoran Pajak Bulan Juni   "Sedangkan hasil pengawasan di lapangan, usaha tersebut (Holywings Group)
melakukan penjualan minuman beralkohol untuk minum di tempat yang secara legalitas seharusnya memiliki Surat
Keterangan Penjual Langsung (SKPL) golongan B dan C dengan PB-UMKU KBLI 56301," tulis keterangan Pemprov
DKI. "Tujuh outlet memiliki Surat Keterangan Pengecer (SKP) KBLI 47221, bahkan ada lima outlet lainnya tidak
memiliki surat tersebut". Akibatnya, izin usaha seluruh gerai Holywings di Jakarta dicabut dan tempat usaha tersebut
dilarang beroperasi.( kompas / Singgih Wiryono)
“Dokter itu Manusia

Biasa Bukan Malaikat”


Majalah EKSPRESS

Imran B.I

PELAYANAN medis dokter terhadap orang sakit ( pasien ) harus dkedepankan tanpa memandang status sosial.
Tugas yang mulia meminggirkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Upaya tindakan medis melalui teraphy dokter merupakan kewajiban seorang dokter demi
kemanusian.Sebagaimana sumpah profesi dokter sebelum terjun didalam masyarakat.

Bila sukses layanan dokter menolong sejuta pasien, sanjungan datang bertubi-tubi seakan-akan dokter menjadi
“dewa” penyelamat jiwa pasien.

Ketika seorang dokter “gagal” memberi layanan yang prima terhadap pasien sumpah serapah mengalir tiada
berhenti.

Pemahaman ini menunjukan bahwa profesi dokter itu ibarat malaikat yang tidak pernah di serang penyakit seperti yang
terjadi dialami oleh manusia. Mensikapi itu perlu kearifan melihat permasalahannyadengan hati yang jernih.(*)

Iklan Layanan ..

“EKSPRESS TEKHNIK”
Servis panggil memperbaiki bermacam Merk Handphone dll.
Murah, Cepat dan Bergaransi.
Alamat Jl.Samudera Pantoloan No 7
No HP 085964202555

CITRA Collection

Melayani berbagai pesanan :


Pakaian batik seragam sekolah bahan cotton berkualitas.
TK / SD, SMP, SMA ( dengan nama dan logo sekolah ).
Topi pet, dasi, training park, kaos olahraga. Batik cotton
Berlogo sekolah Rp.16.000/ meter. Harga bersaing
Pesanan dapat diantar. Silahkan pesan melalui Hp.085964202555

Idul Adha 1443 Hijriah Berpotensi Beda, ini penjelasan peneliti senior BRIN
Majalah EKSPRESS

tim
BRIN memprediksi Hari Iduladha 1443 H berpotensi terjadi perbedaan, jatuh pada 9 Juli atau 10 Juli 2022. -
Umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha di alun-alun Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/7/2020).
Masjid Raya Bandung menggelar shalat Idul Adha secara berjamaah dengan menerapkan protokol kesehatan
seperti jaga jarak serta wajib mengenakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi Hari Iduladha 1443 H berpotensi terjadi perbedaan, jatuh
pada 9 Juli atau 10 Juli 2022. Hal tersebut diungkap Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN Thomas
Djamaluddin. Dia mengatakan, perayaan Iduladha tahun 2022 memiliki potensi perbedaan yakni pada 9 Juli dan
10 Juli. Hal tersebut disebabkan karena ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia yaitu kriteria
Wujudul Hilal dan kriteria Baru MABIMS.

“Kriteria Wujudul Hilal” yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat
terbenamnya daripada matahari,” kata Thomas dalam keterangan resminya di Jakarta.

Thomas menjelaskan, kriteria baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan
rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-
matahari) minimum 6,4 derajat, dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan
parameter ketinggian minimum 3 derajat. Adapun, kriteria baru MABIMS digunakan Kementerian Agama dan
beberapa ormas Islam.

“Pada saat magrib, 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria Wujudul hilal telah
terpenuhi. Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 jatuh pada 30
Juni 2022, dan Iduladha jatuh pada 9 Juli 2022," kata Thomas. Sementara itu, lanjut Thomas hari libur nasional
menyatakan Iduladha 1443 jatuh pada 9 Juli 2022 masih didasarkan pada kriteria lama MABIMS yakni tinggi
minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam. Hal tersebut dikarenakan agenda libur nasional
masih mengikuti surat keputusan bersama (SKB) yang ditetapkan pada 2021. Kriteria MABIMS ini baru
ditetapkan pada 2022.

Thomas melanjutkan, bahwa mengacu pada  garis tanggal kriteria baru MABIMS, menunjukkan bahwa di
Indonesia pada saat magrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang
dari 6,4 derajat. “Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat.
Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan
bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022,” katanya. “Konfirmasi
rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443, yang waktunya
akandiinformasikan lebih lanjut oleh Kementerian Agama,” tutupnya. (Ant )

Gubernur, H.Rusdy Mastura “launching” Buku

Majalah EKSPRESS

JAMRIN AB
Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura didampingi Wakil GUbernur H. Mamun Amir melaunching dua
Buku sebagai rangkaian menyambut HUT ke 58 terbentuknya Provinsi Sulawesi Tengah, di ruang Polibu Kantor
Gubernur.
Buku tersebut berjudul “Semua Bisa Kerja” yang ditulis Rusdy Mastura berisi gagasan progresif tentang paradigm
Sulawesi Tengah dengan menggali beragam potensi yang ada.
Buku ini diterbitkan Wahana Visual Indonesia dengan dieditori Rahmad M. Arsyad anggota Tenaga Ahli
Gubernur bidang kerjasama.
Buku satunya berjudul Khazanah Arsip Gubernur Sulawesi Tengah Dari Masa ke Masa menampilkan profil
singkat dan dokumen pendukung masa aktivitas pemerintahan dari Gubernur Anwar Gelar Basa Nan Kuning
hingga Longki Djanggola.
Buku arsip tersebut ditulis oleh tim kerja yang difasilitasi DPKP Sulteng melalui proses penghimpunan data tahun
2020/2021 melibatkan tim arsiparis, sejarawan, pemerhati budaya dan penulis. Mereka bekerja dengan
melakukan komunikasi berbagai pihak terait keberadaan arsip terutama pihak keluarga mantan gubernur dan
menghubungan instansi terkait.
“Apa yang saya tuangkan dalam buku Semua Bisa Kerja ini adalah bangian dari gagasan optimisme buku-buku
sebelumnya sewaktu saya menjabat Wali Kota Palu. Nah dalam buku Semua Bisa Kerja, dalam arti bisa
bergerak cepat dalam pembangunan yang tentunya akan mencapai kesejahteraan,” ucap Rusdy Mastura dalam
sambutannya.
Dalam konsep pembangunan dengan potensi daerah, kata Rusdy, dengan pelibatan perbankan sangat
mendukung dalam pembangunan, bisa mengintervensi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Yaitu melalui
Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada setiap kabupaten dan kota, terutama mendorong peningkatan pertanian
dengan bantuan KUR.
“Masa depan Sulteng itu ada di bidang pertanian, karena tambang atau sumber daya alam galian ke depan bisa
habis, tapi tidak dengan pertanian, itu bisa terus berjalan,” kata Rusdy lagi.
Acara launcing yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah ini dihadiri
sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Provinsi Sulteng, para bupati, Wakil Wali Kota Palu dan pihak keluarga
mantan gubernur. Di akhir acara dilakukan penyerahan buku pada seluruh peserta dan penghargaan dan
penyampaian laporan hasil audit arsip pada OPD.

Donggala Kaya Kelapa, Minyak Goreng Langka

Majalah EKSPRESS
Jamrin AB

Seyogianya masyarakat Kabupaten Donggala tidak ikut merasakan dampak kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu.
Sebab secara realitas Kabupaten Donggala dikenal sebagai negeri penghasil kelapa dalam sejak ratusan tahun silam sampai
sekarang masih cukup besar produksinya. Toh, kenyataannya masyarakat tetap kesulitan mendapatkan minyak goreng,
termasuk di perdesaan.
“Padahal sebagai alternatif, terutama penduduk yang ada di pedesaan bisa membuat minyak kelapa sendiri karena untuk
empat atau lima bijih kelapa bisa menghasilkan satu liter minyak olahan sendiri,” kata Abdul Rasyid Thalib salah satu tokoh
masyarakat Donggala, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, jenis kelapa dalam yang berada di pesisir itu jauh lebih banyak menghasilkan minyak dibanding kepala yang
berada di daratan tinggi. Karena itu mestinya adanya tanaman kelapa cukup banyak pedesan dapat dijadikan alternatif disaat
minyak kemasan sedang langka, apalagi bahan baku untuk minyak kelapa mudah didapat dan hasilnya lebih wangi.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabuaten Donggala, saat ini tanaman
kelapa yang tersebar di wilayah Donggala cukup luas dengan produksi cukup banyak. Luasnya mencapai 28.124 hektare,
diantara luas tersebut hanya ada 1.803 hektare yang tidak menghasilkan produksi atau rusak. Namun demikian hasil produksi
masih cukup besar mencapai 33.084.585 kilogram dalam setahun panen.
Menanggapi kelangkaan pembuatan minyak produksi kelapa dalam menurut Kasubag Program Dinas TPHP Kabuaten
Donggala, Ishak Nazaruddin, tidak lepas dari berubahnya sikap petani, ada kecenderungan petani dalam pemasaran produksi.
“Bahkan belakangan ini banyak petani kelapa yang lebih senang menjual kelapa bijih dengan cara cungkil babi atau
mengeluarkan sabuk sebagian untuk dijual pada pengumpul ketimbang membuat kopra,” kata Ishak belum lama ini.
Petani kepala jarang membuat minyak goreng dan kopra, melainkan langsung menjual karena selain cepat menghasilkan
uang, juga tidak butuh waktu lama berproses. Secara ekonomi sebetulnya harga kopra lebih tinggi dibanding jual bijih
kelapa, cuma saja sebagian petani ingin praktis. Padahal bagi pengumpul bijih kelapa keuntungannya lebih besar dari pada
petani, karena diperdagangkan ke Surabaya. Di sana produsen akan mendapat keuntungan besar pula selain daging kelapa
juga mendapat tempurung untuk bahan bakar dan lainnya.
Sebaran kebun kepala dalam di wilayah Kabupaten Donggala saat ini terdapat di seluruh kecamatan. Terbanyak berada pada
lima kecamatan, masing-masing Balaesang dengan jumlah luas 6.896 hektare, disusul Sojol dengan luas 3.675 hektare,
Dampelas seluas 3.010 hektare, Sindue seluas 2.266 hektare dan Sirenja memiliki luas 1.826 hektare. Sedangkan kecamatan
lainnya berkisar ratusan hetare saja, kecuali Pinembani hanya puluhan hektare.
Adapun jumlah petani atau pemilik kelapa di seluruh Kabupaten Donggala sebanyak 12.486 orang, menunjukkan kalau
kelapa menjadisalah satu sumber utama perkebunan masyarakat.
Festival Walandano, diKabupaten Donggala

Majalah EKSPRESS
Jamrin AB

Peluncuran dan diskusi buku terjemahan dalam rangkaian cukup seru. Sebab tema buku berjudul Kisah Petualangan David
Woodard itu didiskusikan setelah terbit 218 silam di Inggris.
Judul asli buku tersebut The Narrative of Capten David Woodard ditulis William Vaughan itu, berkisah tentang kisah
penyanderaan dirinya bersama empat orang anak buahnya di Donggala tahun 1793-1795. Kemudian atas upaya Neni
Muhidin dari Komunitas Nemu Buku Palu melakukan penerjemahan dikerjakan diterjemahkan Ito Lawputra bersama Stev
Aryanto
“Buku ini cukup lama jadi rujukan banyak penulis, namun dalam pembacaannya selalu hanya sepotong-sepotong. Tdak
pernah ada pembacaan yang utuh, nah sekarang bisa dipahamai secara tuntas bagaimana petualangan sang kapten itu selama
berada dalam penyanderaan di wilayah Donggala,” jelas Neni Muhidin selaku penyunting dan pembicara dalam peluncuran.
Diskusi buku berlangsung di Perpustakaan Dsa Walandano ini dimoderatori Jefrianto seorang jurnalis ini disponsori Forum
Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Sulawesi Tengah bersama Medco Foundation serta sejumlah tim mitra kerja. Karena itu
pula Maman Suherman, seorang penulis tenar dan Pembina FTBM pusat saat jadi pembahas menyatakan apresiasi pihak
Nemu Buku telah merampungkan terjemahan tersebut.
Kang Maman yang sering tampil dalam sebuah acara TV itu, menjelaskan dengan membaca buku tersebut menunjukkan
betapa sebuah peradaban di Donggala sudah sangat tinggi sejak berbad-abad silam. Ini harus menjadi kebanggaan dan spirit
generasi masa kini, bahwa semua suku-suku di Nusnatara ini adalah setara dan telah berperadaban luar biasa tinggi.
“Itu dapat diketahui bagaimana kehebatan orang-orang dahulu memiliki kemampuan membuat kain tenun Donggala dengan
bahan kapas. Lagi pula punya kemampuan pengetahuan bisa membuat pewarna alamiah dengan dua yang paling mencolok,
yaitu warna kuning dan merah. Itu yang luar bias,” ungkap Maman Suherman.
Peluncuran buku dalam Festival Walandano, halanya salah satu dari beberapa agenda ditampilkan, seperti workshop menulis,
menggambar, panjat pinang, pertunjukan music, pertunjukan tari dan acara kesenian lainnya. Berlangsung di Perpustakaan
Desa Walandano sejak 17-20 Mei 2022.
Keterangan : foto gambar (Dok), Jambrin AB

Masyarakat Dampelas Bangga Jadi Penyangga IKN

Majalah Xpress
Jambrin AB

Ditetapkannya Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala menjadi penyangga pangan untuk Ibu Kota Negara
(IKN) sangat direspon warga. Apalagi bagi masyarakat Desa Talaga dan Desa Sabang yang menjadi fokus
utama program sangat membanggakan telah jadi pilihan. Sebab kesempatan tersebut dinilai menjadi peluang
usaha bagi petani dengan terbukanya akses dalam pemasaran nantinya.
Camat Dampelas, Arwin (57 tahun) mengatakan respon masyarakat menyambut program kawasan pangan
pertanian dan peternakan bagi IKN sangatlah menggembirakan. Menurutnya, ini merupakan anugrah yang bagi
masyarakat menjadi peluang untuk meningkatkan produktivitas pengelolaan kebun milik warga.
“Kalau sebelumnya banyak kebun warga yang terisolasi, maka dengan sendirinya akan ada jalan baru sebagai
akses yang memudahkan bagi petani dalam program penyangga pangan,” kata Arwin pada media ini, Senin
(18/4).
Menurutnya, selama ini lahan warga baik di Sabang maupun di Talaga banyak yang jauh aksesnya tidak punya
jalan yang bagus, sehingga lahan milik masyarakat walaupun sudah lama dibuka, namun belum produktif,
bahkan beberapa bagian kembali jadi hutan. Dengan adanya pembangunan jalan dari tepi pantai ke kawasan
lahan pangan sangatlah membantu nantinya.
Arwin menjelaskan, program penyangga pangan ini nantinya akan terintegrasi secara baik pada pengembangan
peternakan, perikanan dan pariwisata sesuai potensi yang ada.
“Karena itu dalam menyambut program yang ditetapkan di Sabang ini, saya tetap memberi ruang diskusi dan
memberi pencerahan pada masyarakat. Sambutan positif itu sangat direspon pula melalui lewat lembaga adat
dan tokoh-tokoh masyarakat untuk memberi dukungan adanya program penopang IKN,” jelas Arwin.
Berdasarkan data dari Kecamatan Dampelas, rencana penetapan lokasi kawasan pangan untuk IKN pada dua
desa bila digabung baik Talaga maupun Sabang luasnya mencapai 1.125,59 hektare. Di antara lahan tersebut,
kata Arwin sebanyak 1.000 hektar merupakan lahan masih kosong. Sedangkan lahan yang masuk dalam
kawasan milik masyarakat Sabang dan Talaga sekitar 123 hektare. Cuma saja memang selama ini milik warga
tersebut belum produktif, sehingga akan menjadi peluang pemanfaatkan kembali bila infrastruktur sudah baik.
..............................................................................................................................................................................

---------------------------------------------------------------------------------------------
Dimana Saja, Kapan Saja, Dalam Satu Genggaman
dan One Stop Service

SIGNAL adalah Aplikasi Samsat Digital Nasional yang dapat memudahkan masyarakat Indonesia melakukan
Pengesahan STNK Tahunan, Pembayaran Pajak Kendaran Bermotor (PKB) dan Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) secara daring dengan terbitnya dokumen digital berupa E-Pengesahan
(POLRI) , E-TBPKP (Bapenda Provinsi) dan E-KD (PT. Jasa Raharja).

Gerai Samsat Corner Songgolangi Palu Barat, Wujud Pendekatan Pelayanan Kepada
Masyarakat
Majalah EKSPRESS
tim
Kepala Badan Pendapatan Daerah Drs. Rifki Anata Mustaqim, M.Si bersama unsur Tim Pembina Samsat Provinsi
Sulawesi Tengah, Direktur Lalulintas Polda Sulteng, Kombes Pol. Kingkin Winisuda, SH, S.I.K, Kepala Cabang PT
Jasaraharja Sulawesi Tengah Hasjuddin, SE, MM, AAAI-K, AMII CFP, CWM, CSA, CRP, CRGP, ANZIIF (Assoc), CIP,
CFMA, serta Kepala UPT Pendapatan Wil. I Palu Yudiansyah Latjinala, S.Sos, MAP,  bersinergi bersama PT Bank
Sulteng dalam mendekatkan pelayanan kesamsatan untuk melayani masyarakat di wilayah Palu Barat.
Bertempat di gedung Bank Sulteng Kantor Cabang Palu Barat, pembukaan gerai Samsat Corner Songgolangi juga
dihadiri oleh Direktur Operasional PT Bank Sulteng Hj. Rahmiati serta Kepala Cabang Utama Palu Barat dan
Undangan yang sempat hadir, berjalan dengan sederhana dan penuh hikmat.
Pembukaan gerai Samsat Corner Songgolangi ini merupakan wujud peningkatan pelayanan kepada masyarakat
dalam membayar pajak sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah pada sektor Pajak Kendaraan
Bermotor.
"karena fungsi kita (Badan Pendapatan Daerah) dalam pemerintahan ada dua, selain fungsi pelayanan juga fungsi
pendapatan" ucap Kepala Bapenda.(*)

Media EKSPRESS

Persaingan Media Cetak semakin mendapat tantangan dan daya saing semakin ketat sejak era teknologi komputer yang
serba cangih untuk mendapatkan informasi berita melalui teknologi ,dengan mudah didapat oleh masyarakat luas pada
akhirnya berpengaruh pada media-media cetak lokal,tidak dapat berkembang belum lagi ditemui sistem perubahan anggaran
terbatas dipemerintahan dae rah Sulteng pada intansi,lembaga dan para pelaku usaha,yang tidak menganggarkan koran atau
media cetak,saat wartawan menagih langganan,pemberitaan(profil) iklan selalu terdengar dibeberapa kantor bendahara
mengatakan tidak ada uang untuk membayar iklan ucapan,mau diambil dari mana,padahal sebelum pemuatan kantor redaksi
selalu mengikuti prosudur mengajukan permohonan iklan ucapan itupun disetiap hari besar,dan telah disetujui pak kadis
namun bendahara tetap menolak,dengan kata yang sama.jujur saja,untuk menerbitkan media,tabloid,koran perlu biaya
walaupun dengan modal pas-pasan itu kita akui,dengan harapan melalui pembayaran iklan dapat cetak kembali,hadir untuk
dapat menyuguhkan berita kelas lokal disulawesi Tengah ini.

Dapat diakui,bila ada iklan ucapan disaat hari besar tertentu baru berburu terbit,mengingat agar modal yang dikeluarkan
dapat kembali,itu syah-syah saja,selama tidak adanya aturan yang melarang,tetapi presentasinya harus berimbang diantara 70
persen pemberitaan 30 persen periklanan,jangan terlihat halaman demi halaman terisi iklan kabeh(semua) mengingat
membangun atau menerbitkan sebuah media,tabloid,belajarlah berorentasi bukan bisnis semata melainkan peran orentasi
tersebut dapat mengontrol dan mendukung pembangunan pemerintah daerah sulawesi tengah melalui pemberitaan-
pemberitaan di kota,kabupaten serta propinsi.

Kurangnya perhatian Pemprov Sulteng kepada insan media sehingga mau tak mau “mati suri”, hidup segan mati tak mau.

PEMBERITAHUAN
Diberitahukan kepada relasi, pelanggan dan pemasang Iklan Media EKSPRESS, bahwa tagihan dianggap syah
apabila menggunakan kwitansi resmi berlogo/ cap
Media EKSPRESS.
Demikian pemberitahuan ini disampaikan untuk menjadi perhatian kita bersama.

ttd
Manajemen
SURAT DARI REDAKSI

Redaksi menerima kiriman naskah / artikel berupa tulisan, opini analisa atau surat pembaca terhadap persoalan yang timbul
di masyaraat. Redaksi berhak mengedit dengan tidak mengurangi pesan / isi tulisan.
Redaksi dapat memuat artikel kolom atau tulisan / surat pembaca sepanjang dilengkapi dengan photo copy KTP atau
identitas pengirim.

BUDAYA MALU HARUS DIMULAI DARI PEJABAT

Majalah EKSPRESS

Bais

Tahu diri dan harga diri Pasti tak bisa terpisahkan dengan budaya malu.

Ungkapan kalimat bersayap saling kait-mengait satu sama lainnya. Bagi mereka yang Menyadari bahwa akibat tak
tahu diri berbuntut tak punya harga diri. banyak kalangan yang tak mau bicara soal malu pada diri Sendiri.
Bahkan ada kalangan Pejabat intelektual sekalipun hanya karena gila jabatan terkadang dia tak tahu diri atau Tak
punya harga diri. Padahal Memaksakan diri untuk memperoleh sesuatu atau menghalalkan cara untuk sesuatu
jabatan itu berarti mengabaikan Budaya malu. “muka tembok Barangkali’’. Kenyataan memang budaya malu pada
anak negeri ini Semakin nampak karena kalau Anak negeri yang bukan pejabat suka beristeri lebih dari satu
Katakan saja itu tak tau diri.Tetapi kalau pejabat yang suka kawin beristeri dari Satu. Itu namanya tak punya lagi
harga diri.”budaya tidak Bermalu semacam menu sarapan pagi’’ kalau para janda yang mau Dikawini satu
dijadikan madu Sama penjabat kendati isri ke 2 Atau 3 sekalipun sudah siap diolesi sambal ( bahasa daerah : di
rica-rica ) oleh istri Madu yang pertama. Fenomena ituKetika isteri pertama seorang Pejabat mendengar kabar
sang suami bahugel atau punya simpanan janda lagi mekar.” Sang Istri melabrak madu madu yang Merupakan
saingannya”.Tidak heran kalau kemudian, terjadilah sambal menyambal ujung-ujungnya minta pejabat poligami di
PHK”. Akankah mengabulkan permitaan isteri pejabat poligami itu dihentikan ? ternyata tidak ! terbetik kabar,
pejabat tadi malah kawin lagi. Nah kalau budaya malu sudah hilang dibenak ,pejabat jelas-jalas tidak tahu malu
plus tak punya harga diri. Kalau para janda bersedia dikawini tetapi harus siap membuat surat pernyataan bersedia
ditinggalkan apabila sudah punya anak.

aku tidak buat surat pernyataan tetapi itulah nasib yang kuterima. “habis manis sepah dibuang” kejadian itukan
terulang kembali, karena semua orang tahu Kalau kita bicara soal barang import seperti pakaian “cakar” bisa
disumbangkan buat korban bencana alam.Tidak tau diri plus tak punya harga diri.”budaya malu merupakan nilai-
nilai adat yang mengakar harus dilestarikan.”(*)

OPINI
Majalah EKSPRESS

SAMSAT – Merupakan satuan administrasi manunggal satu atap yang terdiri dari unsur kepolisian , jasa raharja serta
dispenda berkolaborasi atau kerjasama untuk meningkatkan pendapatan disemua sektor

Samsat wilayah X banawa di kabupaten donggala memiliki komitmen kuat untuk menopang pendapatan asli daerah lewat
bagi hasil 30 persen antara propinsi dan kabupaten donggala .
Adapun sektor pajak antaranya, pajak PKB , alat berat dan pajak air permukaan serta perpanjangan ataupun penggantian
STNK yang telah jatuh tempo dari beberapa sektor tersebut pajak PKB lah yang menjadi primadona .

Soal perusahaan tambang galian C yang beroperasi diwilayah donggala sampai saat ini belum ada kejelasan resmi dari pihak
yang berwenang di dinas terkait di Provinsi dan Kabupaten Donggala, olehnya itu sangat disayangkan seyogyanya jika saja
ada data yang valid mengenai jumlahnya kan pajaknya bisa masuk daerah ya bagi hasil, sejatinya kita sebagai wajib pajak
harus sadar pajak ” ingat hak dan kewajiban” .

Disatu sisi, pelayanan untuk mengurus atau membayar pajak kendaraan motor selalu meningkat termasuk perpanjangan
ataupun penggantian STNK yang telah jatuh tempo hal ini selalu menimbulkan masalah sebagai berikut soal perpanjangan
STNK harus dibawa ke samsat wilayah I Palu dan dalam pengurusan STNK, memerlukan waktu 3 sampai 4 hari.

Sebagai implementasinya kedepan jika sudah terpenuhi hal tersebut terwujudnya pelayanan lebih tepat , akuntabel dan
transparansi akan pelaksanaan serta pencapaian target dan merealisasikan UPTD X banawa kabupaten didonggala.

Biaya Pemilu 2024 Rp76,6 Triliun, Puan Maharani Ingatkan Agar Insiden
Meninggalnya Petugas di Pemilu 2019 Tak Terulang

Majalah EKSPRESS

tim
G

KPU menggelar simulai Pemilu 2024

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi memutuskan bahwa masa
kampanye untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan berlangsung selama 75 hari. Keputusan ini diambil dalam
rapat konsultasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

"Pimpinan DPR bersama pimpinan Komisi II DPR dan anggota KPU melakukan rapat konsultasi terkait
pelaksanaan dan tahapan Pemilu 2024. Ditetapkan biaya tahapan sampai pelaksanaan pemilu yaitu Rp76,6
triliun dan durasi masa kampanye ditetapkan disepakati akan dilaksanakan 75 hari," kata Ketua DPR Puan
Maharani.

Dikatakan oleh Puan, bahwa dengan masa kampanye selama 75 hari itu, KPU diharapkan dapat melaksanakan
pembuatan dan distribusi logistik pemilu sesuai dengan tahapan serta jadwal yang telah disepakati. Puan juga
berharap Pemerintah mengeluarkan peraturan presiden (perpres) yang mengatur terkait pengadaan logistik
Pemilu 2024 agar prosesnya berjalan dengan lancar.

"Kami harap pembahasan perpres terkait logistik tersebut tetap dilakukan bersama-sama antara Pemerintah,
KPU, dan DPR; sehingga apa pun yang dihasilkan sesuai pembahasan dan bermanfaat bagi pelaksanaan
pemilu,"

Sementara terkait  anggaran mencapai Rp76,6 triliun, Puan mengatakan anggaran itu bisa digunakan secara
efisien dan efektif serta dimaksimalkan sesuai dengan kebutuhan.
Dia mengatakan DPR juga meminta terkait lamanya prosedur dan mekanisme penanganan sengketa pemilu di
Mahkamah Konstitusi (MK) dan Mahkamah Agung (MA) dilakukan maksimal 21 hari sesuai peraturan perundang-
undangan.

Namun, tambahnya, penanganan sengketa pemilu tersebut diupayakan bisa lebih cepat agar tidak berlarut-larut,
sehingga pelaksanaan pemilu serta pilkada berjalan sesuai dengan harapan.

Puan juga meminta aspek sumber daya manusia (SDM) yang melaksanakan setiap tahapan pemilu harus
diperhatikan, misalnya Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS), khususnya terkait syarat pendidikan, kesehatan, dan beban kerja.

Menurut dia, aspek keselamatan dan beban kerja petugas pemilu harus diperhatikan agar peristiwa
meninggalnya petugas di Pemilu 2019 tidak terulang kembali.(ant )

Investigasi Jual Beli Jabatan di Pemprov Sulawesi Tengah,


Ombudsman: Harus Tuntas

 
- Ombudsman Republik Indonesia (RI) menegaskan proses investigasi dugaan praktik jual beli jabatan eselon tiga dan empat
di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pekan lalu.

Sebab jika tidak akan memicu kemarahan publik utamanya masyarakat. Sehingga kepercayaan terhadap
pemerintah akan hilang yang pada akhirnya berdampak pada terhambatnya proses pembangunan di daerah
yang membutuhkan partisipasi masyarakat.

"Saya khawatir suatu saat akan dihentikan. Padahal Gubernur Sulteng dalam salah satu visi misinya ingin
mewujudkan birokrasi yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Apakah dia bisa mewujudkan
itu atau tidak dengan adanya peristiwa ini membuat kami dan publik jadi pesimis," kata Komisioner
Ombudsman RI Perwakilan Sulteng M. Rus'an Yasin di Palu.

Bukan tanpa alasan, tim investigasi yang dibentuk oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan telah bekerja
sejak 7 Mei sampai saat ini belum mengungkap kepada publik hasil investigasi tersebut. Padahal batas
waktu yang diberikan kepada tim investigasi untuk bekerja selama 15 hari telah berakhir.

"Ini yang kami sesalkan. Sudah 15 hari lebih sejak bekerja namun belum dibuka kepada publik hasil
investigasinya. Harus ada transparansi,"ujarnya.

Rus'an tidak ingin tim investigasi yang terdiri dari Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Inspektorat Provinsi
Sulteng dan pejabat berwenang lainnya hanya berperan sebagai 'pemadam kebakaran'.

Maksudnya, kata Rus'an, tim tersebut dibentuk hanya untuk meredam amarah publik. Setelah amarah publik
reda, maka proses investigasi tersebut dihentikan dan isu soal dugaan praktik jual beli jabatan itu berhenti
dibahas dan diperbincangkan.

"Amarah publik terhadap praktik jual beli jabatan ini sangat besar. Jangan proses investigasi sampai jalan
ditempat. Jangan sisa masa pemerintahan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura hanya habis untuk urus ini.
Kita harap ada transparansi," tambahnya.

Ia menyatakan Pemerintah Provinsi Sulteng melalui tim investigasi yang dibentuk harus menyampaikan
hasil daripada investigasi kepada publik. Apapun hasilnya agar publik tidak terus-terusan curiga yang pada
akhirnya membuat kepercayaan publik kepada pemerintah hilang.

Rus'an mengatakan Ombudsman siap terlibat melakukan investigasi dugaan praktik jual beli jabatan itu.

Investigasi dapat dilakukan jika tim investigasi yang dibentuk Gubernur Sulteng Rusdy Mastura tidak
menyampaikan kepada publik hasil investigasi yang telah dilakukan sejak 7 Mei atau proses investigasi
yang dilakukan hanya berjalan di tempat atau bahkan sampai dihentikan tanpa hasil.
"Kita harap masyarakat atau salah satu pejabat yang akan diangkat dalam pelantikan itu namun tidak jadi
melapor ke Ombudsman. Kita akan jaga kerahasiaan identitas pelapor," kata dia.

Ia menyatakan pintu masuk Ombudsman dapat melakukan pemeriksaan dan investigasi hanya jika ada
masyarakat atau aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sulteng yang mengetahui dan memiliki
bukti adanya dugaan praktik jual beli jabatan melapor secara resmi ke Ombudsman.

"Kewenangan Ombudsman adalah meminta klarifikasi kepada pelapor, pihak-pihak yang dilaporkan.
Kemudian memeriksa dan melakukan investigasi. Setelah itu kita laporkan kepada gubernur hasil dari
pemeriksaan dan investigasi tersebut," kata dia lagi.

Saat ini kata Rus'an, Ombudsman RI Perwakilan Sulteng masih menahan diri untuk ikut terlibat
mengungkap dugaan praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemprov Sulteng karena menghargai pihak-
pihak yang kini tengah bekerja termasuk kepolisian dan kejaksaan yang juga telah turun tangan .( ant )

BRI Telah Menerapkan Prinsip-prinsip ESG Sejak 2013

Majalah EKSPRESS

Tim

BRI Perkuat Komitmen Atasi Perubahan Iklim. (Dok: BRI)


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mengimplementasikan aspek governance dalam
memperkuat penerapan prinsip ESG atau environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata
kelola) guna menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.

Direktur Utama BRI, Sunarso menjelaskan, penerapan ESG yang konsisten dan berkala harus dimulai dari
concern utama, yaitu aspek governance. Di samping itu, prinsip ESG harus dikerjakan secara simultan.
Dengan governance yang baik, Sunarso meyakini penerapan ESG dapat lebih terarah dan terukur sehingga
dapat mendorong keberlangsungan usaha yang dijalankan.

“Sampai dengan detail yang kecil-kecil, aktivitas BRI di kantor itu kami ukur emisi karbonnya berapa, dan
kita komitmen untuk secara gradual menuju zero emisi karbon. Itu yang saya katakan green operation. Jadi,
mencakup green asset, green liability dan green operation,” ujarnya di sela-sela acara World Economic
Forum (WEF) di Davos, Swiss, belum lama ini.

Adapun hingga kuartal I-2022, tercatat kurang lebih 65,6% atau sekitar Rp639,9 triliun dari total portofolio
penyaluran kredit BRI yang mengacu pada penerapan prinsip ESG. Jumlah ini meningkat 13,4%
dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu, yaitu sekitar 62,9% dari total penyaluran
kredit atau senilai Rp564 triliun.

Dari total penyaluran kredit BRI yang mengacu pada penerapan prinsip ESG pada kuartal I-2022 tersebut,
porsi terbesar diserap oleh sektor UMKM mencapai Rp568,4 triliun. Kemudian disusul oleh sektor
pengelolaan lingkungan berkelanjutan terkait sumber daya alam hayati dan tata guna lahan sebesar Rp45,2
triliun, serta transportasi rendah emisi Rp14,6 triliun.

BRI telah menerapkan prinsip-prinsip ESG sejak 2013, pada saat itu perseroan menjadi perusahaan
pertama di Indonesia yang mempublikasikan sustainability report. Lalu pada 2017, ESG menjadi isu yang
dimanifestasikan dalam kebijakan di tataran internal melalui General Sustainable Finance dan CPO Policy.

Masih pada 2017, BRI menjadi First Mover on Sustainable Banking. Setahun berikutnya, perseroan diangkat
sebagai ketua Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI). Berlanjut pada 2019, BRI menerbitkan
sustainability bond senilai US$500 juta dan membuat rencana aksi keuangan berkelanjutan untuk periode
tahun 2019-2024.

Kemudian pada 2020, perseroan melakukan kalkulasi emisi dari gas rumah kaca, dilanjutkan pada 2021
melalui beberapa strategi, seperti mendirikan ekosistem ultra mikro (UMi) dan membentuk secara khusus
ESG Desk dan ESG Committee.

Selain itu, BRI juga menerapkan kebijakan pembiayaan sektoral yang mengacu pada mitigasi risiko
berdasarkan prinsip ESG. Hal ini akan terus ditingkatkan terutama dalam pemberdayaan segmen UMKM
sebagai inti bisnis BRI.
Tak hanya itu, BRI juga menetapkan kebijakan ketat berupa larangan pengucuran dana pembiayaan kepada
sektor-sektor yang tidak menerapkan prinsip ESG, seperti sektor usaha yang terkait penebangan liar,
produksi dan perdagangan narkotika, kerja paksa atau eksploitasi anak dan pencucian uang.

Sementara untuk sektor komoditas crude palm oil (CPO), perseroan telah menerapkan aturan bahwa
nasabah wajib memiliki atau dalam proses sertifikat ISPO atau RSPO. Kemudian tidak ada nasabah dengan
peringkat PROPER Hitam (peringkat paling bawah dalam mengelola lingkungan) dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.( fabiola / firmansyah ) 

 
Gakkum Samsat Keliling, Sasar Penunggak Pajak Ranmor

Majalah EKSPRESS - Wajib Pajak kendaraan bermotor tidak perlu takut saat bertemu dengan razia gabungan
penegak hukum (Gakkum) Samsat keliling (Samkel) di wilayah Kabupaten Sigi.

Pastikan kendaraan bermotor yang ada miliki dokumen masa berlakunya masih aktif alias berlaku.
Termasuk pajak kendaraan bermotor (PKB) masih berlaku.

 Samsat Sigi bersama tim gabungan aktif menggelar Gakkum di lokasi yang berpindah-pindah.

Upaya dilakukan Samsat Sigi untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat khususnya wajib pajak kendaraan


bermotor. Salah satunya akan menyasar 20 lokasi strategis di Kabupaten Sigi untuk dilakukan penegakkan hukum
(Gakkum) sesuai jadwal.

misalnya Gakkum dan Pelayanan Samsat Keliling (Samkel) pertama dipusatkan di Desa Kalukubula.

Kepala UPTB Pendapatan. Wil. XI Sigi (Samsat Sigi), Dr. Agustina D. Pettalolo, SE, MT menjelaskan untuk
memudahkan pelayanan bagi wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sigi, tim gabungan dari Samsat Sigi
melakukan pemeriksaan kendaraan yang melintas di Desa Kalukubula yang dikoordinir oleh SATLANTAS POLRES
SIGI.

Gakkum dan Pelayanan Samsat Keliling katanya, menyasar Ranmor yang menunggak pajak. Masyarakat tidak perlu
takut karena pelayanan Samsat Keliling akan membantu wajib pajak yang memiliki kesibukan tinggi dan lupa
membayar Pajak Kendaraan Bermotor.

Intinya Samsat Keliling hadir memudahkan masyarakat membayar pajak. Lokasi yang menjadi sasaran Gakkum berpindah-
pindah namun masih di Kabupaten Sigi.

''Ada 20 titik lokasi yang sudah kami petakan untuk kegiatan Gakkum dan Pelayanan Samsat Keliling. Tim gabungan
Gakkum ini melibatkan dari SATLANTAS POLRES SIGI, PT. Jasa Raharja Cabang Sulteng, Bapenda Prov Sulteng ,
Ditlantas Polda Sulteng dan Dishub Kabupaten Sigi,'' jelas Agustina seraya menyebut lokasi Gakkum dan pelayanan Samkel
berpindah pindah.
Diperoleh informasi Gakkum dan Pelayanan Samsat keliling dilakukan tim gabungan dengan memeriksa kendaraan yang
melintas di jalur tersebut. Selain diperiksa dari kepolisian tampak petugas Jasa Raharja, Moh Afandi Lawido dan Dianty
Lujeng Rahayu ikut mendampingi kepolisian memeriksa kelengkapan dokumen mobil angkutan penumpang umum serta
Iuran Wajibnya.

Bagi kendaraan yang kedapatan menunggak pajak oleh petugas langsung diarahkan ke meja pelayanan yang disediakan
untuk melunasi pajak kendaraan bermotor. Setelahnya, Ranmor yang sudah membayar pajak bisa melanjutkan kembali
perjalanan.(mur)

Mengenal Sejarah Dan Budaya Sulawesi Tengah Melalui Museum

Majalah EKSPRESS

tim

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengenal sejarah dan budaya masyarakat khususnya di  Sulawesi
Tengah, salah satunya dengan berkunjung ke Museum Sulawesi Tengah yang berada di Kota Palu.

Inilah Museum Sulawesi Tengah yang merupakan salah satu kawasan wisata budaya yang terletak di jalan
kemiri nomor  23 Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu Sulawesi Tengah.

Museum sulawesi tengah ini mulai dibangun pada tahun 1977 dan diresmikan pada tahun 1987. Di dalam
museum ini terdapat koleksi dari kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang berkaitan dengan
cabang seni/ disiplin ilmu dan teknologi yang terdiri dari koleksi geologika, biologika, etnografika, arkeologika,
historika, numismatika, filologika, keramologika, teknologika dan koleksi seni rupa. Saat ini koleksi Museum
Sulawesi Tengah ini berjumlah 7.595 buah. Dari jumlah tersebut beberapa diantaranya termasuk koleksi
unggulan, yaitu kain tenun Donggala, pakaian kulit kayu, taingaja atau patung kerbau yang terbuat dari
perunggu, serta fosil rahang gajah purba yang diperkirakan berumur 1,9 juta tahun.
Selain menyimpan benda-benda yang berkaitan dengan sejarah dan budaya dari Provinsi Sulawesi Tengah, di
Museum Sulawesi Tengah ini juga terdapat beberapa taman yang menjadi salah satu objek yang paling diminati
oleh pengunjung museum misalnya Taman Megalitik Lore, disini kita bisa melihat salah satu dari sejumlah
patung serupa dan khas peninggalan jaman prasejarah yang terdapat di Lore Kabupaten Poso Seperti Patung
Tadulako, Palindo, Lengke Bulava dan lainnya.

Banyak pengunjung yang mengaku senang karena bisa mendapatkan pengetahuan yang bisa dilihat melalui
berbagai koleksi peninggalan sejarah dan kebudayaan masyarakat Sulawesi Tengah di Museum Sulawesi
Tengah.( Kompas)

Palu, Masuk Nominator Kota Kreatif

Majalah EKSPRESS
tim

Kota Palu ditahun ini, terpilih menjadi salah satu kota yang masuk nominator sebagai kota kreatif.
untuk kepentingan ini, tim uji petik Kemenparekraf RI rencanannya akan melakukan penilaian mandiri kota kreatif di Kota
Palu.
Tim penilaian mandiri tersebut akan melakukan uji petik terhadap data indikator kota kreatif yang sebelumnya telah
dilaporkan dalam formulir isian (Borang).
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Diparekraf) Kota Palu, Farid Yotolembah menjelaskan, dari seluruh
kabupaten dan kota di Indonesia, Kota Palu telah masuk dalam 17 besar kandidat kota kreatif.
“Di Indonesia ada namanya kota kreatif untuk memaksimalkan potensi kabupaten kota terkait pengembangan ekonomi
kreatif’
Dari kabupaten dan kota se Indonesia ,Kota Palu menurutnya telah masuk 17 besar untuk selanjutnya mendapat penilaian
langsung dari tim uji petik Kemenparekraf RI.
Menurutnya, terdapat tiga kriteria pengembangan usaha yang diajukan untuk menjadikan Kota Palu sebagai kota kreatif.
Kriteria pertama adalah usaha kuliner, kemudian kriya, perfileman dan pertunjukan seni.
“Kita di Palu sudah mengisi borang. Ini menyangkut biodata dan dilakukan pengisian borang itu terhadap 400an pelaku
usaha yang terdiri dari kuliner, kriya, perfilman, dan pertunjukan seni,”
Terhadap data yang telah diisi tersebut, tim uji petik Kemenparekraf kemudian datang untuk melakukan penilaian atau uji
petik untuk menyesuaikan kebenaran data borang dan fakta lapangan.
Setelah uji petik, nantinya tim akan menilai usaha apa yang layak dikembangkan di Kota Palu sebagai rool model
pengembangan usaha kota kreatif tersebut.
“Menteri nantinya akan menetapkan satu jenis usaha yang layak untuk Kota Palu sebagai kota kreatif. Ini penting untuk
menghadirkan geliat ekonomi,” paparnya.
Sejauh ini Kemenparekraf tambahnya baru menetapkan sebanyak 21 kabupaten kota sebagai kota kreatif, dan saat inipula,
sebanyak 60 kabupaten dan kota yang sedang mengantri untuk ditetapkan sebagai kota kreatif.
Farid menambahkan, setelah uji petik, maka selanjutnya akan digelar Focus Discussion Group (FGD) .
Dalam FGD itu nantinya semua pelaku usaha kuliner, kriya dan perfileman akan diberikan kesempatan mengajukan
argumentasi untuk memberi penguatan terhadap kelayakan usaha yang mereka laksanakan.
“Hasil uji petik dan FGD akan dituangkan dalam berita acara untuk ditandatangani wali kota dan pihak Kemenparekraf,”
jelasnya.

Terbaru! Iuran BPJS Kesehatan Bakal Ditentukan Sesuai Gaji


Majalah EKSPRESS
tim
  

 Fof
foto: Dok: BPJS Kesehatan

 BPJS Kesehatan Kelas Standar sebagai pengganti kelas 1, 2, dan 3 mulai diterapkan pada Juli 2022. Formula
untuk menentukan iuran kepada masyarakat telah disiapkan.

Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Asih Eka Putri, mengatakan dengan diterapkannya BPJS
Kesehatan Kelas Standar, maka besaran iuran seperti BPJS Kesehatan saat ini yang terdiri dari kelas 1, 2, dan 3
tidak akan lagi berlaku.

"Iuran tentunya sudah tidak relevan apabila dikaitkan dengan Kelas 1, 2, dan 3, karena tidak akan lagi ada Kelas
1, 2, dan 3," jelas Asih kepada CNBC Indonesia.
Saat ini, kata Asih pihaknya bersama otoritas terkait tengah menyusun formula iuran yang bisa memenuhi prinsip
asuransi sosial. Mereka yang berpendapatan kerja, nominal iurannya akan lebih besar dibandingkan dengan
mereka yang berpendapatannya lebih rendah.

Dengan kata lain, formula besaran iuran untuk BPJS Kelas Standar ini kata Asih akan mengikuti formulasi iuran
yang dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan.

"Jadi, ada rentang iuran, antara besaran upah antara sekian juta sampai sekian juta. Itu salah satu yang sedang
kita formulasikan. Lalu, nanti ada beberapa formula lainnya. Akan tetap menjaga keadilan, prinsip ekuitas, prinsip
asuransi sosial bisa ditegakan," jelas Asih.

"Mereka yang berpendapatan lebih tinggi akan membayar lebih besar dibandingkan dengan mereka yang
berpendapatan lebih rendah," kata Asih lagi.

Kendati besaran iuran akan berbeda antara mereka yang berpenghasilan tinggi dan rendah, namun fasilitas
rawat inap yang akan didapatkan akan tetap sama.

Asih bilang, jika sebelumnya kelas rawat inap BPJS Kesehatan bertingkat-tingkat, ke depan tidak akan lagi
berlaku seperti itu. Namun, pelayananan medis tetap sama.

"Jadi manfaatnya baik manfaat layanan medis atau kelas rawat inap adalah menggunakan satu kriteria atau
standar baku untuk seluruh peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)," jelas Asih.
Berdasarkan dokumen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diterima CNBC Indonesia.

dengan diterapkannya BPJS Kelas Standar yang diterima pasien antara lain bisa bersifat medis maupun non
medis.

Secara medis, maka akses dan mutu sesuai standar pelayanan. Kemudian kebutuhan standar minimal sarana
prasarana dan alat kesehatan yang harus terpenuhi di setiap ruang rawat inap, memenuhi standar PPI dan
keselamatan pasien. Di samping itu Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu perawat sesuai dengan rasio kebutuhan
(pasien) serta sesuai dengan jenis pelayanan rawat inap.

Sedangkan secara non medis, KRIS JKN merupakan Kelas layanan rawat inap rumah sakit pada program JKN
yang ditanggung oleh BPJS kesehatan, dan ada standarisasi minimum kelas rawat inap JKN dengan 12 kriteria
KRIS JKN yang harus dipenuhi oleh RS. Dimungkinkan naik kelas bagi peserta selain PBI atas pembiayaan
sendiri, pemberi kerja, atau asuransi kesehatan tambahan dan memperkuat Koordinasi Antar Penyelenggara
Jaminan (KAPJ) dengan mekanisme selisih biaya.(sumber CNBC )

Ancaman Buaya Liar di Sulteng Makin Tak Terkendali


Majalah EKSPRESS

tim
Perbesar

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut ancaman buaya liar di
Sulteng makin tak terkendali. Tercatat, sejak April hingga Mei 2022, sudah tiga warga tewas diterkam
buaya liar.

“Kami meminta Pemerintah Daerah dan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) seriusi
ancaman buaya terhadap warga dan nelayan yang bergantung kehidupannya di laut,” kata Direktur
Walhi Sulawesi Tengah.
Sunardi menjelaskan, hingga 31 Mei 2022, satu lagi korban jiwa yakni seorang nelayan saat hendak
memanah ikan diterkam buaya diperairan Donggala tepatnya Sojol Utara, Desa Ogoamas.
Sebelumnya pada 7 Mei 2022, warga asal Loli Saluran, Banawa meregang nyawa akibat dimangsa di
sekitar Dermaga Pusat Pelelangan Ikan (PPI) tidak jauh dari Objek Wisata Tanjung Karang Donggala.
“Pada akhir april 2022, kejadian serupa juga terjadi di sekitaran dermaga Mamboro Palu Utara, saat itu
korban sedang memanah ikan lalu diterkam buaya,” ujarnya.
Bukan hanya itu, di tahun 2020 seorang warga sedang mandi terapi air laut di Pantai Talise Teluk Palu
diterkam buaya hingga terluka di tangan.
Di tahun yang sama, fenomena buaya masuk ke area parkiran Palu Grand Mall (PGM). Sedangkan di
bulan November 2021, warga Dalaka Donggala yang sedang memanah ikan tiba-tiba diterkam buaya
dan diseret ke tengah laut hingga tewas.

Banyaknya kejadian itu diakibatkan fenomena perkembangan buaya tidak dikendalikan. Hal ini akan
berbahaya bagi manusia.
“Kalau dilihat kurun satu bulan sejak Mei dan April 2022 saja ini, sudah ada tiga nelayan tewas dengan
waktu tidak terlalu jauh,” katanya.
Ia mengatakan kejadian ini sangat mengkhawatirkan, sepanjang Teluk Palu hingga Tanjung Karang
Donggala, dikenal tempat wisata maupun tempat mencari ikan para nelayan. Sepanjang itupula telah
menjadi lalu lintas buaya yang diduga berasal dari Sungai Palu.
“Tentu perlu jadi perhatian Pemerintah Provinsi bersama BKSDA Sulawesi Tengah dalam penanganan
satwa liar ini,” imbuhnya.
Data BKSDA Sulawesi Tengah hingga tahun 2022 ini tidak kurang dari 36 ekor buaya hidup di Sungai
Palu. Kendati demikian konflik antara buaya dan manusia masih cukup intens sejak 2019 hingga 2022.
Bersamaan dengan situasi itu, Walhi Sulawesi Tengah telah dua kali diundang rapat dengar pendapat
(RDP) oleh DPRD Provinsi bersama stakeholder terkait. Saat RDP itu Walhi mengusulkan agar pihak
terkait membuat tempat penangkaran buaya sekaligus melakukan penangkapan.
“Usulan ini belum ada penyelesaian dan aksi lapangan, berharap di masa datang tidak akan ada lagi
korban akibat terkaman hewan predator buaya di peraian Palu maupun Donggala,” ujarnya. (RK)
Ribuan Hewan Kurban Sulteng Dipastikan Bebas PMK

Majalah EKSPRESS

Tim
ntara Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di salah satu peternakan hewan.   DINAS Perkebunan dan Peternakan
Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan bahwa kebutuhan hewan ternak untuk kurban Iduladha dalam kondisi aman
dan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Hingga saat ini, Pemprov Sulteng terus memperketat pemeriksaan hewan
ternak, agar tetap terbebas dari PMK. Hal itu ditekankan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmafet Dinas Perkebunan
dan Peternakan Dandi Alfita. Mengingat, jelang hari raya Iduladha, banyak warga membutuhkan hewan ternak jenis sapi,
kambing maupun domba untuk keperluan berkurban. “Tentu hewan kurban itu harus sehat dan terbebas dari PMK. Makanya,
kami menjaga jangan sampai PMK itu masuk Sulteng,” ujar Dandi menurutnya, kebutuhan hewan kurban dari tahun
sebelumnya mampu dipenuhi oleh ternak lokal, yang berasal dari peternak Sulteng. Wilayah Sultang pun tidak pernah
memasok hewan ternak dari daerah lain.

Untuk ketersediaan stok hewan kurban tahun ini, masih mampu dipenuhi ternak lokal dari beberapa lokasi sentral di
Sulteng,” imbuh Dandi. Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, kebutuhan hewan ternak kurban di
Sulteng mencakup 6.600 ekor sapi dan 1.400 ekor kambing. “Jumlah kebutuhan kurban ini ada penaikan 5% dari tahun
sebelumnya. Kami sudah pastikan juga bahwa hewan ternak itu terbebas PMK, karena dari wilayah asalnya diperiksa juga,”
tandasnya.( mediaindonesia )

Kemenag Sulteng:

Pemberangkatan “CJH” dijadwalkan 24 Juni 2022


Majalah EKSPRESS

tim 

Kantor wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Tengah mengatakan keberangkatan calon
jamaah haji reguler asal provinsi itu menuju Embarkasi di Balikpapan, Kalimantan Timur dijadwalkan tanggal
24 Juni 2022.
 
"Sebelum berangkat, CJH dari 13 kabupaten/kota di Sulteng masuk asrama haji transit Palu pada tanggal
23 Juni, sehari setelahnya mereka diberangkatkan Embarkasi Haji di Balikpapan," kata Sub koordinator
Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kemenag Sulawesi Tengah (Sulteng) Arifin yang dihubungi di
Palu.
 
Ia mengemukakan, CJH dipastikan telah menyelesaikan kewajiban pelunasan biaya haji sebagaimana
laporan masing-masing diterima pihaknya, dan kini Kemenag di masing-masing daerah juga telah
mendistribusikan logistik CJH berupa koper untuk menyimpan perlengkapan saat menunaikan ibadah haji
nanti.

Il
ustrasi- Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Parigi Moutong mendengarkan pengarahan sebelum masuk asrama haji transit Palu.
Pada pemberangkatan haji nanti, CJH asal Sulteng dibagi dalam empat kloter penerbangan sesuai jumlah
calon jamaah yang diberangkatkan sebanyak 901 orang.
 
Dari jumlah tersebut, CJH terbanyak berasal dari Kota Palu yakni 328 orang, kemudian Kabupaten Banggai
113 orang, Tolitoli 106 orang.
 
"CJH paling sedikit berasal dari Kabupaten Banggai Kepulauan hanya delapan orang, dan Banggai Laut
hanya 11 orang. Pengurangan kuota sesuai dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi, karena pelaksanaan
ibadah haji tahun ini masih dalam suasana pandemi COVID-19," tutur Arifin.
 
Ia memaparkan, syarat-syarat diwajibkan pemerintah telah dipenuhi CJH, diantaranya pemeriksaan
kesehatan, pelunasan biaya haji, vaksinasi COVID-19 dosis satu dan dua, serta pembuatan paspor.
 
Masih ada empat CJH belum melaksanakan vaksinasi dosis kedua, karena masih dilakukan penyesuaian
vaksinasi dosis satu," kata Arifin menambahkan.
 
Ia juga mengingatkan, calon jamaah senantiasa menjaga kondisi kesehatan di sisa-sisa waktu
pemberangkatan, termasuk menyiapkan perlengkapan dibutuhkan (ihram).
 
"Ihram pakaian wajib saat melaksanakan ibadah haji. Oleh karena itu jangan sampai ketinggalan, dengan
harapan semua jamaah haji Sulteng setelah pulang dari Mekkah mendapat predikat haji mabrur," demikian
Arifin.(sumber Antaranews.com ).

Gubernur Sulteng minta perusahaan jaga kelestarian habitat satwa liar


Majalah EKSPRESS
tim

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura (kedua kanan) menerima cinderamata dari Presiden Direktur PT DSLNG, Atsushi Hozumi (kedua kiri)
didampingi Bupati Banggai Amirudin Tamoreka (kanan) dan Direktur Korporasi PT DSLNG, Drajat Iman Panjawi (kiri) pada kegiatan pelepasliaran
satwa endemik Burung Maleo hasil penangkaran perusahaan itu ke habitatnya di Kabupaten Bangga.. ANTARA/HO/Biro Administrasi Pimpinan
Pemprov Sulteng

Majalah EKSPRESS
tim

Gubernur Tengah Rusdy Mastura, meminta perusahaan yang berinvestasi di provinsi itu menjaga
kelestarian habitat satwa liar sebagai upaya menyeimbangkan ekosistem alam dengan kegiatan industri.
"Salah satu contoh adalah pelestarian habitat burung maleo endemik Sulawesi di Kabupaten Banggai yang
saat ini konsisten dilakukan," kata Rusdy, saat acara pelepasliaran burung Maleo ke habitatnya di
Kabupaten Banggai sebagai rangkaian memperingati hari lingkungan hidup di Banggai.
 
Menurut dia, pelestarian habitat dan satwa liar dapat menggunakan dana tanggung jawab sosial masing-
masing perusahaan yang dikelola secara profesional dalam mewujudkan lingkungan hidup sehat.
 
Seperti yang telah dilakukan PT Donggi Sinoro LNG (DSLNG), perusahaan berkecimpung di bidang energi
gas alam ini telah melakukan kegiatan lingkungan dengan membuat kawasan konservasi bagi satwa
endemik Sulawesi (Maleo).
 
Mengingat, satwa liar ini termasuk satwa dilindungi karena terancam punah, maka sudah sepatutnya
memberikan perlindungan istimewa supaya dapat berkembang biak, serta mengurangi perburuan liar yang
berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup satwa di habitatnya, khususnya endemik.
 
"Menjaga kelestarian flora dan fauna serta lingkungan hidup sangat berharga untuk kepentingan makhluk
hidup. Oleh karena itu bagi perusahaan yang belum melakukan, kiranya mementingkan kelangsungan
lingkungan yang seimbang," tutur Rusdy.
 
Ia juga mengajak masyarakat dapat berkolaborasi dengan pihak perusahaan DSLNG dalam menjaga
kelestarian lingkungan, di samping melakukan kegiatan produksi.
 
"Perusahaan harus bijak, dan tidak hanya sekedar mementingkan keuntungan semata. Diperlukan
terobosan dalam rangka pelestarian flora dan fauna yang ada di Sulteng," kata Rusdy.
 
Ia menambahkan, burung Maleo merupakan maskot Sulteng yang cukup dikenal di Tanah Air, sehingga
gambar endemik ini tidak jarang dituangkan dalam ekspresi seni di kain batik khas Sulteng
 
"Bahkan kemasan makanan hasil produk UMKM daerah banyak menggunakan gambar dan sketsa burung
Maleo yang menandakan bahwa produk-produk ini berasal dari Sulteng," ujar Rusdy.

Pada eringatakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT DSLNG kembali melepasliarkan 15 anakan burung
endemik maleo (Macrocephalon maleo) dari hasil konservasi eksitu Pusat Konservasi Maleo
DSLNG, dengan ditandai acara penyerahan anakan burung maleo secara simbolis oleh Presiden Direktur
PT DSLNG, Atsushi Hozumi dan Direktur Korporasi PT DSLNG, Drajat Iman Panjawi kepada Gubernur
Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, dan Bupati Banggai Amirudin Tamoreka, yang kemudian
menyerahkannya secara simbolis kepada Komunitas Pecinta Maleo di lokasi Kilang DSLNG di Desa Uso,
Kecamatan Batui.

Pelepasliaran burung Maleo ini merupakan kesekian kalinya sejak DSLNG memulai program konservasi
burung langka itu tahun 2012.

Acara ini juga dihadiri Komandan Korem 132 Tadulako Brigjen TNI Toto Nuryanto, Kepala Polda
Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriady, Komandan Kodim 1308/Luwuk-Banggai Letkol Inf Dony Gredinand,
Kepala Polres Banggai, AKBP Yoga Priyahutama, serta perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Sulawesi Tengah.

Sebanyak 15 anakan maleo ini nantinya dilepasliarkan ke Suaka Margasatwa Bakiriang. Secara


keseluruhan, DSLNG telah melepasliarkan 127 anakan maleo dari hasil konservasi eksitu dalam
upaya meningkatkan populasi burung endemik Sulawesi yang terancam punah ini . (ANTARA)

Mitos dan Fakta Menarik Candi Borobudur, Termasuk Misteri Isi Stupa Utama
Majalah EKSPRESS
tim

Candi Borobudur yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Tengah ternyata tak hanya memiliki pesona kemegahan
sebagai monumen Buddha terbesar di dunia. Sebagai Situs Warisan Dunia yang ditetapkan pada tahun 1991 oleh
UNESCO, hingga saat ini Candi Borobudur masih menyimpan berbagai misteri yang belum sepenuhnya terungkap.
Baca juga: Tingkatan Candi Borobudur: Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu Situs kuno peninggalan Wangsa
Syailendra ini ternyata juga memiliki mitos dan fakta unik yang bisa disimak oleh wisatawan. Baca juga: Candi
Borobudur: Harga Tiket, Jam Buka, Rute, dan Sejarah Berikut adalah sederet fakta dan mitos menarik tentang Candi
Borobudur yang sempat masuk dalam deretan tujuh keajaiban dunia. Baca juga: Tak Hanya Rencana Harga Rp
750.000, Akan Ada Ketentuan untuk Naik ke Candi Borobudur 1. Bukan bangunan buatan manusia

saat matahari terbenam. .(SHUTTERSTOCK/Dmitry Zimin) Dulu banyak yang mengira bahwa Candi Borobudur bukan
merupakan bangunan buatan manusia karena ukurannya yang begitu besar. Mitos yang beredar cukup beragam,
hingga ada yang mengira bangunan ini dibuat oleh alien atau makhluk halus. Faktanya, Candi Borobudur merupakan
buatan manusia yaitu para penganut Buddha Mahayana pada masa Dinasti Syailendra. 2. Merupakan jam raksasa
Lihat Foto Bentuk Candi Borobudur melambangkan kosmologi Buddha Mahayana dengan tiga tingkatan yaitu
kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu.(SHUTTERSTOCK) Candi Borobudur sempat dikira bangunan yg berpungsi
sebagai penunjuk waktu atau jam matahari raksasa
Hal ini karena bentuk bagian puncaknya memang mendukung, dengan stupa utama yang besar dan diikuti bagian
stupa kecil dengan bentuk melingkar. Bayangan dari stupa utama akan mengikuti sudut datangnya matahari dan
terlihat seperti sebuah jam. Faktanya sampai saat ini hal tersebut belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Candi
Borobudur hingga saat ini digunakan oleh umat Buddha sebagai bangunan untuk berziarah atau beribadah. 3. Arca
Kunto Bimo mengabulkan doa Konon ada sebuah stupa di Candi Borobudur yang bisa mengabulkan permintaan,
bernama arca Kunto Bimo. Dalam bahasa Jawa, Kunto bermakna mengira-ngira atau permintaan, dan Bimo bermakna
pantang menyerah. Arca ini memiliki bentuk Buddha yang duduk bersila, dan terletak di dalam sebuah stupa yang
tidak tertutup sepenuhnya. Oleh karena itu tiba-tiba muncul mitos di mana jika seorang pria bisa menyentuh bagian jari
manis atau jari kelingking, atau seorang perempuan bisa memegang bagian telapak kaki, tumit, atau ibu jari kaki maka
akan dikabulkan keinginannya. Sayangnya mitos yang belum terbukti ini justru menjadi ancaman bagi kelestarian
stupa dan arca Candi Borobudur. 4. Candi yang pernah menghilang (UNSPLASH/MICHAEL RIVERA)

Candi Borobudur dengan ukuran panjang sekitar 121,66 meter dan lebar 121,38 meter serta tinggi bangunan 35,40
meter ternyata pernah menghilang. Hal ini bukan mitos belaka, karena bangunan candi baru ditemukan Pada 1814,
oleh Letnan Gubernur Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles. Hal ini karena Candi Borobudur sempat terpendam akibat
letusan besar Gunung Merapi di masa lalu. Dikutip dari situs Kemendikbud, Raffles memerintahkan pembersihan
kembali Candi Borobudur yang saat itu tertutup oleh tanah, semak belukar, dan pepohonan. 5. Memiliki relief
tersembunyi Ada mitos mengenai relief tersembunyi yang ada bagian kaki Candi Borobudur. Disebutkan bahwa
sederet relief Karmawibhangga yang menceritakan tentang hawa nafsu disembunyikan di salah satu bagian kaki
Candi di sisi tenggara. Hal ini ternyata benar karena faktanya dari 160 panel relief tersebut hanya empat panel yang
bisa dilihat secara langsung. Sebagian besar reliefnya tertutup oleh batu yang berfungsi sebagai kaki tambahan agar
bangunan candi tidak amblas. 6. Misteri isi stupa utama Lihat Foto Stupa di Candi
Borobudur.(SHUTTERSTOCK/PanatFoto) Stupa utama yang menjadi mahkota dari Candi Borobudur memang
menyimpan sebuah misteri bagi yang melihatnya. Stupa tersebut melambangkan tingkatan tertinggi (nirwana) yang
menggambarkan ketiadaan wujud yang sempurna.

Karena itulah bentuk stupa yang terbesar dan tertinggi ini dibuat polos tanpa lubang-lubang, tidak seperti stupa di
sekelilingnya. Penelitian tentang apa isi dari stupa utama pernah dilakukan, bahkan disebut berisi patung Adibuddha,
dengan bentuk patung Buddha yang tidak sempurna. Namun hal tersebut tidak tepat karena sejatinya stupa utama
Candi Borobudur memang dibiarkan kosong. Hal ini bermakna kebijaksanaan tertinggi, yaitu kasunyatan, kesunyian,
dan ketiadaan sempurna ketika jiwa manusia sudah tidak terikat hasrat, keinginan, dan bentuk serta terbebas dari
lingkaran samsara. Sementara patung Buddha yang tidak sempurna memang kesalahan dari sang pemahat yang
menurut kepercayaan tidak boleh dirusak, sehingga patung-patung ini banyak juga ditemukan di sekitaran Candi
Borobudur. ( PS )

Objek Wisata Pusat Laut Donggala


Majalah EKSPRESS

tim

Tempat wisata ini cukup unik, namanya Pusat Laut Donggala. Pusat Laut Donggala terletak di

Dusun Simbe, Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi

Tengah. Jaraknya sekitar 45 kilometer dari kota Palu. Pusat Laut Donggala masih berada di

kawasan Pantai Tanjung Karang, sebuah pantai yang juga cukup terkenal keindahannya. Hanya

sekitar 500 meter dari bibir Pantai Tanjung Karang.

Pusat Laut Donggala berupa sebuah sumur raksasa yang berdiameter sekitar sepuluh meter dan

mempunyai kedalaman sekitar tujuh meter. Sumur tersebut terbentuk secara alami dan

mempunyai ukiran bebatuan. Air di dalamnya berwarna biru jernih dan berasa asin seperti air laut.

Uniknya, air di dalam sumur tidak pernah keruh meskipun banyak orang yang menggunakannya

untuk berenang ataupun menyelam.

Keunikan lainnya adalah, air di dalam sumur raksasa ini akan pasang bila air laut sedang surut dan

akan surut ketika air laut sedang pasang. Masyarakat setempat pun percaya bahwa air di dalam

sini bisa mengobati segala macam penyakit. Maka tak jarang, banyak pengunjung yang membawa

pulang air ini sebagai oleh-oleh. Biasanya mereka meminta tolong anak-anak setempat yang

berenang di dalam Pusat Laut untuk mengambilkan air, tentu saja dengan upah sepantasnya.
Anda pun bisa juga berenang di dalam Pusat laut ini, namun harus dengan keahlian khusus ya,

mengingat kedalamannya yang tak biasa. Selain itu, sempatkan juga untuk menikmati indahnya

Pantai Tanjung Karang yang letaknya tidak begitu jauh dari Pusat Laut ini. Pantai tersebut cukup

terkenal. Selain memiliki hamparan pasir berwarna putih, juga merupakan salah satu tempat

favorit untuk snorkeling maupun diving.

Gunung Lawu Diselimuti Misteri Moksanya Prabu Brawijaya V Raja Majapahit Terakhir
Majalah EKSPRESS

Foto/Dok.SINDONews

Gunung Lawu yang kokoh berdiri menjulang 3.265 meter di atas permukaan tanah (Mdpl) menyimpan kisah
tentang moksanya Raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya V. GUNUNG Lawu yang kokoh berdiri menjulang
dengan ketinggian 3.265 meter di atas permukaan tanah (Mdpl) menyimpan kisah tentang moksanya
(menghilangnya) Prabu Brawijaya V dan pengikut setianya yang menjelma menjadi burung jalak berwarna
gading. Foto/Ist Kisah moksanya Raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya V di Gunung Lawu dan misteri yang
menyelimutinya masih diyakini kebenarannya dan menjadi cerita turun temurun masyarakat hingga kini. Baca
juga: Penampakan Gunung Lawu dengan Awan Bersabuk Melingkar Gunung Lawu yang wingit (angker) dan
penuh misteri lokasinya tepat berada di perbatasan wilayah Karanganyar, Jawa Tengah, Ngawi dan Magetan,
Jawa Timur. Dyah Ranawijaya atau disebut Girindrawardhana Dyah Ranawijaya atau yang lebih dikenal sebagai
Prabu Brawijaya V memerintah Kerajaan Majapahit pada periode 1468-1478. Sebelum memutuskan bersemedi
dan moksa di Gunung Lawu, Prabu Brawijaya V mendapat wangsit lewat mimpi.
Wangsit itu mengisyaratkan bahwa Kerajaan Majapahit yang memiliki kepercayaan agama Hindu bakal segera
runtuh dan kekuasaan akan beralih ke Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah, putra Prabu Brawijaya
V. Kerajaan Demak memiliki kepercayaan agama Islam. Saat meninggalkan istana Kerajaan Majapahit untuk
bersemedi di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya V didampingi pandita dan penasehat setianya yang
bernama Sabdo Palon dan Noyo Genggong. Selanjutnya dalam perjalanan mendaki lereng Gunung Lawu seperti
dikutip dari sejarahlengkap, rombongan Prabu Brawijaya V bertemu dengan dua orang kepala dusun setempat,
yakni Wangsa Manggala dan Dipa Manggala.
Keduanya ingin menemani Prabu Brawijaya yang sedang dilanda kesedihan untuk naik ke puncak Gunung Lawu.
Rombongan pun kemudian mendaki Gunung Lawu. Namun di tengah perjalanan, Prabu Brawijaya V
mengeluarkan titah untuk mengangkat Dipa Manggala sebagai penguasa Gunung Lawu dengan gelar Sunan
Gunung Lawu. Sedangkan Wangsa Manggala oleh Prabu Brawijaya V diangkat sebagai patih dengan gelar Kiai
Jalak. Prabu Brawijaya V juga memutuskan untuk meninggalkan kehidupan dunia dan moksa. Tempat moksa
Prabu Brawijaya V di puncak Gunung Lawu yang bernama Hargo Dalem. Setelah moksa, hingga kini jasad
maupun makamnya tak diketemukan hingga kini. Sedangkan Sabdo Palon pun memutuskan ikut moksa di
puncak Gunung Lawu yang bernama Hargo Dumiling.Sementara lokasi tempat semedi yang merupakan puncak
tertinggi di Gunung Lawu disebut Hargo Dumilah. Setelah Prabu Brawijaya menghilang, salah satu pengikutnya,
yakni Wangsa Manggala diberi gelar Ki Jalak dan menjelma menjadi burung jalak berwarna gading yang hidup di
Gunung Lawu. Para pendaki hingga kini konon masih sering menjumpai penampakan Jalak Gading. Keberadaan
Jalak Gading ini justru memberikan petunjuk jalan kepada pendaki yang tersesat dan punya tujuan baik. Namun
sebaliknya, pendaki yang punya niat buruk dan bertemu dengan jalak gading maka akan bernasib apes ketika
berada di Gunung Lawu. Terkenal Mistis
A A A Sejumlah pendaki yang pernah menjelajahi Gunung Lawu menuturkan pengalaman mistis yang mereka
temukan. Di antaranya tentang keberadaan Pasar Setan yang berada di lereng gunung, tepatnya pada jalur
Candi Cetho. Di area yang banyak ditumbuhi ilalang ini seringkali ditemukan suara bising, seperti suasana di
pasar pada umumnya. Anehnya, tidak terlihat apapun di atas padang ilalang. Hanya suara bising yang tidak
bersumber. Tapi beberapa pendaki ada yang mengaku mendengar suara orang menawarkan dagangan, seperti
suara “Mau beli apa?”.
Menurut kepercayaan masyarakat, apabila mendengar suara bising tersebut pendaki bisa menjatuhkan salah
satu barang berharganya sebagai cara untuk membeli barang atau barter di pasar ini. Ada juga kisah misteri
yang menceritakan kisah pendaki tiba-tiba merasa mendapat beban berat ketika mendaki. Padahal beban yang
dibawa awalnya bisa dibawa dengan mudah. Namun di lokasi tertentu, beban yang dibawa terasa sangat berat
seakan ada yang menekannya. Hal ini membuat para pendaki harus berhenti berulang kali karena merasa
menanggung beban terlalu berat. Bahkan, sampai harus berjalan membungkuk seperti orang yang rukuk saking
beratnya. Keanehan lainnya berupa suara napas seperti manusia yang tiba-tiba didengar oleh pendaki saat
melakukan perjalanan. Suaranya terdengar sangat jelas sehingga pendaki seketika akan langsung menghentikan
perjalanannya. Ada lagi suara delman khas dengan sepatu kuda dan gemericik loncengnya. Suara delman ini
sempat didengarkan oleh pendaki yang secara tidak sengaja memakai baju hijau dan tenda warna hijau. Padahal
menurut masyarakat setempat, pendaki dilarang menggunakan baju dan atribut hijau saat ke puncak.
Mendaki ke puncak Gunung Lawu ada empat jalur yang bisa ditempuh oleh para pendaki. Pertama, jalur Cemoro
Sewu di Magetan, Jawa Timur. Jalur ini termasuk favorit bagi pendaki Gunung Lawu yang aksesnya berada di
sebelah jalan Karanganyar-Magetan dengan lima pos pendakian. Kedua, jalur Singolangu yang juga berada di
Jawa Timur. Dikenal sebagai jalur klasik yang juga dipakai oleh Raja Brawijaya. Jalur ini dikenal cukup ekstrem
sehingga tidak direkomendasikan dipakai pada malam hari. Namun, di jalur ini pendaki bisa menemukan situs
peninggalan Prabu Brawijaya V. Ketiga, jalur Cemoro Kandang di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah. Jalurnya landai dan berbelok sehingga biasa dipakai oleh pemula. Keempat, jalur terakhir adalah Candi
Cetho yang ada di Kecamatan Jenawi, Karanganyar. Di jalur inilah pasar setan biasanya ditemukan oleh
pendaki. Sebenarnya jalur ini paling pendek dari 3 jalur sebelumnya. Namun jalurnya sangat berbahaya karena
terjal dan banyak tanjakan. Waktu tempuh dari basecamp menuju puncak Gunung Lawu rata-rata memiliki jarak
sekitar 7 km. Dengan jarak tersebut bisa diperkirakan perjalanan mendaki sampai di puncak hanya
membutuhkan 7 jam saja ketika kondisi pendaki harus dalam kondisi stamina yang prima. Pusat Spiritual Sejak
zaman Prabu Brawijaya V hingga Kesultanan Mataram banyak upacara spiritual diselenggarakan di Gunung
Lawu. Sehingga Gunung Lawu akhirnya dijadikan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa. Di kaki Gunung Lawu
ini juga terletak kompleks pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran, yakni Astana Girilayu dan Astana
Mangadeg. Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni, Air Terjun Gerojogan
Sewu. Di areal taman gerojogan terdapat banyak kera. Di Gunung Lawu juga terdapat sebuah mata air yang
disebut Sendang Drajad, sumber air ini berupa sumur dengan garis tengah 2 meter dan memiliki kedalaman 2
meter. Meskipun berada di puncak gunung sumur ini airnya tidak pernah habis atau kering walaupun diambil
terus menerus.
A A A Selain itu ada juga sumur kuno, namun meski namanya sumur namun bentuknya adalah sebuah gua kecil
yang disebut Sumur Jolotundo. Tempat ini gelap dan sangat curam turun ke bawah kurang lebih sedalam lima
meter lebih dan berbentuk seperti spiral. Gua ini dikeramatkan oleh masyarakat dan sering dipakai untuk
bertapa. Menurut cerita dari sini bisa terdengar suara debur ombak pantai laut selatan yang jauhnya mencapai
ratusan kilometer dari Puncak Lawu. Tak hanya Gunung Lawu yang penuh dengan misteri, bangunan yang ada
di lereng Gunung Lawu inipun juga diselimuti misteri. Seperti keberadaan dua candi purba Cetho dan Sukuh
yang masih menjadi satu rangkaian dari misteri Gunung Lawu. Candi di bawah lereng Gunung Lawu ini dibangun
menghadap ke arah kiblat atau ke arah barat tidak seperti kebanyakan candi lain di Indonesia selalu menghadap
ke timur. Lokasi candi yang terletak di ketinggian kaki Gunung Lawu ini juga seringkali diselimuti kabut tebal yang
turun dengan tiba-tiba, memiliki kesan mistis yang membuat penasaran bagi yang melihatnya. Selain itu ada
fenomena lain yang terjadi di sekitar Lawu. Masyarakat sekitar lereng Gunung Lawu kono sering melihat
sekelebat sinar (cahaya) yang membentuk portal (gerbang) yang berasal dari tiap sudut candi yang berbentuk
segi delapan membentuk seperti gerbang ke atas, sebagai pintu masuk dimensi lain. Sumber: Okezone, iNews,
wiyonggoputih, sejarahlengkap, wikipedia dan diolah dari berbagai sumber Lihat Juga: Kisah Raden Patah
Pimpin Pasukan Kesultanan Demak Lindungi Klenteng Sam Po Kong saat Menyerang Semarang (shf)

Polemik Sengketa Lahan di Kelurahan Lambara Belum Selesai

Majalah XPRESS

Tim

Sengketa Tanah adalah perselisihan tanah yang melibatkan badan hukum , lembaga atau
perseorangan dan secara sosio – politik tidak memiliki dampak luas.

Polemik sengketa lahan antar masyarakat saat ini masih dalam proses penyelesaiaan di kantor
kelurahan lambara, Tawaeli melalui jalur mediasi kedua belah pihak yg bersengketa.

Hingga kini, masih ada sejumlah warga yang menggarap dilahan yang di klaim milik berinisial
L.K ( Alm ) itu.

Cucu, salah satu warga di Lambara menceritakan awal mula lahan itu di olah oleh Inisial LM
selaku penggarap awal hingga berujung pada sengketa dengan Inisial LK (Alm ) mengaku sebagai
ahli waris inisial AR pemilik lahan kebun tersebut.

“Semua orang sudah pada tau, ada orang yang mengatasnamakan ahli waris, mengaku sebagai
penggarap awal dan sampai saat ini, tanah kebun yang menjadi sengketa sudah di tanami pagar
keliling oleh inisial AR ini sudah jelas-jelas melanggar hukum,”Kata Cucu saat di temui
dirumahnya.

Menurut Cucu, LM ( Alm ) kita ada saksi inisial TN ( alm ) selaku penggarap awal sekaligus
saksi yang tau persis pada saat itu kami berani bersumpah bahwasanya itu memang milik dari LM,
tandasnya.

Lanjut cucu, menurutnya persoalan ini sudah beberapa kali di mediasi oleh kelurahan dan di
kecamatan, namun belum ada titik terang penyelesaian dn surat Berita Acara Pemeriksaan ( BAP )
Sengketa Atas Tanah belum lama ini di keluarkan sambungnya, seharusnya sebelum dilakukan
pemagaran harusnya sudah diterbitkan agar supaya dasar hukumnya kuat. Imbuh Cucu.

AR selaku Cucu dari LK ( alm ) mengaku-ngaku ahli waris seakan bersaing untuk miliki lahan itu
dan mengatakan silakan lapor kemana saja jika keberatan, terang FH. Kondisi itu berlangsung
bertahun-tahun. Olehnya itu dia berharap agar secepatnya dilakukan pemanggilan terhadap nama
–nama di BAP dikantor Kelurahan Lambara. Tutup FH

Anda mungkin juga menyukai