Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN INSTALASI

SISTEM AUDIO VIDEO


Kelas XII TAV

Materi :
Macam – Macam sambungan kabel dan interkoneksi

Apriliana, S.Pd.,Gr.
Guru Mata Pelajaran
KEGIATAN BELAJAR 3
Sambungan Kabel dan Interkoneksi

I. Kompetensi Dasar
3.15 Menerapkan macam-macam sambungan kabel dan interkoneksi
4.15 Membuat macam-macam sambungan kabel dan interkoneksi

II. Tujuan Pembelajaran


1. Peserta didik mampu menjelaskan jenis kabel
2. Peserta didik mampu teknik penyambungan kabel dan interkoneksi
3. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian interkoneksi
4. Peserta didik mampu membedakan berbagai jenis kabel interkoneksi dalam audio
video

III. Uraian Materi


Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti penghantar, baik yang berbentuk
pejal maupun serabut yang masing-masing dilengkapi bagian isolasinya sendiri dan
membentuk suatu kesatuan. Kabel berfungsi sebagai media transmisi yang berperan
untuk mempercepat penyampaian pesan. Kabel tembaga sering kali digunakan sebagai
penghubung ke jaringan telepon dan ethernet. Kabel koaksial sering digunakan sebagai
pada televisi dan radio. Ada 3 komponen kabel sebagai berikut :
a. Konduktor atau penghantar, media untuk menghantar listrik
b. Isolasi, bahan dielektrik untuk mengisolasi dari yang satu ke yang lain
c. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis
ataupun luar lainnya yang merugikan.

1. Jenis Kabel
Ada dua macam kabel audio, yaitu :
a. Single Core
Kabel jenis ini digunakan untuk ‘unbalanced audio’, yaknik sinyal-sinyal
audio yang tidak seimbang, banyak noise dan sebagainya. Dengan menggunakan

1|PISAV
kabel ini untuk ‘unbalanced audio’ maka anda bisa mendapatkan audio yang
optimal.

Gambar 1. Kabel Single Core

Untuk kabel jenis seperti ini, anda bisa menggunakan ‘core’ nya sebagai
left dan shield sebagai right atau sebaliknya. Dalam elektronika, core digunakan
sebagai +ve dan shield digunakan sebagai –ve untuk arus DC.

b. Double Core
Kabel jenis ini digunakan untuk ‘balanced audio’, memiliki dua ‘core’ ,
dapat digunakan +ve dan –ve sedangkan shield digunakan untuk ground.

Gambar 2. Kabel Double Core

Jenis kabel berdasarkan bahannya :


1) Kabel Tembaga
Kabel yang sering kita temukan pada instalasi listrik.

Gambar 3. Kabel tembaga

2|PISAV
2) Kabel Koaksial
Kabel yang memiliki tiga bagian utama, yaitu pelindung luar, pelingdung berupa
anyaman tembaga dan isolator plastik. Kabel ini biasa digunakan untuk antena tv.

Gambar 4. Kabel Coaxial

3) Kabel Serat Optik (Fiber Optic)


Kabel ini merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang
berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.

Gambar 5. Kabel Fiber optik

2. Teknik Penyambungan Kabel dan Interkoneksi


Berikut macam-macam teknik dalam menyambung kabel :
a. Sambungan Ekor Babi (Pig Tail Joint)
Teknik penyambungan kabel paling mudah dan banyak digunakan untuk
menyambung kabel listrik.

3|PISAV
Gambar 6. Teknik Sambungan Kabel Pig Tail

b. Sambungan Puntir
Untuk mendapatkan hasil sambungan yang kuat pada saat ingin menambah
panjang kabel, dapat menerapkan sambungan kabel jenis ini.

Gambar 7. Teknik sambungan puntir

c. Sambungan Britania
Teknik sambungan ini adalah dengan cara melekatkan dua ujung kabel yang
sudah dikelupas isolasinya, kemudian dengan potongan inti kabel/kawat
berukuran lebih kecil sebagai lilitan pengikat.

Gambar 8. Teknik Sambungan Britania

d. Sambungan Kabel dengan cara disolder


Teknik ini biasa digunakan pada kabel serabut. Kedua ujung kabel dipuntir
kemudian disatukan dengan cara disolder.

4|PISAV
Gambar 9. Teknik Sambungan Kabel dengan cara disolder

e. Sambungan kabel mata itik (lingkaran)


Sambungan ini dilakukan dengan cara membentuk berupa lingkaran di ujung
kabel, kemudian menyambung kedua kabel tersebut dengan menggunakan
baut/sekrup.

Gambar 10. Teknik Sambungan kabel mata itik

f. Sambungan dengan “Scun cable”


Sambungan dengan skun kabel bulat dipasang pada kedua ujung kabel,
kemudian menyambung kedua kabel tersebut dengan menggunakan
baut/sekrup pengikat.

Gambar 11. Teknik Sambungan dengan scun

g. Sambungan dengan “Joint Sleve”

5|PISAV
Sambungan yang biasa digunakan untuk menyambung kabel berukuran lebih
besar.

Gambar 12. Teknik Sambungan Joint Sleeve

3. Interkoneksi
Interkoneksi adalah keterhubungan antar-jaringan telekomunikasi dari
penyelenggara jaringan komunikasi yang berbeda. Dalam hal ini, kabel interkoneksi
audio video merupakan sebuah kabel yang digunakan untuk menghubungkan dari
satu alat ke alat yang lain baik digunakan untuk audio, video maupun audio video.

4. Jenis-Jenis Kabel Interkoneksi dalam Audio Video :


1) Kabel Audio Interkoneksi
Kabel ini berfungsi sebagai penghantar sinyal audio analog. Cara termudah
mengenali kabel ini, yakni kabel terdiri atas sepasang kabel coaxial dengan
konektor (jack) RCA berwarna merah dan putih. Konektor berwarna merah
mewakili sinyal audio channel kanan, sedangkan yang berwarna putih untuk
channel kiri.

Gambar 13. Kabel Audio Interkonek

2) Kabel subwoofer
Kabel subwoofer dikelompokkan menjadi :

6|PISAV
a. Kabel subwoofer aktif pada instalasi home theater/home stereo. Konektor
output pada perangkat audio umumnya diberi kode warna hitam dan
konektor input pada subwoofer berwarna merah-putih atau hitam-hitam.
b. Kabel subwoofer aktif untuk instalasi car audio biasanya berupa kabel
interkonek biasa.
c. Kabel subwoofer aktif untuk instalasi sebuah PA-sistem umumnya kabel
audio analog coaxial berdiameter besar.

Gambar 14. Kabel Subwoofer

3) Kabel Audio Multimedia


Kabel yang berfungsi untuk menghantar sinyal audio dalam bentuk analog dari
perangkat multimedia. Konektor output pada perangkat multimedia umumnya
berupa konektor ¼ sterero, 1/8 stereo atau 1 1/16 stereo.

4) Kabel mikrofon
Kabel mikrofon berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari
mikrofon ke mikrofon pre-amp, mixer. Kabel mic menggunakan konektor XLR
dan jack ¼” atau konektor XLR male dengan XLR female.

7|PISAV
Gambar 15a. Konektor XLR to Jack Gambar 15b. Konektor XLR male to XLR female

5) Kabel Gitar Listik


Kabel gitar listrik adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal
audio keluaran dari gitar listrik ke prosesor gitar, amplifier gitar, atau mixer.

Gambar 16. Kabel gitar listrik


6) Kabel Video Komposit
Kabel video komposit adalah kabel kabel video standar yang mampu
menghantar sinyal video dengan resolusi maksimal 330 lines (garis).

7) Kabel S-Video
Kabel S-Video dapat menghantar gambar visual dengan resolusi sampai dengan
400 lines (garis). Cara mengenali kabel ini adalah kabel tunggal dengan konektor
s-video 4 pin atau 9 pin.

8|PISAV
Gambar 17. Kabel S-Video

8) Kabel DVI (Digital Video Interface)


Kabel ini adalah koneksi video digital yang menghantarkan sinyal data visual
bandwidth tinggi antara sumber gambar dengan perangkat display.

Gambar 18. Kabel DVI

9) Kabel HDMI (High Defenition Multimedia Interface)


Kabel ini menghantar sinyal digital audio serta video tanpa kompresi.

Gambar 19. Konektor HDMI

10) Konektor XLR


9|PISAV
Konektor XLR sering digunakan sebagai colokan untuk kabel mic dan colokan
pada mixer untuk tempat mic.

Gambar 20. Konektor XLR

11) Konektor Jack


Konektor ini biasanya disebut sebagai “Jack” saja. Mulai dari jack mixer
sampai jack kecil earphone yang sering ditancap di hp. Konektor ¼ “ jack
(seperempat inchi) sering ditancapkan di mixer. Untuk konektor 2,5 mm
biasanya ditancapkan di handphone sebagai konektor ke earphone/headphone.
Jack ini pun ada yang mono dan stereo.

Gambar 21 a. Konektor Jack ¼”

Gambar 21 b. Konektor Jack 2,5 mm

IV. Soal dan Tugas


Tugas :
Buatlah ringkasan materinya dan tempelkan gambar-gambarnya pada buku catatanmu!

10 | P I S A V
Soal :
1. Jelaskan pengertian sambungan kabel !
2. Jelaskan jenis kabel single core dan double core !
3. Jelaskan teknik penyambungan kabel sesuai gambar berikut ini :

4. Jelaskan apa itu interkoneksi !


5. Berikut adalah kabel mic yang menggunakan dua konektor, tuliskan jenis konektor
yang digunakan !

Sumber :
Aru Tirto.P., T. Radya S. 2020. Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio Video SMK/MAK
Kelas XII. Yogyakarta: ANDI.

11 | P I S A V

Anda mungkin juga menyukai