Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SINGKAT

RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM


KOMISI III DPR RI DENGAN FORUM PENEGAK KEBENARAN, KEADILAN DAN
REKONSILIASI, KUASA HUKUM M. MISBAKHUN
DAN KUASA HUKUM H. HAIRUL SALEH
-------------------------------------
(BIDANG HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

Tahun Sidang : 2009-2010


Masa Persidangan : III
Rapat ke :
Sifat : Terbuka
Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Umum
Hari/tanggal : Selasa, 27 April 2010
Waktu : Pukul 14.10 – 17.05 WIB
Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI
Ketua Rapat : Ir. Tjatur Sapto Edy, MT / Wakil Ketua Komisi III DPR RI
Sekretaris Rapat : I.B Rudyanto, SH, MH / Kepala Bagian Set.Komisi III DPR-RI
Acara : Penyampaian masukan dan pandangan Forum Penegak
Kebenaran, Keadilan dan Rekonsiliasi terkait dengan proses
perjuangan integrasi Timor Timur dengan Indonesia yang
sebenarnya, dilanjutkan Kuasa Hukum M. Misbakhun terkait
dengan permasalahan hukum tentang masalah perdata yang
didelik pidanakan, dan terakhir dilanjutkan Kuasa Hukum H.
Hairul Saleh terkait perilaku Panitera Muda Khusus Mahkamah
Agung.
Hadir : 26 orang Anggota dari 53 Anggota Komisi III DPR-RI.
Izin : 3 orang Anggota.

KESIMPULAN/KEPUTUSAN

I. PENDAHULUAN

Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi III DPR RI dibuka pukul 14.10 WIB oleh Wakil
Ketua Komisi III DPR RI, Ir. Tjatur Sapto Edy, MT dengan dengan agenda rapat
sebagaimana tersebut diatas.

II. POKOK-POKOK PEMBAHASAN

Hal-hal yang disampaikan oleh Forum Penegak Kebenaran, Keadilan dan Rekonsiliasi,
diantaranya sebagai berikut :
1. Daftar orang-orang yang dicari dengan tuduhan ” serious crime ” terkait dengan
Jajak Pendapat tahun 1999 di Timor Leste, yang akhir-akhir ini beredar luas
ditengah WNI eks Timor Timur, telah menimbulkan keresahan, kepanikan, dan
ketakutan yang sangat serius bagi mantan anggota pejuang Eks Timor Timur,
terutama mereka yang namanya ada didalam daftar tersebut.

/conversion/tmp/activity_task_scratch/623730830.doc 1
2. Penyampaian aspirasi ini tidak dimaksudkan untuk mencari pembenaran dan/atau
pembelaan diri, melainkan untuk memberikan informasi tentang proses perjuangan
integrasi Timor Timur, perjuangan integrasi Timor Timur dengan Indonesia itu bukan
cerita sepele, tetapi dengan air mata, darah dan nyawa.
3. Pemerintah RI dan Timor Leste melalui Joint of Ministry Conference telah sepakat
untuk tidak lagi mengindahkan daftar 401 orang tersebut. Bahkan daftar yang
memuat nama pelanggar HAK tersebut dianggap tidak pernah ada. Walaupun
Komunitas Internasional dan pihak-pihak lain masih menuntut digelarnya
Pengadilan HAM Internasional.
4. Posisi pemerintah RI tidak pernah mengakui daftar tersebut dan berusaha untuk
menghentikan/mencabut daftar tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab politik
dan moral.
5. Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam dan akan terus berjuang untuk menghapus
401 nama pelanggar HAM Timor Timur dari daftar SCU.
6. Konsentrasi Pemerintah RI adalah berupaya untuk tidak dilakukannya pengadilan
Internasional tentang pelanggaran HAM Timor Timur dan DK PBB bisa menarik
kembali daftar tersebut agar tidak terjadi proses eksekutorial dalam pengadilan
Internasional.
7. Membangun pemahaman yang sama dari seluruh komponen bangsa Indonesia,
terutama warga Eks Timor Timur di Indonesia, bahwa status kemerdekaan Timor
Leste sudah final. Karena Pemerintah RI sendiri sudah mengakui Timor Leste
sebagai negara yang merdeka dan berdaulat sejak tanggal 20 Mei 2002. Sebagai
konsekwensi dari pengakuan atas kemerdekaan Timor Leste, Pemerintah RI telah
membuka kantor Kedutaan Besar RI di Dili. Oleh karena itu warga Eks Timor Timur
yang telah ada di Indonesia hendaknya mendukung langkah-langkah yang sudah
diambil pemerintah dan memintakan kepada warga eks Timor Timur untuk menjadi
bagian dari solusi dalam menghadapi berbagai persoalan sosial.
8. Departemen Luar Negeri dan Forum Penegak Kebenaran, Keadilan dan
Rekonsiliasi bekerja sama untuk mensosialisasi KKP yang telah dihasilkan
bersama-sama antara Pemerintah RI dan Timor Leste dan menyelesaikan
persoalan-persoalan residual.
9. Jika yang namanya tercantum dalam daftar SCU, mau berkunjung ke Timor Leste
karena berbagai kepentingan, maka hendaknya berkoordinasi terlebih dahulu
dengan Departemen Luar Negeri RI selama daftar tersebut belum dicabut oleh DK
PBB.
10. Meminta kepada Komisi III DPR RI untuk mendesak pemerintah agar serius
mengambil langkah-langkah konkrit untuk menuntaskan penyelesaian kasus daftar
401 nama-nama pelanggar HAM Timor Timur yang dibuat oleh Serious Crime Unit
PBB agar masalah tersebut tidak bergantung (status quo).
11. Meminta kepada Komisi III DPR RI untuk mendesak pemerintah untuk memberikan
pembelaan hukum kepada setiap warga Negara Indonesia yang ditangkap, ditahan,
dan dituntut sebagai tersangka pelanggaran HAM Timor Timur 1999 sebagai wujud
tanggung jawab Pemerintah RI terhadap warga negara yang berjuang bagi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
12. Meminta kepada Komisi III DPR RI untuk mendesak pemerintah melakukan
pembelaan hukum kepada Saudara Domingos Noronha seorang WNI yang telah
dijatuhi hukuman 16 tahun penjara di pengadilan Distrik Dili, sementara yang
bersangkutan tidak termasuk daftar nama yang dikeluarkan oleh SCU PBB.
13. Meminta kepada Komisi III DPR RI untuk mendesak pemerintah memfasilitasi
FPKKR untuk mengunjungi saudara Domingos Noronho dan kawan-kawan yang
saat ini dipenjarakan di Dili karena kasus pelanggaran HAM Timor-timur.
14. Meminta kepada Komisi III DPR RI untuk mendesak pemerintah RI bekerjasama
dengan pemerintah Republik Demokratik Timor Leste mensosialisasikan dan
mengimplementasikan KKP.

/conversion/tmp/activity_task_scratch/623730830.doc 2
Hal-hal yang disampaikan Tim Kuasa Hukum M. Misbakhun, diantaranya sebagai
berikut :
1. Tim Kuasa hukum menyampaikan keterangannya sehubungan dengan telah
ditetapkannya Mukhamad Misbakhun sebagai tersangka dalam perkara tindak
pidana Pemalsuan Surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 264 ayat (1) dan/atau
Pasal 264 ayat (1) dan ayat (2) KUHP yang terkait dengan dugaan tindak pidana
pemberian fasilitas L/C pada PT. Selalang Prima Internasional oleh PT. Bank
Century.
2. Tim kuasa hukum menyatakan bahwa kasus ini merupakan tindakan perdata yang
dipidanakan. Dan mempertanyakan status Raja Erizman yang menandatangani
surat perintah penahanan.
3. Setelah menyampaikan permasalahan ke Komisi III DPR RI, Tim Kuasa Hukum
akan menyampaikan penangguhan penahanan terhadap tersangka ke Bareskrim
Polri.
4. Mendukung tim pengawasan untuk bekerja dan mengawal proses hukum yang
sedang berlangsung terkait kasus yang sedang menimpa M Misbakhun.

Hal-hal yang disampaikan oleh Kuasa Hukum H. Hairul Saleh, diantaranya sebagai
berikut :
1. Bahwa pada sekitar tahun 2002 Pemerintah Kabupaten Banjar melaksanakan
pembebasan tanah Eks. Pabrik Kertas Martapura. Untuk kepentingan umum, guna
rencana pembangunan sarana prasarana fasilitas umum.
2. Bahwa dalam kasus pembebasan lahan eks pabrik kertas, tanah dimaksud akan
digunakan oleh pemerintah Kabupaten Banjar maka aturan hukum yang harus
dipergunakan adalah Keppres No.55 Tahun 1993 jo.PMNA/KBPN No.1 Tahun 1994.
3. Bahwa telah terjadi pelanggaran penegakan hukum yang dilakukan oleh penegak
hukum yang berupa perlawanan berupa kasasi terhadap putusan vrijspraak
sebagaimana pasal 241 KUHAP dimana kuasa hukum pernah mencari informasi
mengenai kelanjutan perkaranya dan memperoleh putusan tertanggal 21 oktober
2008 yang amar putusannya menolak kasasi. Namun informasi yang didapat oleh
penasehat hukum bahwa untuk perkara tersebut status baru putus pada tanggal 19
Januari 2010 dan amar putusannya mengkabulkan kasasi untuk kasus yang sama.
4. Adanya perubahan Majelis Hakim dari Abdul Kadir Mapong menjadi Mohammad
Saleh.
5. Agar dilakukan pemeriksaan terhadap Panitera Muda Pidana Khusus Mahkamah
Agung dan mereka yang terlibat di dalamnya, termasuk perubahan amar putusan
dan pergantian Ketua Majelis yang memutus perkara Pelapor tersebut.
6. Kejaksaan Negeri Martapura bersikeras untuk melakukan eksekusi berdasarkan
petika putusan Mahkamah Agung.
7. Kejaksaaan Negeri Martapura mengirim 2 orang jaksa ke Mahkamah Agung untuk
mengambil Salinan Putusan. Hal ini merupakan perbuatan tidak lazim pihak
Kejaksaan pro aktif mengambil salinan putusan ke Mahkamah Agung, karena
mengenai pengiriman salinan putusan MA itu adalah kewenangan Pengadilan
Negeri Martapura.
8. Meminta kepada Komisi III DPR RI untuk dapat memberikan perlindungan hukum
kepada yang bersangkutan untuk memohon kepada Jaksa Agung RI, untuk tidak
melaksanakan Putusan Mahkamah Agung sampai turunnya Putusan Peninjauan
Kembali (PK).

III. PENUTUP

Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi III DPR RI dengan Forum Penegak Kebenaran,
Keadilan dan Rekonsiliasi, Kuasa Hukum M. Misbakhun dan Kuasa Hukum Hairul
Saleh tidak mengambil kesimpulan namun terdapat beberapa catatan, sebagai berikut :

/conversion/tmp/activity_task_scratch/623730830.doc 3
1. Komisi III DPR RI mendukung sepenuhnya aspirasi yang disampaikan pejuang
eks.Timor-Timur yang tetap setia kepada NKRI. Berkaitan dengan hal tersebut,
dalam rapat internal Komisi III DPR RI yang akan datang, akan di usulkan
pembentukan Tim / Panja terkait dengan aspirasi dari Forum Penegak Kebenaran,
Keadilan dan Rekonsiliasi. Pembentukan tim / panja guna mendalami permasalahan
terhadap daftar orang-orang yang dicari dengan tuduhan “ Serious Crime “ terkait
dengan Jajak Pendapat Tahun 1999 di Timor Leste.

2. Terhadap semua pandangan dan masukan dari Tim Kuasa M Misbakhun akan
disampaikan Komisi III DPR RI kepada Kabareskrim Polri dalam rapat dengar
pendapat yang direncanakan pada minggu yang akan datang.

3. Terhadap permasalahan yang berkaitan dengan Mahkamah Agung, seperti


adanya perubahan Ketua Majelis dari Abdul kadir Mappong menjadi Mohammad
Saleh, perubahan amar putusan dari tolak menjadi kabul dan tidak terdapat register
dan tanggal pengiriman petikan putusan Mahkamah Agung RI yang dikirim Panitera
Muda Pidana Khusus Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Martapura,
Komisi III DPR RI dalam hal ini Panja Pengawasan akan melakukan klarifikasi
kepada Mahkamah Agung dan dalam waktu dekat segera mengagendakan
pertemuan dengan Mahkamah agung.

Rapat ditutup tepat pukul 17.05 WIB

PIMPINAN KOMISI III DPR RI


WAKIL KETUA,

IR. TJATUR SAPTO EDY

/conversion/tmp/activity_task_scratch/623730830.doc 4
/conversion/tmp/activity_task_scratch/623730830.doc 5
/conversion/tmp/activity_task_scratch/623730830.doc 6

Anda mungkin juga menyukai