Waru Consulting ,Jakarta

A. Perkenalan Waru Consulting ,Jakarta

Agung Wahyudi Biantoro. ST, MT, MM

Work Experience :& Organization

A. Experience
2010 - 2020 : Konsultan Teknik Sipil, ME. EO Teknik, Trainer SMK3, K3 :
Waru Consulting
2007 - 2020 : Dosen FT, Teknik Mesin Universitas Mercu Buana, Jakarta :
Audit Energi, Konversi Energi, K3, Kewirausahaan 1,2,3.
2019 : Penulis buku : Sistem dan Manajemen K3. Penerbit Mitra Wacana
Media., Bogor.
2017 – 2020. Asesor K3 LSP Tenaga Teknik Indonesia, Bandung
2017 – 2020 : Ketua Teknik Mekanikal, Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia
(ASTTI), Bandung. Telp. 08966 410 4485
B. Skill
2017 – 2020 : Asesor K3 BNSP, LSP TTI, Bandung
Education : 2017 – 2020 : Ahli Madya K3 Konstruksi BNSP, LSP TTI, Bandung
S1 Univ. IPB 2018 – 2021 : Ahli Sistem Listrik Bangunan Gedung, BNSP
S2 Teknik Mesin Univ. 2017 – 2020 : Ahli K3 Umum BNSP, LSP TTI, Bandung
Pancasila 2019 – 2022 : SKA Transportasi Gedung / Lift. LPJK. Kem PUPR RI.
S2 Teknik Sipil Univ. 2019 : JFA Lektor : Teknik Mesin, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Tama Jagakarsa 2017 : Pelatihan SMK3 Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
2019 : Sertifikasi Dosen, Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, RI
2017:Leadership KAN, Maintenance Rep. Building
 Waru Consulting ,Jakarta

 Latar Belakang
 Tujuan dan Manfaat Training &Workshop
 Standar Penerapan
 Istilah dan Definisi
 Persyaratan Manajemen Risiko (HIRADC)
 Proses Manajemen Risiko (HIRADC)
 Regulasi /perundang undangan

 Set-Up Sistem Manajemen K3

 Belum dilakukan Manajemen Risiko (HIRADC)

secara menyeluruh

 Permintaan Pelanggan/Vendor
 Meningkatkan pemahaman mengenai proses
Manajemen Risiko (HIRADC) dan persyaratannya

 Perencanaan dan Pelaksanaan Proses Manajemen

Risiko (HIRADC) yang efektif

 Menurunkan seluruh tingkat risiko sampai level

yang dapat diterima (Acceptable Risk)
 Undang-Undang RI No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
 PP no 50/2012 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
(Lampiran I Pedoman Penerapan SMK3, Klausa
2.1 Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Risiko)
 ISO 45001 :2018 clause 6.2.1.Hazard
Identification and assesment of risk and
opportunity
 Sistem Manajemen K3 :
Bagian dari suatu sistem manajemen organisasi (3.17)
yang digunakan untuk mengembangkan dan
menerapkan kebijakan K3 (3.16) organisasi dan
mengelola risiko-risiko K3 (3.21) organisasi.
 CATATAN 1: suatu sistem manajemen merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling
terkait yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan tujuan dan untuk mencapai tujuan
tersebut
 CATATAN 2: Suatu sistem manajemen termasuk struktur organisasi, aktivitas perencanaan
(termasuk, misalnya, penilaian risiko dan penetapan tujuan), tanggung jawab, praktek,
prosedur (3.19), proses dan sumber daya
 CATATAN 3: Diadopsi dari ISO 14001:2004, 3.8
 PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
Manejemen Risiko :
Penerapan secara
sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan
aktivitas dalam kegiatan
Identifikasi Bahaya,
Penilaian Resiko,
Penanganan, Pemantauan
Resiko serta peninjauan
Resiko.
 Step 2: Evaluating the Associated Risks

Step 3: Step3. Controlling the Risk Step 4: Record Findings

Step 5: Step 4: Record Finding Risk

Step 5. Review & Revised the assessment

 Hazard Risk

Hazard is any source of Risk is the calculation of

potential damage,harm or hazard and the probability of
adverse health effects on an undesirable effect on
something or someone carrying out an activity
• What will I be about what I am using /doing ?

• How much do I know that affect the level of hazard

• Who is affected by the work?
 Those who do the work
 Others in the workplace
 Cleaning and maintenance staff
 Visitors
 External
A risk is the calculation of the probability and
severity of an adverse effect caused by a hazard
The effects of an accident occurring

The probability of an accident occurring

Probability
• How often must it be done?
• How many people do it?
• Is everyone doing it competent
and trained?

Effect (Consequence)
•What could go wrong?
• What is the could
worst that happen?
 UNLIKELY POSSIBLE LIKELY

MAJOR Medium Risk High Risk High Risk

MODERATE Low Risk Medium Risk High Risk

MINOR Low Risk Low Risk Medium Sedang

 VERY
UNLIKELY UNLIKELY POSSIBLE LIKELY VERY LIKELY

CATASTROPHIC Medium Medium High HIgh HIgh

MAJOR Medium Medium Medium High High

MODERATE Low Medium Medium Medium High

MINOR Low Medium Medium Medium Medium

NEGLIGIBLE Low Low Low Medium Medium

 VERY
UNLIKELY POSSIBLE LIKELY VERY LIKELY
UNLIKELY
(2) (3) (4) (5)
(1)
CATASTROPHIC
5 10 15 20 25
(5)

MAJOR
4 8 12 16 20
(4)

MODERATE (3)
3 6 9 12 15

MINOR
2 4 6 8 10
(2)

NEGLIGIBLE
1 2 3 4 5
(1)
• Decide measures to be taken
• Implement them according to priority
• Confirm measures appropriate and work
HAZARD IDENTIFICATION

RISK ASSESMENT

CONTROL& EVALUATION
ELIMINATION
SUBSTITUTION
ENGINEERING
CONTROL
ADM.
CONTROL
PPE

IMPLEMENTATION
 Risk
Risk Acceptance Recommended Action
Level
• Additional risk control unnecessary
Broadly Acceptable Risk • Further reduce risk level when practicable
Low • Monitoring to ensure risk level is accurate and not
Level
rising

• Risk must be reduced as low as practicable (ALARP)

Medium Tolerable Risk Level •Temporary control measures; administrative control
and/or PPE can be used before long-term solutions

•Immediate action required (work is not allowed to

start before the risk level is reduced)
• Temporary control measures or relying only on PPE is
High Intolerable Risk Level not allowed
•Analyze and ensure substantial safe work controls are
determined and applied
•Write down the significant
hazards and conclusions
•Keep written record for future
reference or use
 What precautions you
have taken
 Remind you to keep an
eye on particular hazards
and precautions
• Review your assessment from time to time to
make sure that the precautions are still
working effectively
• If there is any significant change (new
machines, substances, procedures), add to the
assessment to take account of the new hazard.
A Job Safety Analysis is a technique that focuses on
job tasks as a way to identify hazards before they occur.
It focuses on the relationship between the worker, the
task, the tools, and the work environment.
To perform a Job Safety Analysis, your goal is to discover the
following:
–What can go wrong?
–What are the consequences?
–How could it arise?
–What are other contributing factors?
–How likely is it that the hazard will occur?

Hazard rarely is a simple case of one singular cause resulting in one singular
effect. More frequently, many contributing factors tend to line up in a certain
way to create the hazard
Step 1:
What am I going to do?
(Working with a too narrow safety space)
Step 3:
WORK WELL, WORK SAFELY
(Now I can work safely)
HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment & Determining Control)
merupakan proses mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi dalam aktifitas
rutin ataupun non rutin dalam perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan penilaian
risiko dari bahaya tersebut.

Identify Hazard Maintain By Routine Procedures

Assess Potential
Risk

YES Implement
Risk Evaluation Is Risk acceptable Program &
?
Control

NO
Determine Risk
Level A2

Determine Control Develop Action

Register Risk to Reduce Risk Plan/PROGRAM
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko mencakup :

Aktivitas rutin dan tidak rutin

Aktivitas seluruh personel di ke tempat kerja
Perilaku, kemampuan dan faktor-faktor manusia
Bahaya-bahaya yang timbul dari luar tempat kerja
Bahaya-bahaya yang terjadi di sekitar tempat kerja
Prasarana, peralatan dan material di tempat kerja.
DESKRIPSI BAHAYA :

JENIS BAHAYA :

DAMPAK BAHAYA :
DESKRIPSI BAHAYA :

JENIS BAHAYA :

DAMPAK BAHAYA :
 PENJELASAN KUALITATIF FREKUENSI
NILAI DESKRIPSI
(POTENSIAL) (AKTUAL)
1 Terjadi Mungkin hanya akan terjadi pada Peristiwa yang mungkin
Jarang (Rare) kondisi yang luar biasa terjadi minimal 1 kali /
beberapa tahun

Kemungkinan Dapat terjadi suatu saat Peristiwa yang mungkin

2 Kecil Terjadi terjadi minimal 1 kali / tahun
(Unlikely)
3 Mungkin Terjadi Mungkin terjadi suatu saat Peristiwa atau kejadian yang
(Possible) mungkin terjadi minimal 1
kali / bulan
4 Kemungkinan Mungkin akan terjadi pada Peristiwa yang mungkin
Besar terjadi berbagai keadaan terjadi minimal 1 kali /
(Likely) minggu

5 Sering Terjadi Diharapkan akan terjadi pada Peristiwa yang mungkin

(Almost certain) berbagai keadaan terjadi minimal 1 kali / hari
 DAMPAK KESEHATAN DAN
NILAI DESKRIPSI NILAI KERUGIAN PROPERTY
KESELAMATAN
Tidak 1. Tidak ada cedera,
1 signifikan 2.Tidak ada gangguan kesehatan Kerugian Property < Rp.50.000
(Insignc
fiant) 3.Tidak nyaman / ada keluhan.
1.Perlu pengobatan P3K
Cidera Ringan Kerugian Property
2 2.Pertolongan medis/rawat jalan
(Minor) Rp.50.000 < x < Rp.100.000
3.Gangguan kesehatan temporer.

1. Perlu rawat inap

Cidera Berat 2.Tidak bisa melanjutkan Kerugian Property
3 pekerjaan 3.Penyakit kronis
(Medium) Rp.100.000 < x < Rp.500.000
menyerang sebagian tubuh.

1. Cacat Permanen
Cacat tetap Kerugian Property
4 2.Penyakit kronis berkepanjangan
(Major) Rp.500.000 < x < Rp.50.00.000
menyerang seluruh tubuh

Kerugian Property
1. Kematian
Bencana (Catastrophic) > Rp.50.00.000 atau
5 2.Penyakit kronis yang dapat
mengakibatkan perusahaan
menyebabkan kematian.
berhenti beroperasi / tutup.
 Risk Level Description Risk Value Index Colour
I Sepele 1-2
(Trivial)
II Diterima 3-5
(Acceptable)
III Sedang 6-9
(Moderate)
IV Tinggi 10-16
(Substantial)
V Ekstrim >16
(Unacceptable)

Risk Factor Value calculation: Risk = Likelihood x Severity

Menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja.
1.Metoda yang paling efektif.
2. Hentikan proses kerja.
3.Biasanya susah untuk diaplikasikan dalam
pelaksanaan.
Mengganti dengan bahan/proses yang lebih aman. Prinsipnya
tidak menghilangkan risiko akan tetapi merubahnya. Contoh :
1.Mengganti bahan serbuk dengan pasta.
2.Proses menyapu diganti dengan vacum.
3.Mesin diesel diganti dengan mesin electric.
Melakukan modifikasi terhadap mesin, alat kerja
dan lingkungan kerja.
Contoh :
1.Pemasangan alat pelindung mesin (machine
guarding).
2.Pemasangan ventilasi (general ventilation).
3.Pemasangan alat sensor otomatis.
Merubah cara melakukan pekerjaan dengan cara
yang lebih baik
Contoh :
Pemisahan lokasi, pergantian shift, metode kerja,
rambu-rambu, ijin kerja (permitt), pembatasan
akses, LOTO dll
Hanya digunakan jika teknik pengendalian lain
tidak memungkinkan untuk diaplikasikan.
Alternatif terakhir pencegahan.
Penyeleksian jenis dan kesesuaiannya.
Terdapat potensi muncul bahaya baru.