Kelompok 4
Kelompok 4
1. Judul Artikel:
Korban Longsor
2. Nama organisasi:
Tim SAR Gabungan
6. Artikrl terkait
Korban Longsor
28.02.201928 Februari 2019
Tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi korban longsor di
penambangan rakyat di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulut. Upaya
penyelamatan dipersulit medan dan kondisi lubang yang rapuh.
Evakuasi korban longsor di penambangan rakyat di Kabupaten Bolaang
Mongondow Provinsi Sulawesi Utara terus dilakukan oleh tim SAR
gabungan. Hingga berita ini diturunkan sudah 26 korban berhasil
diselamatkan. Setidaknya tujuh orang dinyatakan tewas, sementara 19
lainnya selamat.
"Jika batu disingkirkan dikhawatirkan lubang tambang makin runtuh karena batu
tersebut menahan bagian atas lubang," tulis BNPB lagi.
Kami berharap mereka yang masih terperangkap bisa bertahan hidup dengan
makanan dan air minum yang sudah kami kirimkan," kata Kepala Seksi Tanggap
Darurat BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow, Abdul Muin Paputungan. Saat ini
tim penyelamat masih menggunakan tandu buatan untuk memindahkan jenazah
korban.
BNPB melaporkan tim SAR gabungan yang beroperasi di bawah koordinasi Badan
SAR Nasional sedang mempertimbangkan buat menggunakan alat berat. Pasalnya
dengan jumlah korban yang meninggal dunia dan waktu evakuasi yang telah
mencapai hari ketiga, Basarnas mengkhawatirkan ancaman terhadap kesehatan
anggota tim SAR apabila masih menggunakan cara manual buat mengangkat
jenazah korban.
Meski demikian kondisi medan yang cukup berat lantaran dipenuhi lereng terjal
menjadi faktor yang menghalangi penggunaan alat berat.
Kecelakaan di lubang tambang rakyat bukan kali pertama terjadi. Pada 2016 silam
setidaknya 11 penambang meninggal dunia setelah longsor tanah mengubur sebuah
lubang di Jambi, Sumatera. Setahun sebelumnya 12 orang tewas akibat runtuhnya
lubang tambang yang telah ditinggalkan
Sebab itu tim penyelamat harus menggunakan sekop atau tangan kosong untuk
menggali lubang penyelamatan. Kesalahan dalam penggalian bisa menyebabkan
runtuhnya atap lubang dan memperparah kondisi korban. "Kami harus membatasi
jumlah anggota yang diterjunkan karena munculnya keretakan baru di lokasi," kata
Paputungan.
Insiden terjadi ketika palang kayu yang menahan dinding dan atap lubang patah,
tulis BNPB. Sejauh ini belum bisa dipastikan berapa jumlah korban yang
terperangkap di dalam lubang tambang. "Angkanya tidak konsisten karena
berdasarkan keterangan korban yang selamat," kata Yasti Soepardjo, Bupati
Bolaang Mongondow.
Kecelakaan di lubang tambang rakyat bukan kali pertama terjadi. Pada 2016 silam
setidaknya 11 penambang meninggal dunia setelah longsor tanah mengubur sebuah
lubang di Jambi, Sumatera. Setahun sebelumnya 12 orang tewas akibat runtuhnya
lubang tambang yang telah ditinggalkan.