Anda di halaman 1dari 5

FIKSI SEJARAH

Nama : Elvri Santa Rosa


Kelas : Xll Pmia 1
Bidang studi : Bahasa Indonesia
1.Pengertian cerita sejarah

Cerita Sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan/menceritakan tentang


fakta/kejadian masa lalu yang menjadi asal muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah. Di
dalam teks cerita sejarah, disampaikan pengisahan suatu deretan peristiwa yang disusun
berdasarkan kronologi waktu. Teks Cerita sejarah berkaitan dengan teks narasi. Teks cerita
sejarah disampaikan berdasarkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan dan
membentuk kisah sejarah teks tersebut.
Sama halnya dengan jenis teks lainnya, teks sejarah memiliki struktur tersendiri yang jadi
pedoman dalam membuatnya dan menjadi ciri khas yang membedakan teks cerita sejarah
dengan jenis teks yang lainnya. Teks cerita sejarah seperti halnya jenis teks cerita lainnya
(novel, cerpen, dll) termasuk kategori cerita ulang.
Dalam teks cerita sejarah juga tidak lepas dari kaidah kebahasaan. Saat menulis sebuah teks
cerita sejarah perlu memperhatikan beberapa ciri kebahasaannya.

2. Struktur teks cerita sejarah

Orientasi
Orientasi merupakan bagian awal dari sebuah teks cerita sejarah yang berisi suatu gambaran
tentang sebuah peristiwa sejarah.

Peristiwa dan Masalah


Peristiwa dan masalah merupakan bagian dari suatu kejadian atau peristiwa yang dialami.
Pada bagian ini dijelaskan tentang sebuah pristiwa yang terjadi pada sebuah kehidupan di
masa lalu.

Reorientasi
Reorientasi merupakan bagian penutup. Bagian ini berisi pandang dari penulis terhadap
kejadian yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.
3. Kebahasaan dalam teks cerita sejarah

a.Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan
sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Di dalam
teks tanggapan kritis ditandai adanya kalimat kompleks (kalimat majemuk), baik kalimat
majemuk setara atau kalimat majemuk bertingkat.

b. Kata Hubung
Kata hubung atau sering disebut juga konjungsi adalah sebuah kata yang berfungsi sebagai
penghubung antara satu kata dan kata lain dalam satu kalimat.

c. Kata keterangan
Kata keterangan dalam teks cerita sejarah terbagi menjadi dua, yakni:

Kata keterangan waktu.


Kata keterangan waktu merupakan kata keterangan yang menggambarkan kapan terjadinya
suatu peristiwa. Misalnya: kemarin, sekarang, besok, lusa, besok lusa, pagi, siang, malam.

Kata keterangan tempat.


Kata keterangan tempat merupakan kata keterangan yang menunjukkan di mana dan di ruang
mana suatu perbuatan atau peristiwa itu terjadi, misalnya di rumah, di sekolah, dari pasar, dan
lain-lain.

d. Kata Rujukan
Kata rujuan ialah kata yang merujuk pada kata lain yang telah diungkapkan sebelumnya. Kata
rujukan dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut:

Rujukan benda atau hal.


Kata rujukan tersebut menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala
yang dibendakan, seperti: ini, itu, tersebut.
Rujukan tempat.
Rujukan tempat yaitu kata yang menyatakan atau merujuk kepada kata tempat, di mana
kejadian itu berlangsung, seperti kata rujukan tempat: di sini, di situ, di sana.

Rujukan personel atau orang atau yang diperlakukan seperti orang.


Kata tersebut merujuk pada sebuah tokoh dalam sebuah cerita, tokoh yang mengalami
kejadiaan atau peristiwa tertentu. Contoh kata rujukan personel atau orang atau yang
diperlakukan seperti orang: aku, dia, ia, mereka, beliau.

4. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita fiksi sejarah

a. Nilai sosial, nilai yang berkaitan dengan hubungan bermasyarakat.


b. Nilai moral, nilai yang berkaitan dengan tingkah laku atau kesopanan.
c. Nilai budaya, nilai yang berkaitan dengan kebiasaan atau adat istiadat.
d. Nilai agama, nilai yang berkaitan dengan keagamaan.
e. Nilai estetis, nilai yang berkaitan dengan keindahan.

5. SEJARAH UNI EROPA

Uni Eropa, atau dalam Bahasa Inggris disebut European Union, adalah sebuah organisasi
antar-pemerintahan dan supra-nasional yang beranggotakan negara-negara Eropa. Jumlah
negara anggotanya saat ini sebanyak 27 negara dari total 50 negara yang wilayahnya masuk
geografis Eropa. Uni Eropa dibentuk pada 1 November 1993. Namun, Uni Eropa tidak
terbentuk begitu saja, organisasi ini berasal dari organisasi bernama European Coal and
Steel Community (ECSC), yang kemudian berubah menjadi European Community (EC).
European Community inilah yang selanjutnya berubah nama menjadi European Union (EU)
melalui penandatanganan perjanjian Maastrichtn.
Tahun 1950, Menteri Luar Negeri Perancis Robert Schumann atas saran dari Jean Monnet
mengajukan sebuah ide untuk integrasi Perancis dan Jerrman dalam industry baja dan batu
bara, organisasi yang dibentuk diberi nama European Coal and Steel Community (ECSC).
Mereka mengundang Negara lain untuk bergabung, sehingga keangggotaan ECSC berjumlah
6 negara, yaitu Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Italia, dan Luxemburg. ECSC mengalami
perkembangan yang pesat diawal tahun berdirinya. Organisasi ini mengatur tarif dan kuota
dalam perdagangan baja dan batu bara diantara negara anggotanya, disamakannya tarif
impor, dan mengontrol industri perdagangannya. Pada 1-2 Juni 1955, para menteri luar
negeri negara anggota ECSC bersidang di Messina, Italia dan memutuskan untuk
memperluas integrasi Eropa ke semua bidang ekonomi. Menindaklanjuti keputusan
tersebut, pada 25 Maret 1957 di Roma, Italia ditandatangani European Atomic Energy
Community (EAEC), namun lebih dikenal dengan Euratom dan European Economic
Community (EEC).
Pada Juli 1967, ECSC, EEC, dan Euratom resmi disatukan menjadi European Community (EC).
Tidak ada gerakan yang begitu signifikan setelah ketiga organisasi ini digabung, hingga saat
Presiden Perancis Gaulle digantikan oleh Georges Pompidou yang kemudian lebih terbuka
untuk memicu perkembangan EC. 1 Januari 1973, anggota EC bertambah 4 negara, yaitu
Inggris Raya, Denmark, Irlandia, dan Norwegia. Meskipun Norwegia sempat mendapat
tentangan dari masyarakatnya dalam referendum yang digelar di Negara tersebut. Begitu
pula dengan Inggris Raya, kelompok oposisi menyebutkan bahwa sumbangan financial yang
Inggris Raya berikan pada EC terlalu besar. Sehingga partai buruh di Inggris Raya
mengadakan referendum mengenai gabungnya Inggris Raya ke EC. Hasilnya, lebih banyak
warga Inggris Raya memilih untuk melanjutkan keanggotannya dalam EC.
30 tahun setelah ECSC dibentuk, EC belum menyadari akan keinginan sebuah kesatuan
Eropa. Bergabungnya negara yang belum terlalu mapan secara ekonomi seperti Yunani,
Spanyol, dan Portugal menimbulkan permasalahan baru. Sehingga pada 1986, beberapa
amandemen dan penambahan ditambahkan pada perjanjian-perjanjian EC, paket
amandemen dan penambahan ini dikenal sebagai Single European Act (SEA). Pada 7
Februari 1992, ditandatanganilah Treaty on European Union (TEU) di Maastricht yang
mengubah European Community (EC) menjadi European Union (EU), hal ini mulai
diberlakukan pada 1 November 1993. TEU mencakup, memasukkan, dan memodifikasi
traktat-traktat terdahulu (ECSC, EEC, dan Euratom).
Sejarah European Union yang begitu panjang, yang telah dimulai sejak 1950, telah
berkembang menjadi lebih besar dari sebelumnya. Dengan menerima negara anggota baru
dari bagian Eropa Timur dan hampir mencakup Eropa secara keseluruhan, EU telah memiliki
dan mengembangkan huku, kebijakan, dan komitmen yang tinggi diantara Negara
anggotanya. Pergantian nama dari European Community menjadi European Union
menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah kesatuan ekonomi menjadi
kesatuan politik. Struktur organisasi yang cukup mapan membuat organisasi ini sangat
efektif dalam membuat maupun mengaplikasikan kebijakan-kebiijakannya. Masa depan EU
diprediksi akan jauh lebih baik dari saat ini. Namun, tetap saja Uni Eropa masih menghadapi
beberapa masalah besar sebelum benar-benar bisa terintegrasi disemua bidang.

Anda mungkin juga menyukai