Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN

DEKONTAMINASI
INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Dr. M YUNUS BENGKULU

I. DEFENISI
Dekontaminasi adalah langkah pertama menangani peralatan, perlengkapan, sarung
tangan dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi. Proses yang membuat benda mati
lebih aman untuk ditangani oleh staf sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivikasi
HBV, HBC dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah mikroorganisme
yang mengkontaminasi.
Pasin yang terpapar zat kimia yang berbahaya yang datang ke IGD melalui ruang
dekontaminasi

II. TUJUAN
1. Mencegah terjadinya penyebaran zat kimia berbahaya terhadap petugas, masyarakat
sekitar maupun lingkungan
2. Membersihkan zat kimia pada pasien yang terpapar

III. RUANG LINGKUP


1. Dilakukan pada korban massal terutama pada korban yg terkontaminasi bahan kimia.
2. Prinsip dekontaminasi di rumah sakit adalah bahwa setiap pasien yang datang dan
terpapar bahan kimia harus didekontaminasi sebelum masuk keruangan yang ada di
rumah sakit.
3. Dekontaminasi dilakukan di tempat yang telah dipersiapkan, terpisah dan tertutup,
tersedia air mengalir dan sebaiknya dekat dengan UGD/IRD .

IV. TATA LAKSANA PELAYANAN :


a. Syarat dan ketentuan ruang dekontaminasi :
1. Ruangan dekontaminasi ditempatkan di sisi depan/luar ruang gawat darurat atau
terpisah dengan ruang gawat darurat.
2. Pintu masuk menggunakan jenis pintu swing membuka kearah dalam dan
dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis.
3. Bahan pintu harus dapat mengantisipasi benturan brankar
4. Bahan penutup lantai tahan terhadap air dan tidak licin.
5. Konsruksi dinding tahan terhadap air samapai dengan ketinggian 120 cm dari
permukaan lantai.
6. Ruangan dilengkapi dengan sink dan pancuran air.
b. Sarana yang diperlukan :
1. Sarana air mengalir
a) Pipa
b) Keran air
c) Selang
d) Semprotan
2. Saluran pembuangan IPAL
3. Porselen yang tahan air supaya air tidak merembes ke bagian yang lain
4. APD
a) Tutup kepala
b) Google
c) Masker
d) Celemek
e) Sepatu boot
5. Sikat gunting dan peralatan lain
c. Prosedur dekontaminasi
1. Petugas menerima pasien terkontaminasi
2. Jika kondisi pasien lemah, pemandu di bantu perawat mengikuti alur yang
sama dengan pemandu.
3. Petugas masuk keruangan dekontaminasi melalui pintu khusus dan memakai
APD lengkap di ruangan ganti.
4. Petugas melakukan proses dekontaminasi :
a) Setelah memakai alat proteksi diri petugas medik melakukan
dekontaminasi.
b) Pastikan korban dalam keadaan stabil atau telah dilakukan stabilisasi
fungsi vitalnya.
c) Buka seluruh pakaian korban (mengurangi 70-80% kontaminant)
d) Cuci dari ujung kepala sampai ujung kaki dalam 1 menit dgn 6 galon air
( 25 ltr air/ 4-5 ember air)
e) dan diperlukan area 22 inches² (66 cm²) per-orang.
f) Lakukan dgn cepat pencucian / penyiraman seluruh tubuh korban.
g) Gunakan cairan pembersih untuk seluruh tubuh. Cairan baru 0,5 % Sodium
hypochlorite (HTH chlorine) efektif utk kontaminant biologi atau kimia.
5. Petugas mengganti baju pasien dengan baju khusus
6. Pasien diantar keluar dari ruangan dekontaminasi dan diterima oleh petugas triage
depan pintu ruang dekontaminsai.
7. Petugas membersihkan ruangan dekontaminasi.
8. Petugas mengganti baju di ruang ganti langsung memasukkan baju dan
perlengkapan lain ke dalam konting plasitik warna coklat dan keluar melalui pintu
khusus
9. Lama proses dekontaminasi sampai petugas mengganti baju tidak boleh lebih dari
1 jam
10. Jika dalam proses pembersihan memakan waktu lebih dari 1 jam maka harus ada
petugas lain yang menggantikan untuk melakukan proses yang sama.
11. Ruang dekontaminasi hanya mampu menampung 2 pasien, jika terdapat korban
lebih dari 2 orang, maka proses dekontaminasi di dahulukan berdasarkan
kegawatan pasien, pasie yang belum masuk ke ruang kontaminasi tidak diturunkan
dari kendaraan yang membawa pasien tersebut.

V. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai