Anda di halaman 1dari 4

Mengapa prosedur pemasangan implan KB perlu

dilakukan?
Pemasangan implan KB perlu dilakukan untuk memberi jarak
antarkehamilan. Kehamilan yang jaraknya terlalu dekat berisiko
menimbulkan komplikasi baik bagi ibu maupun bayi. Selain itu
pemasangan implan KB perlu dilakukan sebagai kontrasepsi jangka
panjang, karena efektif dan mudah. Ada beberapa keuntungan implan KB
lainnya, yaitu:

 Dapat dipasang dan dilepas kapan saja untuk mengembalikan


kesuburan
 Dapat bertahan selama 3 tahun
 Tidak mengganggu aktivitas seksualTidak mengandung estrogen,
sehingga aman bagi wanita yang tidak bisa terpapar estrogen

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani


prosedur pemasangan implan KB?
Sebelum menjalani pemasangan implan KB, Anda perlu berkonsultasi
dengan dokter mengenai kondisi kesehatan pribadi, risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes
kehamilan. Jika tidak sedang mengandung, Anda dapat menjalani prosedur
ini.

Terkadang, dokter pun merekomendasikan pemeriksaan laboratorium


untuk memastikan tidak ada kontraindikasi pemasangan implan KB. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan efektifitas
implan KB, seperti berikut ini:

 Jika sebelumnya Anda menggunakan pil KB, pemasangan dilakukan


selama minggu bebas hormon.
 Jika tidak menggunakan kontrasepsi sebelumnya, pemasangan
dilakukan di antara hari pertama dan kelima siklus haid.
 Jika menggunakan pil KB yang hanya mengandung progestin,
pemasangan dapat dilakukan kapan saja.
 Jika menggunakan suntik KB sebelumnya, pemasangan dilakukan
pada jadwal suntik berikutnya.
 Jika menggunakan implan KB sebelumnya, pelepasan dan
pemasangan dilakukan pada saat bersamaan.
 Untuk pemasangan setelah melahirkan, prosedur dilakukan 24-48
jam setelah melahirkan atau di minggu keenam.
 Jika gagal pasang, Anda harus menunggu 7 hari sebelum
pemasangan berikutnya.

Apa yang dilakukan dokter atau bidan pada


prosedur pemasangan implan KB?
Setelah membuat perjanjian dan melakukan persiapan sebelumnya, dokter
maupun bidan akan melakukan pemeriksaan fisik dan memastikan lokasi
pemasangan layak untuk dipasang implan KB. Lokasi pemasangan berada
di lengan atas sebelah kiri. Implan akan ditempatkan di antara otot biseps
dan triseps.

Kemudian, area pemasangan akan dibersihkan dengan dengan cairan


antiseptik. Anda akan mendapatkan bius lokal agar tidak merasakan nyeri
saat prosedur dilakukan. Dokter atau bidan akan menggunakan aplikator
khusus untuk menempatkan implan KB.

Pemasangan implan KB biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Setelah


itu, area pemasangan akan diperban dan baru boleh dibuka setelah 24 jam.
Namun Anda harus menjaga kebersihannya selama 3-5 hari setelah
pemasangan. Anda mungkin akan merasakan nyeri, kemerahan bahkan
bengkak di tempat pemasangan. Dokter atau bidan akan memberikan
instruksi perawatan. Jika terjadi perdarahan di area tersebut, segera
berkonsultasi kembali.

Apa yang dilakukan setelah prosedur pemasangan


impan KB?
Setelah prosedur selsesai dokter akan memeriksa area lengan untuk
memastikan keberadaan implan, bila perlu dokter menggunakan USG atau
X-ray untuk mengonfirmasi bahwa implan sudah berada di posisi yang
benar. Anda dapat melepas perban yang telah dipasang setelah 24 jam dan
pastikan area tersebut tetap bersih. Jika Anda mengalami memar, nyeri,
serta muncul jaringan parut pada tempat implan tersebut itu merupakan
hal yang wajar.

Hasil apa yang didapatkan dari prosedur


pemasangan implan KB?
Implan KB akan mengeluarkan hormon progestin yang disebut
etonogestrel ke aliran darah untuk mencegah kehamilan. Hormon ini akan
menghalangi pengeluaran sel telur dari ovarium (kantung sel telur),
meningkatkan lendir di mulut rahim, sehingga menghalangi sperma dan
menipiskan dinding rahim. Dengan demikian, bakal janin sulit untuk
bertahan di rahim.

Pemasangan implan KB pada 5 hari pertama siklus haid akan memberikan


dampak efektif dalam mencegah kehamilan. Untuk pemasangan di luar
periode tersebut, Anda harus menggunakan metode kontrasepsi lain untuk
7 hari untuk berjaga-jaga. Implan KB termasuk metode kontrasepsi yang
efektif dan mudah dilakukan. Saat merencanakan kehamilan, Anda hanya
perlu menjalani pencabutan implan tersebut oleh dokter maupun bidan.

Apa risiko dari prosedur pemasangan implan KB?


Penggunaan implan KB selama setahun terbukti efektif dalam mencegah
kehamilan. Namun metode kontrasepsi ini ternyata tidak bisa melindungi
wanita dari infeksi menular seksual seperi HIV, sifilis dan infeksi HPV. Oleh
karena itu, sselalu gunakan kondom ketika berhubungan seks, untuk
mengurangi risiko infeksi menular seksual.

Pada bulan-bulan pertama, pengguna implan KB mungkin akan


mengalami siklus haid yang tidak teratur, perdarahan, nyeri kepala, pusing,
mual, peningkatan berat badan, perubahan suasana hati, timbulnya jerawat,
nyeri dan rasa tidak nyaman pada payudara serta nyeri perut. Infeksi pada
tempat pemasangan juga mungkin terjadi. Namun, risiko ini dapat
diantisipasi dengan mengikuti instruksi dokter.

Risiko jangka panjang yang mungkin dapat terjadi adalah peningkatan


risiko kejadian kista ovarium, penurunan libido, resistensi insulin yang
berakibat pada peningkatan risiko diabetes melitus, perubahan mood dan
depresi. Namun risiko ini jarang terjadi.
Perlu diingat, implan KB tidak cocok untuk semua orang. Wanita dengan
riwayat serangan jantung dan stroke, wanita dengan penyakit hati dan
tumor, wanita yang memiliki riwayat kanker payudara, wanita dengan
perdarahan vagina dan wanita yang memiliki alergi pada komponen
implan, tidak disarankan memakai implan KB. Wanita dengan kondisi
obesitas sebenarnya tidak dilarang menggunakan implan KB. Hanya saja,
efektivitasnya akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai