Anda di halaman 1dari 2

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESI
---------------------------------

LAPORAN SINGKAT
RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM ANGGOTA KOMISI III DPR RI
DENGAN RUFINUS HOTMAULANA & PARTNERS
---------------------------------------------------
(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

Tahun Sidang : 2012-2013


Masa Persidangan : I
Rapat ke :
Sifat : Terbuka
Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi III
Hari/tanggal : Kamis, 18 Oktober 2012
Waktu : Pukul 13.07 – 13.15 WIB
Tempat : Ruang Pimpinan Komisi III DPR RI.
Ketua Rapat :-
Sekretaris : Endah Sri Lestari, SH., M.Si /Kabag Set Komisi III.
Hadir : Drs. Bambang Soesatyo, MBA (F-PG), Trimedya Pandjaitan, SH.,
MH (F-PDI Perjuangan), Aboe Bakar Al Habsyi (F-PKS),
H.Bahruddin Nasori., S.Si (F-PKB), Desmon DJunaidi Mahesa (F-
Gerindera)
Izin : -
Acara :
Mendengar dan menerima Aspirasi Masyarakat terkait peralihan
kasus simulator SIM.

KESIMPULAN/KEPUTUSAN

I. PENDAHULUAN

Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi III ini dibuka pukul 13.07 WIB diterima oleh
Anggota Komisi III DPR RI, antara lain Drs. Bambang Soesatyo, MBA (F-PG),
Trimedya Pandjaitan, SH., MH (F-PDI Perjuangan), Aboe Bakar Al Habsyi (F-PKS),
H.Bahruddin Nasori., S.Si (F-PKB), Desmon DJunaidi Mahesa (F-Gerindera)
dengan agenda rapat sebagaimana tersebut diatas.

II. POKOK-POKOK PEMBICARAAN

Beberapa hal yang disampaikan oleh Rufinus Hotmaulana & Partners yang merupakan
kuasa hukum dari Budi Susanto, diantaranya sebagai berikut:
1. Berdasarkan surat resmi No. 048/P/RHH/X/12 tertanggal 16 Oktober 2012 oleh
pelapor kepada Ketua DPR RI Perihal permohonan perlindungan hukum terkait
keberatan atas pelimpahan perkara pidana No. LP/621/VIII.2012/Bareskrim atas
nama Tersangka Budi Susanto kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

1
2. Dalam surat tersebut menyampaikan kronologis perkara dimana tersangka Budi
Susanto telah menjalani proses penyidikan pada Bareskrim Dittipidkor Polri dan
dilakukan proses penahanan. Namun sesudah pidato Presiden RI Bpk. Susilo
Bambang Yudoyono pada 8 Oktober 2012, berkas kemudian dilimpahkan ke KPK.
3. Rufinus Hotmaulana melaporkan terkait rencana pelimpahan perkara pidana
laporan polisi No.LP/621/VIII/2012/Bareskrim atas nama tersangka Budi Susanto
oleh Kepolisian Republik Indonesia kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
4. Bahwa proses penyidikan terhadap Budi Susanto telah dilakukan oleh penyidik
pada Bareskrim di Tipidkor Polri telah berjalan kurang lebih 3 (tiga) bulan, dimana
atas penyidikan tersebut telah dilakukan penahanan sampai saat ini.
5. Bahwa Budi Susanto saat ini sedang dalam tahap P 19 untuk dilimpahkan
penyidikan dan penuntutannya oleh Bareskrim Polri kepada lembaga KPK sebagai
akibat dari pidato Presiden SBY pada tanggal 8 Oktober 2012, yang sebetulnya
bukan merupakan norma hukum.
6. Bahwa Team Advokat yang mewakili Budi Susanto merasa keberatan dan protes
keras terhadap Kepolisian RI mengingat proses pelimpahan tersebut hanya
disandarkan kepada pidato Presiden, yang merupakan bentuk penindasan hukum
dan sangat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam KUHAP
maupun perundang-undangan yang lain, sehingga dapat dikategorikan bahwa
pemerintah telah melakukan kriminalisasi (government crime).
7. Berpendapat bahwa pidato tersebut bukan produk norma hukum dan melanggar
hal-hal yang diatur dalam ketentuan Hukum Acara Pidana yang berlaku, terutama
Pasal 109 KUHAP.
8. Bahwa benar adanya mekanisme pengambilalihan perkara oleh KPK, namun
harus mematuhi ketentuan Pasal 9 UU No. 30 Tahun 2002 tentang KPK.
9. Berpendapat bahwa Kepolisian seharusnya tidak melaksanakan perintah dari
Pidato Presiden RI tersebut karena menyalahi ketentuan dan HAM.
10. Berdasarkan surat resmi No. 048/P/RHH/X/12 tertanggal 16 Oktober 2012 oleh
pelapor kepada Ketua DPR RI Perihal permohonan perlindungan hukum terkait
keberatan atas pelimpahan perkara pidana No. LP/621/VIII.2012/Bareskrim atas
nama Tersangka Budi Susanto kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
11. Dalam surat tersebut menyampaikan kronologis perkara dimana tersangka Budi
Susanto telah menjalani proses penyidikan pada Bareskrim Dittipidkor Polri dan
dilakukan proses penahanan. Namun sesudah pidato Presiden RI Bpk. Susilo
Bambang Yudoyono pada 8 Oktober 2012, berkas kemudian dilimpahkan ke KPK.
12. Berpendapat bahwa pidato tersebut bukan produk norma hukum dan melanggar
hal-hal yang diatur dalam ketentuan Hukum Acara Pidana yang berlaku, terutama
Pasal 109 KUHAP.
13. Bahwa benar adanya mekanisme pengambilalihan perkara oleh KPK, namun
harus mematuhi ketentuan Pasal 9 UU No. 30 Tahun 2002 tentang KPK.
14. Berpendapat bahwa Kepolisian seharusnya tidak melaksanakan perintah dari
Pidato Presiden RI tersebut karena menyalahi ketentuan dan HAM.

III.PENUTUP

RDPU Anggota Komisi III DPR RI dengan Rufinus Hotmaulana tidak mengambil
kesimpulan / keputusan, semua hal-hal yang berkembang dalam rapat akan menjadi
bahan masukan bagi Komisi III dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap mitra
kerja terkait.

Rapat ditutup pada pukul 13.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai