Anda di halaman 1dari 14

PUK SPEE FSPMI PT.

XACTI INDONESIA

PIMPINAN UNIT KERJA


SERIKAT PEKERJA ELEKTRONIK – ELEKTRIK
FEDERASI SERIKAT PEKERJA METAL INDONESIA
PT. XACTI INDONESIA

Jln. Raya Bogor Km.35 Telp. : (021) 8741567 Ext. 262 Ketua : WIDO PRATIKNO
Sukamaju Baru – Depok (021) 87746266 Sekretaris : MARSUNU H.
Fax : (021) 87746266

PERATURAN ORGANISASI

Nomor : 007 / PER / PUK / SPEE-FSPMI / X / 2017

TENTANG

PENYELENGGARAAN PROGRAM BANTUAN SERIKAT PEKERJA PEDULI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PIMPINAN UNIT KERJA
SERIKAT PEKERJA ELEKTRONIK ELEKTRIK
FEDERASI SERIKAT PEKERJA METAL INDONESIA
PT. XACTI INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dengan semakin meningkatnya kemampuan


pendanaan dalam Program Bantuan Rawat Inap, perlu
adanya upaya untuk meningkatkan kemanfaatannya bagi
peserta.
b. Bahwa Peraturan Organisasi Nomor : KEP-06 / RAKERNIK /
2016 tentang penyelenggaraan Program Bantuan Rawat
Inap belum mengatur bantuan biaya untuk kecelakaan,
santunan kematian, santunan sakit berkepanjangan dan
bantuan kegiatan sosial, serta tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan.
c. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut perlu ditetapkan
Peraturan Organisasi yang mengatur penyelenggaraan
Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli.

Mengingat : 1. Keputusan MUSNIK I PUK SPEE FSPMI PT XACTI Indonesia


Nomor : KEP.05 / MUSNIK I / SPEE FSPMI / XACTI / 2016
tentang penyelenggaraan program kerja PUK SPEE FSPMI
PT. XACTI Indonesia Periode 2016 - 2020.
2. Peraturan Organisasi Nomor Kep-06 / PUK / XACTI / 2016
tentang Penyelenggaraan Program Bantuan Rawat Inap.
Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 1
PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

3. Keputusan rapat pengurus tanggal 12 September 2017


tentang pengembangan Program Bantuan Rawat Inap.

Memperhatikan : Hasil rapat bidang Informasi, Komunikasi dan Sosial


Ekonomi tanggal 26 agustus 2017 perihal usulan
peningkatan nilai bantuan biaya rawat inap dan
penambahan jenis bantuan lainnya, yang selanjutnya
dijadikan rekomendasi untuk ditetapkan dengan keputusan
rapat pengurus.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Peraturan Organisasi tentang penyelenggaraan


Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan Organisasi ini yang dimaksud dengan :
1. Pengurus adalah pengurus Pimpinan Unit Kerja SPEE-FSPMI PT. Xacti Indonesia.
2. Anggota adalah perwakilan anggota dan anggota Pimpinan Unit Kerja SPEE-
FSPMI PT. Xacti Indonesia.
3. Peserta adalah pengurus dan anggota yang telah tercatat ikut serta dalam Program
Bantuan Serikat Pekerja Peduli.
4. Keluarga adalah :
a. Suami atau isteri yang menjadi tanggungan peserta.
b. Anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang belum berusia 25 tahun, belum
menikah, tidak mempunyai pekerjaan, yang menjadi tanggungan peserta.
c. Orang tua kandung
d. Orang tua dari suami atau isteri
e. Saudara kandung
5. Tim Pengelola adalah tim yang dibentuk oleh pengurus untuk melaksanakan
Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli.
6. Fraktura adalah terputusnya jaringan tulang dan / atau tulang rawan baik
seluruhnya atau hanya sebagian yang sebagian besar terjadi akibat ruda paksa /
benturan.
7. Dislokasi tulang adalah gangguan pada sendi di mana terjadi pergeseran dari
kedudukan awal pada tubuh.

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 2


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

BAB II
PENYELENGGARAAN

Pasal 2
(1) Untuk membantu meringankan beban pengurus dan anggota sebagai akibat
peristiwa atau keadaan berupa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, dan meninggal
dunia diselenggarakan Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli.
(2) Termasuk yang diberikan bantuan dalam Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli
adalah kegiatan sosial.

BAB III
RUANG LINGKUP

Pasal 3
(1) Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli dalam Peraturan Organisasi ini, terdiri
dari :
a. Bantuan biaya rawat inap dan pengobatan yang meliputi :
1. Rawat inap dengan fasilitas perusahaan.
2. Rawat inap dengan layanan BPJS Kesehatan
3. Rawat inap dengan jaminan kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan.
4. Rawat inap yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan normal.
5. Pengobatan dengan jasa tabib, sinshe, atau tradisional.
b. Santunan berupa uang yang meliputi :
1. Santunan sakit berkepanjangan.
2. Santunan kematian.
c. Bantuan Kegiatan Sosial.
(2) Pengembangan Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan keputusan rapat pengurus.

Pasal 4
(1) Bantuan biaya sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) huruf a
diperuntukkan bagi peserta.
(2) Bantuan biaya sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) huruf a angka 1,
angka 2 dan angka 5 berlaku pula untuk suami atau isteri dan anak .
(3) Bantuan biaya sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) huruf a angka 4
berlaku pula untuk isteri.

Pasal 5
(1) Santunan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) huruf b diperuntukkan
bagi peserta.

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 3


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

(2) Santunan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) huruf b angka 2 berlaku
pula untuk suami atau isteri, anak, orang tua kandung, orang tua dari suami atau
isteri, dan saudara kandung.

Pasal 6
Bantuan kegiatan sosial sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) huruf c
diperuntukkan bagi kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh Pimpinan Unit Kerja.

BAB IV
KEPESERTAAN

Pasal 7
(1) Kepesertaan Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli bersifat sukarela.
(2) Setiap pengurus dan anggota yang mengajukan pendaftaran kepesertaan Program
Bantuan Serikat Pekerja Peduli wajib mengisi formulir surat kuasa.
(3) Kepesertaan pengurus dan anggota dalam Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli
berlaku sejak pendaftaran dan pemberian sumbangan pertama dilakukan.

Pasal 8
Dalam hal peserta yang suami atau isteri bekerja di PT. Xacti Indonesia dan
menjadi peserta Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli, maka status kepesertaan
untuk isteri dianggap lajang.

Pasal 9
Peserta yang merubah status kepesertaannya dari lajang menjadi berkeluarga,
wajib memberitahukan kepada Tim Pengelola dan mengajukan pendaftaran untuk
status kepesertaan yang baru.

Pasal 10
Peserta yang berhenti dari Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli wajib
memberitahukan kepada Tim Pengelola dan menyerahkan surat pernyataan yang
ditandatangani.

BAB V
PENDANAAN

Pasal 11
(1) Pendanaan Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli berasal dari sumbangan
peserta yang ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Peserta lajang sebesar 0,5% dari UMSK.
b. Peserta berkeluarga sebesar 1% dari UMSK.

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 4


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

(2) Pemungutan sumbangan peserta dilakukan oleh perusahaan setiap bulan melalui
pemotongan upah dan disetorkan kepada Pimpinan Unit Kerja.

Pasal 12
(1) Dana Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli disimpan dalam rekening bank
Pimpinan Unit Kerja.
(2) Permintaan penggunaan dana Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli dalam
bentuk tunai dan melalui transfer rekening, ditandatangani oleh 2 (dua) orang
pengurus yang diberi kuasa untuk itu oleh rapat pengurus.
( ketua dan sekretaris / ketua dan bendahara / sekretaris dan bendahara).

BAB VI
PERANGKAT PELAKSANA

Pasal 13
(1) Pelaksanaan Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli dilakukan oleh Tim
Pengelola.
(2) Tim Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari anggota yang
ditunjuk oleh Pengurus dan ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan Unit Kerja.
(3) Tim Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertugas :
a. Melakukan pemeriksaan berkas permohonan yang diajukan peserta.
b. Melakukan penetapan dan pembayaran bantuan biaya dan santunan kepada
peserta.
c. Melakukan pencatatan setiap penambahan dan pengurangan peserta serta
perubahan status kepesertaan.
d. Memberikan penjelasan kepada peserta mengenai Program Bantuan Serikat
Pekerja Peduli yang dilaksanakan.

Pasal 14
(1) Tim Pengelola membuat laporan pelaksanaan Program Bantuan Serikat Pekerja
Peduli dan menyerahkan kepada Pengurus selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
berikutnya.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-kurangnya memuat :
a. Nama
b. NIK
c. Departemen / Section
d. Status Kepesertaan
e. Penerima Manfaat
f. Jenis Bantuan
g. Besaran Bantuan

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 5


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

Pasal 15
Pengendalian terhadap pelaksanaan Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli oleh
Tim Pengelola sebagaimana dimaksud pada pasal 13, dilakukan oleh Pengurus.

Pasal 16
Sekretariat Tim Pengelola bertempat di kantor Pimpinan Unit Kerja.

BAB VII
TATA CARA PENGAJUAN BANTUAN

Pasal 17
(1) Pemberian bantuan biaya rawat inap dan pengobatan di awal kepesertaan
diberlakukan untuk peristiwa sakit, hamil, bersalin dan kecelakaan yang terjadi
setelah melewati masa tunggu 14 (empat belas) hari terhitung sejak sumbangan
pertama dilakukan.
(2) Pemberian santunan di awal kepesertaan diberlakukan untuk peristiwa sakit
berkepanjangan dan meninggal dunia yang terjadi setelah melewati masa tunggu
14 (empat belas) hari terhitung sejak sumbangan pertama dilakukan.
(3) Dalam hal peserta merubah status kepesertaannya dari lajang menjadi
berkeluarga, maka pemberian bantuan biaya rawat inap, bantuan biaya
pengobatan, dan santunan untuk keluarga diberlakukan untuk peristiwa sakit,
kecelakaan dan meninggal dunia yang terjadi setelah melewati masa tunggu 14
(empat belas) hari terhitung sejak sumbangan dengan status peserta berkeluarga
dilakukan.

Pasal 18
Ketentuan pembayaran bantuan biaya rawat inap, bantuan pengobatan dan
santunan diberlakukan apabila permohonan yang diajukan tidak melewati batas
waktu 60 (enam puluh) hari, terhitung sejak tanggal dikeluarkannya bukti – bukti
sebagai berikut :
1. Perhitungan 30% biaya rawat inap tanggungan peserta, yang dikeluarkan oleh
payroll perusahaan; atau
2. Surat keterangan dirawat inap dari Rumah Sakit; atau
3. Surat keterangan lahir dari Rumah Sakit atau bidan; atau
4. Kuitansi biaya pengobatan; atau
5. Pembayaran gaji yang mengalami pengurangan; atau
6. Surat keterangan kematian.

Pasal 19
(1) Peserta yang memerlukan rawat inap dan memilih menggunakan fasilitas
perusahaan atau dengan layanan BPJS Kesehatan yang dikenakan beban biaya
selisih tarif, dapat mengajukan permohonan bantuan biaya rawat inap kepada Tim

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 6


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

Pengelola dengan mengisi formulir Bantuan Serikat Pekerja Peduli yang disertakan
bukti salinan berkas perhitungan biaya rawat inap yang dikeluarkan oleh payroll
Perusahaan.
(2) Dalam hal bantuan biaya untuk rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan untuk suami atau isteri dan anak, pengajuan permohonan harus
dilengkapi dengan salinan kartu keluarga.
(3) Berdasarkan pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2), Tim Pengelola menetapkan dan membayarkan bantuan biaya secara
sekaligus kepada peserta yang bersangkutan selambat-lambatnya sampai dengan
akhir bulan berjalan.
(4) Dalam hal seluruh biaya rawat inap di rumah sakit dibayar terlebih dahulu oleh
perusahaan, maka Tim Pengelola dapat membayar penggantian biaya yang
menjadi tanggungan peserta kepada perusahaan sebesar bantuan biaya yang
ditetapkan.

Pasal 20
(1) Peserta yang memerlukan rawat inap dan memilih menggunakan layanan BPJS
Kesehatan yang sesuai haknya atau BPJS Ketenagakerjaan, dapat mengajukan
permohonan bantuan biaya rawat inap kepada Tim Pengelola dengan mengisi
formulir Bantuan Serikat Pekerja Peduli yang disertakan dengan bukti salinan surat
keterangan dirawat inap dari rumah sakit.
(2) Dalam hal bantuan biaya untuk rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan untuk suami atau isteri dan anak, pengajuan permohonanan harus
dilengkapi dengan salinan kartu keluarga.
(3) Berdasarkan pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2), Tim Pengelola menetapkan dan membayarkan bantuan biaya secara
sekaligus kepada peserta yang bersangkutan selambat-lambatnya sampai dengan
akhir bulan berjalan.

Pasal 21
(1) Peserta yang memerlukan rawat inap sebagai akibat yang berhubungan dengan
kehamilan dan persalinan normal, dapat mengajukan permohonan bantuan biaya
rawat inap kepada Tim Pengelola dengan mengisi formulir Bantuan Serikat Pekerja
Peduli yang disertakan dengan bukti – bukti :
a. salinan surat keterangan dirawat inap; atau
b. surat keterangan lahir dari rumah sakit atau bidan.
(2) Dalam hal bantuan biaya untuk rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan untuk isteri, pengajuan permohonan harus dilengkapi dengan salinan
surat nikah atau salinan Kartu Keluarga.
(3) Berdasarkan pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2), Tim Pengelola menetapkan bantuan biaya dan membayarkan secara

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 7


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

sekaligus kepada peserta yang bersangkutan selambat-lambatnya sampai dengan


akhir bulan berjalan.

Pasal 22
(1) Peserta yang mengalami fraktura atau dislokasi tulang sebagai akibat kecelakaan
dan memilih pengobatan dengan jasa tabib, sinshe, atau tradisional dapat
mengajukan permohonan bantuan biaya pengobatan kepada Tim Pengelola
dengan mengisi formulir Bantuan Serikat Pekerja Peduli yang disertakan bukti
kuitansi biaya pengobatan.
(2) Dalam hal bantuan biaya untuk pengobatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan untuk suami atau isteri dan anak, pengajuan permohonan harus
dilengkapi dengan salinan Kartu Keluarga.
(3) Berdasarkan pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2), Tim Pengelola menetapkan dan membayarkan bantuan biaya secara
sekaligus kepada peserta yang bersangkutan selambat-lambatnya sampai dengan
akhir bulan berjalan.

Pasal 23
(1) Peserta yang mengalami sakit dan tidak dapat melakukan pekerjaan setelah
melewati batas 4 (empat) bulan pertama, dapat mengajukan permohonan
santunan sakit berkepanjangan kepada Tim Pengelola dengan mengisi formulir
Bantuan Serikat Pekerja Peduli yang disertakan bukti salinan pembayaran gaji
yang sudah mengalami pengurangan.
(2) Berdasarkan pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tim
Pengelola menetapkan dan membayarkan santunan secara berkala dan dilakukan
paling lama 8 (delapan) bulan.

Pasal 24
(1) Dalam hal peserta meninggal dunia, santunan dapat dibayarkan tanpa perlu
mengajukan permohonan.
(2) Pengisian formulir Bantuan Serikat Pekerja Peduli dilakukan oleh pengurus dan
bukti surat kematian diserahkan keluarga peserta pada saat pembayaran
santunan.
(3) Pembayaran santunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh
pengurus secara langsung dan sekaligus kepada keluarga peserta yang berhak.

Pasal 25
(1) Dalam hal suami atau isteri dan anak peserta meninggal dunia, santunan kematian
dapat dibayarkan terlebih dahulu tanpa menunggu pengajuan permohonan.

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 8


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

(2) Peserta yang suami atau isteri dan anak meninggal dunia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat mengajukan permohonan kepada Tim Pengelola selambat –
lambatnya 10 (sepuluh) hari terhitung sejak diterimanya santunan, dengan
mengisi formulir Bantuan Serikat Pekerja Peduli yang disertakan dengan bukti –
bukti :
a. Salinan surat keterangan kematian
b. Salinan Kartu Keluarga
(3) Pembayaran santunan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh pengurus secara langsung dan sekaligus kepada peserta yang bersangkutan.

Pasal 26
(1) Dalam hal orang tua kandung, orang tua dari suami atau isteri dan saudara
kandung meninggal dunia, peserta dapat mengajukan permohonan santunan
kematian kepada Tim Pengelola dengan mengisi formulir yang disertakan bukti –
bukti :
a. Salinan surat keterangan kematian
b. Salinan Kartu Keluarga
2. Berdasarkan pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tim
Pengelola menetapkan dan membayarkan santunan kematian secara sekaligus
kepada peserta yang bersangkutan selambat – lambatnya sampai dengan akhir
bulan berjalan.

Pasal 27
(1) Dalam hal Pimpinan Unit Kerja menyelenggarakan kegiatan sosial, penetapan dan
pembayaran bantuan kegiatan sosial dilakukan oleh pengurus berdasarkan
proposal yang diajukan oleh panitia pelaksana.
(2) Tata cara penetapan dan pembayaran bantuan kegiatan sosial serta pembentukan
panitia pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
keputusan rapat pengurus.

BAB VIII
BESARAN DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN

Pasal 28
(1) Bantuan biaya untuk rawat inap dengan fasilitas perusahaan, meliputi :
a. Bantuan biaya ruangan, tindakan medis dan obat-obatan atas resep dokter,
yang menjadi tanggungan peserta.
b. Bantuan biaya administrasi.
(2) Ketentuan mengenai pemberian bantuan biaya untuk rawat inap dengan fasilitas
perusahaan diberlakukan apabila perusahaan memberikan penggantian sebesar
70% dari jumlah keseluruhan biaya rawat inap.

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 9


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

Pasal 29
(1) Nilai pagu bantuan biaya ruangan, tindakan medis dan obat – obatan atas resep
dokter yang menjadi tanggungan peserta sebagaimana dimaksud pada pasal 26
ayat (1) huruf a, berdasarkan kelas pelayanan rumah sakit ditetapkan dengan
ketentuan sebagai berikut :

PELAYANAN RUMAH SAKIT PAGU BANTUAN

a. KELAS VIP Rp. 5.000.000,-

b. KELAS I, II, DAN III Rp. 7.000.000,-

c. RUANGAN KHUSUS Rp. 8.000.000,-


*)ICU, ICCU, PICU, NICU, ISOLASI

(2) Besarnya bantuan biaya ruangan, tindakan medis dan obat – obatan atas resep
dokter yang menjadi tanggungan peserta ditetapkan dengan pengaturan sebagai
berikut :
a. Apabila biaya tanggungan peserta lebih kecil atau sama dengan
Rp. 1,500,000,- maka bantuan biaya diberikan sebesar Rp. 1,500,000,-.
b. Apabila biaya tanggungan peserta lebih besar dari Rp. 1,500,000,- dan lebih
kecil dari nilai pagu, maka bantuan biaya diberikan sebesar biaya tanggungan
peserta.
c. Apabila biaya tanggungan peserta lebih besar atau sama dengan nilai pagu,
maka bantuan biaya diberikan sebesar nilai pagu yang ditetapkan.

Pasal 30
(1) Nilai pagu bantuan biaya administrasi sebagaimana dimaksud pada pasal 26 ayat
(1) huruf b, ditetapkan sebesar Rp. 500.000,-
(2) Besarnya bantuan biaya administrasi, ditetapkan dengan pengaturan sebagai
berikut :
a. Apabila biaya administrasi lebih kecil dari nilai pagu, maka bantuan biaya
diberikan sebesar biaya administrasi.
b. Apabila biaya administrasi lebih besar atau sama dengan nilai pagu, maka
bantuan biaya diberikan sebesar nilai pagu yang ditetapkan.

Pasal 31
Bantuan biaya untuk rawat inap dengan layanan BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan meliputi :
a. Bantuan biaya untuk layanan perawatan yang sesuai dengan hak peserta
b. Bantuan biaya untuk layanan perawatan yang dikenakan beban biaya selisih
tarif.
c. Bantuan biaya untuk kecelakaan kerja.

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 10


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

Pasal 32
Bantuan biaya untuk layanan BPJS Kesehatan yang sesuai dengan hak peserta dan
BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 31 huruf a dan c,
ditetapkan sebesar Rp 1,500,000,-

Pasal 33
(1) Ketentuan mengenai bantuan biaya untuk layanan perawatan yang dikenakan
beban biaya selisih tarif sebagaimana dimaksud pada pasal 31 huruf b,
diberlakukan apabila perusahaan memberikan penggantian sebesar 70% dari
biaya selisih tarif tanggungan peserta yang ditagihkan ke perusahaan.
(2) Nilai pagu bantuan biaya untuk layanan perawatan yang dikenakan beban biaya
selisih tarif ditetapkan sebesar Rp. 7,000,000,-.
(3) Besarnya bantuan biaya untuk layanan perawatan yang dikenakan beban biaya
selisih tarif, ditetapkan dengan pengaturan sebagai berikut :
a. Apabila biaya selisih tarif tanggungan peserta lebih kecil atau sama dengan
Rp. 1,500,000,- maka bantuan diberikan sebesar Rp. 1,500,000,- .
b. Apabila biaya selisih tarif tanggungan peserta lebih besar dari Rp. 1,500,000,-
dan lebih kecil dari nilai pagu, maka bantuan diberikan sebesar biaya selisih
tarif tanggungan peserta.
c. Apabila biaya selisih tarif tanggungan peserta lebih besar atau sama dengan
nilai pagu, maka bantuan diberikan sebesar nilai pagu yang ditetapkan.

Pasal 34
Bantuan biaya untuk rawat inap yang berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan normal, ditetapkan sebesar Rp. 1,500,000,-

Pasal 35
(1) Bantuan biaya untuk pengobatan dengan jasa tabib, sinshe atau tradisional
ditetapkan sebesar Rp 500,000,-
(2) Bantuan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan 1 (satu) kali untuk
setiap peristiwa kecelakaan.

Pasal 36
Santunan sakit berkepanjangan ditetapkan sebesar Rp. 1,000,000,-.

Pasal 37
Besarnya santunan kematian ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Peserta, suami atau isteri dan anak Rp. 4,000,000,-
b. Orang tua kandung Rp. 1,000,000,-
c. Orang tua dari suami atau isteri Rp. 1,000,000,-
d. Saudara kandung Rp. 500,000,-

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 11


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

Pasal 38
Bantuan kegiatan sosial diberikan 1 (satu) kali setiap tahun yang ditetapkan
maksimum sebesar 25% dari saldo dana Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli.

BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 39
Dalam hal dana Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli lebih kecil dari jumlah
bantuan biaya dan santunan yang diberikan, maka besarnya bantuan biaya dan
santunan diberlakukan penyesuaian.

Pasal 40
Dalam hal terjadi pembubaran Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli, maka
saldo dana disumbangkan ke lembaga sosial.

Pasal 41
Kebijaksanaan pelaksanaan Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli yang belum
ditentukan dalam peraturan organisasi ini diatur lebih lanjut dengan keputusan
rapat pengurus.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Organisasi ini, maka Peraturan Organisasi
No: 06 / KEP / PUK SPEE FSPMI / XACTI / X / 2016 dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 43
Peraturan Organisasi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 12


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

Ditetapkan di : Depok
Pada tanggal : 09 Oktober 2017

PIMPINAN UNIT KERJA


SERIKAT PEKERJA ELEKTRONIK ELEKTRIK
FEDERASI SERIKAT PEKERJA METAL INDONESIA
PT. XACTI INDONESIA

MARSUNU H. WIDO PRATIKNO


Sekretaris Ketua

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 13


PUK SPEE FSPMI PT. XACTI INDONESIA

PENJELASAN PROGRAM BANTUAN SERIKAT PEKERJA PEDULI

(1) Bantuan biaya untuk rawat inap dengan fasilitas tunjangan rawat inap
perusahaan.
1. Apabila peserta suami atau anak dirawat inap, maka ketentuan pasal 29 ayat
(2) dan pasal 30 ayat (2) berlaku untuk peserta suami.
2. Apabila peserta istri dirawat inap, maka bantuan biaya diberikan untuk kedua -
duanya dengan ketentuan :
a. Untuk peserta istri diberlakukan pasal 29 ayat (2) dan pasal 30 ayat (2).
b. Untuk peserta suami diberikan nominal sebesar Rp. 1,500,000,-.
(2) Bantuan biaya rawat inap denga layanan BPJS Kesehatan yang sesuai hak.
1. Apabila peserta suami atau anak dirawat inap, maka ketentuan pasal 32
berlaku untuk peserta suami.
2. Apabila peserta isteri dirawat inap, maka ketentuan pasal 32 berlaku untuk
kedua - duanya.
(3) Bantuan biaya untuk rawat inap dengan layanan BPJS yang dikenakan biaya selish
tarif.
1. Apabila peserta suami atau anak dirawat inap maka ketentuan pasal 33 ayat
(3) diberlakukan untuk peserta suami.
2. Apabila peserta istri dirawat inap maka bantuan biaya diberikan untuk kedua -
duanya dengan ketentuan :
a. Untuk peserta isteri diberlakukan pasal 33 ayat (3).
b. Untuk peserta suami diberikan nominal sebesar Rp. 1,500,000,-.
(4) Bantuan biaya untuk rawat inap dengan layanan BPJS Ketenagakerjaan.1
1. Apabila peserta suami dirawat inap, maka ketentuan pasal 32 berlaku untuk
peserta suami.
2. Apabila peserta isteri dirawat inap, maka ketentuan pasal 32 berlaku untuk
kedua - duanya.

Program Bantuan Serikat Pekerja Peduli halaman 14

Anda mungkin juga menyukai