Anda di halaman 1dari 14

TRANSFORMASI DIGITAL UKM

MENDUKUNG PARIWISATA
SUMATERA SELATAN
By
Ir. S. A. Supriono
(SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN)
TRANSFORMASI DIGITAL

Transformasi digital adalah penggunaan


teknologi untuk mentransformasi proses
analog menjadi digital
Momentum pandemi Covid-19 telah
mengubah gaya hidup dengan semakin
meningkatnya pemanfaatan digital ekonomi.

Online
Offline

Masa pandemi maupun next pandemi telah


mengubah secara struktural cara kerja, cara
beraktivitas, berkonsumsi, dan bertransaksi
yang sebelumnya offline dengan kontak fisik
menjadi lebih banyak ke online dan digital.
Pemanfaatan ekonomi digital menjadi bagian yang
tak terpisahkan dalam proses bisnis Usaha Kecil
Menengah (UKM) dan Ekonomi Kreatif.

Digitalisasi UKM adalah upaya mengubah


para pelaku usaha kecil dan menengah dalam
memasarkan dan menjual produknya melalui
pemanfaatan teknologi.

Minimal setiap UKM didorong memiliki satu kontak


whatsapp, satu media sosial mainstream, satu google
business/maps, dan 1 e-commerce mainstream.
MANFAAT Digitalisasi UKM thd bisnis (dari sisi efisiensi proses, konsistensi, dan kualitas
bisnis) di antaranya:
• Mengintegrasikan dokumen atau file konvensional ke dalam bentuk digital,
menghilangkan redundansi dan memperpendek rantai komunikasi.
• Meningkatkan dan memfasilitasi pertukaran informasi yang lebih baik.
• Membantu dalam menyediakan layanan pelanggan di mana saja di dunia.
• Memudahkan kegiatan distribusi pekerjaan dan pengawasan.
• Mengurangi biaya operasional.
• Mencegah kesalahan manusia.
• Manfaatkan analitik dan data pengguna.
• Meningkatkan kelangsungan pertumbuhan bisnis.
Gejala-gejala transformasi di Indonesia
seperti Toko konvensional yang ada sudah
mulai tergantikan dengan model bisnis
marketplace.
Bentuk Transformasi Digital bagi UMKM dan
Ekonomi Kreatif :
1. Digital marketing
- Periklanan online
- Iklan televisi/radio
- Billboard elektronik
2. E-commerce
- Shopee
- Tokopedia
- Lazada
Peluang Menangkap Pasar Secara Digital / Online

Mengapa Menggunakan Internet ??


1. Komunikasi (29,3%)
2. Sosial Media 24,7%)
3. Akses Layanan Publik (13,6%)
4. Hiburan (9,7%)
5. Games (7,6%)
6. Belanja Online (4,8%)

1. Produk fashion dan kecantikan (25%)


2. Produk rumah tangga (6,5%)
3. Produk elektronik (6,4%)
4. Tiket (4,4%)
Pengguna Desktop (PC) : 9,5% Pengguna Laptop/Tablet: 19,7%

1. Shopee (27,4%)
Pengguna Smartphone / 2. Lazada(14,2%)
Handphone : 95,4% 3. Tokopedia (5,2%)
4. Bukalapak (3,%)
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan
UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta
dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07%
atau senilai Rp 8.573,89 triliun.
90% lapangan kerja di Indonesia berada di
sektor UMKM, dan 70% dari pelaku pariwisata
dan ekonomi kreatif adalah UMKM.

Produk Domestik Bruto (PDB) pariwisata Indonesia


berada di angka 4,2% pada 2021 dan diprediksi
tumbuh menjadi 4,3% di tahun 2022
Ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor
penyumbang angka produk domestik bruto (PDB)
nasional dengan nilai kontribusi 7,8%. Jumlah
tersebut ditopang oleh tiga subsektor utama yakni
kuliner, fesyen, dan kriya.
Strategi Ekonomi Kreatif Sumatera Selatan

Pengembangan
Ekonomi • Rencana Induk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Selatan 2022 -2032;
• Kebijakan berbasis riset untuk pengembangan ekraf dengan membangun “big data”
Kreatif Sumsel subsector ekonomi kreatif, direktori data, dan pusat unggulan ekraf;
• Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku ekraf baik pembinaan jangka
bagi Pelaku Panjang maupun pelatihan capacity building per subsector ekraf;
UMKM • Fasilitasi kemudahan dalam mendapatkan modal bagi pelaku ekraf;
• Perluasan, ketersediaan dan kualitas infrastruktur fisik serta Teknologi Informasi
Komunikasi;
• Peningkatan pemasaran produk kreatif secara nasional dan internasional;
• Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan standarisasi ekraf;
• Perluasan hubungan antarlembaga dan wilayah dengan membangun kesepakatan
pentahelix dalam ekosistem ekraf baik dalam maupun luar negeri.
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF (pelaku UKM)
SEBAGAI PENGGERAK SEKTOR WISATA

E Media Wisatawan
Sektor UMKM L IN Promosi/Pemasaran dan
ON
Penjualan melalui media
OFFLINE online WISATA EKONOMI KREATIF
ragam kesenian budaya, pameran
1. Something to
produk lokal, pameran kuliner, dan
see
perlombaan
Wisatawan berlaku sebagai
2. Something to konsumen aktif, tidak hanya melihat
do atraksi dan membeli souvenir tapi
ikut serta dalam atraksi.
Pelaku UKM Ekonomi Kreatif
Souvenir, kuliner, kriya, fashion
Platfotm Digital 3. Something to Teh, Kopi, Kuduk / senjata
Sumatera Selatan Platfotm Digital buy tradisional, Ayaman Rotan, Buah
UKM Salak, Handicraft atau Memorabilia
(Promosi)
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan telah
menciptakan Aplikasi GIWANG Sumsel yaitu aplikasi yang
berisi informasi pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif.

Aplikasi GIWANG Sumsel tidak hanya


berisi informasi pariwisata dan budaya
namun juga mengakomodir Ekonomi
Kreatif bagi pelaku UMKM di Sumsel
Terdapat 12 sektor Ekonomi Kreatif yaitu
: Kuliner, Fotografi, Kriya, Film, Desain
Komunikasi Visual, Aplikasi, Arsitektur,
Desain Interior, Musik, Seni Rupa, Desain
Produk, Fashion
Aplikasi Giwang mempromosikan tempat kuliner dan
ekraf di 17 Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan yang
membantu memudahkan wisatawan dalam mencari
makanan, minuman dan produk ekraf seperti
kriya/cindera mata, oleh-oleh, fesyen pakaian
(jumputan/songket) khas Sumatera Selatan serta
membantu pelaku UMKM untuk mempromosikan dan
memasarkan produknya
(terdata 136 pelaku UMKM Ekraf dalam Aplikas Giwang)

Untuk saat ini belum dapat melakukan


transaksi online melalui aplikasi Giwang
namun kedepannya akan transactional
marketing menjadi marketplace sehingga
pelaku UMKM di sektor Ekonomi Kreatif
dapat langsung menjual produk mereka
dalam aplikasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai