DARI 1987-2017
ILHAM MARZUQI
1302123/2013
PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN SEJARAH
2018
ABSTRAK
Kata Kunci : Perguruan, Pencak Silat, PPS Talago Biru, Silat Tradisional
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Perguruan
Pencak Silat Talago Biru Indonesia dari 1987-2017, untuk memenuhi salah satu
syarat menyelesaikan studi serta syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Strata Satu pada Program Studi Pendidikan Sejarah di Jurusan
Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Univertsitas Negeri Padang.
Skripsi ini dapat selesai karena bantuan dari banyak pihak, untuk itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Ibu Dr. Siti Fatimah, M.Pd. M.Hum dan Bapak Ridho Bayu Yefterson,
M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan kritik,
saran dan arahan dalam proses penulisan skripsi penulis.
2. Ibu Dr. Erniwati, SS. M.Hum dan Bapak Dr. Ofianto M.Pd selaku Ketua
dan Sekretaris Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Padang.
3. Ibu Azmi Fitrisia, SS. M.Hum. Ph.D, Bapak Hendra Naldi, SS. M.Hum
serta Bapak Abdul Salam, S.Ag. M.Hum selaku penguji skripsi penulis.
4. Bapak/Ibu Dosen dan Staf di Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang.
5. Bapak Afrizal Chan beserta seluruh keluarga besar Perguruan Pencak Silat
Talago Biru Indonesia yang telah mengizinkan serta membantu penulis
dalam proses pengumpulan data skripsi penulis.
6. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis Bapak
Ali Asman dan Ibu Rasmi yang selalu mendoakan, memotivasi dan telah
berkorban dengan sepenuh hati sehingga penulis bisa menyelasaikan studi
di Universitas Negeri Padang. Serta seluruh keluarga besar yang terus
memberikan semangat kepada penulis.
7. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada
teman-teman seperjuangan di Jurusan Sejarah Univeritas Negeri Padang
serta orang-orang yang telah membantu penulis dalam proses perkuliahan
maupun dalam proses pembuatan skripsi penulis.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya mahasiswa sejarah dan bisa menjadi rujukan dalam penelitian
sejenis. Sekian Terima Kasih
Abstrak…………………………………………………………………………….i
Kata Pengantar…………………………………………………………………….ii
Daftar Istilah............................................................................................................v
iii
3. Paceklik Gelar dan Perkembangan ke Luar Negeri ............................ 66
B. Manajamen Organisasi PPS Talago Biru dalam Menghadapi Tantangan
Modernisasi Dunia Beladiri ......................................................................... 80
1. Pembentukan Perguruan dan Kurikulum Pelatihan ............................ 80
2. Pembinaan Atlet dan Perkembangan ke berbagai Daerah .................. 86
3. PPS Talago Biru dalam mempertahankan Eksistensinya di Era Modern
........................................................................................................... ..91
Lampiran ...................................................................................................................
iv
DAFTAR ISTIlLAH / GLOSARIUM
v
Pendekar Madya Sebuah tingkatan anggota di Perguruan Pencak
Silat Talago Biru Indonesia, Pendekar Madya
merupakan tingkatan ke tujuh dan dapat disamakan
dengan pelatih tingkat kedua.
vi
DAFTAR SINGKATAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
lebih populer jika dibandingkan dengan beladiri lain seperti Karate, Taekwondo
atau Aikido yang memiliki peminat lebih banyak dibandingkan dengan silat
minang itu sendiri. Tidak hanya silat tradisi, secara nasional Pencak Silat
Indonesia pun juga sedang dalam masa krisis, ada lebih dari seratus perguruan
yang telah bubar karena tidak ada lagi peminat yang mendaftar1.
sebagai beladiri yang kuno, lemah gemulai dan tidak efektif dalam pertarungan 2.
menyukai beladiri lain yang lebih agresif. Padahal yang dipertontonkan dimuka
umum tersebut merupakan Bungo Silek 3 saja, sementara silek yang sebenarnya
1
Vika Haristianti, Perancangan Pusat Pengembangan Pencak Silat Dengan Pendekatan
Modernisasi Nilai, Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa dan Desain, Vol 2, No 1, November
2013, hlm 1
2
Makmur Hendrik, Pentingnya Pembinaan Silat Bagi Generasi Muda, Jakarta : Proyek
Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah,1977, hlm 1
3
Gerakan Silat yang sudah dirancang seindah mungkin untuk ditampilkan untuk umum.
1
Selain itu, ada ungkapan dari beberapa orang-orang terdahulu yaitu “Nan
Sapacik Indak Diagiahan” yang bermakna, ada sesuatu yang memang tidak bisa
diberikan atau diturunkan kepada orang lain4. Artinya ada beberapa aliran silek
yang dibawa mati oleh gurunya tanpa mewariskan kepada seorang pun. Hal ini
menjadi salah satu penyebab punahnya beberapa aliran silat tradisional yang ada
di Minangkabau.
sebagai Pencak Silat. Pencak Silat berasal dari dua kata, yaitu Pencak dan Silat.
Pencak merupakan gerak dasar beladiri yang terikat pada peraturan, sementara
Silat adalah gerak beladiri yang bersumber dari kegiatan kerohanian5. Penggunaan
kata “Pencak” lebih banyak dipakai oleh masyarakat Jawa, Madura dan Bali.
dalam menyebutkan beladiri secara umum. Istilah Pencak atau dalam Bahasa
Sunda sering juga disebut dengan “Maenpo” yang bisa diartikan sebagai
permainan tipu daya, artinya setiap gerakan yang dilakukan adalah bertujuan
untuk menipu dan melumpuhkan lawan. Pencak dalam budaya Sunda memiliki
mengatakan bahwa Pencak Silat sebagai suatu permainan rakyat mempunyai dua
peranan, yaitu sebagai permainan ia dinamakan Pencak dan sebagai seni beladiri ia
4
Isral Saputra, Silek Kumango : Keberadaan, Pewarisan dan Kearifan Lokal
Minangkabau, Wacana Etnik, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, ISSN 2098-8746, Volume 2,
Nomor 1, April 2011, Padang: Pusat Studi Informasi dan Kebudayaan Minangkabau (PSIKM) dan
Sastra Daerah FIB Universitas Andalas, hlm 83
5
Endang Kumaidah, Penguatan Eksistensi Bangsa Melalui Seni Tradisional Pencak Silat,
Makalah Jurusan Fisiologi Universitas Negeri Depok, 2012, hlm 143
2
dinamakan Silat 6 . Hal senada juga disampaikan oleh Indra Utama, dosen ISI
beladiri pada mulanya dimulai dari tempat ibadah atau kuil. Pada awalnya,
beladiri ini bertujuan untuk kesehatan 9 . Namun seiring dengan tuntutan dari
ilmu beladiri yang berfungsi untuk melindungi diri mereka dari serangan musuh,
seperti perompak serta binatang buas yang bisa saja mereka temui pada
pengembaraannya10.
Gayuang ini terbagi 2, yaitu Gayuang Lahia dan Gayuang Batin. Gayuang Lahia
merupakan teknik membela diri dengan menyerang titik-titik vital lawan seperti
Selangkangan, Ulu Hati dll. Sementara Gayuang Batin merupakan ilmu yang
6
Raudatul Hayati Dkk, Bentuk Penyajian Silek Galombang di Nagari Pagaruyung
Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar, E-Jurnal Sendratasik FBS Universitas Negeri
Padang Vol 2 No 1, Seri D, 2013, hlm 13.
7
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu, Yogyakarta : Yayasan Galang, 1999,
hlm 8.
8
Wilayah Kebudayaan Minangkabau
9
Hal-hal yang dipelajari diantaranya adalah seni pernafasan, pengobatan yang
berdasarkan pada ritual keagamaan Buddha.
10
Indrayuda Dkk, Randai, Suatu Aktivitas Kesenian dan Media Pendidikan Tradisional,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, 2013, hlm 132-133.
3
lebih berbahaya. Gayuang Batin biasanya langsung mengincar jantung lawan
Sultan Sri Maharaja Diraja yang bernama Datuk Suri Diraja di sebuah nagari
(kampung) yang bernama Pariangan11. Ilmu Silat yang diciptakan oleh Datuk Suri
Diraja ini terinspirasi dari alam sekitar, terutama gerakan binatang. Keterampilan
silat yang diciptakan oleh Datuk Suri Diraja ini diturunkan kepada empat orang
muridnya yang secara kebetulan memiliki nama seperti binatang, mereka adalah
Kuciang Siam, Anjiang Mualim, Kambiang Hutan dan Harimau Campo. Mereka
Sasaran Silek bertempat di halaman masjid atau bisa juga dihalaman rumah dan
tempat yang dipersiapkan khusus untuk latihan Silek. Dalam beberapa kasus,
Sasaran Silek terletak ditempat yang jauh dari keramaian. Waktu latihan
seringkali diadakan pada malam hari, tepatnya beberapa saat setelah shalat isya,
bahkan ada juga yang memulai latihan pada waktu tengah malam. Kata Sasaran
berasal dari kata Manyasar13. Maksudnya adalah orang-orang yang belajar Silek
akan berkumpul di suatu tempat untuk belajar Silek, tempat itulah yang disebut
11
Mid,Djamal,Filsafat dan Silsilah Aliran-Aliran Silat Minangkabau, Bukittinggi : CV.
Tropic, 1986. hlm 49-50
12
Ibid.
13
Berkumpul dalam satu titik.
4
sebagai Sasaran14. Sementara itu, untuk orang yang belajar silek disebut dengan
Anak Sasian15.
sebuah keluarga (suku/klan) dalam sebuah kampung dan bersifat ekslusif. Maksud
keluarga (suku/klan) tertentu saja, kebanyakan sasaran pada waktu itu hanya mau
menerima murid dari anggota keluarga (suku/klan) mereka saja. Kalaupun ada
murid diluar itu, ia adalah orang yang sudah kenal dekat dengan guru yang
pelaksanaan latihan yang tadinya bersifat eklusif menjadi lebih terbuka untuk
kekuatan dan keterampilan tubuh sehingga bisa menjadi sempurna. Dalam hal ini
orientasi dari Pencak itu sendiri adalah jalan untuk mendapatkan kekuatan tenaga
14
Wawancara dengan M. Yusuf (Wakil Bidang Organisasi IPSI Kota Padang) di Padang
tanggal 15 Januari 2017
15
Anak Sasian merupakan panggilan bagi murid yang belajar Silek.
16
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu, Yogyakarta : Yayasan Galang, 1999,
hlm. 58-59
5
indah. Hal ini berbanding lurus dengan masyarakat Minangkabau yang
beberapa gerakan tari tradisional dari Sunda dan Minangkabau terinspirasi dari
besar membahas tentang silat sebagai beladiri asli indonesia yang memiliki
keunikan dan harus dilestarikan. Sebagian lain membahas tentang hubungan silat
dengan praktek atau ritual keagamaan, khususnya islam. Juga tentang silat sebagai
media pembentukan karakter dan pemersatu bangsa. Namun belum ada penelitian
sebuah lembaga yang bergerak dibidang pelestarian silat tradisi (perguruan silat)
diatas penulis ingin melakukan penelitian tentang peran PPS 18 Talago Biru
Indonesia dalam pelestarian silek tradisi minangkabau. PPS Talago Biru Indonesia
merupakan perguruan pencak silat yang memiliki dasar silat minangkabau yaitu
17
O‟ong Maryono, Pencak Silat in the Indonesian Archipelago,RAPID Journal, Vol 4 No
2, 1999, hlm 1-2
18
Perguruan Pencak Silat
6
aliran Silek Taralak. Perguruan Silat ini didirikan di Bukittinggi pada tanggal 4
Sejak didirikan pada tahun 1987, perguruan ini telah memiliki AD/ART
serta jenjang pengajaran dan materi ajar yang terstruktur. Alasan mengapa PPS
Talago Biru bergabung dengan IPSI adalah atas dasar pengembangan perguruan,
bergabungnya PPS Talago Biru dengan IPSI adalah perguruan ini dapat mengikuti
seperti Porda20, Festival Silat Tradisi dan pelatihan wasit/juri yang diadakan oleh
IPSI. Dengan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh IPSI, PPS Talago Biru
berprestasi di dekade 1990an hingga awal 2000an. Namun, saat ini mereka
mengalami kemunduran baik dalam hal prestasi maupun peminat. Hingga saat ini,
19
Ikatan Pencak Silat Indonesia, merupakan sebuah lembaga dibawah Komite Olahraga
Nasional Indonesia yang bertugas menghimpun perguruan-perguruan silat yang ada di seluruh
Indonesia.
20
Pekan Olahraga Daerah (pertandingan olahraga untuk tingkat kabupaten/kota), untuk
jenjang yang lebih tinggi diantaranya adalah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Pekan
Olahraga Nasional (PON)
21
Wawancara dengan Fadli (Ketua Cabang Talago Biru Padang periode 2014-2015) di
Padang tanggal 25 Februari 2018
7
Negeri dengan total anggota berjumlah sekitar 500 orang diseluruh cabang yang
Meskipun telah memiliki strukur organisasi yang rapi dan telah memiliki
banyak cabang diluar daerah, perguruan ini masih memiliki kesulitan dalam
menarik minat masyarakat untuk belajar silat tradisi. Anggota dari perguruan ini
masih sedikit jika dibandingkan dengan beladiri lain seperti Karate dan
seperti bantuan dana atau pengadaan alat dan sarana latihan yang berguna untuk
sertakurangnya minat dari generasi muda terhadap silat tradisi menjadi masalah
Selain kesulitan untuk merekut anggota, dari segi prestasi PPS Talago Biru
kejayaannya di dekade 1990an, PPS Talago Biru saat ini praktis hanya menjadi
yang ada pada saat ini. Berdasarkan latar belakang diatas, judul penelitian yang
akan penulis ajukan adalah Perguruan Pencak Silat Talago Biru Indonesia dari
tahun1987-2017.
22
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru) di
Padang 5 Mei 2018
23
Dalam hal ini, IPSI sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengembangan
pencak silat di Indonesia
24
Wawancara dengan Fadli di Padang 25 Februari 2018.
8
B. Batasan Dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Sebuah penelitian harus memiliki batasan dari sesuatu masalah yang akan
diteliti, batasan itu diantaranya adalah batasan temporal dan spasial. Batasan
spasial dari penelitian ini adalah Perguruan Pencak Silat Talago Biru Indonesia
Tahun 1987 dipilih sebagai awal penelitian karena pada tahun itu
merupakan awal berdirinya PPS Talago Biru Indonesia. Sementara tahun 2017
tanggal 2 Juli 2017 di SMKN 1 Tanjung Raya, Kabupaten Agam 25. Hasil dari
Indonesia serta pengukuhan 32 orang Guru Utama, 47 orang Tingkek Guru26 serta
25
Wawancara dengan Hidayat Warman (Guru Utama Talago Biru Padang) di Padang 16
November 2017
26
Tingkat Guru.
27
Wawancara dengan Hidayat Warman di Padang 16 November 2017
9
2. Perumusan Masalah
2017 ?
b. Hal apa yang menyebabkan penurunan prestasi dari PPS Talago Biru
Indonesia ?
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yang mana
Pencak Silat Talago Biru Indonesia dalam pelestarian Silat Tradisi Minang serta
manajemen Perguruan Pencak Silat Talago Biru Indonesia itu sendiri. Adapun
1. Tujuan Penelitian
10
Pengelolaan Perguruan Pencak Silat Talago Biru Indonesia dalam
Minangkabau.
2. Manfaat Penelitian
a. Akademik
b. Praktis
memahami hal yang berkaitan dengan Silat Tradisi dan menjadi dasar
Silat Tradisi Minangkabau agar bisa menjadi hal yang diminati dan
11
pengetahuan baru bagi mahasiswa tentang Silat Tradisi dan dapat
D. Tinjauan Kepustakaan
Pada bagian ini akan memaparkan mengenai aspek Teoritis dan Konsep-
Konsep kunci seputar Sejarah Perguruan Silat Tradisi dan pengelolaan sebuah
Badan Organisasi seperti halnya Perguruan Silat Tradisi. Selain itu, pada bagian
ini juga menjelaskan kajian terdahulu yang digunakan untuk memperkaya bahan
penelitian dan kerangka berpikir yang dirumuskan untuk menentukan arah dan
1. KERANGKA KONSEPTUAL
diri‟28.
28
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu, Yogyakarta : Yayasan Galang, 1999,
hlm 4
12
Tradisi adalah keseluruhan Benda Material dan Gagasan yang
berasal dari masa lalu namun benar-benar masih ada sampai sekarang,
Warisan, apa yang benar-benar tersisa dari masa lalu. Dalam pengertian
Khusus yang memenuhi syarat saja, yakni yang tetap bertahan hidup
dimasa kini29.
merupakan Warisan Masa Lalu dari Masyarakat Sosial Khusus yang masih
29
Piotr Sztompka,Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta : Prenada Media Group, 2011, hlm
69-70.
30
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hlm 1026-1146
31
Suwaryo, “Peranan Organisasi Perguruan Seni Bela Diri Pencak Silat Dalam
Meminimalisasi Kejahatan”, Semarang : Tesis Universitas Diponegoro, 2008, hlm vi
13
diri baik dengan atau tanpa senjata yang sudah diwariskan secara turun-
praktek dan pelestarian Silat Tradisi, dalam hal ini adalah Silat
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus
dan tugas dari kelompok kegiatan ini bagi suatu jabatan atau orang yang
bertanggung jawab33.
Ada beberapa jenis tujuan dalam organisasi yang memberikan arah bagi
32
Stephen P.Robbins, Teori Organisasi Struktur, Desain dan Aplikasi, Jakarta : Arcan,
1994, hlm 4
33
Ibid. hlm 4
14
Lingkungan, yaitu kondisi dimana suatu organisasi-organisasi lain yang terdapat
banyaknya output yang akan dihasilkan oleh organisasi, (3) Sasaran Sistem, yaitu
konsumen, sasaran ini menentukan jumlah, mutu, jenis, corak, dan karakteristik
lainnya yang menggambarkan karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan dan
(5) Sasaran Bagian (Sub Unit Goal), yaitu menggambarkan sasaran dari suatu
bagian atau suatu satuan unit kerja yang merupakan bagian dari unit organisasi34.
Talago Biru Indonesia dan akan dilihat apakah PPS Talago Biru Indonesia ini
2. STUDI RELEVAN
(Silat) diantaranya adalah skripsi dari Amran Habibi yang berjudul „Sejarah
dari tahun 1922 sampai tahun 2010. Penelitian ini dianggap relevan dengan
34
Stephen P.Robbins, Teori Organisasi Struktur,Desain dan Aplikasi..., hlm 5-8
15
pertumbuhan perguruan pencak silat dan pola kepemimpinan yang diterapkan
Juga Skripsi dari Dewi Aina Etopiya Tahun 2010 yang berjudul
„Perguruan Pencak Silat Camar Putih : Suatu Tinjauan Historis (1983-2007) yang
Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Dari tahun 1983 sampai dengan tahun
2007. Penelitian ini membahas mengenai perjalanan sebuah perguruan silat tradisi
di Kota Padang dan hal-hal yang dilakukan oleh perguruan tersebut dalam
menunjukkan eksistensinya36.
pelestarian tradisi dan kearifan lokal yang mulai tergerus perkembangan zaman.
Penulis menyadari selain karya-karya tersebut diatas, masih ada karya lain berupa
Buku, Makalah, Jurnal, Skripsi atau Artikel yang terkait dengan Penelitian Penulis
sendiri.
35
Amran Habibi, “Sejarah Pencak Silat Indonesia, Studi Historis Perkembangan
Persaudaraan Setia Hati Terate di Madiun Periode Tahun 1922-2010”, Yogyakarta : Skripsi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2009
36
Dewi Aina Etopiya, “Perguruan Pencak Silat Camar Putih, Suatu Tinjauan Historis
(1983-2007)”, Padang : Skripsi Universitas Negeri Padang, 2010.
16
3. KERANGKA BERFIKIR
1. 2.
Perguruan Pencak
Gambaran Umum Silat Talago Biru
tentang Silek Tradisi Indonesia sebagai
Minangkabau di lembaga yang
Sumatera Barat bergerak di bidang
pelestarian Silek
Tradisi Minangkabau
3.
17
E. Metode Penelitian
pertama adalah pemilihan topik. Dalam hal ini penulis memilih lembaga yang
bergerak dalam bidang pelestarian budaya Silat Tradisi yaitu Perguruan Pencak
Silat Talago Biru Indonesia mulai dari tahun berdirinya 1987 hingga tahun 2017.
menggunakan dokumen dari PPS Talago Biru Indonesia sebagai sumber primer.
anggota, struktur organisasi, arsip-arsip serta foto-foto kegiatan dari PPS Talago
Biru Indonesia seperti latihan mingguan, silek galombang, kegiatan festival dan
kegiatan lainnya yang dirasa perlu dimasukkan dalam penelitian ini. Sementara
untuk data sekunder, akan dilakukan wawancara yang lebih mendalam terhadap
tokoh atau penggiat silat tradisi, seperti tuo silek dan pengurus PPS Talago Biru
Indonesia.
yang terjadi dalam perkembangan PPS Talago Biru Indonesia serta hal-hal tentang
silat tradisi itu sendiri. Penelitian ini tidak hanya membahas kronologis dari PPS
Talago Biru Indonesia, akan tetapi juga membahas tentang apa saja permasalahan
yang dialami oleh perguruan tersebut sehingga menyebabkan silat tradisi tidak
37
Kuntiwijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta : PT. Bentang Pustaka, 2005, hlm 90.
18
begitu menarik minat masyarakat dibandingkan dengan beladiri impor seperti
telah didapat. Dalam hal ini data-data yang telah didapat seperti dokumen dan
artefak akan diuji kebenarannya dengan pengecekan tanggal dokumen serta usia
kertas. Setelah itu dilakukan pencocokan dengan data lain seperti foto yang
diambil pada tanggal tersebut atau sumber lain yang juga membahasnya seperti
koran, buku, artikel dan lain sebagainya. Untuk sumber lisan, pengecekan akan
Data-data yang telah didapat baik itu berupa dokumen, artefak ataupun
dianalisis, data-data bentuk tunggal yang telah ditemukan tadi disatukan dalam
penelitian sejarah. Dalam hal ini penulisan haruslah bersifat kronologis, dalam hal
ini penulis ingin menyampaikan perkembangan silat tradisi dan PPS Talago biru
Indonesia salah satu lembaga yang bergerak dibidang pelestarian silat tradisi
19
F. Sistematika Pembahasan
dari tahun 1987 sampai dengan tahun 2017 dan tata cara pengorganisasian
Perguruan Pencak Silat Talago Biru Indonesia. Bab keempat merupakan bab yang
berisi kesimpulan dan saran penutup. Dalam bab ini akan disimpulkan hasil
20
BAB II
GAMBARAN UMUM PERGURUAN PENCAK SILAT DI INDONESIA
Silat atau biasa disebut dengan Pencak Silat merupakan budaya bangsa
Indonesia yang menjadi identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia. Pencak Silat
merupakan bentuk dari budi luhur nenek moyang bangsa kita.Pencak Silat bukan
hanya soal permainan ketangkasan dalam membela diri, lebih daripada itu Pencak
sesama makhluk. Seperti kata pepatah minang “Lahia Silek Mancari Kawan,
Batin Silek Mancari Tuhan”, artinya setiap orang yang belajar silat harusnya
menjadi sosok yang mampu berkawan dengan siapapun dan memiliki jiwa
Sejarah pejalanan Pencak Silat tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia
sendiri. Tidak diketahui secara pasti kapan dan dimana Pencak Silat berasal,
namun kebanyakan pakar Pencak Silat menyatakan bahwa ilmu beladiri ini telah
digunakan oleh Bangsa Melayu sejak masa prasejarah38. Gerakan dari beladiri ini
terinspirasi dari gerakan binatang yang ada disekitar lingkungan mereka. Seperti
kata salah seorang sesepuh yang juga pendiri IPSI, Marijun Sudirohadiprojo
mengatakan :
21
gerakan-gerakan yang dilakukan oleh binatang yang menyerang
mereka. Dari cara berkelahi dengan meniru gerakan-gerakan
berbagai jenis binatang inilah tercipta gerakan-gerakan beladiri
pencak silat. Misalnya gerakan-gerakan pencak silat yang meniru
gerakan-gerakan kera, ular, harimau dan berbagai jenis binatang
lainnya. Itulah sebabnya kemudian timbul berbagai aliran pencak
silat yang disesuaikan dengan nama binatang, nama tempat atau
nama pulau”39.
pencak silat oleh beberapa aliran silat yang ada di nusantara ini. Sebagai contoh
asal-usul dari Silat Cimande dari Jawa Barat yang konon kabarnya merupakan
pengamatan dari seorang wanita terhadap pertarungan yang terjadi antara harimau
tidak terlepas dari proses akulturasi yang terjadi lewat jalur perdagangan.
Menurut Dragaer, Silat Melayu walaupun masih dalam bentuk yang kasar, sudah
Masyarakat Riau (saat itu Riau merupakan bagian dari Kerajan Melayu)41.
39
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm. 34
40
Ibid. hlm. 36-37
41
Donn F. Dragaer (1992), Weapons and Fighting Arts of Indonesia, Jurnal, Rutland,
Vt : Charles E.Turtle Co.. , ISBN 9780804817165, hlm 17.
22
perkawinan maupun peperangan 42 . Penggunaan pencak silat dalam peperangan
pertama kali tercatat dalam kidung sunda yaitu Sundalaya, yang menyatakan
pencak silat yang dimilikinya pada waktu mereka datang ke Majapahit untuk
mengantar putri raja yakni Diah Pitaloka sebagai calon pengantin raja Majapahit
Pertemuan itu sendiri tidak berjalan dengan baik dan peperangan pun
menggunakan jurus pencak yang khas dengan berbagai macam senjata, hal ini
Pada masa itu, pencak silat hanya diajarkan pada golongan masyarakat
yang dekat dengan kerajaan (para bangsawan dan tentara kerajaan). Sesuai dengan
sifatnya yang ekslusif, tempat latihannya pun berada ditempat yang tertutup untuk
pencak silat biasanya diajarkan oleh para biksu atau pendeta brahmana, dalam
42
Donn F. Dragaer. Weapons and Fighting Arts of Indonesia.....,hlm 17.
43
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu, Yogyakarta : Yayasan Galang, 1999.
hlm 46-47
23
Permulaan dari perguruan silat dimulai di Pulau Jawa pada awal abad ke
pada saat itu. Perubahan zaman pada abad ke 17 dengan hadirnya senjata-senjata
baru seperti senapan dan meriam, membuat para pendekar yang menjadi tokoh
sentral dalam militer kerajaan mulai tergantikan oleh pasukan bersenjata yang
tujuannya adalah agar pencak silat dapat terus berkembang dan diwariskan kepada
Dalam naskah-naskah sastra kuno, gambaran dari seorang guru silat adalah
seorang yang sudah lanjut usia namun memiliki keterampilan seperti orang muda.
ilmu kebal. Biasanya para murid akan tinggal ditempat yang sama dengan seorang
guru dan membantu pekerjaan gurunya dalam menggarap tanah dan bercocok
tanam.
Pada awal zaman Hindia Belanda, pencak silat terus menyebar keseluruh
dari berbagai daerah dalam skala yang lebih besar dari zaman VOC. Peperangan
44
Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) merupakan perusahaan dagang Hindia
Belanda yang didirikan pada tahun 1602 di Amsterdam. Perusahaan dagang ini bertujuan untuk
memonopoli perdagangan di Kepualauan Nusantara.
45
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm 56-57
24
yang terjadi antara kerajaan-kerajaan lokal melawan kompeni Hindia Belanda
perang tersebut.
tempat ia berpindah tersebut. Salah satu contohnya adalah kasus pembuangan Kiai
Maja 46 ke Daerah Tondano, Sulawesi Utara pada tahun 1830an. Kiai Maja
Konon, Kiai Maja mengajarkan masyarakat setempat ilmu beladiri yang disebut
dengan Pencak Silat Tondano 48 , bahkan salah satu perguruan silat di daerah
Konon aliran silat ini berasal dari pengawal Tuanku Iman Bonjol yang bernama
Bagindo Tan Labiah (Tan Lobe) yang dibuang ke Manado pada tahun 1840. Sama
seperti Kiai Maja, Bagindo Tan Labiah yang menghabiskan masa hidupnya di
46
Kiai Maja merupakan salah seorang pengawal dan juga guru spiritual dari Pangeran
Diponegoro.
47
Para pengikut Kiai Maja banyak yang menikah dengan perempuan setempat sehingga
menghasilkan keturunan yang disebut dengan Jawa Tondano (Jaton)
48
Amran Habibi, “Sejarah Pencak Silat Indonesia, Studi Historis Perkembangan
Persaudaraan Setia Hati Terate di Madiun Periode Tahun 1922-2010”, Yogyakarta : Skripsi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2009. hlm 23.
49
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu, Yogyakarta : Yayasan Galang, 1999.
hlm 63.
25
setempat. Selain itu, pertumbuhan perdagangan di kota-kota pelabuhan Kepulauan
Nusantara menjadi salah satu faktor perpindahan penduduk dan juga penyebaran
yang melarat juga dirasakan oleh para pendekar silat pada masa itu. Situasi ini
di nusantara ini. Para jago silat tersebut diberi pekerjaan oleh pemerintah kolonial
sebagai opas50.
Kehadiran opas membuat citra para jago silat menjadi ibarat dua sisi mata
uang, para jago tersebut ibarat pembela sekaligus penindas rakyat. Tugas dari
para jago tersebut adalah untuk menjaga keamanan kampung dan meminta pajak
kepada rakyat. Bahkan para jago tersebut diberi tugas oleh Pemerintah Hindia
Belanda untuk mendorong para petani agar melaksanakan kerja paksa51. Para jago
yang pada mulanya merupakan orang yang disegani oleh masyarakat, perlahan
Keadaan tersebut perlahan berubah pada awal abad ke 20. Sistem Politik
Etis, penghapusan kerja rodi dan kehadiran polisi dalam sistem keamanan
Pemerintah Hindia Belanda yang baru, mengakibatkan peran jago menjadi hilang
50
Kata Opas berasal dari bahasa belanda „oppas‟ yang berarti penjaga. Opas juga bisa
dikatakan sebagai polisi hindia belanda dari kalangan pribumi.
51
Pada masa kolonial, para jago silat menjadi kaki tangan lurah atau bupati belanda dalam
pungutan pajak ataupun melaksanakan kerja rodi.
52
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm. 70-71
26
dengan sendirinya. Berbanding lurus dengan hal tersebut, perguruan silat pun
diterapkan oleh sekolah rakyat tersebut. Pada masa itu, mulai diadakan jenjang
tingkat keterampilan murid. Selain itu pencak silat pada masa ini juga digunakan
perspektif pencak silat yang tadinya bersifat ekslusif, perlahan menjadi lebih
terbuka. Pencak silat mulai diterima di semua lapisan masyarakat melalui sistem
perguruan yang baru ini. Namun, seiring dengan mulai banyaknya masyarakat
pribumi yang belajar pencak silat, ditambah dengan situasi politik Hindia Belanda
Pelarangan atas perguruan pencak silat terjadi pada tahun 1930an, hal ini
disebabkan oleh sering terjadinya aksi-aksi yang bersifat anarkis yang dilakukan
oleh para pemuda pribumi pada masa itu. Dengan kejadian itu, pencak silat
53
Underbow merupakan organisasi yang menjadi sayap (kaki tangan) dari organisasi lain.
54
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm. 74-75
55
Ibid. hlm. 76-77
27
Berikut merupakan kutipan dua buah laporan dari Politiek Inlichtingen Dienst56
menjadi hilang. Hal ini pun disiasati oleh para pendekar silat dengan mengganti
pencak silat menjadi seni pencak silat. Pada masa itu, kegiatan seni tidak dilarang
oleh pemerintah kolonial, sehingga perkembangan pencak silat pada saat itu
menyukai hal-hal yang berbau beladiri. Keadaan ini pun memberikan harapan
56
Aparat Intel Kolonial Hindia Belanda
57
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm. 79-80
28
baru bagi perguruan-perguruan pencak silat yang telah lama vakum akibat dari
ada pada saat itu. Tidak hanya PETA, tentara Dai Nippon59 pun juga mendapatkan
pelatihan pencak silat tersebut 60 . Pada masa pendudukan Jepang pula untuk
menyusun sebuah buku panduan pencak silat yang terdiri dari 12 jurus yang
Pembuatan buku ini diketuai oleh pendekar Perguruan Setia Hati yakni Soegoro
dan Saksono, buku yang diberi judul „Pentjak‟ ini merupakan buku panduan yang
tentara NICA62 dalam rangka merebut kembali kekuasaan dari Republik Indonesia
mengawali perang antara Indonesia dengan Belanda. Pada masa ini, pencak silat
58
Pembela Tanah Air (PETA) merupakan kesatuan militer sukarela bentukan Pemerintah
Jepang di Indonesia pada masa Perang Dunia Kedua
59
Tentara Kerajaan Jepang
60
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm. 86-87
61
Ibid
62
Nederlanlandsch Indie Civil Administratie (NICA) adalah pemerintahan militer Belanda
yang bertugas merebut wilayah Indonesia dari Tentara Jepang
29
menjadi hal yang wajib dikuasai oleh bangsa Indonesia karena situasi perang yang
sedang berkecamuk.
bagi tentara Indonesia yang menggunakan taktik perang gerilya. Seperti kutipan
Sejak saat itu Pencak Silat digunakan sebagai alat perjuangan bagi bangsa
Silat adalah pusaka yang turun-temurun menghiasi serta berguna bagi kepentingan
nusa dan bangsa Indonesia‟65. Pencak Silat juga dipandang sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari pendidikan kebangsaan seperti yang dikatakan oleh Bung
63
Salah satu pendiri IPSI dan mantan pejuang kemerdekaan.
64
Mohamad Djoemali, 1959, Pentjak Silat Diteropong dari Sudut Bangsaan Indonesia.
Jogjakarta : Seksi Pentjak/Silat Bangkes Djakb. Kem. P.P.& K.. hlm 34-35
65
Ibid.
30
“Di masa jang achir ini rakjat kita, istimewa pemuda, gemar
sekali beladjar pentjak/silat. Itu tidak mengherankan, perhatian jang
bertambah besar itu kepada pentjak/silat adalah akibat dari
perkembangan keinsjafan nasional. Orang ingin menjelami kembali
kebudajaan sendiri. Mempeladjari kembali kepandaian lama jang
mendjadi perhiasan hidup nenek mojang kita, inilah suatu
keuntungan besar jang ditimbulkan oleh revolusi nasional kita...
kesadaran nasional membawa penghargaan jang lain kepada pentjak
silat. Ia dipandang sebagai salah satu tjorak dari pada kebudajaan
nasional. Semakin giat bangsa kita mentjari kebesaran nasional dan
kebudajaan sendiri, semakin giat pula orang mempeladjari kembali
Pentjak/Silat”66.
Atmodjo, Widji Hartani dan Widjaya. Meskipun memiliki cita-cita nasional, pada
tuntutan masyarakat agar pencak silat dapat mencapai seluruh pelosok negeri dan
mengenai pencak silat, konferensi dengan judul Konperensi bagian Pentjak ini
66
Mohamad Djoemali, Pentjak Silat Diteropong dari Sudut Bangsaan Indonesia,,,,
hlm 13-14
67
Merupakan lembaga otoritas keolahragaan Indonesia yang berdiri pada bulan januari
1946, sekarang lembaga ini bernama Komite Nasional Olahraga Indonesia.
31
Pada konferensi tersebut, Mr. Wongsonegoro ditunjuk sebagai ketua
panitia dan diberi wewenang menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga Ikatan Pentjak Seluruh Indonesia (IPSI). Dengan adanya IPSI, diharapkan
agar tercipta sebuah corak pencak silat nasional yang dapat diterima oleh seluruh
aliran di tanah air. Dengan adanya standar baku dari IPSI, pencak silat dapat
pencak silat, pada kenyataannya kehadiran IPSI masih tidak bisa diterima secara
langsung oleh perguruan-perguruan pencak silat yang ada pada saat itu.
Diantaranya yang menolak IPSI pada waktu itu adalah Gapensi. Perbedaan
Panitia IPSI menjadi alasan penolakan tersebut. Namun, hanya berselang dua
tahun, Gapensi yang telah banyak ditinggalkan oleh anggotanya yang bergabung
Pada tanggal 21-23 Desember 1950, IPSI melakukan Kongres yang kedua
Kongres inilah disahkannya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
Sri Paduka Paku Alam dan Penulis I Rachmad. Beberapa pentolan Gapensi juga
68
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu, Yogyakarta : Yayasan Galang, 1999,
hlm. 94-95
32
sebagai Ketua Seksi Teknik, RMS Dirjo Atmodji sebagai Kepala Seksi Pencak
Tantangan untuk IPSI mulai datang pada tahun 1960an, disaat keadaan
ekonomi dan politik indonesia yang buruk. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh
beladiri impor seperti karate, judo dan jiu-jitsu. Bahkan karate mampu dengan
cepat diterima oleh kalangan pelajar dan ABRI70. Kehadiran karate benar-benar
merupakan cambukan yang keras bagi para petinggi IPSI. Persepsi pencak silat
yang mulanya sebagai unsur kebudayaan dan religius, dipersempit oleh IPSI
Silat terkait penyempitan nilai tersebut, langkah pasti telah diambil oleh IPSI. Hal
Olahraga Nasional Indonesia pada 31 Desember 1967. Pada masa inilah mulai
terjadi pengkotakan antara Pencak Silat Olahraga (IPSI) dengan Pencak Silat Seni
Silat Nasional, diawal tahun 1970an IPSI mampu mendirikan cabang di setiap
wilayah dan mulai mengorganisir acara-acara pencak silat olahraga dan seni pada
69
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm. 97-98
70
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
71
Ibid. hlm. 100-101
72
Persatuan Pencak Silat Indonesia, adalah sebuah paguyuban pencak silat yang didirikan
di Jawa Barat pada bulan agustus 1957. PPSI hadir sebagai organisasi tandingan bagi IPSI dan
berfokus pada bidang seni (silat tradisional).
33
tingkat nasional, provinsi hingga kabupaten/kota 73 . Pada Seminar Pencak Silat
yang ke III di Bogor tanggal 20-24 November 1973, terjadi pergantian nama dari
IPSI yang semula Ikatan Pencak Seluruh Indonesia, diganti menjadi Ikatan Pencak
74
Tjokropranolo terpilih sebagai Ketua PB IPSI periode 1973-1978
perguruan historis pendiri IPSI75. Namun keputusan ini juga menimbulkan kontra
pada beberapa perguruan lain, hal ini disebabkan oleh sifat IPSI yang terlalu Jawa
sentris. Terbukti dalam 10 perguruan historis tersebut hanya diisi oleh perguruan-
pertama di Semarang pada tanggal 27 April 1975, pencak silat olahraga kian
dan Brunei Darussalam juga mulai mempertandingkan pencak silat olahraga. Hal
ini menimbulkan semangat baru bagi para petinggi IPSI untuk mulai
73
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,108-109
74
Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia
75
10 perguruan historis ini diantaranya adalah Persaudaraan Setia Hati, Persaudaraan
Setia Hati Terate, Perpi Harimurti, Phasadja Mataram, Persatuan Pencak Silat Indonesia, Perisai
Diri, Tapak Suci, Peri sai Putih, KPS Nusantara dan Putra Betawi.
76
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm 103
34
Upaya pengembangan pencak silat untuk Go Internasional menampakkan
diprakarsai oleh IPSI bersama tiga negara sumber pencak silat yaitu PERSISI
internasional pun bisa diwujudkan. Pada tahun 1982, diadakan Invitasi Pencak
tersebut, Kejuaran Internasional Pencak Silat menjadi agenda rutin yang diadakan
Pencak Silat resmi dipertandingkan di SEA Games ke XIV di Jakarta pada tahun
77
Ketua PB IPSI periode 1978 sampai 1998
78
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm110-111
35
pesilat-pesilat dari mancanegara serta sebagai pusat kajian untuk memperdalam
Hingga saat ini, pencak silat telah tersebar di 93 negara yang telah
memiliki asosiasi pencak silat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh PERSILAT
untuk memuluskan jalan pencak silat menuju Olimpiade. Langkah tersebut secara
dalam Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang pada
79
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu.......,hlm110-111
80
Tempo.Co, Indonesia Berjuang Agar Pencak Silat Ditandingkan di Olimpiade, diakses
pada tanggal 14 Juli 2018 pada pukul 21.49.
36
B. Gambaran Umum Perguruan Silat Tradisional Minangkabau
dilepaskan dari sejarah bangsa Minang itu sendiri. Sebagian dari masyarakat
Minang percaya bahwa Silat Minangkabau pertama kali diciptakan oleh salah
seorang penasehat Sultan Sri Maharaja Diraja yang bernama Datuk Suri Diraja di
sebuah nagari (kampung) yang bernama Pariangan81. Hal ini diceritakan dalam
Ilmu Silat yang diciptakan oleh Datuk Sri Diraja ini terinspirasi dari alam
sekitar, terutama gerakan binatang. Keterampilan silat yang diciptakan oleh Datuk
Suri Diraja ini diturunkan kepada empat orang muridnya yang secara kebetulan
memiliki nama seperti binatang, mereka adalah Kuciang Siam, Anjiang Mualim,
Hingga saat ini, Silat Minangkabau memiliki beragam macam aliran yang
berbeda antara satu dan lainnya. Corak dari setiap aliran silat minang tersebut
biasanya berbeda-beda diantara satu nagari dengan nagari lainnya. Perbedaan ini
tercipta karena adanya perbedaan adat istiadat dan ciri khas dari guru yang
aliran silat ini biasanya menggunakan nama tempat (nagari) silat itu berasal, pola
81
Mid,Djamal, Filsafat dan Silsilah Aliran-Aliran Silat Minangkabau, Bukittinggi : CV.
Tropic, 1986, hlm 49-50
82
Ibid
83
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru) di
Padang 5 Mei 2018
37
langkah, maupun nama binatang endemik yang menjadi model dari gerakan silat
diantaranya seperti Silek Kumango, Lintau dan Pangean yang berasal di Tanah
Datar, Silek Sunua di Pariaman, Silek Koto Anau di Solok, Silek Pauh di Padang
Langkah Ampek dan Silek Langkah Sambilan. Serta penamaan dari binatang
endemik seperti Silek Harimau, Silek Buayo, Silek Alang, Silek Marapak Balam
dan binatang – binatang lainnya. Selain itu penamaan aliran silat bisa juga diambil
dari nama guru yang membawakannya ataupun sifat dari gerakan silat tersebut
seperti Silek Pakiah Rabun yang berasal dari Solok Selatan, Pakiah Rabun
merupakan nama dari guru yang mengajarkan silat tersebut. Sementara penamaan
berdasarkan sifat gerakan diantaranya Silek Taralak, Silek Pidareh, Silek Luncua,
Silek Bungo dan lain sebagainya yang tidak dapat penulis jelaskan secara rinci.
Selain cerita dari Tambo Alam Minangkabau, tidak ada bukti tertulis yang
menyatakan kapan dan dimana aliran-aliran silat tersebut berasal. Namun, dalam
kesepakatan antara para sesepuh silat tradisional minangkabau pada tahun 1984,
ditetapkan bahwa silek tuo 84 dari Nagari Pariangan merupakan sumber dari
kenyataannya, banyak pula guru-guru silat yang memiliki versi yang berbeda
84
Silek tuo merupakan aliran silat yang berasal dari nagari pariangan, tanah datar. Aliran
silat ini dipercaya sebagai silat yang diciptakan langsung oleh Datuk Suri Diraja, dinamakan silek
tuo karena aliran silat ini merupkan yang tertua di sumatera barat. Aliran silat ini tersebar
diberbagai daerah di kawasan luhak nan tigo.
38
mengenai asal-muasal dari silat yang dipelajarinya85. Meskipun Sumatera Barat
memiliki banyak aliran silat, namun kebanyakan dari aliran silat tersebut telah
banyak yang punah karena proses regenerasi yang tidak berjalan dengan baik.
penyebabnya tidak lain adalah karena kebanyakan guru yang cenderung bersifat
Ada banyak hal tentang silek yang masih dirahasiakan oleh guru yang
1950an, dari sekian banyak aliran silat Minangkabau tersebut, tidak ada satupun
yang berbentuk perguruan. Pengajaran silat pada waktu itu hanya diajarkan
dengan sistem yang lama berupa sasaran-sasaran latihan yang bersifat ekslusif.
Kebanyakan sasaran pada waktu itu hanya mau menerima murid dari
anggota keluarga (suku/klan) mereka saja. Kalaupun ada murid diluar itu, ia
adalah orang yang sudah kenal dekat dengan guru yang mengajar disasaran
85
Wawancara dengan Tarmizi Akbar (Pengurus IPSI Sumbar dan sesepuh silat di
Bukittinggi) di Bukittnggi 10 Juli 2018
86
Untuk membuka sasaran, seorang murid haruslah mendapatkan persetujuan dari
gurunya. Dalam banyak kasus, seorang guru sangat kesulitan untuk menunjuk penerusnya karena
persyaratan yang berat untuk mendapatkan keputasan dari guru tersebut.
87
Wawancara dengan Tarmizi Akbar di Bukittnggi 10 Juli 2018
88
O‟ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu, Yogyakarta : Yayasan Galang, 1999,
hlm. 94-58-59
39
antara satu sasaran dengan sasaran lainnya, sehingga sasaran-sasaran silat tersebut
menjadi terkenal ditingkat nasional berkat Sjamsarif Malin Maradjo (aliran silat
kumango) yang berhasil meraih medali emas pada kejuaraan Pekan Olahraga
perhatian khusus dari masyarakat Indonesia. Pada tahun 1953, Sjamsarif Malin
Maradjo terlibat dalam pembuatan film Harimau Tjampa90 yang di produksi oleh
Perfini91. Di film ini, untuk pertama kalinya dipertontonkan aksi Silat Kumango
beserta falsafah dari silat itu sendiri92. Pada konferensi Asia-Afrika di Bandung
oleh tiga orang pendekar dari Sumatera Barat yaitu Abu Zahar, Umar Makthub
89
Harimau Tjampa merupakan sebuah film karya Muhammad Alwi Dahlan yang
bercerita tentang seorang pemuda yang belajar silat untuk membalaskan dendam terhadap
pembunuh ayahnya . film yang berlatar silat minangkabau aliran kumango ini diproduseri oleh
Usmar Ismail dan disutradarai oleh Djayakusuma.
90
Isral Saputra, Silek Kumango : Keberadaan, Pewarisan dan Kearifan Lokal
Minangkabau, Wacana Etnik, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, ISSN 2098-8746, Volume 2,
Nomor 1, April 2011, Padang: Pusat Studi Informasi dan Kebudayaan Minangkabau (PSIKM) dan
Sastra Daerah FIB Universitas Andalas, hlm 73-94
91
Tiger from Tjampa, Wikipedia. Diakses Tanggal 16 Juli 2018 pukul 20.23 Wib.
92
Muhammad Arief, 2016, Film Surau dan Silek : Ketika Anak-Anak Menemukan
Sebuah Makna, Solo : Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Surakarta. hlm 6-7.
40
dan Lebe Malin Sutan. Setelah penampilan tersebut mereka bertiga bersepakat
untuk mendirikan sebuah perguruan di Jakarta yang diberi nama Baringin Sakti93.
Silat Harimau, Silat Kumango, Silat Lintau dan Silat Pauh. Perguruan ini
94
merupakan perguruan pertama yang memiliki basic silat minangkabau .
silat minangkabau lainnya untuk membawa silat minang ke level yang selanjutnya.
Namun perkembangan perguruan silat ini justru tidak terjadi di Sumatera Barat.
Kolonial Belanda, sasaran-sasaran silat yang ada pada waktu itu seolah mati suri.
Mengingat pada waktu itu tentara pusat tengah menduduki daerah sumatera
tengah96, para pemuda minang pada waktu itu mengungsi ke daerah pedalaman.
harga dirinya sebagai bangsa yang pernah besar dulunya. Bangsa minang menjadi
bangsa yang dikucilkan ditingkat nasional, sehingga hal-hal yang berbau minang
93
Pemberian nama baringin sakti terinspirasi dari sebuah pohon beringin besar yang
berada di pusat kota padang (dekat kantor walikota lama) yang telah hidup selama beratus tahun.
94
Baringin Sakti History, Baringin Sakti Silat.Com, diakses pada tanggal 16 Juli 2018
pada pukul 9.47 Wib.
95
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
96
Provinsi lama di pulau sumatera yang mencakup daerah Sumatera Barat, Riau dan
Jambi pada masa sekarang.
97
Wawancara dengan M. Yusuf (Wakil Bidang Organisasi IPSI Kota Padang) di Padang
tanggal 15 Januari 2017
41
secara perlahan mulai ditanggalkan 98 oleh bangsa minang sendiri. Hal ini
silat diluar negeri. Salah satu perguruan silat minangkabau yang cukup terkenal
Adityo Hanafi di perancis pada tahun 197199. Adityo Hanafi merupakan pendekar
silat harimau yang juga merupakan anak dari diplomat Indonesia, Anak Marhaen
Hanafi100. Ia mulai belajar silat harimau dari ayahnya tersebut sejak usia anak-
anak, kemudian ia berlatih silat di perguruan setia hati dan pendekar Kiyai Hadji
Komar di Jawa Barat. Tidak hanya silat, Adityo Hanafi juga memperdalam ilmu
agar ia dapat mempraktekkan kekuataan pukulan karate dalam ilmu silat yang
minangkabau di Negara Kuba, tempat ayahnya saat itu bertugas sebagai duta
98
Orang minang menyembunyikan segala hal yang menunjukkan identitas
keminangannya untuk menghindari sentimen anti minang pada saat itu.
99
Tribal History, Black Triangle Silat.Com, diakses pada tanggal 16 Juli 2018 pada pukul
13.17 Wib.
100
Anak Marhaen Hanafi merupakan Ajudan Soekarno yang pernah menjabat sebagai
menteri urusan tenaga rakyat (1957-1960) dan duta besar republik indonesia di kuba (1963-1965),
setelah kejatuhan soekarno, ia meminta suaka ke perancis dan tinggal disana hingga meninggal
dua pada 2004 lalu.
42
besar. Setelah beberapa tahun di Kuba, ia dengan kedua orang tuanya menetap di
Perancis dan mulai mendirikan perguruan silat disana pada tahun 1971. Ditahun
yang sama, ia juga mendirikan asosiasi pencak silat yang disebut dengan Palero
muda pada waktu itu (khususnya di Kota Padang dan Bukittinggi) lebih tertarik
untuk belajar beladiri luar tersebut ketimbang silat tradisional Minangkabau yang
102
diambang kepunahan tersebut . Dalam kondisi Silat Minangkabau yang
Berkat kerja keras IPSI Sumatera Barat saat itu, Festival Silat
kembali memberikan gairah baru bagi sasaran-sasaran silat tradisi yang mulai
hilang untuk eksis kembali dan silat tradisional minangkabau kembali menjadi
101
Tribal History, Black Triangle Silat.Com,diaksestanggal 16 Juli 2018
102
Wawancara dengan Tarmizi Akbar (Pengurus IPSI Sumbar dan sesepuh silat di
Bukittinggi) di Bukittinggi 10 Juli 2018
103
Seorang Budayawan minangkabau dan tokoh yang berjasa dalam pelestarian silat
minangkabau. Dia merupakan Pengurus IPSI Sumatera Barat periode 1981 hingga 2012.
104
Emral Djamal Datuk Rajo Mudo, Wikipedia, diakses pada tanggal 16 Juli 2018 pada
pukul 19.44 Wib.
43
digemari oleh masyarakat minang itu sendiri 105 . Kehadiran festival ini juga
perguruan IPSI. Di Kota Bukittinggi, beberapa perguruan telah hadir lebih dahulu
aliran Silek Tuo seperti Perguruan Alang Ponggongan di Birugo (1978) dan
mulai hadir perguruan-perguruan aliran Silek Pauh seperti Camar Putih (1983)
Salim Kota Padang pada Desember 1990. Peserta silat pada waktu itu tidak hanya
105
Galanggang Siliah Baganti, Wikipedia, diakses pada tanggal 16 Juli 2018 pada pukul
19.44
106
Wawancara dengan Tarmizi Akbar (Pengurus IPSI Sumbar dan sesepuh silat di
Bukittinggi) di Bukittinggi 10 Juli 2018
107
Contohnya perguruan pencak silat Tangan Mas dan Perguruan Taimin yang pada
awalnya merupakan perguruan kungfu. Namun, karena di Indonesia tidak ada organisasi yang
membawahi kungfu, perguruan-perguran ini bertransformasi menjadi perguruan pencak silat.
108
Wawancara dengan Tarmizi Akbar di Bukittinggi tanggal 10 Juli 2018
44
diikuti oleh perguruan lokal, namun juga diikuti oleh perguruan silat minang yang
melalui serial TVRI pada tahun 1991 yang berjudul Sengsara Membawa
Nikmat 110 . Pada serial tersebut juga dipertontonkan budaya minangkabau serta
aksi dari silat tradisional minangkabau dan falsafah dari silat itu sendiri. Aksi silat
yang dipertontonkan pada serial tersebut dibawakan oleh Perguruan Silat Satria
Muda Indonesia111 yang pada saat itu dipimpin oleh Edward Lebe112. Semenjak
masyarakat Indonesia 113 . Hingga saat ini, perguruan Silat Minangkabau telah
berkembang dengan cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan mulai banyaknya
Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan beladiri lain semacam karate dan
109
Darwis Rajo Putiah. 1999. Buku Pedoman Perguruan Pencak Silat Pauh. IPSI
KotaPadang Hal 1-4
110
Sengsara Membawa Nikmat merupakan Serial TV yang merupakan adaptasi dari novel
Tulis Sutan Sati dengan judul yang sama.
111
Salah satu perguruan silat minangkabau yang merupakan pecahan dari perguruan silat
baringin sakti.
112
Seorang Grandmaster silat minangkabau yang telah mengembangkan silat tradisional
minangkabau di Amerika Serikat dibawah naungan perguruan silat baringin sakti minangkabau.
113
Wawancara dengan Tarmizi Akbar (Pengurus IPSI Sumbar dan sesepuh silat di
Bukittinggi) di Bukittnggi 10 Juli 2018
45
BAB III
(Sebelum 1987)
bergerak dibidang pelestarian seni beladiri minangkabau yang berdiri pada 4 April
1987 di kota Bukittinggi. Perguruan ini didirikan oleh Afrizal Chan Sutan Rajo
Aliran Silek Taralak dan Silek Gadang. Afrizal Chan merupakan putra Agam
Pada awalnya ia belajar Silek Taralak pada usia 13 tahun, sekitar tahun
1965 kepada pamannya Angku Sutan Mahyudin di Sasaran Sariak, Koto Gadang,
Maninjau. Dihari dan tanggal yang sama ia juga belajar Silek Gadang di Sasaran
Angku Palimo Basa yang juga bertempat di Koto Gadang, Maninjau. Seperti
sebayanya. Latihan dimulai pada malam hari selepas isya, lazimnya latihan
114
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru) di
Padang 5 Mei 2018
46
Silek Taralak merupakan aliran silatyang termasuk dalam salah satu Aliran
Tuo Silek Minangkabau115. Tidak ada sumber tertulis mengenai dimana silek ini
berasal, namun Silek Taralak ini sudah berkembang di berbagai daerah, tidak
hanya di Sumatera Barat, aliran silat ini juga telah berkembang di berbagai daerah
Silataliran ini terkenal dengan silat yang keras, silat ini merupakan anti
tesis dari Silek Tuo yang menyatakan bahwa “satiok tangkok ado palapehnyo”,
yang berarti setiap kuncian ada cara untuk melepaskannya, sementara dalam silek
taralak kuncian itu diibaratkan dengan istilah “sakali pancuang putuih”, yang
sekejap117.
Semenanjung Arab. Aliran Silat ini dibawa oleh perantau minang dari tanah suci
Mekah ke Kepulauan Nusantara melalui jalur laut. Sempat singgah di India, Cina
Daratan, Aceh, Mandailing Natal dan berakhir di Pesisir Selatan. Cerita ini
didaerah yang disebutkan diatas, seperti Kungfu Bajiguan di Cina Daratan dan
Silat Taralak Nata di Mandailing Natal. Kesamaan dari beberapa beladiri ini
115
Aliran Silat Minangkabau yang dianggap sebagai salah satu yang tertua.
116
Hamzah bin Ahmad, 1967, Pesaka Hulubalang Melayu : Silat Terlak Nata, Dewan
Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia : Kuala Lumpur.
117
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo di Padang 5 Mei 2018
47
adalah pola serangannya yang lurus dan lebih dominan menggunakan hantaman
oleh orang Pesisir Selatan. Sebelum mengenal Silek Taralak, beladiri asli orang
Maninjau adalah Silek Catuih Api 119 . Namun seiring berjalannya waktu, silek
taralak mulai digemari oleh masyarakat sekeliling Danau Maninjau dan menjadi
aliran silek yang dominan dimainkan oleh masyarakat Maninjau120. Kata Taralak
dapat diartikan sebagai Tawaduk (rendah hati), hal ini menjadi sesuatu yang
memang harus menjadi prinsip dari seorang pendekar yang pantang untuk menjadi
sombong karena ilmu yang dimilikinya. Ibarat pepatah minang “Gunakanlah ilmu
berkembang di sekitar Danau Maninjau, pada dasarnya silat ini mirip dengan
aliran silek tuo yang ada di daerah Tanah Datar, namun oleh masyarakat
disekitaran danau maninjau silat ini disebut dengan silek gadang. Langkah dan
tangkapan dari silat ini mirip dengan silek tuo, yaitu tangkok lapeh seperti yang
118
Bajiquan, Wikipedia. Diakses tanggal 12 Juli 2018 pukul 18.19 wib
119
Silek Catuih Api merupakan sejenis ilmu tenaga dalam yang menggunakan api sebagai
media perantaranya, masyarakat Aceh menyebutnya dengan Sewah Gayueng Api. Didaerah lain di
minangkabau Silek Catuih Api biasa disebut juga dengan Gayuang Api.
120
Ada sebuah cerita yang cukup terkenal didaerah danau maninjau mengenai penyebab
kenapa silek taralak sangat diminati oleh masyarakat disana. Pada awal mula kedatangan guru
silek taralak ke maninjau, ia ditantang oleh masyarakat disana untuk menjatuhkan buah kelapa dari
pohonnya.. Seorang guru silek catuih api menendang batang pohon kelapa tersebut yang membuat
puncaknya rontok dan membuat seluruh buahnya jatuh ketanah. Sementara guru taralak tersebut
cukup menunjuk buah kelapa dan seluruh buah kelapa pun jatuh berguguran ke tanah. Semenjak
kejadian itu, guru-guru silek catuih itu mulai belajar silek taralak dan secara perlahan mulai
meninggalkan silek catuih api yang dimilikinya.
48
sudah dijelaskan di paragraf atas121. Makmur hendrik dalam novel giring-giring
perak menjelaskan bahwa silat ini adalah silat yang bersifat defensif dengan rasio
tangkapan satu banding satu, artinya setiap sebuah serangan yang diberikan lawan
juga akan dibalas dengan sebuah serangan atau pun sebuah kuncian.
Afrizal Chan pertama kali mulai melatih silat tradisi pada tahun 1970 di
Lubuk Linggau, pada masa itu ia bekerja sebagai penjahit. Setahun kemudian ia
pindah ke Jambi dan melanjutkan melatih silat disana, sambil bekerja sebagai
penjahit. Selang dua tahun, tepatnya tahun 1973, ia pindah ke Kota Bukittinggi
dan melanjutkan melatih silat disana sambil bekerja sebagai tukang reparasi jam.
Pada masa ini, Afrizal Chan masih melatih silat secara tradisional dan belum
berbentuk perguruan.
Angku Jahidin Sampono pada tahun 1977. Selain itu, ia juga belajar kepada
Angku Tan Ameh di tahun yang sama dan juga bertempat di Nagari Sungai
Afrizal Chan diajak oleh Erma Rasyid (Ketua IKPPTR pada waktu itu) untuk
membentuk perguruan silat yang dinamai dengan Talago Biru IKPPTR 123 pada
awal tahun 1987 di Gurun Panjang, Kota Bukittinggi. Talago Biru IKPPTR
121
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo Tanggal 5 Mei 2018.
122
Ibid.
123
IKPPTR merupakan singkatan dari Ikatan Pemuda-Pemudi Tanjung Raya yang
merupakan sanggar seni yang semua anggotanya merupakan masyarakat sekeliling danau
maninjau yang berada di kota Bukittinggi.
49
memiliki peminat yang cukup banyak pada waktu itu, bahkan anggotanya
mencapai 60 orang. Namun, hanya beberapa bulan Afrizal Chan melatih disana, ia
ketua IKPPTR pada waktu itu yang menganggap bahwa silek taralak adalah milik
orang Maninjau dan hanya boleh dipelajari oleh orang Maninjau saja. Selain itu,
Talago Biru IKPPTR hanya berfokus pada latihan silat tradisi tanpa adanya niat
untuk pengembangan ke arah yang lebih modern. Setelah keluar dari Talago Biru
IKPPTR, Afrizal Chan mulai mendirikan perguruan atas namanya sendiri yang
dinamakan PPS Talago Biru pada tanggal 4 April 1987. Nama Talago Biru sendiri
bahwa silek taralak harus diajarkan dan dikembangkan. Silek Taralak tidak hanya
beranggapan bahwa, jika silat ini tidak dikembangkan, ia akan habis dan tidak
Tujuan dari dibentuknya PPS Talago Biru adalah untuk melestarikan dan
serta menempa generasi muda untuk menjadi pendekar bangsa yang berjiwa
kesatria dan bertawa kepada Allah (tuhan yang maha esa). Selain itu, PPS Talago
Biru juga bertujuan untuk menjadi wadah bagi para pendekar yang disiplin, kuat
124
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo Tanggal 5 Mei 2018.
50
lahir bathin, pemberani, bijaksana dan sopan santun, berbudi pekerti luhur dan
kasih sayang serta bertaqwa kepada Allah (tuhan yang maha esa).
Hal senada tercermin dalam Falsafah PPS Talago Biru yaitu Luruih, Bana,
Saba, Lillah yang berarti keteguhan di jalan yang lurus untuk selalu menegakkan
kebenaran dan bersabar dengan segala apa yang terjadi, serta mendasarkan semua
niat, fikiran dan tindakan karena dan berharap keredhaan Allah SWT.Sebagai
Talago Biru tentunya harus memiliki bentuk dan struktur organisasi yang jelas.
terangan menentang sebuah aturan yang telah dibentuk oleh masyarakat disebuah
kaum. Pada awal mendirikan perguruan Talago Biru, Afrizal Chan mendapatkan
dilarang untuk mengajarkan silek taralak kepada orang yang bukan berasal dari
Maninjau. Ketakutan dari para sesepuh itu adalah, apabila silat ini dikuasai oleh
orang lain, pamor orang Maninjau sebagai pewaris silek taralak akan turun atau
Mahyudin, Angku Palimo Basa, Angku Jahidin Sampono dan Angku Tan Ameh.
Dia memberanikan diri untuk membuka perguruan sendiri dan melatih anak-anak
125
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo Tanggal 5 Mei 2018.
51
dari luar Maninjau126. Meskipun mendapatkan pertentangan pada awalnya, seiring
dengan berjalannya waktu dan prestasi yang telah ditunjukkan oleh PPS Talago
biru, pada akhirnya para sesepuh silek taralak di Maninjau memberikan izin
Maninjau.
April 1987 dengan nama PPS Talago Biru. Alasan didaftarkannya PPS Talago
Biru ke IPSI adalah agar PPS Talago Biru dapat berpartisipasi dalam setiap
kegiatan atau event yang berkaitan dengan silat tradisi yang diadakan oleh
jelas dan terstuktur dengan standar baku dari IPSI. Selain itu PPS Talago Biru
Dalam tata cara penerimaan murid pun berubah dari yang mulanya
tradisional menjadi lebih modern. Pada mulanya, seseorang yang ingin belajar
syaratnya secara lengkap didalam sebuah carano 127 yang dihadapkan langsung
126
Menurut pengakuan Afrizal Chan, dari 60 orang teman-teman yang sama-sama latihan
dengannya, hanya dia seorang yang mendapatkan amanah dari guru-gurunya untuk
mengembangkan silek taralak keluar daerah maninjau.
127
Carano merupakan sebuah benda berbentuk dulang berkaki dari kuningan. Didalamnya
berisi daun sirih, kapur, gambir, pinang dan tembakau.
52
kepada gurunya. Setelah menjadi perguruan, tata cara penerimaan murid menjadi
lebih praktis, cukup dengan mengisi formulir pendaftaran dengan tanda tangan
orang tua/wali, calon murid bisa langsung diterima menjadi anggota perguruan.
Tambuo dengan jumlah murid sebanyak 7 orang. Dengan ketujuh orang muridnya
ini, ia mulai menyusun Anggaran Dasar dan AnggaranRumah Tangga serta materi
yang akan dibakukan untuk menjadi kurikulum dari Perguruan Talago Biru
sendiri. Beberapa orang muridnya itu diantaranya adalah Erizal Chan dan Irman.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPS Talago Biru dibuat pada akhir
tahun 1987128.
dengan IPSI kota Bukittinggi, PPS Talago Biru langsung mengambil kesempatan
masyarakat umum. Pada saat itu PPS Talago Biru memperkenalkan aliran silatnya
dengan mengikuti berbagai kegiatan IPSI seperti festival silat dan kejuraan-
53
Bukittinggi. Selain itu PPS Talago Biru juga membangun jaringan dengan
perguruan-perguruan lain yang ada di Kota Bukittinggi pada masa itu dengan cara
Sinlamba, Minsai, Pusako Minang dan perguruan silat lain yang ada di Kota
Bukittinggi.
Pada tahun 1988 Afrizal Chan diundang oleh dewan guru Perguruan Silat Satria
pelatihan inilah dia mendapatkan banyak pendidikan tentang materi silat Satria
ilmu tenaga dalam di Perguruan Sinlamba yang pada saat itu dipimpin oleh Haji
ia bangun. Baik dari segi materi maupun dari segi manajemen organisasi. Tujuan
utama dari PPS Talago Biru pada saat itu adalah untuk memperkenalkan Silek
129
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo Tanggal 5 Mei 2018.
54
yang berkaitan dengan IPSI dan pemerintah Kota Bukittinggi, PPS Talago Biru
Setelah Sasaran Tambuo, PPS Talago Biru mulai membuka Sasaran baru
langsung dari pemilik Bengkel Pelita pada saat itu yakni Erman Sofyan yang juga
merupakan ketua dari PPS Talago Biru. Disasaran Bengkel Pelita inilah mulai
diadakan latihan bagi anak-anak usia sekolah, mulai dari tingkat Sekolah Dasar
sasaran di sekolah ini adalah untuk menciptakan atlet-atlet yang akan dibina untuk
PPS Talago Biru juga mendirikan anak perguruan yang dibawahi oleh PPS Talago
Biru, diantaranya adalah PPS Talago Sakti, PPS Talago Binuang Sakti dan PPS
Talago Surya Sakti131. Secara keseluruhan, baik anggota, struktur dan materi dari
anak perguruan memiliki kesamaaan dengan PPS Talago Biru. Tujuan dibalik
130
Wawancara dengan Anton Martin (Guru Muda dan Atlet Berprestasi dari PPS Talago
Biru) di Bukittinggi 5 Mei 2018.
131
Ibid.
55
Tidak hanya di Kota Bukittinggi, PPS Talago Biru juga membuka sasaran
tahun 1991, dan dua sasaran di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam pada
tahun 1993. Sasaran di Kecamatan X Koto dibina oleh Guru 9, sementara dua
sasaran lainnya di Kecamatan Tanjung Raya dibina oleh Alfian di Maninjau dan
Tomo di Palembayan.
jumlah sasaran di PPS Talago Biru. Di awal tahun 1990an PPS Talago Biru lebih
PPS Talago Biru pada tahun 1990an diantarnya adalah Galanggang Siliah Baganti
IX, Kejuaraan IPSI kota Bukittinggi, Kejuaraan Silat Semen Padang Terbuka,
Festival Pencak Silat Se Sumbar dan Luar Negeri dan beberapa kejuaraan yang
Talago Biru merupakan perguruan pencak silat yang cukup disegani di Kota
Bukittinggi maupun Provinsi Sumatera Barat pada dekade awal 1990an tersebut.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai prestasi yang diraih oleh PPS Talago Biru
Tidak hanya berlaga di tingkat kota dan provinsi, PPS Talago Biru bahkan
pernah mengirim atletnya hingga ke tingkat nasional. Permulaan PPS Talago Biru
mengikuti kejuaraan dan festival silat dimulai pada awal tahun 1991, pada saat itu
PPS Talago Biru ikut berpartisipasi dalam Festival Silat Tradisi Galanggang
Siliah Baganti yang ke IX di Kota Padang pada bulan Januari 1991. Pada saat itu
56
PPS Talago Biru tampil mewakili Kontingen Kota Bukittinggi dan berhasil
yang akan datang. Diawal dekade 1990an PPS Talago Biru mulai menjadi
Perguruan yang cukup ditakuti oleh lawan-lawannya. Pada rentang tahun 1991
Kejuaraan yang mereka ikuti132, diantaranya Juara I Silat Berpasangan Putra Usia
7-12 tahun Kejuaraan Cabang IPSI Kota Bukittinggi 1991 dan Pencak Silat Laga
Kelas A Yunior Putra tahun 1992, Juara II Festival Pencak Silat Tradisional Setia
Selain mengikuti kejuaraan yang diadakan oleh IPSI, PPS Talago Biru
juga melaksanakan kegiatan Festival Pencak Silat Tradisional pada 27-29 Agustus
1994 di Kota Bukittinggi. Pada saat itu PPS Talago Biru berhasil meraih
penghargaan Pesilat Terbaik Putra Usia 7-12 Tahun. Di tahun yang sama PPS
Talago Biru kembali memenangkan Juara I Silat Berpasangan Putra Usia 7-12
Tahun IPSI Cabang Kota Bukittinggi. Kejuaran tingkat provinsi yang pertama kali
diikuti oleh PPS Talago Biru adalah Kejuaraan Silat Remaja Semen Padang
Terbuka di Kota Padang Tanggal15-19 Juni 1994. Pada kejuruan tersebut PPS
Talago Biru berhasil meraih Juara III Pencak Silat Laga Kelas B Putra.
132
Lihat lampiran halaman 6-10.
57
Setahun kemudian PPS Talago Biru berhasil mendapatkan penghargaan
Pesilat Terbaik Putra Usia 13-18 tahun pada Festival Pencak Silat Tradisional Se
Sumbar dan Luar Negeri yang diadakan di Kota Bukittinggi Tanggal 30 Agustus
1995. Selain itu PPS Talago Biru juga berhasil mendapatkan Juara II Pencak Silat
Laga Kelas B Putra pada Kejuaraan Silat Remaja Semen Padang Terbuka di Kota
Dilihat dari beberapa prestasi yang didapatkan pada periode awal tersebut,
anak-anak dan remaja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perguruan ini
mampu menciptakan atlet-atlet yang berprestasi dimasa itu. Hal yang pertama
yang pada waktu itu, kebanyakan masih di usia sekolah, untuk menjadi atlet yang
Sistem pengajaran pada masa itu pun memang difokuskan untuk mencetak
atlet-atlet yang berprestasi. Tujuannya adalah untuk menaikkan nama PPS Talago
Biru itu sendiri, dengan semakin dikenalnya PPS Talago Biru maka secara
otomatis Silek Taralak yang dibawakannya pun mulai disukai oleh masyarakat133.
Pada saat itu, sistem kenaikan tingkat dari PPS Talago Biru berlangsung sangat
ketat dan ekslusif. Setiap pesilat diwajibkan untuk melaksanakan tes kenaikan
tingkat perorangan, sehingga setiap pesilat yang naik ketingkat yang lebih tinggi
133
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru) di
Padang 5 Mei 2018
58
adalah pesilat yang benar-benar memiliki kemampuan dan benar-benar pantas
tanggal 28 Juli 1995, PPS Talago Biru melaksanakan Musyawarah Besar Pertama.
Ada beberapa poin yang dihasilkan pada musyawarah besar tersebut, diantaranya
Pelita, Simpang Aur Kuning, Kota Bukittinggi. Fungsi dari Kesekretariatan ini
adalah untuk mengkoordinir unit-unit yang tersebar di beberapa tempat, baik yang
serta pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah dibuat
sejak tahun 1987. Pada Mubes ini juga dilakukan peresmian Sasaran Maninjau
sebagai unit khusus tradisi PPS Talago Biru. Pada Musyawarah Besar yang
pertama ini Boy Razar terpilih sebagai ketua PPS Talago Biru, sementara Afrizal
134
Wawancara dengan Anton Martin (Guru Muda dan Atlet Berprestasi dari PPS Talago
Biru) di Bukittinggi 5 Mei 2018.
135
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo di Padang 5 Mei 2018
59
Struktrur Kepengurusan PPS Talago Biru pada tahun 1995
Sekretaris : Syahrul Z
Struktur Organisasi PPS Talago Biru yang terdiri dari Struktur Kepengurusan dan
(Pengurus Pusat) yang membawahi Pengurus Cabang dan Pengurus Unit, setiap
kepengurusan di PPS Talago Biru memiliki tanggung jawab dan tugas yang
Talago Biru juga menetapkan Sistem Kurikulum dan Jenjang Tingkatan yang
Kurikulum PPS Talago Biru, diajarkan bentuk pelatihan yang berjenjang dan
terskuktur sesuai dengan tingkatan yang dimiliki oleh setiap anggota perguruan
(pesilat).
tersebut tampak memberikan hasil yang positif bagi PPS Talago Biru. Pada tahun
1997 PPS Talago Biru kembali meraih Juara I Pencak Silat Laga Kelas A Putra di
60
Biru mulai mengembangkan sayapnya dengan membentuk cabang-cabang diluar
kota dan luar provinsi Sumatera Barat. Cabang pertama diluar Provinsi Sumatera
Barat adalah cabang Kota Medan yang didirikan pada tahun 1998 136. Pendirian
cabang Kota Medan ini tidak terlepas dari Iwan Okmedia, salah seorang pelatih
Iwan Okmedia yang pada saat itu masih berusia 18 tahun, terus berpindah-
bertekad untuk terus mendirikan cabang disetiap daerah yang ia singgahi dengan
prinsip bahwa melatih Silek merupakan salah satu jalan dakwah. Baginya melatih
Silekbukan sekedar mengajarkan cara-cara membela diri, namun lebih dari itu,
Metro, Provinsi Lampung dan mendirikan cabang disana pada tahun 1999
Bermodal ijazah STM 138 dan keahlian pangkas rambut, ia bertahan hidup
diperantauan dengan bekerja serabutan. Pada tahun 2000, ia mendirikan dua buah
cabang yang terletak di dua Provinsi yang berbeda, yakni di Kota Palembang
136
Wawancara dengan Iwan Okmedia (Guru Utama PPS Talago Biru) di Padang 12 Mei
2018
137
Ibid.
138
Sekolah Teknik Menengah.
61
Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Februari dan di Duri, Kabupaten Bengkalis
Periode tahun 1999 hingga 2002 bisa dikatakan sebagai puncak prestasi
dari PPS Talago Biru. Pada periode tersebut PPS Talago Biru berhasil meraih 14
gelar dari 12 kejuaraan yang mereka ikuti. Pada periode ini pula PPS Talago Biru
prestasi terbaik yang berhasil diraih PPS Talago Biru adalah menjadi Juara dalam
dikategori Pencak Silat Laga Kelas C Putra, sehingga berhak mewakili Provinsi
ditahun yang sama, PPS Talago Biru juga berhasil meraih Juara III Pencak Silat
Laga Kelas A Putra pada Pekan Olahraga Daerah Sumatera Barat Ke VII di Kota
Afrizal Chan sering terpilih sebagai ketua tim teknik untuk kontingen Kota
dari PPS Talago Biru terus berlanjut diawal dekade tahun 2000an, ditahun 2000
62
Diantaranya, Juara I Pencak Silat Laga Kelas D Putra Kejuaraan Pandeka
Panjang pada tanggal 5-10 Juli 2000, serta Juara I Pencak Silat Laga Kelas A
Putra Kejuaran Pandeka Harimau Agam di Lubuk Basung pada tanggal 18-19
mengirimkan atletnya untuk berlaga di tingkat nasional. Kali ini mereka tampil
mendirikan cabang di Kota Jambi pada tahun 2002. Cabang ini didirikan oleh
Zulbahri yang merupakan salah seorang murid Iwan Okmedia di Medan. Setahun
berselang PPS Talago Biru mendirikan cabang baru di Kota Batam. Di kota ini
PPS Talago Biru memiliki 3 buah sasaran yang terletak di dua pulau yang berbeda,
diantaranya adalah di Batu Haji dan Bengkong yang terletak di Pulau Batam, serta
Pendirian Cabang Batam ini merupakan permintaan dari IPSI Kota Batam
yang tertarik dengan Perguruan Pencak Silat Talago Biru setelah melihat
pertandingan itu, Iwan Okmedia yang pada saat itu menjadi pelatih di Duri,
berhasil meraih medali emas pada pertandingan laga kelas 50-55 kg139. Setelah
139
Wawancara dengan Iwan Okmedia di Padang 12 Mei 2018
63
pertandingan tersebut, Iwan Okmedia diminta untuk mendirikan cabang PPS
Talago Biru di Kota Batam. Pada saat itu IPSI kota Batam sedang mempersiapkan
diri untuk berlaga pada Pekan Olahraga Batam yang pertama, dengan adanya
cabang PPS Talago Biru di kota Batam, opsi untuk atlet yang akan dipilih untuk
Ditahun yang sama, PPS Talago Biru juga mendirikan Cabang baru di
Kota Padang yang didirikan pada tahun 2003 oleh Arinal Meska. Alasan pendirian
cabang ini lebih kepada faktor geografis Kota Padang yang terletak di Ibukota
kepengurusan IPSI Provinsi Sumatera Barat.Cabang ini sempat vakum pada tahun
2007 karena putusnya regenarasi pelatih140. Namun cabang ini kembali diaktifkan
pada tahun 2014 atas inisiatif dari beberapa pelatih PPS Talago Biru yang
menetap di Kota Padang pada saat itu. Alasannya karena melihat perkembangan
dari perguruan-perguruan silat tradisi di Kota Padang yang mulai meningkat dan
posisinya yang strategis seperti yang telah diceritakan, membuat mereka melihat
didirikan di Lubuk Sikaping pada tahun 2004. Pendirian kedua cabang ini tidak
terlepas dari peran Afrizal Chan sebagai tokoh sesepuh silat yang cukup disegani
140
Kebanyakan pelatih PPS Talago Biru cabang Padang saat itu merupakan mahasiswa,
namun karena satu persatu dari mereka menyelesaikan studinya, secara perlahan anggota-anggota
yang dilatih oleh mereka pun mulai meninggalkan perguruan hingga perguruan ini terpaksa harus
vakum karena tidak ada lagi anggota yang tersisa.
141
Wawancara dengan Salmi Destiawan (Ketua Cabang Talago Biru Padang periode
2015-2016) di Padang tanggal 2 Maret 2018
64
didaerah tersebut. Pendirian cabang Pasaman merupakan permintaan dari IPSI
alasannya karena pada saat itu di Pasaman jumlah perguruan silatnya sangat
sedikit, sehingga dengan adanya PPS Talago Biru diharapkan dapat menjadi
Ditahun yang sama, cabang Kota Pekanbaru didirikan pada tahun 2004
oleh Muhammad Fauzi dan Hidayat Warman, keduanya merupakan murid dari
Arinal Meska. Pendirian cabang ini lebih kepada faktor etnis, karena daerah Riau
banyak, sehingga Silek Taralakbisa menjadi salah satu obat rindu bagi para
143
perantau tersebut . Perkembangan cabang-cabang tersebut tampaknya
berbanding lurus dengan prestasi PPS Talago Biru. Pada tahun 2004 hingga 2005
II Pencak Silat Laga Kelas A Putra dan Juara III Pencak Silat Laga Kelas B Putri
30 Januari 2004.
Ditahun yang sama PPS Talago Biru juga berhasil meraih Juara I Pencak
Silat Laga Kelas 50-55 kg pada Pekan Olahraga Batam tanggal 24-31 Juli 2004.
Ditahun 2005, PPS Talago Biru berhasil meraih Juara I Pencak Silat Laga Kelas
142
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru) di
Padang 5 Mei 2018
143
Wawancara dengan Hidayat Warman (Guru Utama Talago Biru Padang) di Padang
tanggal 16 November 2017
65
Tanggal 17 Februari 2005 dan Juara II Pencak Silat Laga Kelas 45-50 kg pada
Pekan Olahraga Batam II di Kota Batam pada tanggal 23-31 Juli 2005.
2017
Penurunan Prestasi PPS Talago Biru telah dimulai sejak tahun 2006.
kesulitan untuk mendapatkan trofi maupun medali yang dipertandingkan. Hal ini
disebabkan oleh regenerasi atlet yang berjalan tidak sesuai seperti yang
atas nama perguruan, pamor mereka pun seolah-olah mulai menurun sejak saat itu.
saat ini, yang mana peminat dari Silat Tradisional khususnya generasi muda yang
membuat PPS Talago Biru merubah sistem kenaikan tingkat yang semula sangat
Hal ini disebabkan oleh Anggota PPS Talago Biru yang semula diisi oleh
kebanyakan anak-anak usia sekolah menjadi lebih didominasi oleh orang dewasa
yang menyebabkan sistem pengkaderan yang lama tersebut tidak bisa diterapkan
dua kelompok usia ini untuk bergabung dengan PPS Talago Biru Pun berbeda.
66
Anak-anak usia sekolah cenderung lebih tertarik untuk mempelajari ilmu
berkelahi (Pencak Silat laga) 144 untuk menemukan jati diri mereka. Sementara
kelompok usia dewasa cenderung lebih tertarik mempelajari ilmu beladiri (Silat
Dalam sistem latihan lama PPS Talago Biru, seorang murid baru akan
menguasai materi sabuk merah polos. Itu artinya, murid tersebut baru akan
diajarkan silek taralak apabila telah mengikuti latihan pencak silat laga minimal 1
tahun dan telah lulus dua kali ujian kenaikan tingkat. Bagi anak-anak usia sekolah,
latihan tersebut sangat menyenangkan karena lebih berfokus pada kekuatan fisik.
Sementara Bagi orang usia dewasa, mengikuti latihan memukul dan menendang
taralaktanpa harus mengikuti pencak silat laga. Hal ini menimbulkan dampak
pelatih bahkan guru mereka tidak menguasai materi pencak silat laga tersebut.hal
ini merupakan sebuah kemunduran, karena sebelumnya PPS Talago Biru dikenal
144
Merupakan materi khusus yang dibuat oleh perguruan sesuai dengan regulasi yang
diberikan oleh IPSI. Materi ini digunakan untuk menunjang kemampuan atlet dalam pencak silat
laga dan beladiri praktis.
145
Wawancara dengan Anton Martin (Guru Muda dan Atlet Berprestasi dari PPS Talago
Biru) di Bukittinggi 5 Mei 2018.
67
sebagai perguruan yang mampu menghasilkan atlet-atlet laga yang berkualitas dan
Dengan demikian, pada saat ini satu-satunya hal yang membuat orang
tertarik untuk bergabung dengan PPS Talago Biru adalah perguruan ini
Tradisional aliran Taralak. Silek Taralak menjadi nilai jual yang mampu menarik
kepada pengembangan cabang keluar Provinsi Sumatera Barat. Pada tahun 2009
PPS Talago Biru secara perlahan mulai merambah ke pulau Jawa bahkan sampai
ke luar negeri, cabang pertama yang berdiri di Pulau Jawa adalah cabang Jakarta
yang berdiri pada awal tahun 2009 di daerah Slipi, Jakarta Barat. Iwan Okmedia
adalah di daerah Pondok Ungu tahun 2010, Pondok Gede tahun 2011 dan Pondok
Bekasi dengan mendirikan unit baru di SMK Negeri PGRI Bekasi pada tahun
2013. Selang beberapa tahun, tepatnya tahun 2018 PPS Talago Biru juga mulai
mendirikan Unit lain di daerah Tambun yang juga terletak di Kota Bekasi.
146
Wawancara dengan Iwan Okmedia di Padang 12 Mei 2018
68
Pendirian cabang di Ibukota ini lagi-lagi karena faktor geografis Kota Jakarta
yang merupakan Ibukota negara dan pusat dari segala kegiatan pengembangan
Pencak Silat berada disana, tepatnya di Padepokan Pencak Silat yang juga
merupakan kantor Pengurus Besar IPSI yang terletak di dalam kawasan Taman
mendirikan cabang Kairo, Mesir pada tahun 2010. Cabang ini didirikan oleh Absil
anggotanya tidak terlalu banyak, dengan adanya cabang Mesir ini PPS Talago
Tengah.
prestasi yang diraih oleh PPS Talago Biru berbanding terbalik dengan jumlah
membuat prestasi dari PPS Talago Biru semakin merosot. Hal ini disebabkan oleh
cabang-cabang yang didirikan tersebut tidak bergerak dalam satu rantai komando.
Setiap cabang tersebut lebih bersifat independen dan bergerak dengan cara mereka
sendiri.
147
Wawancara dengan Iwan Okmedia (Guru Utama PPS Talago Biru) di Padang 12 Mei
2018
148
Ibid
69
Penyebabnya adalah kepengurusan pusat yang dibentuk tidak memiliki
Panduan Materi yang telah dibuat oleh Kepengurusan Pusat, sebagian besar dari
tingkat149 sesuai dengan yang telah ditetapkan tersebut. sehingga kebanyakan dari
sesuai dengan kualifikasi yang ada untuk berada pada tingkatan tersebut 150. Hal
ini berdampak pada terputusnya generasi-generasi emas PPS Talago Biru karena
berprestasi.
Selain itu, ketokohan guru ataupun pelatih menjadi salah satu faktor yang
menjaga kelangsungan hidup dari PPS Talago Biru. Kedekatan emosional antara
guru dengan murid tersebut sangat berdampak pada keutuhan dari perguruan
tersebut. Seorang guru yang mampu memberikan pelatihan yang baik dan variatif
149
Ujian Kenaikan Tingkat merupakan serangkaian tes yang dilakukan terhadap murid
untuk bisa naik ke tingkatan selanjutnya.
150
Wawancara dengan Anton Martin (Guru Muda dan Atlet Berprestasi dari PPS Talago
Biru) di Bukittinggi 5 Mei 2018.
70
tersebut. Karena penurunan dari kualitas guru dan pelatih tersebut membuat
banyak anggota PPS Talago Biru yang keluar dari perguruan karena tidak
Hal ini sangat disadari oleh Kepengurusan Pusat PPS Talago Biru, namun
tersebut kembali menjadi persoalan yang tidak bisa diselesaikan. Pada Tanggal
30 Juni - 2 Juli tahun 2017, PPS Talago Biru melakukan Musyawarah Besar
menjadi fokus dari agenda ini adalah untuk mengadakan revisi terhadap Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang lama serta pengesahan AD/ART baru
yang telah dibuat pada tahun 2015. Serta menegaskan kembali kedudukan
Pada Musyawarah Besar yang kedua ini juga ditetapkan pergantian nama
PPS Talago Biru menjadi PPS Talago Biru Indonesia serta pergantian lambang
tulisan PPS Talago Biru disebelah atas biasanya diikuti oleh nama cabang
dibagian bawah. Hal ini menimbulkan kesan bahwa setiap cabang PPS Talago
Biru merupakan cabang independen yang tidak terikat dengan kepengurusan pusat.
151
Wawancara dengan Anton Martin di Bukittinggi 2 Mei 2018
152
Wawancara dengan Salmi Destiawan (Wakil Sekretaris Pusat PPS Talago Biru
Indonesia) di Padang tanggal 2 Maret 2018.
71
dilingkaran bawah. Contoh perbedaan antara logo Talago Biru yang lama dengan
tersebut diantaranya adalah pada tingkatan Guru Madya dan Guru Tuo (Guru
Besar). Hal ini disebabkan oleh bertambah banyaknya jumlah pelatih dan cabang-
cabang yang juga semakin berkembang, sehingga tingkatan yang lama dianggap
sudah tidak relevan dengan zaman sekarang 154 . Selain penambahan, terdapat
pengurangan dan pergantian nama dari beberapa tingkatan, seperti tingkat pelatih
digantikan oleh tingkat Guru utama. Tingkatan Anggota PPS Talago Biru setelah
72
Tingkatan anggota di tandai dengan selendang atau sabuk yang di
rincisebagai berikut :
dan Srtruktur Teknik Perguruan. Hal ini dilakukan mengingat telah menyebarnya
seluruh cabang PPS Talago Biru Indonesia, baik yang didalam negeri maupun di
luar negeri. Ibukota DKI Jakarta ditetapkan sebagai pusat administratif perguruan
dan Kecamatan Tanjung Raya ditetapkan sebagai unit Pusat Khusus yang
73
membawahi hal-hal yang bersifat teknis Silat Tradisional di Perguruan Pencak
cabang-cabang yang tersebar diberbagai daerah untuk bisa satu tujuan dengan
mampu mengatur jalannya roda organisasi dengan baik. Afrizal Chan sebagai
pendiri sekaligus Ketua PPS Talago Biru Indonesia saat ini memang merupakan
dalam mengomandoi sebuah organisasi yang sudah terlanjur besar tanpa adanya
yang tersebar di berbagai daerah tersebut merupakan pekerjaan yang sangat berat
baginya.
Sementara dari segi teknis, pengkaderan yang tidak berjalan dengan baik
155
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru) di
Padang 5 Mei 2018
74
Banyak diantara Dewan Guru maupun Pelatih PPS Talago Biru yang tidak
memiliki kemampuan teknis yang baik, baik itu dari segi kepemimpinan maupun
kemampuan dalam mencetak atlet berprestasi. Bahkan, ada diantara Dewan Guru
maupun Pelatih tersebut yang tidak menguasai materi pencak silat laga. Bisa
dikatakan, banyak dari Dewan Guru PPS Talago Biru yang gagal menjalankan
Maninjau pada bulan Juli tahun 2017 lalu, terpilihlah Kepengurusan Pusat PPS
Langkah terdekat yang sedang dikejar oleh kepengurusan PPS Talago Biru
Indonesia saat ini adalah untuk menjadikan perguruannya sebagai organisasi yang
berbadan hukum, PPS Talago Biru telah memiliki notaris pada saat ini dan sedang
75
Barat 156 . Pada Musyawarah Besar yang Kedua tersebut, PPS Talago Biru juga
Sampai tahun 2015, PPS Talago Biru telah mengangkat 98 orang guru
diantaranya adalah tahun 1999 berjumlah 9 orang, tahun 2009 berjumlah 21 orang,
menjalankan tugas dengan semestinya, sehingga pada ulang tahun PPS Talago
terhadap sistem ranji dan dewan guru dari PPS Talago Biru Indonesia157.
orang Tingkek Guru serta 19 orang Pendekar Madya. Kegiatan ini dihadiri oleh
Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria, Pengurus IPSI Sumbar, IPSI Agam,
Camat Tanjung Raya, Wali Nagari serta tuo-tuo silek 158 dari Salingka Danau
Maninjau 159 . Hingga saat ini PPS Talago Biru telah memiliki 10 cabang di
Cabang Luar Negeri dengan total anggota berjumlah sekitar 450 orang diseluruh
cabang yang tersebar di berbagai daerah. Namun, hal itu merupakan sebuah
156
Wawancara dengan Salmi Destiawan (Wakil Sekretaris Pusat PPS Talago Biru
Indonesia) di Padang tanggal 2 Maret 2018
157
Ibid.
158
Para Sesepuh Silat Tradisional Minangkabau.
159
PPS Talago Biru Kukuhkan 32 Guru Utama. Padang Ekspress, Minggu, 2 Juli 2017
hlm 12
76
penurunan mengingat di tahun 2012 anggota PPS Talago Biru mencapai 600
orang160.
Data Jumlah Cabang dan Prestasi PPS Talago Biru Indonesia dari tahun
20
18
16
14 1987-1992
12 1992-1997
10 1997-2002
8 2002-2007
6 2007-2012
2012-2017
4
2
0
Cabang Prestasi
Di usianya yang lebih dari 3 dekade ini, PPS Talago Biru seolah-olah
daerah dan jumlah anggota yang cukup banyak, dalam hal prestasi PPS Talago
yang berprestasi seperti pada masa kejayaannya dulu. Tidak seperti masa-masa
kejayaannya itu, yang mana mereka berjuang untuk meraih prestasi tertinggi.
160
Wawancara dengan Iwan Okmedia (Guru Utama PPS Talago Biru) di Padang 12 Mei
2018
161
Wawancara dengan Salmi Destiawan (Wakil Sekretaris Pusat PPS Talago Biru
Indonesia) di Padang tanggal 2 Maret 2018(data ini merupakan perkiraan dari pengurus pusat PPS
Talago Biru Indonesia).
77
Untuk masa sekarang, PPS Talago Biru bekerja keras untuk menunjukkan
eksistensinya yang sudah mulai pudar. Salah satu caranya adalah dengan lebih
Kegiatan yang dilakukan oleh PPS Talago Biru dalam pelestarian tersebut
mulai punah pada saat sekarang ini. Sejak 14-15 Desember 2003, PPS Talago
(PASTI Minangkabau)162.
Hingga tahun 2017 PPS Talago biru Indonesia telah mengukuhan 32 orang
Guru Utama, 47 orang Tingkek Guru 163 serta 19 orang Pendekar Madya 164 .
Namun, sejauh ini hal tersebut tidak mampu mengangkat prestasi maupun pamor
dari perguruan. Meskipun begitu, pembenahan terus dilakukan oleh PPS Talago
Biru Indonesia agar menjadi lebih baik dikemudian hari. Dari sekian banyak
Pelatih maupun Guru di PPS Talago Biru, hanya sedikit dari Pelatih dan Guru
yang diberikan untuk mencapai tingkatan tersebut menjadi kesalahan yang harus
162
PASTI Minangkabau merupakan Paguyuban yang diisi oleh budayawan dan para
pendekar/sesepuh Silat Tradisi Minangkabau yang bertujuan untuk melestarikan silat tradisional
minangkabau yang terancam punah.
163
Tingkat Guru.
164
Wawancara dengan Hidayat Warman (Guru Utama Talago Biru Padang) di Padang
tanggal 16 November 2017
78
dibayar mahal, Hal tersebutlah yang mengakibatkan terputusnya generasi emas
Saat ini, PPS Talago Biru lebih memfokuskan diri untuk menciptakan
pelatih-pelatih dan tingkat guru yang menguasai silek taralaksebagai fokus utama.
Sementara untuk menciptakan atlet yang berprestasi, PPS Talago Biru Indonesia
79
B. Manajamen Organisasi PPS Talago Biru dalam Menghadapi Tantangan
1990)
dan cara berfikir masyarakat sangat banyak di pengaruhi oleh budaya populer
yang berkembang secara global tersebut. Hal ini mengakibatkan mulai timbulnya
lama, termasuk Silat Tradisi. Stigma masyarakat awam terhadap Silat Tradisi
yang lemah gemulai, serta kurangnya inovasi dan keberanian untuk membuka diri
menjadi lebih diminati, karena dirasa oleh masyarakat awam lebih efektif dan
tahun 1980an yang didominasi oleh perguruan beladiri asing seperti Karate dan
berbenah dan mengadopsi sistem perguruan yang pada saat itu masih termasuk
baru. Salah satunya adalah PPS Talago Biru yang pada awalnya merupakan
165
IKPPTR merupakan singkatan dari Ikatan Pemuda-Pemudi Tanjung Raya yang
merupakan sanggar seni yang semua anggotanya merupakan masyarakat sekeliling danau
maninjau yang berada di kota Bukittinggi.
80
ekslusif dari Talago Biru IKPPTR yang hanya membolehkan orang-orang dari
Tanjung Raya saja untuk menjadi anggota, membuat salah satu pendirinya yaitu
Perguruan Pencak Silat Talago Biru didirikan oleh Afrizal Chan Sutan
Rajo Mudo di Kota Bukittinggi pada awal bulan April tahun 1987. Setelah
dengan nama PPS Talago Biru. Alasan didaftarkannya PPS Talago Biru ke IPSI
adalah agar PPS Talago Biru dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan atau event
yang berkaitan dengan silat tradisi yang diadakan oleh pemerintah Kota
Bukittinggi.
Ada beberapa konsekuensi yang harus dihadapi oleh PPS Talago Biru
pada saat bergabung dengan IPSI diantaranya adalah yang pertama, PPS Talago
harus mematuhi syarat-syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh IPSI sebagai
induk organisasi. Kedua, dengan adanya ketentuan dari IPSI tersebut, PPS Talago
Biru harus membuat kurikulum pengajaran yang sesuai dengan konsep kurikulum
166
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru) di
Padang 5 Mei 2018
81
Sebagai sebuah perguruan yang pada awalnya hanya mengajarkan silat
tradisi, perubahan tersebut tentunya menjadi sebuah tantangan bagi para pendiri
PPS Talago Biru. Untuk mensiasati hal tersebut, Afrizal Chan bersama dengan
tujuh orang muridnya berupaya untuk membuat sebuah Anggaran Dasar dan
itu, Afrizal Chan beserta tujuh muridnya tersebut mulai membuat jenjang
tingkatan anggota perguruan, kurikulum dan materi ajar yang sesuai dengan
standar IPSI. Pembuatan kurikulum dan materi ajar ini juga dibantu oleh guru dari
Kurikulum dan Materi Ajar PPS Talago Biru merupakan perpaduan dari
Silat Tradisional Minangkabau aliran Silek Taralak dan Silek Gadang yang telah
disesuaikan dengan Standar Baku IPSI 168 . Dari perpaduan dua aliran silat
tradisional tersebut, PPS Talago Biru menciptakan jurus perguruan yang menjadi
ciri khas dari perguruan itu sendiri. Selain jurus yang diciptakan tersebut, ada
merupakan teknik standar dari IPSI yang dikemas dalam bentuk baru dan
dimasukan dalam materi ajar PPS Talago Biru. Materi yang diciptakan ini disebut
juga dengan materi pencak, sementara untuk materi tradisi merupakan teknik silat
Maninjau.
167
Wawancara dengan Afrizal Chan di Padang 5 Mei 2018
168
Standar Baku dari IPSI merupakan teknik dasar jurus yang dibagi dalam beberapa
tingkatan secara berurutan, dimulai dari batang jurus, kembangan dan aplikasi jurus. Sistem ini
juga diterapkan dalam silat tradisi, namun tidak pernah dibuatkan standar baku.
82
Selain kurikulum dan materi ajar, dalam tata cara penerimaan pun juga
berubah dari yang mulanya tradisional menjadi lebih modern. Pada mulanya,
seseorang yang ingin belajar bersilat haruslah diantarkan oleh mamaknya (paman)
tata cara penerimaan murid menjadi lebih praktis, cukup dengan mengisi formulir
pendaftaran dengan tanda tangan orang tua/wali, calon murid bisa langsung
Dengan adanya sistem penerimaan murid yang baru tersebut, PPS Talago
Biru memiliki murid yang beragam dari semua kalangan. Sebelum menjadi
perguruan, murid yang latihan silat tradisi rata-rata pada usia remaja atas hingga
dewasa. Hal ini disebabkan oleh sistem latihan silat tradisi yang keras, sehingga
membutuhkan mental dan fisik yang kuat. Setelah adanya tingkatan dan materi
ajar yang baru, anak-anak usia sekolah dasar dapat mengikuti latihan silat dengan
Selain itu, jadwal latihannya pun juga disesuaikan dengan usia peserta. Untuk usia
anak-anak dan remaja awal,latihan diadakan pagi dan sore, sementara untuk usia
remaja atas dan dewasa latihan pada malam hari selepas sholat isya.
Sistem dan capaian latihan juga berbeda untuk kedua kategori usia tersebut.
serta kepercayaan diri agar mereka dapat menjadi atlet yang mampu bersaing
169
Carano merupakan sebuah benda berbentuk dulang berkaki dari kuningan. Didalamnya
berisi daun sirih, kapur, gambir, pinang dan tembakau.
83
pada kejuaraan-kejuaraan pencak silat dan mengharumkan nama perguruan.
Sementara untuk remaja awal dan dewasa, latihan lebih difokuskan pada
pembentukan mental serta loyalitas anggota, dengan tujuan agar dapat membentuk
yang telah mereka pelajari. Dengan adanya sistem latihan seperti ini, tujuan dari
PPS Talago Biru untuk dapat berprestasi serta mengembangkan silat tradisi
Talago Biru, diantaranya adalah PPS Talago Biru bisa mendapatkan kesempatan
masyarakat umum. Pada saat itu, PPS Talago Biru memperkenalkan aliran
silatnya dengan mengikuti berbagai kegiatan IPSI seperti festival silat dan
kejuraan-kejuaraan yang diadakan oleh IPSI Kota Bukittinggi. Selain itu, PPS
berasal dari swadaya anggota perguruan. Selain iuran anggota, PPS Talago Biru
juga mendapatkan pendanaan dari pemerintah maupun pihak swasta dalam bentuk
170
Wawancara dengan Iwan Okmedia di Padang 12 Mei 2018
171
Wawancara dengan Anton Martin (Guru Muda dan Atlet Berprestasi dari PPS Talago
Biru) di Bukittinggi 5 Mei 2018.
84
sponsor pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian silat tradisi
seperti festival dan lain sebagainya. Selain itu PPS Talago Biru juga memiliki ide
untuk membentuk unit usaha perguruan, namun karena keterbatasan sumber daya
perkembangan yang cukup pesat. Dalam waktu satu tahun, PPS Talago Biru telah
Tambuo, sasaran Bengkel Pelita dan sasaran STM Negeri Kota Bukittinggi.
Dengan adanya tiga buah sasaran latihan, tentunya sulit bagi Afrizal Chan untuk
melatih sekaligus mengelola perguruan yang terus berkembang dan anggota yang
semakin banyak.
(1990-2009)
Pada awal dekade 1990an, perkembangan PPS Talago Biru mulai terlihat
menjanjikan. PPS Talago Biru mulai dikenal diluar Kota Bukittinggi setelah
Afrizal Chan (bersama Ramli Pandeka Garang) terpilih sebagai ketua tim teknis
85
Siliah Baganti yang ke IX di Kota Padang pada bulan Januari 1991. Pada Festival
tersebut Kontingen Kota Bukittinggi berhasil meraih Juara Umum, hal ini
membuat nama Afrizal Chan mulai dikenal dikalangan guru-guru silat tradisional
di Sumatera Barat. Hal ini tentunya juga berdampak pada PPS Talago Biru,
setelah festival tersebut PPS Talago Biru mulai membuka cabang perguruan diluar
Kota Bukittinggi172.
Sasaran pertama yang dibuka oleh PPS Talago Biru diluar Kota
Bukittinggi adalah di Kecamatan X Koto, Kabupaen Tanah Datar pada tahun 1991.
Meskipun berada diluar Kota Bukittingggi, namun sasaran ini masih berada
didalam struktur organisasi PPS Talago Biru yang berada di Kota Bukittinggi.
Begitu pula dengan dua sasaran di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam
berada diluar Kota Bukittinggi juga mulai berkembang dengan jumlah anggotanya
yang mulai bertambah banyak. Jaraknya yang cukup jauh dari pusat perguruan
maksimal. Karena pada saat itu, sasaran-sasaran tersebut hanya berada dibawah
sasaran tersebut.
Untuk membenahi hal tersebut, pada tanggal 28 Juli 1995, PPS Talago
172
Wawancara dengan Afrizal Chan di Padang 5 Mei 2018
86
dihasilkan pada musyawarah besar tersebut, diantaranya adalah perubahan status
sasaran-sasaran latihan yang pada awalnya dikelola oleh seorang pelatih. Diganti
menjadi unit latihan yang memiliki struktur organisasi sendiri. Unit-unit latihan
ini nantinya akan berada dibawah naungan Kesekretariatan PPS Talago Biru yang
berada di Kota Bukittinggi. Selain itu pada Musyawarah Besar tersebut juga
Pelita, Simpang Aur Kuning, Kota Bukittinggi. Fungsi dari Kesekretariatan ini
adalah untuk mengkoordinir unit-unit yang tersebar di beberapa tempat, baik yang
serta pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah dibuat
sejak tahun 1987. Pada Mubes ini juga dilakukan peresmian Sasaran Maninjau
sebagai unit khusus tradisi PPS Talago Biru.Sesuai dengan hasil dari Musyawarah
Besar Pertama tersebut ditetapkan Struktur Organisasi PPS Talago Biru yang
Pengurus Cabang dan Pengurus Unit, setiap kepengurusan di PPS Talago Biru
Tekhnis Silat ini terdiri dari Dewan pembina, Sesepuh (Tuo Silek), Dewan Guru
173
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru) di
Padang 5 Mei 2018
87
dan Dewan Pelatih. Setiap Struktur Teknik Silat di PPS Talago Biru memiliki
Talago Biru, diajarkan bentuk pelatihan yang berjenjang dan terskuktur sesuai
kekuatan, kecepatan dan kemantapan. Latihan fisik biasanya dilakukan pada pagi
hari sekitar pukul 7.30 sampai dengan pukul 10.00. sementara untuk pemantapan
materi diadakan pada malam hari pada pukul 20.00 sampai dengan pukul 22.00.
Dalam pelaksanaan latihan, ada beberapa faktor yang dapat menunjang setiap
keras.
PPS Talago Biru Indonesia memiliki Ragam Bentuk Jurus yang dibagi
dalam tiga bagian diantaranya adalah Jurus Dasar Satu, Jurus Dasar Dua dan Jurus
Dasar Tiga. Setiap Jurus memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Jurus
Dasar Satu Merupakan Jurus yang dibuat sendiri oleh Afrizal Chan dibantu oleh
murid-muridnya yang pertama. Sementara Jurus Dasar Dua dan Dasar Tiga
174
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPS Talago Biru tahun 1995.
88
merupakan Silat Tradisional Minangkabau Aliran Taralak yang dipelajari oleh
gerakan yang indah dan bersinambungan. Dalam PPS Talago Biru Indonesia ada
Kombinasi Tiga, Kombinasi Empat dan Kombinasi Lima. Selain itu, PPS Talago
Biru Indonesia juga memiliki bermacam materi seperti Ragam Bentuk Pukulan,
yang berbeda dan berjenjang pada setiap tingkatannya. Untuk setiap tingkatan,
setiap pesilat wajib mengikuti pelatihan minimal 6 bulan, hal ini merupakan
ketentuan yang harus diikuti oleh setiap pesilat untuk dapat mengikuti ujian
kenaikan tingkat. Lama waktu latihan yang dibutuhkan setiap pesilat untuk naik
175
Wawancara dengan Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru) di
Padang 5 Mei 2018
176
Panduan Materi Perguruan Pencak Silat Talago Biru Indonesia.
89
Sabuk Hitam Polos : 3 Tahun (938 Jam)
Syarat untuk naik tingkat di PPS Talago Biru Indonesia adalah dengan
mengikuti ujian kenaikan tingkat yang diadakan setiap 6 bulan. Setiap pesilat,
mulai dari sabuk putih hingga sabuk merah strip dua, akan di evaluasi setiap
materi yang telah mereka pelajari melalui ujian kenaikan tingkat yang telah
mereka lakukan177.
Setiap pesilat yang telah mencapai tingkatan Sabuk Hitam Polos (Pelatih)
akan dievaluasi dari pelaksanaan tugas yang diberikan. Untuk naik ketingkatan
selanjutnya, setiap pesilat harus memenuhi syarat dan kriteria yang telah
ditentukan oleh peguruan. Selain itu ada satu tingkatan yaitu tingkatan Sesepuh
Silek Taralak yang dianggap berjasa dalam pengembangan perguruan dan Silek
Besar dan disepakati oleh seluruh anggota perguruan. Dengan adanya sistem
organisasi dan kurikulum yang berjenjang tersebut PPS Talago Biru diharapkan
mampu menjadi perguruan yang kredibel dan mampu bersaing dengan beladiri
lain dalam pengembangan silat tradisional serta meraih prestasi dalam berbagai
177
Ibid. (tanpa halaman)
90
3. PPS Talago Biru dalam mempertahankan Eksistensinya di Era
Modern (2009-2017)
Semenjak tahun 2009, PPS Talago Biru mulai kesulitan untuk bersaing di
kejuaraan-kejuaraan Pencak Silat yang diikutinya. Hal ini disebabkan oleh sistem
pengkaderan yang mulai mandek. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini,
yang mana peminat dari Pencak Silat (khususnya silat tradisional) terus berkurang,
terutama minat dari generasi muda yang semakin menurun. Meskipun pada masa
ini PPS Talago masih menggunakan masih menjalankan sistem pelatihan dan
Tingkat Guru, dalam beberapa kasus, kebanyakan tingkat guru yang diangkat
tidak melalui proses ujian kenaikan tingkat yang telah ditetapkan oleh perguruan.
mengikuti silat tradisi namun tidak pernah mengikuti latihan pencak. Karena hal
tersebut, banyak diantara tingkat guru PPS Talago Biru yang tidak menguasai
materi kurikulum latihan pencak tersebut. Padahal sistem kurikulum pencak ini
merupakan sistem latihan dasar pencak silat nasional yang sangat penting untuk
berkurangnya anggota perguruan usia anak-anak dan remaja awal. Pada dasarnya
mereka adalah bibit-bibit atlet yang dimiliki oleh PPS Talago Biru untuk bisa
91
dibina dan diikutkan dalam kejuaraan-kejuaraan pencak silat yang diadakan oleh
IPSI.178
Hal ini mengakibatkan PPS Talago Biru yang semula diisi oleh
kebanyakan anak-anak usia sekolah menjadi lebih didominasi oleh orang dewasa
Ketertarikan dari dua kelompok usia ini untuk bergabung dengan PPS Talago Biru
Pun berbeda. Anak-anak usia sekolah cenderung lebih tertarik untuk mempelajari
179
ilmu berkelahi (Pencak Silat laga) untuk menemukan jati diri mereka.
Dalam sistem latihan lama PPS Talago Biru, seorang murid baru akan
mendapatkan izin untuk mengikuti latihan silek taralak apabila telah bisa
menguasai materi sabuk merah polos. Itu artinya, murid tersebut baru akan
diajarkan silek taralak apabila telah mengikuti latihan pencak silat laga minimal 1
tahun dan telah lulus dua kali ujian kenaikan tingkat. Bagi anak-anak usia sekolah,
latihan tersebut sangat menyenangkan karena lebih berfokus pada kekuatan fisik.
178
Wawancara dengan Anton Martin (Guru Muda dan Atlet Berprestasi dari PPS Talago
Biru) di Bukittinggi 5 Mei 2018.
179
Merupakan materi khusus yang dibuat oleh perguruan sesuai dengan regulasi yang
diberikan oleh IPSI. Materi ini digunakan untuk menunjang kemampuan atlet dalam pencak silat
laga dan beladiri praktis.
92
Sementara Bagi orang usia dewasa, mengikuti latihan memukul dan menendang
tanpa harus mengikuti pencak silat laga. Hal ini menimbulkan dampak yang
bahkan guru mereka tidak menguasai materi pencak silat laga tersebut. hal ini
sebagai perguruan yang mampu menghasilkan atlet-atlet laga yang berkualitas dan
tradisional saja. Sementara untuk materi dan pelatihan yang sesuai dengan
kurikulum IPSI tidak diajarkan di beberapa cabang tersebut. Hal ini disebabkan
oleh sistem pengkaderan tingkat guru yang tidak mengikuti sistem ujian kenaikan
tingkat yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perguruan.
maupun untuk perkembangan perguruan itu sendiri. Namun, disisi lain sistem
180
Wawancara dengan Anton Martin di Bukittinggi 5 Mei 2018
93
seperti ini memiliki banyak kekurangan, terutama dalam hal menciptakan bibit-
bibit atlet yang idealnya harus dibina dari usia anak-anak. Pembinaan bibit atlet
ini menjadi tidak merata karena kebanyakan guru-guru di beberapa cabang PPS
Talago Biru hanya menguasai materi silat tradisional saja. Tentunya pengajaran
untuk anak-anak tidak bisa dilakukakan dibeberapa cabang, karena silat tradisi
hanya boleh dipelajari oleh kalangan remaja atas dan orang dewasa (akil baligh)181.
para pelatih ataupun guru yang mendirikan cabang tersebut secara kebetulan
merantau ke beberapa daerah dan mendirikan cabang PPS Talago Biru disana. Hal
ini dapat terjadi karena para pelatih maupun guru dari PPS Talago Biru telah
mengamalkan janji perguruan yang menyatakan bahwa ilmu yang diperdapat akan
diajarkan kembali kepada yang berhak serta akan menjaga nama baik perguruan
Selain itu, ketokohan guru ataupun pelatih menjadi salah satu faktor yang
menjaga kelangsungan hidup dari PPS Talago Biru. Kedekatan emosional antara
guru dengan murid tersebut sangat berdampak pada keutuhan dari perguruan
tersebut. Seorang guru yang mampu memberikan pelatihan yang baik dan variatif
181
Wawancara dengan Salmi Destiawan (Wakil Sekretaris Pusat PPS Talago Biru
Indonesia) di Padang tanggal 2 Maret 2018
182
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPS Talago Biru tahun 1995.
94
akan berdampak pada banyaknya anggota yang bergabung dengan perguruan
tersebut. Hal yang terjadi di PPS Talago Biru justreu sebaliknya, karena
penurunan dari kualitas guru dan pelatih tersebut membuat banyak anggota PPS
Talago Biru yang keluar dari perguruan karena tidak mendapatkan pengalaman
Hal ini sangat disadari oleh Kepengurusan Pusat PPS Talago Biru, namun
tersebut kembali menjadi persoalan yang tidak mudah untuk diselesaikan. Hal ini
Untuk mensiasati hal tersebut, pada musyawarah besar yang kedua di Maninjau
pada juli 2017, PPS Talago Biru membentuk kepengurusan pusat yangbertugas
yang hadir di Indonesia (Khususnya Sumatera Barat) pada saat ini. Membuat PPS
Talago Biru harus menyesuaikan dengan peminat dari ilmu beladiri itu sendiri.
Untuk menarik minat dari masyarakat awam, PPS Talago Biru harus
yang ada pada saat ini. Tren orang-orang ingin belajar beladiri pada saat ini adalah
183
Wawancara dengan Iwan Okmedia (Guru Utama PPS Talago Biru) di Padang 12 Mei
2018
184
Wawancara dengan Salmi Destiawan (Wakil Sekretaris Pusat PPS Talago Biru
Indonesia) di Padang tanggal 2 Maret 2018
95
selain untuk mempelajari kemampuan mempertahankan diri, juga sebagai sarana
olahraga dan rekreasi. Selain itu, beberapa masyarakat yang memiliki kesibukan
tahun 2017, PPS Talago Biru mulai membuat program pelatihan baru yang
Minangkabau Aliran Silek Taralak. Program Workshop ini dibuat seperti kelas
Level yang dibuat diantaranya, level pemula yang berisi materi dasar silat,
level ini biasanya diikuti oleh orang-orang yang belum memiliki basic beladiri
sehingga mereka harus memulai dari materi dasar. Level berikutnya adalah level
lanjutan, pada level ini materi yang diajarkan adalah aplikasi (kembangan) dari
materi silat tradisi. Diantaranya teknik beladiri tangan kosong dan penggunaan
senjata. Umumnya kelas ini diikuti oleh orang-orang yang sudah memiliki basic
beladiri. Selain itu PPS Talago Biru juga memiliki kelas beladiri praktis yang
berisi materi pembelaan diri yang bersifat situasional dan praktis. Kelas ini
185
Wawancara dengan Salmi Destiawan di Padang tanggal 2 Maret 2018
96
Program Workshop Beladiri Tradisional ini menjadi salah satu unit usaha
dari PPS Talago Biru Indonesia. Meskipun dalam pelaksanaannya masih belum
bisa dijadikan agenda rutin, namun untuk tahap awal adanya Workshop Beladiri
ini menjadi modal bagi PPS Talago Biru Indonesia untuk bersaing dengan
97
BAB IV
KESIMPULAN
cabang tersebut tidak terlepas dari peran pelatih-pelatih dari PPS Talago Biru
dengan cara membuka cabang perguruan baru di tempat mereka menetap. Selain
cabangnya yang terus berkembang, PPS Talago Biru menjadi perguruan yang
disegani di era 1990an hingga awal 2000an karena berhasil meraih kemenangan
Namun seiring berjalannya waktu, meskipun cabang dari PPS Talago Biru
oleh PPS Talago Biru adalah orang-orang yang tidak kompeten dalam
98
berprestasi. Selain itu, kurangnya minat generasi muda (usia sekolah) terhadap
silat tradisi juga menjadi penyebab dari kesulitan untuk mencari bibit unggul yang
Pada saat sekarang ini, PPS Talago Biru yang telah berusia lebih dari 3
dekade sudah tidak lagi menjadi penantang serius dalam perebutan gelar juara.
Saat ini mereka lebih fokus kepada pengembangan silat tradisional aliran taralak
dengan terus mengikuti festival silat tradisi maupun kegiatan silek galombang.
Selain itu, PPS Talago Biru juga tengah berjuang untuk kembali menjadi
perguruan yang besar dengan membenahi manajemen perguruan yang selama ini
berjalan tidak sesuai dengan haluan organisasi yang telah ditetapkan saat
99
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Hamzah bin Ahmad. 1967. Pesaka Hulubalang Melayu : Silat Terlak Nata,
Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia : Kuala
Lumpur.
Indrayuda Dkk. 2013. Randai, Suatu Aktivitas Kesenian dan Media Pendidikan
Tradisional. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Donn F. Dragaer. 1992. Weapons and Fighting Arts of Indonesia. Jurnal. Rutland,
Vt : Charles E.Turtle Co.. ISBN 9780804817165.
MANUSKRIP
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPS Talago Biru Indonesia. 2015
Darwis Rajo Putiah. 1999. Buku Pedoman Perguruan Pencak Silat Pauh. IPSI
Kota Padang.
Dewi Aina Etopiya. 2010. “Perguruan Pencak Silat Camar Putih, Suatu Tinjauan
Historis (1983-2007)”. Padang : Skripsi Universitas Negeri Padang.
Muhammad Arief. 2016. “Film Surau dan Silek : Ketika Anak-Anak Menemukan
Makna”. Solo : Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Surakarta.
Suwaryo. 2008. “Peranan Organisasi Perguruan Seni Bela Diri Pencak Silat
Dalam Meminimalisasi Kejahatan”. Semarang : Tesis Universitas
Diponegoro.
KORAN &INTERNET
WAWANCARA
Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo (Guru Tuo PPS Talago Biru). Wawancara.
Padang.
Anton Martin (Guru Muda yang juga merupakan Atlet Berprestasi dari PPS
Talago Biru). Wawancara. Bukittinggi.
Fadli (Ketua Cabang Talago Biru Padang periode 2014-2015). Wawancara.
Padang.
Salmi Destiawan (Wakil Sekretaris Pusat PPS Talagi Biru Indonesia) Wawancara.
Padang.
dalam bentuk gambar yang terdiri dari 4 (empat) kaki, untaian padi dan kapas
langkah 4 (empat) pada silat PPS Talago Biru, dimana aliran silat ini
perguruan.
hidup bermasyarakat.
1
e. Tulisan “Talago Biru” mengandung pengertian untuk membentuk
cita luhur.
bahwa PPS Talago Biru adalah milik bangsa Indonesia yang setia pada
kekokohan jiwa.
2
Janji Perguruan
c. Saya berjanji akan mengikat rasa persaudaraan lahir dan bathin dengan
d. Saya berjanji bahwa ilmu yang saya perdapat akan saya pergunakan
e. Saya berjanji bahwa ilmu yang saya perdapat akan saya ajarkan
f. Saya berjanji tidak akan berkhianat kepada Guru, Pelatih dan saudara
seperguruan.
g. Saya berjanji akan menjaga nama baik perguruan di mana saja saya
berada.
3
Tingkatan Anggota
WarnaSelendang/Sabuk Tingkatan
PutihPolos MuridMuda
MerahPolos PesilatMuda
HitamPolos Pelatih
4
Jenis Sabuk di Perguruan Pencak Silat Talago Biru Indonesia
5
Prestasi PPS Talago Biru Indonesia
Agustus 1994
19 Juni 1994
6
9. Juara I Pencak Silat Laga Kelas B Putra Yunior Minsai Cup
10. 1995 Juara I Silat Berpasangan Putra Usia 13-18 tahun Festival
11. Pesilat Terbaik Putra Usia 13-18 tahun Festival Pencak Silat
September 1995
14. 1997 Juara I Pencak Silat Laga Kelas A Putra Kejuaraan Cabang
15. 1999 Juara I Pencak Silat Laga Kelas A Putra Kejuaraan Cabang
16. Juara III Pencak Silat Laga Kelas A Putra Pekan Olahraga
7
Februari-2 Maret 1999
1999
20. 2000 Juara I Pencak Silat Laga Kelas D Putra Kejuaraan Pandeka
2000
Kota Bukittinggi
Bukittinggi
25. 2001 Juara I Pencak Silat Laga Kelas D Putra Yunior Kejuaraan
Juli 2001
27. 2002 Juara I Pencak Silat Laga Kelas A Putra Kejuaraan Cabang
8
IPSI Kabupaten Bengkalis di Kecamatan Mandau Duri
Juara Umum.
30. 2004 Juara II Pencak Silat Laga Kelas A Putra Pekan Olahraga
30 Januari 2004
31. Juara III Pencak Silat Laga Kelas B Putri Pekan Olahraga
30 Januari 2004
33. 2005 Juara I Pencak Silat Laga Kelas 45-50 kg Piala Gubernur
Februari 2005
35. 2009 Juara I Pencak Silat Laga Kelas B Putra Kejuaran Kompak
9
Pencak Silat Cup di Kota Bukittinggi Tanggal 22-24 Maret
2009
10
Dokumentasi
11
Afrizal Chan bersama Ketua IPSI Sumatera Barat Fauzi Bahar
12
Medali dan Piala yang dimenangkan oleh PPS Talago Biru Indonesia
13
Wawancara Penulis dengan Tarmizi Akbar (Sesepuh Silek di
Bukittinggi) dan Anas (Guru Silek Perguruan Ulak Cimano) di Kota Bukittinggi
14