Page | 1
Tulisan ini kumpulan dari berbagai tulisan yang berasal dari group whashapp
penggas Gerakan Arah Baru Indonesia. Tujuannya untuk menebarkan
gagasan dan narasi Arah Baru Indonesia yang dicetus oleh Pemikir Islam
Modern, Ust. M. Annis Matta
Misi Garbi:
Menghimpun Potensi Seluruh Unsur Anak Bangsa Page | 4
Diantara karakteristik organisasi modern dalam sebuah negara yang
majemuk adalah persatuan. Sejak berdirinya negeri ini, perbedaan etnis,
agama dan ideologi yang ekstrim antar anak bangsa menjadikan mereka
semakin merindukan persatuan secara ekstrim pula. Persatuan anak
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia disebabkan adanya
nilai utama yang mereka anut, yaitu harmoni. Harmoni inilah yang
menjadikan mereka dapat bekerja sama dan hidup berdampingan secara
damai.
Indonesia ibarat sebuah taman, dan setiap orang dalam taman itu adalah
sebuah bunga. Dan setiap bunga itu punya warna sendiri. Taman ini
menjadi indah karena terlalu banyak bunga yang terlalu banyak warna.
Taman menjadi tak indah jika bunganya hanya satu warna. Atau bunga
yang banyak warna itu dipaksa melebur menjadi satu warna. Bangsa ini
menjadi indah karena kita berbeda seperti bunga dalam satu taman.
Masyarakat Indonesia adalah The Flower Society.
Misi Garbi
Gerakan Arah Baru Indonesia adalah mendiseminasi ide untuk
menggerakkan seluruh aneka ragam potensi anak bangsa dengan
menjalin komunikasi dan kerjasama untuk memperjuangkan Arah Baru
Indonesia menuju kekuatan ke-5 dunia. Indonesia yang berdaya dalam
hal ekonomi, iptek, dan militer.
#misigarbi
#anismatta
#gerakanarahbaruindonesia
Generasi Baru Indonesia
By: Nandang Burhanudin
3. Turki sukses dengan program alih teknologi F35 B. Kini mereka sdg
menyiapkan pesawat canggih terbang di atas 50.000 feet. Tp bisa
mendeteksi gerak dan panas di bumi.
(1) Umur biologis semua kita terbatas. Tak ada pilihan spy abadi
Page | 7
dikenang, selain menyiapkan generasi harapan masa kini dan yg
akan datang.
(3) Libatkan semua anak dlm sentuhan mesra kehangatan. Tak ada
mata molotot. Kata menyindir. Sikap menyikat. Fokus masa kini
dan yg akan datang.
(4) Poin2 kerjasama di rumah baru Indonesia kurang lebih sbb:
1. Tak kenal lelah merencanakan aktivitas2 bersama dalam
keluarga. Hindari rutinitas..
2. Menjaga komitmen pada hukum2 syariat.
3. Pahami fikroh2 ad-dakhilaat (fikroh susupan).
4. Perdalam akidah. Perluas kajian fiqh. Selami pula aturan2
kekinian maupun kedisinian.
2. Evaluasi diri atas segala khilaf, baik khilaf hati yang pasti
terkungkung baper. Khilaf lisan, yang banyak berdalih dan berdalil
mencari alasan. Khilaf raga, atas segala kemalasan. Khilaf pikiran
saat diliputi persangkaan.
10. Menjaga muruah terbaik dalam gempuran fitnah yang sangat bejat.
Saya menasihati diri sendiri. Selebihnya untuk insan-insan perindu
keterbukaan, tranparansi, humanisme, demokrasi, dan
kesejahteraan.
12. Demikian saat naik MRT bawah tanah dari Izmir ke pusat kota, 98
% wanita mengumbar aurat. Beberapa saya dapati yg tengah
ciuman di depan publik.
13. Jika menurut HT, ini salah pemerintah AKP dan jelas kesesatan
pemerintahan Tn. Erdogan. Jika menurut dakwah, Tn. Erdogan
gagal berdakwah. Jika menurut Salafy, Tn. Erdogan keluar dari
Sunnah.
14. Tapi Tn. Erdogan bergeming. Arah baru gerakan Islam tidak harus
copy paste dari buku2 manhaj Timur Tengah, yg terbukti gagal
mengelola perbedaan di negara2 Arab sendiri.
15. Tn. Erdogan dgn Arah Baru Turki memahami dakwah dgn Lisanul
Haal lebih jitu. Bahasa ekonomi, bahasa gratis pendidikan-
kesehatan, dakwah dgn kebebasan demokrasi.
Page | 11
Mengapa Indonesia Butuh Arah Baru?
Arah baru Indonesia akan membawa kita pada posisi sejajar dengan
negara-negara kuat di dunia karena sejatinya kita punya kekuatan dan
kemampuan untuk itu. Kita memiliki potensi demografi, kekayaan alam,
posisi geopolitik yang strategis, serta pasar domestik yang besar.
Sebagai ilustrasi, Indonesia adalah satu dari tiga negara muslim yang
masuk G-20 bersama Turki dan Arab Saudi. Namun, jika melihat
Pendapatan Domestik Bruto, Indonesia memiliki ukuran perekonomian
yang lebih besar. Dari segi modal sosial, Indonesia memiliki akumulasi
pengalaman demokratisasi yang lebih matang dari kedua negara tersebut.
Artinya, potensi itu ada, tinggal bagaimana kepemimpinan nasional
yang cakap dapat mengubahnya menjadi hasil yang membawa
kesejahteraan.
Kita tidak perlu silau dan larut dalam puji-pujian negara lain atau
lembaga keuangan internasional, karena yang harus diwujudkan adalah
rasa terima kasih yang tulus dari rakyat seluruhnya. Dengan arah baru
Indonesia, kita akan menulis sejarah kita sendiri dengan tinta keringat
kerja keras kita sendiri.
~ Anis Matta ~
#AnisMatta
#ArahBaruIndonesia
#WajahBaruIndonesia
Arah Baru Indonesia
Oleh: Tengku Zulkifli Usman
Arah Baru Indonesia bukanlah idoelogi asing dalam rimba islam politik. Page | 14
Arah Baru Indonesia adalah ijtihad lanjutan islam politik dalam bentuk
yang lebih sesuai dengam kondisi politik dan sosial yang berbeda disetiap
negara negara islam di dunia.
Arah Baru Indonesia adalah mazhab moderat dan modern dalam ranah
islam politik yang bertujuan melakukan pembaharuan falsafah
perjuangan politik di tingkat lokal juga internasional.
Arah Baru Indonesia adalah mazab politik terkini dan terupdate dalam
platform perjuangan politik islam di dunia di lebih dari 20 negara islam.
Arah Baru Indonesia berada pada level 3 atau dalam filsafat pemikiran
politik islam sering dikenal dengan mazhab Post Islamis.
Arah Baru Indonesia bukan juga lawan PKS, melainkan dia adalah
kelanjutan estafet dari sisi mazhab dan pola pikir politik islam nya PKS.
Arah Baru Indonesia adalah imam nya islam politik dunia saat ini
dengan segala makna yang dikandungnya, dia adalah perangkat paling
terkini dalam midset berpikir politik islam.
Arah Baru Indonesia di tataran internasional tidak bertentangan dengan
mazhab islam poltik manapun yang pemikirannya paralel, melainkan
adalah kelanjutan metamarfosis islam politik itu sendiri.
Arah Baru Indonesia adalah model politik Tunisia, transisi nya Maroko,
Page | 15
kedigdayaan Turki dan Model islam politik kalangan Syabab nya jamaah
IM mesir.
Arah Baru Indonesia bukan anti tesis nya PKS dalam semua sisi, Arah
Baru Indonesia adalah adik kandung PKS yang kematangan juga
kedewasaan nya lebih “baligh” daripada PKS.
Arah Baru Indonesia adalah id-politik yang dirancang agar lebih kokoh
dan lebih sesuai dengan budaya sipil rakyat indonesia khususnya muslim
jika kita mau menerjemahkan tesis tesis politik nya Sidney Verba dan
Gabriel Almond dalam tesis the civic culture.
Mari kita songsong lembaran baru islam politik yang lebih progresif,
lebih modern, lebih adaptatif dan lebih baik untuk hari esok umat dan
rakyat Indonesia yang lebih cerah.
#ArahBaruIndonesia
#AnisMatta
Arah Baru Indonesia: Dari Narasi ke Gerakan
(Jilid 1)
Oleh: Irfanenjo (Direktur ABI Institute)
(01) Narasi Arah Baru Indonesia sejak di gaungkan 3 Februari 2018 Page | 17
telah mendapat apresiasi publik. Sebuah istilah baru yang coba di
perkenalkan ke masyarakat Indonesia oleh Anis Matta.
#KamiBergerak
(02) Narasi Arah Baru Indonesia bukan narasi tanpa isi, bukan narasi
tanpa argumentasi, bukan juga narasi tanpa eksperimentasi
#KamiBergerak
(04) Sebagai sebuah narasi baru, Narasi Arah Baru Indonesia adalah
pokok-pokok pikiran, tetapi sangat mendasar dan memuat nilai-
nilai historis, filosofis, ideologis dan komprehensif.
#KamiBergerak
(06) Empat kata kunci ini bukan bersifat absolut dan stagnan. Empat
kata kunci ini dinamis, perlu elaborasi mendalam dan bertemu
dengan uji pemikiran, argumentasi dan juga uji publik
#KamiBergerak
(07) Empat kata kunci dalam Narasi Arah Baru Indonesia terbuka
untuk di debat, dikritisi bahkan dibantah. Tetapi dengan
argumentasi dan pemikiran terbuka, dengan dialektika terus-
menerus melibatkan banyak sudut pandang dan perspektif
#KamiBergerak Page | 18
(08) Dalam 4 kata kunci Narasi Arah Baru Indonesia, ada banyak value
dan narasi turunan yang mencerahkan
#KamiBergerak
(09) Ada value dan narasi tentang Nabi Yusuf AS; dari sumur menuju
istana, ada tentang Nabi Sulaiman AS; ekspansi negara Sulaiman
dan banyak kisah lainnya yang terinspirasi dari Al Quran
#KamiBergerak
(10) Ada value dan narasi kebangsaan dari Bung Karno, value dan
narasi pembangunan dari Suharto, dan banyak lagi value dan
narasi dari sejarah Indonesia yang kaya
#KamiBergerak
(14) Narasi Arah Baru Indonesia adalah anti-tesa status quo. Narasi
Arah Baru Indonesia = Move On. Move on bukan dari arah lama
tetapi move dari entitas yang tak punya arah. Move on dari entitas
yang hanya mengandalkan kejayaan masa lalu tanpa mau berfikir
dan menatap masa depan
#KamiBergerak
(18) Narasi Arah Baru Indonesia sudah menjadi gerakan, sekali lagi ini
arus yang tak bisa dibendung. Semakin dibendung maka arus
semakin menguat. Membendung arus kuat, sama saja
memperbesar arus itu sendiri.
#KamiBergerak
Page | 20
(19) Content, konsisten, determinasi adalah karakter Gerakan Arah
Baru Indonesia yang akan mengisi gelombang ketiga Indonesia.
#KamiBergerak
(21) Tidak ada penyesalan, tidak ada keraguan, tidak ada ketakutan
sedikitpun, yang menyertai Gerakan Arah Baru Indonesia.
Langkah ini adalah langkah pasti menjemput takdir ilahi. Selalu
menjaga kelurusan niat dan kebersihan tujuan untuk ridho ilahi
selalu menyertai gerakan ini.
#KamiBergerak
#KamiMoveOn
#KamiTangguh
Bersambung...
Senin, 17 September 2018
OTW menuju Husnul Khatimah Kuningan, Jawa Barat
Dari Narasi ke Gerakan (Jilid 3)
"Arah Baru"
Oleh: Irfanenjo (Direktur ABI Institute)
Page | 21
(01) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah antitesa dari kegagalan dan
kebekuan masa lalu. Gerakan Arah Baru Indonesia harus
mengevaluasi secara komprehensif agar kesalahan atau kegagalan
di masa lalu tidak terulang lagi di masa depan
#ArahBaru
(02) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan sosial-politik yang
akan berintegrasi dengan negara, dikelola dengan manajemen yang
modern dan milenial, tidak terkungkung pada manajemen yang
kaku dan beku
#ArahBaru
(03) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan terbuka dan
dinamis. Menghimpun banyak orang dari berbagai kalangan dan
lapisan, dari berbagai macam disiplin ilmu dan profesi, sehingga
dapat berkontribusi penuh dalam pengelolaan negara
#ArahBaru
(04) Gerakan Arah Baru Indonesia membangun pola hubungan yang
dinamis dan egaliter dengan semua elemen bangsa, sehingga
mampu menghimpun banyak bakat dan potensi serta pemikiran,
ide-ide dan gagasan di elaborasi demi kemaslahatan gerakan dan
bangsa
#ArahBaru
(05) Gerakan Arah Baru Indonesia tidak mengandalkan pengelolaan
model struktur-fungsional, tetapi lebih pada model sel aktif dan
networking. Jadi semua orang punya kesempatan yang sama
dalam berkontribusi sesuai dengan kompetensinya masing-masing
#ArahBaru
(06) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan yang membangun
sistem dan bekerja berdasarkan sistem, bukan berdasarkan
kehendak orang per orang apalagi otoritarianisme
#ArahBaru
(07) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan yang mampu
mengembangkan ekonomi dan bisnis buat dirinya dan masyarakat,
sehingga menjadi gerakan yang mandiri
#ArahBaru Page | 22
Bersambung...
Page | 24
Di era yang serba maju dan cepat berubah ini kita dituntut untuk selalu
berubah dan beradaptasi.
Dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, dari yang awalnya tidak
bisa menjadi bisa itu merupakan sebuah perubahan yang mengarah ke
positif.
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS. 13 :
11).
#GerakanArahBaruIndonesia
#SerialKepemimpinan
Narasi Islam: Diantara Reruntuhan
Oleh: Anis Matta
Ada Ibnu Hajar al-‘Asqolani pada abad kedelapan hijrah yang menulis
13 jilid buku, Fathul Baari, untuk menjelaskan Shahih Bukhari yang
ditulis 5 abad sebelumnya. Ada Imam Al-Syathibi yang menulis kitab Al-
Muwaafaqaat, yang oleh Syekh Muhammad Al-Ghazali disebut sebagai
buku Ushul Fiqhi terbaik yang terakhir dalam sejarah literatur Islam.
Lebih dari itu, ada Muhammad Al-Fatih Murad yang membebaskan
Konstantinopel tahun 1453 M dan memulai babak baru penyebaran
Islam ke kawasan Eropa Timur. Bahkan, ada Daulatul Murobithin dan
Page | 26
Daulatul Muwahhidin di kawasan Afrika Utara pada akhir milenium
pertama hijrah.
Namun, semua itu muncul seperti sisa-sisa nafas peradaban; kita tidak
sedang berbalik naik ke puncak, kita hanya tersangkut oleh pohon-pohon
besar saat kita menggelinding dari puncak kejayaan, atau tersangkut
kayu-kayu besar saat kita terseret arus dari sebuah banjir besar. Banjir itu
tetap melumat semuanya, walaupun ada satu dua yang selamat.
Akan tetapi, keruntuhan itu sendiri tetap saja niscaya. Itu takdir sejarah
yang telah ditetapkan sebagai hukum
kehidupan, “Dan itulah hari-hari yang Kami pergilirkan di antara
manusia.” Ya, hari-hari kemenangan dan kekalahan, hari-hari kejayaan
dan keruntuhan. Di semua hari itu, selalu ada pahlawan.
#BahagiaSepanjangMasa
#GarbiUntukIndonesia Sejahtera
Gelombang Kehidupan
Oleh: Achir Fahruddin
Dinamika hidup seperti gelombang lautan, ada masa pasang dan surut
Page | 27
tapi gelombang tetap berirama memberi salam kepada lainnya bahwa ia
bergerak mengikuti alur gravitasi, tidak statis tetapi dinamis.
Gemuruh gerak pasang dengan irama yang tak pernah terpisah dari
hadirnya gelombang, itulah makna hidup, kadang disertai tepuk tangan,
rintihan hingga tangisan berpulang.
Ajaibnya lautan dan gelombang tak dapat terpisah, begitu juga manusia
dan Rabb Nya, pemahaman diri akan nilai ilahiah dalam jiwa harus
dimanifestasikan dalam gerak, itulah berkemajuan dan berkeunggulan.
Bersatu, Bersatu
Sumpah pemuda membuat kita bersatu
Kesadaran pemuda Indonesia untuk saling membantu
Menyiapkan Indonesia lewati jalan berbatu
Sungguh para pemuda yang jadi penentu
Meski senjata ditangan hanyalah sebilah bambu
Di antara ide arah baru ada dlm tulisan ini, Slamat mmbaca. Slamat
Page | 30
memasuki Arah Baru!!!
1. Gelombang Pertama
Pada Gelombang Pertama, entitas yang bernama Indonesia dirumuskan.
Indonesia sebagai sebuah ide melampaui jauh ikatan primordialisme
untuk berkonvergen menjadi satu. Terjadi perubahan cara berpikir dari
ikatan etnis menjadi ikatan bangsa yang besar. Indonesia hampir sama
dengan “bangsa Amerika” yang merupakan kesepakatan dari manusia
beragam etnis yang tinggal di tanah yang kini bernama Amerika Serikat.
Page | 32
Faktor Pendorong : imperialisme (eksternal) dan pencarian identitas
(internal)
2. Gelombang Kedua
Gelombang berikutnya, “Menjadi Negara-Bangsa Modern” dimulai
sejak Indonesia resmi dideklarasikan pada 17 Agustus 1945. Gelombang
ini ditandai oleh pergulatan dalam mencari sistem yang kompatibel
dengan sejarah dan referensi budaya Indonesia: sebuah gagasan untuk
menjadikan Indonesia sebagai negara dan bangsa modern. Oleh karena
itu, untuk mewujudkannya, Indonesia membutuhkan konstitusi modern,
lembaga negara yang kuat, dan budaya demokrasi yang subur.
Pada Orde Baru, dikenallah satu aktor di ranah politik yang tampil
sebagai instrumen advokasi bahkan konfrontasi antara negara dan
masyarakat sipil. Adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
hadir sebagai salah satu aktor dari cikal bakal oposisi terhadap rezim
Orde Baru. LSM tampil mengambil peran dalam menggulirkan wacana
demokrasi di Indonesia yang terkekang pada masa Orde Baru.
Page | 34
Dipicu oleh krisis moneter 1997 yang memukul sendi legitimasi Orde
Baru, gerakan Reformasi mencuat ke permukaan. Salah satunya adalah
teriakan dari Enam Tuntutan Reformasi oleh mahasiswa yang
mengecam politik oligarki dan otoriter pemerintah Orde Baru.
Reformasi—jika dilihat dalam spektrum yang lebih luas—sejatinya
adalah sintesis dari Orde Lama dan antitesis dari Orde Baru.
Partai politik yang berperan sebagai jembatan antara negara dan rakyat
dalam proses mekanisme politik formal telah menjadi organisasi
pergerakan nasional bahkan sejak era sebelum kemerdekaan. Evolusi
politik pada partai politik bertahap bertransformasi.
Media Massa pun tak luput berevolusi. Media massa sebagai salah satu
pilar demokrasi yang berperan sebagai kontrol sosial, setelah melalui
zaman kemerdekaan, berubah menjadi corong ideologi partai politik.
Bahkan, pada era awal Reformasi, keran kebebasan pers yang baru saja
dibuka membuat surplus opini publik. Kebebasan pers malah
dimanfaatkan untuk mempublikasikan desas-desus dan gunjingan tanpa
mengikuti kaidah jurnalistik yang semestinya.
Perang Dunia II yang berakhir di tahun 1945 secara tidak langsung juga
membawa impak terhadap keseimbangan politik Indonesia, apalagi
setelah tersulutnya Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet. Jejak-jejak perang ideologi dunia menyeret para pendiri bangsa
untuk—sadar tidak sadar—ikut terpengaruh dalam menentukan sistem
bagi Indonesia. Walaupun begitu, berada di tengah perang ideologi yang
keras dan berdarah-darah, Soekarno dan para pemimpin politik telah
menyumbang satu pondasi penting bagi Indonesia, yaitu dasar negara
Pancasila, konstitusi UUD 1945, dan wawasan Bhineka Tunggal Ika.
Kemudian setelah berayun bagai pendulum dari ekstrem yang satu ke
titik ujung lainnya, Indonesia telah berhasil membangun ekuilibrium
baru pada era Reformasi, antara lain:
1. Keseimbangan dalam relasi negara dan agama. Pancasila telah
bisa ditempatkan sebagai panggung terbuka bagi identitas yang
berbeda.
2. Keseimbangan antara kebebasan dan kesej pembangunan.
Page | 36
Walaupun belum memenuhi standar ideal, setidaknya
Indonesia sudah mengarah ke hal tersebut.
3. Titik temu antara kebebasan dan keamanan. Keamanan kini
lebih bermakna ketertiban bersama dari sesama warga
masyarakat daripada intervensi paksaan negara ke tengah
kehidupan sosial dan privat.
4. Keseimbangan antara kebebasan ekonomi daerah dan
keutuhan integrasi nasional.
3. Gelombang Ketiga
Pada Gelombang Ketiga, lahirlah masyarakat baru Indonesia.
Karakteristik masyarakat baru ini antara lain adalah:
– Kelas menengah baru yang dibentuk oleh orang berusia 45 tahun ke
bawah
– Berpendidikan cukup tinggi
– Kesejahteraan semakin membaik
– Terhubung (well connected) dengan lingkungan global melalui internet
– Lahirnya kelompok “native democracy”
Implikasi ekonomi dari komposisi demografi baru tersebut adalah
meningkatnya produktivitas karena penduduk prodiktif (usia kerja) lebih
banyak dari penduduk tidak produktif (anak-anak dan orang tua).
Page | 37
Demografi yang didominasi oleh usia produktif ini disebut sebagai
“dividen demografi” atau “bonus demografi”. Sejarah mencatat,
sejumlah negara mencapai kesejahteraan sebagai hasil dari bonus
demografi yang termanfaatkan dengan baik. Inilah kelompok mayoritas
baru Indonesia yang belum pernah ada presedennya dalam sejarah.
Indonesia mengalami lompatan ekonomi, sosial, dan politik begitu jauh
dalam waktu begitu singkat.
Generasi native democracy lahir pada masa ini. Walaupun pada masa
kecil mereka lahir di zaman penghujung Orde Baru, yang mereka
pahami tentang transisi Orde Baru ke Reformasi tak lebih dari
pendudukan gedung DPR/MPR oleh sejumlah mahasiswa. Mereka
adalah generasi yang lahir dan tumbuh di zaman saat demokrasi sudah
menjadi barang dagangan setiap orang, sehingga bagi mereka, kebebasan
hari ini adalah hal yang lumrah yang seyogianya ada. Ibarat native
technology yang dengannya mereka tumbuh dan kembang di zaman
serba teknologi sehingga lancar menguasai fitur-fiturnya, native
democracy mahir memanfaatkan fitur-fitur demokrasi, yang dasar
maupun yang rumit.
Banyak tantangan yang harus dihadapi negara dan lembaga politik pada
masyarakat Gelombang Ketiga ini. Negara dipandang dari segi
kapasitas. Otoritas negara menjadi tidak relevan jika kapasitasnya lebih
rendah dari ekspetasi masyarakat baru ini. Struktur politik akan semakin
datar karena memudarnya hierarki dan otoritas, sehingga partai politik
harus bekerja keras mendulang satu suara demi satu suara untuk
mendapat dukungan. Warga negara tidak lagi menjadi status pasif.
Warga negara Gelombang Ketiga adalah mereka yang berpartisipasi
dalam politik dan mampu mengartikulasikan opininya. Bahkan, social
media menjadi katalis yang mengakselerasinya. Tantangan dalam
perekonomian juga muncul dari berkembangnya ekonomi jejaring
(network economy). Jaringan menjadi kekuatan ekonomi baru yang
mampu melangkahi batas negara dan pasar. Simpul-simpul kecil dan
banyak ekonomi jejaring ini menggantikan institusi gigantik negara dan
pasar. Pada akhirnya, negara hanya akan berperan pada masalah-
masalah skala pengaruh besar, seperti infrastruktur dan militer.
Faktor Pendukung :
Globalisasi dan abad Asia (eksternal), dan budaya dan demografi
(internal).
Nilai-nilai :
orientasi kemanusiaan, pencarian makna kualitas hidup, melampaui
individualisme.
4. Konklusi
Dengan beragam cerita perjalanan Gelombang Pertama, Gelombang
Kedua, dan sekarang Gelombang Ketiga, Indonesia perlahan menjadi
negara-bangsa yang lebih dewasa. Indonesia punya masa depan cerah.
Untuk menjadi negara-bangsa yang besar, harus ada peralihan dalam
cara kita memandang Indonesia dari sebuah entitas politik menjadi
sebuah entitas peradaban. Kita perlu mempunyai kesadaran bahwa kerja-
kerja pembangunan negara tidak hanya urusan konstitusi, regulasi, atau
institusi, melainkan melakukan urusan yang lebih rumit, yaitu
membangun peradaban. Mesin besar yang diperlukan untuk melakukan
peralihan dari entitas politik ke entitas peradaban adalah budaya.
Kebudayaan adalah pondasi yang paling kokoh dari kemajuan jangka
panjang yang ingin diraih. Seperti contohnya kewirausahaan,
kewirausahaan menjadi suatu budaya positif jika ditanamkan kepada
masyarakat.
Page | 41
a. Arsitektural
Diperlukan kemampuan dalam membuat sebuah grand designyang akan
menjadi platform untuk segala aktivitas kehidupan.
b. Fungsional
Setelah proses desain, dibutuhkan pewujudan terhadap desain tersebut
yang berdasarkan pada fungsi dan faedah yang mendasarinya.
c. Eksperimental
Dengan tingginya kompleksitas dan kecepatan perubahan pada
Gelombang Ketiga, diperlukan pola pikir yang open-minded dan berani
mengambil risiko.
d. Kreatif
Kreativitas menjadi kemampuan yang wajib dimiliki bagi masyarakat
Gelombang Ketiga dalam mengarungi arusnya yang dinamis. Kreativitas
adalah kemampuan untuk menggabungkan hal-hal yang sudah ada
sebelumnya menjadi sebuah entitas baru.
Meningkatnya usia produktif dan perubahan budaya dalam masyarakat
menghasilkan perubahan nilai-nilai, sehingga sekarang kita dapat
menyaksikan lahirnya model masyarakat baru yang bersendikan agama,
pengetahuan, dan kesejahteraan. Agama memberi orientasi;
Page | 42
pengetahuan menjadi pemberdaya; kesejahteraan menjadi faktor katalis
agar masyarakat makin berkualitas hidupnya. Masyarakat Indonesia ke
depan adalah masyarakat yang religius, berpengetahuan, dan sejahtera.
Page | 43
1. Di Bahrain, Ikhwanul Muslimin bekerjasama dengan salafi dalam
politik untuk mengimbangi syiah.
15. Di Mesir sendiri, akan sangat sulit bangkit dalam waktu dekat dan
menengah, kehancuran dakwah politik di mesir pasca Mursi
lengser itu sangat parah, bahkan terburuk sejak tahun 1928, ini
harus jadi pelajaran berharga bagi semua umat islam.
17. Di Oman Ikhwanul Muslimin secara de facto dan de jure nya tidak
ada, hanya ada gerakan yang mirip mirip dengan inhwan tapi
itupun sudah bubar 15 tahun lalu, maklum karena islam sunni di
oman hanya 15% selebihnya Masyarakat Oman memeluk
kepercayaan Ibadhiyah.
18. Dari seluruh model ijtihad politik yang ada di negara negara islam,
baik yang saya sebutkan disini maupun yang tidak saya sebutkan
disini, model ijtihad yang lebih mendekati ideal sesuai dengan
zaman saat ini adalah model AK Parti nya Turki, Model An
Nahdhah Tunisia, dan Model FJD nya Maroko.
19. Telalu dinamis nya politik di dunia islam, dan terlalu besar
masalah yang dihadapi kedepan, maka seharusnya ijtihad kita
harus semakin gigih dan kuat, bukan adu urat saraf dan adu
materai. Bukan adu otot dan adu ego, kita ketinggalan terlalu jauh
kalau masih mikir sempit dengan mengandalkan wawasan sempit.
20. Apalagi pasca Arab Spring 2011, terlalu banyak perubahan ijtihad
politik di dunia islam yang tidak cukup space ditulis sekaligus
dalam sebuah tulisan ini. Kesimpulan singkatnya, bahwa islam
politik itu terus bergerak maju dan terus berijtihad, tinggal
sesuaikan saja dengan kondisi negara negara dimana kita
berijtihad, karena secara struktur tidak terikat hanya terikat secara
pemikiran dan ideologis.
21. Ijtihad politik itu terus berlangsung, tidak stagnan dan kaku, kalau
dengan salafi saja diluar sana bosa saling bekerasama, kenapa ada
ikhwan yang sesama ikhwannya saja saling sikut, saling usir dan
saling pecat? Ada masalah besar disana yang lebih didominasi oleh
egoisme pribadi buka sekedar soal ideologi, itu hanya make up
dan basa basi.
22. Orang orang yang tidak siap bergerak karena keterbatasan ilmu
dan pengetahuan, keterbatasn sumber daya dll, biasanya mereka
Page | 46
akan mencari 1000 alasan untuk tidak mau berubah untuk
menutupi kelemahannya tersebut.
23. Mereka yang cenderung stagnan dan mungkin malas mikir gak
akan mau bersusah payah menemukan puncak puncak yang baru
yang lebih tinggi dan udara lebih segar, ini yang harus kita hindari.
25. Indonesia adalah salah satu negara besar, dan negara muslim
terbesar di dunia, kita harus memikirkan masa depan bangsa ini 50
tahun mendatang bahkan lebih, 50 tahun kedepan, perkiraan
jumlah penduduk Indonesia mencapai 500-700 juta jiwa.
26. Jangan sampai kita terjebak pada pola pikir stagnan dan ruang
ruang sempit yang mengkerdilkan kita didepan rakyat dan didepan
umat islam di negeri ini. Jangan sampai emosi mengalahkan akal
sehat kita, jangan sampai fakta dan data fikih realitas lapangan
harus kalah dengan ego ego sempit kita.
27. Karena Saat akal sehat dan rasionalitas kita kalah dengan ego ego
sempit kita, maka gerakan kita akan destruktif dan merusak, begitu
kata pakar politik Inggris David Bohm.
Melukis Panorama Akhirat Di Atas Kanvas Dunia
Oleh: Anis Matta
1) Pada mulanya yang kita lakukan adalah membuat peta jalan kita
sendiri menuju Allah..lalu kita buat peta jalan menuju negara sebagai
bagian dari peta jalan kita menuju Allah.. Page | 47
2) Jika kita percaya Allah yang kita tuju maka tidak ada alasan bagi kita
untuk khawatir dengan semua upaya pembunuhan karakter di
sepanjang jalan itu..perhatikan pesan Allah kepada orang² beriman:
ك ان و ق ال وا مما هللا ف برأه مو سي آذوا ك ال ذي ن ت كون وا ال آم نوا ال ذي ن ي أي ها
"وج يها هللا ع ند
QS 33: 69
4) Cinta dan benci manusia kepada kita adalah cara Allah mengajarkan
kita sebuah makna bahwa kita tidak akan pernah bisa mengendalikan
hati manusia..dan karenanya berusaha menemukan ridho kita pada
diri sendiri dari ridho manusia kepada kita adalah kesia-siaan yg besar
6. Perhatikan kebijakan Saudi era Ben Salman, UAE era Ben Zaid,
Mesir era AsSisi, Indonesia era Jokowi, Malaysia era Mahathir,
Turki era Erdogan. Kita akan melihat perbedaan itu seterang
purnama.
10. Dari arahan di atas, bisa kita pahami bahwa Kader Arah Baru
Page | 51
Indonesia harus berhenti bersikap reaktif alias sumbu pendek, jika
ada retas-retas masa lalu yg dimunculkan untuk menghambat laju.
12. Fokuslah pada narasi kita: Naik, turbulensi, take off, landing,
pilot. Sebab kita akan melakukan lompatan jauh, yg hanya bisa
dipahami moda pesawat bukan angkot apalagi bajaj. Mari fokus
pemikiran brilian, narasi keumatan kebangsaan. Bukan jotos-jotosan,
apalagi ghibah-ghibahan.
Fastabiqul Khoirot
Dr. Sitaresmi Soekanto
Jika sebuah sumur ditimba airnya, maka setiap hari airnya jernih dan
tidak akan pernah kering, selalu ada air di dalam nya...
Page | 53
Namun anehnya, kalau dalam satu hari saja airnya tidak ditimba,
ketinggian air yang ada di dalam sumur itu tidak meningkat, sama
seperti semula.
Sumur yang tak pernah lagi diambil airnya, bahkan akan cenderung
airnya kotor dan beracun, tak layak diminum.
Inilah hukum alam..
Sesungguhnya kehidupan kita juga sama & serupa dengan sumur ini...
Pada umumnya orang berpikir bahwa jika kita memberi apa yang kita
miliki pasti akan berkurang dari apa yang di miliki semula...
Tapi kalau kita mau belajar dari sumur ini, semakin banyak dan sering
kita memberi akan semakin banyak air yang mengalir kepadanya.
Dalam hal memberi tidak harus dalam bentuk uang atau materi.
Kita bisa saja memberi dalam bentuk apa saja yang kita miliki.
Happy Monday
#Copypaste
#senin mubarak
Panglima Perang Jendral Cu Yingsun
Oleh Abu Azzam
Salah satu ucapan panglima saat itu kepada salah satu kaptennya adalah:
" Seharusnya aku menghukummu atas kelalaianmu tidak mentaati
perintahku, namun karena saat ini sedang perang. Aku maafkan, Kamu
fokus bagaimana memenangkan pertempuran ini."
#Arah_Baru_Indonesia
#Nasionalis
#Religius
#Demokrasi
#Kesejahteraan