Alam merupakan objek yang menarik dan tidak akan habis akan idenya. Pelukis yang
menggunakan objek alam banyak sekali karena objek ini mudah di temukan di berbagai
wilayah. Wilayah tidak perlu di perbukitan atau pegunungan kadang di sekitar kita juga
menarik untuk di gambar. Pelukis yang menggunakan hubungan antara manusia dengan alam
sekitar adalah S sudjojono, Raden Saleh, Pirngandi, Henk Ngantung, Wakidi, Basuki
Abdullah dan Bustaman.
Benda di sekitar kita bisa menjadi objek menarik untuk di lukis. Misalnya Gedung-gedung,
gelas, peralatan dapur, buah-buahan, botol, lemari, kursi, bunga benda-benda balok atau kayu
dan masih banyak lagi. Keunikan lukisan yang di hasilnya ada yang berbentuk silindris,
kubistis, atau bentuk bebas.
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak, sehingga pelukis tertarik untuk
melukis aktifitas yang menarik. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila di ambil dari
sudut pandang aktifitas dengan komposisi dan proporsi gelap dan terang. Pelukis yang
mengikuti aliran ini adalah Dullah, dan Barli Sasmita Winata.
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Alam Benda dengan Alat Pembuat Kopi, Sebatang Pipa dan Kendi, 1884, Museum Kröller-Müller,
Otterlo (F52)
Artikel utama: Vincent van Gogh
Lukisan alam benda karya Vincent van Gogh (Belanda) adalah subjek dari beberapa
gambar, sketsa dan lukisan yang dibuat pada awal karier artistik Vincent van Gogh.
Kebanyakan alam benda yang dibuat di Belanda berasal dari tahun 1884 sampai 1885, saat ia
tinggal di Nuenen.
Referensi
Pranala luar
Van Gogh, paintings and drawings: a special loan exhibition , a fully digitized exhibition
catalog from The Metropolitan Museum of Art Libraries, which contains material on these
still lifes
l
b
s
Biografi
Kronologi
Kesehatan
Kematian
Ketenaran anumerta
Umum
Tampilan budaya
Daftar karya
Post-Impresionisme
Auberge Ravoux
The Letters of Vincent van Gogh
Kategori:
Lukisan tahun 1884
Lukisan tahun 1885
2.Kawan-kawan Revolusi (1947)
S. Sudjojono
95 x 149 cm
Cat minyak di kanvas
Dok. Pameran Lukisan Istana Kepresidenan
Pada 1947 lukisan tersohor karya Sudjojono yang bertajuk Kawan-Kawan Revolusi
lahir. Lukisan ini dikerjakan atas tantangan yang diberikan oleh kritikus seni, Trisno
Sumardjo, sebagai pembuktian kemampuan teknis melukis realisnya yang dianggap
lambat.
Lukisan ini diselesaikan dalam satu waktu atau kurang dari satu hari. Sudjojono
melukisnya ketika ia sedang berada di sanggar Seniman Indonesia Muda (SIM)
wilayah Solo.
Menurut istri pertama Sudjojono, Mia Bustam, lukisan ini dilatari oleh sikap
heroiknya seorang pejuang bernama Bung Dullah (bukan pelukis Dullah). Bung
Dullah dikisahkan berhasil mengebom empat tank serdadu Belanda dengan sejumlah
bom yang diikatkan di pinggangnya. Bung Dullah lalu diselipkan dalam lukisan ini di
antara 19 wajah yang lain.
Dalam lukisan ini di antaranya ada wajah anak pertamanya yakni Tedja Bayu, lalu
Mayor Sugiri, Basuki Resobowo, Soerono, Trisno
Sumardjo, Ramli, Suromo, Bung Dullah, Nindyo, Kasno, Oesman Effendi, Soedibio,
Yudhokusumo, dan Kartono Yudhokusumo.
Lukisan ini lalu dibeli oleh Sukarno dan dipasang di Istana Negara Jakarta. Pembelian
karya ini dilakukan pada saat pameran lukisan SIM yang diselenggarakan oleh Biro
Perjuangan di Yogyakarta pada 25 Mei 1947. Pada suatu saat ketika ada tamu negara,
tepatnya
tim kesebelasan sepakbola Lokomotif dari Uni Sovyet datang, Sukarno menerangkan
perjuangan Bung Dullah pada Bubukin, pimpinan rombongan.
Seusai mendengar kisah tersebut, Bubukin mengajak semua rekannya untuk berdiri di
depan lukisan dan mengheningkan cipta untuk Bung Dullah, pahlawan yang
sederhana itu.
Baca artikel detiknews, "5 Lukisan Ikonik Koleksi Istana yang Langka dan
Sejarahnya" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-3265369/5-lukisan-ikonik-
koleksi-istana-yang-langka-dan-sejarahnya.