Anda di halaman 1dari 35

VENTILASI ALAMI

Transmitan Elemen Bangunan Berlapis


U = 1/Ra atau U = 1/(1/f₀ + Rb + 1/fi)
Dimana:
U = nilai transmitan (konduktan total), W/m²degC.
f₀ = konduktan permukaan luar bahan, W/m²degC
Rb = resistan total lapisan elemen, m²degC/W
fi = konduktan permukaan dalam bahan, W/m²degC.
Tabel. Konduktan Permukaan
Konduktivitas

Resistivitas
Transmitan konstruksi
Bahan atap
dan
kenaikan suhu
Panas yang Menembus Elemen Bangunan
Qc = A.U.ΔT
Dimana:
A = luas elemen, m².
U = nilai transmitan, W/m²degC.
ΔT = selisih suhu permukaan luar dan dalam, degC
Panas yang Menembus Kaca
Qs = A.I.θ.W

Dimana:
A = luas jendela, m².
I = intensitas radiasi matahari, W/m².
θ = solar gain factor bahan kaca.

Solar gain factor (θ) dapat diperoleh dari pabrik


pembuat kaca. Dalam data θ belum memasukkan
pertimbangan sudut datang sinar matahari langsung
pada bidang kaca, maka I =cosβ adalah sudut yang
dibentuk oleh garis datang sinar matahari dengan
garis normal (tegak lurus bidang).
Kenaikan Suhu Benda oleh Radiasi Matahari
Ts = T₀ + (I.αtotal/f₀)
Dimana:
Ts = suhu permukaan yang terkena sinar matahari langsung, °C.
T₀ = suhu ruang luar, °C.
I = intensitas radiasi matahari, W/m².
αtotal = bilangan serap rata-rata antara permukaan (αw) dan material (αp)
= αtotal = (αw + αp)/2
f₀ = konduktan permukaan yang terkena radiasi matahari, W/m²degC.
Bilangan
serap
Kecepatan Angin di Ketinggian Tertentu
Vh = Vbl (h/hbl)ᶲ
Dimana:
Vh = kecepatan angin di ketinggian h, m/dtk.
Vbl = kecepatan angin di puncak boundary layer, m/dtk.
h = ketinggian ukur, m.
hbl = ketinggian boundary layer, m.
φ = eksponen kecepatan angin rata-rata
Boundary layer
Aliran Udara Karena Perbedaan Tekanan
Angin
Qp (p = pressure)
Qp = Cv.A.V
Dimana:
Qp = udara yang mengalir melalui jendela, m³/dtk
Cv = keefektifitan bukaan
= 0.5 – 0.6 apabila arah datang angin tegak lurus bukaan
= 0.25 – 0.35 apabila arah angin diagonal jendela
A = luasan efektif jendela (bukaan), m².
V = kecepatan angin, m/dtk.
Rumus di atas digunakan untuk kondisi lubang
masuk (inlet) dan keluar (outlet) sama luasnya.
Bila lubang masuk dan keluar tidak sama,
maka Cv perlu dikalikan dengan konstanta
proposional seperti dalam tabel berikut.
Konstanta penyesuaian proporsi
bukaan akibat tekanan angin
Aliran Udara untuk Membuang Panas, Tanpa
Memperhatikan Volume Ruang
Q = H/60.Cp.ρ.(ti-to)
Dimana:
Q = udara yang dipindahkan, m³/dtk.
H = panas yang dipindahkan, W (W=J/dtk)
Cp = panas jenis udara pada tekanan konstan, 1025 J/kg°C.
ρ = berat jenis udara, 1.2 kg/m³
ti = suhu udara di dalam ruangan, °C.
to = suhu udara di luar ruangan, °C.
Aliran Udara untuk Membuang Panas dengan
Memperhatikan Volume Ruang
Q = V.N/3600
Dimana:
Q = udara yang dipindahkan, m³/dtk.
N = pergantian udara ruang per jam
= H/0.33.V(ti-to)
V = volume ruang, m³.
H = panas yang dipindahkan, W (W=J/dtk)
ti = suhu udara di dalam ruangan, °C.
to = suhu udara di dalam ruangan, °C.
Aliran Udara Karena Perbedaan Suhu Udara
Qʙ (B = buoyancy, daya apung)
Qʙ = C.A.h(ti-to)
Dimana:
Qʙ = udara yang mengalir melalui bukaan, m³/dtk.
C = konstanta proporsi, 0.121.
A = luas beban bukaan, m² (gunakan luasan yang kecil)
h = tinggi antara titik tengah bukaan bawah (inlet) dan
titik tengah bukaan atas (outlet), m.
ti = suhu udara rata-rata di dalam ruangan, °C.
to = suhu udara di luar ruangan, °C.
Bila luas inlet dan outlet tidak sama,
maka C perlu disesuaikan seperti
tabel di bawah.
Aliran Udara yang Diakibatkan Oleh Gabungan
Tekanan Angin dan Perbedaan Suhu
Q = [Qp² + Qʙ²]⁰᾿⁵

Dimana:
Qp = aliran angin oleh perbedaan tekanan, m³/dtk.
Qʙ = aliran angin oleh perbedaan suhu, m³/dtk,
Perbedaan Suhu Kawasan Berbangunan dan
Tak Berbangunan
ΔTmax = 7.45 + 3.97 . Ln(H/D)

Dimana:
ΔTmax = perbedaan suhu maksimum, degC.
H = ketinggian rata-rata bangunan, m.
D = jarak rata-rata antar bangunan,m.
Suhu Perkotaan Akibat Populasi
ΔT = P ⁰’²⁵ / (4.V)⁰’⁵

Dimana:
ΔT = intensitas urban heat island, degC
(perbedaan maksimum antara suhu perkotaan dan pedesaan).
P = populasi.
V = kecepatan angin regional, m/s.
Rumus diatas dapat diasumsikan bahwa kondisi
lebih jelek akan terjadi bila H/D & P > V.
Salah satu contoh H/D besar adalah perkotaan
padat dengan bangunan berlantai banyak dan
jalan-jalan sempit di antaranya.
Populasi besar berarti aktivitas lebih banyak dan
produksi panas lebih banyak pula.
Kecepatan angin yang rendah akan menyebabkan
panas tidak dapat pergi sehingga terjadi
konsentrasi panas di lokasi tersebut.
Kenaikan suhu kawasan di masa depan dapat
dihambat dengan cara:
1. Membatasi kepadatan bangunan dan
ketinggiannya (komposisi tinggi bangunan
dan jarak antarbangunan).
2. Membatasi kepadatan populasi.
LATIHAN
1. Elemen dinding terdiri atas lapisan plester
luar (1.5 cm), batu bata (12 cm), dan plester
dalam (1.5 cm). Konduktivitas plaster = 0.9
W/m.degC, sedangkan konduktivitas batu
bata 1.2 W/mdegC.
a. Hitunglah transmitan dinding!
b. Hitunglah transmitan dinding apabila
permukaan sebelah dalam dilapisi kayu 2 cm
dengan konduktivitas = 0.16 W/m.degC!
Konduktivitas adalah untuk tebal 1 m,
sedangkan konduktan untuk ketebalan nyata!
2. Seperti soal di atas, luas dinding 3x6 m².
Suhu udara di dalam ruangan 27°C. Suhu
udara luar 30°C. Matahari tidak mengenai
dinding secara langsung.
a. Hitunglah panas yang mengalir dari
permukaan luar dinding ke permukaan
dalam menurut soal 1.a!
b. Hitung panas yang mengalir dari
permukaan luar dinding ke permukaan
dalam, menurut soal 1.b!
3. Hitunglah panas yang menembus kaca
bening selebar 1x2 m², apabila sinar
matahari langsung bersudut 60° dari
jendela. Radiasi matahari = 700 W/m².
(Ingat sudut datang adalah sudut antara
garis sinar matahari dan garis tegak lurus
dinding! Jadi β = 90°-60° = 30°).
4. Elemen dinding seperti soal 1.a menghadap ke
timur. Luas dinding 3x6 m². Radiasi matahari = 900
W/m². Suhu udara di dalam ruangan = 27°C. Suhu
udara di luar ruangan = 29°C. Dinding luar dicat
warna hijau medium dengan absorpsi = 0.59.
Matahari mengenai dinding dengan sudut datang
30°. Abaikan bilangan serap bahan dinding!
a. Hitunglah panas permukaan luar dinding.
b. Hitunglah panas yang merambat dari permukaan
luar ke permukaan dalam.
c. Hitunglah panas yang merambat dari permukaan
ke permukaan dalam apabila cat diganti dengan
warna putih mengkilap (αp = 0.25).
5. Diketahui kecepatan angin di tempat
terbuka (lapangan udara) pada ketinggian
10 m adalah 10 m/dtk. Berapakah
kecepatan angin di unit apartemen setinggi
30 m dari muka tanah yang terletak di pusat
kota dekat lapangan udara tadi.
Diasumsikan kecepatan angin di atas
boundary layer lapangan udara dan pusat
kota sama.
6. Angin dengan kecepatan 2 m/dtk tegak lurus
bidang jendela.
a. Hitunglah debit udara yang melalui jendela,
apabila luas efektif jendela inlet sama dengan
jendela outlet, yaitu 1.5 m².
b. Hitunglah debit udara yang melalui jendela,
apabila luas jendela inlet 1.5 m² dan luas
jendela outlet 3 m².
c. Hitunglah debit udara yang melalui jendela,
apabila luas jendela inlet 3 m/dtk dan luas
jendela outlet 1.5 m/dtk. Di ruangan tersebut
tidak terdapat partisi yang mengganggu aliran
angin.
7. Hitunglah aliran udara yang diperlukan
agar suhu ruang dapat dipertahankan 27°C,
apabila udara luar 25°C dan di dalam rumah
terdapat sumber panas dari 2 orang yang
sedang bersantai 150 W dan 2 lampu yang
mengeluarkan panas masing-masing 100 W.
8. Pada soal nomer 7. Volume udara 27 m³.
Apabila ruang tersebut memiliki jendela di
kedua sisi, masing-masing seluas 0.8 m²,
Hitunglah kecepatan angin yang melalui
jendela tersebut.
9. Hitunglah aliran udara yang terjadi oleh
perbedaan suhu di atrium, apabila jarak
antara jendela bawah (inlet) dan jendela
atas (outlet) 10 m (dihitung dari tengah
jendela). Suhu udara dalam ruang 27°C,
udara luar 25°C. Luas inlet 1 m², luas outlet
2 m².

Anda mungkin juga menyukai