Anda di halaman 1dari 53

CRITICAL JURNAL REVIEW

DERET TAK HINGGA

Dosen Pengampu:
Tri Andri Hutapea, S.Si, M.Si

Disusun Oleh:

Nama: Reza Muhtadin


NIM: 4202530004
Kelas: Matematika B 2022

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................ i


BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................................1
1. 1 Latar belakang .............................................................................................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah .......................................................................................................................................1
1. 3 Tujuan ..........................................................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL DAN BUKU ...............................................................................................2
2. 1 Identitas Jurnal ............................................................................................................................................2
2. 2 Identitas Buku Pembanding .......................................................................................................................2
2. 3 Ringkasan Isi Jurnal ...................................................................................................................................3
BAB III KEUNGGULAN ARTIKEL ILMIAH ATAU JURNAL .....................................................................8
3.1 Keunggulan Jurnal/Artikel Ilmiah .............................................................................................................8
BAB IV KELEMAHAN ARTIKEL ILMIAH ATAU JURNAL..................................................................... 11
4.1 Kelemahan Jurnal/Artikel Ilmiah.............................................................................................................11
BAB V IMPLIKASI .............................................................................................................................................13
5.1 Implikasi Terhadap Teori/Konsep ............................................................................................................13
5.2 Analisis mahasiswa (posisi kritis mahasiswa) ..........................................................................................13
BAB VI PENUTUP ..............................................................................................................................................14
6.1 Kesimpulan .................................................................................................................................................14
6.2 Saran ............................................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar belakang
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kontribusi
yang sangat besar terhadap peradaban manusia sejak zaman dahulu hingga dimasa sekarang ini.
Matematika mengalami berbagai macam perubahan menjadi sebuah ilmu yang menjadi dasar serta
patokan yang digunakan dalam berbagai disiplin ilmu lainya. Hal ini dapat kita lihat pada setiap
perilaku kehidupan mulai dari hal yang paling sederhana hingga paling kompleks, dimana hampir pada
segala sesuatunya terdapat unsur matematika yang melekat dan tidak bisa dipisahkan.
Hal ini membuktikan bahwa segala sesuatu di dalam konsentrasi ilmu matematika perlu
diadakan pengkajian yang lebih dari sekedar dari apa yang telah dipahamkan oleh para ahli terdahulu
kepada kita. Dengan kata lain perlu adanya pegkajian lebih lanjut serta inovasi yang baru untuk
menunjukan bahwasanya konsep dalam matematika yang salah satunya adalah teori pembuktian. Hal
ini sejalan dengan apa yang dipelajari dalam cabang ilmu matematika yakni analisis real. Diamana
berbagai macam teori-teori yang pernah dikemukakan oleh para ahli matematika terdahulu akan
dibuktikan dengan pembuktian serta dapat dibuat inovasi melalui sebuah kegiatan penelitian atau
eksperimen yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk artikel ilmiah maupun berupa buku.
Berdasarkan kepada penugasan CJR (Critical Jurnal Review) dengan tujuan agar mahasiswa
dilatih untuk bersikap kritis melalui kegaiatan membandingkan beberapa karya tulis ilmiah yang berupa
jurnal penelitian/artikel ilmiah, maka mahasiswa (reviewer) akan melihat hubungan beberapa isi
jurnal/artikel ilmiah dengan buku yang relevan dengan demikian mahasiswa (reviewer) mampu untuk
berani berargumentasi berdasarkan teori dari jurnal/artikel ilmiah dan buku teks.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana keunggulan dan kelemahan jurnal/artikel ilmiah yang diriview?
2. Bagaimana hubungan antara jurnal/artikel ilmiah yang diriview dengan buku pembanding?

1. 3 Tujuan
1. Mengetahui keunggulan dan kelemahan jurnal/artikel ilmiah yang diriview.
2. Mengetahui hubungan antara jurnal/artikel ilmiah yang diriview dengan buku pembanding.

1
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL DAN BUKU

2. 1 Identitas Jurnal
 Identitas Jurnal I
Identitas Jurnal/artikel Keterangan
Judul Jurnal PERBANDINGAN DAN KARAKTERISTIK BERBERAPA TES
KONVERGENSI PADA DERET TAK HINGGA
Penulis Dewi Murni
Tahun terbit 2017
Jenis Jurnal Jurnal Eksakta
Volume 18. No. 2
ISSN E-ISSN : 2549-7464 dan P-ISSN : 1411-3724

 Identitas Junal II
Identitas Jurnal/artikel Keterangan
Judul Jurnal On Faster Convergent Infinite Series
Penulis Dusan Holy, Ladislav Matejicka, dan L’udovit Pinda
Tahun terbit 2008
Jenis Jurnal Jurnal of Mathematics and Mathematical Sciences
Volume Volume 2008, Article ID 753632
doi 10.1155/2008/753632

2. 2 Identitas Buku Pembanding


Identitas Buku Keterangan
Judul Buku Introduction to Real Analysis (4th Ed)
Penulis Robert G. Bartle & Donald R. Sherbert
Penerbit John Wiley & Sons, Inc
Tahun terbit 2011
Kota terbit New York
ISBN 978-0-471-43331-6
Jumlah halaman 418

2
2. 3 Ringkasan Isi Jurnal
 Ringkasan Jurnal/Artikel Ilmiah I
PERBANDINGAN DAN KARAKTERISTIK BEBERAPA TES KONVERGENSI PADA
DERET TAK HINGGA

A. PENDAHULUAN
Deret tak hingga merupakan penjumlahan tak berhingga dari elemenelemen suatu barisan bilangan
riil. Misalkan (an) barisan bilangan riil maka :

∑ a =a + a +a +¿ … ¿ , disebut deret tak hingga dari barisan (a ).


1
n 1 2 3 n

Hal utama yang berkaitan dengan deret tak hingga adalah menentukan apakah suatu deret
konvergen atau divergen. Jika deret tersebut konvergen makan lim ¿ n →∞ Sn ¿ ada, artinya jumlah tak
berhingga dari suku-suku barisan an menuju nilai tertentu.
Beberapa tes konvergensi yang dapat digunakan berkaitan dengan menentukan kekonvergenan
deret tak hingga antara lain: Uji banding, Uji rasio atau uji rasio mutlak uji integral, uji Kummers, uji
Bertrand-DeMorgan’s, uji Gauss’s, uji akar Cauchy’s, uji Dirichlet. Pada masing- masing uji
konvergensi mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai penurunan rumus yang berbeda- beda.
Beberapa uji konvergensi diatas sudah sangat sering digunakan, maka pada penelitian ini peneliti
memfokuskan pada uji konvergensi: Tes D’Alembert, Tes Raabe, uji, uji Gauss’s, Tes akar Cauchy’s,
dan Tes Logaritma.
 Rumusan dalam penelitian ini “Bagaimanakah perbandingan dan karakteristik Tes konvergensi:
Tes D’Alembert Tes Raabe, uji, uji Gauss’s, Tes akar Cauchy’s, dan Tes Logaritma?”

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dasar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
menganalisis teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dan berlandaskan studi
kepustakaan.
Langkah-langkah dalam menjawab permasalahan adalah sebagai berikut:
1. Mencari teori-teori yang berkaitan deret tak hingga dan kekonvergenan
2. Menghubungkan teori-teori yang ada dengan permasalahan penelitian
3. Mengkaji perbandingan dan karakteristik masing- masing uji konvergensi: uji Kummers,
uji Bertrand-DeMorgan’s, uji Gauss’s, uji akar Cauchy’s, uji Dirichlet
4. Melakukan pembahasan dan interpretasi dari pembahasan yang telah dilakukan
C. HASIL PEMBAHASAN
Akan dibahas beberapa tes kekonvergenan yang khusus yang memuat bentuk akar atau yang
memuat fungsi logaritma.
1. Tes Rasio, misalkan lim ¿ an
=L ¿
n→∞
an +1
3

a. Jika L > 1 maka ∑ ankonvergen


n =1

b. Jika L < 1 maka ∑ andivergen


n =1

c. Jika L = 1 maka ∑ antidak ada kesimpulan


n =1

d. Jika L = ∞ maka ∑ ankonvergen


n =1
 Bukti:
a. Misalkan L > 1, L-1 > 0, pilih maka ε > 0 ∋L−ε > 1 maka R = L−ε > 1
Karena lim ¿ an =L ¿,
maka ∃ K ∈ N ∋ ∀ n≥ K
n→∞
an +1


an an


an +1 − L ∈ε ↔ R=L−ε ∈
a
n+1
∈ L+ε ............. (dst)

( )
∞ ∞

Karena R > 1 maka ∑ ak R


1
R n konvergen akibatnya ∑
k
anjuga konvergen.
n =1 n =1
b. Misalkan L < 1 maka 1- L > 0, pilih ε = 1- L > 0 atau L + ε = 1


an an a


Karena lim ¿ =L ¿, maka ∃ K ∈ N ∋ ∀ n≥ K berlaku − L ∈ε ↔ L – ε < ∈ L+ε = 1
n→∞
an+ 1 a n +1 n an +1
Dari pertidaksamaan sebelah kanan diperoleh : an∈ an+1
Karena barisan an merupakan barisan naik dan positif maka lim ¿n→∞ a n ≠ 0 ¿, sehingga dapat

disimpulkan ∑ andivergen.
n =1
c. Misalkan L = 1.

1
Pandang: (i) ∑ n
n =1
Pandang:
1 n+ 1
lim ¿ an
=lim ¿ =1¿¿ dan
n→∞ n→ ∞
an+ 1 n 1

∑ n divergen.
1
n =1
∞ ∞ ∞
1 an 1 1
(ii) ∑ konvergen dan lim ¿n→∞ =¿¿ ∑n 2 ¿¿) = 1 dan ∑
2 konvergen
n2
n =1 an +1 n =1 n =1 n
Dari (i) dan (ii) terlihat bahwa untuk L = 1 tidak memberi kesimpulan apakah deret konvergen atau
divergen.
d. Jika L = ∞, yaitu : lim ¿ an
=∞ ¿ Dari defenisi limit tak hingga, maka ∃
n→∞
an + 1
a
β >1 ,∃ K ∈ N ∋ n > β , ∋ ∀ n≥ K
an+1
4
a βk a kβk
a > βa > ββa >…>a β n−k
sehingga diperoleh : k
> a n atau a n∈ karena β >1, maka
k +1 k +2
k n
β n
β n

1 ∞ ∞ ∞

∑a β ∑ a ∈∑ a
k k
→ ∈ 1, maka ¿ konvergen. Karena β ¿ sehingga, berdasarkan teorema
β n =1
k
n =1
n
n=1
k

perbandingan maka disimpulkan : ∑ ankonvergen.


n =1

D. SIMPULAN DAN SARAN


 Kesimpulan

Karakteristik dari masing– masing tes konvergensi adalah: Tes Rasio D’Alembert lebih sering
dipakai karena lebih mudah penggunaannya. Karakteristiknya: mudah dipakai pada deret yang sukunya
memuat bentuk: n!, rn, dan nn. Maka lebih mudah menentukan nilai lim ¿ an ; ¿Tes
Raabe;
n→∞
an+ 1
biasanya dipakai jika pada tes rasio diperoleh nilai limit perbandingannya adalah 1sehingga tes tersebut
tidak memberikan kesimpulan. Jadi tes ini merupakan pengembangan dari tes rasio. Tes logaritma, tes
ini digunakan pada deret tak hingga yang memuat bentuk logaritma.
Tes akar ke-n Cauchy, dapat digunakan menentukan kekonvergenan deret tak hingga yang memuat
bentuk pangkat ke-n. Dengan tes kekonvergenan ini maka bentuk pangkat dapat disederhanakan
menjadi bentuk lebih sederhana tanpa pangkat. Akibatnya akan mudah menentukan nilai limit akar ke-
n. Tes kondensasi Cauchy, dipakai untuk menyederhanakan deret dengan bentuk lebih rumit menjadi
deret yang lebih sederhana yang memuat bentuk 2 sehingga berikutnya dapat digunakan tes Rasio, dan
bisa dihitung limitnya dengan cepat. Tes barisan Fungsi: tes digunakan memeriksa kekonvergenan
deret fungsi pada bilangan real.
 Saran
Untuk menentukan kekonvergenan deret tak hingga maka perlu dipakai tes konvergensi yang tepat
sehingga dapat lebih cepat diketahui kekonvergenannya. Untuk dapat memilih tes konvergensi yang
tepat disarankan untuk mengetahui terlebih dahulu karakteristik dari masing-masing tes konvergensi.

 Ringkasan Jurnal/Artikel Ilmiah II

ON FASTER CONVERGENT INFINITE SERIES

1. Pendahuluan
Ada makalah yang ditujukan untuk mempelajari konvergensi urutan yang lebih cepat. Metode
tertentu mengenai percepatan konvergensi urutan jumlah parsial seri tetap menggunakan transformasi
linear atau nonlinear jumlah parsial seri dipelajari dalam [1]. Bidang percepatan transformasi matriks
selanjutnya sehubungan dengan tingkat konvergensi dari urutan yang dipercepat dipelajari dalam [2].

5
Dalam [3], dibahas kelas metode untuk menjumlahkan urutan yang merupakan generalisasi metode
karena Salzer [4], yang mempercepat beberapa urutan konvergen terutama urutan monoton. Dalam [5],
dikarakterisasi bidang summability dari matriks A dengan menunjukkan A adalah konvergensi yang
melestarikan himpunan semua sekuens yang konvergen lebih cepat dari beberapa sekuens tetap x, A
adalah konvergensi yang mempertahankan himpunan semua sekuens, atau A hanya mempertahankan
batas sekumpulan urutan konstan. Konvergensi percepatan statistik dari sekuens telah dibahas dalam
[6]. Gagasan deret konvergen lebih cepat dengan term positif didefinisikan dalam [7] dan gagasan deret
konvergen r didefinisikan dalam [8-10]. Konvergensi statistik deret tak hingga sebagai kasus khusus
konvergensi-T deret tak terbatas dibahas dalam [11-14].
Dalam makalah ini, beberapa pertanyaan terkait dengan kondisi yang cukup dan kondisi yang
diperlukan untuk seri infinite konvergen lebih cepat dipelajari, seri konvergensi T lebih cepat
didefinisikan dan dipelajari, dan konvergensi seri seri Kummer yang lebih cepat terbukti. Dalam [7,

halaman 146], disebutkan hasil Kummer: jika∑ an adalah seri konvergen dengan suku-suku positif dan
n =1

∞ ∞

dengan jumlah yang tidak diketahui ∑c n , dan lim ¿n→∞ an / cn= p>0 ¿, maka seri Kummer ∑b n
n =1 n =1

memiliki jumlah yang sama dengan ∑a n dan merupakan seri konvergen yang lebih cepat daripada
n =1

∞ ∞

∑a n , jika semua syarat ∑ bn adalah positif. Oleh karena itu kita dapat menghitung jumlah yang tidak
n =1 n =1

∞ ∞

diketahui lebih cepat dengan istilah penjumlahan dari seri Kummer ∑ b , yang dibangun oleh ∑ a ,
n n
n =1 n =1

∑ c , dan p. Dalam Lemma 4.1, kami membuktikan konvergensi yang lebih cepat dari seri Kummer
n
n =1

∞ ∞ ∞ ∞ ∞

∑ bn, ke jumlah yang tidak diketahui dari ∑ an tanpa kondisi p dan ketentuan ∑ an, ∑ bn , ∑c. n
n =1 n =1 n =1 n =1 n =1

Kami menunjukkan dengan N himpunan semua bilangan bulat positif dan oleh R himpunan
semua angka.

6
∞ ∞

 Definisi 1.1 (lihat [2]). Biarkan ∑a , ∑b n n menjadi seri konvergen nyata dengan jumlah yang
n =1 n =1

sama, dengan istilah bukan nol dan sedemikian sehingga bn+ bn+1 +… ≠ 0 , n ∈ N . Seri ∑a n disebut
n =1

lebih cepat konvergen daripada ∑ bnjika lim ¿n→∞ ¿, ¿+…).


n =1
∞ ∞

 Lemma 1.2 (lihat [7]). Biarkan ∑ a , ∑ b , menjadi seri konvergen nyata dengan istilah positif
n n
n =1 n =1

dan dengan jumlah yang sama lim ¿ ( an )¿ = 0, kemudian lim ¿ ¿¿+…) / ¿¿ = 0.


n→∞ n→∞
bn
2. Seri konvergen yang lebih cepat
∞ ∞

 Lemma 2.1. Biarkan ∑ an,∑ bn, menjadi seri konvergen nyata dengan istilah positif. Jika
n =1 n =1
lim a + a
+ ¿ ¿¿ an
n→ ∞
n+1
bn +b n+1 +¿=0 . Jikalim
n
=0
n→ ∞ bn

an
Bukti. Dengan cara kontradiksi, kita mengira lim inf n→∞ ( ) = q > 0, maka tidak ada n 0 ∈ N sehingga
bn

an
untuk setiap n > n 0 tidak kita memiliki 0 < q * < , di mana 0 < q * < q. Dari sini, ikuti q*¿ ¿ < (
bn

an+ an+1+…) untuk n > n 0 tidak, yang merupakan kontradiksi dengan lim ¿n→∞ ¿¿+…) / ¿¿ = 0, sama
untuk nilai q = ∞

∞ ∞

 Lemma 2.2. Biarkan ∑ a , ∑ b , menjadi


n n seri konvergen nyata dengan istilah positif. Biarkan
n =1 n =1

an
lim ¿n→∞ ( )¿ ada. Kemudian
bn
an lim a + a + ¿ ¿¿
lim =0 jika n→ ∞
bn +b n+1 +¿=0
n
bn
n+1 .
n→ ∞

3. Seri T-konvergen
 Definisi 3.1 (lihat [10]). Kami mengatakan bahwa urutan {an ; n∈ N } memiliki t-limit bilangan real
L dan kami menulis t-lim ¿n→∞ a n =L ¿, jika untuk setiap ε> 0 himpunan A (ɛ) = {n;�an −L�≥ε }

7
milik T ideal, di mana T adalah ideal himpunan bagian dari N yang merupakan aditif (jika
B⊂ A ∈ τ , kemudian B ∈ τ), turun temurun (B⊂ A ∈ τ , kemudian B ∈ τ ¿, berisi semua lajang dan
tidak mengandung N. Kami menyatakan oleh Tf ideal dari semua himpunan bagian terbatas dari N.

 Definisi 3.2 (lihat [10]). Kami mengatakan bahwa ∑ a T-konvergen ke bilangan real L dan kami
n
n =1

∞ n

menulis T-∑ an = L jika untuk setiap ε> 0 himpunan A (ɛ) = {n;|∑ a k −L�≥ε} milik t ideal, di
n =1 k =1

mana t adalah ideal yang dapat diterima dari himpunan bagian dari N.
4. Seri Kummer

Dalam [7], ditunjukkan: jika ∑a n adalah deret nyata konvergen dengan suku-suku positif dan
n =1

dengan jumlah yang tidak diketahui ∑c n adalah deret nyata konvergen dengan suku-suku positif dan
n =1

an ∞
dengan jumlah c yang diketahui, maka jika lim ¿ (
n→∞
cn )¿ = p > 0 seri Kummer ∑ b , di n mana
n =1

b1=a1+ p(c−c 1 ) dan bn=an+ p( c−c n ) untuk n ≥2, memiliki jumlah yang sama dengan ∑a n dan jika
n =1

bn> 0 adalah seri konvergen yang lebih cepat daripada ∑ an.


n =1

Dalam lemma berikut, kami membuktikan dengan menggunakan Lemma 2.6 konvergensi yang

∞ ∞

lebih cepat dari seri Kummer ∑b n ke jumlah ∑a n yang tidak diketahui tanpa syarat positif dan
n =1 n =1

∞ ∞ ∞

syarat ∑ an, ∑ bn,∑ c n .


n =1 n =1 n =1

 Lemma 4.1. Biarkan ∑ an menjadi seri konvergen nyata dengan istilah bukan nol dan dengan jumlah
n =1

an +1 an +2
a. Biarkan lim inf �1+ + +…�¿ > 0. Biarkan a + a +… ≠ 0 untuk semua n ∈ N.
n→ ∞ n n+1
an an

Misalkan ∑ cn adalah seri konvergen dengan suku bukan nol dan dengan jumlah c.
n =1
8
∞ ∞
(−1)n
Contoh 4.2. Biarkan ∑ an=∑ n 2 , , (jumlahnya tidak diketahui). Jelaslah bahwa lim
n =1 n =1 4 (3 n + √ n )

9
BAB III

KEUNGGULAN ARTIKEL ILMIAH ATAU JURNAL

3.1 Keunggulan Jurnal/Artikel Ilmiah

 Jurnal/Artikel Ilmiah I

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Kemutakhiran masalah Masalah dalam penelitian ini cukup menarik yakni


peneliti ingin menentukan kekonvergenan deret tak
hingga yang biasanya dapat ditentukan melalui:
Uji banding, uji rasio atau uji rasio mtlak, uji integral, uji
Kummers, uji Bertrand-Demorgan’s, uji Gauss’s, uji
akar Chaucy’s, dan uji Dirichlet. Peneliti mengganggap
beberapa uji yang terdapat diatas terlalu mainstream, dan
disini peneliti ingin memfokuskan pada uji korvegensi:
 Tes D’Alembert
 Tes Rabee
 Uji Gauss’s
 Tes akar Chaucy
 Tes Logaritma

10
Kemudia dari beberapa tes diatas peneliti ingin melihat
perbandingan dan karakteristik tes konvergensinya.

2 Teori yang mendasari penelitian Teori yang mendasari penelitian ini tentu saja teori deret
tak hingga dan teori Korvergensi deret tak hingga.
Adapun beberapa teori pendukung penelitian ini adalah
sbb:
a) Teorema 1. Uji Suku ke-n untuk divergensi

b) Teorema 2. Jika ∑a
n→1
n deret dan entri-entri non
negative
c) Teorema 3. Misalkan 0 ≤ an ≤b n , ∀ n≥m , dimana
m bilangan bulat positif.
d) Teorema 4. Tes Perbandingan Limit
e) Teorema 5. Uji Integral

Beberpa teorema di atas juga terdapat dalam buku


Introduction to Real Analysis (4th Ed) karya Robert G.
Bartle & Donald R. Sherbert yang terbit pada tahun
2011. Terbukti dari daftar pustka jurnal tersebut
menggunakan buku ini sebagai referensinya akan tetapi
dengan tahun terbit yang berbeda yakni tahun 1994.
Dengan demikian dasar teori yang melandasi penelitian
ini sudah sesuai dengan buku referensi yang relevan.

3 Kohesi dan koherensi isi penelitian  Kohesi atau keterpaduan bentuk dalam isi
penelitian ini sudah sesuai, kalimat-kalimat yang
disusun peneliti dan membentuk sebuah
paragraph yang terangkai padu dan mudah untuk
dipahami makna sehingga pesan yang
disampaikan peneliti kepada pembaca.
 Koherensi atau keterpaduan makna dalam
penelitian ini cukup baik, meskipun masih ada
kalimat yang tidak saling berhubungan dalam
sebuah paragrafnya, akan tetapi secara
keseluruhan sudah sangat baik.

4 Originalitas temuan Pada dasarnya penelitian ini hanya membuktikan


perbandingan dan karakteristik beberapa tes konvergensi
11
antara tes yang sering digunakan banyak orang dan yang
jarang digunakan banyak orang. Akan tetapi ini
merupakan suatu penelitian yang menurut saya orisinil
temuanya karena peneliti tidak hanya menguji
pembuktian menggunakan beberapa teorema tes
konvergensi akan tetapi juga meihat sesuatu yang lain
yakni perbandingan dan karakteristik dari beberapa tes
konvergensi tersebut.

 Jurnal/Artikel Ilmiah II

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Kemutakhiran masalah Masalah atau hal yang diangkat dalam artikel ini adalah
bagaimana cara agar lebih mudah dan cepat dalam
mempelajari materi konvergensi deret tak hingga,
dimana peneliti membuktikan seri konvergensi T lebih
cepat didefenisikan dan dipelajari, kemudian juga
konvergensi seri Kummer yang lebih cepat terbukti.

2 Teori yang mendasari penelitian Teori dasar yang digunakan dalam penenlitian ini antara
lain sebagai berikut:
a. Teori seri konvergen
b. Teori seri T-Konvergen
c. Teori deret kummer

Dalam artikel ini teori yang sama juga terdapat pada


buku Introduction to Real Analysis (4th Ed) karya Robert
G. Bartle & Donald R. Sherbert yang terbit pada tahun
2011, yakni pada teori uji seri konvergen non absolut.
Meskipun terdapat notasi rumus yang sedikit berbeda.

3 Kohesi dan koheresi isi penelitian  Kohesi atau keterpaduan bentuk dalam artikel ini
sudah sesuai, kalimat-kalimat yang disusun
peneliti dan membentuk sebuah paragraph yang
terangkai padu dan mudah untuk dipahami
makna dan pesan yang disampaikan peneliti
kepada pembaca meskipun penelitian ini
menggunakan Bahasa asing.
 Koherensi atau keterpaduan makna dalam artikel

12
ini sudah cukup bagus, meskipun dalam Bahasa
Inggris akan tetapi setelah diterjemahkan
meskipun beberapa tata bahasanya sedikit
berubah namun keterpaduan makna dari isi
artikel ini masih mudah dipahami.

4 Originalitas temuan Dari artikel yang telah diriview di atas dalam temuan-
temuannya dapat dilihat kebenarannya dimana pada
penyajian artikel ini disertakan berdasarkan teorema-
teorema, lemma, defenisi dan contoh yang diambil dari
beberapa sumber referensi para ahli yang kemudian
dilakukan pembuktian dan disajikan dalam bentuk
artikel.

BAB IV
13
KELEMAHAN ARTIKEL ILMIAH ATAU JURNAL

4.1 Kelemahan Jurnal/Artikel Ilmiah

 Jurnal I

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Kemutakhiran masalah Masalah dalam penelitian ini sudah cukup mutakhir, dan
untuk kelemahan pada aspek ini saya rasa tidak ada.

2 Teori yang mendasari penelitian Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini sudah
cukup lengkap dan sesuai dengan buku pembanding
yang pembaca gunakan yakni buku Introduction to Real
Analysis (4th Ed) karya Robert G. Bartle & Donald R.
Sherbert yang terbit pada tahun 2011, hal yang menjadi
catatan mungkin pada teori yang dikemukanan pada
penelitian tersebut seharusnya dicantumkan sumber atau
referensinya seperti dalam bentuk catatan kaki.

3 Kohesi dan koherensi isi penelitian  Kohesi atau keterpaduan bentuk dalam penelitian
ini, tidak terdapat kelemahan yang terlalu fatal
dalam keterpaduan bentuk Bahasa, penyampaian
dan susunan kalimatnya, akan tetapi tampilan
jurnal yang kurang layak dalam segi fisik karena
beberapa tulisan dan rumusnya banyak yang blur
atau tidak kontras dengan kalimat biasanya.
 Koherensi atau keterpaduan makna dalam isi
penelitian ini sudah sangat baik dan terstruktur
antara makna dan konsep-konsepnya sejalan
dengan arah pembahasan penelitiannya jadi
dalam aspek ini tidak ada kekurangan.

4 Originalitas temuan Dalam hal ini yang menjadi kekurangan adalah


penyajian temuan yang didapat oleh peneliti agar
penyajiaannya dalam bentuk yang lebih memudahkan
pembaca untuk memahami hasil temuan yang telah
didapatkan oleh peneliti.

14
 Jurnal/Artikel Ilmiah II

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Kemutakhiran masalah Masalah yang terdapat dalam artikel ini adalah


pembuktian yang dijadikan latar belakang artikel ini bagi
reviewer tidak jauh berbeda dengan pembuktian dan

penggunaan teori dalam mempelajari tes konvergensi


deret tak hingga pada umumnya, pada artikel ini hanya
berupa ringkasan dari berbagai referensi yang dijadikan
lebih sederhana.

2 Teori yang mendasari penelitian Pada aspek ini sebenarnya pembaca cukup ragu dengan
mengatakan jurnal/artikel ilmiah ini relevan dengan buku
pembanding buku Introduction to Real Analysis (4th Ed)
karya Robert G. Bartle & Donald R. Sherbert yang terbit
pada tahun 2011. Karena dari beberapa kriteria
pengujian tes konvergen pada penelitian tersebut
pembaca cukup kesulitan dalam mengaitkan teorema-
teorema, defenisi ataupun contoh yang relevan.

3 Kohesi dan koheresi isi penelitian Untuk kohesi dan koherensi dalam artikel peneitian ini
dengan judul On Faster Convergent Infinite Series tidak
terdapat kelemahan dimana pada penjelasan setiap
kalimat dan paragrafnya saling berhubungan dan snada
dengan defenisi, teori, lemma, maupun contoh yang
saling berkaitan ditambah lagi pembuktian yang
dilakukan penulis sangat detail dan terperinci dengan
baik, maka dari itu dalam hal ini tidak ada kekurangan

4 Originalitas temuan Dalam hal ini reviewer mengamati bahwasannya


pembuktian dan pemecahan masalah yang ingin
diungkap dalam artikel ini sudah cukup baik, tetapi jika
diperhatikan kembali seharusnya perlu dilakukan
perbandingan antara apa yang ditemukan oleh
penulis/peneliti dengan permasaalahan yang serupa dan
membuatnya kedalam sebuah kesimpulan.

15
BAB V

IMPLIKASI

5.1 Implikasi Terhadap Teori/Konsep

Konvergensi deret tak hingga merupakan salah satu subbab yang terdapat dalam pokok bahasan
materi deret tak hingga dimana beberapa tes konvergensi yang dapat digunakan berkaitan dengan
menentukan kekonvergenan deret tak hingga antara lain: Uji banding, Uji rasio atau uji rasio mutlak uji
integral, uji Kummers, uji Bertrand-DeMorgan’s, uji Gauss’s, uji akar Cauchy’s, uji Dirichlet dll. Dari
kedua jurnal/artikel ilmiah yang diriview keduannya mengadirkan beberapa konsep dan pembashasan
yang sama. Dengan demikian implikasi dalam teori khusunya pada konvergensi deret tak hingga dari
topik utama deret tak hingga sangat berpengaruh bagi para pembaca terkhusus bagi riewer karena ini
merupakan salah satu bentuk pengaplikasian teori-teori yang telah didapatkan dari berbagai sumber
referensi yang mutakhir dengan konsep-konsep yang saling berhubungan, pemodelan yang konseptual
dan penyajian penelitiannya yang sistematis, sehingga melahirkan pemahaman baru mengenai
pembuktian uji konvergensi deret tak hingga yang berdasarkan hasil penelitian.
5.2 Analisis mahasiswa (posisi kritis mahasiswa)

Tulisan pada jurnal/artikel ilmiah ini telah memberikan gambaran yang sanagt membuka
pemahaman pembaca mengenai subbab konvergensi deret tak hingga. Setelah melakukan beberapa
ulasan terhadap beberapa buku referensi yang mebahas subbab ini ternyata didalam jurnal/artikel
ilmiah ini telah dipaparkan cukup detail dan jelas dalam memaparkan permasalahan uji tes konvergensi
deret tak hingga, meskipun terdapat beberapa hal yang harus dijelaskan lebih jelas lagi, diantaranya:

1) Pada jurnal/artikel pertama, peneliti ingin melihat perbandingan dan karakteristik dari uji
konvergensi deret tak hingga antara pengujian beberapa tes yang sering digunakan dengan yang
jarang digunakan, akan tetapi pada bagian pembahasan dan kesimpulan tidak tersampaikan
letak perbandingan dari permasalahan yang ingin diungkapkan oleh peneliti.
2) Pada jurnal/artikel kedua, peneliti ingin bagaimana cara agar lebih mudah dan cepat dalam
mempelajari materi konvergensi deret tak hingga, dimana peneliti membuktikan seri
konvergensi T lebih cepat didefenisikan dan dipelajari, kemudian juga konvergensi seri
Kummer yang lebih cepat terbukti. Seharusnya akan lebih baik jika peneliti mebandingkan
anatar metode pembuktian yang biasa dipakai pada umumnya dengan metode pembuktian yang
peneliti ungkapkan, sehingga pembaca mampu menerima dan menyerap apa yang peneliti
utarakan dalam artikelnya.

16
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1) Keunggulan dan kelemahan jurnal/artikel ilmiah yang diriview adalah sebagai berikut:
 Keunggulan jurnal/artikel ilmiah
 Jurnal/Artikel Ilmiah I

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Kemutakhiran Masalah dalam penelitian ini cukup menarik yakni peneliti ingin
masalah menentukan kekonvergenan deret tak hingga yang biasanya dapat
ditentukan melalui:
Uji banding, uji rasio atau uji rasio mtlak, uji integral, uji Kummers, uji
Bertrand-Demorgan’s, uji Gauss’s, uji akar Chaucy’s, dan uji Dirichlet.
Peneliti mengganggap beberapa uji yang terdapat diatas terlalu
mainstream, dan disini peneliti ingin memfokuskan pada uji korvegensi:
 Tes D’Alembert
 Tes Rabee
 Uji Gauss’s
 Tes akar Chaucy
 Tes Logaritma

Kemudia dari beberapa tes diatas peneliti ingin melihat perbandingan dan
karakteristik tes konvergensinya.

2 Teori yang Teori yang mendasari penelitian ini tentu saja teori deret tak hingga dan
mendasari teori Korvergensi deret tak hingga. Adapun beberapa teori pendukung
penelitian penelitian ini adalah sbb:
f) Teorema 1. Uji Suku ke-n untuk divergensi

g) Teorema 2. Jika ∑ an deret dan entri-entri non negative


n→1

h) Teorema 3. Misalkan 0 ≤a n ≤b n , ∀ n≥m , dimana m bilangan bulat

17
positif.
i) Teorema 4. Tes Perbandingan Limit
j) Teorema 5. Uji Integral

Beberpa teorema di atas juga terdapat dalam buku Introduction to Real


Analysis (4th Ed) karya Robert G. Bartle & Donald R. Sherbert yang terbit
pada tahun 2011. Terbukti dari daftar pustka jurnal tersebut menggunakan
buku ini sebagai referensinya akan tetapi dengan tahun terbit yang berbeda
yakni tahun 1994. Dengan demikian dasar teori yang melandasi penelitian
ini sudah sesuai dengan buku referensi yang relevan.

3 Kohesi dan  Kohesi atau keterpaduan bentuk dalam isi penelitian ini sudah sesuai,
koherensi isi kalimat-kalimat yang disusun peneliti dan membentuk sebuah paragraph
penelitian yang terangkai padu dan mudah untuk dipahami makna sehingga pesan
yang disampaikan peneliti kepada pembaca.
 Koherensi atau keterpaduan makna dalam penelitian ini cukup baik,
meskipun masih ada kalimat yang tidak saling berhubungan dalam
sebuah paragrafnya, akan tetapi secara keseluruhan sudah sangat baik.

4 Originalitas Pada dasarnya penelitian ini hanya membuktikan perbandingan dan


temuan karakteristik beberapa tes konvergensi antara tes yang sering digunakan
banyak orang dan yang jarang digunakan banyak orang. Akan tetapi ini
merupakan suatu penelitian yang menurut saya orisinil temuanya karena
peneliti tidak hanya menguji pembuktian menggunakan beberapa teorema
tes konvergensi akan tetapi juga meihat sesuatu yang lain yakni
perbandingan dan karakteristik dari beberapa tes konvergensi tersebut.

 Jurnal/Artikel Ilmiah II

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Kemutakhiran Masalah atau hal yang diangkat dalam artikel ini adalah bagaimana cara
masalah agar lebih mudah dan cepat dalam mempelajari materi konvergensi deret
tak hingga, dimana peneliti membuktikan seri konvergensi T lebih cepat
didefenisikan dan dipelajari, kemudian juga konvergensi seri Kummer
yang lebih cepat terbukti.

2 Teori yang Teori dasar yang digunakan dalam penenlitian ini antara lain sebagai
mendasari
18
penelitian berikut:
d. Teori seri konvergen
e. Teori seri T-Konvergen
f. Teori deret kummer

Dalam artikel ini teori yang sama juga terdapat pada buku Introduction to
Real Analysis (4th Ed) karya Robert G. Bartle & Donald R. Sherbert yang
terbit pada tahun 2011, yakni pada teori uji seri konvergen non absolut.
Meskipun terdapat notasi rumus yang sedikit berbeda.

3 Kohesi dan  Kohesi atau keterpaduan bentuk dalam artikel ini sudah sesuai,
koheresi isi kalimat-kalimat yang disusun peneliti dan membentuk sebuah
penelitian paragraph yang terangkai padu dan mudah untuk dipahami makna dan
pesan yang disampaikan peneliti kepada pembaca meskipun penelitian
ini menggunakan Bahasa asing.
 Koherensi atau keterpaduan makna dalam artikel ini sudah cukup
bagus, meskipun dalam Bahasa Inggris akan tetapi setelah
diterjemahkan meskipun beberapa tata bahasanya sedikit berubah
namun keterpaduan makna dari isi artikel ini masih mudah dipahami.

4 Originalitas Dari artikel yang telah diriview di atas dalam temuan-temuannya dapat
temuan dilihat kebenarannya dimana pada penyajian artikel ini disertakan
berdasarkan teorema-teorema, lemma, defenisi dan contoh yang diambil
dari beberapa sumber referensi para ahli yang kemudian dilakukan
pembuktian dan disajikan dalam bentuk artikel.

 Kelemahan Jurnal/Artikel Ilmiah


 Jurnal/Artikel Ilmiah I

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Kemutakhiran Masalah dalam penelitian ini sudah cukup mutakhir, dan untuk kelemahan
masalah pada aspek ini saya rasa tidak ada.

2 Teori yang Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini sudah cukup lengkap dan
mendasari sesuai dengan buku pembanding yang pembaca gunakan yakni buku
penelitian Introduction to Real Analysis (4th Ed) karya Robert G. Bartle & Donald R.
Sherbert yang terbit pada tahun 2011, hal yang menjadi catatan mungkin
pada teori yang dikemukanan pada penelitian tersebut seharusnya
dicantumkan sumber atau referensinya seperti dalam bentuk catatan kaki.

19
3 Kohesi dan  Kohesi atau keterpaduan bentuk dalam penelitian ini, tidak terdapat
koherensi isi kelemahan yang terlalu fatal dalam keterpaduan bentuk Bahasa,
penelitian penyampaian dan susunan kalimatnya, akan tetapi tampilan jurnal
yang kurang layak dalam segi fisik karena beberapa tulisan dan
rumusnya banyak yang blur atau tidak kontras dengan kalimat
biasanya.
 Koherensi atau keterpaduan makna dalam isi penelitian ini sudah
sangat baik dan terstruktur antara makna dan konsep-konsepnya
sejalan dengan arah pembahasan penelitiannya jadi dalam aspek ini
tidak ada kekurangan.

4 Originalitas Dalam hal ini yang menjadi kekurangan adalah penyajian temuan yang
temuan didapat oleh peneliti agar penyajiaannya dalam bentuk yang lebih
memudahkan pembaca untuk memahami hasil temuan yang telah
didapatkan oleh peneliti.

 Jurnal/Artikel Ilmiah II

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Kemutakhiran masalah Masalah yang terdapat dalam artikel ini adalah pembuktian yang
dijadikan latar belakang artikel ini bagi reviewer tidak jauh berbeda
dengan pembuktian dan penggunaan teori dalam mempelajari tes
konvergensi deret tak hingga pada umumnya, pada artikel ini hanya
berupa ringkasan dari berbagai referensi yang dijadikan lebih
sederhana.

2 Teori yang mendasari Pada aspek ini sebenarnya pembaca cukup ragu dengan mengatakan
penelitian jurnal/artikel ilmiah ini relevan dengan buku pembanding buku
Introduction to Real Analysis (4th Ed) karya Robert G. Bartle &
Donald R. Sherbert yang terbit pada tahun 2011. Karena dari beberapa
kriteria pengujian tes konvergen pada penelitian tersebut pembaca
cukup kesulitan dalam mengaitkan teorema-teorema, defenisi ataupun
contoh yang relevan.

3 Kohesi dan koheresi isi Untuk kohesi dan koherensi dalam artikel peneitian ini dengan judul
penelitian On Faster Convergent Infinite Series tidak terdapat kelemahan
dimana pada penjelasan setiap kalimat dan paragrafnya saling
berhubungan dan snada dengan defenisi, teori, lemma, maupun contoh
yang saling berkaitan ditambah lagi pembuktian yang dilakukan

20
penulis sangat detail dan terperinci dengan baik, maka dari itu dalam
hal ini tidak ada kekurangan

4 Originalitas temuan Dalam hal ini reviewer mengamati bahwasannya pembuktian dan
pemecahan masalah yang ingin diungkap dalam artikel ini sudah
cukup baik, tetapi jika diperhatikan kembali seharusnya perlu
dilakukan perbandingan antara apa yang ditemukan oleh
penulis/peneliti dengan permasaalahan yang serupa dan membuatnya
kedalam sebuah kesimpulan.

2) Hubungan antara jurnal/artikel ilmiah yang diriview dengan buku pembanding terletak dalam teori
yang mendasari penelitian. Pemaparannya adalah sebagai berikut.
 Jurnal/Artikel Ilmiah I

Teori yang  Keunggulan:


mendasari Teori yang mendasari penelitian ini tentu saja teori deret tak hingga dan teori
penelitian korvergensi deret tak hingga. Adapun beberapa teori pendukung penelitian ini
adalah sbb:
a) Teorema 1. Uji Suku ke-n untuk divergensi

b) Teorema 2. Jika ∑ an deret dan entri-entri non negative


n→1

c) Teorema 3. Misalkan 0 ≤a n ≤b n , ∀ n≥m , dimana m bilangan bulat


positif.
d) Teorema 4. Tes Perbandingan Limit
e) Teorema 5. Uji Integral
Beberpa teorema di atas juga terdapat dalam buku Introduction to Real
Analysis (4th Ed) karya Robert G. Bartle & Donald R. Sherbert yang terbit pada
tahun 2011. Terbukti dari daftar pustka jurnal tersebut menggunakan buku ini
sebagai referensinya akan tetapi dengan tahun terbit yang berbeda yakni tahun
1994. Dengan demikian dasar teori yang melandasi penelitian ini sudah sesuai
dengan buku referensi yang relevan.

 Kelemahan:
Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini sudah cukup lengkap dan
sesuai dengan buku pembanding yang pembaca gunakan yakni buku
Introduction to Real Analysis (4th Ed) karya Robert G. Bartle & Donald R.
Sherbert yang terbit pada tahun 2011, hal yang menjadi catatan mungkin pada
teori yang dikemukanan pada penelitian tersebut seharusnya dicantumkan
sumber atau referensinya seperti dalam bentuk catatan kaki.

21
 Jurnal/Artikel Ilmiah II

Teori yang  Keunggulan:


mendasari Teori dasar yang digunakan dalam penenlitian ini antara lain sebagai berikut:
penelitian a. Teori seri konvergen
b. Teori seri T-Konvergen
c. Teori deret kummer
Dalam artikel ini teori yang sama juga terdapat pada buku Introduction to Real
Analysis (4th Ed) karya Robert G. Bartle & Donald R. Sherbert yang terbit pada
tahun 2011, yakni pada teori uji seri konvergen non absolut. Meskipun terdapat
notasi rumus yang sedikit berbeda. Misal dalam
 Buku

∣∣
xn
1) r =lim ,
yn

a. Jika r ≠ 0, kemudian ∑ x , benar-benar konvergen jika dan hanya


n

jika ∑y k benar-benar konvergen.


b. Jika r = 0 dan jika ∑ yk benar-benar konvergen, maka ∑ xn benar-
benar
konvergen.

(−1)n +1
2) ∑ n
n =1

 Artikel
∞ ∞
(−1)n
)¿ = 0, ∑ a =∑
an
1 ¿ lim ¿ n→∞ ( ,
4 (3 n + √ n )
bn n =1 n n 2
n =1

 Kelemahan:
Pada aspek ini sebenarnya pembaca cukup ragu dengan mengatakan
jurnal/artikel ilmiah ini relevan dengan buku pembanding buku Introduction to
Real Analysis (4th Ed) karya Robert G. Bartle & Donald R. Sherbert yang terbit
pada tahun 2011. Karena dari beberapa kriteria pengujian tes konvergen pada
penelitian tersebut pembaca cukup kesulitan dalam mengaitkan teorema-
teorema, defenisi ataupun contoh yang relevan.

22
6.2 Saran

Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan tidak terlepas dari banyak
kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam hal ini dan semoga
kajian review jurnal/artikel ini dapat menambah wawasan pembaca sekalian.

23
DAFTAR PUSTAKA

Bartle, R. G., & Sherbert, D. R. (2011). Introduction to Real Analysis. New York: John Wiley & Sons,
Inc.
Hol´y, D., Matej´ıˇcka, L., & Pinda, L. (2008). On faster convergent infinite series. International
Jurnal of Mathematics and Mathematical Sciences, 1-8. doi:10.1155/2008/753/632
Murni, D. (2017). Perbandingan dan karakteristik beberapa tes konvergensi pada deret tak hingga.
Eksakta, 18(2), 146-157. Retrieved from http://eksakta.ppj.unp.ac.id

24
CRITICAL BOOK REPORT

BARISAN MONOTON

Dosen Pengampu : Tri Andri Hutapea, M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Reza Muhtadin

NIM : 4202530004

Kelas : PS Matematika 2020 B

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas critical book report ini. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada bapak dosen yang sudah memberikan bimbingannya.

Tujuan dari penulisan critical book report ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dalam
mata kuliah Analisis Real. Adapun topik tugas makalah yang diberikan yakni tentang “Barisan
Monoton”.

Dalam tugas pembuatan critical book report ini mahasiswa diharapkan mampu berfikir kritis
dalam memahami suatu materi sesuai dengan topik yang telah diberikan. Dengan adanya critical book
report ini diharapkan, bertambahnya wawasan mahasiswa dalam proses pembelajaran dan pencapaian
standar kompetensi yang telah ditetapkan.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, yang disebabkan oleh
keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan kata, huruf, kalimat dan sebagainya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan critical book report ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih,
semoga critical book report ini dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................ 3

BAB I PENGANTAR.............................................................................................. 4

BAB II RINGKASAN ISI BUKU .......................................................................... 5

BAB III KEUNGGULAN BUKU .......................................................................... 20

BAB IV KELEMAHAN BUKU ............................................................................. 22

BAB V IMPLIKASI ................................................................................................ 23

BAB VI PENUTUP ................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 25

3
BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Pada bagian ini akan dibahas suatu metode untuk menentukan suatu barisan yang tidak diketahui
“calon” nilai limit dan barisan tersebut. Metode ini digunakan hanya pada barisan monoton. Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila kita telusuri ternyata
merupakan masalah matematika. Dengan mengubahnya kedalam bahasa atau persamaan matematika
maka persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan . Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali
memuat lebih dari dua persoalan dan beberapa variabel, sehingga mengalami kesulitan untuk mencari
hubungan antara variable-variablenya. Salah satunya pembelajaran analisis real ini. Analisis real
merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang membahas mengenai himpunan bilangan real dan
fungsi-fungsi dalam bilangan real. Analisis real dapat dianggap sebagai kalkulus yang mendalam,
sebab di dalam materinya membahas lebih dalam mengenai konsep barisan dan limit, kekontinuan,
turunan, integral, dan barisan dari fungsi-fungsi. Pengantar Analisis Real merupakan mata kuliah yang
tidak asing lagi bagi mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan. Salah satu materi utama pada Pengantar Analisis Riil adalah barisan barisan
monoton, yakni didalamnya terdapat beberapa lemma dan teorema-teorema salah satunya teorema
konvergen monoton. Pada saat mengikuti pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Analisis Riil
mahasiswa dituntut untuk memiliki kesiapan belajar. Sebagai materi pengantar, dibawah ini akan
diuraikan lebih lanjut materi tentang Barisan Monoton yang akan dibandingkan dari kelima buku, salah
satunya defenisi dari Barisan Monoton.

Suatu barisan disebut barisan monoton apabila barisan tersebut naik saja atau turun saja. Misalkan x
= (x) barisan bilangan real dan misalkan n1 ∈n2∈ n3 ∈…∈n k maka disebut barisan bilangan asli yang
monoton naik. Misalkan x = (x) barisan bilangan real dan misalkan n1 >n2> n3 >…>n k maka disebut
barisan bilangan asli yang monoton turun. Dibawah ini akan diuraikan lebih lanjut materi tentang
Barisan Monoton yang akan dibandingkan dari kelima buku.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Barisan Monoton ?


2. Apa keunggulan buku pertama dari keempat buku pembanding?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang di maksud dengan Barisan Monoton.


2. Mengetahui keunggulan buku pertama dari keempat buku pembanding.

4
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BUKU UTAMA
a. Identitas Buku

Judul buku : Introduction To Real Analysis

Penulis buku : Robert G. Bartle dan Donald R. Sherbert

Tahun terbit : 2000

Penerbit : Eastern Michigan University, Ypsilanti University of Illinosis, Urbana -


Champaign

Edisi : Ketiga

Tebal buku : 381 halaman

ISBN : 0 – 471 – 32148 – 6

b. Ringkasan Isi Buku

Beberapa metode untuk menunjukkan bahwa urutan x = (xn) nyata dengan angka konvergen sebagai
berikut :

(i) Kita dapat menggunakan definisi atau teorema secara langsung. Ini sering (tetapi tidak selalu) sulit
dilakukan.

(ii) Kita dapat mendominasi IXn - x I dengan kelipatan istilah dalam urutan (a) yang dikenal untuk
konvergen ke 0, dan menggunakan Teorema.

(iii) Kita dapat mengidentifikasi X sebagai urutan yang diperoleh dari urutan lain yang diketahui untuk
menjadi konvergen dengan mengambil ekor, kombinasi aljabar, nilai absolut, atau akar kuadrat, dan
menggunakan Teorema 3.1.9, 3.2.3, 3.2.9, atau 3.2.10.

(iv) Kita dapat "memeras" X antara dua urutan yang menyatu dengan batas yang sama dan gunakan
Teorema.

5
(v) Kita dapat menggunakan "uji rasio" dari Teorema.

Namun, ada banyak contoh, di mana tidak ada kandidat yang jelas untuk batasan tersebut dari urutan,
meskipun analisis pendahuluan mungkin menyarankan bahwa konvergensi mungkin terjadi. Kemudian
akan menetapkan hasil yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan konvergen meskipun nilai
batas tidak diketahui. Metode yang diperkenalkan terdapat pada bagian yang lebih terbatas cakupannya
dari pada metode di dua berikutnya, tetapi itu lebih mudah untuk dipekerjakan. Ini berlaku untuk urutan
yang monoton dalam arti berikut.

Definisi Misalkan X = (xn) menjadi urutan bilangan real. Kami mengatakan bahwa X meningkat jika
itu memenuhi ketidaksetaraan

X1 ≤ X2 ≤…..≤ Xn ≤ Xn +1 ≤….

X menurun jika memenuhi ketidaksetaraan

X1 ≥ X2 ≥…..≥ Xn ≥ Xn +1 ≥….

X adalah monoton jika itu meningkat atau menurun. Urutan berikut meningkat:

(1,2,3,4,…,n,…), (1,2,2,3,3,3,…)

(a,a2,a3,…,an,….) jika a ¿1
Urutan berikut menurun :

(1,1/2,1/3,…1/n,…), (1,1/2,1/22,…1/2n-1,…)

(b,b2,b3,…,bn,….) jika 0 ¿ b ¿ 1
Urutan berikut bukan monoton :

(+1,-1,+1,…,(-1)n-1,…), (-2,0,1,1/2,1/3,1/4,…)

Urutan berikut bukan monoton, tetapi mereka "akhirnya" monoton:

(7, 6, 2, 1, 2, 3,4,…) (-2, 0, 1, 1/2, 1/3, 1/4,…).

Teorema Konvergensi Monoton Urutan monoton bilangan real adalah konvergen jika dan hanya jika
dibatasi. Lebih lanjut:

(a) Jika X = (xn) adalah urutan peningkatan yang dibatasi, maka

lim (xn) = sup {xn: n ∈ N}.


(b) Jika Y = (Yn) adalah urutan menurun terikat, maka

lim (yn) = inf {Yn: n ∈ N}.

6
Bukti. Terlihat dalam Teorema bahwa urutan konvergen harus dibatasi. Sebaliknya, biarkan X menjadi
urutan monoton terbatas. Kemudian X meningkat atau menurun.

 Kami pertama kali memperlakukan kasus di mana X = (xn) adalah urutan, meningkat
meningkat. Sejak X dibatasi, ada bilangan real M sedemikian sehingga xn ≤ M untuk semua n
∈ N. Menurut Properti Kelengkapan dimana supremum x * = sup {xn: n ∈ N} ada di ℝ akan
ditunjukkan bahwa x * = lim (xn).
Jika e ¿ 0 diberikan, maka x * - ε bukan batas atas dari himpunan {x n: n E N}, dan karenanya
ada anggota set xk sehingga x * - e ¿ xk • Fakta bahwa X meningkat urutan menyiratkan bahwa
xk ≤xn setiap kali n ¿ K, sehingga

X * - e ¿ xk ≤xn ≤ x* ¿ x * + ε untuk semua n ¿ K.

Karena itu kami punya | xn-x*| ¿ ε untuk semua n ¿ K. Dan karena e ¿ 0 adalah arbitrer, kami
menyimpulkan bahwa (xn) konvergen ke x *.
 Jika Y = (-yn) adalah urutan peningkatan yang dibatasi. Itu ditunjukkan pada bagian (a) bahwa
lim X = sup {-Y n: n ε N}. Sekarang lim X = - lim Y sup {-Yn: n ε N} = - inf {Yn: n ε N}.
Karenanya, lim Y = - lim X = inf {Yn: n ε N}.

Teorema Konvergensi Monoton menetapkan adanya batas urutan monoton. Hal ini juga memberi kita
cara menghitung batas urutan asalkan kita dapat mengevaluasi supremum dalam kasus (a) atau
infimum dalam kasus (b). Terkadang sulit untuk mengevaluasi supremum ini (atau tidak maksimal),
tetapi begitu kita tahu itu ada, seringkali mungkin untuk mengevaluasi batas dengan metode lain.

Contoh 1 :

(a) lim ( l√n ¿ = 0


Dimungkinkan untuk menangani urutan ini dengan menggunakan Teorema Konvergensi Monoton.
Jelas 0 adalah batas bawah untuk set ( l √ n : n ε N}, dan tidak sulit untuk menunjukkan bahwa 0 adalah
maksimum dari himpunan set ( l√n : n ε N}, karenanya 0 = lim ( 1√n).

Di sisi lain, begitu kita tahu bahwa X: = ( 1√n) dibatasi dan menurun, kita tahu bahwa itu konvergen ke
bilangan real x. Karena X = ( 1 √n) konvergen ke x, maka berikut dari Teorema diperoleh bahwa X. X
= ( l/n) menyatu dengan to x2. Karena itu x2 = 0, dimana x = O.

(b) Let xn: = 1 + 1/2 + 1/3 + ... + /In forn ε N.

Karena xn+1 = xn + I / (n + 1) > xn dapat dilihat bahwa (xn) adalah urutan yang meningkat.

Teorema Konvergensi Monoton berupa pertanyaan apakah urutannya konvergen atau tidak direduksi
menjadi pertanyaan apakah urutannya dibatasi atau tidak. Mencoba menggunakan perhitungan numerik
langsung untuk sampai pada dugaan tentang kemungkinan batasan urutan (xn) menyebabkan frustrasi
yang tidak meyakinkan. Jalankan komputer akan mengungkapkan nilai perkiraan x n ≈ 11.4 untuk n =
50, 000, dan xn ≈ 12.1 untuk n = 100.000. Seperti itu fakta numerik dapat mengarahkan pengamat

7
kasual untuk menyimpulkan bahwa urutannya dibatasi. Namun, urutannya sebenarnya berbeda, yang
ditetapkan dengan memperhatikan hal itu
1
Xn = 1 + + 1 1 + …+ 1 1
+ +…+
2
2 (3 4) ( 21
n−1
+1 2n )
1 1 1
1 + + …+ + …+
(4 4)
¿1+
(2 )
+
2 n
2n
1 1 1
=1+ + +…+
2 2 2
n
=1+
2

Karena (xn) tidak terikat, Teorema yang menyiratkan bahwa ia berbeda. Istilah x n meningkat sangat
lambat. Sebagai contoh, dapat ditunjukkan bahwa untuk mencapai xn > 50 akan memerlukan sekitar 5,2
x 1021 tambahan, dan komputer biasa yang melakukan 400 juta tambahan per detik akan membutuhkan
lebih dari 400.000 tahun untuk bekerja perhitungan (ada 31.536.000 detik dalam setahun). Bahkan
komputer super pun bisa melakukan lebih dari satu triliun tambahan per detik, akan membutuhkan
waktu lebih dari 164 tahun untuk mencapainya tujuan sederhana itu. Urutan yang didefinisikan secara
induktif harus diperlakukan secara berbeda. Jika urutan seperti itu diketahui konvergen, maka nilai
batas terkadang dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan induktif.

Contoh 2 :

Misalkan konvergensi telah ditetapkan untuk urutan (xn) didefinisikan oleh


1
X1 = 2 xn+1 2+ ,nε ℕ
xn

Jika kita membiarkan x = lim (xn+1), maka kita juga memiliki x = lim (xn+1) sejak I-tail (xn+1) bertemu ke
batas yang sama. Selanjutnya, kita melihat bahwa xn ≥ 2, sehingga x ≠ 10 dan xn ≠ 10 untuk semua n ε
ℕ. Oleh karena itu, dapat diterapkan teorema batas untuk memperoleh urutan tersebut sebagai berikut.
1 1
X = lim (x ), = 2 + =2+
n+1
lim xn x

Jadi, batas x adalah solusi dari persamaan kuadrat x2 - 2x - 1 = 0, dan karena x harus menjadi positif,
kami menemukan bahwa batas urutannya adalah x = 1 + √2. Tentu saja, masalah konvergensi tidak
boleh diabaikan atau dianggap biasa saja. Sebagai contoh, jika kita mengasumsikan urutan (Yn) yang
didefinisikan oleh Y1: = 1, Yn+1 : = 2Yn + 1 adalah konvergen dengan batas Y, maka kita akan
memperoleh Y = 2 Y + 1, sehingga Y = -1. Tentu saja, ini tidak masuk akal. Dalam contoh berikut,
kami menggunakan metode ini untuk mengevaluasi batas, tetapi hanya setelahnya hati-hati membangun
konvergensi menggunakan Teorema Konvergensi Monoton.

8
BUKU PEMBANDING 1
a. Identitas Buku

Judul buku : Real Analysis

Penulis buku : H.L. Royden dan P. M. Fitzpatrick

Tahun terbit : 2010

Penerbit : Education Asia Limited And China Machine Press

Edisi : Keempat

Tebal buku : 497 halaman

ISBN : 978 – 0 – 13 – 143747 – 0

b. Ringkasan Isi Buku

KONTINUITAS FUNGSI MONOTONE

Suatu fungsi didefinisikan sebagai monoton jika itu meningkat atau menurun. Fungsi monoton
memainkan peran yang menentukan dalam menyelesaikan pertanyaan yang diajukan dalam
pembukaan. Ada dua alasan untuk ini sebagai berikut :

 Pertama, a_theorem Lebesgue (halaman 112) menyatakan bahwa a fungsi monoton pada
interval terbuka hampir dapat dibedakan di mana-mana.
 Kedua, a teorema Jordan (halaman 117) memberi tahu kita bahwa keluarga fungsi yang sangat
umum berupa interval yang dibatasi, yang variasi terbatas, yang mencakup fungsi Lipschitz,
dan mungkin yang dinyatakan sebagai perbedaan fungsi monoton dan oleh karena itu hal
tersebut dapat dibedakan hampir di mana-mana termasuk di bagian dalam domain mereka. Di
bagian pendahuluan terlihat pertimbangan sifat kontinuitas fungsi monoton.

Teorema 1

9
Misalkan f adalah fungsi monoton pada interval terbuka (a, b). Kemudian f kontinu kecuali mungkin
pada jumlah titik yang dapat dihitung dalam (a, b).

Bukti

Asumsi f meningkat. Selanjutnya, anggap (a, b) dibatasi dan f meningkat pada interval tertutup [a, b].
Kalau tidak, ungkapkan (a, b) sebagai penyatuan urutan naik interval terbuka, dibatasi, penutupan yang
terkandung dalam (a, b), dan mengambil serikat pekerja diskontinuitas dalam masing-masing koleksi
interval yang dapat dihitung ini. Untuk setiap xo E (a, b), f memiliki batas dari kiri dan dari kanan di x0.
Menetapkan :

f (x−¿¿
0 ) =
lim ¿x → x −¿
0 f (x ) ={f ( x )∣a∈ x ∈ x } ¿ ¿
0
¿

f (x ) = lim ¿ ¿
+¿¿
+¿

0 x → x 0 f (x )=inf { f ( x )∣x 0∈ x ∈b }¿

Karena f meningkat, f x−¿¿ < f x+¿¿. Fungsi f gagal terus menerus pada x0 jika dan hanya jika f x−¿¿ < f
0 0 0

x+¿¿
0 , dalam hal ini kita mendefinisikan interval "lompatan" terbuka Jump interval (x0) dengan
J (x0) = {y|f (x−¿¿) < y < f (x+¿¿)}.
0 0

Setiap interval lompatan terkandung dalam interval terbatas [f (a), f (b)] dan koleksi interval lompatan
terpisah. Oleh karena itu, untuk setiap bilangan alami n, hanya ada yang terbatas jumlah interval lompat
yang panjangnya lebih besar dari 1 / n. Demikianlah himpunan poin diskontinuitas dari f adalah
penyatuan koleksi himpunan terbatas yang dapat dihitung dan karena itu dapat dihitung.

Proposisi 2

Misalkan C adalah himpunan bagian yang dapat dihitung dari interval terbuka (a, b). Lalu ada
meningkatkan fungsi pada (a, b) yang kontinu hanya pada titik di (a, b) ~ C.

Bukti

Jika C terbatas, buktinya jelas. Asumsikan C adalah tak terhingga tak terhingga. Biarkan {qn}∞n=1
menjadi enumerasi C. Tetapkan fungsi f pada (a, b) dengan :

f (x) = ∑ 1
untuk semuaa∈ x ∈b
n
{n�q n ≤ x} 2

Karena deret geometri dengan rasio kurang dari 1 konvergen, f didefinisikan dengan benar. Bahkan, if
a < u < v < b, maka f (v) - f (u) = ∑
1
n
{n�q ≤ x} 2 n

Dengan demikian f meningkat. Biarkan x0 = qk milik C. Kemudian, dengan (1),

10
1
f (x ) - f (x) > untuk semua x < x
0 k 0
2

Karenanya f gagal menjadi kontinu pada x0. Sekarang, biarkan x0 menjadi milik (a, b) ~ C. Biarkan n
menjadi alami jumlah. Ada interval terbuka yang berisi x0 yang qn bukan milik saya untuk 1< k < n.
Dapat disimpulkan dari (1) bahwa | f (x) - f (x0) | < 1/2n untuk semua x ε I. Oleh karena itu f adalah
kontinu pada x0.

MASALAH

1. Misalkan C adalah himpunan bagian yang dapat dihitung dari interval tertutup yang tidak
terikat yang tidak diregenerasi [a, b]. Menunjukkan bahwa ada fungsi yang meningkat pada [a,
b] yang kontinu hanya pada titik di [a, b] ~ C.
2. Tunjukkan bahwa ada peningkatan fungsi ketat pada [0, 1] yang kontinu hanya pada bilangan
irasional dalam [0, 1].
3. Biarkan f menjadi fungsi monoton pada subset E dari R. Tunjukkan bahwa f adalah kontinu
kecuali mungkin pada jumlah poin yang dapat dihitung dalam E.
4. Biarkan E menjadi bagian dari R dan C bagian yang dapat dihitung dari E. Apakah ada fungsi
monoton pada E itu. Apakah kontinu hanya pada titik di E ~ C?

PERBEDAAN FUNGSI MONOTONE : TEORI LEBESGUE

Interval tertutup, terbatas [c, d] dikatakan non-generasi asalkan c < d.

Definisi

Kumpulan F dari interval tertutup, terikat, nondegenerasi dikatakan mencakup satu set E dalam arti
Vitali disediakan untuk setiap titik x dalam ε dan c > 0, ada interval I dalam F yang mengandung x dan
memiliki l (I) < ε.

The Vitali Covering Lemma

Biarkan ε menjadi satu set ukuran luar yang terbatas dan F koleksi interval tertutup, terbatas yang
mencakup ε dalam arti Vitali. Kemudian untuk setiap ε > 0, ada subkoleksi penguraian terbatas {I k }nk=1
dari F yang padanya

m* [ E ¿k =1¿n I k ]∈ ε
Bukti

Karena m * (E) < ∞, ada himpunan terbuka 0 berisi E yang m (O) < ∞. Karena T adalah penutup Vitali
dari E, kita dapat mengasumsikan bahwa setiap interval dalam. F terkandung dalam O. Oleh aditivitas
dan monotonicity ukuran yang dapat dihitung,

jika terpisah,{I k } k=1 ⊆ f maka ∑ l ( I k )≤m (O )∈ ∞


n
k =1

11
Selain itu, karena setiap Ik ditutup dan .F adalah penutup Vitali dari E,

Jika ,{I k }nk=1 ⊆ f maka E ~ ¿ k =1¿ n I k ⊆¿ I ε f n I ¿ dimana f n = { I ε f �I ∩¿ k−1¿n I K =∅ }

Jika ada subkoleksi disjoint berhingga terbatas yang mencakup E, buktinya lengkap. Jika tidak, kami
secara induktif memilih subkoleksi terpisah yang dapat dipisahkan {I k }∞k=1dari F sebagai berikut :
I
l(I n+1 ¿>l jika I ε f dan I ∩ ¿ k=1 ¿ n Ik =∅
2

BUKU PEMBANDING 2
a. Identitas Buku

Judul buku : Elementary Analysis

Penulis buku : Kenneth A. Ross

Tahun terbit : 2013

Penerbit : Departement Of Matematics University Of Oregon Eugene, OR, USA

Edisi :-

Tebal buku : 405 halaman

ISBN : 978 – 1 – 4614 – 6271 – 2

b. Ringkasan Isi Buku

URUTAN MONOTON DAN CAUCHY

Pada bagian ini kita mendapatkan dua teorema yang akan memungkinkan kita untuk menyimpulkan
urutan tertentu bertemu tanpa mengetahui batas muka. Teorema ini penting karena dalam praktiknya
batasan-batasan tersebut biasanya tidak diketahui sebelumnya.

Definisi

Urutan (sn) bilangan real disebut urutan meningkat jika sn ≤ sn + 1 untuk semua n, dan (sn) disebut
urutan menurun jika sn ≥ sn + 1 untuk semua n. Perhatikan bahwa jika (sn) meningkat, maka sn ≤ sm

12
setiap kali n < m. Urutan yang meningkat atau menurun akan disebut urutan monoton atau urutan
monoton.

Contoh 1
1
Urutan yang didefinisikan oleh = 1 - , b n = n3 dan cn = (1 - 1) ) meningkatkan urutan, meskipun ini
n
n n
1
tidak jelas untuk urutan (cn). Urutan dn = 2 menurun.
n
nπ (−1)n
n n
Urutannya Sn = (−1) , tn = cos ( ), un = (-1) n dan un = tidak urutan monotonik. Juga tidak
3 n
monoton, seperti yang bisa terjadi dilihat dengan memeriksa empat nilai pertama. Dari sekuens di atas,
(an), (cn), (dn), (sn), (tn), (vn) dan (xn) dibatasi urutannya. Urutan yang tersisa, (bn) dan (un), adalah urutan
tanpa batas.

Teorema

Semua sekuensi monoton terbatas bertemu.

Bukti

Biarkan (sn) menjadi urutan peningkatan yang dibatasi. Biarkan S menunjukkan set {sn: n ε N }, dan
misalkan u = sup S. Karena S dibatasi, u mewakili bilangan real. Kami menunjukkan lim sn = u.
Biarkan > 0. Karena bukan batas atas untuk S, ada N sedemikian sehingga sn > u. let ε ¿ 0. Sejak (sn)
meningkat, kita memiliki sN ≤ sn untuk semua n ≥ N. Tentu saja, sn ≤ u untuk semua n, jadi n> N
menyiratkan u - < sn ≤ u, yang menyiratkan | sn - u | < ε Ini menunjukkan lim sn = u. Bukti untuk urutan
penurunan yang dibatasi dibiarkan. Perhatikan Aksioma Kelengkapan adalah sebagai unsur penting
dalam pembuktian teorema.

Contoh 2

Pertimbangkan urutan (sn) yang didefinisikan secara rekursif oleh


s2 +5
n−1
s1 = 5 dan sn = untuk n ≥ 2
2 sn−1
7
Jadi s2 = 3 dan s3 = ≈ 2.333.
3

 Perhatikan induksi sederhana argumen menunjukkan sn > 0 untuk semua n. Kemudian akan
ditunjukkan lim sn ada oleh urutan menurun dan yang dibatasi. Bahkan, akan dibuktikan hal
berikut dengan induksi:

√ 5∈ sn+1∈ sn∈ 5untuk ≥ 1

13
Sejak √5 ≈ 2.236, perhitungan kami menunjukkan persamaan (2) berlaku untuk n ≤ 2. Untuk langkah
induksi, asumsikan persamaan (2) tahan untuk beberapa n ≥ 2. Untuk menampilkan sn + 2 < sn +1, kita
perlu

s2n++5
1
√ 5 s2 +5 atau s2 +5> 2 √ 5 s
n+1 n +1 n+1
2 sn +1

tetapi ini berlaku karena sn + 1 > √5 dengan asumsi persamaan (2) untuk n. Untuk perlihatkan sn + 2 >
√5, kita perlu

s2n++5
1
> √ 5 atau s2 +5>2 √ 5 s
n+1 n+1
2 sn +1

atau s2n +1 - 2√ 5 s n+1 +5>0 yang benar karena 2√ 5 sn+1 +5=( sn +1 −√5) >0
2

Jadi untuk n + 1 setiap kali untuk n. Karenanya persamaan (2) berlaku untuk semua n oleh induksi. Jadi
s = limn sn ada.
47
Jika seseorang melihat s4 = ≈ 2.238095 dan bandingkan dengan √5 ≈ 2.236068, orang mungkin
21
curiga s = √5. Untuk memverifikasi ini, kami menerapkan batasi sesuai dengan teorema dan fakta s =
limn sn + 1 pada persamaan 2 · sn + 1sn = s2n + 5 untuk mendapatkan 2s2 = s2 + 5. Jadi s2 = 5 dan s = √5,
karena batasnya tentu tidak -√5.

BUKU PEMBANDING 3

a. Identitas Buku

Judul buku : A Course in Calculus and Real Analysis

Penulis buku : Sudhir R. Ghorpade dan Balmohan V. Limaye

Tahun terbit : 2018

Penerbit : Departement Of Matematics Indian Institute Of Technology Bombay dan


Departement Of Matematics Indian Institute Of Technology Bombay Dharwad

14
Edisi : Kedua

Tebal buku : 533 halaman

ISBN : 978 – 3 – 030 – 01400 – 1

b. Ringkasan Isi Buku

Urutan kata mengacu pada suksesi objek-objek tertentu. Bagi kita, ini objek akan menjadi bilangan
real. Urutan bilangan real terlihat seperti tak terbatas sukses seperti a1, a2, a3, a4, a5, ...,
1111
di manaan adalah bilangan real. Sebagai contoh, 1, ,… adalah urutan bilangan real. Jika kita
23 45
11
melihat suatu urutan, wajar untuk bertanya di mana itu mengarah. Misalnya, urutan di atas1, ,..
23
tampaknya mendekati 0. Kita akan membuat ide ini tepat dengan mendefinisikan gagasan konvergensi
urutan. Dimulai dengan definisi formal tentang urutan dan lanjutkan untuk membahas sejumlah konsep
dan hasil dasar. Sepanjang jalan, kita akan melihat banyak contoh urutan dan melihat apakah mereka
mendekat nomor tetap. Selanjutnya, dapat dipertimbangkan gagasan tentang suatu urutan dari urutan
yang diberikan, dan juga kelas khusus dari urutan yang dikenal sebagai Cauchy urutan. Dapat
ditunjukkan bahwa setiap urutan dalam ℝ yang memenuhi kondisi ringan "terikat" memiliki urutan
yang konvergen. Juga, bahwa urutan di ℝ adalah konvergen jika dan hanya jika itu adalah urutan
Cauchy.

o Konvergensi Urutan

Urutan (dalam ℝ) adalah fungsi bernilai riil yang domainnya adalah himpunan N semua bilangan
alami. Biasanya, dapat dinyatakan urutan dengan (an), (bn), dan seterusnya, atau kadang-kadang oleh
(An), (Bn), dan sebagainya. Nilai suatu urutan (an) atau n ∈ N diberikan oleh, dan ini disebut istilah ke-n
dari urutan itu; himpunan {an: n ∈ N} disebut himpunan istilah dari urutan (an).

Catatan :

bahwa meskipun suatu urutan memiliki banyak istilah yang tak terhingga, himpunan persyaratannya
perlu tidak terbatas. Misalnya adalah kasus dalam dua yang pertama dari lima berikut.

Contoh

urutan an yang istilahnya didefinisikan oleh sebagai berikut :

(i) an = 1. (ii) an = -1n, (iii) an = 1n, (iv) an = n, (v) an = (-1)nn.

Dilihat di bagian (ii) dari Proposisi bahwa setiap urutan konvergen terikat. Di sisi lain, tidak semua
urutan dibatasi konvergen, seperti ditunjukkan oleh contoh an = (−1) n untuk n ∈ N. Sekarang kita akan
mempertimbangkan kelas urutan yang konvergensi setara dengan batas. Urutan (an) disebut (monoton)
meningkat jika ≤ an + 1 untuk semua n ∈ N. Demikian juga, (an) disebut (monoton) menurun jika ≥ an

15
+1 untuk semua n ∈ N. Suatu urutan disebut monoton jika secara monoton meningkat atau menurun
secara monoton.

Proposisi

(i) Urutan yang meningkat secara monoton adalah konvergen jika dan hanya jika dibatasi di atas. Selain
itu, jika urutan (an) meningkat secara monoton dan dibatasi di atas, maka

lim an ={a :ε N } ¿¿
n

n→ ∞

(Ii) Urutan penurunan monoton adalah konvergen jika dan hanya jika itu dibatasi di bawah ini. Selain
itu, jika urutan (an) menurun secara monoton dan dibatasi di bawah, lalu

lim an =inf {an : ε N }


n→ ∞

Bukti

(i) Biarkan (an) menjadi urutan yang meningkat secara monoton. Misalkan begitu dibatasi di atas.
Kemudian himpunan {an: n ε N } memiliki supremum. Biarkan a: = sup {an: n ε N }.

Diberikan ε > 0, ada n0 ∈ N sehingga a - < an0. Tetapi karena (an) adalah meningkat secara monoton, an0
≤ an untuk semua n ≥ n0.

Karenanya an - < an ≤ a < a + ε untuk semua n ≥ n0.

Jadi sebuah an → a. Sebaliknya, jika (an) konvergen, maka dibatasi oleh bagian (ii) dari Proposisi.

BUKU PEMBANDING 4

a. Identitas Buku

Judul buku : Analisis Real 1

Penulis buku : Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd dan Tri Andri Hutapea, M.Sc

Tahun terbit :-

16
Penerbit : Jurusan Matematika, FMIPA UNIMED

Edisi :-

Tebal buku : 113 halaman

ISBN :-

b. Ringkasan Isi Buku

BARISAN MONOTON

Pada bagian ini dibahas suau metode untuk menentukan konvergensi suatu barisan yang tidak diketahui
“ calon “ nilai limit dari barisan tersebut. Metode ini digunakan hanya pada barisan monoton.

Defenisi

Misalkan x = (xn) suatu bilangan real.

a) X dikatakan naik kuat jika memenuhi pertidaksamaan berikut :


x1∈ x2 ∈ x3 ∈…∈ xk ∈… xn ∈ xn+1 ∈…
b) X dikatakan naik jika memenuhi pertidaksamaan berikut :
x1 ≤ x2 ≤ x3 ≤… ≤ xk ≤… xn ≤ xn+1 ≤…
c) X dikatakan turun kuat jika memenuhi pertidaksamaan berikut :
x1> x2 > x3 >…> xk >… xn > xn+1 >…
d) X dikatakan turun jika memenuhi pertidaksamaan berikut :
x1 ≥ x2 ≥ x3 ≥… ≥ xk ≥ … xn ≥ xn +1 ≥…
e) X dikatakan monoton jika X naik atau turun.

Contoh

(i) Contoh barisan naik kuat : (1,2,3,4,…,n,..,); (a,a2, a3, a4,…,an,..) jika a ¿1
(ii) Contoh barisan naik : (1,2,2,3,3,3,3,..,); (1,1,1,1,…,)

(
(iii) Contoh barisan turun kuat : 1 , 1, 1, 1 ,…, 1 ;
2 3 4 n
)( 11 12 13 1n 1n−1
1 , 2 , 2 , 2 ,… , 2 , … 2 ,…
)
(iv) Contoh barisan turun : (2,2,2,2,...,); (0,0,-1,-1,-2,-2,…)

(v) Contoh barisan tidak monoton (1,-1,1,-1,..,(-1)n+1…); (-1,2,-3,4,…,(-1)nn,…)

(vi) Contoh monoton tiba – tiba “ultimatly” monoton (7,6,1,2,3,4,5,…); (100,200,-20,50,-2,1,1/2, 1/3, 1/4,
…).

Teorema Konvergensi Monoton

Misalkan x = (xn) barisan monoton, x konvergen jika dan hanya jika x terbatas , lebih lanjut,

17
1) Jika x = (xn) barisan naik terbatas maka lim(xn) = sup {xn}.
2) Jika x = (xn) barisan turun terbatas maka lim(xn) = inf {xn}.

Teorema ini dapat ditulis sebagai berikut :

Misalkan x = (xn), n ε N, X monoton.

X konvergen ↔ X terbatas.

(a) x = (xn) naik terbatas → lim (xn) = sup {xn}.

(b) x = (xn) naik terbatas → lim (xn) = inf {xn}.

Bukti →

X barisan monoton dan konvergen. Jika x konvergen, berdasarkan teorema maka x terbatas.

Bukti ←

Jika x monoton terbatas berarti x naik terbatas atau x turun terbatas.

(a.) Pada kasus x = (xn) naik terbatas.

X monoton naik → xn≤ xn+1 , ∀ nε N

→ {(xn) : nε N }≠ ∅

(xn) naik terbatas → (∃ M ∈ R M >0 ¿ ∋�X n �≤ M , ∀ n ∈ N . Oleh karena sebab itu {( xn) : n ε N } terbatas
diatas.

Karena {( xn) : n ε N }≠ ∅ dan juga terbatas diatas sehingga {( xn) : n ε N }mempunyai supermum.

Misalkan x* = sup {( xn) : n ε N }

Akan ditunjukkan x* = lim x.

Diberikan sembarang ε > 0, berdasarkan teorema

X* = sup {( xn) : n ε N }→ (∃ xk ¿ untuk suatu K ε N ∋(x*- ε)¿ xk

Karena X barisan naik diperoleh

X* - ε ¿ xk ≤ x n ≤ x∗, ∀ n≥K →−ε ∈ X k−x∗≤ xn−x∗≤ 0∈ ε , ∀ n≥K

→−ε ∈ X k−x∗¿ ε , ∀ n≥ K

→� Xk −x∗¿∈ε , ∀ n≥ K

 (∀ ε >0 ¿(∃ K ∈ N )∋� X k −x∗¿∈ε , ∀ n≥ K


 Lim x = x* = sup {(xn ¿: n ε N }
18
 X konvergen ke x*

(b.) Pada kasus x = (xn ¿ turun terbatas

Misal Y = -X = (-xn ¿ , sehingga y naik terbatas

Berdasarkan a diperoleh

Lim Y = sup {-xn :n ε N }

Akan ditunjukkan bahwa sup { -xn :n ε N } = - inf {xn :n ε N }

Diperoleh,lim X = - lim (-X)

= - lim Y

= inf { x n :n ε N }

Dengan demikian X konvergen ke inf {xn :n ε N } atau lim (xn ¿ = inf { x n :n ε N }

Selanjutnya akan dibuktikan sup { -xn :n ε N } = - inf {xn :n ε N }

Misalkan u = inf {xn :n ε N }

U = inf { x n :n ε N } → u ≤ x n , ∀ n ∈ N

→ -u ≥ - xn , ∀ n ∈ N
→ -u batas atas dari { -xn :n ε N }
Misal w sembarang batas atas dari { -xn :n ε N }
w sembarang batas atas dari { -xn :n ε N } → w ≥ - xn , ∀ n ∈ N
→ -w ≤ x n , ∀ n ∈ N
→ -w batas bawah dari { xn :n ε N }
-w batas bawah dari { xn :n ε N }→−w ≤u=inf { xn : n ∈ N }
→w ≥−u
Karena –u batas atas dari - xn , ∀ n ∈ N dan w swmbarang batas atas {- xn , ∀ n ∈ N }
Menyebabkan w ≥−u,dengan demikian –u = sup {- xn , ∀ n ∈ N }
Jadi, sup {- xn , ∀ n ∈ N } = - inf {- xn , ∀ n ∈ N }
Kesimpulan limX = - lim Y = - sup {- xn , ∀ n ∈ N } = inf {- xn , ∀ n ∈ N }

Teorema konvergensi kemonotonan menjamin eksistensi limit dari barisan monoton terbatas. Teorema
ini juga merupakan salah satu cara untuk menentukan limit dari barisan asalkan dapat menduga
supremum dalam kasus (a) atau infimum dalam kasus (b).

Contoh

19
( √ n) = 0
1
a) lim

Bukti

( √ n)
1
Akan ditunjukkan dengan menggunakan teorema konvergensi monoton. Karena suku – suku dari

terbatas dibawah dengan 0

{ √n : n∈ N }menpunyai infimum
1
Sehingga

{√ }
1
Klaim : inf : n ∈ N =0

( 1 )=0
n
: n ∈ N =0, maka lim
1
Karena inf

{√ n } √n
Bukti klaim :
1 1
Ambil ε > 0, ada , k ∈ N , sedemikian sehingga 0 + ∈=∈>¿ ,
√k √k

{√ }
1
Jadi, inf : n ∈ N =0
n

20
BAB III
KEUNGGULAN BUKU

1. Kelengkapan subtopik yang di perlukan untuk menjelaskan isi topic utama tugas yang diberikan
 Buku Utama
Pada buku utama ini, pada topik pembahasan yaitu barisan monoton memiliki sub topic
yang kurang lengkap, pemaparan materi pada buku ini mulai dari definisi, contoh,
teorema, dam pembuktian barisan monoton serta penyimpangan karena pada buku ini
hanya beberapa topik saja yang di bahas.
 Buku Pembanding I
Pada buku pembanding I ini, pada topik pembahasan yaitu barisan monoton yang
memiliki subtopic yang cukup lengkap, pemaparan materi pada buku ini mulai dari
definisi, contoh dan juga pembuktian. Hanya beberapa materi saja yang tidak di
paparkan pada buku ini.
 Buku Pembanding II
Pada buku pembanding II ini, pada topik pembahasan yaitu barisan monoton memiliki
subtopik yang kurang lengkap, pemaparan materi pada buku ini mulai dari definisi limit
fungsi dll, dan sebagian subtopik tidak di paparkan pada buku ini.
 Buku Pembanding III

21
Pada buku pembanding III ini, pada topik pembahasan yaitu barisan monoton memiliki
subtopic yang kurang lengkap, pemaparan materi pada buku ini mulai dari definisi
diikuti dengan contoh 2, dan sebagian subtopic juga tidak di paparkan pada buku ini.
 Buku Pembanding IV
Pada buku pembanding IV ini, pada topic pembahasan yaitu limit fungsi memiliki
subtopik yang kurang lengkap, pemaparan materi pada buku ini mulai dari definisi,
contoh, teorema dan juga pembuktian serta sebagian subtopik tidak di paparkan pada
buku ini.

2. Keterkaitan topik utama dengan subtopik yang terkait.


 Buku Utama
Pada buku utama ini, keterkaitan topic utama dengan subtopic yang di bahas yaitu saling
keterkaitan, karena dalam beberapa subtopic berkaitan dengan apa yang di bahas dengan
topic utama. Melalui definisi teorema dan contoh soal yang di paparkan pada buku ini
walau hanya beberapa materi yang tercantum pada buku ini.
 Buku Pembanding I
Pada buku Pembanding I ini, keterkaitan topik utama dengan subtopik yang di bahas
yaitu saling berkaitan. Melalui definisi teorema dan contoh soal yang di paparkan pada
buku ini walau hanya beberapa materi yang tercantum pada buku ini.
 Buku Pembanding II
Pada buku Pembanding II ini, keterkaitan topik utama dengan subtopik yang di bahas
yaitu saling berkaitan. Melalui definisi teorema dan contoh soal yang di paparkan pada
buku ini walau hanya beberapa materi yang tercantum pada buku ini.
 Buku Pembanding III
Pada buku Pembanding III ini, keterkaitan topik utama dengan subtopik yang di bahas
yaitu saling berkaitan. Melalui definisi teorema dan contoh soal yang di paparkan pada
buku ini walau hanya beberapa materi yang tercantum pada buku ini.
 Buku Pembanding IV
Pada buku pembanding IV ini, keterkaitan topik utama tidak saling kontradiksi karena
pada buku ini hanya membahas satu subtopik yang memang berkaitan dengan topik
utama.

3. Aspek Kelayakan isi (cakupan materi dan kemuktairan)


 Buku Utama
Pada buku utama ini memaparkan secara singkat dan tepat bagaimana bentuk materi
barisan monoton tersebut, dimana pada pemaparan materi di dukung oleh defenisi
diikuti dengan berbagai teorema, bukti dan contoh soal sehingga lebih jelas pemaparan
materinya. maka dapat di simpulkan buku utama ini memiliki nilai kelayakan untuk
menjadi reperensi belajar.
 Buku Pembanding I-II-III-IV
Pada buku pembanding ini, dalam topik yang di bahas pada ke empat buku tersebut
materi yang di paparkan di dukung oleh definisi, teorema, bukti, contoh dan beberapa
22
soal, untuk memperjelas materi yang di paparkan, maka daripada itu dapat di simpulkan
keempat buku pembanding ini memiliki nilai kelayakan untuk menjadi reperensi belajar.

4. Aspek kelayakan bahasa (komunikatif, keruntutan alur berpikir, pengguna istilah, symbol atau
lambang)
 Pada Buku Utama dan Keempat Buku Pembanding, kelima buku tersebut memiliki
bahasa yang komunikatif. Keruntutan alur berpikir pada kelima buku tersebut baik dan
logis yang di mulai dari definisi, teorema, bukti-pembuktian, beserta contoh soal. Istilah
yan digunakan pada kelima buku tersebut di paparkan dengan jelas. Penggunaan symbol
pada kelima buku cukup sangat jelas.

5. Aspek kelayakan penyajian (teknik penyajian, pendukung penyajian, penyajian pembelajaran)


 Pada Buku Utama dan Buku Pembanding I, II, IV teknik penyajian materi yang
dipaparkan sudah layak, walaupun hanya beberapa materi yang terstruktur. Pada Buku
Pembanding III teknik penyajiannya cukup layak karena pada buku ini hanya
memaparkan 1 materi yang benar-benar berkaitan dengan topik utama materi.
Pendukung penyajian materi pada kelima buku yaitu pada beberapa materi
menggunakan poin-poin materi yang di sajikan. Penyajian pembelajaran pada kelima
buku tersebut sudah layak.

23
BAB IV
KELEMAHAN BUKU

1. Kelengkapan subtopik yang di perlukan untuk menjelaskan isi topik utama tugas yang diberikan
 Buku Utama
Subtopik pada buku utama ini kurang lengkap.
 Buku Pembanding I
Subtopik pada buku utama ini cukup lengkap.
 Buku Pembanding II
Subtopik pada buku utama ini kurang lengkap.
 Buku Pembanding III
Subtopik pada buku utama ini kurang lengkap.
 Buku Pembanding IV
Subtopik pada buku utama ini cukup lengkap.

2. Keterkaitan topic utama dengan subtopik yang terkait.


 Buku Utama. Buku Pembanding I-II-III-IV saling berkaitan
3. Aspek Kelayakan isi(cakupan materi dan kemuktairan)
 Buku Utama dan Buku Pembanding I-II-III-IV sebenarnya cakupan materi dan
kemuktairan sudak la layak akan tetapi hanya saja karena kelima buku itu menggunakan
bahasa inggris jadi si pembaca harus lah menerjemaahkan dahulu ke bahasa Indonesia
agar mudah memahami materi yang akan di bahas.

4. Aspek kelayakan bahasa (komunikatif, keruntutan alur berpikir, pengguna istilah, symbol atau
lambang)
 Pada Buku Utama dan Keempat Buku Pembanding, kelima buku tersebut memiliki
bahasa yang komunikatif, keruntunan alur berpikir, pengguna istilah, symbol atau
lambang tersebut sudah layak.

5. Aspek kelayakan penyajian (teknik penyajian, pendukung penyajian, penyajian pembelajaran)


 Pada Buku Utama dan Buku Pembanding I, II, IV teknik penyajian materi, pendukung
penyajian dan penyajian pembelajaran tersebut sudah layak. Buku Pembanding III
teknik penyajian materi, pendukung penyajian dan penyajian pembelajaran tersebut
cukup layak.

24
BAB V
IMPLIKASI

1. Implikasi Terhadap Teori/Konsep


Untuk teori/konsep pada kelima buku tersebut yang di paparkan dan yang sesuai dengan
materi yang diberikan sudah dapat dikatakan atau di jadikan sebagai sumber referensi bagi
pembaca, karena topik dan subtopik dari kelima buku tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Hal tersebut dapat ditujukkan pada pengkritikan buku yang telah dilakukan dan materi yang
dibahas di lengkapi dengan definisi, teorema, pembuktian dan juga contoh soal.

2. Analisis Mahasiswa
Analsis saya sebagai mahasiswa terhadap buku utama dan keempat buku pembanding
adalah materi yang bisa dikatakan dapat di pahami. Hal itu dapat dilihat pada topic yang di
bahas oleh kelima buku. Materi tersebut cukup untuk di pahami sehingga ada sebahagian
khalayak yang tertarik ada juga yang tidak tertarik untuk membaca buku tersebut. Pada kelima
buku tersebut materi yang di paparkan di dukung oleh defenisi, teorema, pembuktian dan
contoh sehingga materi yang di paparkan lebih jelas.

25
BAB VI

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Suatu barisan disebut barisan monoton apabila barisan tersebut naik saja atau turun saja.
Misalkan x = (x) barisan bilangan real dan misalkan n1 ∈n2∈ n3 ∈…∈nk maka disebut barisan
bilangan asli yang monoton naik. Misalkan x = (x) barisan bilangan real dan misalkan
n1>n2> n3 >…>n k maka disebut barisan bilangan asli yang monoton turun.

2. Kelengkapan topik dan subtopik yang di perlukan untuk menjelaskan isi topic utama tugas
terutama yang diberikan pada buku utana dan pembanding memiliki supbtopik yang kurang
lengkap dengan topik yang ada. Keterkaitan subtopik dengan topik pada buku utama dan buku
pembanding semuanya saling berkaitan. Pada aspek kelayakan yang di miliki buku utama dan
buku pembanding semuanya adalah layak, ke lima buku tersebut layak di jadikan sebagai
referensi belajar. Aspek bahasa, buku utama dan keempat buku pembanding menngunakan
bahasa komunikatif , penyajian materi dari buku utama dan buku pembanding sudah jelas,
dengan menggunakan teorema untuk memperjelas maksud dari defenisi dan contoh soal
dilengkapi pembuktian sebagai bahan pembelajaran sipembaca, maka dapat disimpulkan dari
hal tersebut atau dari pengkritikan buku tersebut akan membuat si pembaca lebih memahami
materi yang di bahas.

B. Saran

Kepada penulis buku utama akan lebih baik apabila diperbanyak contoh-contoh soal, untuk
melatih kemampuan. Kelengkapan materinya dapat di perjelas lagi supaya pembaca lebih gampang
menggunakan atau memakai buku. Kepada penulis buku pembanding I-II-II-IV akan lebih baik jika
penyampaian materi lebih di persimpulkan materi yang akan di bahas. Alhasil nya si pembaca menjadi
lebih mudah untuk membacanya dan lebih tertarik untuk melanjutkan pembahasan materi.
Kepada pembaca jangan menilai buku dari covernya, Tetapi lihatlah dari segi materi mana buku
yang lebih mudah dipahami bahasanya dan jelas atau lengkap materinya.

26
DAFTAR PUSTAKA

Bartle, G. Robert, Dkk. 2000. Introduction To Real Analysis . Urbana-Champaign: Universitas Of


Illinois.ISBN : 0 – 471 – 32148 – 6.

Ghorpade, Sudhir R. and Balmohan v. Limaye. 2018. A Course in Calculus and Real Analysis
(second edition) Departement Of Matematics Indian Institute Of Technology Bombay dan
Departement Of Matematics Indian Institute Of Technology Bombay Dharwad. ISBN : 978 – 3 –
030 – 01400 – 1.

Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd dan Tri Andri Hutapea, M.Sc. Analisis Real 1. Jurusan Matematika,
FMIPA UNIMED.

Ross, A. Kenneth. 2013. Elementary Analysis The Theory Of Calculus Second Edition. USA:
Spinger. ISBN : 978 – 1 – 4614 – 6271 – 2.

Royden H.L, and P.M. Fitzpatrick. 2010. Reak Analysis (Fourth Edition). Education Asia
Limited And China Machine Press. ISBN : 978 – 0 – 13 – 143747 – 0.

27

Anda mungkin juga menyukai