Anda di halaman 1dari 32

PERANCANGAN ANIMASI 3D SEBAGAI MEDIA PROMOSI

CESTER COFFEE YOGYAKARTA

MUHAMMAD RIDHO MATIN

Email:Ridhomaatin21@gmail.com

Ahmad Khoirul Anwar, Yudi Wibowo

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Universitas Sahid Surakarta

RINGKASAN
Animasi merupakan gambar bergerak, yang saat ini sudah banyak memanfaatkan komputerisasi
dalam proses penciptaanya. Animasi memiliki beragam jenis, walaupun demikian, semua jenis dari
animasi tersebut dapat digunakan sebagai media promosi. media promosi tidak hanya melalui
media cetak , dan elektronik saja. Akan tetapi media animasi juga merupakan media yang paling
populer saat ini. Semakin banyaknya kompetitor, pasti akan mempengaruhi kualitas media
promosinya. Latar belakang dibuatnya animasi Cester Coffee Yogyakarta yang sedang membangun
usaha dalam bidang kopi dan minuman tentu memerlukan media promosi sebagai media periklanan
untuk menarik para pelanggan agar mau berkunjung ke Coffee shop tersebut. Bertempat di wilayah
Yogyakarta yang memiliki persaingan dagang yang ketat serta kompetitif dalam bidang kuliner
membuat Cester Coffee Yogyakarta perlu menonjolkan keistimewaannya yang dapat diwujudkan
dalam bentuk media periklanan agar para pengunjung mendatangi coffee shop tersebut dan juga
mampu bersaing dan tidak kalah bersaing dengan Coffee shop lainnya. Metode perancangan yang
digunakan dalam perancangan ini adalah kualitatif dengan melakukan pengumpulan data ke lokasi
perusahaan dan mewawancarai pemilik perusahaan Tujuan dibuatnya Media promosi animasi
Cester Coffee Yogyakarta dirancang sesuai dengan Ciri khas dari Coffee shop dari cester coffee.
Hasil perancangan ini adalah animasi 3D yang sehingga menghasilkan animasi yang memiliki
pesan yang kuat serta dapat diaplikasikan ke media digital melalui beberapa media sosial

Kata Kunci: Media promosi, Animasi, Coffee shop

ABSTRACT
Animation is a moving image, which currently uses a lot of computerization in the manufacturing
process. Animation has various types, however, all types of animation can be used as promotional
media. Media promotion is not only through print media, and electronic only. However, animation
media is also the most popular media today. The more competition, it will definitely affect the
quality of the promotional media. The background for the animation for Cester Coffee Yogyakarta,
which is building a business in the coffee and beverage sector, certainly requires promotional media
as an advertising medium to attract customers to visit the coffee shop. Located in the Yogyakarta
area, which has tight trade competition and is competitive in the culinary field, Cester Coffee
Yogyakarta needs to highlight its features which can be realized in the form of advertising media so
that visitors come to the coffee shop and are also able to compete and not be outdone by other coffee
shops. The design method used in this design is qualitative by collecting data to the location of the
company and interviewing the owner of the company. The purpose of the Cester Coffee Yogyakarta
animation promotion media is designed according to the characteristics of the coffee shop from
cester coffee. The result of this design is a 3D animation that produces animation that has a strong
message and can be applied to digital media through several social media.
Keywords: Promotion media, animation, coffee shop

1
A. Latar Belakang Indonesia dan dengan provinsi di

Yogyakarta sebagai salah satu Pulau Jawa. Provinsi ini termasuk

kota besar di Indonesia termasuk memiliki luas daerah yang kecil dan

salah satu tujuan utama wisata di wilayah administarasinya yang tidak

Indonesia. Pariwisata merupakan begitu banyak.

sektor yang penting dalam


Yogyakarta memiliki berbagai
mendukung pertumbuhan. ekonomi
predikat yang disandangnya, antara
yang sangat cepat dalam
lain sebagai kota wisata, kota pelajar,
menyediakan lapangan pekerjaan.
kota budaya, bahkan sampai pada
Pariwisata. juga sebagai
sebutan sebagai kota kuliner ini
pengembangan sosial budaya dan
seakan sudah menjadi magnet
mempromosikan citra bangsa di luar
tersendiri bagi para wisatawan untuk
negeri.
berkunjung.

. Yogyakarta adalah salah satu


Potensi wisata yang menarik
provinsi terkecil yang berada di pulau
untuk dikembangkan dan menjadi
Jawa dengan luas daerah sekitar
agenda bagi pemerintah setempat
3.185,80 km2 dan letak geografis
yaitu wisata kuliner. Wisata jenis ini
diposisi 8º 30′ – 7º 20′ Lintang
memiliki potensi dan dapat dijadikan
Selatan, dan 109º 40′ – 111º 0′ Bujur
sebagai daya tarik wisata. Wisata
Timur. Dengan populasi penduduk
kuliner sangat berbeda dengan
sekitar 4,5 juta orang. Apabila

dibandingkan provinsi lainnya di

2
Wisata umumnya, karena

wisata ini lebih mengunggulkan

makanan, kepuasan rasa dan

kekhasan suatu makanan atau sajian.

Dari uraian di atas, dapat


sebagian orang yang ingin memasuki
diketahui bahwa potensi wisata
sektor usaha ini. Hal ini bisa dilihat
kuliner sebagai daya tarik wisata
dari perkembangan coffee shop yang
baru.\sehingga wisata kuliner masih
menjamur di berbagai kota besar
sangat perlu perhatian dan
Indonesia. Jenis usaha ini sangat
pengembangan dari pemerintah
strategis untuk dikembangkan, karena
maupun pihak-pihak pengelola yang
untuk modal usaha coffee shop tidak
berada dibidang tersebut. Baik dari
terlalu besar dan relatif mudah untuk
segi sarana, pelayanan,
dijalankannya.
pengembangan, dan promosinya
Selain itu, komoditas kopi di
terhadap wisatawan
Indonesia menjadi komoditas
Sektor usaha kecil menengah
pendukung perekonomian Indonesia.
merupakan salah satu pilar dan
Faktor utamanya adalah Indonesia
strategis dalam proses pembangunan
salah satu negara yang merupakan
perekonomian masyarakat.
penghasil dan pengekspor biji kopi
Perkembangan sektor ini
terbesar di dunia. Fakta ini
mendapatkan antusias tersendiri dari
merupakan salah satu faktor utama

3
yang mendorong perkembangan pecinta klub sepakbola. Bagi sebagian

coffee shopi. pecinta kopi, menikmati secangkir

Hal pendukung utama lainnya kopi merupakan hal yang biasa

adalah kegiatan ngopi (berkumpul dilakukan untuk melepaskan

bersama teman, saudara, atau kolega, kepenatan.

sambil menikmati sajian kopi) di Perkembangan kedai kopi

coffee shop yang tidak bisa lepas dari modern ini dapat terlihat di pusat-

kebiasaan konsumen, di mana setiap pusat perkotaan karena penduduk

individu menghabiskan waktu perkotaan memiliki sikap konsumtif

mereka di coffee shop dengan yang lebih tinggi dibandingkan

berbagai kebiasaan yang dilakukan dengan penduduk pedesaan.

(Panggabean, 2019, h. 8). Kebutuhan konsumen terhadap

Berangkat dari berbagai fakta makanan, kepraktisan, dan adanya

yang ada, kebiasaan perilaku ini tidak sikap konsumtif pada saat ini,

bisa dipandang sebelah mata. Lebih menyebabkan muncul dan

dari itu, kebiasaan ngopi ini sudah berkembangnya kafe atau coffee shop

menjadi gaya hidup yang selalu yang menyediakan kebutuhan pangan

melekat pada masyarakat Indonesia penduduk secara praktis. Banyak

Komunitas lifestyle tersebut telah pengusaha coffee shop yang

melahirkan sebuah subkultur baru, menyadari peluang bisnis ini di Kota

yaitu komunitas coffee shop, seperti Yogyakarta.

komunitas pemusik, komunitas Hal tersebut mengakibatkan

organisasi mahasiswa, dan komunitas peningkatan jumlah coffee shop di

4
Yogyakarta. Jenis restoran yang perkembangan gelombang tersebut,

menjadikan kopi sebagai menu utama khususnya di Jogja dan Jawa Tengah

dan memberikan suasana informal (Jateng).

dengan pelayanan yang cepat adalah


First wave atau gelombang
coffeeshop. Berbagai macam
pertama di Jogja dan Jateng dimulai
coffeeshop modern dapat kita
dengan munculnya beberapa
temukan di berbagai pusat
pelopor brand kopi yang
perbelanjaan atau lokasi tertentu di
memproduksi kopi bubuk. Kami
Yogyakarta.
memberikan satu contohnya yaitu
Kopi merupakan salah satu
Kopi Kapal Api (sejak tahun 1927)
komoditas yang tua dan
dan nama besar tersebut sebagian
masih exist hingga saat ini. Di
besar masih berjaya mempertahankan
Indonesia, kopi mudah tumbuh
posisi mereka sebagai penghasil
dengan baik hingga menjadikannya 5
bubuk kopi terbaik di Indonesia saat
besar komoditas ekspor. Dengan
itu. Produknya pun masih ada dan
berkembangnya industri kopi,
mudah ditemui hingga sekarang.
membuatnya terus berevolusi dengan
Untuk munculnya first wave
berbagai inovasinya. Namun tidak
independent di Jogja dan Jawa
banyak orang awam sadari bahwa
Tengah, mungkin bisa kita kenal dari
perkembangan industri kopi ini
budaya masyarakat kita kala itu, yaitu
terbagi dalam beberapa gelombang
Kopi Tubruk. Namun kala itu
dengan ciri khasnya masing-masing.
masyarakat menemukan ide untuk
Kali ini kami akan bahas
membuat Kopi Areng atau biasa

5
disebut Kopi Joss, dimana saat itu seperti Frappucino ataupun

berdiri Angkringan Lek Man (sejak olahan kopi dengan metode susunya

tahun 1950). (Latte). Brand lokal Indonesia pun

mulai mengikuti Langkah Starbuck.


Berlanjut ke second wave
Salah satunya adalah ExCelso yang
cafe di Jogja & Jateng yang diawali
masih satu grup dengan kopi Kapal
dengan masuknya Starbucks dari
Api, yang dibuka era 90an.
Amerika Sajian kopinya yang cepat

dan berkualitas serta penyajian Untuk contoh di Jogja dan

kopi espresso (espresso machine Jateng dimulai adanya Kedai Kopi

method) yang makin diterima oleh Espresso bar (sudah tutup), yang

penikmat kopi. Bisa dibilang, adanya berjaya waktu itu, kemudian Rumah

Starbucks cukup mengubah budaya Kopi (sekarang Prada Kopi),

‘ngopi’ di Indonesia karena Blackbone coffee (dulunya District

produknya yang sangat berbeda, Coffee), dan lain-lain. Di Jogja

dimana Starbucks menjual variasi khususnya diikuti kedai-kedai kopi

kopi susu dengan berbagi flavour. lainnya yang bermunculan antara

Budaya minum kopi juga mulai dekade setelah tahun 1995 sampai

berubah dari yang awalnya hanya dengan 2000-an.

rumah atau kantor berpindah Setelah second wave, kemudian

ke coffee shop. Kemudian fase ini diikuti third wave yang terjadi di

mulai muncul variasi baru dalam Jogja & Jateng . Kopi Indonesia

minuman kopi, makin bersinar ketika memasuki

fase Third Wave Coffee karena di

6
gelombang ini, penikmat kopi tidak Nilai tersebut diraih dengan

hanya menikmati kopi, namun juga melakukan proses pengolahan terbaik

mulai tertarik untuk mengulik kopi dari biji kopi dari petani

hingga ke hulu. Di Jogja dan Jateng hingga roastery. Trend Specialty

sendiri mulai banyak kedai kopi yang Coffee pun disikapi pebisnis kopi

membangun informasi dan edukasi, dengan melakukan kerja sama baik

yang mengandung ‘coffee cultural dan dekat dengan para petani.

experience‘ terhadap penikmat kopi. Komunikasi yang baik antar pelaku

Inilah fase kopi untuk diapresiasi’. usaha di industri kopi pun menjadi

kunci keberhasilan specialty coffee.


Gelombang ini juga
Dengan pesatnya
memunculkan istilah ‘Single Origin‘
perkembangan industri kopi ini
yaitu kopi yang memiliki identitas
memaksa para pelaku usaha kopi
unik berdasarkan karakter salah satu
untuk terus melakukan inovasinya.
daerah ataupun kebun, misalnya
Tidak hanya produk jadinya, namun
seperti Kopi Sipirok, Bali Kintamani,
dari proses pasca panen hingga
Kopi Toraja, Flores Manggarai, Aceh
hasil roasting pun juga memerlukan
Gayo, Kopi Ciwidey, Kopi
inovasi dan terobosan yang bisa
Temanggung dan masih banyak lagi.
mendobrak pasar.Menjamurnya kedai
Kemudian tercetus sebutan ‘Specialty
kopi, membuktikan pertumbuhan
Coffee‘ yaitu biji kopi dengan nilai di
industri hotel, restoran dan kafe
atas 80 dari 100 menurut SCAA
(horeka) yang kian pesat di Jogja.
(Specialty Coffee Association of
Potensi bisnis kedai kopi di Jogja
America).

7
sangat tinggi, melihat peluang bisnis Yogyakarta .Coffee shop yang

ini, Ralali.com bekerja sama dengan terletak di Gg. Megatruh No.22,

Simetri Coffee Roasters Jogja dengan Karang Wuni, Caturtunggal, Kec.

mengadakan workshop bertajuk Coff Depok, Kabupaten Sleman, Daerah

ee Journer, How too Start Business Istimewa Yogyakarta ini menyajikan

Coffee Shop in Yogyakarta. coffee dan makanan ringan seperti

Pada 2017, jumlah kedai kopi di French fries dan beberapa dessert.

Jogja dan sekitarnya telah mencapai Cester Coffee Yogyakarta

angka 1.200 kedai. Angka ini jauh mengusung konsep small space big

lebih tinggi dari kota-kota besar ideas.

terdekat seperti Semarang yang


Coffee shop ini dibuat semi-
kurang lebih sekitar 700 kedai kopi
outdoor Meja kursi yang disediakan
dan Solo yang hanya 400 kedai Kopi.
sama seperti meja kursi pada kafe,
Ranu menambahkan hal ini tak lepas
jarak antara meja satu dengan meja
dari perkembangan teknologi digital
lainnya yang berdekatan , dan
dalam mempromosikan sekaligus
ketersediaan wifi yang cukup cepat,
menjalankan bisnis kedai kopi
membuat Cester Coffee Yogyakarta
(sumber:https://cophenmagazine.com
sangat nyaman jika digunakan untuk
/2020/08/13/perkembangan-industri-
berkumpul dengan jangka waktu yang
kopi-jogja-dan-jateng/) .
cukup lama. Fasilitas di Cester Coffee
Salah satu Coffee shop yang baru
Yogyakarta ini juga tergolong cukup
berdiri pada tahun 2020 di
lengkap dan cukup nyaman dengan
Yogyakarta adalah Cester Coffee
fasilitas seperti WiFi, kamar mandi,

8
Ac serta smoking area. di dalam untuk menginformasikan serta

ruangan membuat para pengunjung mempengaruhi target konsumen

bisa merasa betah dan berlama lama untuk akhirnya membeli produk.

di dalam coffee shop ini pelayanan Promosi penting untuk dilakukan agar

yang ramah serta cepat menjadi calon konsumen tertarik untuk

keunggulan coffee shop ini. melakukan pembelian produk barang

atau jasa yang ditawarkan. .


Tempat ini juga menyediakan

tumbler minuman untuk para Melihat kondisi Cester coffee

pengunjung khusus di Cester Coffee yang masih belum memiliki media

Yogyakarta shop ini .Cester Coffee promosi yang cocok , maka

Yogyakarta juga menyediakan Novel diperlukan media promosi yang

serta beberapa komik yang bias di cocok dengan segmentasi yaitu

baca oleh para pengunjung. masyarakat luas khususnya para anak

muda dari umur 18 keatas yang


Di balik tempatnya yang asik
menyukai Kopi.Perancangan animasi
serta nyaman di buat berkumpul ,
seperti memilih jenis style animasi ,
ternyata masih ada kendala yang
warna, dan jenis animasi yang
dihadapi Cester Coffee Yogyakarta
menarik agar mampu diingat dan
Salah satu kendala ini adalah di
melekat di pikiran masyarakat.
bidang promosi kenapa coffee shop

ini memerlukan promosi?. Hal ini dikrenakan Cester

Dikarenakan Dalam bisnis, promosi Coffee Yogyakarta memiliki target

adalah sebuah strategi yang dilakukan market anak muda yang pada

9
umumnya anak muda memiliki animasi dan para anak muda serta

ketertarikan pada animasi dan style ini juga sangat cocok untuk

menyukai kopi. Banyak orang yang media komersial seperti iklan dan

menyukai animasi cenderung lainnya.

memiliki jiwa sosial yang lebih baik. Animasi berasal dari bahasa

Alasannya, karena animasi memiliki latin yaitu anima yang berarti jiwa,

nilai kejujuran, kepolosan, pelajaran atau hidup. Animasi merupakan

saling berbagi, juga kasih sayang. sebuah teknik menampilkan gambar

Dengan cara ini setiap orang yang lebih dari satu, setiap gambar

diingatkan bahwa mereka hidup saling berhubungan satu sama lainnya

bersama orang lain yang menuntut dan diperlihatkan secara berurutan

adanya toleransi antar sesama ( sehingga penonton yang

sumber https://kumparan.com/berita- menyaksikan mengalami sebuah ilusi

update/manfaat-nonton-film-anime- pada gambar yang di tampilkan,

untuk-orang-dewasa- layaknya membuat sebuah objek mati

1u7xcWn0hSW/full) menjadi seperti hidup. Secara umum

Perancangan Animasi Cester ilusi gerakan adalah suatu yang

Coffee Yogyakarta sudah terpetakan dideteksi secara visual oleh mata

dengan adanya target market yang penonton tidak harus perubahan

jelas dengan menggunakan animasi posisi, namun perubahan warna juga

dengan style lowpoly yang sedang dapat dikatakan sebagai animasi

trend serta banyak diminati oleh Berdasarkan penjelasan di atas

orang orang khususnya penyuka maka tujuan perancangan ini adalah

10
mempromosikan Cester Coffee perancangan tugas akhir ini

Yogyakarta melalui karya animasi 3D dapat dirumuskan sebagai

Yogyakarta untuk tugas akhir berikut:

berjudul “Perancangan Animasi 3D 1. Merancang konsep promosi

Sebagai Media Promosi Cester animasi yang sesuai dengan

Coffee Yogyakarta ”. identitas dari Cester Coffee

Yogyakarta
Untuk memperjelas
2. Merancang media promosi
permasalahan dalam tugas akhir ini,
animasi serta media
maka perlu adanya suatu perumusan
pendukung dari Cester Coffee
masalah. Masalah pada perancangan
Yogyakarta
tugas akhir ini dapat dirumuskan
Adapun manfaat dari penyusunan
sebagai berikut:
Laporan tugas akhir ini adalah
1. Bagaimana konsep
sebagai berikut:
perancangan animasi yang
1. Bagi Perancang
sesuai dengan Coffee shop
a. Mengetahui, memahami,
cester coffee Yogyakarta?
menambah wawasan,
2. Bagaimana merancang animasi
pengetahuan, dan keterampilan
sebagai media promosi cester
sebagai designer
coffee Yogyakarta?
b. Mengomunikasikan berbagai
Untuk memperjelas perancangan
pemikiran pada khalayak
dalam tugas akhir ini, maka
umum melalui karya yang
perlu adanya suatu tujuan
dihasilkan.
perancangan. Tujuan pada

11
c. Menganalisis dan mengolah untuk mengenalkan Cester

data untuk dijadikan dasar Coffee Yogyakarta kepada

dalam menyusun konsep masyarakat.

perancangan. 4. Bagi Masyarakat

2. Bagi Akademik a. Menambah wawasan

a. Sebagai informasi bagi masyarakat mengenai wisata

mahasiswa bahwa terdapat kopi di Yogyakarta

tugas akhir dengan tema Media b. Memberikan berbagai

Promosi tentang sebuah informasi tentang Cester

perusahaan coffee shop di Coffee Yogyakarta

Yogyakarta 1. Tinjauan Pustaka

b. Sebagai bahan referensi, Sebuah kegiatan perancangan

acuan, dan evaluasi mahasiswa umumnya diawali dalam perancangan

lain yang hendak mengerjakan tugas akhir ini Perancang menggali

tugas akhir dengan tema informasi dari penelitian-penelitian

serupa. sebelumnya sabagai bahan

3. Bagi Pihak Cester Coffee perbandingan, baik mengenai

Yogyakarta kekurangan maupun kelebihan yang

a. Memberikan media promosi sudah ada. Selain itu, Perancang juga

bagi Cester Coffee Yogyakarta menggali informasi dari buku, jurnal,

b. Memiliki media promosi yang dan tugas akhir dalam rangka

tepat, benar, dan ideal melalui mendapatkan suatu informasi yang

konsep perancangan visual ada sebelumnya tentang teori yang

12
berkaitan dengan judul yang kepariwisataan di tempat Yogyakarta

digunakan untuk memperoleh terutama pertumbuhan pariwisata dari

landasan teori ilmiah tahun ketahun serta perilaku

wisatawannya. (Ratna Roostika,2012:


Jurnal berjudul “Citra Merek
41)
Tujuan Wisata Dan Perilaku

Wisatawan: Yogyakarta Sebagai Buku berjudul” dari ITB untuk

Daerah Tujuan Wisata” oleh Ratna indonesia: biorefinery kopi dari

Roostika dari Universitas kebun ke kafe” oleh Dr. M. Yusuf

Abduh yang memuat data tentang


Pembangunan Nasional
berbagai informasi tentang kopi
Veteran Yogyakarta yang memuat
seperti jenis kopi, pasar kopi, sampai
data Tujuan Wisata Dan Perilaku
pengolahan kopinya. ((Tahun 2018))
Wisatawan di Yogyakarta seperti data

pertumbuhan pariwisata di Jurnal ini bermanfaat untuk

Yogyakarta dari tahun ketahun, tugas akhir berjudul.” Perancangan

tempat tempat yang sering di Animasi 3D Sebagai Media Promosi

kunjungi serta citra dari kota Cester Coffee Yogyakarta “ karena di

Yogyakarta. Di mata masyarakat. dalam tugas akhir ini akan membahas

Jurnal ini bermanfaat untuk tugas tentang informasi seputar jenis jenis

akhir berjudul.” Perancangan kopi,serta pengolahannnya kopi

Animasi 3D Sebagai Media Promosi terutama ke prilaku konsumen

Cester Coffee Yogyakarta “ karena di terhadap minuman kopi (Dr. M.

dalam tugas akhir ini akan membahas Yusuf Abduh ,2018: 4-12)

tentang informasi seputar

13
Jurnal berjudul” Rancangan animasi 2d,jenis animasi, sampai

Video Media Promosi Berbasis pasca produksi animasi. ( Tahun

Motion Graphic 2d Untuk 2017. Karena di dalam buku ini

Meningkatkan Jumlah Mahasiswa membahas tentang teknis animasi dari

Universitas Widyagama Malang” style hingga produksinya.

yang menjelaskan tentang motion

graphic sebagai media promosi.

Disini juga ditampilkan informasi

seperti proses pra produksi Animasi

sampai ke produksinyaPerancangan

Animasi 3D Sebagai Media Promosi

Cester Coffee Yogyakarta “ karena di

dalam tugas akhir ini akan membahas

tentang informasi seputar cara

merancang animasi dan motion

graphic sebagai media promosi . (Ria

Diajeng Anita dan Fitri Marisa, 2017:

1-2)

Buku berjudul”Animasi 2D”

oleh Partono Soenyoto disini

dijelaskan mengenai informasi seperti

perancangan animasi, prinsip dasar

animasi,metode animasi,kategori

14
G. Metode Perancangan

Gambar 1 metode perancangan

Gambar 2 metode perancangan

15

Gambar 3 metode perancangan


1. Development animasi benar-benar dimulai.

Pengembangan cerita sendiri


Pada tahap ini yang dilakukan
merupakan suatu tahap yang sangat
adalah pengembangan ide,
penting, karena tanpa cerita yang
menentukan jenis cerita, Genre dan
baik, animasi serta visual effect yang
format, Perancangan skenario. Ide
terbaik sekalipun tidak akan bisa
bisa datang darimana saja misalnya;
menutupi cacat yang dapat dihasilkan
dari novel, kisah nyata, dan lain-lain.
sebagai hasil dari cerita yang buruk.
Ada istilah triangle system yaitu
Di dalam tahap pra-produksi animasi,
produser, sutradara dan Perancang
kita mengenal adanya tahap
naskah.
3. Produksi
Yaitu suatu tahap dimana
2.Pra Produksi proses pembuatan Modeling

Merupakan suatu tahap yang 3D suatu karakter dan props

dimulai dari suatu ide cerita, yang sudah disetujui dimulai.

pengembangan cerita animasi, Diikuti dengan proses.

pembuatan concept, design karakter, texturing, rigging karakter,

Storyboard serta animatic awal untuk layout animasi untuk

mengetahui timing animasi secara Preview dan

keseluruhan. Tahap pra-produksi penggerakkan animasi sesuai

animasi sarat dengan banyaknya dengan timing dari layout yang

perencanaan serta pengembangan sudah dibuat, lighting serta

cerita sebelum tahap pembuatan Rendering dan pemberian VFX

16
Compositing, pemberian effect
4. Post Produksi
tambahan, pembetulan warna ( color
Merupakan tahap dimana hasil
correction ), pemberian audio, serta
animasi dari tahap produksi
Finalisasi sampai menjadi suatu
digabungkan dalam proses
produk animasi akhir

A Segmentasi menikmati hiburan berupa

1.Demografi musik

Agama : semua agama 4.Behavior

Usia : 17 – 25 tahun Orang yang gemar

melakukan aktivitas minum


Jenis kelamin: laki-laki dan
kopi serta mengerjakan tugas
perempuan
di café
Status sosial: menengah
B. USP (Unique Selling
keatas
Proposition)
Pekerjaan: mahasiswa
Salah satu jenis implementasi

2.Geografi dari komunikasi pemasaran dalam

meningkatkan bisnis dan penjualan


Seluruh wilayah Daerah
produk-produk adalah dengan
Istimewa Yogyakarta
menggunakan unique selling
3.Psikografi
proposition (USP) yang merupakan
Orang yang ingin cara kreatif dan unik yang juga
menikmati kopi dalam optimal karena memberi pelanggan
suasana santai sambil

17
sebuah alasan yang berbeda untuk setiap hari ini mempunyai tema

memilih produk tersebut dibanding konsep yang berbeda setiap harinya.

produk lainnya. USP yang dimiliki Untuk animasi nya ini

cester coffee adalah satu-satunya mempunyai tema keunikan dari

coffee shop di DIY yang dibranding lagunya yang sangat mudah untuk di

menggunakan music sebagai konsep ingat.

coffee shopnya.
C. ESP (Emotional Selling
Mulai dari desain interior dan
Proposition)
eksterior warung hingga logo dibuat
Emosi adalah salah satu hal
senyaman mungkin dan membuat
yang paling mempengaruhi perilaku
pelanggan merasa seperti dirumah.
konsumen. ESP adalah pemicu
tidak seperti coffee shop pada
emosional yang mendorong calon
umumnya sehingga menarik anak-
pembeli untuk membeli suatu produk,
anak muda untuk berkumpul di sini,
berbeda dengan USP yang
karena pada dasarnya anak-anak
menjelaskan alasan logis untuk
muda lebih gemar berkumpul di kafe
membeli suatu produk. ESP yang dari
daripada di coffee shop dengan
Cester Coffee adalah Suasana tempat
dengan interior yang biasa.untuk
dari cester coffee. Pelanggan yang
coffee shop disini menggunakan
datang kesini yang semula tidak
arsitektur minimalis dengan warna
mempunyai ide untuk berkereasi atau
monokrom yang membuat cafe ini
produktif bisa menjadi produktif
cukup berbeda daripada saingannya
dikarenakan Suasana yang di
di café lain. Dan untuk musiknya
hadirkan dalam coffee shop ini yang

18
membuat pelanggannya merasa yang lambat akan jauh lebih nikmat

tenang dan nyaman. Sehingga rasa dari kopi nya.

memudahkan untuk berpikir kreatif Dari animasinya juga

dari penataan ruangan hingga mempunyai tempo yang sedang tidak

arsitekturnya menggunakan style terlalu cepat dan juga tidak terlalu

minimalis dan menggunakan warna lambat sehingga pelanggan yang

warna monokrom untuk cat datang juga bisa menikmati animasi

temboknya akan memberikan suasana dari cester coffee nya.

yang nyaman untuk pelanggan yang


D. Positioning
datang. Dan juga
Strategi positioning merupakan
Ketika sedang meminum kopi
faktor utama dalam meningkatkan
yang di gabungkan dengan suara
kekuatan posisi pasar perusahaan di
musik yang sesuai maka kenikmatan
suatu pasar tertentu dibandingkan
dari kopi yang diminum akan terasa
dengan pesaing-pesaingnya. Adanya
sangat jauh lebih nikmat karena
persaingan di Coffee Shop khususnya
musik bisa menentukan suasana hati
yang menjual racikan kopi,
dan merubahnya jadi lebih
mendorong Cester Coffee untuk
tenang.Misalnya jenis kopi Latte atau
menempatkan posisi produknya pada
espresso sangat cocok di gabungkan
posisi yang tepat. Positioning Cester
dengan musik yang mempunyai
Coffee berdasarkan konsumen yaitu
tempo lambat contohnya pop atau jazz
konsumen berusia 17 tahun
karena ketika kopi ini berbaur dengan
berkumpul. Oleh karena itu bahasa
lagu yang mempunyai tempo musik
visual yang tepat adalah bentuk-

19
bentuk sederhana dan warna-warna penontonnya.3D lowpoly merupakan

mencolok yang ceria, yaitu dominasi polygon yang terdapat pada komputer

warna kuning, orange dan hijau serta grafis 3D dengan jumlah yang lebih

warna warna yang menyenangkan kecil dibandingkan high poly.

lainnya. Penerapan low poly biasanya pada

Gaya visual yang dipakai aplikasi yang bersifat real time

adalah lowpolly dengan kesan lucu maupun terhadap animasi.

serta gabungan antara warna lucu dan


E. Strategi Kreatif
warna monochrome. Ciri khas
Merancang media utama dan
animasi ini adalah animasi low polly
media pendukung tentu diperlukan
dengan menggunakan konsep
suatu konsep kreatif yang dapat
minimalis sederhana tanpa banyak
memengaruhi target market agar lebih
detail, namun pesan yang ingin di
menarik. Strategi kreatif yang akan
sampaikan akan cepat tersampa
digunakan adalah sebagai berikut:
kepada konsumen. Perbedaan untuk
1. Konsep estetis
animasi lowpolly dengan animasi a. Visual
modern adalah untuk animasi 1). Animasi

Karakter animasi 3D low poly 3). Tipografi

biasanya memiliki gaya dengan Tipografi adalah salah satu

lekukan yang cenderung kasar dan sarana untuk menerjemahkan

tidak realistis, selain itu, teknik katakata yang terucap ke media yang

perancangannya juga sesederhana dapat dibaca. Peran tipografi adalah

mungkin agar mudah dipahami oleh untuk mengomunikasikan ide atau

20
informasi kepada orang yang melihat.

Secara tidak sadar manusia selalu

berhubungan dengan tipografi. Pada

merek dagang computer yang

digunakan, koran atau majalah yang

dibaca, label pakaian yang dikenakan,

dan masih banyak lagi. Hampir semua

hal yang berhubungan dengan desain

komunikasi visual mempunyai

unsur tipografi di dalamnya selain itu

untuk tulisan pendukung digunakan

font Lora font.Font ini nyaman dibaca

dan memberikan kesan santai.

Selain itu, untuk tulisan

pendukung digunakan font Lora Font.

Font ini nyaman dibaca dan memberi

kesan yang santai

21
4). Ilustrasi
Ilustrasi adalah sebuah citra

yang dibentuk untuk memperjelas

sebuah informasi dengan memberi

representasi secara visual. Ilustrasi

merupakan elemen penting dari daya

tarik dalam perancangan animasi 3D

sebagai media promosi

Cester coffee Yogyakarta .

Ilustrasi yang digunakan dalam

perancangan Animasi 3D Sebagai

media promosi cester c adalah

ilustrasi jenis kartun dengan kesan

lucu dengan warna mencolok dan

outline tebal untuk mempertegas

gambar agar menarik untuk dilihat.

Selain itu, ilustrasi jenis kartun juga

dipilih karena anak muda lebih

tertarik dengan visual yang lucu

dengan warna mencolok. Ciri khas

ilustrasi kartun adalah gambar

sederhana tanpa banyak detail, namun

mudah dipahami dengan cepat.

22
a.) Verbal mengenai animasi 3D cester coffee

Pada perancangan corporate yogyakarta yang hendak diiklankan

identity ini menggunakan beberapa (3). Slogan

unsur verbal yang bertujuan untuk Slogan adalah rangkaian kata

mendukung unsur visual. Berikut yang dibuat menarik agar mudah

beberapa unsur verbal yang diingat orang. Slogan yang dipakai

digunakan dalam perancangan animasi 3D

(1).Headline sebagai media promosi cester coffee

Headline atau judul adalah hal Yogyakarta ini adalah “Small space

paling menonjol dalam sebuah konten great idea”.

yang bertujuan untuk menarik (4).Baseline

perhatian orang agar mau membaca Baseline adalah bagian

isi konten. Headline hendaknya penutup dari sebuah iklan. Baseline

singkat dan jelas. Headline yang dalam perancangan animasi 3D

digunakan dalam perancangan sebagai media promosi cester coffee

animasi 3D cester coffee yogyakarta Yogyakarta ini adalah alamat

ini adalah “Small space great idea”. lengkap dan nama sosial media dari

(2). Bodycopy cester coffee Yogyakarta

Bodycopy adalah teks yang

menguraikan detail dari produk.

Bodycopy dalam perancangan

animasi 3D ini adalah informasi

23
5. Penutup yang kurang dikenal masyarakat
Cester Coffee Yogyakarta secara luas. Ketiadaan media promosi
merupakan usaha kuliner yang yang jelas membuat calon konsumen
memproduksi minuman berjenis kopi. kesulitan mengetahui tempat serta
Uniknya, Cester coffee bertempat di minuman yang ditawarkan.
ruang terbuka dan tertutup
Tugas akhir Perancangan
menyediakan tempat duduk yang
animasi 3D Cester coffee Yogyakarta
layak dengan jarak yang cukup lebar
sebagai media promosi dipilih karena
antar tempat duduk seperti di kafe,
dipandang memiliki potensi untuk
sehingga konsumen nyaman
mengembangkannya menjadi usaha
menikmati kopi sambil berkumpul
kuliner yang lebih besar dengan
ataupun mengerjakan tugas hingga
membuka cabang di berbagai kota.
berlama lama tanpa merasa gerah,
Hal ini sangat mungkin terjadi karena.
serta nyaman sehingga membuat para
Cester coffee yang belum memiliki
konsumen bisa fokus dalam
media promosi yang kuat dapat
produktivitas.
menjadi usaha kuliner yang lebih
Cester coffee belum memiliki besar dengan dibuat perancangan
media promosi yang kuat, karena media promosi yang sesuai untuk
belum ada media periklanan atau Cester Coffee Yogyakarta. Tujuan
media promosi untuk produk dari perancangan ini untuk menjawab
minuman di cester coffee. permasalahan yang dimiliki Cester
Permasalahan ini berimbas pada coffee agar ke depannya pemilik
keberadaan Cester coffee Yogyakarta Cester coffee lebih memperhatikan

24
Media promosi dan media plan yang Animasi 3D sebagai media periklanan

diperlukan untuk kebutuhan ataupun promosi diharapkan promosi

bisnisnya. perusahaan dapat tercipta dengan

baik. Bagi mahasiswa Desain


Media plan yang dihadirkan
Komunikasi Visual hendaknya tugas
berupa kaus, action figure dan poster
akhir Perancangan animasi 3D
ini dibuat untuk mendukung usaha
sebagai media promosi Cester coffee
kuliner agar Cester coffee memiliki
Yogyakarta dijadikan referensi
ciri khas perusahaan yang dapat
terutama mengenai perancangan
dipercaya dan diingat konsumen
animasi yang sesuai dengan citra
sehingga jumlah konsumen
perusahaan
meningkat dan memberikan dampak

positif pada keuntungan perusahaan.

Terkait dengan perancangan

animasi 3D sebagai media promosi

Cester coffee Yogyakarta, terdapat

hal-hal yang perlu diperhatikan untuk

menjadi masukan bagi Cester coffee

Yogyakarta Demi membuat

konsumen meningkat, diperlukan

media promosi yang kuat. Animasi

3D inilah yang akan dikenal

konsumen sebagai pembeda dari

usaha kuliner lain. Dengan adanya

25
DAFTAR PUSTAKA "jangan bohong dong".
Analisis dan pembuatan
rigging karakter 3D pada
animasi 3D, 72-77.
Anita1, r. D. (2017). Rancangan video
media promosi berbasis Jurnal teknik informatikavol. 9.
motion graphic . Journal of (2016). Analisis dan
information technology and pembuatan rigging karakter
computer science (jointecs) 3D pada animasi 3D "jangan
vol. 1, 1-5. bohong dong", 75.

Ardiyan. (2014). Proses produksi Kurniawan, f. (2010). Potensi wisata


pembuatan tekstur material kuliner dalam pengembangan
pada desain 3D karakter pariwisata di yogyakarta.
menggunakan perangkat Surakarta: isi surakarta.
lunak maxon 3D bodypaint. M., i. S., anggy , t., & erwin , s. N.
Proses produksi pembuatan (2019). Penerapan teknik uv
tekstur material pada desain mapping dan texture painting
3D karakter menggunakan dalam pembuatan film
perangkat lunak maxon 3D animasi 3D bujang buta.
bodypaint, 719-728. Penerapan teknik uv mapping
Ardiyan. (2014). Proses produksi dan texture painting dalam
pembuatan tekstur material pembuatan film animasi 3D
pada desain 3D karakter bujang buta, 26-30.
menggunakan perangkat M., i. S., anggy, t., & erwin, s. N.
lunak maxon 3D bodypaint. (2019). Penerapan teknik uv
719-728. mapping dan texture painting
Ardyan. (2014). Proses produksi dalam pembuatan film
pembuatan tekstur material animasi 3D bujang buta.
pada desain 3D karakter Penerapan teknik uv mapping
menggunakan perangkat dan texture painting dalam
lunak maxon 3D bodypaint, pembuatan film animasi 3D
719-728. bujang buta, 26-30.

Aski satriawan, m. E. (2016). Analisis Nabila, p. W. (2019). Laporan tugas


dan pembuatan rigging akhir karya kreatif. Kinerja
karakter 3D pada animasi 3D. produser dalam produksi film
Jurnal teknik pendek "meranyau", 14-16.
informatikavol.9, 72-77. Prasetia, a. (2011). Jogja resto dan
Aski satriawan, m. E. (2016). Analisis galery. Jogja resto dan galery,
dan pembuatan rigging 1-18.
karakter 3D pada animasi 3D

26
Roostika, r. (2012). Citra merek SUMBER ONLINE
tujuan wisata dan perilaku
wisatawan: . Jurnal https://cophenmagazine.com/2020/08
manajemen dan akuntansi,
41-54. /13/perkembangan-industri-kopi-
Setiawan, m. I., trisnadoli, a., &
jogja-dan-jateng/
nugroho, e. S. (2019). Jurusan
teknologi informasi.
Penerapan teknik uv mapping https://jogya.com/pengin-tahu-
dan texture painting dalam
pembuatan film animasi 3D berapa-jumlah-warung-kopi-di-jogja/
bujang buta, 26-30.
Suwasono, a. (2016). Pengantar https://ngobrolanimasi.wordpress.co
animasi 2d metode dasar
m/2015/03/15/sejarah-singkat-
perancangan animasi
tradisional. Surakarta: isi animasi-bagian-1/
yogyakarta.
Utami, d. (7 mei 2011). Majalah https://www.idntimes.com/hype/ente
ilmiah pembelajaran nomor 1
volume. Nimasi dalam rtainment/lintang-resita/6-alasan-
pembelajaran, 44-52.
orang-dewasa-masih-suka-nonton-
Wijaya, n. P. (2019). Laporan tugas
akhir karya kreatif. Kinerja kartun-c1c2/6
produser dalam produksi film
pendek meranyau, 14-16.
http://dapoeranimasi.com/production
Wijayanti, a. (2020). Khasanah ilmu
– jurnal pariwisata dan -pipeline-dalam-animasi-1-pre-
budaya. Yogyakarta: lppm
universitas bina sarana production/
informatika kampus kota
yogyakarta. https://studioantelope.com/tahap-

produksi-/

27
Daftar Istilah Franchise = Wara laba

A
Animation: Gambar yang bergerak G
B Guide = Petunjuk.
Baseline= Bagian penutup pada Guideline = Garis bantu untuk
sebuah poster. membantu penempatan objek.
Behavior = Tingkah laku.

Bodycopy = Informasi detail dalam

sebuah poster.

Brand = Merek.

Breakdown = Perincian.

Brief = Laporan singkat

Budgeting: Harga

Color = Warna

Communication = Komunikasi.

Creative = Daya cipta yang melibatkan

pemunculan gagasan baru.

Development: Perkembangan

28
H Sprayed = Disemprot. Stationery =

Headline = Judul. Alat tulis.


I Strength = Kekuatan. Strokes = Garis
Identity = Identitas. tepi sebuah objek.
M R
Mockup = Visualisasi sebuah konsep
Rigging: Penulangan
desain.

Berkumpul = Duduk bersantai sambil

berbincang.

Online = Dalam jaringan.

Oportunity = Kesempatan.

Outline = Garis luar.

Positioning = Penempatan posisi.

Pre-order = Kegiatan jual beli ketika

pembeli memesan terlebih

dahulu.

Profile = Ikhtisar yang memberikan

fakta tentang hal-hal khusus.

Software = Perangkat lunak.

29
T

Texture = Teksture
Threat = Ancaman.

Traveling = Pergerakan seseorang

dari suatu tempat ke tempat

lainnya dengan jarak yang jauh.

Unacceptable = Tidak dapat

diterima.

Usage = Penggunaan.

Visual = Sesuatu yang dapat dilihat

dengan mata.

Weakness = Kelemahan

30
DAFTAR INDEKS

A Final, 32, 36, 106


frame, 22
Adobe, 66, 67, 68, 69
Analisis, 52, 116 G
Animasi, v, vii, 13, 14, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 28, 40, 58, 59, 60, 63, Genre, 26, 27, 28
69, 82, 99, 115, 116, 117 Geografi, 42, 55
Animatic, 32
I
Animating, 34, 99
animator, 22, 24, 28, 33, 59, 88 ide, v, 9, 26, 27, 30, 31, 56, 61, 78,
108, 109, 110
B identifikasi, 55
BAB, 5, 40, 55, 78, 114 IDENTIFIKASI, 40
Behavior, 55 Ilustrasi, 63
blender, 66, 101 Indonesia, v, vi, 5, 7, 8, 9, 10

C K

Cerita, 31 Karakter, 27, 69, 79, 81, 116


cester coffe, 76 Kompetitor, 50
coffee shop, v, vi, 9, 12, 16, 41, 54, 56 Konsep Desain, 69, 73, 74
Coffee shop, v, vi, 11, 12, 15, 41 Konsep perancangan, 79
Compositing, 35, 36, 68, 104 kopi, v, 7, 8, 9, 10, 13, 16, 17, 41, 42,
50, 53, 55, 57, 114, 118
D Kreatif, 58, 117
Data, 40, 44, 45 L
Demografi, 42, 55
desain, 39, 56, 59, 62, 65, 73, 75, 76, Layouting, 34, 95
79 lighting, 33, 35, 97
Desain karakter, 81 logo, 56, 73, 76, 82
Desain Karakter, 31, 81 low polly, 57
Development, 26
M
digital, 11, 22, 23, 24, 34, 37, 65, 92,
104 media, v, vi, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20,
21, 23, 24, 26, 37, 38, 39, 51, 52, 55,
E 58, 60, 63, 64, 65, 68, 69, 72, 74, 75,
Editing, 35, 36, 103 76, 78, 79, 82, 106, 114, 115
Effect, 67, 101 Media, v, vii, 14, 16, 17, 19, 21, 25,
Emosi, 56 26, 51, 53, 69, 72, 73, 74, 76, 77, 82,
ESP, 39, 56 115
media promosi, v, 13, 15, 16, 18, 26,
F 51, 55, 63, 64, 65, 69, 75, 76, 114, 115
Media promosi, v
film, 13, 20, 22, 23, 67, 103, 105 Modeling, 33, 87

31
motion, 17, 23, 104 Skenario, 26, 27
software, 34, 36, 67, 68, 92
N Sound Design, 36, 105
Naskah, 27, 78 soundtrack, 32
Stop Motion, 23
O Story, 30
Storyboard, 27, 30, 31, 32, 85
Observasi, 30
Online, 21 T
ONLINE, 118
teknologi, 11, 22, 24
P Texturing, 33, 92
Tipografi, 61
Perancangan, v, vii, viii, 13, 14, 15,
17, 18, 25, 26, 39, 65, 82, 114, 115, U
117
Positioning, 57 unik, 10, 56, 76
Post, 35 unique, 56
poster, 69, 70, 115 USP, 39, 56
Poster, 69
preview, 32, 33 V
Produksi, 30, 33, 35, 116, 117 visual, 14, 16, 18, 20, 27, 30, 31, 36,
Psikografi, 42, 55 57, 58, 62, 63, 64

R W
Render, 35, 36, 97, 106 warna, 13, 14, 19, 31, 34, 35, 56, 57,
Rendering, 33, 35, 36, 102, 106 58, 59, 60, 63, 68, 69, 73, 82, 92, 97,
rigging, 33, 88, 90 104
Rigging, 88, 116 Warna, 59, 60, 69, 82, 83
wisata, 5, 6, 16
S wisatawan, 5, 6
Script, 31, 32, 85
Segmentasi, 55 Y
Shader, 97 Yogyakarta, v, vi, vii, viii, 5, 8, 11,
Shading, 35, 97 12, 13, 14, 15, 16, 17, 26, 28, 30, 38,
Simulation, 34, 101 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 54,
sinopsis, 27, 78 55, 60, 63, 65, 69, 82, 114, 115, 117

32

Anda mungkin juga menyukai