Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU

LAPORAN HASIL OBSERVASI

“WAWASAN NUSANTARA”

OLEH:

NAMA : MOHAMAD SODIK

NIM : A 241 18 012

KELAS :A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
1. LATAR BELAKANG

Setiap bangsa mempunyai wawasan kebangsaan yang merupakan visi


bangsa yang bersangkutan menuju ke masa depan. Kehidupan berbangsa
dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan atau wawasan
kebangsaan yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan
keutuhan bangsa dan wilayahnya serta jati diri bangsa itu. Bangsa yang
dimaksudkan adalah bangsa yang bernegara. Perkembangan pemikiran
bangsa Indonesia mengenai wawasan yang akan dianut dalam kehidupan
bernegara dapat diikuti dalam sejarah pergerakkan kemedekaan sejak tahun
1908, yaitu sejak kita sadar akan rasa kebangsaan. Inti dari wawasan nasional
yang disebut wawasan nusantara adalah tekad untuk bersatu yang didasarkan
pada cita-cita dan tujuan nasional. Konsep wawasan nusantara (dalam
Rahayu, A.S, 2014, hlm. 117) merupakan cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan pancasila dan UUD Tahun 1945
serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan
bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Dengan demikian,
wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan
mengisi kemerdekaannya. Wawasan nusantara sebagai cara pandangan juga
mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam
segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita-
citanya. Secara keadaanya pun, isi nilai-nilai wawasan nusantara telah
tertuang dalam dasar negara yaitu Pancasila dan pembukaan UUD tahun
1945.

Dorongan yang melahirkan kebangsaan Indonesia bersumber dari


perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan. Wawasan nusantara Indonesia
menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit,
kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, kedudukan maupun status sosial. Konsep kebangsaan kita bertujuan
membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. Derasnya
pengaruh globalisasi, bukan mustahil akan mempengaruhi adat budaya yang
menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan akan melemahkan paham
nasionalisme. Paham nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan
bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa
ditunjukan kepada negara dan bangsa. Meskipun dalam awal pertumbuhan
nasionalisme diwarnai oleh slogan yang sangat terkenal, yaitu: liberty,
equality, fraternality yang merupakan pangkal tolak nasionalisme yang
demokratis, namun dalam perkembangannya nasionalisme pada setiap bangsa
sangat diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang berkembang dalam masyarakatnya
masing-masing, sehingga memberikan ciri khas bagi masing-masing bangsa.
Wawasan kebangsaan Indonesia memberi peran bagi bangsa Indonesia untuk
proaktif mengantisipasi perkembangan lingkungan dengan memberi contoh
bagi bangsa lain dalam membina identitas, kemandirian dan menghadapi
tantangan dari luar tanpa konfrontasi dengan meyakinkan bangsa lain bahwa
eksistensi bangsa merupakan aset yang diperlukan dalam mengembangkan
nilai kemanusiaan yang beradab Sumitro (dalam Suhady, I. dan Sinaga,
2006). Adapun nilai wawasan kebangsaan yang terwujud dalam persatuan
dan kesatuan bangsa memiliki enam dimensi manusia yang bersifat mendasar
dan fundamental yaitu:

1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk


ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa;

2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka


dan bersatu;

3. Cinta akan tanah air dan bangsa;

4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;

5. Kesetiakawanan sosial;

6. Masyarakat adil dan makmur.


Maka bagi bangsa Indonesia, untuk memahami bagaimana wawasan
kebangsaan, perlu memahami secara mendalam falsafah Pancasila yang
mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam
bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya karakter
bangsa.

Para kaum muda adalah penerus cita-cita dan perjuangan bangsa yang
harus mampu menjadi penggerak dari progress pembangunan nasional.
Karena kaum muda adalah penghubung masa lalu dan masa depan.
Tempatnya dalam sejarah untuk memaknai nilai-nilai dan kemajuan
masyarakat yang telah dicapai sebagai warisan keberhasilan dari generasi
sebelumnya. Setiap generasi mempunyai tugas untuk menyiasati tantangan-
tantangan zaman yang akan terjadi untuk dilanjutkan perjuangannya oleh
generasi berikutnya

Tugas generasi muda adalah menegakkan praktek dan keteladanan


kemandirian yang bisa dinilai dan teruji secara konkret oleh generasi yang
lebih muda. Keteladanan adalah realisasi dari semangat kepeloporan. Dan
kepeloporan adalah karakteristik alami kaum muda dari segala zaman yang
mempunyai tugas pencerahan untuk masyarakat. Karena pencerahannya
mampu menetapkan pilihan prioritas aksi yang tepat untuk meningkatkan
kualitas peran dan tanggung jawab generasi berikutnya serta sebagai
pengawas bagi pemerintahan.
2. PEMBAHASAN

Narasumber : Khoiri Bin Soirin Bin Moluk

Pada saat proses wawancara adapun didapat hasil sebagai berikut:

 Pertanyaan pertama:
“Menurut bapak, apa itu wawasan nusantara?”

“Menurut saya, wawasan nusantara itu merupakan pengetahuan


masyarakat tentang nusantara atau indonesia”.

 Pertanyaan kedua:
“Apa fungsi dan tujuan dari wawasan Nusantara?”.

“Fungsi dan tujuan kita dari wawasan nusantara itu untuk bisa mengetahui
bagaimana kondisi Nusantara atau daerah yang kita tempati saat ini”.

 Pertanyaaan ketiga:
“Menurut bapak apakah wawasan nusantara itu penting?”

“ wawasan Nusantara itu ya jelas penting”.

 Pertanyaan keempat:

“Mengapa wawasan Nusantara itu penting?”.

“Wawasan nusantara itu supaya bisa jadi lebih paham tentang daerah yang
kita tempati yaitu daerah Nusantara”.
 Pertanyaan kelima:
“Apa saja cakupan wawasan Nusantara?”.

“Dari yang saya pernah tau wawasan nusantara itu meliputi pemerintah,
keuangan, sosial budaya seni dan pertahanan keamanan”.

 Pertanyaan keenam:
“Dari pengamatan bapak, apakah mata pecarian mayoritas di daerah ini?”.

“Mata pencarian masyarakat di daerah ini umumnya adalah sebagai


seorang petani dan peternak”.

 Pertanyaan ketujuh:
“Menurut bapak bagaimana penerapan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari?”.

“ penerapan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yaitu sama-


sama menghormati perbedaan, terus mendukung persatuan dan kesatuan
bangsa, dan berperilaku baik”.

 Pertanyaan kedelapan:
“Bagaimana pentingnya pemahaman wawasan kebangsaan bagi generasi
muda?”.

“Generasi muda harus memahami wawasan nusantara, juga harus aktif


dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia, dengan cara saling
menghargai perbedaan, yang dimulai dari perbedaan pada hal-hal kecil.
anak muda juga harus menjadi penggerak dalam menaati peraturan, untuk
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, disamping menjaga
stabilitas nasional”.
Argumentasi Mengenai Wawasan Nusantara:

Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa


Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang
dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa merdeka,
berdaulat, bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya
dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara adalah cara pandang, cara
memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara berfikir, cara bertindak, cara
bertingkah laku, bangsa Indonesia sebagai interaksi prosees psikologis,
sosiokultural, dengan aspek ASTAGATRA (Kondisi geografis, kekayaan alam
dan kemampuan penduduk).

Peranan wawasan nusantara sebagai landasan visional semakin berkurang


penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konflik-konflik internal
dan eksternal yang terjadi saat ini yang tidak mampu diselesaikan dengan baik
disebabkan rapuhnya landasan visional bangsa Indonesia. Kasus Sipadan dan
Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi bukti lemahnya bangsa
Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara. Permasalahan yang dihadapi
bangsa Indonesia semakin hari semakin berat, maka penerapan dan pemahaman
konsep wawasan nusantara sebagai landasan visional mutlak perlu ditanamkan
kembali dalan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia. Euforia reformasi telah
menghilangkan arah dalam pembangunan yang merata dan adil, karena hilangnya
arah visional pembangunan bangsa. Era desentralisasi dan globalisasi saat ini,
menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia, untuk terus bertahan dan
menjaga keutuhannya.Tantangan globalisai yang semakin besar akan merusak
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Apabila tidak memiliki arah
pandangan hidup yang kuat. Pemahaman yang kuat tentang konsep wawasan
nusantara dapat menjadi banteng dalam mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara merupakan kebanggaan
nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, konsep yang begitu padu dan sesuai
dengan khasanah budaya dan kepribadian masyarakat Indonesia, seharusnya terus
berkembang dan jangan ditinggalkan, karena dengan meninggalkan konsep ini
berarti telah meninggalkan identitas dan kepribadian kita sebagai bangsa
Indonesia.
Fungsi wawasan nusantara yaitu:

1. Sebagai Wawasan Pembangunan

Wawasan nusantara memiliki fungsi dalam pembangunan Indonesia.


Beberapa unsur di dalamnya termasuk sosial politik, kesatuan politik, pertahanan
dan keamanan negara, serta ekonomi dan sosial ekonomi.

2. Sebagai Konsep Ketahanan Nasional

Pemahaman mengenai wawasan nusantara berfungsi sebagai konsep


ketahanan sosial yang memegang peranan penting dalam perencanaan
pembangunan, kewilayahan, dan pertahanan keamanan nasional.

3. Sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan

Wawasan nusantara juga berfungsi sebagai pertahanan dan keamanan


nasional yang mengarah pada pandangan geopolitik Negara Indonesia. Pandangan
ini meliputi tanah air dan segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Sebagai Wawasan Kewilayahan

Wawasan nusantara berfungsi dalam pemahaman mengenai wawasan


kewilayahan Indonesia, termasuk batas wilayah Indonesia untuk menghindari
terjadinya potensi sengketa dengan negara lain.
Asas-asas Wawasan Nusantara:

1. Tujuan dan Kepentingan yang Sama


Masyarakat Indonesia memiliki tujuan dan kepentingan yang sama di bumi
pertiwi ini. Salah satu contohnya dapat kita lihat saat seluruh rakyat Indonesia
menginginkan kemerdekaan dan melakukan perjuangan bersama-sama melawan
penjajah.

2. Keadilan
Seluruh elemen masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan keadilan dalam
berbagai aspek kehidupan bernegara, baik secara hukum, ekonomi, politik, dan
sosial.

3. Kejujuran
Kebenaran dan kejujuran dalam berpikir dan bertindak merupakan asas
wawasan nusantara yang sangat penting. Keberanian dalam berpikir dan bertindak
sesuai fakta dan kenyataan sesuai ketentuan dilaksanakan demi terciptanya
kemajuan.

4. Solidaritas
Sikap solidaritas merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain, mau
berbagi dan berkorban untuk kepentingan yang lebih besar. Sikap ini seharusnya
dilakukan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan ciri dan karakter budaya
masing-masing.

5. Kerja Sama
Kesadaran akan tujuan dan kepentingan bersama akan menimbulkan kerjasama
dan koordinasi antar elemen masyarakat. Kerjasama dan koordinasi ini
dilakanakan berdasarkan atas kesetaraan untuk meningkatkan efektivitas
pencapaian tujuan bersama.
6. Kesetiaan
Kesetiaan merupakan asas wawasan nusantara yang menjadi tonggak utama
untuk menciptakan persatuan dan kesatuan suatu negara. Kesetiaan dapat
diwujudkan dengan melaksanakan berbagai kegiatan sesuai aturan dan bertujuan
demi kemajuan bangsa dan negara.
Implementasi Wawasan Nusantara yaitu sebagai berikut:

1. Bidang Politik

Impelementasi wawasan nusantara di bidang politik diantaranya adalah:

 Pelaksanaan kehidupan berpolitik di Indonesia telah diatur dalam Undang-


Undang, misalnya UU Partai Politik, UU PEMILU, dan lainnya. Contoh
implementasi wawasan nusantara di bidang politik yaitu pelaksanaan
PEMILU yang menjalankan demokrasi dan keadilan.

 Hukum yang berlaku di Indonesia merupakan pedoman dalam pelaksanaan


kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

 Menjaga dan mengembangkan sikap plurarisme dan HAM untuk


mempersatukan keberagaman di Indonesia.

 Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan dan partai


politik dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

 Keikutsertaan Indonesia dalam politik luar negeri, serta memperkuat korps


diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.

2. Bidang Ekonomi

Impelementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi diantaranya adalah:

 Orientasi bidang ekonomi ini adalah pada sektor pemerintahan, industri,


dan pertanian.

 Pembangunan ekonomi yang seimbang dan adil di setiap daerah Indonesia


sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu. Otonomi daerah
diharapkan dapat menciptakan berbagai upaya keadilan ekonomi tersebut.

 Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia sangat berarti bagi pembangunan


ekonomi. Hal ini dapat didukung dengan pemberian fasilitas kredit mikro
untuk mengembangka usaha kecil.
3. Bidang Sosial

Impelementasi wawasan nusantara di bidang sosial diantaranya adalah:

 Upaya pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia serta menjadikan


budaya tersebut sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber
penghasilan daerah atau nasional.

 Menjaga keberagaman Indonesia, baik segi budaya, bahasa, dan status


sosial, serta mengembangkan keserasian dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Bidang Pertahanan dan Keamanan

Impelementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dan keamanan adalah:

 Meningkatkan kedisiplinan diri, memelihara lingkungan sekitar, dan


melaporkan berbagai hal yang mengganggu keamanan kepada aparat yang
berwenang

 Meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas dalam diri anggota


masyarakat, baik yang di dalam satu daerah maupun yang berbeda daerah.

 Membangun sarana dan prasarana bagi kegiatan pengamanan wilayah


Indonesia
Wawasan nusantara menurut para ahli:

Menurut Samsul Wahidin (2010: 46), wawasan nusantara adalah cara


pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, bertindak, berpikir dan
bertingkah laku bagi Bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses-proses
psikologis, sosiokultural dalam arti yang luas dengan aspek-aspek asta grata.

Munadjat Danusaputro (1981:34) mengemukakan pengertian wawasan


nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
dalam eksistensi yang serba terhubung serta pemekarannya di tengah-tengah
lingkungan tersebut berdasarkan asas nusantara. Asas nusantara merupakan suatu
ketentuan dasar yang harus ditaati, dipatuhi dan dipelihara agar kepentingan
nasional bisa terwujud. Kepentingan tersebut tentunya agar tujuan dari perjuangan
Bangsa Indonesia atau tujuan nasional bisa tercapai. Cara pandang Bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya juga harus sesuai dengan ide nasional
Pancasila, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat
di tengah-tengah lingkungannya, yang menjiwai tindak kebijaksanaan dalam
mencapai tujuan perjuangan bangsa (Noor Ms Bakry, 1996: 20).

M. Panggabean (1979: 349) mengemukakan definsi wawasan nusantara


adalah doktrin politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan
hidup Negara Republik Indonesia, yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945
dengan memperhitungkan pengaruh geografi, ekonomi, demografi, teknologi dan
kemungkinan strategik yang tersedia. Dengan perkataan lain, wawasan Nusantara
adalah geopolitik Indonesia.

Sabarti Akhadiah MK (1997:4) menuliskan rumusan tentang pengertian


wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya sesuai dengan ide nasionalnya, yaitu Pancasila dan UUD 1945,
sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-
tengah lingkungannya, yang menjiwai tindak kebijaksanaan dalam mencapai
tujuan perjuangan bangsa. Sehingga wawasan nusantara harus memegang teguh
Pancasila dan UUD 1945 serta mengarah kepada terwujudnya kesatuan dan
keserasian dalam bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.

Pernyataan semakna dengan Srijanti, Kaelan dan Achmad Zubaidi (2007:


124) bahwa wawasan nusantara merupakan cara pandang Bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai
dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam
mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Selain memanfaatkan kondisi geografi
Indonesiasebagai pandangan hidup bangsa, Lemhanas juga mengartikan wawasan
nusantara sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia dalam memanfaatkan
konstelasi geografis Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk
mengejawantahkan segala dorongan dan rangsangan di dalam usaha pencapaian
aspirasi bangsa dan kepentingan dan tujuan-tujuan nasional (Sukrama, 1996: 4).
Sehingga tidak hanya karena kondisi geografis, akan tetapi harus memperhatikan
sejarah serta kondisi sosial budaya bangsanya.

Wan Usman menjelaskan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang


Bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan
dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Selain itu wawasan nusantara
sebagai wawasan nasional Bangsa Indonesia harus sesuai dengan filsafat hidup
bangsa serta kondisi geografis dan sosial budaya Bangsa Indonesia (Noor Ms
Bakry, 2011: 280).

Sumarsono (2002: 82) menjelaskan bahwa wawasan nusantara adalah nilai


yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap
strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku,
paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan
identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah salah satu prinsip kesatuan dan persatuan
Negara Republik Indonesia. Wawasan Nusantara berbasis kepada ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan nasional.
3. PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan Secara umum


Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya
yaitu cara pandang yang secara utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan
demi kepentingan nasional. Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu
mewujudkan nasioanalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan masyarakat
Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal dari pada kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan individu,
kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak).

Anda mungkin juga menyukai