Anda di halaman 1dari 48

Pertemuan 7

APBD
Bagian.1
Materi Kuliah Keuangan Daerah
Dosen: Murbanto Sinaga

Pengertian APBD
• APBD adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.

• APBD berisi daftar sistematis dan terperinci


tentang rencana penerimaan dan pengeluaran
Daerah selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31
Desember).

• APBD, Perubahan APBD (APBD-P), dan


Pertanggungjawaban APBD setiap tahun
ditetapkan dengan Perda.
Pengertian APBD..........2
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 2
• Semua penerimaan yang menjadi hak daerah
dan pengeluaran yang menjadi kewajiban
Daerah dalam suatu tahun anggaran harus
dimasukkan dalam APBD (Semua penerimaan
dan pengeluaran negara harus on budget,
tidak boleh off budget).

• Apabila terjadi surplus pada APBD maka surplus


penerimaan negara pada APBD tersebut dapat
digunakan untuk membiayai pengeluaran
Daerah pada tahun anggaran berikutnya.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 3


Pengertian APBD..........3
• APBD : wujud dari pengelolaan keuangan Daerah
dan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan
pendapatan Daerah dalam rangka;
1) Membiayai Pelaksanaan Kegiatan Pemerintahan
Daerah
2) Membiayai Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
Daerah,
3) Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Daerah,=>PDRB
4) Meningkatkan Pendapatan Daerah,
5) Mencapai Stabitas Perekonomian Daerah,
6) Menentukan Arah & Prioritas Pembangunan Daerah
Secara Umum.
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 4
Pengertian APBD..........4
• Seluruh penerimaan dan pengeluaran APBD ditampung
dalam satu rekening yang disebut rekening Bendaharawan
Umum Daerah (BUD) di bank pelaksana yang dihujuk
( biasanya di Bank Milik Daerah. Mis. Bank Sumut. Semua
penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah harus
dimasukkan dalam rekening tersebut.
• Pada saat pertanggungjawaban APBD, semua realisasi
penerimaan dan pengeluaran dalam rekening harus
dikonsolidasikan ke dalam rekening BUD.
• Semua penerimaan dan pengeluaran yang telah
dimasukkan dalam rekening BUD disebut penerimaan dan
pengeluaran “on budget”

APA FUNGSI APBD ?


* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 5
Fungsi –fungsi APBD :

1. Fungsi otorisasi,
2. Fungsi perencanaan,
3. Fungsi pengawasan,
4. Fungsi alokasi,
5. Fungsi distribusi,
6. Fungsi stabilisasi.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 6


Fungsi Alokasi

Fungsi Distribusi

Fungsi Stabilisasi

Fungsi
APBD Fungsi Otorisasi

Fungsi Perencanaan

Fungsi Pengawasan

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 7


1.Fungsi Otorisasi APBD
• Fungsi otorisasi : anggaran Daerah (APBD)
menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan
• Dengan Fungsi Otorisasi APBD maka
pembelanjaan & pendapatan yang dilakukan
oleh pemerintah daerah dalam satu tahun
anggaran dapat dipertanggungjawabkan
kepada rakyat melalui wakilnya di DPRD.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 8


2.Fungsi Perencanaan
• Fungsi perencanaan, artinya APBD menjadi pedoman
bagi Daerah untuk merencanakan kegiatan pada
tahun tersebut.
• Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan
sebelumnya, maka Daerah dapat membuat
rencanarencana untuk medukung pembelanjaan
tersebut.
– Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan
membangun proyek pembangunan Pasar Induk di
Tuntungan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah
Daerah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan
dan mendukung proyek Pasar Induk tersebut agar bisa
berjalan dengan lancar.
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 9
3.Fungsi Pengawasan
• Fungsi pengawasan, artinya APBD harus
menjadi pedoman untuk menilai apakah
kegiatan penyelenggaraan pemerintah Daerah
sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
• Dengan melihat APBD akan memudahkan bagi
rakyat untuk menilai apakah tindakan
pemerintah menggunakan uang Rakyat untuk
keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 10


4.Fungsi Alokasi
• Fungsi alokasi, APBD harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber
daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas
perekonomian Daerah.
• APBD berfungsi dalam hal penyediaan Barang Publik
(public goods). Barang Publik adalah barang-barang
yang tidak dapat disediakan oleh pihak produsen
swasta akibat terjadinya kegagalan pasar (market
failure)
• Pemerintah Daerah harus bisa menyediakan barang &
jasa publik tersebut yang dananya bersumber dari
APBD

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 11


• Contoh Barang Publik
– Pendidikan
– Pertahanan dan keamanan,
– Pembangunan jembatan, jalan raya,
– Gedung sekolah,
– Penyediaan fasilitas penerangan,

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 12


5.Fungsi Distribusi
• Fungsi distribusi, kebijakan anggaran Daerah (APBD)
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
• Pemerintah dengan instrumen APBD berperan dalam
mendistribusikan pendapatan dan kekayaan yang
diperoleh masyarakat dan negara melalui kebijakan
APBD yakni Kebijakan Pajak Daerah dan Kebijakan
Subsidi Daerah.
• Peran pemerintah Daerah melalui APBD dalam
kegiatan redistribusi pendapatan menjaga agar tidak
terjadi ketimpangan pendapatan yang terlalu dalam
diantara masyarakat miskin dengan masyarakat yang
kaya di suatu Daerah.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 13


• 1 Persen Warga Indonesia Kuasai Hampir 47 Persen
Kekayaan Nasional
• 1% penduduk Indonesia memiliki 59% lahan yang ada
di Indonesia
• Penduduk Indonesia 273 juta jiwa (2021)
• Kekayaan Indonesia ditaksir mencapai Rp 100 ribu
triliun
• Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)
Kementerian Keuangan mencatat, hingga saat ini
total aset negara mencapai Rp 10.467,53 triliun. Aset
ini meningkat hingga 65% dibandingkan posisi
terakhir di 2018 yang tercatat sebesar Rp 6.325,28
triliun.
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 14
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 15
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 16
• Rasio Gini atau Koefisien Gini adalah alat
mengukur derajat ketidakmerataan distribusi
penduduk.
• Ini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah
kurva pengeluaran kumulatif yang
membandingkan distribusi dari suatu variable
tertentu (misalnya pendapatan) dengan
distribusi uniform (seragam) yang mewakili
persentase kumulatif penduduk.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 17


* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 18
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 19
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 20
• Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS),
tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
Indonesia yang diukur menggunakan rasio gini
sebesar 0,384 pada Maret 2022

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 21


* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 22
5.Fungsi Distribusi ......2
• Koreksi terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan masyarakat didaerah dapat
dilakukan oleh pemerintah Daerah dengan cara:
– intervensi secara tidak langsung melalui penerapan
kebijakan pajak Daerah progresif
– intervensi secara langsung melalui pengalokasian pos
belanja APBD yang diperuntukkan bagi subsidi
langsung terhadap kelompok masyarakat miskin
( Bansos, Bantuan Keuangan untuk Daerah bawahan).

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 23


• APBD berfungsi dalam hal pemerataan
pendapatan dan pembangunan atau distribusi
pendapatan masyarakat di Daerah.
6.Fungsi Stabilisasi
• Fungsi stabilisasi : Fungsi APBD sbg alat
memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian. Daerah
• Stabilitas perekonomian Daerah dapat dilakukan
dengan cara menerapkan kebijakan ekonomi
yaitu : kebijakan fiskal (kebijakan anggaran)
• Tujuan penerapan kebijakan fiskal (APBD) adalah
untuk:
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 24
1. Mengurangi tingkat pengangguran,
2. Mendorong laju pertumbuhan ekonomi Daerah
APA PRINSIP PENYUSUNAN
APBD?
Prinsip Penyusunan APBD dilakukan dengan
cara :
1.Prinsip penyusunan APBD berdasarkan aspek
pendapatan (ada 3 aspek penting).
2.Prinsip penyusunan APBD berdasarkan aspek
pengeluaran (ada 3 aspek penting).

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 25


PRINSIP PENYUSUNAN APBD BERDASARKAN
ASPEK PENDAPATAN
• Tiga aspek penting prinsip penyusunan APBD,
berdasarkan aspek pendapatan, yaitu:
1. Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah
dan kecepatan penyetoran.
2. Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang
negara.
3. Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita
oleh Daerah dan penuntutan denda.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 26


PRINSIP PENYUSUNAN APBD BERDASARKAN
ASPEK PENGELUARAN
• Tiga aspek penting prinsip penyusunan APBD,
berdasarkan aspek pengeluaran, yaitu:
1. Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana
program atau kegiatan.
3. Semaksimal mungkin menggunakan hasil
produksi dalam negeri dengan memperhatikan
kemampuan atau potensi Daerah /nasional.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 27


* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 27

PRINSIP PENYUSUNAN APBD


1. APBD disusun sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan daerah;
2. APBD harus disusun secara tepat waktu sesuai tahapan dan
jadwal;
3. Penyusunan APBD dilakukan secara transparan, dimana
memudahkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan
akses informasi seluas-Iuasnya tentang APBD;
4. Penyusunan APBD harus melibatkan partisipasi masyarakat;
5. APBD harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;
6. Substansi APBD tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan daerah
lainnya.

APA AZAS PENYUSUNAN APBD ?


• APBD disusun dengan berdasarkan azas-azas
berikut :
1. Azas Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber
penerimaan Daerah
2. Azas Penghematan atau peningkatan efesiensi
dan produktivitas.
3. Azas Penajaman Prioritas pembangunan.
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 29
4. Azas Taat Hukum, Menitik beratkan pada
azasazas dan Peraturan perundang-undangan.
APA TAHAPAN APBD?

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 30


Tahapan- tahapan APBD
1.Tahap Penyusunan APBD
( Budgeting)
2.Tahap Pelaksanaan APBD
( Budget
Implementation )
3.Tahap Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 31


1.Tahap Penyusunan APBD

• Pemerintah Daerah mengajukan Rancangan


APBD dalam bentuk Perda tentang APBD
kepada DPRD.
• Setelah melalui pembahasan, DPRD
menetapkan Perda tentang APBD
selambatlambatnya 1 bulan sebelum tahun
anggaran dilaksanakan.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 32


2. Tahap Pelaksanaan APBD
• Setelah APBD ditetapkan dengan Perda, pelaksanaan APBD
dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah
( Perkada).
• Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun
anggaran, APBD dapat mengalami revisi/perubahan.
• Untuk melakukan revisi APBD, Pemerintah Daerah harus
mengajukan Ranperda Perubahan APBD ( APBD-P) untuk
mendapatkan persetujuan DPRD.
• Perubahan APBD (APBD-P) dilakukan paling lambat akhir
September, setelah pembahasan dengan Panitia Anggaran DPRD.
• Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam),
Pemerintah Daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum
tersedia anggarannya di APBD.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 33


3.Tahap Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
• Selambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran
berakhir, Ka.Daerah menyampaikan Ranperda
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD kepada DPRD
• Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
berupa Laporan keuangan pelaksanaan APBD
yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa
Keuangan

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 34


Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Gubernur / Bupati / Walikota

1
5
4

Laporan Keuangan
(unaudited) Raperda LPJ
(Lap. Keuangan)
2 31 Maret
Laporan 30 Juni
Keuangan 6
BPK (audited)
Audit (2 bulan) DPRD
3

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 35


Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD - SKPD

Bentuk dan Isi Laporan


Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
disusun dan disajikan sesuai
Standar Akuntansi Pemerintahan

Laporan Realisasi APBD


Neraca
Catatan atas Laporan Keuangan

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 36


BAGAIMANA STRUKTUR DAN
FORMAT APBD ?
Struktur APBN
• Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang saat ini berlaku di Indonesia
saat ini adalah:
I. Anggaran Pendapatan Daerah,
II. Anggaran Belanja Daerah,
III. Pembiayaan

Format APBD
• Format APBD adalah : I-Account
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 37
STRUKTUR & FORMAT APBD
Pendapatan Daerah dan Hibah
▪ Pendapatan Daerah
▪ Hibah

-
Belanja Daerah
▪ Belanja Rutin ▪
Belanja Pembangunan

=
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 38
Surplus/Defisit APBD

Pembiayaan Defisit

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 39


STRUKTUR APBD
■ PENDAPATAN XXX
■ BELANJA XXX
■ Belanja Tidak Langsung
■ Belanja Langsung (-)
xxx xxx
Surplus/(Defisit) XXX
■ PEMBIAYAAN
■ Penerimaan
xxx
■ Pengeluaran
xxx (-)
Pembiayaan Neto XXX (-)

SILPA Tahun Berjalan XXX

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga


STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan:
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:
1. Hibah
2. Dana Darurat
3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya
4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 41
5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya

STRUKTUR BELANJA APBD


A. Belanja Tidak Langsung:
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Bunga
3. Belanja Subsidi
4. Belanja Hibah
5. Belanja Bantuan Sosial
6. Belanja Bagi Hasil
7. Bantuan Keuangan
8. Belanja Tak Terduga B. Belanja Langsung:
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang dan Jasa
3. Belanja Modal

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 42


STRUKTUR PEMBIAYAAN APBD
A. Penerimaan Pembiayaan:
1. Selisih Lebih Perhitungan (SiLPA) Anggaran Tahun Sebelumnya
2. Pencairan Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman B. Pengeluaran
Pembiayaan:
1. Pembentukan Dana Cadangan
2. Penyertaan Modal pemerintah Daerah
3. Pembayaran Utang Pokok
4. Pemberian Pinjaman
Pembiayaan Neto (A – B)
Darimana Sumber-sumber Penerimaan Daerah ?

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 43


Sumber-sumber Penerimaan Daerah :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Dana Perimbangan
3. Pendapatan lain-lain yang sah, seperti hibah
dan dana darurat
f. PENGELUARAN-PENGELUARAN DAERAH :

Pengeluaran-pengeluaran Daerah (APBD) adalah:

A. Pengeluaran Rutin

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 44


Pengeluaran Rutin adalah pengeluaran yang dilakukan
oleh pemerintah daerah guna penyelenggaraan
sehari-hari.
A. Pengeluaran Pembangunan
Pengeluaran Pembangunan adalah segala bentuk
pengeluaran keuangan daerah untuk keperluan
pembangunan daerah baik fisik maupun nonfisik.
Penerimaan Daerah :
A. Penerimaan Rutin : pendapatan yang didapat guna
penyelenggaraan pemerintah sehari-hari.
B. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber pada
penerimaan APBN yang dialokasikan kepada daerah
untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka
melaksanakan desentralisasi.
* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 45
1) DAK :dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan
tertentu.
2) DAU : dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi. 3) DOK & Dana
Penyesuaian

JENIS APBD
1. APBD defisit adalah anggaran yang dipakai jika
pengeluaran pemerintah diperkirakan lebih besar daripada
pendapatan.
2. APBD surplus adalah anggaran yang dipakai jika
penerimaan diperkirakan lebih besar daripada
pengeluaran.

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 46


3. APBD balance/seimbang adalah anggaran yang dipakai
jika pendapatan Daerah diperkirakan sama dengan
pengeluaran Daerah.
4. APBD Berimbang Dinamis adalah anggaran dimana
penerimaan dan pengeluaran sama akan tetapi setiap
tahunnya mengalami peningkatan

Apa Pengaruh APBD terhadap


perekonomian masyarakat Daerah?
Pengaruh APBD terhadap perekonomian
masyarakat Daerah
1.Perekonomian daerah stabil dan terjaga
2.Mendorong masyarakat berinvestasi

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 47


3.Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah
dengan mengikutsertakan peran masyarakat
4.Memberikan keyakinan masyarakat terhadap
kinerja PEMDA
TO BE CONTINUED

* 5. APBD - Bagian 1 - Murbanto Sinaga 48

Anda mungkin juga menyukai