Anda di halaman 1dari 57

2018 BUKU SAKU ARAH BARU INDONESIA

Page | 1

Tulisan ini kumpulan dari berbagai tulisan yang berasal dari group whashapp
penggas Gerakan Arah Baru Indonesia. Tujuannya untuk menebarkan
gagasan dan narasi Arah Baru Indonesia yang dicetus oleh Pemikir Islam
Modern, Ust. M. Annis Matta

Silahkan disebarkan ke yang lain.


@lukmanul_hakim_ab
Email: hakim08.lukman@gmail.com
DAFTAR ISI

1. Pengantar Gerakan Arah Baru Indonesia


2. Visi–Misi Gerakan ArahBaru Indonesia Page | 2

3. Generasi Baru Indonesia


4. Membentuk Generasi Baru Indonesia
5. Hijrah Arah Baru Indonesia
6. Mengapa indonesia butuh arah baru?
7. Arah Baru Indonesia
8. Arah Baru Indonesia: Dari Narasi ke Gerakan (Jilid 1)
9. Arah Baru Indonesia: Dari Narasi ke Gerakan (Jilid 3) "Arah
Baru"
10. Prinsip-Prinsip Perubahan
11. Narasi Islam: Diantara Reruntuhan
12. Gelombang Kehidupan
13. GARBI Apa an Sih?
14. Gelombang Ke-3 (Butuh analisa dan kosentrasi tinggi dlm
mmbaca dan memahaminya)
15. Wawasan Ijtihad Politik Menuju Arah Baru Indonesia
16. Melukis Panorama Akhirat Di Atas Kanvas Dunia
17. Menyiapkan Wadah Pemikir Keumatan dan Kebangsaan
18. Fastabiqul Khoirot
19. Belajar Dari Sumur
20. Panglima Perang Jendral Cu Yingsun
Pengantar Arah Baru Indonesia

Pemikiran Modern Abad 21 Dunia Islam hasil Ijtihad/pikiran Anis


Matta Untuk Indonesia Page | 3

Memandang setiap perbedaan sbg musuh adalah ketidak dewasaan


dalam bernegara.
Perbedaan justeru merupakan akar kekuatan bangsa ini.
Kemampuan membaca sejarah lalu menghimpun dan mensinergikan
segala potensi anak bangsa yg berserak adalah kekuatan itu sndiri.
Tau apa masalahnya. Lalu pilih peran terbaik. Itulah langkah solutif
membangun bangsa ini.
#Islam
#Nasionalis
#Demokrasi
#Emonomi
#Politik
#Militer
VISI –MISI Gerakan Arah Baru Indonesia

Misi Garbi:
Menghimpun Potensi Seluruh Unsur Anak Bangsa Page | 4
Diantara karakteristik organisasi modern dalam sebuah negara yang
majemuk adalah persatuan. Sejak berdirinya negeri ini, perbedaan etnis,
agama dan ideologi yang ekstrim antar anak bangsa menjadikan mereka
semakin merindukan persatuan secara ekstrim pula. Persatuan anak
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia disebabkan adanya
nilai utama yang mereka anut, yaitu harmoni. Harmoni inilah yang
menjadikan mereka dapat bekerja sama dan hidup berdampingan secara
damai.

Indonesia ibarat sebuah taman, dan setiap orang dalam taman itu adalah
sebuah bunga. Dan setiap bunga itu punya warna sendiri. Taman ini
menjadi indah karena terlalu banyak bunga yang terlalu banyak warna.
Taman menjadi tak indah jika bunganya hanya satu warna. Atau bunga
yang banyak warna itu dipaksa melebur menjadi satu warna. Bangsa ini
menjadi indah karena kita berbeda seperti bunga dalam satu taman.
Masyarakat Indonesia adalah The Flower Society.

Misi Garbi
Gerakan Arah Baru Indonesia adalah mendiseminasi ide untuk
menggerakkan seluruh aneka ragam potensi anak bangsa dengan
menjalin komunikasi dan kerjasama untuk memperjuangkan Arah Baru
Indonesia menuju kekuatan ke-5 dunia. Indonesia yang berdaya dalam
hal ekonomi, iptek, dan militer.
#misigarbi
#anismatta
#gerakanarahbaruindonesia
Generasi Baru Indonesia
By: Nandang Burhanudin

1. Korsel meluncurkan produk perdana kapal selam bobot 1800 ton,


Page | 5
2022 produksi masal. Harga 1 kapal selam, 12 triliun.

2. China sukses meluncurkan pesawat tempur versi terbaru. Satelit


China juga sukses mengangkasa di orbit bumi.

3. Turki sukses dengan program alih teknologi F35 B. Kini mereka sdg
menyiapkan pesawat canggih terbang di atas 50.000 feet. Tp bisa
mendeteksi gerak dan panas di bumi.

4. Sy perhatikan. Bangsa2 yg dulu dianggap kelas teri alias kelas 3, kini


tampil percaya diri. Rakyatnya lebih atraktif.

5. Limpahan SDM dan duit, menjadi penggerak roda ekonomi dan


stabilitas kawasan. Jelas posisi mrk tidak lagi dipandang sebelah
mata.

6. Semua berkah kepemimpinan kuat. Rakyat disejahterakan.


Dibahagiakan. Negara hadir membimbing rakyatnya untuk prosuktif.
Bukan malah negara dan aparat menjadi produsen dan pelindung
hoax.
7. Bandingkan dgn Mesir. Negeri ibu peradaban dunia. Laporan terbaru,
Mesir menjadi negara terkotor sedunia. Padahal di sana ada AlAzhar,
kiblat ilmu.

8. Saudi Arabia marah besar saat negaranya dimasukkan dalam


kelompok yg paling banyak kasus pelecehan seksual. Kritik Kanada
ditanggapi dgn embargo. Padahal Saudi adalah tempat Haromain dan
Baitullah.

9. Jangan lupa kiblat pertama umat Islam, AlAqsha yg kini dikangkangi


Zionis. AlAqsha bbrp waktu lalu dijadikan tempat pesta MIRAS oleh
polisi Israel.
10. Lalu Indonesia? Negara Muslim yg merdeka dgn jihad dan takbir.
Kini malah mulai dikangkangi LGBT, sosok terindikasi komunis, dan
pecinta kemaksiatan.

11. Tugas pecinta kebaikan adalah bangkit produktif sesuai


kemampuan masing2. Sy mewakafkan diri untuk menyiapkan Page | 6

generasi SDM. Silahkan yg mampu produksi apapun bergerak


serentak.

12. Kita menangkan dulu Prabowo Sandi. Bukan karena perintah


siapa2. Tapi gak ada pilihan lain yg lebih baik. Produktivitas dimulai
dari sini.
Membentuk Generasi Baru Indonesia
By: Nandang Burhanudin

(1) Umur biologis semua kita terbatas. Tak ada pilihan spy abadi
Page | 7
dikenang, selain menyiapkan generasi harapan masa kini dan yg
akan datang.

(2) Awali dgn hangatnya interkoneksi anggota keluarga. Ayah tak


boleh banyak tingkah. Mamah tingkatkan kualitas di rumah.
Ciptakan proyek kerja bersama.

(3) Libatkan semua anak dlm sentuhan mesra kehangatan. Tak ada
mata molotot. Kata menyindir. Sikap menyikat. Fokus masa kini
dan yg akan datang.
(4) Poin2 kerjasama di rumah baru Indonesia kurang lebih sbb:
1. Tak kenal lelah merencanakan aktivitas2 bersama dalam
keluarga. Hindari rutinitas..
2. Menjaga komitmen pada hukum2 syariat.
3. Pahami fikroh2 ad-dakhilaat (fikroh susupan).
4. Perdalam akidah. Perluas kajian fiqh. Selami pula aturan2
kekinian maupun kedisinian.

(5) Sebab yg kita kejar adalah kebahagiaan dunia akhirat. Lakukan


kerja2 dgn bahagia, enjoy, tanpa tekanan.
1. Luangkan waktu bersama anak2 di tempat2 wisata. Bisa
mingguan. Bulanan. Ke gunung atau lautan. Wisata tadabbur
atau umroh.
2. Turut serta dlm aktivitas bersama spt olahraga, kemah, dll.
3. Tuntaskan pembelajaran adab-akhlak.
4. Reaktualisasi kajian siroh dan sejarah peradaban.
5. Kajian rokoh2 sentral dunia.
6. Aktifasi semua anak dlm setiap program keumatan, kekaryaan
dan kebangsaan.
Page | 8
7. Aktivasi anak dlm semua ruang publik demi mempersiapkan
mrk dlm pengeloaan negara.
8. Bekali anak2 dgn basic skill yg mumpuni.
9. Sebagai orangtua hrs siap berbagi distribusi tugas dan
wewenang. Jadilah orangtua Kingmaker, bukan king parker.

(6) Mari laksanakan. Jangan sekedar narasi katanya.


Hijrah Arah Baru Indonesia
Oleh: Nandang Burhanudin

1. 1440 Hijriah telah tiba. Songsong agenda pasca Muharram dengan


Page | 9
semangat berlebih, usai evaluasi atas segala hal yang telah berlalu di
1439 H. Pastikan tidak terulang. Jadikan sebagai kenangan. Jangan
pernah dibuang.

2. Evaluasi diri atas segala khilaf, baik khilaf hati yang pasti
terkungkung baper. Khilaf lisan, yang banyak berdalih dan berdalil
mencari alasan. Khilaf raga, atas segala kemalasan. Khilaf pikiran
saat diliputi persangkaan.

3. 1440 H fase transisi kebangkitan Arah Baru Indonesia. Jangan


lewatkan untuk memperbaiki diri dengan mempelajari ilmu syari’at;
Al-Qur’ân dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman Salaf.
Belajar. Belajar. Belajar.

4. Lalu keluar dari mihrab-mihrab cinta, mengobarkan amar makruf


nahyi munkar. Ilmu makruf jamak dan banyak dipelajari. Ilmu
mungkar, sedikit banyak harus dipahami agar tidak terjerumus
apalagi bermungkar dibalut makruf.

5. Ibnu Taimiyah mengatakan, siapa yang tumbuh dalam kebaikan


dan mengajarkan orang lain dengan kebaikan, maka sama juga
dirinya tidak memiliki ilmu terhadap kemungkaran sekaligus
ilmunya dapat memberikan petaka kepadanya.

6. Taman indah itu bila berwarna-warni. Lukisan elok saat kanvas


beragam arti. Pahami ragam dan pola hidup Jahiliyah. Lakukan
riset untuk memperbaikinya. Tidak sempurna keislaman seseorang,
saat ia tak paham pola jahiliyah.

7. Hijrah 1440 adalah waktu tempat menempa diri dan sunguh-


sungguh istiqamah di relung sabar. Tegar ke gelanggang walau
seorang. Tak gentar karena dicecar. Tak klemar, karena dilempar.
Tetap segar. Bugar. Raih karya nan cetar.
8. Terma ini dpahami Al-Julail dalam beberapa kondisi dan situasi: a.
Bersabar terhadap syahwat jiwa dan terhadap ajakan jiwa untuk
berpaling dari kebenaran. b. Bersabar terhadap kelemahan jiwa dan
kekurangan jiwa yang sangat cepat tertimpa kemalasan.

9. Bersabar terhadap tipu daya dan kesakitan dari musuh-musuh Page | 10

Allah. d. Bersabar terhadap panjangnya perjalanan dakwah dan


kerasnya ujian didalamnya. e. Bersabar terhadap syahwat,
kebodohan dan buruknya pandangan dari para manusia yang
menolak dakwah. (At-Tarbiyyah Al-Jihadiyyah, 169)

10. Menjaga muruah terbaik dalam gempuran fitnah yang sangat bejat.
Saya menasihati diri sendiri. Selebihnya untuk insan-insan perindu
keterbukaan, tranparansi, humanisme, demokrasi, dan
kesejahteraan.

11. Perjalanan dari Istambul ke izmir via Turkish Airline, pesawat


penuh dan 85 % kaum Hawa bercelana pendek dan maaf berkaus
you can see yg membelah bagian sensitif.

12. Demikian saat naik MRT bawah tanah dari Izmir ke pusat kota, 98
% wanita mengumbar aurat. Beberapa saya dapati yg tengah
ciuman di depan publik.

13. Jika menurut HT, ini salah pemerintah AKP dan jelas kesesatan
pemerintahan Tn. Erdogan. Jika menurut dakwah, Tn. Erdogan
gagal berdakwah. Jika menurut Salafy, Tn. Erdogan keluar dari
Sunnah.

14. Tapi Tn. Erdogan bergeming. Arah baru gerakan Islam tidak harus
copy paste dari buku2 manhaj Timur Tengah, yg terbukti gagal
mengelola perbedaan di negara2 Arab sendiri.

15. Tn. Erdogan dgn Arah Baru Turki memahami dakwah dgn Lisanul
Haal lebih jitu. Bahasa ekonomi, bahasa gratis pendidikan-
kesehatan, dakwah dgn kebebasan demokrasi.

16. Faktanya, memilih jalur demokrasi sebagai bagian dari dakwah,


berarti harus siap menundukkan hati para pemilih awam yg
mayoritas. Tidak lagi menganggap mrk sebagai sampah.
17. Arah Baru Indonesia bukan Arus Baru versi Jokowi. Bukan pula
Arah Baru Ikhwan. Bukan pula kebingungan mencari arah. Ia
adalah gelombang ketiga Indonesia: religius, nasionalis, humanis..

Page | 11
Mengapa Indonesia Butuh Arah Baru?

Arah baru Indonesia adalah sebuah revolusi cerdas (smart revolution), di


mana perubahan besar dijalankan tanpa goncangan sosial besar karena
kita menekan tombol-tombol perubahan yang tepat. Page | 12

Revolusi cerdas adalah perubahan besar mengikuti sistem demokrasi


yang berlaku. Perubahan itu berjalan tanpa mencederai prosedur dan
nilai-nilai demokrasi yang selama ini kita junjung. Yang ditawarkan
kepada rakyat adalah arah baru yang akan kita tuju, agar kita menjadi
bangsa yang sejahtera, kuat, berdaya saing, serta mampu berdiri sejajar
dengan bangsa-bangsa lain di muka bumi.

Solusi bagi krisis narasi dan krisis kepemimpinan adalah lahirnya


kepemimpinan nasional yang memiliki visi besar dan mampu
menggerakkan seluruh rakyat untuk mencapai visi itu bersama.
Pemimpin yang muncul dalam arah baru ini bukan menawarkan hiburan
dan tawa sejenak, tetapi bangunan sistem baru untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat.

Arah baru Indonesia akan membawa kita pada posisi sejajar dengan
negara-negara kuat di dunia karena sejatinya kita punya kekuatan dan
kemampuan untuk itu. Kita memiliki potensi demografi, kekayaan alam,
posisi geopolitik yang strategis, serta pasar domestik yang besar.

Sebagai ilustrasi, Indonesia adalah satu dari tiga negara muslim yang
masuk G-20 bersama Turki dan Arab Saudi. Namun, jika melihat
Pendapatan Domestik Bruto, Indonesia memiliki ukuran perekonomian
yang lebih besar. Dari segi modal sosial, Indonesia memiliki akumulasi
pengalaman demokratisasi yang lebih matang dari kedua negara tersebut.
Artinya, potensi itu ada, tinggal bagaimana kepemimpinan nasional
yang cakap dapat mengubahnya menjadi hasil yang membawa
kesejahteraan.

Kita tidak perlu silau dan larut dalam puji-pujian negara lain atau
lembaga keuangan internasional, karena yang harus diwujudkan adalah
rasa terima kasih yang tulus dari rakyat seluruhnya. Dengan arah baru
Indonesia, kita akan menulis sejarah kita sendiri dengan tinta keringat
kerja keras kita sendiri.

Masih banyak pekerjaan rumah menumpuk untuk dtuntaskan agar kita


berhasil menjadi negara bangsa sesuai dengan cita-cita para pendiri
Page | 13
bangsa kita. Arah ke depan harus segera dirumuskan agar kita tidak larut
dalam tarik menarik dan dinamika geopolitik global yang memanas.
Untuk itu kita perlu Arah Baru Indonesia

~ Anis Matta ~

#AnisMatta
#ArahBaruIndonesia
#WajahBaruIndonesia
Arah Baru Indonesia
Oleh: Tengku Zulkifli Usman

Arah Baru Indonesia bukanlah idoelogi asing dalam rimba islam politik. Page | 14

Arah Baru Indonesia adalah ideologi hasil konsensus banyak ulama


ulama islam politik di dunia.

Arah Baru Indonesia adalah ijtihad lanjutan islam politik dalam bentuk
yang lebih sesuai dengam kondisi politik dan sosial yang berbeda disetiap
negara negara islam di dunia.

Arah Baru Indonesia adalah mazhab moderat dan modern dalam ranah
islam politik yang bertujuan melakukan pembaharuan falsafah
perjuangan politik di tingkat lokal juga internasional.

Arah Baru Indonesia adalah lompatan pemikiran islam politik level 3


setelah level Neo Fundamentalis dan Level Islamis.

Arah Baru Indonesia adalah mazab politik terkini dan terupdate dalam
platform perjuangan politik islam di dunia di lebih dari 20 negara islam.

Arah Baru Indonesia berada pada level 3 atau dalam filsafat pemikiran
politik islam sering dikenal dengan mazhab Post Islamis.

Arah Baru Indonesia bukanlah musuh PKS, melainkan adalah teman


dan partner dalam teori dan praktis.

Arah Baru Indonesia bukan juga lawan PKS, melainkan dia adalah
kelanjutan estafet dari sisi mazhab dan pola pikir politik islam nya PKS.

Arah Baru Indonesia adalah imam nya islam politik dunia saat ini
dengan segala makna yang dikandungnya, dia adalah perangkat paling
terkini dalam midset berpikir politik islam.
Arah Baru Indonesia di tataran internasional tidak bertentangan dengan
mazhab islam poltik manapun yang pemikirannya paralel, melainkan
adalah kelanjutan metamarfosis islam politik itu sendiri.

Arah Baru Indonesia adalah model politik Tunisia, transisi nya Maroko,
Page | 15
kedigdayaan Turki dan Model islam politik kalangan Syabab nya jamaah
IM mesir.

Arah Baru Indonesia adalah mix antara gaya pemikiran politik Al


Banna-Ganoucci-Al Qardhawi-Misyal dan yang sejenis dengan mereka.

Arah Baru Indonesia bukan anti tesis nya PKS dalam semua sisi, Arah
Baru Indonesia adalah adik kandung PKS yang kematangan juga
kedewasaan nya lebih “baligh” daripada PKS.

Arah Baru Indonesia adalah mazhab progresif islam politik, bukan


kultus individu sebatas Anis Matta dkk nya, tapi juga bukan mazhab
yang anti figuritas dalam tesis politik ilmuwan politik Turki Prof Ozer
Sencar.

Arah Baru Indonesia tetap memiliki cita cita besar mensejahterakan


negara indonesia dibawah naungan negara madani yang lebih substansial
jika kita mau menerjemahkan tesis tesis politik Seymour Martin Lipset.

Arah Baru Indonesia adalah id-politik yang dirancang agar lebih kokoh
dan lebih sesuai dengan budaya sipil rakyat indonesia khususnya muslim
jika kita mau menerjemahkan tesis tesis politik nya Sidney Verba dan
Gabriel Almond dalam tesis the civic culture.

Arah Baru Indonesia adalah langkah lanjutan pasca modikfikasi ideologi


politik islam yang berkelanjutan (At Tajdid Ad Da’aim Al Fikri As
Siyasi Al Islami).

Arah Baru Indonesia ingin melakukan ijtihad politik islam yang


“Radikal-Moderat” menuju titik ideal islam politik muslim indonesia
yang modern, ramah dan lebih adaptatif juga lebih akomodatif dalam
stigma dan framing, juga dalam tataran praktek lebih jauh dimasa yang
akan datang.

Tulisan ini saya buat, untuk menghilangkan syak wasangka dan


kecurigaan terhadap fatsun perjuangan Arah Baru Indonesia dalam skala
Page | 16
nasional, lebih terkhusus kepada para aktivis islam politik yang masih
belum melek konstruksi berpikir politik islam yang benar di seluruh
Indonesia.

Mari kita songsong lembaran baru islam politik yang lebih progresif,
lebih modern, lebih adaptatif dan lebih baik untuk hari esok umat dan
rakyat Indonesia yang lebih cerah.

Hanya kepada Allah kita semua memohon pertolongan, Barokallahu


Fiik.

Tengku Zulkifli Usman.


Arah Baru Indonesia.

#ArahBaruIndonesia
#AnisMatta
Arah Baru Indonesia: Dari Narasi ke Gerakan
(Jilid 1)
Oleh: Irfanenjo (Direktur ABI Institute)

(01) Narasi Arah Baru Indonesia sejak di gaungkan 3 Februari 2018 Page | 17
telah mendapat apresiasi publik. Sebuah istilah baru yang coba di
perkenalkan ke masyarakat Indonesia oleh Anis Matta.
#KamiBergerak

(02) Narasi Arah Baru Indonesia bukan narasi tanpa isi, bukan narasi
tanpa argumentasi, bukan juga narasi tanpa eksperimentasi
#KamiBergerak

(03) Narasi Arah Baru Indonesia adalah pemahaman panjang tentang


sejarah Indonesia beserta tahapan-tahapan sejarah dan
eksperimentasinya. Dikaji secara mendalam, komprehensif serta
melalui dialektika dengan berbagai macam disiplin ilmu
#KamiBergerak

(04) Sebagai sebuah narasi baru, Narasi Arah Baru Indonesia adalah
pokok-pokok pikiran, tetapi sangat mendasar dan memuat nilai-
nilai historis, filosofis, ideologis dan komprehensif.
#KamiBergerak

(05) Dalam dialektikanya Narasi Arah Baru Indonesia menemukan 4


kata kunci : Agama, Nasionalisme, Demokrasi dan Kesejahteraan
#KamiBergerak

(06) Empat kata kunci ini bukan bersifat absolut dan stagnan. Empat
kata kunci ini dinamis, perlu elaborasi mendalam dan bertemu
dengan uji pemikiran, argumentasi dan juga uji publik
#KamiBergerak
(07) Empat kata kunci dalam Narasi Arah Baru Indonesia terbuka
untuk di debat, dikritisi bahkan dibantah. Tetapi dengan
argumentasi dan pemikiran terbuka, dengan dialektika terus-
menerus melibatkan banyak sudut pandang dan perspektif
#KamiBergerak Page | 18

(08) Dalam 4 kata kunci Narasi Arah Baru Indonesia, ada banyak value
dan narasi turunan yang mencerahkan
#KamiBergerak

(09) Ada value dan narasi tentang Nabi Yusuf AS; dari sumur menuju
istana, ada tentang Nabi Sulaiman AS; ekspansi negara Sulaiman
dan banyak kisah lainnya yang terinspirasi dari Al Quran
#KamiBergerak

(10) Ada value dan narasi kebangsaan dari Bung Karno, value dan
narasi pembangunan dari Suharto, dan banyak lagi value dan
narasi dari sejarah Indonesia yang kaya
#KamiBergerak

(11) Narasi Arah Baru Indonesia juga bukan semata-mata bicara


tentang Indonesia, tetapi juga bicara tentang geo-politik dunia,
karena Indonesia bagian dari dunia dan Insya Allah akan
memimpin dunia
#KamiBergerak

(12) Narasi Arah Baru Indonesia adalah pokok-pokok pikiran yang


membangun optimisme untuk Indonesia dan masa depan
peradaban
#KamiBergerak

(13) Narasi Arah Baru Indonesia bukanlah hasil akhir, tetapi


permulaan dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Dialektika pemikiran, elaborasi ide dan gagasan, dialog ideologi
dan eksperimentasi negara harus terus-menerus dilakukan untuk
mencapai titik puncak pertemuan antara agama, nasionalisme,
demokrasi dan kesejahteraan
#KamiBergerak Page | 19

(14) Narasi Arah Baru Indonesia adalah anti-tesa status quo. Narasi
Arah Baru Indonesia = Move On. Move on bukan dari arah lama
tetapi move dari entitas yang tak punya arah. Move on dari entitas
yang hanya mengandalkan kejayaan masa lalu tanpa mau berfikir
dan menatap masa depan
#KamiBergerak

(15) Narasi Arah Baru Indonesia masih dalam pergulatan pemikiran


dan dialektika gagasan, sampai mencapai situasi ideal. Namun
hari-hari ini, Narasi Arah Baru Indonesia sudah bertransformasi
menjadi Gerakan Arah Baru Indonesia, sesuatu yang tak terduga
oleh publik
#KamiBergerak

(16) Belum selesai orang-orang status quo menghadang Narasi Arah


Baru Indonesia, ternyata sudah menjelma menjadi sebuah gerakan.
Gerakan yang relatif massif, melibatkan orang-orang muda,
cerdas, kreatif dan milenial. Tak terbendung
#KamiBergerak

(17) Status quo masih berkutat dengan romantisme tentang kejayaan


masa lalu. Berbangga-bangga dengan prestasi masa lalu yang
ternyata bukan prestasi mereka. Berpesta pora dengan jerih payah
orang lain tanpa menghargai orang lain
#KamiBergerak

(18) Narasi Arah Baru Indonesia sudah menjadi gerakan, sekali lagi ini
arus yang tak bisa dibendung. Semakin dibendung maka arus
semakin menguat. Membendung arus kuat, sama saja
memperbesar arus itu sendiri.
#KamiBergerak

Page | 20
(19) Content, konsisten, determinasi adalah karakter Gerakan Arah
Baru Indonesia yang akan mengisi gelombang ketiga Indonesia.
#KamiBergerak

(20) Silakan caci, silakan nyinyir, silakan hadang, silakan bendung


Gerakan Arah Baru Indonesia sekuat kalian. Gerakan ini tak akan
padam, justru akan bersinar terang seterang matahari
#KamiBergerak

(21) Tidak ada penyesalan, tidak ada keraguan, tidak ada ketakutan
sedikitpun, yang menyertai Gerakan Arah Baru Indonesia.
Langkah ini adalah langkah pasti menjemput takdir ilahi. Selalu
menjaga kelurusan niat dan kebersihan tujuan untuk ridho ilahi
selalu menyertai gerakan ini.
#KamiBergerak
#KamiMoveOn
#KamiTangguh

Bersambung...
Senin, 17 September 2018
OTW menuju Husnul Khatimah Kuningan, Jawa Barat
Dari Narasi ke Gerakan (Jilid 3)
"Arah Baru"
Oleh: Irfanenjo (Direktur ABI Institute)

Page | 21
(01) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah antitesa dari kegagalan dan
kebekuan masa lalu. Gerakan Arah Baru Indonesia harus
mengevaluasi secara komprehensif agar kesalahan atau kegagalan
di masa lalu tidak terulang lagi di masa depan
#ArahBaru
(02) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan sosial-politik yang
akan berintegrasi dengan negara, dikelola dengan manajemen yang
modern dan milenial, tidak terkungkung pada manajemen yang
kaku dan beku
#ArahBaru
(03) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan terbuka dan
dinamis. Menghimpun banyak orang dari berbagai kalangan dan
lapisan, dari berbagai macam disiplin ilmu dan profesi, sehingga
dapat berkontribusi penuh dalam pengelolaan negara
#ArahBaru
(04) Gerakan Arah Baru Indonesia membangun pola hubungan yang
dinamis dan egaliter dengan semua elemen bangsa, sehingga
mampu menghimpun banyak bakat dan potensi serta pemikiran,
ide-ide dan gagasan di elaborasi demi kemaslahatan gerakan dan
bangsa
#ArahBaru
(05) Gerakan Arah Baru Indonesia tidak mengandalkan pengelolaan
model struktur-fungsional, tetapi lebih pada model sel aktif dan
networking. Jadi semua orang punya kesempatan yang sama
dalam berkontribusi sesuai dengan kompetensinya masing-masing
#ArahBaru
(06) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan yang membangun
sistem dan bekerja berdasarkan sistem, bukan berdasarkan
kehendak orang per orang apalagi otoritarianisme
#ArahBaru
(07) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan yang mampu
mengembangkan ekonomi dan bisnis buat dirinya dan masyarakat,
sehingga menjadi gerakan yang mandiri
#ArahBaru Page | 22

(08) Gerakan Arah Baru Indonesia bersinergi dengan semua unit-unit


fungsional negara; eksekutif, yudikatif, legislatif, TNI dan Polri,
sehingga gerakan menjadi bagian supporting system negara
#ArahBaru
(09) Gerakan Arah Baru Indonesia gerakan yang berorientasi
mengambil kontribusi optimal dalam pengelolaan negara dalam
posisi-posisi strategis negara, sehingga bisa berperan aktif dalam
mewujudkan tujuan-tujuan berbangsa dan bernegara
#ArahBaru
(10) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan yang punya
"timeline" untuk memimpin dan mengelola negara, terdistribusi di
strategi harian, bulanan, tahunan, lima tahunan dan duapuluh
tahunan. Terencana dan terukur
#ArahBaru
(11) Gerakan Arah Baru Indonesia gerakan yang akan melahirkan
kepemimpinan publik yang egaliter, terbuka, dinamis dan dialogis
tidak anti kritik. Kepemimpinan yang membuka banyak kanal agar
setiap orang bisa berkontribusi dan berpartisipasi dalam gerakan
#ArahBaru
(12) Gerakan Arah Baru Indonesia akan melahirkan kepemimpinan
berbasis integritas dan kompetensi. Integritas tanpa kompetensi
atau kompetensi tanpa integritas bukanlah model kepemimpinan
ideal. Integritas adalah karakter, sedangkan kompetensi adalah
kemampuan melakukan tugas, keduanya harus ada dalam
kepemimpinan
#ArahBaru
(13) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan yang selalu
mengembangkan integritas dan kompetensi sumberdaya manusia,
terutama kompetensi yang dibutuhkan dalam p…
#ArahBaru
(14) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan yang menjaga
integritas personal dan gerakan dengan bingkai akhlaqul karimah
sesuai prinsip-prinsip ajaran agama
#ArahBaru Page | 23

(15) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan yang membangun


kolaborasi kekuatan gerakan atau organisasi dengan ketokohan
personal. Gerakan dan ketokohan personal dalam jagad sosial-
politik Indonesia tidak bisa dipisahkan, keduanya saling berkaitan.
#ArahBaru
(16) Gerakan Arah Baru Indonesia adalah gerakan yang selalu
senantiasa membaca secara berkala pertumbuhan "landscap"
sosial-politik lokal dan nasional. Sehingga gerakan selalu seirama
dengan situasi sosial-politik yang berkembang
#ArahBaru

Bersambung...

Kamis, 20 September 2018


Prinsip-Prinsip Perubahan

Page | 24

Perubahan adalah sebuah keharusan, karena perubahan merupakan


esensi dari kemajuan
Menjadi maju berarti harus berpindah posisi semakin kedepan dari posisi
semula.

Di era yang serba maju dan cepat berubah ini kita dituntut untuk selalu
berubah dan beradaptasi.

Perubahan bisa terjadi dalam banyak hal, salah satunya adalah


perubahan pada diri sendiri.

Dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, dari yang awalnya tidak
bisa menjadi bisa itu merupakan sebuah perubahan yang mengarah ke
positif.
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS. 13 :
11).
#GerakanArahBaruIndonesia
#SerialKepemimpinan
Narasi Islam: Diantara Reruntuhan
Oleh: Anis Matta

Seperti pada malam-malam yang gelap, biasanya masih selalu tersisa


satu dua bintang di langit. Page | 25
Begitulah para pahlawan dalam sejarah peradabannya. Bahkan, ketika
sebuah peradaban mulai mendekati senja, menggelinding dari puncak
kejayaannya menuju keruntuhannya, masih ada satu dua pahlawan yang
tersisa di antara reruntuhan itu.

Para pahlawan yang berdiri tegak di antara reruntuhan peradabannya,


yang menyala terang di tengah kegelapan sejarahnya, memang tidak
akan pernah mampu menghentikan laju keruntuhan peradabannya,
persis seperti sebuah bintang yang tidak akan mampu menerangi langit
seluruhnya. Akan tetapi, mereka adalah saksi-saksi sejarah, saksi-saksi
Tuhan atas manusia; bahwa ketika umat manusia sedang memasung
dirinya sendiri, lantaran dominasi syahwatnya yang biasanya menjadi
sebab keruntuhannya, masih ada yang berusaha mengingatkan mereka,
masih ada yang berusaha mencegah meruntuhan itu.

Ambillah contoh sejarah Islam. Shalahuddin Al-Ayyubi memang


berhasil mengusir Kaum Salib dari dunia Islam pada abad ketujuh hijrah.
Akan tetapi, ia tidak berhasil mencegah perjalanan sejarah Dunia Islam
menuju keruntuhannya setelah itu. Dalam perjalanan menuju
keruntuhan itu, masih muncul satu dua pahlawan.

Ada Ibnu Hajar al-‘Asqolani pada abad kedelapan hijrah yang menulis
13 jilid buku, Fathul Baari, untuk menjelaskan Shahih Bukhari yang
ditulis 5 abad sebelumnya. Ada Imam Al-Syathibi yang menulis kitab Al-
Muwaafaqaat, yang oleh Syekh Muhammad Al-Ghazali disebut sebagai
buku Ushul Fiqhi terbaik yang terakhir dalam sejarah literatur Islam.
Lebih dari itu, ada Muhammad Al-Fatih Murad yang membebaskan
Konstantinopel tahun 1453 M dan memulai babak baru penyebaran
Islam ke kawasan Eropa Timur. Bahkan, ada Daulatul Murobithin dan
Page | 26
Daulatul Muwahhidin di kawasan Afrika Utara pada akhir milenium
pertama hijrah.

Namun, semua itu muncul seperti sisa-sisa nafas peradaban; kita tidak
sedang berbalik naik ke puncak, kita hanya tersangkut oleh pohon-pohon
besar saat kita menggelinding dari puncak kejayaan, atau tersangkut
kayu-kayu besar saat kita terseret arus dari sebuah banjir besar. Banjir itu
tetap melumat semuanya, walaupun ada satu dua yang selamat.

Para pahlawan itu muncul dan melaksanakan tugasnya dengan baik.


Jumlah mereka jauh lebih sedikit dibanding
jumlah pahlawan pada masa kebangkitan dan kejayaan. Peran sejarah
mereka juga lebih rumit dan spesifik. Bagi peradabannya, mereka hanya
berperan mengurangi laju gelinding bola salju keruntuhan, memberi
bantuan pernafasan untuk peradabannya yang sedang sekarat.

Akan tetapi, keruntuhan itu sendiri tetap saja niscaya. Itu takdir sejarah
yang telah ditetapkan sebagai hukum
kehidupan, “Dan itulah hari-hari yang Kami pergilirkan di antara
manusia.” Ya, hari-hari kemenangan dan kekalahan, hari-hari kejayaan
dan keruntuhan. Di semua hari itu, selalu ada pahlawan.

#BahagiaSepanjangMasa
#GarbiUntukIndonesia Sejahtera
Gelombang Kehidupan
Oleh: Achir Fahruddin

Dinamika hidup seperti gelombang lautan, ada masa pasang dan surut
Page | 27
tapi gelombang tetap berirama memberi salam kepada lainnya bahwa ia
bergerak mengikuti alur gravitasi, tidak statis tetapi dinamis.

Gemuruh gerak pasang dengan irama yang tak pernah terpisah dari
hadirnya gelombang, itulah makna hidup, kadang disertai tepuk tangan,
rintihan hingga tangisan berpulang.

Ajaibnya lautan dan gelombang tak dapat terpisah, begitu juga manusia
dan Rabb Nya, pemahaman diri akan nilai ilahiah dalam jiwa harus
dimanifestasikan dalam gerak, itulah berkemajuan dan berkeunggulan.

Mari menikmati pasang surut kehidupan ini, berlombalah menjadi baik


untuk mengejar dunia dan bersiap siagalah dalam perjalanan
mempersiapkan bekal akhirat, kefanaan ini hanyalah sementara, ibarat
gemuruh tepuk tangan kemudian hilang dan menjadi kenangan.

Akan tetapi, beruntunglah mereka-mereka yang hilang dari gemuruh


tepuk tangan, mereka-mereka yang bekerja dalam senyap, mengabdi
tanpa berharap apresiasi, sebab mereka tahu bahwa nilai tertinggi bukan
pada seberapa besar dikenal dan mengenal tapi seberapa dekat dia
dengan Rabb Nya.

Riyadh, 25 September 2017


GARBI Apa an Sih?
Oleh: Bang Lubis

Ada yang bertanya tentang apa itu arah baru


Page | 28
Silahkan coba dengarkan rima di rap ku
Semoga berguna untukmu yang masih ragu
Bagi yang lebih tahu sini aku ingin berguru

Mari kita mulai dengan ide gelombang ke tiga


Membawa Indonesia menjadi kekuatan ke lima dunia
Bagai seekor singa yang mempimpin belantara
Mohon maaf kalau ada yang panas bagai pakai geliga

Gelombang pertama diawali dengan menjadi Bangsa


Disaat kita terbebas dari devide et impera
kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang mengadu domba
Kerajaan besar dipecah menjadikan kita lemah tak berdaya

Bersatu, Bersatu
Sumpah pemuda membuat kita bersatu
Kesadaran pemuda Indonesia untuk saling membantu
Menyiapkan Indonesia lewati jalan berbatu
Sungguh para pemuda yang jadi penentu
Meski senjata ditangan hanyalah sebilah bambu

Hari merdeka proklamasipun tiba


Inilah saat nya kita memulai gelombang kedua
Membangun bangsa agar tak terus jadi boneka
Tapi sayang kesejahteraan tak kunjung tiba

Reformasi diharapkan bisa jadi transisi


Namun tahukah kau apa yang terjadi
Kesejahteraan menjadi ilusi ditengah demokrasi
Tibalah kita di masa transisi
Menyambut gelombang ketiga yang kan datang sebentar lagi
Page | 29
Abaikan tuduhan yang bilang ini fiksi
Mari kita jawab semua dengan terus beraksi

Saatnya kita focus kedepan


Mainkan peran disemua adegan
Tinggalkan semua mereka yang Cuma mau main aman
Sungguh perjuangan butuh pengorbanan

Islam, Nasionalisme, Demokrasi dan kesejahteraan


Sungguh ini bukanlah sekedar selogan
Namun Visi bersama yang kita semua perjuangkan
Untuk Jadikan Indonesia memimpin peradaban.

Denpasar , 25 September 2018


GELOMBANG KE-3
(Butuh analisa dan kosentrasi tinggi dlm mmbaca dan memahaminya)

Di antara ide arah baru ada dlm tulisan ini, Slamat mmbaca. Slamat
Page | 30
memasuki Arah Baru!!!

Di tahun 2014 kemarin, Anis Matta sempat membuat kehebohan. Lewat


buku barunya yang berjudul “Gelombang Ketiga Indonesia”, saya
berusaha ikut larut dalam euforia tersebut—membeli buku baru
karangannya. Kitab tafsir karangan Ibnu Katsir atau kitab hadits
karangan Bukhari sempat terbayang pada saat saya ingin membeli buku
Presiden PKS ini. Betapa tidak, alih-alih berharap mendapatkan buku
tebal layaknya sebuah kitab, saya malah mendapati buku tipis yang
cuma setebal 100 (lebih sedikit) halaman. Namun, dengan cepat saya
langsung menepis pikiran underestimate tersebut. Biarpun tidak begitu
tebal, buku ini membutuhkan ketelitian ekstra untuk dipahami. Wakil
Ketua DPR RI periode 2009-2013 ini mengajak pembaca untuk melintasi
dimensi waktu sejarah Indonesia lewat gaya bahasanya.

Dalam bukunya, Anis Matta membuat segmentasi periodisasi sejarah


Indonesia ke dalam tiga tahap yang ia sebut sebagai Gelombang.
Gelombang Pertama yang mengawali segalanya, ia bubuhkan istilah
“Menjadi Indonesia”. Gelombang Kedua, sebagai sebuah masa transisi,
ia namai sebagai “Menjadi Negara-Bangsa Modern”. Terakhir,
Gelombang Ketiga yang menurutnya baru saja dimulai menjadi sebuah
ekuilibrium baru di tengah kehidupan modern ini.

Anis Matta menggunakan takaran sejarah sebagai pendekatan dalam


menelaah politik di Indonesia. Dan dengannya, sejarah yang merupakan
narasi tentang hari kemarin, hari ini, dan hari esok, menjadi jalan paling
efektif untuk menemukan secercah harapan bahwa Indonesia esok lebih
baik. Atau dengan kata lain, sejarah adalah kompas bagi politik dalam
mengarungi masa yang akan datang. Kemudian dalam penggunaan
istilah “Gelombang”, gelombang sejarah didefinisikan sebagai suatu
kontinum peristiwa yang melalui perjalanan melintasi waktu dari masa
Page | 31
lalu, masa kini, hingga masa depan. Gelombang pun merupakan resultan
dari berbagai faktor pendorong yang mempengaruhinya, yang dapat
berasal dari dalam dan dari luar.

1. Gelombang Pertama
Pada Gelombang Pertama, entitas yang bernama Indonesia dirumuskan.
Indonesia sebagai sebuah ide melampaui jauh ikatan primordialisme
untuk berkonvergen menjadi satu. Terjadi perubahan cara berpikir dari
ikatan etnis menjadi ikatan bangsa yang besar. Indonesia hampir sama
dengan “bangsa Amerika” yang merupakan kesepakatan dari manusia
beragam etnis yang tinggal di tanah yang kini bernama Amerika Serikat.

Gelombang Pertama “Menjadi Indonesia” diawali dari momentum


kejayaan Sriwijaya maupun Majapahit yang menyatukan tanah yang
kemudian menjadi Indonesia. Namun, faktor pendorong utamanya
adalah imperialisme. Penjajahan melahirkan narasi harmoni pada tiap
wilayah; Sumatra, Jawa, Celebes, Ambon, Melayu, dll merasakan satu
penderitaan. Hal tersebut memicu pengintegrasian dari wilayah jajahan
menjadi sebuah klaim area baru, dan mendorong hasrat untuk merdeka
dari kolonialisme. Selain itu, Islam dinilai sebagai kohesi dalam proses
pembentukan identitas Indonesia. Ajaran Islam banyak menekankan
persatuan umat dan membangun sentimen dan solidaritas
antikolonialisme. Lebih jauh, semangat ini mengilhami gerakan lokal
menentang penjajahan. Titik puncak Gelombang Pertama adalah
Proklamasi Kemerdekaan yang menjadi deklarasi bangsa Indonesia
untuk meraih penegasan bahwa bangsa merdeka ini pantas diakui dan
berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa merdeka lainnya. Sumpah Pemuda
1928 pun memainkan peran penting dalam merumuskan semangat
egaliter: bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu, dan berbahasa
persatuan.

Page | 32
Faktor Pendorong : imperialisme (eksternal) dan pencarian identitas
(internal)

Nilai-nilai : solidaritas, gotong royong, dan pergerakan nasional


sebagai collective mind

Pencapaian : Kemerdekaan, identitas sosial dan politik baru, Tanah air


(integrasi teritori), dan bahasa

2. Gelombang Kedua
Gelombang berikutnya, “Menjadi Negara-Bangsa Modern” dimulai
sejak Indonesia resmi dideklarasikan pada 17 Agustus 1945. Gelombang
ini ditandai oleh pergulatan dalam mencari sistem yang kompatibel
dengan sejarah dan referensi budaya Indonesia: sebuah gagasan untuk
menjadikan Indonesia sebagai negara dan bangsa modern. Oleh karena
itu, untuk mewujudkannya, Indonesia membutuhkan konstitusi modern,
lembaga negara yang kuat, dan budaya demokrasi yang subur.

Tema-tema perdebatan yang terjadi pada gelombang ini antara lain:


a. Relasi Agama dan Negara
Ketegangan bermula dari perdebatan tentang dasar negara Indonesia
pada rapat BPUPKI. Kemudian pada masa Orde Lama, relasi tersebut
mengeras akibat dari sikap agresif Partai Komunis Indonesia (PKI) yang
mendekat ke Presiden Soekarno. Puncaknya ditandai oleh peristiwa G-
30-S yang telah mengubah lanskap politik Indonesia.
Pada masa Orde Baru, perdebatan ideologi ditutup dan disubordinasikan
di bawah dalih pentingnya stabilitas keamanan demi pembangunan
ekonomi. Fusi partai politik pada tahun 1973 merupakan salah satu
agendanya. Rezim memainkan politik pemaknaan, yaitu tidak menyebut
Page | 33
dirinya sendiri sebagai partai, melainkan golongan: Golongan Karya.
Friksi yang terjadi pun akhirnya berujung pada konflik berdarah di
Tanjung Priok tahun 1984. Puncak pengontrolan ideologi ini adalah
ditetapkannya Pancasila sebagai asas tunggal, yang mengacu pada Tap
MPR 1978. Dalam perjalanan pengontrolan tersebut, muncullah stigma
“ekstrem kiri” dan “ekstrem kanan” sebagai pengecapan bagi yang sulit
dikendalikan.

Namun, di era Reformasi, relasi antara keduanya mulai mendapatkan


format yang sesuai. Dwi Fungsi ABRI menjadi salah satu target
peniadaan di era ini. Pancasila tidak lagi ditafsirkan tunggal dan
dijadikan palu godam untuk meredam kritik dan perlawanan terhadap
pemerintah. Pancasila telah menjadi panggung terbuka bagi entitas yang
berbeda-beda.

b. Dialektika Demokrasi dan Pembangunan


Dengan mengedepankan paradigma “politik sebagai panglima”, Orde
Lama sibuk dengan ingar-bingar perang ideologi sehingga mengabaikan
kesejahteraan rakyat. Orde Baru muncul sebagai antitesis dari Orde
Lama dengan mengusung paradigma “ekonomi sebagai panglima”. Atas
nama stabilitas ekonomi, kebebasan politik diberhangus. Negara
kemudian tampil sebagai aktor ekonomi utama yang digerogoti oleh
praktik kolusi dan kronisme dari para aktornya.

Pada Orde Baru, dikenallah satu aktor di ranah politik yang tampil
sebagai instrumen advokasi bahkan konfrontasi antara negara dan
masyarakat sipil. Adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
hadir sebagai salah satu aktor dari cikal bakal oposisi terhadap rezim
Orde Baru. LSM tampil mengambil peran dalam menggulirkan wacana
demokrasi di Indonesia yang terkekang pada masa Orde Baru.

Page | 34
Dipicu oleh krisis moneter 1997 yang memukul sendi legitimasi Orde
Baru, gerakan Reformasi mencuat ke permukaan. Salah satunya adalah
teriakan dari Enam Tuntutan Reformasi oleh mahasiswa yang
mengecam politik oligarki dan otoriter pemerintah Orde Baru.
Reformasi—jika dilihat dalam spektrum yang lebih luas—sejatinya
adalah sintesis dari Orde Lama dan antitesis dari Orde Baru.

c. Negara dan Masyarakat Sipil


Terdapat tiga organ penting dalam masyarakat yang menjadi perhatian
dalam kajian hubungan negara-masyarakat sipil: partai politik, media
massa, dan organisasi kemasyarakatan (ormas).

Partai politik yang berperan sebagai jembatan antara negara dan rakyat
dalam proses mekanisme politik formal telah menjadi organisasi
pergerakan nasional bahkan sejak era sebelum kemerdekaan. Evolusi
politik pada partai politik bertahap bertransformasi.

Media Massa pun tak luput berevolusi. Media massa sebagai salah satu
pilar demokrasi yang berperan sebagai kontrol sosial, setelah melalui
zaman kemerdekaan, berubah menjadi corong ideologi partai politik.
Bahkan, pada era awal Reformasi, keran kebebasan pers yang baru saja
dibuka membuat surplus opini publik. Kebebasan pers malah
dimanfaatkan untuk mempublikasikan desas-desus dan gunjingan tanpa
mengikuti kaidah jurnalistik yang semestinya.

Ormas berfungsi untuk mengurus masalah-masalah sosial yang tidak


dapat dijangkau sepenuhnya oleh negara dan mengisi proses yang tidak
dapat dicakup oleh partai politik. Selain ormas, LSM juga hadir
memberikan warna khusus kepada masyarakat karena fokusnya yang
spesifik. Namun, pada masa awal Reformasi, LSM yang semula
mendapat tempat di hati masyarakat mengalami “inflasi nilai” karena
Page | 35
praktek oknum yang mengatasnamakan LSM untuk kepentingan
tertentu.

d. Pusat dan Daerah


Luasnya wilayah Indonesia dan kompleksitas yang mengiringinya
menuntut ketidakpuasan dari aktor-aktor daerah terhadap sentralisasi
pemerintah pusat. Berbagai konflik senjata di pelbagai daerah pada masa
Orde Lama, Orde Baru, bahkan Reformasi, ikut mewarnai huru-hara
ketegangan tersebut. Jalan keluar akhirnya dimulai dari penganugerahan
otonomi khusus kepada tiap daerah; penetapan alokasi anggaran yang
lebih berpihak ke daerah dan desentralisasi pemerintahan melalui kepala
daerah langsung adalah pilar utama otonomi daerah.

Perang Dunia II yang berakhir di tahun 1945 secara tidak langsung juga
membawa impak terhadap keseimbangan politik Indonesia, apalagi
setelah tersulutnya Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet. Jejak-jejak perang ideologi dunia menyeret para pendiri bangsa
untuk—sadar tidak sadar—ikut terpengaruh dalam menentukan sistem
bagi Indonesia. Walaupun begitu, berada di tengah perang ideologi yang
keras dan berdarah-darah, Soekarno dan para pemimpin politik telah
menyumbang satu pondasi penting bagi Indonesia, yaitu dasar negara
Pancasila, konstitusi UUD 1945, dan wawasan Bhineka Tunggal Ika.
Kemudian setelah berayun bagai pendulum dari ekstrem yang satu ke
titik ujung lainnya, Indonesia telah berhasil membangun ekuilibrium
baru pada era Reformasi, antara lain:
1. Keseimbangan dalam relasi negara dan agama. Pancasila telah
bisa ditempatkan sebagai panggung terbuka bagi identitas yang
berbeda.
2. Keseimbangan antara kebebasan dan kesej pembangunan.
Page | 36
Walaupun belum memenuhi standar ideal, setidaknya
Indonesia sudah mengarah ke hal tersebut.
3. Titik temu antara kebebasan dan keamanan. Keamanan kini
lebih bermakna ketertiban bersama dari sesama warga
masyarakat daripada intervensi paksaan negara ke tengah
kehidupan sosial dan privat.
4. Keseimbangan antara kebebasan ekonomi daerah dan
keutuhan integrasi nasional.

Faktor Pendorong : Perang Dingin (eksternal) dan pencarian sistem yang


kompatibel dengan sejarah dan budaya Indonesia (internal).
Nilai-nilai : konflik dan kompetisi, keamanan, menyesuaikan diri dengan
kemodernan.
Pencapaian : konstitusi modern UUD 1945, penguatan lembaga negara,
keseimbangan baru dalam format negara-bangsa modern, bahasa.

3. Gelombang Ketiga
Pada Gelombang Ketiga, lahirlah masyarakat baru Indonesia.
Karakteristik masyarakat baru ini antara lain adalah:
– Kelas menengah baru yang dibentuk oleh orang berusia 45 tahun ke
bawah
– Berpendidikan cukup tinggi
– Kesejahteraan semakin membaik
– Terhubung (well connected) dengan lingkungan global melalui internet
– Lahirnya kelompok “native democracy”
Implikasi ekonomi dari komposisi demografi baru tersebut adalah
meningkatnya produktivitas karena penduduk prodiktif (usia kerja) lebih
banyak dari penduduk tidak produktif (anak-anak dan orang tua).
Page | 37
Demografi yang didominasi oleh usia produktif ini disebut sebagai
“dividen demografi” atau “bonus demografi”. Sejarah mencatat,
sejumlah negara mencapai kesejahteraan sebagai hasil dari bonus
demografi yang termanfaatkan dengan baik. Inilah kelompok mayoritas
baru Indonesia yang belum pernah ada presedennya dalam sejarah.
Indonesia mengalami lompatan ekonomi, sosial, dan politik begitu jauh
dalam waktu begitu singkat.

Generasi native democracy lahir pada masa ini. Walaupun pada masa
kecil mereka lahir di zaman penghujung Orde Baru, yang mereka
pahami tentang transisi Orde Baru ke Reformasi tak lebih dari
pendudukan gedung DPR/MPR oleh sejumlah mahasiswa. Mereka
adalah generasi yang lahir dan tumbuh di zaman saat demokrasi sudah
menjadi barang dagangan setiap orang, sehingga bagi mereka, kebebasan
hari ini adalah hal yang lumrah yang seyogianya ada. Ibarat native
technology yang dengannya mereka tumbuh dan kembang di zaman
serba teknologi sehingga lancar menguasai fitur-fiturnya, native
democracy mahir memanfaatkan fitur-fitur demokrasi, yang dasar
maupun yang rumit.

Yang terjadi setelah masa Reformasi adalah penguatan masyarakat sipil


dengan empat pranata utama: kampus, media, LSM dan ormas, dan
partai politik. Hal inilah yang menciptakan keseimbangan baru antara
negara, pasar, dan masyarakat sipil. Namun, seiring bonus demografi
yang muncul, terjadi pergerakan pusat perhatian kepada society,
sehingga sebuah tendensi pun timbul: masyarakat menjadi “panglima”
bagi politik dan ekonomi.
Globalisasi juga memberikan dampak signifikan pada Gelombang Ketiga
ini. Globalisasi telah mengaburkan batas antara lokal dengan global,
antara yang boleh dengan tidak boleh diketahui masyarakat, akibat dari
banjirnya informasi yang beredar. Globalisasi menyediakan kesempatan
Page | 38
dan kecemasan: kesempatan untuk tumbuh muncul melalui ekonomi
jaringan karena peran negara dan pasar mengalami degradasi,
kecemasan karena dengan berkurangnya peran negara berarti ketiadaan
perlindungan bagi warga negara karena persaingan terjadi di tingkatan
individu tanpa mengenal batas negara. Dua hal tersebut yang kini
menjadi faktor pendorong individu untuk membentuk ikatan komunitas
yang egaliter dalam rangka mencari solusi atas tantangan yang mereka
hadapi. Pun nilai-nilai baru lahir, antara lain:

– Pertanyaan tentang kualitas hidup


Pertanyaan ini didominasi oleh generasi “Millenials”, yaitu generasi
yang lahir antara 1980-1995. Generasi Millenials sering juga disebut
sebagai “Generasi Y”. Tiga hal terpenting bagi generasi ini adalah:
menjadi orang tua yang baik dalam pernikahan yang langgeng, memiliki
rumah sendiri, dan mampu menolong orang lain yang membutuhkan.
Rumus baru yang muncul dari generasi ini adalah: “aku ingin punya
uang banyak tapi punya waktu luang untuk keluarga dan pekerjaan itu
haruslah menyenangkan karena menjadi passion yang aku geluti”.

Kesejahteraan bergeser dari tujuan menjadi salah satu faktor pembentuk


kualitas hidup. Di samping nilai-nilai lama yang masih kuat bertahan,
yaitu agama dan gotong royong, muncullah nilai baru yang menyertai
dan mengimbangi dua nilai yang telah ada, yaitu kecenderungan pada
kekuasaan dan prestasi.
– Melampaui individualisme
Masyarakat Gelombang Ketiga merumuskan nilai-nilai baru yang
berasal dari pengalamannya masa lalu yang digabungkan dengan bekal
menghadapi masa depan. Nilai yang dibangun ini disebut “melampaui
Page | 39
individualisme” (transcending the individualism). Solidaritas gotong
royong yang telah mengakar dalam referensi budaya masyarakat muncul
dengan semangat baru karena bertemu dengan spirit berkompetisi dari
individualisme.

Banyak tantangan yang harus dihadapi negara dan lembaga politik pada
masyarakat Gelombang Ketiga ini. Negara dipandang dari segi
kapasitas. Otoritas negara menjadi tidak relevan jika kapasitasnya lebih
rendah dari ekspetasi masyarakat baru ini. Struktur politik akan semakin
datar karena memudarnya hierarki dan otoritas, sehingga partai politik
harus bekerja keras mendulang satu suara demi satu suara untuk
mendapat dukungan. Warga negara tidak lagi menjadi status pasif.
Warga negara Gelombang Ketiga adalah mereka yang berpartisipasi
dalam politik dan mampu mengartikulasikan opininya. Bahkan, social
media menjadi katalis yang mengakselerasinya. Tantangan dalam
perekonomian juga muncul dari berkembangnya ekonomi jejaring
(network economy). Jaringan menjadi kekuatan ekonomi baru yang
mampu melangkahi batas negara dan pasar. Simpul-simpul kecil dan
banyak ekonomi jejaring ini menggantikan institusi gigantik negara dan
pasar. Pada akhirnya, negara hanya akan berperan pada masalah-
masalah skala pengaruh besar, seperti infrastruktur dan militer.

Pilar-pilar Gelombang Ketiga:


PolitikEkonomiSosial– Struktur politik yang makin mendatar (flat)
karena memudarnya hierarki dan otoritas
a. Negara bukan dipandang otoritas, tapi kapasitas
b. Makna baru kewarganegaraan: partisipasi dan opini publik
c. Elemen baru dalam penciptaan kesejahteraan
d. Orientasi pada kesejahteraan jangka panjang
e. Network based economy, bukan negara dan pasar
f. Independensi institusi ekonomi
Page | 40
g. Demokratisasi media (personalized media)
h. Nilai transcending individualism (kolaborasi, universalim
connectivity)
i. Orientasi pada kualitas hidup (kesejahteraan dan religiusitas)

Faktor Pendukung :
Globalisasi dan abad Asia (eksternal), dan budaya dan demografi
(internal).

Nilai-nilai :
orientasi kemanusiaan, pencarian makna kualitas hidup, melampaui
individualisme.

Pencapaian : sedang berproses.

4. Konklusi
Dengan beragam cerita perjalanan Gelombang Pertama, Gelombang
Kedua, dan sekarang Gelombang Ketiga, Indonesia perlahan menjadi
negara-bangsa yang lebih dewasa. Indonesia punya masa depan cerah.
Untuk menjadi negara-bangsa yang besar, harus ada peralihan dalam
cara kita memandang Indonesia dari sebuah entitas politik menjadi
sebuah entitas peradaban. Kita perlu mempunyai kesadaran bahwa kerja-
kerja pembangunan negara tidak hanya urusan konstitusi, regulasi, atau
institusi, melainkan melakukan urusan yang lebih rumit, yaitu
membangun peradaban. Mesin besar yang diperlukan untuk melakukan
peralihan dari entitas politik ke entitas peradaban adalah budaya.
Kebudayaan adalah pondasi yang paling kokoh dari kemajuan jangka
panjang yang ingin diraih. Seperti contohnya kewirausahaan,
kewirausahaan menjadi suatu budaya positif jika ditanamkan kepada
masyarakat.
Page | 41

Selain itu, dengan Gelombang Ketiga yang ciri utamanya


adalah connectedness, intensitas persebaran ide, informasi, dan sumber
data menjadi tinggi. Efeknya adalah meningkatnya fluktuasi dalam
berbagai sendi kehidupan. Oleh karena itu, pola pikir khusus diperlukan
agar kita tidak terhempas, tetapi justru dapat menunggangi gelombang
sejarah ini.

a. Arsitektural
Diperlukan kemampuan dalam membuat sebuah grand designyang akan
menjadi platform untuk segala aktivitas kehidupan.

b. Fungsional
Setelah proses desain, dibutuhkan pewujudan terhadap desain tersebut
yang berdasarkan pada fungsi dan faedah yang mendasarinya.

c. Eksperimental
Dengan tingginya kompleksitas dan kecepatan perubahan pada
Gelombang Ketiga, diperlukan pola pikir yang open-minded dan berani
mengambil risiko.

d. Kreatif
Kreativitas menjadi kemampuan yang wajib dimiliki bagi masyarakat
Gelombang Ketiga dalam mengarungi arusnya yang dinamis. Kreativitas
adalah kemampuan untuk menggabungkan hal-hal yang sudah ada
sebelumnya menjadi sebuah entitas baru.
Meningkatnya usia produktif dan perubahan budaya dalam masyarakat
menghasilkan perubahan nilai-nilai, sehingga sekarang kita dapat
menyaksikan lahirnya model masyarakat baru yang bersendikan agama,
pengetahuan, dan kesejahteraan. Agama memberi orientasi;
Page | 42
pengetahuan menjadi pemberdaya; kesejahteraan menjadi faktor katalis
agar masyarakat makin berkualitas hidupnya. Masyarakat Indonesia ke
depan adalah masyarakat yang religius, berpengetahuan, dan sejahtera.

Ekuilibrium baru yang tercipta pada Gelombang Ketiga memungkinkan


Indonesia beranjak dari demokrasi yang semata prosedural menjadi
demokrasi yang substansial. Demokrasi prosedural baru dapat
memastikan kepatuhan terhadap proses. Demokrasi substansial berbicara
mengenai kemanfaatan sebuah proses demokrasi bagi manusia. Pada
Gelombang Ketiga ini, masyarakat menjadi aktor utama yang
mengimbangi negara. Terjadi pula transformasi konsep
kewarganegaraan. Warga Negara Indonesia tidak lagi hanya sebatas
individu di negara Indonesia, tapi kini juga menjadi individu planet.
Oleh karena itu, Indonesia pun harus bertransformasi dari entitas politik
ke entitas peradaban; skala yang dipikirkan sekarang menjadi bagaimana
membuat orang Indonesia sebagai warga planet bisa meraih keadilan dan
kesejahteraan. Indonesia harus mulai berpikir seperti satu imperium
dengan skala jangkauan dunia, yang ikut melakukan remapping the
worlddalam percaturan geopolitik dunia.
Wawasan Ijtihad Politik Menuju Arah Baru Indonesia
Tengku Zulkifli Usman.
Analis GeoPolitik Dunia Islam Internasional.

Page | 43
1. Di Bahrain, Ikhwanul Muslimin bekerjasama dengan salafi dalam
politik untuk mengimbangi syiah.

2. Di Kuwait, Ikhwanul Muslimin bekerjasama dengan salafi untuk


mengimbangi syiah dan sekuler.

3. Di Iran, Jamaah Dakwah wal Ishlah bekerjasama dengan salafi


untuk mengimbangi syiah. Salafi disini yang kita maksud adalah
salafi reformis bukan salafi literalis model salafi indonesia.

4. Di Pakistan, Ikhwanul Muslimin berkerjasama dengan jamaah


islamiyah bentukan Abul A'la Al Maududi demi kebaikan politik
pakistan.

5. Di Turki, Sebelum Erbakan datang, tidak ada ikhwanul muslimin


resmi disana, namun ikhwanul muslimin bekerjasama dengan
jamaah Nursiyah bentukan Badiyuzzaman Said Nursi, Nursi dan
Al Banna sudah ibarat kakak beradik.

6. Setelah mengalami banyak dinamika dan ganti nama selama 5 kali


di Turki sejak zaman Erbakan, mulai dari Milli Nizhom
Parti(MNP) sampai ke Saadet Parti(SP).

7. Erdogan dkk akhirnya memutuskan mendirikan partai baru AK


Parti, yang sampai saat ini telah berkuasa kurang lebih 16 tahun
disana dan sukses menjadikan turki salah satu kekuatan dunia,
versi Global Rank, posisi Turki saat ini no 6 di dunia.

8. Di Irak, Hizbul Islam Irak bekerjasma dengan Al Ittihad al islami


al kurdistani haluan politik kurdi untuk mengimbangi kekuatan
syiah blok Al maliki, Al abadi dan Talabani.
9. Di Yaman, Ikhwanul muslimin terpaksa bekerjasama dengan
koalisi arab saudi dalam menghadapi syiah Houthi, bukan karena
Saudi baik, tapi ini soal pilihan politik sesuai realitas lapangan.

10. Di Tunisia, Partai an nahdhah dalam muktamar ke 10 nya meralat


Page | 44
beberapa platform perjuangannya, memisahka dakwah dengan
politik karena kebutuhan medan, maklum, 24 tahun tunisia
dibawah kekuasaan sekuler yang korup dan rusak parah.

11. Di Palestina, Partai Hamas juga melakukan banyak pembaharuan,


salah satunya adalah mengubah AD/ART partai dan menuatakan
bahwa Hamas bukanlah cabang Ikhwanul Muslimin dunia,
walaupun kita tau bahwa semua tokoh Hamas mulai dari Syeikh
Ahmad Yasin sampai Ismail Haniyah adalah ikhwan Minded. Ini
sekali lagi soal ijtihad dan soal fikih waqi' juga fikih strategi
dakwah.

12. Di Maroko, terjadi banyak perubahan ijtihad juga dalam politik,


dulu maroko terkenal dengan monarki absolut berwarna islam,
tapi pasca 2011 maroko pelan tapi pasti masuk ke rel yang lebih
moderat, bahkan PM maroko sekarang di angkat dari kalangan
islam politik arah baru setelah raja muhammad memecat PM arah
lama yang kaku dan tidak progresif.

13. Di Libya, Pasca Qaddafi lengser, kekuatan politik disana masih


didominasi oleh kalangan sekuler Blok Mahmoud Jibril dkk,
Ikhwan di libya dibawah Muhammad Sawan hanya punya 17
kursi pada pemilu pertama pasca qadafi lengser, jumlah kursi
parlemen Libya adalah 200 kursi.

14. Di Lebanon misalkan, partai islam model partai keadilan mesir


hanya dapat 1 kursi parlemen dari total 128 kursi parlemen
Lebanon. Dan memang kondisi lebanon gak kondusif untuk itu
apalagi jika praktek politik islam disana terlalu kaku dalam
menyikapi dinamika politik yang mash dikuasai mayoritas syiah
disana.

15. Di Mesir sendiri, akan sangat sulit bangkit dalam waktu dekat dan
menengah, kehancuran dakwah politik di mesir pasca Mursi
lengser itu sangat parah, bahkan terburuk sejak tahun 1928, ini
harus jadi pelajaran berharga bagi semua umat islam.

16. Di Suriah juga begitu, disana terjadi kegagalan pengkaderan,


ditambah lagi dengan kondisi geopolitik disana yang 7 tahun
Page | 45
terkahir memang sangat hancur hancuran, di Suriah, Para
pemimpin ikhwan saat ini yang ada mayoritas berusia diatas 60
tahun, selebihnya tidak ada generasi muda yang sudah siap
memikul beban.

17. Di Oman Ikhwanul Muslimin secara de facto dan de jure nya tidak
ada, hanya ada gerakan yang mirip mirip dengan inhwan tapi
itupun sudah bubar 15 tahun lalu, maklum karena islam sunni di
oman hanya 15% selebihnya Masyarakat Oman memeluk
kepercayaan Ibadhiyah.

18. Dari seluruh model ijtihad politik yang ada di negara negara islam,
baik yang saya sebutkan disini maupun yang tidak saya sebutkan
disini, model ijtihad yang lebih mendekati ideal sesuai dengan
zaman saat ini adalah model AK Parti nya Turki, Model An
Nahdhah Tunisia, dan Model FJD nya Maroko.

19. Telalu dinamis nya politik di dunia islam, dan terlalu besar
masalah yang dihadapi kedepan, maka seharusnya ijtihad kita
harus semakin gigih dan kuat, bukan adu urat saraf dan adu
materai. Bukan adu otot dan adu ego, kita ketinggalan terlalu jauh
kalau masih mikir sempit dengan mengandalkan wawasan sempit.

20. Apalagi pasca Arab Spring 2011, terlalu banyak perubahan ijtihad
politik di dunia islam yang tidak cukup space ditulis sekaligus
dalam sebuah tulisan ini. Kesimpulan singkatnya, bahwa islam
politik itu terus bergerak maju dan terus berijtihad, tinggal
sesuaikan saja dengan kondisi negara negara dimana kita
berijtihad, karena secara struktur tidak terikat hanya terikat secara
pemikiran dan ideologis.

21. Ijtihad politik itu terus berlangsung, tidak stagnan dan kaku, kalau
dengan salafi saja diluar sana bosa saling bekerasama, kenapa ada
ikhwan yang sesama ikhwannya saja saling sikut, saling usir dan
saling pecat? Ada masalah besar disana yang lebih didominasi oleh
egoisme pribadi buka sekedar soal ideologi, itu hanya make up
dan basa basi.

22. Orang orang yang tidak siap bergerak karena keterbatasan ilmu
dan pengetahuan, keterbatasn sumber daya dll, biasanya mereka
Page | 46
akan mencari 1000 alasan untuk tidak mau berubah untuk
menutupi kelemahannya tersebut.

23. Mereka yang cenderung stagnan dan mungkin malas mikir gak
akan mau bersusah payah menemukan puncak puncak yang baru
yang lebih tinggi dan udara lebih segar, ini yang harus kita hindari.

24. Kita wajib terus melangkah, menemukan puncak puncak baru,


beradaptasi dengan semua kalangan, membuka diri dengan seluas
luasnya, mencari solusi politik, sosial dll atas semua masalah
rakyat indonesia, dan tidak terjebak pada pemikiran sempit yang
justru akan mematikan gerak kita semua.

25. Indonesia adalah salah satu negara besar, dan negara muslim
terbesar di dunia, kita harus memikirkan masa depan bangsa ini 50
tahun mendatang bahkan lebih, 50 tahun kedepan, perkiraan
jumlah penduduk Indonesia mencapai 500-700 juta jiwa.

26. Jangan sampai kita terjebak pada pola pikir stagnan dan ruang
ruang sempit yang mengkerdilkan kita didepan rakyat dan didepan
umat islam di negeri ini. Jangan sampai emosi mengalahkan akal
sehat kita, jangan sampai fakta dan data fikih realitas lapangan
harus kalah dengan ego ego sempit kita.

27. Karena Saat akal sehat dan rasionalitas kita kalah dengan ego ego
sempit kita, maka gerakan kita akan destruktif dan merusak, begitu
kata pakar politik Inggris David Bohm.
Melukis Panorama Akhirat Di Atas Kanvas Dunia
Oleh: Anis Matta

1) Pada mulanya yang kita lakukan adalah membuat peta jalan kita
sendiri menuju Allah..lalu kita buat peta jalan menuju negara sebagai
bagian dari peta jalan kita menuju Allah.. Page | 47

2) Jika kita percaya Allah yang kita tuju maka tidak ada alasan bagi kita
untuk khawatir dengan semua upaya pembunuhan karakter di
sepanjang jalan itu..perhatikan pesan Allah kepada orang² beriman:
‫ك ان و ق ال وا مما هللا ف برأه مو سي آذوا ك ال ذي ن ت كون وا ال آم نوا ال ذي ن ي أي ها‬
‫"وج يها هللا ع ند‬
QS 33: 69

3) Menjadi terpandang di mata Allah bukan di mata manusia itulah yg


kita cari ‫هللا ع ند ال وجاهة‬

4) Cinta dan benci manusia kepada kita adalah cara Allah mengajarkan
kita sebuah makna bahwa kita tidak akan pernah bisa mengendalikan
hati manusia..dan karenanya berusaha menemukan ridho kita pada
diri sendiri dari ridho manusia kepada kita adalah kesia-siaan yg besar

5) Tersenyumlah pada semua yang berusaha membunuh


karaktermu..karena di peta jalanmu menuju Allah itu hanya
kekerdilan yang tidak akan pernah bisa mencegah ruhmu terbang ke
angkasa..

6) Begitu ruhmu terbang tinggi ke angkasa niscaya akan kau saksikan


betapa kecilnya bumi manusia ini..apalagi manusia yang
menghuninya..

7) Teruslah mengepakkan sayap amalmu..tahta dan harta hanyalah batu


tasbih yang akan kau genggam sambil menyebut nama Allah dalam
setiap langkahmu meraih ridha-Nya

8) Keikhlasan dan kejujuran bukanlah sebuah pernyataan sikap, tapi


adalah getaran yang menandakan bahwa dalam setiap amalmu ada
signal yg menghubungkan dunia dan akhiratmu...
9) Hakikat dari semua yg kita kerjakan adalah melukis panorama
akhirat di atas kanvas dunia

‫و ف سادا ال و االر ض ف ي ع لوا ي ري دون ال ل لذي ن ن ج ع لها اآلخ رة ال دار ت لك‬


‫ل لم ت ق ين ال عاق بة‬
Page | 48
QS 28:83
Menyiapkan Wadah Pemikir Keumatan dan Kebangsaan
By: Nandang Burhanudin

1. Hal yg luput dari gerakan Islam kontemporer: tidak menyediakan


wadah pemikir (Bahasa Inggris: think tank), yaitu suatu organisasi, Page | 49

lembaga, perusahaan, atau kelompok, yang melakukan riset, dalam


bidang strategi sosial, budaya, keagamaan atau politik, teknologi,
dan persenjataan, dll.

2. Era keterbukaan informasi dan demokrasi sejatinya membuka


kesempatan bagi berdirinya lembaga ataupun organisasi think tank
(wadah pemikiran/studi kebijakan).

3. Selain lazim memotret realitas sosial masyarakat, lembaga think


tank juga biasa memberi rekomendasi kepada pengambil kebijakan.
Empat Presiden Indonesia memilikinya.

4. Di level dunia, hadir lembaga-lembaga think tank terbaik di dunia


2016. 10 besar terbaik
 Brookings Intitution - (AS
 Chatham House - (Inggris)
 Carnegie Endowment for International Peace (CEIP) - (AS)
 Center for Strategic and International Studies (CSIS) - (AS)
 Bruegel - (Belgia)
 Council on Foreign Relations (CFR) - (AS)
 International Institute for Strategic Studies (IISS) - (Inggris)
 RAND Corporation - (AS)
 Wilson Center - (AS)
 Amnesty International - (Inggris)
5. Arah perjalanan bangsa dan umat ini pada kenyataannya tidak
hanya ditentukan oleh para pemimpinnya. Tidak hanya dipengaruhi
oleh siapa presiden, raja, emir dan para menteri di kabinetnya.
Akan tetapi dipengaruhi siapa di balik semua keputusan disahkan
Page | 50
bukan?

6. Perhatikan kebijakan Saudi era Ben Salman, UAE era Ben Zaid,
Mesir era AsSisi, Indonesia era Jokowi, Malaysia era Mahathir,
Turki era Erdogan. Kita akan melihat perbedaan itu seterang
purnama.

7. Mempersiapkan wadah para pemikir sama halnya dengan


menyiapkan arena perjuangan nyata bagi para analis. Sayangnya,
tak sedikit Organisasi Islam lebih senang bila kadernya taat buta,
daripada paham realita. Maka saat berkuasa, pengendali sebenarnya
bukan domain organisasinya.
8. Jiwa-jiwa perindu Arah Baru Indonesia, seharusnya fokus pada the
future of Indonesia. Masa depan! Maka cara berfikirnya berbasis
pada proliferasi.

9. Di antara tugasnya James McGann, Director, Think Tanks and


Civil Societies Program Foreign Policy Research Institute
University of Pennsylvania Philadelphia, adalah;
1. mereka memberi nasihat kebijakan kepada para pimpinan
pemerintahan dan partai politik yang menjadi afiliasinya.
2. mereka melatih dan mendidik anggota-anggota partai dan
kandidat-kandidat untuk jabatan legislatif maupun eksekutif.
3. mereka menyediakan suatu jaringan atau network berisi orang-
orang dan pakar yang memiliki pemikiran politik yang sama,
dan dengan demikian, dianggap sebagai basis rekrutmen bagi
pemimpin-pemimpin politik.

10. Dari arahan di atas, bisa kita pahami bahwa Kader Arah Baru
Page | 51
Indonesia harus berhenti bersikap reaktif alias sumbu pendek, jika
ada retas-retas masa lalu yg dimunculkan untuk menghambat laju.

11. Tidak pula overkreatif dengan melakukan editing gambar tokoh2,


dengan ditempelei logo gerakan. Jadikan masa lalu seperti spion.
Sesekali melihat ke belakang. Itu pun jika moda transportasinya
masih model bajaj atau angkot.

12. Fokuslah pada narasi kita: Naik, turbulensi, take off, landing,
pilot. Sebab kita akan melakukan lompatan jauh, yg hanya bisa
dipahami moda pesawat bukan angkot apalagi bajaj. Mari fokus
pemikiran brilian, narasi keumatan kebangsaan. Bukan jotos-jotosan,
apalagi ghibah-ghibahan.
Fastabiqul Khoirot
Dr. Sitaresmi Soekanto

Fenomena ini, sahabatku….. adalah semata soal kompetisi….”fastabiqul


Page | 52
khairat’, perlombaan dalam kebaikan
Fenomena ini bukan pertarungan dan pertempuran antara dua pihak
yang bermusuhan
Melainkan perlombaan antara dua pihak yang bersahabat namun
berbeda pilihan
Ya, fenomena ini menyangkut soal pilihan
Antara yang baik dan yang lebih baik
Antara yang bermanfaat dan lebih bermanfaat
Antara yang adil dan yang lebih adil
Antara yang maslahah dan lebih mashlahah
Bisa jadi kita mengalami kebingungan dalam menentukan pilihan
Namun kita harus tetap bisa memastikan memilih yang lebih baik
Pembuktian bahwa pilihan kita insya Allah yang lebih baik
membutuhkan waktu, kesabaran dan keistiqomahan
Dalam proses tersebut penting bagi kita untuk tetap berkepala dingin dan
rasional
Hilangkan amarah, kebencian dan hasad
Sebab Ibnu Taimiyah mengajarkan agar kita berjuang dengan suka cita
Sebab persaingan, kompetisi, fastabiqul khairat ini adalah antara sesama
Muslim
Sebab pada akhirnya yang akan keluar sebagai pemenang adalah bukan
siapa yang lebih banyak mencaci, memaki, memfitnah, menjatuhkan
atau bahkan menghancurkan lawan kompetisinya
Melainkan siapa yang tetap dapat menjaga emosi, akhlaq, kesantunan,
akal sehat dan kegembiraannya hingga akhir garis finish
Belajar Dari Sumur

Jika sebuah sumur ditimba airnya, maka setiap hari airnya jernih dan
tidak akan pernah kering, selalu ada air di dalam nya...
Page | 53
Namun anehnya, kalau dalam satu hari saja airnya tidak ditimba,
ketinggian air yang ada di dalam sumur itu tidak meningkat, sama
seperti semula.

Sumur yang tak pernah lagi diambil airnya, bahkan akan cenderung
airnya kotor dan beracun, tak layak diminum.
Inilah hukum alam..

Di mana di dalam alam terdapat misteri yang bertujuan untuk selalu


memberi & keseimbangan..

Sesungguhnya kehidupan kita juga sama & serupa dengan sumur ini...

Pada umumnya orang berpikir bahwa jika kita memberi apa yang kita
miliki pasti akan berkurang dari apa yang di miliki semula...

Tapi kalau kita mau belajar dari sumur ini, semakin banyak dan sering
kita memberi akan semakin banyak air yang mengalir kepadanya.

Dalam hal memberi tidak harus dalam bentuk uang atau materi.
Kita bisa saja memberi dalam bentuk apa saja yang kita miliki.

Saat kita mengajarkan dan memberi ilmu, maka dengan sendirinya


kemampuan kita akan semakin meningkat.

Yang perlu diperhatikan adalah jangan memberi karena terpaksa, jangan


memberi karena ingin dipuji, jangan memberi untuk menunjukkan
bahwa kita kaya & jangan memberi karena kebiasaan.

Sebaiknya kita memberi karena menginginkan orang lain agar bisa


bahagia, bisa hidup lebih baik dan layak.

Dengan mengembangkan sikap mental memberi yang murni, kita yakin


setiap orang bisa melakukannya.

Pilihan terserah pada diri kita.


Sedangkan manfaat langsung yang bisa kita rasakan saat memberi
adalah perasaan kepuasan batin.
Dan inilah sebenarnya kebahagiaan sejati.

THE MORE YOU GIVE...


THE MORE YOU RECEIVE... Page | 54

Happy Monday
#Copypaste
#senin mubarak
Panglima Perang Jendral Cu Yingsun
Oleh Abu Azzam

Saya menonton sebuah film angkatan laut kerajaan di Cina melawan


Jepang. Page | 55

Perang armada laut sangat tidak seimbang, antara 12 kapal kerajaan


melawan 200 kapal Jepang.

Sungguh luar biasa sang Panglima memompa semangat pasukannya,


dia memerintahkan semua barak prajurit di bakar habis, agar tidak ada
yang berniat pulang, pilihan nya hanya satu, berperang di laut.

Saat sedang berkecamuk perang putaran pertama, salah satu kaptennya


lalai tdk mengikuti instruksi panglima.

Salah satu ucapan panglima saat itu kepada salah satu kaptennya adalah:
" Seharusnya aku menghukummu atas kelalaianmu tidak mentaati
perintahku, namun karena saat ini sedang perang. Aku maafkan, Kamu
fokus bagaimana memenangkan pertempuran ini."

Sang kapten dg sigap memberikan hormat pada panglima, bukan karena


sebagai atasan, namun lebih karena sikap dan kharisma kepemimpinan
yang di milikinya.

Ucapan ini di ucapkan, sesaat setelah armada utama dimana Panglima


Cukup Ying Sun diserang dan di keroyok armada Jepang, namun
berhasil menang selamat di putaran pertama.

#Berorganisasi sehat yuk.


#Arah baru Indonesia
Page | 56

Tulisan dalam Buku Saku ini akan


ditambahkan sesuai dengan
kebutuhan dari Pemikiran/Narasi
Arah Baru Indonesia

#Arah_Baru_Indonesia
#Nasionalis
#Religius
#Demokrasi
#Kesejahteraan

Anda mungkin juga menyukai