Anda di halaman 1dari 32

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Deltamas merupakan kota mandiri dan juga kota baru yang masih membutuhkan
generator pengembangan wilayah agar tidak tertinggal bukan hanya ekonomi dan keadaan fisik
saja, melainkan sumber daya manusianya. Kota Deltamas yang memiliki generator
pengembangan wilayah dan kegiatan utamanya berupa industri manufaktur akan cenderung
meningkatkan tingkat kejenuhan dan rasa penat masyarakat, sehingga menurunnya tingkat
produktivitas, meningkatnya tingkat kriminalitas, dan mudahnya terjadi konflik pada wilayah
tersebut. Oleh sebab itu diperlukannya kegiatan rekreasi yang akan mengurangi kepenatan
masyarakat sekaligus menjadi generator pengembangan wilayah pada Kota Deltamas, yakni
pariwisata.
Bagaimana pariwisata mengurangi kepenatan sekaligus menjadi generator
pengembangan wilayah? Sudah tentu pariwisata akan memberikan kegiatan rekreasi dan jauh
dari kegiatan-kegiatan yang memberikan kepenatan ataupun kejenuhan, lalu bagaimana
menjadi generator pengembangan wilayah? Aktivitas pariwisata akan mampu menghidupkan
berbagai sektor kegiatan mulai dari transportasi, industri, perdagangan, dll. Selain itu, aktivitas
pariwisata menjadi salah satu sumber perekonomian dan lapangan pekerjaan.

Tourism brings economic development and creation of direct and indirect jobs.
Tourism project might be of special relevance for coastal areas and island territories
and to vulnerable rural or mountain regions that might find tourism a rare opportunity
for development facing the decline of their traditional economic activities. (Antonio de
la Morena, 2004).

Saat ini minat wisatawan tidak hanya terhadap wisata bahari dan wisata alam saja. Pola
wisata wisatawan mulai berubah sejak adanya wisata industri di berbagai tempat baik industri
rumahan hingga industri skala besar. Wisata Industri yang tersedia di perkotaan mampu
menjadi daya tarik yang mampu memberikan pengetahuan dan juga bisa menjadi tempat
rekreasi keluarga.
Hal tersebut sesuai dengan keberadaan Kota Deltamas yang merupakan kota industri
dan berada di Kabupaten Bekasi yang terkenal dengan kawasan industrinya. Kawasan industri
di Kabupaten Bekasi diklaim sejumlah pihak sebagai kawasan terbesar se-Asia Tenggara

1
dengan jumlah pabrik mencapai lebih dari 4.500 unit, sehingga memiliki banyak potensi positif
bagi pendidikan, ilmu bisnis, produksi dan segala hal yang berkaitan dengan industri kepada
para wisatawan. Dari hasil produksi yang dihasilkan tentunya dibutuhkan pula display dari
hasil produksi serta merek mereka agar dapat dikenal dan bisa menjadi menarik minat pasar.
Kabupaten Bekasi juga merupakan kabupaten yang memiliki pangsa investasi terbesar bersama
Kabupaten Karawang, hal ini karena minat investasi di bidang industri sangat menarik bagi
investor, sehingga pengembangan investasi di bidang wisata industri mampu menjadi daya
tarik bagi investor.
Oleh sebab itu perlu adanya perencanaan pengembangan wisata industri di Kota
Deltamas yang akan menjadi generator pengembangan wilayah dan mengurangi kepenatan dan
kejenuhan masyarakat, sekaligus memberikan ilmu dan pengalaman baru bagi masyarakat
Kota Deltamas.

1.2 Tujuan dan Sasaran


1.2.1 Tujuan

Tujuan dari proposal ini adalah untuk merencanakan pengembangan kawasan wisata
industri yang dapat menjadi generator wilayah pengembangan Kota Deltamas, serta
memberikan pasar dan display untuk industri yang ada di Kabupaten Bekasi, khususnya GIIC
yang merupakan kawasan industri di Kota Deltamas. Selain itu, kawasan pariwisata ini akan
didesain sehingga mampu dikunjungi masyarakat sekitar dalam rangka meningkatkan tingkat
kebahagian masyarakat dan mengurangi tingkat kriminalitas, dan tingkat konflik yang ada
masyarakat.

1.2.2 Sasaran

Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibuatlah sasaran yang harus dilakukan, yaitu
dengan:

Terencananya konsep pengembangan wisata industri yang mampu menjangkau


dan menarik masyarakat, baik luar atau dalam Kabupaten Bekasi, sehingga
menjadi generator pembangunan dan mengurangi tingkat kejenuhan
masyarakat. Serta menjadi display dan sarana pemasaran industri
Teridentifikasinya kegiatan utama yang mampu menjadi menjangkau dan
menarik masyarakat, baik luar atau dalam Kabupaten Bekasi, sehingga menjadi

2
generator pembangunan dan mengurangi tingkat kejenuhan masyarakat. Serta
menjadi display dan sarana pemasaran industri
Tersusunnya alur kegiatan menurut jenis pengunjung dan regulasi yang mampu
mengurangi dampak buruk pariwisata, serta peta konsep pengembangan
kawasan wisata industri Kota Deltamas

1.3 Ruang Lingkup Wilayah


Kabupaten Bekasi merupakan daerah yang menjadi daya tarik paling utama serta letak
yang paling strategis karena posisi berada dekat dengan ibukota yang tentunya dapat menjadi
penyangga Kota Jakarta. Dengan kondisi daerah yang strategis serta dengan meningkat jumlah
industri yang menjadi magnet Kabupaten Bekasi tentunya akan meningkatkan masyarakat dari
luar Kabupaten Bekasi untuk menetap dan kebutuhan akan fasilitas penunjang maupun rekreasi
perkotaan sangat dibutuhkan.

3
Sumber: Rencana Tata Ruang Kabupaten Bekasi,2016

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Bekasi

4
Ruang lingkup substansi berada di Kota Deltamas yang memiliki luas 3.000 Ha dan
bergerak di bidang properti. Dalam Instansi tersebut ada 2 perusahaan yaitu PT Pembangunan
Deltamas dan PT Puradelta Lestari dan kerjasama (joint venture) antara perusahaan nasional
PT.Sinarmas Land serta perusahaan multinational dari Jepang yaitu Sojitz Corporation. Dari
kedua perusahaan tersebut masing-masing memiliki luas 1.500 Ha untuk dikembangkan.
Berikut gambar wilayah pengembangan oleh perusahaan tersebut.
Batas batas Kota Deltamas :
Sebelah Utara, berbatasan dengan Sungai Kalimalang dan Jalan Tol Jakarta -
Cikampek ;
Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Karawang ;
Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Cibarusah ;
Sebelah Barat, berbatasan dengan Kawasan Delta Silicon dan Lippo Cikarang.

5
6
1.3 Sistematika Pembahasan
Rancangan Sistematika Penulisan hasil studi ini dibagi ke dalam beberapa bagian,
dengan penguraian sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini merupakan dasar penelitian studi yang menjelaskan mengenai latar
belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup studi, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN LITERARTUR


Bab ini mencakup landasan teori, beberapa kriteria mengenai pariwisata industri beserta
penjelasannya dan best practice yang sudah di terapkan di suatu kawasan di Indonesia maupun
di luar negeri..

BAB 3 PROFIL KAWASAN DAN TARGET WISATA


Bab ini merupakan deskripsi umum mengenai karakteristik wilayah studi yang dimulai dari
gambaran umum Kabupaten Bekasi, kemudian lokasi studi yang terdapat di Kota Deltamas
serta target wisata dalam pengembangan wisata industri ini.

BAB 4 KONSEP PENGEMBANGAN DESTINASI

Bab ini akan menjelaskan konsep pengembangan destinasi pada Kawasan Wisata Industri Kota
Deltamas, baik produk wisata yang diberikan, alur pengunjung berdasarkan jenis pengunjung,
peta konsep destinasi Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas, peta zonasi Kawasan Wisata
Industri Kota Deltamas.

7
BAB 2
TINJAUAN LITERATUR
2.1. Pariwisata
2.1.1. Pengertian Pariwisata
Menurut Oka A. Yoeti (2000; 21), pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan tujuan
bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-
mata menikmati perjalanan tersebut. Sedangkan menurut Robert C. Lonati dalam Nyoman.
Pendit (2006:3) pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup
serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks,
ia juga merealisasi industri-industri klasik, seperti industri kerajinan tangan dan cendramata.
Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab I
(Ketentuan Umum) Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
a) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara.
b) Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
c) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah
Daerah.
d) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
e) Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai
yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
f) Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan
geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya
terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

8
g) Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
h) Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan
usaha pariwisata.
i) Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata.
j) Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata
atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh
penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,
pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan
keamanan.

2.1.2. Bentuk-Bentuk Pariwisata


Menurut Wahab (1989:5-6) bentuk-bentuk pariwisata dapat dibedakan menjadi
berbagai macam menurut jumlahnya, wisatawan dibedakan atas:
1. Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan
oleh satu orang atau sepasang suami-istri.
2. Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan
oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan satu sama
lain.
3. Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan
bersama-sama dengan pemeimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas
keselamatan dan kebutuhan anggotanya.

Dari segi maksud dan tujuan, wisata dibedakan atas:


1. Holiday Tour (wisata liburan), yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dan
diikuti oleh anggotanya guna berlibur, bersenang-senang dan menghibur diri.
2. Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu suatu perjalanan yang dimaksudkan
guna mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan
pekerjaannya.
3. Educational Tour (wisata pendidikan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan
untuk memberikan gambaran, studi banding ataupun pengetahuan mengenai bidang
kerja yang dikunjunginya.

9
4. Scientfic Tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya
adalah untuk memperoleh pengetahuan dan penyelidikan terhadap sesuatu bidang ilmu
pengetahuan.
5. Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan wisata yang dimaksudkan guna
melakukan ibadah keagamaan.
6. Special Mission Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan dengan maksud khusus, misalnya misi dagang, kesenian dan lain-lain.
7. Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata yang dimaksudkan
untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat
sebagai hiburan semata.

2.1.3. Tujuan Pariwisata


Menurut UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Tujuan Pariwisata adalah :
a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat
c. menghapus kemiskinan
d. mengatasi pengangguran
e. melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
f. memajukan kebudayaan
g. mengangkat citra bangsa
h. memupuk rasa cinta tanah air
i. memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan
j. mempererat persahabatan antarbangsa.

2.2. Industrial Tourism/Wisata Industri


Menurut Frew, Elspeth (2000), wisata Industri adalah hal yang berhubungan dengan
kunjungan wisatawan ke lokasi operasional industri dimana pusat kegiatannya bukan
merupakan pariwisata. Kata industri di sini merujuk kepada kegiatan pada suatu tempat yang
memproduksi sesuatu baik barang ataupun jasa. Industri bukan hanya industri manufaktur,
pertambangan, agrikulturlah, kehutanan, perikanan, transportasi, komunikasi, elektrik gas dan
jasa sanitary, tetapi juga termasuk retail, perdagangan grosir, finance, asuransi dan real estate;
dan jasa pemerintahan (Hill, alexander dan Cross, 1975).

10
Sumber : diadaptasi Hill, alexander dan Cross, 1975
Gambar 2.1 Jenis-jenis industri

Carter (1991, p. 10) menjelaskan macam-macam wisata industri menjadi 4 kategori,


yaitu

I. Everythings under control - kelompok ini termasuk industri-industri yang


kontroversial, seperti pembangkit listrik tenaga nuklir. Alasan utamanya pengelola
industri mengembangkan wisata industri adalah untuk mendapatkan kredibilitas dan
membuat persepsi publik menerima kegiatan mereka.
II. Wonders of the World - contohnya pada kebanyakan proyek, seperti teknik sipil yang
menginspirasi dari skala pembangunannya atau produk akhirnya.
III. Shop with stories attached adalah industri yang berdasarkan kerajinan tangan atau
produk-produk yang mewah dan mahal. Beberapa konsumen akan rela datang atau
membeli produk dengan harga berapa pun, seperti barang mewah atau barang antik
yang berhubungan dengan lokasi yang akan dikunjungi. Carter (1991, p.10) juga
menyarankan untuk membuka pabrik, proses pembuatan akan menjadi bagian dari
pengalaman berbelanja.
IV. Real Work or Work Watching mengembangkan kesempatan untuk memahami
bagaimana fungsi dari hidup modern, untuk melihat bagaimana membuat kebutuhan
sehari-hari seperti roti dan susu. Goffman (1959, p. 144) menyebutnya sebagai back
region dari keadaan wisatawan di mana wisatawan diperbolehkan untuk melihat
wilayah seperti dapur atau pabrik. Pada kategori ini ada kesempatan untuk menyaksikan

11
operasional dari pelayanan organisasi, seperti parlemen dan bursa efek. Ada juga
kesempatan untuk mendapatkan pemandangan bagaimana organisasi atau perusahaan
itu mengatur dan bekerja pada saat nyatanya atau in action. Lammers (1990, p . 85)
menyebut kelompok ini sebagai in-depth management tours di mana, daripada
menjelaskan bagaimana barang atau jasa dibuat, pengunjung akan diberitahu
bagaimana perusahaan itu berlatih, memberikan pelayanan, memasarkan, mengatur,
dan mengarahkan. Sebagai contoh, tur dari Lincoln Electric Company di Cleveland
memperbolehkan pengunjung untuk belajar tentang program pengaturan insentif
perusahaan untuk meningkatkan pelayanan pelanggan, pemasaran dan motivasi
pegawai (Lammers, 1990).

2.3. Kelemahan Industrial Tourism/Wisata Industri


Setiap pariwisata memiliki kelemahan dalam konsep ataupun dalam pelaksanaannya,
adapun kelemahan dari wisata industri:

1) Wisata industri membutuhkan perjanjian terlebih dahulu, meskipun menurut The Scouttish
Tourist Board (1991) menyarankan agar wisata industri dibuka untuk publik tanpa harus
ada membuat perjanjian terlebih dahulu. Tetapi, demi kenyamanan dan keamanan, serta
untuk tidak mengganggu kegiatan produksi maka hal itu tidak bias dilakukan.
2) Hanya menyediakan jenis produk yang terbatas sesuai produk yang diproduksi industri
tersebut, pada umumnya wisata berada di lokasi produksi. Sehingga, pengalaman yang
diterima sesuai dengan apa yang ada di industri tersebut.
3) Dapat mengganggu proses produksi atau mengurangi produksi, Hal ini terjadi meskipun
sudah melakukan perjanjian terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan kedatangan pengunjung
produksi akan diatur dan yang dioperasikan hanya mesin tertentu agar lebih aman dan
nyaman bagi pengunjung, jika hal tersebut dilakukan maka produksi tentu akan menurun.
4) Berisiko kecelakaan, lokasi industri didesain untuk memproduksi sesuatu bukan untuk
tujuan wisata. Hal ini akan membuat kemungkinan tingkat kecelakaan akan lebih tinggi
dan berbahaya baik pengunjung ataupun pekerja dibandingkan lokasi yang telah didesain
khusus wisata.
5) Jenis pengunjung terbatas hanya pada yang memiliki ketertarikan khusus pada suatu
industri

12
2.4. Theme park
2.4.1. Pengertian Taman Hiburan (Theme park)
Taman hiburan atau taman bermain adalah tempat yang mempunyai berbagai jenis
hiburan dan pertunjukan. Biasanya taman hiburan memiliki pilihan sejumlah jenis wahana
permainan yang berbeda, bersama dengan toko, restoran, dan gerai (outlet) hiburan lainnya.
Taman hiburan dapat dinikmati oleh kaum tua maupun muda. Sebuah taman hiburan biasanya
memiliki tema di dalam perancangannya serta memiliki wahana-wahana permainan atraksi
yang di tunjukan kepada pengujung sesuai dengan usia tertentu ataupun untuk semua umur.
Taman hiburan berevolusi dari pekan raya Eropa dan kebun hiburan yang diciptakan untuk
rekreasi masyarakat. Taman hiburan tertua adalah Bakken di Denmark, yang dibuka tahun
1583. Sebuah taman hiburan yang memiliki lanskap , bangunan , dan atraksi yang didasarkan
pada satu tema atau lebih. Taman hiburan pertama kali yang memang dipromosikan sebagai
taman bertema adalah Santa Claus Land, di Santa Claus, Indiana, yang tutup pada tahun 1946.

2.4.2. Jenis-jenis Taman Hiburan


Jenis-Jenis taman hiburan antara lain :

a. Marine Life Parks


Marine Life Parks adalah sebuah taman hiburan yang khusus menampilkan acara,
wahana, dan atraksi tentang kehidupan laut seperti paus pembunuh, lumba-lumba, anjing laut,
singa laut, dan sebagainya. Ini semacam taman untuk mendidik penonton khususnya anak-anak
guna mengetahui tentang hewan air dan bagaimana melestarikan lingkungan mereka. Marine
Life Parks ini juga berkontribusi pada pelestarian dan penyelamatan pada hewan air yang telah
terdampar , terluka atau ditinggalkan . Mereka memiliki acara interaktif yang memungkinkan
para pengunjung mendapatkan dekat dengan paus pembunuh atau berenang dengan lumba-
lumba dan hewan air lainnya.

b. Water Parks
Water Parks adalah sebuah taman hiburan yang dilakukan dengan air seperti air slide,
kolam renang, area air mancur dan sebagainya. Sebagian besar water parks memiliki kolam
renang besar dan slide untuk keluarga. Biasanya terdapat juga pantai dan olahraga air di
dalamnya.

13
c. Zoo & Wild Life Parks
Zoo & Wild Life Parks adalah taman hiburan seperti kebun binatang yang menawarkan
petualangan yang luar biasa di lingkungan liar namun aman untuk anak-anak dan orang
dewasa. Zoo & Wild Life Parks biasanya memiliki suasana alami yang dapat dinikmati
pengunjung dan dapat berhubungan dengan alam, serta atraksi membawa pengunjung kedalam
hutan.

d. Traditional Theme parks


Traditional Theme parks adalah jenis taman yang lebih menekankan pada taman dari
pada wahana, seperti bagian atau landskape yang bertema daripada wahananya. Ini
menciptakan budaya dan membuat fantasia tau imajinasi menjadi kenyataan.

e. Amusement Parks
Amusement Parks adalah jenis taman hiburan yang lebih fokus pada wahana
permainannya. Amusement Parks tidak memiliki tema, bagian atau daerah, dan tidak memiliki
cerita melainkan hanya memiliki wahana karnaval klasik.

f. Futuristic Parks
Futuristic Parks adalah taman yang memiliki atraksi teknologi tinggi penuh efek khusus
yang memungkinkan pengunjung mengalami masa depan

2.5. Wisata Industri dan Theme park di Kota Deltamas


Wisata industri dan theme park merupakan dua konsep pariwisata yang berbeda. Pada
umumnya wisata industri merupakan wisata pada pengunjung yang memiliki minat khusus
terhadap industri, baik dari produk yang dihasilkan hingga pengetahuan dan pengalaman baik
produk itu dibuat. Sedangkan, theme park lebih memiliki segmentasi yang luas dan lebih
banyak diterima oleh masyarakat luas. Penggabungan konsep ini dikarenakan tujuan dari
perencanaan ini adalah masyarakat secara umum tanpa minat khusus, terutama masyarakat
Kota Deltamas yang cukup beragam dan potensi wisata industri yang tinggi Kota Deltamas
atau lebih luas Kabupaten Bekasi, sehingga perencanaan ini menggabungkan 2 konsep
tersebut. Adapun contoh penggabungan konsep ini sebelumnya telah dilakukan oleh Kidzania.

14
2.6. Best Practice: Kidzania
Kidzania adalah destinasi pariwisata yang mengusung konsep theme park, sekaligus
memberikan pengalaman atau bagaimana industri berjalan atau bekerja pada anak-anak.
Seperti Kidzania di Jakarta yang memberikan Industri Penerbangan (Garuda Indonesia)
ataupun industri surat kabar (Kompas).

Gambar 2.1 Anak-Anak Merasakan Bekerja pada Industri Media Cetak


Kompas (atas) dan Industri Penerbangan Garuda Indonesia (Bawah) di Kidzania

15
BAB 3
PROFIL KAWASAN DAN TARGET PARIWISATA

3.1 Profil Kawasan Kota Deltamas


Pengembangan Kota Deltamas secara fisik dimulai pada tahun 1999, yaitu dengan
dimulainya pembangunan Interchange Cikarang Timur di KM 37 Jalan Tol Jakarta
Cikampek dan tahun 2002 untuk pembangunan kawasan komersial dan hunian.
Hingga pada pertengahan tahun 2015, area Kota Deltamas yang telah dikembangkan
mencapai luas 1.823,68 ha, yang terdiri dari pengembangan Area Residensial terdiri dari 17
cluster, Area Komersial Non-Lot terdiri dari 18 kompleks komersial ruko dan pasar modern,
Area Komersial Lot berupa kavling serta pengembangan Kawasan Industri yang terdiri dari
Kawasan Industri Pergudangan Greenland dan Kawasan Industri Greenland International
Industrial Center (GIIC).
Kota Deltamas dikembangkan sebagai kota mandiri yang akan menjadi pusat kegiatan
regional BekasiCikarang (Regional Center) memiliki 7 pilar aktivitas utama yaitu sebagai
pusat aktivitas untuk perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, aktivitas industri
skala menengah dan besar, aktivitas bisnis, aktivitas komersial, aktivitas hunian untuk kalangan
menengah kebawah hingga kalangan menengah atas, aktivitas rekreasi serta aktivitas
pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

16
Gambar 3.1 Zonasi Kota Deltamas

Dalam segi pembangunan dan pengembangan Kota Deltamas tentunya memiliki peran
penting karena menjadi penyangga ibukota karena lokasi yang saling berkesinambungan dan
tentunya menjadi daya tarik untuk melakukan pembangunan dan pengembangan karena Jakarta
saat ini sudah sulit untuk melakukan pengembangan, sehingga dilakukan pengembangan ke
daerah terdekat yang dijadikan sebagai penunjang Kota Jakarta. Kota Deltanas memiliki lokasi

17
sangat strategis di antara Kota Jakarta dan Bandung serta bagian Timur Jawa dengan memiliki
akses tol langsung dari tol Jakarta- Cikampek KM 37.

Gambar 3.2 Aksesibilitas Kota Deltamas

Aksesibilitas Kota Deltamas sangat baik jika ditinjau dari waktu dan jarak. Hal ini dapat
dilihat dari jarak dan waktu tempuh yang dibutuhkan, sebagai berikut:

Cawang 37 km dan 40 menit


Pelabuhan Tanjung Priok 55 km dan 60 menit
Bandara Soekano-Hatta 75 km dan 80 menit
19 km jauhnya dari Karawang 25 km dari
Bekasi 48,3 km dari CBD Jakarta 84 km jauhnya dari Bandung

18
Fasilitas

Service Apartemen
Kantor Pemasaran
Kota DeltaMas
Industri Perumahan
Greenland
Pemda
Kabupaten Bekasi
Sekolah :
Pangudi luhur
Fajar Hidayah
KITIC Industri GIIC

Gambar 3.3 Fasilitas Kota Deltamas

3.3 Deskripsi Tapak

Tapak yang dipilih berlokasi di dalam area Greenland International Industrial Center
(GIIC) yang terletak di Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi dan
juga termasuk di dalam lingkup Kota Deltamas.

19
PETA LOKASI TAPAK

Gambar 3.4 Peta Lokasi Tapak

Tapak tersebut terletak di Jl. Warung Ampel, Kawasan GIIC, Kota Deltamas,
Kecamatan Cikarang Pusat yang terhubung langsung dengan Pintu Tol Cikarang Timur Tol
Jakarta-Cikampek. Lokasi tapak yang diambil berada di depan industri otomotif Suzuki,
Kawasan Greenland International Industrial Center, Kabupaten Bekasi. Lokasi tapak tersebut
dipilih karena memiliki beberapa alasan sebagai berikut :
1. Lokasi
Pemilihan tapak ini pertama kali dilihat dari keunggulan-keunggulan lokasinya.
Sejumlah keunggulan dari lokasi tapak ini yaitu memiliki akses yang sangat mudah karena
lokasi tapak ini berada di pinggir jalan utama dan sangat dekat dengan kawasan industri yang
sudah terdapat di GIIC. Hal ini tentunya sangat memudahkan para pekerja yang akan menuju
kawasan industri untuk bekerja. Bukan hanya itu, alasan lainnya dalam pemilihan lokasi tapak
yang diambil yaitu karena sudah tersedianya beberapa sarana dan prasarana. Beberapa
sarananya adalah sarana perdagangan, sarana kesehatan dan sarana peribadatan. Sedangkan
prasarananya adalah seperti jaringan jalan, jaringan listrik, dan jaringan air bersih.
2. Aksesibilitas
Salah satu alasan dalam pemilihan lokasi kawasan industri ini adalah kemudahan pada
aksesibilitasnya. Biasanya developer akan memilih lokasi industri yang mempunyai lokasi
strategis dan mempunyai akses yang mudah untuk dijangkau. Artinya, mereka akan memilih
lokasi industri yang mempunyai daya aksesibilitas yang cukup tinggi. Maka dari itu, kami
memilih lokasi untuk industri ini karena memiliki aksesibilitas yang tinggi. Hal ini terbukti

20
dengan adanya pintu tol Cikarang Timur yang memiliki akses langsung dengan Tol Jakarta-
Cikampek dan tidak jauh dari lokasi tapak. Kemudian lokasi tapak ini berada di dekat jalan
utama Jl. Warung Ampel.
3. Karakter Fisik Lahan
Lokasi tapak yang telah dipilih memiliki karakter fisik lahan yang relatif datar.
Sehingga sangat mendukung untuk dibangun gedung-gedung untuk industri dan tidak
memerlukan biaya lebih untuk melakukan cut and fill pada lahan tersebut.
4. Peruntukkan Lahan
Menurut RTRW Kabupaten Bekasi, lokasi tapak kawasan industri ini termasuk dalam
lahan peruntukkan industri. Lihat Gambar 2.4.

Gambar 3.5 RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031

5. Bentuk dan Ukuran Tapak

21
Tapak ini memiliki bentuk persegi panjang dengan luas 300.000 atau sekitar 30 Ha.
Bentuk tapak tersebut menyesuaikan dengan kondisi eksisting tapak di Kawasan GIIC dan
RTRW Kabupaten Bekasi. Lokasi tapak ini membentang dari barat laut ke tenggara.

Gambar 3.6 Bentuk dan Ukuran Tapak

3.2 Target Pariwisata

Adapun target wisata dari perencanaan Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas adalah
sebagai berikut:
Masyarakat Kota Deltamas dan sekitarnya
Masyarakat Kabupaten Bekasi
Masyarakat di luar Kabupaten Bekasi

22
BAB 4

KONSEP PENGEMBANGAN DESTINASI

Pada bab ini akan menjelaskan konsep pengembangan destinasi pada Kawasan Wisata
Industri Kota Deltamas, baik produk wisata yang diberikan, paket wisata, peta konsep Kawasan
Wisata Industri Kota Deltamas, peta zonasi Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas,
pemberdayaan dan regulasi.

4.1 Produk Wisata


Produk dan paket wisata di dalam Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas terdiri
empat produk utama yakni, Mini Factory, Museum dan Pameran, Aneka Wahana, dan Green
field.

4.1.1 Mini Factory


Terinspirasi dari Kidzania yang memberikan anak-anak pengalaman bekerja layaknya
orang dewasa pada sebuah miniatur kota. Mini Factory akan memberikan pengalaman
bagaimana mengoperasikan suatu mesin di pabrik, serta memberikan pengetahuan bagaimana
suatu produk dari bahan mentah hingga menjadi produk yang disiapkan dipasarkan. Adapun
jenis mesin dan produk yang ada di Mini Factory hanya yang paling diminati masyarakat
berdasarkan survei yang nantinya akan dilakukan, serta kemampuan yang kawasan itu sendiri.
Mini Factory akan di desain portable, yang nantinya dapat berubah dan disesuaikan dengan
keinginan masyarakat. Adapun informasi industri manufaktur dan industri lainnya yang ada di
Kabupaten Bekasi akan ditampilkan pada Museum dan Pameran.

Sumber: Google Image

Gambar 4.1 Contoh Visual Mini Factory

23
4.1.2 Museum dan Pameran
Museum dan Pameran adalah layaknya wisata industri di seluruh dunia akan
memberikan pameran atau display produk, proses pembuatan produk, dan sebagainya dalam
bentuk mini. Namun berbeda dengan Mini Factory yang memberikan pengalaman
mengoperasikan alat-alat pabrik. Museum dan Pameran ini lebih memberikan informasi baik
sejarah kawasan industri hingga sejarah produk yang ada di dalam kawasan, serta informasi
produk-produk terbaru dari industri yang ada di Kabupaten Bekasi baik manufaktur ataupun
tradisional. Selain itu, Museum dan Pameran juga akan memberikan pengalaman membuat
produk yang bukan berasal pabrik atau bukan manufaktur.

Sumber: Google Image

Gambar 4.2 Contoh Visual Museum dan Pameran

4.1.3 Aneka Wahana


Aneka Wahana adalah produk wisata yang berbentuk amusement park dengan tema
disesuaikan dengan Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas yakni machinery dan
factory. Adapun Wahana yang ada pada aneka wahana adalah:
a) Roller Coaster
b) Ferris Wheel
c) Power Surge
d) Bumper Car
e) Drop Tower
f) Dark Rides
g) Carousel
h) Giant Swing
i) Swing Ride
j) Train Ride

24
Sumber: Google Image

Gambar 4.3 Memasukkan bentuk Gear ke dalam Biang Lala/Ferris Wheel

4.1.4 Green field

Green field adalah memberikan suasana hijau yang sangat jarang ditemukan di kota
industri. Green field ini dibuat sebagai penyediaan sarana bersosialisasi masyarakat dengan
tujuan mengurangi tingkat kejenuhan dan diharapkan dapat mengurangi tingkat kriminalitas
dan konflik antar masyarakat. Pada wahana ini tidak akan dikenakan biaya masuk, hanya biaya
parkir untuk yang menggunakan kendaraan. Adapun komponen Green field adalah taman dan
labirin sebagai bentuk atraksi tambahan.

Sumber: Google Image

Gambar 4.4 Sarana yang ada di Green Field: Labirin (Kiri Atas), Taman Bunga
(Kanan Atas) dan Taman Hijau (bawah)

25
4.2 Paket Wisata dan Analisis Alur Kegiatan Pengunjung
Pada poin ini akan dijelaskan bagaimana paket wisata yang akan diberikan pada
Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas, sesuai dengan jenis tujuan pengunjung mengunjungi
objek wisata ini. Adapun paket wisata tersebut sebagai berikut:
a. Fun Only
Fun only adalah paket wisata di mana pengunjung hadir hanya untuk bersenang-
senang tanpa ingin menambah pengetahuan tentang industri, adapun produk
yang didapatkan adalah Green field dan Aneka Wahana. Berikut ini diagram
alur jalur pengunjung pada paket ini:

Pengunjung
Masuk
masuk ke Masuk
kedalam
Kawasan kedalam Pengunjung
wilayah
Wisata wilayah Pulang
Aneka
Industri Kota Green field
Wahana
Deltamas

Menuju tempat parkir (untuk Menuju tempat parkir (untuk


yang membawa kendaraan) yang membawa kendaraan)
Sumber: Hasil analisis

Gambar 4.5 Jalur Pengunjung Fun Only


b. Education Only
Paket wisata ini diperuntukkan bagi pengunjung yang bertujuan hanya untuk
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai industri yang ada di
Kabupaten Bekasi dan sekitarnya. Adapun produk yang didapatkan adalah Mini
Factory, serta Museum dan Pameran. Berikut ini diagram alur jalur pengunjung
pada paket ini:

Masuk
Masuk
kedalam
kedalam
Datang wilayah Pulang
wilayah Mini
Museum dan
Factory
Pameran

Menuju tempat parkir (untuk Menuju tempat parkir (untuk


yang membawa kendaraan) yang membawa kendaraan)

Sumber: Hasil analisis

Gambar 4.6 Jalur Pengunjung Education only

26
c. All Product
Paket Wisata ini akan memberikan seluruh produk wisata yang ada di Kawasan
Wisata Industri Kota Deltamas. Berikut ini diagram alur jalur pengunjung pada
paket ini:

Masuk
Masuk Masuk Masuk
kedalam
kedalam kedalam kedalam
wilayah
Datang wilayah wilayah wilayah Pulang
Museum
Green Aneka Mini
dan
field Wahana Factory
Pameran

Menuju tempat parkir Menuju tempat parkir


(untuk yang membawa (untuk yang membawa
kendaraan) kendaraan)

Sumber: Hasil analisis

Gambar 4.7 Jalur Pengunjung All Product


d. Economic Package
Paket wisata ini akan memberikan wisata murah dan bahkan gratis. Paket ini
lebih untuk memberikan tempat istirahat bagi masyarakat di tengah-tengah
kegiatan perkotaan yang padat. Adapun produk yang didapatkan adalah Green
field. Berikut ini diagram alur jalur pengunjung pada paket ini:

Masuk kedalam
Datang Pulang
wilayah Green field

Menuju tempat parkir (untuk Menuju tempat parkir (untuk


yang membawa kendaraan) yang membawa kendaraan)

Sumber: Hasil analisis

Gambar 4.8 Jalur Pengunjung Economic Package

4.3 Analisis Lokasi dan Peta Konsep Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas

Dari kegiatan dan paket yang dijabarkan selanjutnya dilakukan analisis keterkaitan
ruang/zona yang kemudian dibuatlah tabel keterkaitan antar ruang/zona berikut ini,

27
Tabel 4.1 Tabel Keterkaitan Antar Ruang/Zona

Nomor Zona dan Keterkaitannya


No. Zona
1 2 3 4 5
1 Parkir 1 1 1 1
2 Mini Factory 1 2 2
Museum dan
3 2 3
Pameran
4 Green Field 1
5 Aneka Wahana
Sumber: Hasil analisis

Ket: 1 Keterkaitan Kuat 2 Keterkaitan Cukup Kuat 3 Keterkaitan Lemah

Dari tabel tersebut maka dibuatlah diagram bubble untuk mengetahui letak lokasi dari
setiap zona di kawasan berdasarkan tingkat keterkaitannya.

Sumber: Hasil analisis

Gambar 4.9 Diagram Bubble Setiap Zona Pada Kawasan

28
Dari diagram tersebut maka dibentuklah peta konsep Kawasan Wisata Industri Kota
Deltamas berikut ini,

Sumber: Hasil analisis

Gambar 4.10 Peta Konsep Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas

4.4 Peta Zonasi Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas

Peta konsep dibuat kemudian disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada sehingga
terbentuklah peta zonasi Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas berikut ini,

29
Sumber: Hasil analisis

Gambar 4.11 Peta Zonasi Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas

4.5 Pemberdayaan Masyarakat


Menurut UU no 10 tahun 2009 pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari
destinasi wisata. Untuk itu maka dibuatlah program dengan tujuan memberdayakan masyarakat
dalam Kawasan Wisata Industri Deltamas. Adapun program itu adalah sebagai berikut:
a. Program Host Community Recruitment
Program ini adalah program yang merekrut atau mendahulukan masyarakat
sekitar di dalam Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas dengan menyesuaikan
dengan kompetensi yang dimiliki.
b. Soft Loan and Rent the Tenant
Program ini adalah program yang akan memberikan soft loan atau pinjaman
dengan bunga kecil kepada masyarakat sekitar untuk membuka usaha di dalam
Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas pada lokasi yang telah ditentukan.

30
4.6 Regulasi

Untuk mengurangi dampak negatif dari destinasi wisata Kawasan Wisata Industri
Kota Deltamas maka dibentuklah beberapa regulasi, yakni:

Tidak bolehnya membawa makanan berkemasan ke dalam lokasi Kawasan


Wisata Industri Kota Deltamas
Tidak memboleh senjata tajam atau benda yang membahayakan ke dalam lokasi
Kawasan Wisata Industri Kota Deltamas
Tidak boleh membawa alat yang dapat merusak kondisi sarana dan prasarana,
seperti cat spray (pylox).

Daftar Pustaka
Frew, Elspeth Ann. (2000). Industrial tourism: a conceptual and empirical analysis. PhD
thesis, Victoria University.

31
Frew, E. A, and Shaw, R. N. (1996). "Profiling the Industrial Tourism Phenomenon". In G.
Prosser (ed.), Tourism and Hospitality Research: Australian and International
Perspectives. Proceedings of the Australian Tourism and Hospitality Research
Conference, 467-479. Canberra: Bureau of Tourism Research.
Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life, Garden City, New York:
Doubleday
Carter, J. (1991). "Watching Work Go By". Environmental Interpretation, 6 (4), 10-11
Lammers, T. (1990). "How to Spend your Summer Vacation: Inc's Guide to Great Company
Tours". Inc, 12, 87
Scottish Tourist Board (1991). Visitor Attractions: A Development Guide. Edinburgh: Scottish
Tourist Board
Daulay, Mahendra Dalamora Athos Putra (2014). Trans Studio Medan, Arsitektur Kreatif.
Laoran Perancangan Studio Tugas Akhir. USU.
Yoeti, Oka A. 2000. Ekowisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta.
Wahab, Salah.1989. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT Pradnya Paramita Pendit,
Nyoman S. 1999. Ilmu Pariwisata. PT.Pradya Pratama.Jakarta
http://repository.upi.edu/1331/4/S_MRL_0901538_CHAPTER1.pdf
https://www.academia.edu/6478148/makalah_industri_dan_produk_pariwisata

32

Anda mungkin juga menyukai