Oleh:
Wahyu Nirmala Sari1) Ahmad Eddison2 ) Zahirman2)
1
) Mahasiswi Program Studi PPKn Universitas Riau
2
) Dosen Program Studi PPKn Universitas Riau
Jln. Bina Widya KM. 12,5 Kampus Universitas Riau Panam
wahyunirma@ymail.com/085271086729
ABSTRACT
Dunia mengalami perkembangan yang begitu cepat, proses globalisasi yang semakin lama
semakin nyata merasuki setiap Negara di Dunia termasuk Indonesia. Tanpa di sadari proses
globalisasi ini mampu merubah prilaku, sifat, bahkan pola berfikir masyarakat, mulai dari anak-
anak sampai orang dewasa.
Bangsa Indonesia harus mampu berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat, sekaligus
mampu merespons dan mengantisipasi perubahan lingkungan global dengan memperhatikan
kepentingan nasional. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 3 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, mengisyaratkan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta terjaminnya kelancaran dan keamanan pembangunan
nasional yang berkelanjutan. Pada pasal 27 UUD 1945 yang telah diamandemen dijelaskan
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara”, begitu
pula pada pasal 9 Undang-undang Nomor: 3 tahun 2002. Dari ketentuan-ketentuan tersebut
mengandung makna bahwa seluruh warga negara Indonesia wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Ne Gerakan pramuka sebagai salah satu wadah pengembangan diri bagi Anggota
pramuka yang merupakan salah satu kegiatan ekstrakulikuler di sekolah sebagaimana yang diatur
dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang gerakan
pramuka dipandang sebagai salah satu bentuk wadah untuk upaya bela negara. Untuk itu
pemerintah menggariskan bahwa pendidikan bela negara dapat dilaksanakan dalam dua tahap
yakni, tahap pertama diberikan di Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas dan kegiatan pramuka. Tahap kedua dilaksanakan di Perguruan Tinggi
dalam bentuk Pendidikan Kewiraan.
Gerakan pramuka dengan kesadaran bela negara secara teoritis menunjukan kesesuaian
antara keduanya. Oleh karena gerakan pramuka mempunyai tujuan yang seirama dengan
pelaksanaan pendidikan pendahuluan bela negara. Dalam latihan kepramukaan, dilaksanakan
suatu kegiatan yang mengarah pada pembinaan kesadaran bela negara, misalnya saja dalam
kegiatan pramuka terkadang dilaksanakan perkemahan untuk melatih siswa mengenal,
merasakan bagaimana hidup di alam bebas tanpa peralatan rumah tangga yang memadai, hidup
serba sederhana dan hidup menderita di alam terbuka, serta di dalamnya diberikan latihan
bagaimana bersiap siaga menghadapi segala kemungkinan bahaya yang akan dihadapi.
Gerakan pramuka merupakan ekstrakulikuler wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap
sekolah seperti yang di katakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh,
dasar legalitas Ekstrakurikuler Pramuka jelas. Terdapat dalam undang-undang, yaitu UU Nomor
12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Alasan kedua, Pramuka mengajarkan banyak nilai,
mulai dari kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. SD Negeri
06 Bantan tengah, kecamatan Bantan kabupaten Bengkalis merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang menyertakan gerakan pramuka dalam kegiatannya ekstakurikulernya, dimana
pelaksanaan kegiatan pramukanya dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditentukan
seperti perkemahan, latihan dasar kepemimpinan (LDK), Serta latihan memberi pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K). Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa nasionalisme
serta rasa patriotisme dalam rangka upaya membela negara dalam diri siswa
Baden Powell mendefinisikan kepramukaan sebagai berikut :
“kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula
merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan! Kepramukaan
adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-
anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina
kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang
membutuhkannya”
Gerakan pramuka bertujuan untuk mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaanya disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar supaya :
(1) menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, beraklhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
(2) menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dan patuh kepada negara
republik indonesia, sehingga menjadi anggota masyarakat yang berguna, sanggup dan
mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan Negara.
Tujuan tersebut merupakan tujuan dari pendidikan nasional sekaligus merupakan cita-cita
dari gerakan pramuka. (Bob Sunardi.2006)
Gerakan pramuka adalah salah satu perkumpulan yang bersatus non govermental (bukan
badan pemerintah) dan yang berbentuk kesatuan. Gerakan pramuka diselenggarakan menurut
jalan aturan demokrasi dengan pengurusnya (kwarnas, kwarda, kwarcab, dan kwarran yang
dipilih melalui musyawarah). Gerakan pramuka yang diselenggarakan tersebut sesuai dengan
keputusan Presiden RI No. 238 tahun 1961 tentang “ Gerakan pramuka oleh pemerintah
ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda
Indonesia. Organisasi lain yang menyerupai atau sama sifatnya dengan gerakan pramuka
dilarang adanya, oleh karena itu semua organisasi kepanduan di Indonesia, kecuali yang
diselenggarakan oleh komunis untuk melebur diri dalam gerakan pramuka” . (http://esti-
mirtan.blogspot.com). Di dalam anggaran dasar gerakan pramuka ditetapakan bahwa dasar
gerakan pramuka adalah pancasila. Ditetapkan pula dalam pasal 5 tentang Anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga tentang tugas pokok yaitu:
“Gerakan pramuka mempunyai tugas pokok meyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda
guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab,
mampu ,membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.”
(UU Nomor 12 Tahun 2010)
Secara etimologi bela Negara terdiri dari dua kata yaitu, bela dan Negara. Bela berarti
berpihak terhadap sesuatu yang diiringi dengan tindakan (M.Dahlan,1994:32).
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
(http://utarikusuma.wordpress.com/2012/06/18/kewajiban-bela-negara-bagi-setiap-warga-
negara/)
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu, “Apakah gerakan
pramuka berperan terhadap peningkatan kesadaran bela negara di SD N 06 Bantan Tengah
Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis?” Adapun tujuan dari penulisan ini adalah: “untuk
mengetahui apakah gerakan pramuka berperan terhadap peningkatan kesadaran bela negara di
SD N 06 Bantan Tengah Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis”.
B. METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
Hasil analisis dikelompokkan menurut persentase jawaban responden dan menjadi tolak
ukur dalam pengambilan kesimpulan. Terhadap persepsi mahasiswa adalah sebagai berikut:
Adapun tolak ukur tersebut yaitu:
1. angka 66,67%-100% = Berperan
2. angka 33,34%-66-66% = Kurang berperan
3. angka 0%-33,33% = Tidak tidak berperan
(Sutrisno Hadi, 1990 : 229)
Keterangan :
P : besar persentase Alternatif Jawaban
F : Frekuensi alternativ jawaban responden
N : Jumlah sampel penelitian
Hasil analisis dikelompokkan menurut persentase jawaban responden dan menjadi tolak
ukur dalm pengambilan kesimpulan , adapun tolak ukur tersebut adalah sebagai berikut :
4. angka 66,67%-100% = Berperan
5. angka 33,34%-66-66% = Kurang Berperan
6. angka 0%-33,33% = Tidak Berperan
(Sutrisno Hadi, 1990:229)
1. HEMALIA PUTRI PR V
2. NOR FADILILAH PR V
4. RIA AGUSTINA PR V
5. YUNI OKTAVIA PR V
6. DEKA YENDERA LK IV
7. DITA ASMIRA PR IV
8. FAJAR SANTIKA PR IV
9. FITRI NABILA PR IV
12. WULAN PR IV
Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang penulis ajukan adalah Gerakan Pramuka berperan dalam peningkatan
kesadaran bela Negara di SD Negri 06 Bantan Tengah Kecamatan Bantan Kabupaten
Bengkalis.hasil olahan data dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.24
Negara Pada Siswa SD Negeri 06 Bantan tengah, kecamatan Bantan kabupaten Bengkalis
4.11 18 90 % 1 5% 1 5% 20 100 %
4.13 17 85 % 2 10 % 1 5% 20 100 %
4.14 16 80 % 3 15 % 1 5% 20 100 %
4.15 18 90 % 2 10 %- - - 20 100 %
4.16 13 65 % 2 10 % 5 25 % 20 100 %
4.17 13 65 % 6 30 % 1 5% 20 100 %
4.18 15 75 % 5 25 % - - 20 100 %
4.19 16 80 % 3 15 % 1 5% 20 100 %
4.21 13 65 % 3 15 % 4 20 % 20 100 %
4.25 19 95 % 1 5% - - 20 100 %
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan tentang peranan Gerakan Pramuka
Terhadap Peningkatakan Kesadaran Bela Negara Siswa SD Negeri 06 Bantan Tengah
kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Tolak Ukur menurut pendapat Sutrisno Hadi Peranan Gerakan Pramuka
Terhadap Peningkatan Kesadaran Bela Negara 66,67% - 100%, Kurang Berperan
33,34% - 66,66% dan Tidak Berperan 0% - 33,33%. Jadi Peranan Gerakan Pramuka
Terhadap Peningkatan Kesadaran Bela Negara Karena Berperan (81%) Berada Pada
Tolak Ukur 66,67% - 100%.
2. Sehingga hipotesis yang menyatakan Gerakan Pramuka Berperan Terhadap Peningkatan
Kesadaran Bela Negara di SD Negeri 06 Bantan Tengah Kecamatan Bantan Kabupaten
Bengkalis di terima dengan persentase berperan 81% (66,66%-100%).
3. Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Peranan Gerakan Pramuka Terhadapa
Peningkatan Kesadaran Bela Negara di SDN 06 Bantan Tengah Kecamatan Bantan
Kabupaten Bengkalis adalah Berperan.
5.2 Saran
Adapun yang jadi saran penulis untuk Peranan Gerakan Pramuka Terhadap Peningkatan
Kesadaran Bela Negara di SD Negeri 06 Bantan Tengah adalah sebagai berikut:
1. Kepada Pemerintah Kabupaten Khususnya Kabupaten bengkalis, agar lebih
meningkatkan kualitas para Pembina pramuka dengan melakukan berbagai pelatihan
ataupun kecakapan khusus serta meningkatkan kegiatan atau lomba-lomba kepramukaan..
2. Hendaknya Pihak sekolah SD Negeri 06 Bantan Tengah muli mencari solusi dalam
menghadapi Kekurangan dana dan prasarana untuk kegiatan pramuka serta kurangnya
jumlah Pembina pramuka untuk melatih para anggota pramuka pada saat melakukan
kegiatan pramuka di SD Negeri 06 Bantan Tengah. Agar para anggota pramuka tidak
kesulitan lagi melengkapi sarana dan prasarana sebelum melaksanakan kegiatan pramuka,
Oleh karena itu Jika kegiatan pramuka dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
memadai maka akan menumbuhkan keinginan yang tinggih bagi anggota pramuka
berikutnya untuk masuk dan aktif dalam organisasi kepramukaan.
3. Kemudian saran yang berikutnya yakni setiap melaksanakan kegiatan pramuka sekiranya
Pembina pramuka selalu mengundang satu atau dua Pembina pramuka dari sekolah lain
untuk membantu proses kelancaran kegiatan pramuka.
DAFTAR PUSTAKA
Arifianto, Agus. 2010. Tinjauan Tentang Penerapan Sikap Bela Negara Oleh Siswa SMA N 9
Siak Di Desa Rawangkao Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak
Agus Dwiyono, dkk. PKn Pendidikan Kewarganegaraan 3. Jakarta. Yudhistira. 2012
Bob Sunardi, Andri.Boyman, Ragam Latih Pramuka.Bandung.Nuansa Muda.2006
Dasmawati . 2011. Analisis Tentang Pembinaan Nilai Moral Siswa Melalui Kepramukaan Di
SMA N 1 Bunut Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan
Drs. Eddisson Ahmad, Msi. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Cendekia Insani.2007
Kaelan.H. Ms, Zubaidi Achmad. Pendidikan Kewarganegaraa. Yogyakarta: Paradigma.2007
Mardalis.Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta:PT Bumi Aksara.Cetakan
kesepuluh.2008
Rahayu, Rina. 2011. Peranan Karang Taruna Dalam Upaya Meningkatkan Potensi Remaja Di
Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru
Tim Penyususn.Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.cetakan ke
tiga.2004
http://esti-mirtan.blogspot.com
http://pramukawipa.blogspot.com/
www.wikipedia.com
www.djpp.depkumham.go.id