Anda di halaman 1dari 3

RESUME BIOLOGI

VIRUS COVID-19
Penyakit COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) adalah sekumpulan virus jenis baru yang menular
di manusia dan menginfeksi sistem pernapasan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus SARS-CoV-2
(Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2) atau yang lebih akrab disebut dengan virus corona
dalam masyarakat. Virus ini pertama kali ditemukan di China, tepatnya kota Wuhan pada akhir tahun
2019 lalu. Virus ini menyebar dengan sangat cepat di masyarakat sehingga menyebabkan pandemik
global bagi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan yang muncrat dari mulut
orang lain saat berbicara, batuk, ataupun bersin. Setelah itu, virus ini akan masuk ke tubuh orang yang
berada di dekatnya melalui mulut, hidung dan mata.  Virus kemudian masuk ke jalur pernapasan dan
membran mukus di bagian belakang tenggorokan, menempel pada sebuah reseptor di dalam sel, dan
mulai berkembang di sana. Virus ini mempunyai protein dengan ujung tajam yang membuat virus bisa
menempel ke membran sel, dan dari situ, materi genetis virus masuk ke sel tubuh manusia. Materi genetis
tersebut kemudian membajak metabolisme sel dan membuat sel tidak lagi berkembang untuk kesehatan
tubuh melainkan untuk memperbanyak virusnya.

Gejala paling umum yang timbul apabila seseorang di indikasikan terkena COVID-19 antara lain
demam, batuk kering, dan sesak napas. Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2
hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Dalam beberapa kasus, virus ini hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Bahkan, Sebagian pasien yang terinfeksi virus
corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Namun, virus ini juga bisa
menyebabkan komplikasi yang cukup parah berupa infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia). Umumnya, bagi mereka yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang kuat maka
kemungkinan timbul gejala yang berbahaya akan lebih rendah.

Seluruh elemen dalam masyarakat bisa rentan terkena virus corona. Terutama bagi orang-orang yang
telah melakukan kontak fisik bersama orang yang telah terinfeksi virus ini. Namun, terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan seseorang dapat lebih rentan terkena virus corona. Kelompok usia di atas 60
tahun memiliki persentase angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan golongan usia lainnya.
Berdasarkan jenis kelamin, 58,7% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan
41,3% sisanya adalah perempuan. Hal ini menandakan bahwa orang-orang lanjut usia dan laki-laki
umumnya lebih rentan terkena virus ini.

Hingga saat ini, kasus virus corona semakin melunjak hari demi hari. Oleh karena itu, kita harus
secepatnya menghentikan pandemik ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam rangka
meminimalisir penyebaran virus corona. Antara lain menerapkan social distancing kapan saja dan dimana
saja, menggunakan masker yang memiliki minimal 2 ply, selalu mencuci tangan apabila pulang dari
bepergian, membawa hand sanitizer setiap saat, membawa pakaian ganti, dan masih banyak lagi.
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan

ada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia).

Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan,

kelompok usia di atas 60 tahun memiliki persentase angka kematian yang lebih tinggi
dibandingkan golongan usia lainnya.
berdasarkan jenis kelamin, 58,7% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki
dan 41,3% sisanya adalah perempuan.

Virus menyebar melalui tetesan air liur yang muncrat dari mulut orang akibat batuk atau bersin,
yang kemudian masuk ke tubuh orang yang berada di dekatnya melalui mulut, hidung dan
mata.  Virus kemudian masuk ke jalur pernafasan dan membran mukus di bagian belakang
tenggorokan, menempel pada sebuah reseptor di dalam sel, dan mulai berkembang di sana. 

Virus ini mempunyai protein dengan ujung tajam yang membuat virus bisa menempel ke membran sel,
dan dari situ, materi genetis virus masuk ke sel tubuh manusia. Materi genetis tersebut kemudian
membajak metabolisme sel dan membuat sel tidak lagi berkembang untuk kesehatan tubuh melainkan
untuk memperbanyak virusnya.

Anda mungkin juga menyukai