Anda di halaman 1dari 6

3.

      Hubungan Antara Manusia dengan Alam Sekitar

Hubungan Antara Manusia dengan


Alam Sekitar

Alam merupakan objek yang menarik dan tidak akan habis akan idenya. Pelukis yang
menggunakan objek alam banyak sekali karena objek ini mudah di temukan di berbagai
wilayah. Wilayah tidak perlu di perbukitan atau pegunungan kadang di sekitar kita juga
menarik untuk di gambar. Pelukis yang menggunakan hubungan antara manusia dengan alam
sekitar adalah S sudjojono, Raden Saleh, Pirngandi, Henk Ngantung, Wakidi, Basuki
Abdullah dan Bustaman.

4.      Hubungan Antara Manusia dengan Benda

Hubungan Antara Manusia dengan


Benda

Benda di sekitar kita bisa menjadi objek menarik untuk di lukis. Misalnya Gedung-gedung,
gelas, peralatan dapur, buah-buahan, botol, lemari, kursi, bunga benda-benda balok atau kayu
dan masih banyak lagi. Keunikan lukisan yang di hasilnya ada yang berbentuk silindris,
kubistis, atau bentuk bebas.

5.      Hubungan Antara Manusia dengan Aktifitasnya


Hubungan Antara Manusia dengan
Aktifitasnya

Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak, sehingga pelukis tertarik untuk
melukis aktifitas yang menarik. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila di ambil dari
sudut pandang aktifitas dengan komposisi dan proporsi gelap dan terang. Pelukis yang
mengikuti aliran ini adalah Dullah, dan Barli Sasmita Winata.

Lukisan alam benda karya Vincent van Gogh (Belanda)

 Halaman
 Pembicaraan

 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Alam Benda dengan Alat Pembuat Kopi, Sebatang Pipa dan Kendi, 1884, Museum Kröller-Müller,
Otterlo (F52)
Artikel utama: Vincent van Gogh

Lukisan alam benda karya Vincent van Gogh (Belanda) adalah subjek dari beberapa
gambar, sketsa dan lukisan yang dibuat pada awal karier artistik Vincent van Gogh.
Kebanyakan alam benda yang dibuat di Belanda berasal dari tahun 1884 sampai 1885, saat ia
tinggal di Nuenen.

Referensi

Pranala luar

 Van Gogh, paintings and drawings: a special loan exhibition , a fully digitized exhibition
catalog from The Metropolitan Museum of Art Libraries, which contains material on these
still lifes

 l
 b
 s

Vincent van Gogh

 Biografi
 Kronologi
 Kesehatan
 Kematian
 Ketenaran anumerta
Umum
 Tampilan budaya
 Daftar karya
 Post-Impresionisme
 Auberge Ravoux
 The Letters of Vincent van Gogh

 Theo van Gogh


 Wil van Gogh
 Johanna van Gogh-Bonger
Keluarga  Andries Bonger
 Theo van Gogh (sutradara)
 Anton Mauve
 Johannes Stricker

 Anthon van Rappard


 Paul Gachet
 Paul Gauguin
Sahabat  Émile Bernard
 John Peter Russell
 Eugène Boch
 Anna Boch
 Potret diri
 Potret
 Karya awal
 Karya awal yang hilang
 Sien
 Peasant Character Studies
 Cottages
 Keluarga Van Gogh dalam karyanya
 Montmartre
 Le Moulin de la Galette
 Asnières
 Seine
 Wheat Fields
 Flowering Orchards
 Almond Blossoms
 Langlois Bridge at Arles
Kumpulan
 Paintings of Children
karya  The Décoration for the Yellow House
 The Roulin Family
 Hospital in Arles
 Butterflies
 Saint-Paul Asylum, Saint-Rémy
 The Enclosed Wheat Field at Saint-Rémy
 Salinan karya Vincent van Gogh
 Olive Trees
 Pameran di Les XX, 1890
 Kanvas Auvers ukuran 30
 Double-squares dan Squares Auvers
 Japonaiserie
 Sunflowers
 Lukisan hidup karya Vincent van Gogh (Belanda)
 Lukisan hidup karya Vincent van Gogh (Paris)
 Meadows near Rijswijk and the Schenkweg

 The Potato Eaters


 The Night Café
 Poppy Flowers
 The Yellow House
 Cafe Terrace at Night
 Starry Night Over the Rhone
 The Bedroom
 L'Arlésienne
Lukisan
 The Red Vineyard
 Les Arènes
 View of Arles, Flowering Orchards
 Arles: View from the Wheat Fields
 Portrait of the Artist's Mother
 Ivy
 Farmhouse in Provence
 The Starry Night
 Enclosed Field with Peasant
 At Eternity's Gate
 Irises
 Portrait of Dr. Gachet
 Doctor Gachet's Garden in Auvers
 The Church at Auvers
 Wheatfield with Crows
 View of Paris from Vincent's Room in the Rue Lepic
 Daubigny's Garden
 Agostina Segatori Sitting in the Café du Tambourin
 Portrait of Père Tanguy
 Thatched Cottages by a Hill
 White House at Night
 A Lane near Arles (Landscape with Edge of a Road)
 Blossoming Chestnut Branches
 A Meadow in the Mountains: Le Mas de Saint-Paul
 Wheat Field with a Lark
 Skull of a Skeleton with Burning Cigarette
 Road with Cypress and Star
 Tree Roots
 Zonsondergang bij Montmajour

 Gambar, lukisan, dan cetakan


Karya lain o 87 Hackford Road
o Sorrow

 Van Gogh Museum


Koleksi
 Kröller-Müller Museum
umum  Musée d'Orsay

 Lust for Life (novel/film)


 Van Gogh (film 1991)
 Van Gogh (film 1948)
Pemeranan  Vincent
 Vincent & Theo
 Vincent in Brixton
 "Vincent and the Doctor"

 Jacob Baart de la Faille (1928 & 1970; F)


Katalog
 Jan Hulsker (1978, direvisi 1989; JH)

 Van Gogh di Wiktionary


 Van Gogh di Wikibooks
 Van Gogh di Wikiquote
Wikimedia
 Van Gogh di Wikisource
 Van Gogh di Commons
 Van Gogh di Wikinews

Kategori:
 Lukisan tahun 1884
 Lukisan tahun 1885
 2.Kawan-kawan Revolusi (1947)
S. Sudjojono
95 x 149 cm
Cat minyak di kanvas
Dok. Pameran Lukisan Istana Kepresidenan

Pada 1947 lukisan tersohor karya Sudjojono yang bertajuk Kawan-Kawan Revolusi
lahir. Lukisan ini dikerjakan atas tantangan yang diberikan oleh kritikus seni, Trisno
Sumardjo, sebagai pembuktian kemampuan teknis melukis realisnya yang dianggap
lambat.

Lukisan ini diselesaikan dalam satu waktu atau kurang dari satu hari. Sudjojono
melukisnya ketika ia sedang berada di sanggar Seniman Indonesia Muda (SIM)
wilayah Solo.

Menurut istri pertama Sudjojono, Mia Bustam, lukisan ini dilatari oleh sikap
heroiknya seorang pejuang bernama Bung Dullah (bukan pelukis Dullah). Bung
Dullah dikisahkan berhasil mengebom empat tank serdadu Belanda dengan sejumlah
bom yang diikatkan di pinggangnya. Bung Dullah lalu diselipkan dalam lukisan ini di
antara 19 wajah yang lain.

Dalam lukisan ini di antaranya ada wajah anak pertamanya yakni Tedja Bayu, lalu
Mayor Sugiri, Basuki Resobowo, Soerono, Trisno
Sumardjo, Ramli, Suromo, Bung Dullah, Nindyo, Kasno, Oesman Effendi, Soedibio,
Yudhokusumo, dan Kartono Yudhokusumo.

Lukisan ini lalu dibeli oleh Sukarno dan dipasang di Istana Negara Jakarta. Pembelian
karya ini dilakukan pada saat pameran lukisan SIM yang diselenggarakan oleh Biro
Perjuangan di Yogyakarta pada 25 Mei 1947. Pada suatu saat ketika ada tamu negara,
tepatnya
tim kesebelasan sepakbola Lokomotif dari Uni Sovyet datang, Sukarno menerangkan
perjuangan Bung Dullah pada Bubukin, pimpinan rombongan.

Seusai mendengar kisah tersebut, Bubukin mengajak semua rekannya untuk berdiri di
depan lukisan dan mengheningkan cipta untuk Bung Dullah, pahlawan yang
sederhana itu.

Baca artikel detiknews, "5 Lukisan Ikonik Koleksi Istana yang Langka dan
Sejarahnya" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-3265369/5-lukisan-ikonik-
koleksi-istana-yang-langka-dan-sejarahnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai