Anda di halaman 1dari 50

(01~~W\ orld.

He~lth
~~J
~
Organization
BUKUSAKU
TATALAKSANAKASUSMALARIA

SubditMalariaDirektoratP2PTVZ
KEMENTERIANKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
2017
SAMBUTAN
Malariamerupakan salah satu masalah kesehatanmasyarakat yang
dapat menyebabkankematian terutama pada kelompok risiko
tinggiyaitubayi,anakbalita,ibuhamil,selainitumalaria secara
langsung menyebabkananemia dan dapat menurunkan
produktivitaskerja.
Pengendalianmalaria dilakukansecarakomprehensifdengan
upayapromotif,preventif,kuratifdanrehabilitatif,halinibertujuan
untuk menurunkanangkakesakitandankematiansertamencegah
KLB.Untukmencapai hasilyangoptimaldanberkualitas upaya
tersebutharusdilakukan terintegrasidenganlayanankesehatan
dasardanprogramlainnya.
Penitikberatanpadapenatalaksanaan kasusmalariayang
berkualitas diharapkan akan memberikan kontribusi langsung
upaya menuju bebas malaria diIndonesia. Bukusakuiniberisi
standar danpedoman tatalaksanamalariadandiharapkan dapat
membantutenaga medis dan petugas kesehatanlainnya yang
melakukan tatalaksanakasusmalaria.
Bukuiniadalahbukustandardalampenatalaksanaanmalariayang harus
dipedomani bagisetiap dokterdalam menyelenggarakan praktek
kedokterannya dan merupakan revisiedisitahun 2012
denganmenyesuaikan pedoman managemen kasusmalariaoleh
WHOedisike-3tahun2015
TerimakasihkamiucapkankepadaanggotaKomisiAhli Diagnosis
danPengobatan Malaria,pakarmalaria,IDIdankontributoryang
telahmenyusun bukusakuini.
Semogabukuinibermanfaatbagi semuapihakyangterlibat pada
pelayanan kesehatanmasyarakat khususnya dalam
tatalaksanakasusmalaria.

Jakarta, Agustus2017
DirekturP2PTVZ

3 3
drg.VensyaSitohang,M.Epid

4 4
KATA PENGANTAR IDI
Malaria merupakan salahsatupenyakitmenularyang masih
menjadimasalahkesehatandimasyarakatluasdanmempengaruhi
berbagaiaspekkehidupanbangsaIndonesia.Komitmen untuk
pengendalian penyakitmalariaini diharapkan menjadiperhatian
kitasemua, tidak hanya secara nasional, namun jugaregional
danglobalsebagaimanayangdihasilkanpada pertemuan World
Health Assembly(WHA) ke-60 pada tahun 2007diGeneva tentang
eliminasimalaria.
Komitmen EliminasiMalaria inididukung oleh MenteriDalam
NegerimelaluiSuratEdaranMendagriNo.443.41/465/SJtahun
2010tentang pelaksanaanprogram malaria dalam mencapai
eliminasidi Indonesia.Komitmenpemerintah ditunjukkandalam
salahsatuindikatorRPJMN2015-2019.Salahsatustrategidalam
pencapaianeliminasimalariamelaluiEarlyDiagnosisandPrompt
Treatment, yaitupenemuandinikasus malaria dan pengobatan
yangtepatdancepatsehinggapenularan dapat dihentikan.
Penyusunanbukusakuiniditujukanuntukmemberikan panduan
terkinikepada paradokterdiseluruhIndonesia, yangberpotensi
untukberhadapandengan pasien malaria kapan saja. Panduan
yangdapat digunakan untuk kasus malaria pada rawat jalan
maupunrawatinapinibertujuankhususuntukmenurunkanangka
kejadianmalariaberatkarenaketerlambatanpenegakkandiagnosis
ataupunkarenakesalahan penatalaksanaandenganmenggunakan
obatyangsudah resisten.
Bukuiniadalahbukustandardalampenatalaksanaanmalariayang harus
dipedomani bagisetiap dokter dalam menyelenggarakan
praktekkedokterannya.
Kami mengucapkanterimakasihataskerjasama danperanaktif semua
pihakyangterkaitdalam penyusunan bukuini.Semoga
bukusakuinidapatbermanfaatdanmenjadipedomankitasemua
dalampenatalaksanaanpenyakitmalaria.
PengurusBesarIDI
KetuaUmum

5 5
Prof.Dr.IlhamOetamaMarsis,SpOG

6 6
DAFTARISI

STANDAR TATALAKSANAMALARIA................... 1
BABI. PENDAHULUAN................................ 3
BABII. MALARIA.......................................... 4
BABIII. DIAGNOSISMALARIA.........................6
BABIV.MALARIABERAT............................... 8
BABV.PENGOBATAN MALARIATANPA
KOMPLIKASI......................................9
BABVI. PENGOBATANMALARIA
BERAT.............................................. 13
BABVII. PEMANTAUANPENGOBATAN ............. 16

7 7
DAFTARTABEL

Tabel1. Pengobatanmalariafalsiparummenurut
beratbadan denganDHP..................... 10

Tabel2. Pengobatanmalariavivaksmenurut
beratbadan denganDHP..................... 10

Tabel3. Pengobatanmalariacampur/mixed
denganDHP....................................... 11

Tabel4. Pengobatanmalariafalsiparumdan
vivakspadaibuhamil.......................... 12

8 8
STANDAR TATALAKSANA MALARIA

STANDARDIAGNOSIS
1. Setiapindividuyangtinggal didaerahendemikmalaria
yangmenderitademamataumemiliki riwayatdemam
dalam 48 jam terakhir atau tampak anemi; wajib
diduga malaria tanpa mengesampingkanpenyebab
demam yanglain.
2. Setiap individuyangtinggaldidaerah non endemik
malariayangmenderita demam atau riwayatdemam
dalam 7 hari terakhir dan memilikirisikotertular
malaria; wajibdidugamalaria. Risikotertularmalaria
termasuk:riwayatbepergiankedaerahendemikmalaria
atauadanya kunjunganindividudaridaerah endemik
malariadilingkungantempat tinggalpenderita.
3. Setiappenderita
yangdidugamalariaharusdiperiksadarahmalariadenganmi
kroskopatauRDT.
4. Untuk mendapatkan pengobatanyang cepat maka
hasildiagnosismalariaharusdidapatkan dalamwaktu
kurangdari 1hari terhitungsejakpasienmemeriksakan diri.
STANDARPENGOBATAN
1.Pengobatan penderitamalariaharusmengikuti
kebijakannasionalpengendalianmalariadiIndonesia.
2. Pengobatan dengan ACThanya diberikan kepada
penderita dengan hasil pemeriksaandarah malaria
positif.
3. Penderita malaria tanpa komplikasi harus diobati
dengan terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT)
plusprimakuinsesuaidenganjenisplasmodiumnya.

1 1
4. Setiaptenagakesehatanharusmemastikankepatuhan
pasienmeminumobatsampaihabismelalui konseling
agartidakterjadiresistensiPlasmodiumterhadapobat.

2 2
5. Penderitamalariaberatharusdiobati denganArtesunate
intramuskularatauintravenadandilanjutkanACT oral
plusprimakuin.
6. Jika penderitamalariaberatakandirujuk, sebelum
dirujukpenderita harus diberidosis awalArtesunate
intramuskular/ intravena.

STANDARPEMANTAUANPENGOBATAN
1. Evaluasipengobatandilakukan dengan pemeriksaan
klinisdanmikroskopis.
2.Padapenderitarawatjalan,evaluasi pengobatan
dilakukansetelah pengobatanselesai(harike-3),hari ke-
7,14, 21, dan28.
3.Padapenderitarawat inap,evaluasi pengobatan
dilakukan setiap harihinggatidakditemukan parasit
dalamsediaandarahselama3hariberturut-turut, dan
setelahnya dievaluasi seperti pada penderita rawat
jalan.

STANDARTANGGUNGJAWABKESEHATAN MASYARAKAT
1.Petugaskesehatan harusmengetahui
tingkatendemisitas malariadi
wilayahkerjanyadengan berkoordinasi
denganDinasKesehatan setempat.
2. Membangun jejaringlayanan dankemitraan bersama
denganfasilitaslayananlainnya (pemerintahdan
swasta)untuk meningkatkanakseslayananyang
bermutubagisetiappasienmalaria.
3. Petugas kesehatanmemantaupasienmalariadengan
memastikanbahwadilakukanpenangananyang sesuai
pedoman tatalaksanamalaria.
4. Petugas harusmelaporkan semua kasusmalariayang
ditemukandanhasilpengobatannya kepadadinas

3 3
kesehatansetempatsesuai dengan ketentuan dan
kebijakanyangberlaku.

4 4
BABI
PENDAHULUAN

LatarBelakang
Pemerintah memandang malariamasihsebagai
ancamanterhadapstatuskesehatanmasyarakat terutama
padarakyatyanghidupdidaerahterpencil.Halinitercermin
dengandikeluarkannyaPeraturanPresidenNomor:2tahun
2015 tentang Rencana PembangunanJangkaMenengah
Naional tahun 2015-2019dimana malaria termasuk
penyakitprioritasyangperluditanggulangi.
Salahsatutantanganterbesardalamupayapengobatan
malariadiIndonesiaadalah terjadinyapenurunan efikasi
padapenggunaanbeberapaobatanti malaria,bahkan terdapat
resistensi terhadapklorokuin. Hal inidapat
disebabkanantara lainolehkarenapenggunaan obatanti
malariayangtidakrasional.Sejaktahun2004obatpilihan
utamauntuk malariafalciparumadalahobatkombinasi
derivatArtemisinin yangdikenaldenganArtemisinin-
basedCombinationTherapy(ACT).Kombinasiartemisinin
dipilihuntukmeningkatkanmutupengobatanmalariayang
sudah resistenterhadapklorokuindimana artemisinin ini
mempunyai efekterapeutikyanglebihbaik.

5 5
Gambar1. PetaEndemisitas MalariadiIndonesiaTahun2016

6 6
BABII
MALARIA

A. PenyebabMalaria
PenyebabMalariaadalahparasitPlasmodiumyang
ditularkan melaluigigitannyamuk anopheles betina.
Dikenal5 (lima)macam spesies yaitu:Plasmodium
falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale,
Plasmodiummalariaedan Plasmodiumknowlesi.
Parasit yang terakhir disebutkan inibelum banyak
dilaporkandiIndonesia.
B. JenisMalaria
1. MalariaFalsiparum
Disebabkanoleh Plasmodiumfalciparum.Gejala
demamtimbul intermitendandapatkontinyu.Jenis
malariainipalingseringmenjadimalariaberatyang
menyebabkankematian.
2. MalariaVivaks
DisebabkanolehPlasmodiumvivax.Gejalademam
berulang dengan interval bebas demam 2 hari.
Telah ditemukanjuga kasusmalariaberatyang
disebabkanolehPlasmodium vivax.
3. MalariaOvale
Disebabkanoleh Plasmodiumovale.Manifestasi klinis
biasanyabersifatringan.Polademam seperti
padamalariavivaks.
4. MalariaMalariae
Disebabkanoleh Plasmodiummalariae.Gejala
demam berulang dengan interval bebas demam
3hari.
5. MalariaKnowlesi

7 7
Disebabkanoleh Plasmodiumknowlesi.Gejala
demam menyerupaimalariafalsiparum.

8 8
C. GejalaMalaria
Gejalademam tergantung jenismalaria. Sifatdemam
akut(paroksismal)yang didahuluiolehstadiumdingin
(menggigil)diikutidemamtinggikemudian berkeringat
banyak. Gejalaklasikinibiasanya ditemukan pada
penderitanonimun(berasaldari daerahnonendemis).
Selaingejalaklasik diatas,dapatditemukangejalalain
seperti nyerikepala,mual,muntah, diare,pegal-pegal,
dannyeriotot.Gejala tersebutbiasanyaterdapat pada
orang-orangyangtinggaldidaerah endemis(imun).
D. BahayaMalaria
1. Jikatidakditangani segeradapat menjadi malaria
beratyangmenyebabkankematian
2. Malaria dapat menyebabkananemia
yangmengakibatkanpenurunan kualitas sumber
daya manusia.
3. Malariapadawanitahamiljikatidakdiobatidapat
menyebabkan keguguran,lahirkurangbulan
(prematur) dan berat badan lahirrendah (BBLR)
sertalahirmati.
E. PencegahanMalaria
Up aya penc egahan m alari a ad alah den gan
meningkatkan kewaspadaanterhadaprisiko malaria,
mencegah gigitan nyamuk, pengendalian vektor
dankemoprofilaksis.Pencegahan gigitan nyamuk
dapatdilakukan denganmenggunakankelambu
berinsektisida, repelen, kawatkasanyamukdanlain- lain.
Obat yang digunakan untuk kemoprofilaksis adalah
doksisiklindengandosis100mg/hari.Obatinidiberikan
1-2harisebelumbepergian, selamaberadadidaerah
tersebutsampai4minggusetelahkembali.Tidakboleh

9 9
diberikanpada ibuhamildananak dibawah umur8
tahundantidakbolehdiberikanlebihdari6bulan.

1 1
0 0
BABIII
DIAGNOSISMALARIA

Manifestasi klinismalaria dapat bervariasi dari ringan


sampaimembahayakanjiwa.Gejalautamademamsering
didiagnosis dengan infeksilain:seperti demam typhoid,
demamdengue,leptospirosis,chikungunya,dan infeksi
salurannafas.Adanya thrombositopeniaseringdidiagnosis
denganleptospirosis,demamdengueatautyphoid. Apabila
adademam denganikterikbahkan seringdiintepretasikan
dengandiagnosahepatitisdan leptospirosis.Penurunan
kesadaran dengandemamseringjugadidiagnosissebagai
infeksiotak ataubahkan stroke.
Mengingatbervariasinyamanifestasi klinis malariamaka
anamnesis riwayatperjalanan kedaerah endemismalaria
padasetiappenderita dengandemam harusdilakukan.
Diagnosismalaria ditegakkan seperti diagnosis penyakit
lainnya berdasarkananamnesis, pemeriksaanfisik,dan
pemeriksaan laboratorium.Untukmalariaberatdiagnosis
ditegakkanberdasarkankriteriaWHO(lihatBabIV).
Untuk anak <5tahun diagnosis menggunakan MTBS
namunpadadaerahendemisrendah dan sedang
ditambahkanriwayatperjalanan kedaerah endemis dan
transfusisebelumnya.
Pada MTBS diperhatikan gejalademam dan atau pucat
untukdilakukanpemeriksaansediaan darah.
Diagnosis pastimalariaharusditegakkandengan
pemeriksaansediaan darah secara mikroskopis atau uji
diagnostikcepat(RapidDiagnosticTest=RDT).

A. Anamnesis

1 1
1 1
Padaanamnesissangat pentingdiperhatikan:

1 1
2 2
a. Keluhan: demam, menggigil, berkeringatdandapat
disertaisakitkepala,mual,muntah, diaredannyeri
ototataupegal-pegal.
b. Riwayatsakitmalariadanriwayatminumobat malaria.
c. Riwayatberkunjungkedaerah endemismalaria. d.
Riwayattinggaldidaerah endemismalaria.

Setiappenderitadengankeluhandemamatau
riwayatdemamharus selaluditanyakanriwayat
kunjungankedaerahendemismalaria

B. Pemeriksaanfisik
a. Suhutubuhaksiler≥37,5°C
b. Konjungtivaatautelapaktanganpucat c.
Skleraikterik
d. PembesaranLimpa(splenomegali)
e. Pembesaranhati(hepatomegali)
C. Pemeriksaanlaboratorium
a. Pemeriksaandenganmikroskop
Pemeriksaan sediaan darah (SD)tebal dan tipis
diPuskesmas/lapangan/rumah sakit/laboratorium
klinikuntukmenentukan:
a)Adatidaknyaparasitmalaria(positifataunegatif).
b)Spesiesdanstadium plasmodium.
c)Kepadatan parasit.
b. Pemeriksaandengan ujidiagnostik cepat (Rapid
DiagnosticTest)
Mekanismekerjatesiniberdasarkandeteksiantigen
parasitmalaria,dengan menggunakanmetoda
imunokromatografi. SebelummenggunakanRDT
perlu dibacapetunjukpenggunaandantanggal
kadaluarsanya. Pemeriksaandengan RDTtidak
digunakan untukmengevaluasi pengobatan.

1 1
3 3
BABIV
MALARIABERAT

Malariaberatadalah: ditemukannya Plasmodium


falciparum stadium aseksual dengan minimal satu
dari manifestasi klinisatau didapatkantemuan hasil
laboratorium (WHO,2015):
1. Perubahankesadaran(GCS<11,Blantyre<3)
2. Kelemahan otot(takbisaduduk/berjalan)
3. Kejangberulang-lebihdariduaepisodedalam24jam
4. Distrespernafasan
5. Gagalsirkulasiatausyok:pengisiankapiler>3detik,
tekanansistolik<80mmHg(padaanak:<70mmHg)
6. Jaundice (bilirubin>3mg/dLdan kepadatanparasit
>100.000)
7. Hemoglobinuria
8. Perdarahanspontan abnormal
9. Edemaparu(radiologi,saturasi Oksigen<92%
Gambaran laboratorium :
1. Hipoglikemi(guladarah<40mg%)
2. Asidosismetabolik(bikarbonatplasma<15mmol/L).
3. Anemia berat (Hb <5gr%untuk endemis tinggi,
<7gr%untukendemissedang-rendah),padadewasa
Hb<7gr%atauhematokrit <15%)
4. Hiperparasitemia(parasit>2%eritrositatau100.000
parasit/μLdidaerahendemisrendahatau>5%eritrosit
atau100.0000parasit/μldidaerahendemistinggi)
5. Hiperlaktemia(asam laktat>5mmol/L)
6. Hemoglobinuria
7. Gangguanfungsiginjal(kreatininserum>3 mg%)

Catatan:

8 8
padapenderitatersangkamalariaberat,terapidapat
segeradiberikanberdasarkanpemeriksaanRDT

9 9
BABV
PENGOBATAN MALARIATANPAKOMPLIKASI

Pengobatan malaria yang dianjurkan saat inidengan


pemberian ACT. Pemberian kombinasi ini
untukmeningkatkan efektifitasdanmencegah
resistensi.Malaria tanpa komplikasidiobati dengan
pemberian ACTsecara
oral.Malariaberatdiobatidenganinjeksi Artesunat
dilanjutkan dengan ACToral. Disamping itudiberikan
primakuinsebagaigametosidal danhipnozoidal.

A. PENGOBATAN MALARIATANPAKOMPLIKASI
1)MalariafalsiparumdanMalariavivaks
Pengobatanmalariafalsiparumdanvivakssaat ini
menggunakan ACTditambah primakuin.
DosisACTuntukmalariafalsiparum sama dengan
malariavivaks, Primakuinuntukmalariafalsiparum
hanya diberikan pada haripertama saja dengan
dosis0,25mg/kgBB, dan untuk malaria vivaks
selama 14 hari dengan dosis 0,25mg /kgBB.
Primakuintidakbolehdiberikanpadabayi usia<6
bulan.Pengobatan malariafalsiparumdanmalaria
vivaksadalah sepertiyangterteradibawah ini:

Dihidroartemisinin-Piperakuin(DHP)+Primakuin

10 1
0
Tabel1.
PengobatanMalariafalsiparummenurutberatbadan
denganDHPdanPrimakuin
Jumlahtabletperharimenurutberatbadan

Hari Jenisobat <4 kg 4-6kg >6-10kg 11-17kg 18-30kg 31-40kg 41-59kg ≥60kg

0-1 2-5 <6-11 1-4 5-9 10-14 ≥15 ≥15


bulan bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun

1-3 DHP ⅓ ½ ½ 1 1½ 2 3 4

1 Primakuin - - ¼ ¼ ½ ¾ 1 1

Tabel2.
PengobatanMalariavivaksmenurutberatbadan
denganDHPdanPrimakuin
Jumlahtabletperharimenurutberatbadan

Hari Jenisobat <4 kg 4-6kg >6-10kg 11-17kg 18-30kg 31-40kg 41-59kg ≥60kg

0-1 2-5 <6-11 1-4 5-9 10-14 ≥15 ≥15


bulan bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun

1-3 DHP ⅓ ½ ½ 1 1½ 2 3 4

1-14 Primakuin - - ¼ ¼ ½ ¾ 1 1

Catatan:
SebaiknyadosispemberianDHPberdasarkanberatbadan,apabila
penimbanganberatbadantidakdapatdilakukanmakapemberian
obatdapat berdasarkankelompokumur.
a. Apabilaada ketidaksesuaianantara umur dan berat badan (pada
tabel pengobatan),maka dosis yang dipakai adalah
berdasarkanberatbadan.
b. ApabilapasienP.falciparumdenganBB>80kgdatangkembali
dalamwaktu2 bulansetelahpemberianobatdanpemeriksaan

11 1
1
SediaanDarahmasihpositifP.falciparum,makadiberikanDHP
dengandosisditingkatkanmenjadi5tablet/hariselama3hari.

12 1
2
2)Pengobatanmalariavivaksyangrelaps
Pengobatankasus malariavivaksrelaps(kambuh)
diberikandenganregimenACTyangsamatapidosis
Primakuinditingkatkanmenjadi0,5 mg/kgBB/hari.
3)Pengobatanmalariaovale
Pengobatanmalaria ovalesaat inimenggunakan
ACTyaituDHPditambah denganPrimakuinselama
14 hari. Dosispemberian obatnya sama dengan
untukmalariavivaks.
4)Pengobatanmalariamalariae
Pengobatan P.malariaecukupdiberikanACT1kali
perhariselama 3hari,dengan dosissama dengan
pengobatanmalaria lainnya dan tidak diberikan
primakuin
5)Pengobatan infeksicampurP.falciparum
+P.vivax/P.ovale
PadapenderitadenganinfeksicampurdiberikanACT
selama 3hariserta primakuindengan dosis0,25
mg/kgBB/hariselama 14hari.

Tabel3.
PengobataninfeksicampurP.falciparum P.vivax/P.ovale
dengan DHP+Primakuin
Jumlahtabletperharimenurutberatbadan

Hari Jenisobat <4 kg 4-6kg >6-10kg 11-17kg 18-30kg 31-40kg 41-59kg ≥60kg

0-1 2-5 <6-11 1-4 5-9 10-14 ≥15 ≥15


bulan bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun

1-3 DHP ⅓ ½ ½ 1 1½ 2 3 4

13 11
1-14 Primakuin - - ¼ ¼ ½ ¾ 1 1

14 11
Catatan:
a. Sebaiknya dosis pemberian obat berdasarkanberat badan,
apabilapenimbanganberatbadantidakdapatdilakukanmaka
pemberian obatdapat berdasarkankelompokumur.
b. Apabilaada ketidaksesuaianantara umur dan berat badan (pada
tabel pengobatan),maka dosis yang dipakai adalah
berdasarkanberatbadan.
c. Untukanakdenganobesitasgunakandosisberdasarkanberat badan
ideal.
d. Primakuintidakbolehdiberikanpadaibuhamil.

B. PENGOBATAN MALARIAPADAIBUHAMIL
Pada prinsipnya pengobatanmalaria pada ibuhamil
samadenganpengobatanpadaorangdewasalainnya.
PadaibuhamiltidakdiberikanPrimakuin.

Tabel4.
Pengobatanmalariafalsiparumdanmalariavivaks
padaibuhamil

UMURKEHAMILAN PENGOBATAN
TrimesterI-III(0-9bulan) ACTtabletselama 3hari

Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan


dalam keadaan perutkosongkarena bersifatiritasi
lambung. Olehsebab itupenderita harus makan
terlebihdahulusetiapakanminumobatantimalaria.

15 11
BABVI
PENGOBATAN MALARIABERAT

Semua penderita malaria beratharusditangani diRumah Sakit


(RS)atau puskesmasperawatan.Bilafasilitas maupun tenaga
kurangmemadai,misalnyajikadibutuhkanfasilitasdialisis,maka
penderitaharusdirujuk ke RSdenganfasilitasyanglebihlengkap.
Prognosis malaria berat tergantung kecepatandan ketepatan
diagnosissertapengobatan.

A. PengobatanmalariaberatdiPuskesmas/Kliniknon
Perawatan
Jika puskesmas/klinik tidak memilikifasilitas rawat
inap, pasien malaria beratharus langsungdirujukke
fasilitasyanglebihlengkap. Sebelum dirujukberikan
artesunatintramuskular(dosis2,4mg/kgbb)

B. PengobatanmalariaberatdiPuskesmas/Klinik
PerawatanatauRumahSakit
Artesunat intravena merupakan pilihan utama. Jika
tidaktersediadapat diberikankinadrip.

Kemasandancarapemberianartesunat
Artesunatparenteraltersediadalamvialyangberisi60
mgserbuk keringasam artesunik dan pelarut dalam
ampulyangberisinatriumbikarbonat 5%. Keduanya
dicampuruntukmembuat 1mllarutan sodium
artesunat. KemudiandiencerkandenganDextrose5%
atau NaCL0,9% sebanyak 5 mlsehingga didapat
konsentrasi60mg/6ml(10mg/ml).Obat diberikan secara
bolusperlahan-lahan.

13 13
Artesunatdiberikandengandosis2,4mg/kgbb intravena
sebanyak3kalijamke0,12,24.Selanjutnyadiberikan

14 14
2,4 mg/kgbbintravena setiap 24 jamsehari sampai
penderita mampu minumobat.
Contohperhitungan dosis:
Penderita denganBB=50kg.
Dosisyangdiperlukan :2,4 mg x50=120 mg Penderita
tersebut membutuhkan 2 vialartesunat
perkalipemberian.
Bila penderita sudahdapatminumobat,maka
pengobatan dilanjutkan dengan regimen DHPatau
ACTlainnya(3hari)+primakuin(sesuaidenganjenis
plasmodiumnya).

Kemasandancarapemberiankinadrip
Kinadripbukanmerupakan obatpilihanutamauntuk
malaria berat. Obat inidiberikan pada daerah yang
tidaktersediaartesunatintramuskular/intravena.
Obatinidikemasdalambentukampulkinadihidroklorida
25%. Satuampulberisi500 mg/2ml.
Pemberian kinapadadewasa :
1)loadingdose:20mggaram/kgbbdilarutkandalam
500 ml(hati-hatioverload cairan)dextrose5%atau
NaCl0,9% diberikanselama 4jampertama.
2)4jamkedua hanya diberikancairan dextrose5%
atauNaCl0,9%.
3)4jamberikutnyaberikankinadengandosisrumatan
10 mg/kgbb dalam larutan 500 ml (hati-hati
overloadcairan)dekstrose5%atauNaCl.
4)4jamselanjutnya, hanyadiberikancairanDextrose
5%atauNaCl0,9%.

15 15
5)Setelah itudiberikanlagidosisrumatan seperti di
atassampai penderita dapat minumkinaper-oral.

16 16
6)Bilasudah dapat minum obat pemberian kinaiv diganti
dengan kina tablet per-oral dengan dosis
10 mg/kgbb/kali diberikan tiap 8 jam. Kinaoral
diberikanbersama doksisiklin atautetrasiklinpada
orang dewasa atau klindamisin pada ibu hamil.
Dosis totalkinaselama7haridihitungsejak
pemberian kinaperinfusyangpertama.

Pemberian kinapadaanak:
KinaHCl25 %(per-infus)dosis10 mg/kgbb(bilaumur
<2bulan:6- 8mg/kgbb)diencerkandenganDekstrosa
5%atauNaCl 0,9 %sebanyak 5-10cc/kgbbdiberikan selama 4
jam, diulang setiap 8 jam sampai penderita dapat
minumobat.

Catatan:
1) Kinatidakbolehdiberikan secara bolus intra vena, karena
toksikbagijantungdandapat menimbulkan kematian.
2) Dosiskinamaksimum dewasa :2.000mg/hari.

C. Pengobatanmalariaberatpadaibuhamil
Pengobatanmalaria berat untukibuhamildilakukan
dengan memberikan artesunatinjeksiatau kinaHCl
dripintravena.

17 17
BAB VII
PEMANTAUAN PENGOBATAN

A. Rawat Jalan
Pada penderita rawat jalan evaluasi pengobatan
dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21 dan 28 dengan
pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara
mikroskopis. Apabila terdapat perburukan gejala
klinis selama masa pengobatan dan evaluasi, penderita
segera dianjurkan datang kembali tanpa menunggu
jadwal tersebut diatas.

B. Rawat Inap
Padapenderitarawatinap evaluasipengobatan
dilakukan setiap hari dengan pemeriksaan klinis dan
darah malaria hingga klinismembaik dan hasil
mikroskopisnegatif.Evaluasi pengobatandilanjutkan
pada harike7,14, 21 dan28 dengan pemeriksaan
klinisdansediaan darahsecara mikroskopis.

18 18
LAMPIRAN

Algoritme1.
Alur Penemuan Penderita Malaria

17 17
Algoritme2.
Tatalaksana Penderita Malaria

18 18
Algoritme3.
Penatalaksanaan Malaria Berat
diPelayanan Primer dan Sekunder

19 19
Algoritme4.
Penatalaksanaan Malaria Berat di RS Rujukan

20 20
Algoritme5.
Penatalaksanaan Malaria Serebral

21 21
Algoritme6.
Penatalaksanaan Malaria Berat dengan Gagal Nafas

22 22
Algoritme7.
Penatalaksanaan Malaria Berat dengan Gagal Ginjal

23 23
Algoritme8.
Penatalaksanaan Malaria Berat dengan Ikterus

24 24
Algoritme9.
Penatalaksanaan Malaria Berat dengan Anemia

25 25
Algoritme10.
Penatalaksanaan Malaria Berat dengan Black Water
Fever/Hemoglobinuri

26 26
Algoritme11.
Penatalaksanaan Malaria Berat dengan Hipoglikemia

27 27
Algoritme12.
Penatalaksanaan Malaria Berat dengan Koagulasi
Intravaskular Diseminata

28 28
Pengarah :1.Prof.Dr.IlhamOetama Marsis, SpOG
2.drg.VensyaSitohang,M.Epid

Koordinator:dr.ElviedaSariwati,M.Epid
Kontributor:1. Prof.IngeSutanto,M.Phil
2. Dr.AliSungkar, SpOG
3. dr. HusseinGassem,Sp.PD,KPTI
4. dr.DoniP.Wijisaksono,Sp.PD
5. dr.PaulHarijanto,Sp.PD
6. dr.AsepPurnama, SpPD
7. dr.YovitaHartantri,Sp.PD
8. dr.ErniJuwitaNelwan,Sp.PD
9. dr.Jeanne RiniP,SpA,PhD
10.dr.SuryadiT,Sp.A
11.dr.MulyaRahmaKaryanti,Sp.A(K)
12.dr.AyodhiaP,M.Ked(Ped),SpA,PhD
13.dr.DarmaImran,Sp.S(K)
14.dr.TonyLoho,SpPK
15.dr.JemfyNaswil
16.Prof.EmilianaTjitra,PhD
17.dr.FerdinandJLaihad,MPH
18.dr.RitaKusriastuti,MSc
19.dr.EndangSumiwi,MSc
20.dr.DewiNoviyanti
21.dr.MartiKusumaningsih,M.Kes

Editor :1.dr.IrianiSamad,MSc
2.dr.MinervaTheodora,MKM
3.dr.PrantiSriMulyani,MSc

29 29
30

Anda mungkin juga menyukai