Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anhari Gusvi Damanik

Nim : 0502182093
Kelas : Akuntansi Syariah VI-E
Matkul : Akuntansi Pemerintahan

1. ANALISA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LHOKSEUMAWE


(TAHUN ANGGARAN 2017)
a. Jumlah pendapatan asli daerah pada anggaran 2017 setelah perubahan adalah sebesar Rp.
108.034.661.327,00. Anggaran yang terealisasl di tahun 2016 sebesar Rp. 56.453.463.178,18
dan mengalaml pen ngkatan di tahun 2017 menjadiRp.98.937.393.387,55.
b. Sisa lebih pembiayaan anggaran {SILPA) setelah koreksi dan disesuaikan dengan jumlah
pendapatan keseluruhan, jumlah belanja negara, jumlah belanja dan transfer, den juga
pembiayaan adalah sebeser Rp.21.931.305.575,69 di tahun 2016 serta Rp.31.647.424.869,24
ditahun 2017.
c. Saldo anggaran awal di Kabupaten pada tahun 2016 sebesar Rp. 26.192.157.703,23 dan
Rp.21.931.305.575,69 ditahun 2017. Sedangkan, saldo anggaran akhir di Kabupaten
Dharmasraya sebesar Rp.21.931.305.575,69 dan mengalami peningkatan di ahun 2017
menjadi Rp.31.647.424.869,24.
d. Pada bagian Neraca, tiap elemen laporan keuangannya sudah dipisahkan dengan sangat baik.
Mulai dari aktiva hingga passiva mengalami perubahan tiap tahunnya. Entah itu peningkatan
atau bahkan penurunan. Di Kabupaten sendiri, jumlah asset secara kesuluruhannya senilal Rp.
2.239.704.586.406,88 di tahun 2017 dan Rp. 2.119.569.745.404,46 di tahun 2016. Sedangkan
untuk bagian kewajiban dan juga ekuitas total keseluruhan untuk tahun 2016 dan 2017 masing
masing sebesar Rp. 2.119.569.745.404,46 dan Rp. 2.239.704.586.406,88. Bisa dilihat,
bahwasanya persentase harta dan juga kewajiban adalah setara/sebanding.
e. Lanjut pada bagian laporan operasional. Bisa dilihat laporan tersebut hampir sama dengan
laporan realisasi anggaran. Namun,pada laporan operasional lebih merujuk pada surplus
ataupun defisitnya anggaran. Terlihat jelas bahwasanya anggaran mengalami defisit di tahun
2017 jika dibandingkan tahun 2016 adalah sebesar Rp. 50.231.238.012,76.
f. Kemudian,pada bagian laporan arus kas pemerintah, terdapat perbedaan antara kas masuk dan
juga kas keluar.
g. Terakhir, di bagian laporan perubahan ekuitas juga terdapat perbedaan tiap tahunnya. Seperti
di tahun 2016, ekuitas akhir yang tercatat sebesar Rp. 2.101.824.648.213,13 dan pada tahun
2017 mengalami peningkatan menjadi Rp. 2.211.548.909.331,78.
Uraian Ref Tahun 2017 Tahun 2016
1 2 3 4
11.192.157.703,23
Saldo Awal Kas di Kas Daerah 19.785.145.319,69
dan Setara Kas
Saldo Awai Kas di 2.150 .613.256,00 -
BLUD
Saldo Akhir Kas di 25.821.006.820,24 19.785.145.319,69
Kas Daerah dan
Setara Kas
Saldo Akhir Kas di 5.664.320.829,00 2.150 .613.256,00
BLUD
Saldo Akhir Kas di Bendahara 648.450,00
Pengeluaran
Saldo Akhir Kas di 356.500,00 99.229 .500,00
Bendahara
Penerimaan
Saldo Akhir Kas di 136.918.320,00 -
Dana BOS
Saldo Piutang pada 29.631.900,00 -
Pihak Ketiga
Saldo Akhir Kas 31.652.234.369,24 22.035.636.525,69

2. Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 ini telah disusun
dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang
sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
a. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2017. Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember
2017 adalah berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp184.326.324,00.
Realisasi Belanja Negara sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp31.533.347.369,00 atau mencapai 95.37 persen dari alokasi anggaran sebesar
Rp33.065.137.000,00.
b. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 (Audited). Nilai Aset per 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016 (Audited) dicatat dan disajikan sebesar Rp190.031.343.048,00 dan
Rp96.952.534.799,00 yang terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp246.870.415,00 dan
Rp219.580.065,00, Aset Tetap (netto setelah akumulasi penyusutan) sebesar
Rp189.784.472.633,00, dan Rp96.732.954.734,00. Nilai Kewajiban per 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016 (Audited) sebesar Rp74.360.772,00 dan Rp82.585.303,00. Nilai Ekuitas per
31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 (Audited) sebesar Rp189.956.982.276,00 dan
Rp96.869.949.496,00.
c. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/(defisit)
dari kegiatan operasional, surplus/(defisit) dari kegiatan non-operasional, dan surplus/(defisit) -
LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Surplus/(Defisit) sampai dengan 31 Desember
2017 sebesar minus Rp32.876.593.636,00. Jumlah tersebut terdiri atas: Defisit dari Kegiatan
Operasional sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp32.993.406.519,00 yang merupakan
selisih antara Pendapatan Operasional sebesar Rp51.652.115,00 dikurangi dengan Beban
Operasional sebesar Rp33.045.058.634,00. Surplus dari kegiatan Non Operasional Lainnya
sebesar Rp116.812.883,00.
d. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas per
31 Desember 2017 dibandingkan dengan 31 Desember 2016. Ekuitas pada tanggal 1 Januari
2017 adalah sebesar Rp96.869.949.496,00 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp32.876.593.636,00,
kemudian ditambah dengan Koreksi yang menambah Ekuitas Rp94.602.797.371,00. Transaksi
Antar Entitas sebesar Rp31.360.829.045,00 sehingga Ekuitas Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara pada tanggal 31 Desember 2017 adalah senilai Rp189.956.982.276,00.
e. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK
adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang
berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2017
disusun dan disajikan dengan basis akrual.

3. ANALISA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING


NATAL (TAHUN ANGGARAN 2017)
a. Jumlah pendapatan asli daerah kabupaten pada anggaran 2017 setelah perubahan adalah
sebesar Rp. 158.138.873.497,00. Anggaran yang terealisasi di tahun 2016 sebesar Rp.
72.859.394.000,52 dan mengalami peningkatan di tahun 2017 menjadi Rp.
141.310.805.691,52.
b. Sisa lebih pembiayaan anggaran {SILPA) setelah koreksi dan disesuaikan dengan jumlah
pendapatan keseluruhan, jumlah belanja negara, jumlah belanja dan transfer, dan juga
pembiayaan adalah sebeser Rp. 65.978.090.772,64 di tahun 2016 serta Rp. 26.907.713.637,16
ditahun 2017.
c. Saldo anggaran awal di Kabupaten pada tahun 2016 sebesar Rp. 108.357.207.439,42 dan Rp.
65.978.090.772,64 ditahun 2017. Sedangkan, saldo anggaran akhir di Kabupaten sebesar Rp.
65.978.090.772,64 dan mengalami penurunan di ahun 2017 menjadi Rp.26.907.713.637,16.
d. Pada bagian Neraca, tiap elemen laporan keuangannya sudah dipisahkan dengan sangat baik.
Mulai dari aktiva hingga passiva mengalami perubahan tiap tahunnya. Baik itu peningkatan
atau bahkan penurunan. Di Kabupaten, jumlah asset secara kesuluruhannya senilal Rp.
1.293.847.951.538,90 di tahun 2017 dan Rp. 1.298.842.171.022,83 di tahun 2016. Sedangkan
untuk bagian kewajiban dan juga ekuitas total keseluruhan untuk tahun 2016 dan 2017 masing
masing sebesar Rp. 1.298.842.171.022,83 dan Rp. 1.293.847.951.538,90. Bisa dilihat,
bahwasanya persentase harta dan juga kewajiban adalah setara/seimbang.
e. Lanjut pada bagian laporan operasional. Bisa dilihat laporan tersebut hampir sama dengan
laporan realisasi anggaran. Namun,pada laporan operasional lebih merujuk
f. pada surplus ataupun defisitnya anggaran. Terlihat jelas bahwasanya anggaran mengalami
defisit di tahun 2017 jika dibandingkan tahun 2016 adalah sebesar Rp. 138.630.572.675,31
atau mengalami penurunan sekitar 59,35 %.
g. Kemudian, pada bagian laporan arus kas pemerintah, terdapat perbedaan antara kas masuk
dan juga kas keluar.
h. Terakhir, di bagian laporan perubahan ekuitas juga terdapat perbedaan tiap tahunnya. Seperti
di tahun 2016, ekuitas akhir yang tercatat sebesar Rp. 1.293.925.229.342,43 dan pada tahun
2017 mengalami peningkatan menjadi Rp. 21.286.385.496.145,93.
Uraian Ref Tahun 2017 Tahun 2016
1 2 3 4
109.810.169.140,42
Saldo Awal kas di BUD 65.963. 876.394,54
Saldo Akhir Kas di 26.886.461.780,16 65.963.876.394,54
BUD
Saldo Akhir Kas di 18.551.857,00 14.214.378,10
Bendahara Pengeluaran
Saldo Akhir Kas di 2.700.000,00 -
Bendahara Penerimaan
Saldo Akhir Kas - 379.019.228,00
Lainnya
Saldo Akhir Kas 26.907.713.637,16 66.357.110.000,64

Anda mungkin juga menyukai