Anda di halaman 1dari 2

 

PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

046/SPO/PPI/RSMA/I/2019  01 1 dari 2

   
Ditetapkan oleh:
Direktur RS Murni Asih
Tanggal Terbit:    
STANDAR PROSEDUR    
OPERASIONAL    
14 Januari 2019    
dr. Florencesia Angkawijaya, MARS
NIP: 201805300
   
Infeksi saluran kemih sering terjadi pada pasien yang dipasang kateter urin selama dirawat
dirumah sakit. Saat pemasangan dapat terjadi mekanisme masuknya flora diarea perineal
PENGERTIAN dan urethra kedalam kandung kemih. Infeksi ini dapat juga terjadi pada pemakaian kateter
dalam periode yang lama.

Menghindarkan kontaminasi mikroorganisme pada saat pemasangan kateter urin .


TUJUAN
Pencegahan Pengendalian Infeksi, Pencegahan Infeksi Saluran Kemih sehubungan
pemakaian Kateter Urin berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Murni Asih
KEBIJAKAN No.070/SK/DIR/RSMA/I/2019 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RS Murni Asih.

PROSEDUR 1. Pastikan pemasangan kateter urin sesuai indikasi/kebutuhan.


2. Lengkapi peralatan yang dibutuhkan sesuai prosedur, pastikan dalam keadaan bersih
dan steril.
3. Lakukan prosedur cuci tangan dengan tepat dan benar berdasarkan 5 moment dan 6
langkah kebersihan tangan.
4. Lakukan pemasangan kateter urin sesuai prosedur dengan aseptik teknik.
5. Lakukan fiksasi untuk mencegah pergerakan slang kateter.
6. Kantong urine harus diletakkan lebih rendah dari kandung kemih pasien, close
system dan jangan tergeletak dilantai.
7. Kosongkan kantong urine minimum setiap shift, gunakan gelas penampung yang
bersih, jangan gunakan lebih dari satu pasien dan segera lakukan dekontaminasi.
8. Gunakan sarung tangan saat menagani kantong urin.
9. Pengambilan spesimen untuk kultur urin dilakukan bila ada tanda atau gejala infeksi
dan dilakukan secara aseptik tehnik.
 
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

046/SPO/PPI/RSMA/I/2019  01 1 dari 2

10. Lakukan pengambilan sample urin secara close system pada area penyambungan
antara slang kateter dan slang urinbag, gunakan spuit 10 cc, sebelumnya
pengambilan lakukan desinfektan dengan swab alkohol.
11. Bila irigasi diperlukan untuk membersihkan gumpalan darah harus dilakukan secara
aseptik.
12. Penggantian kateter dilakukan berdasarkan indikasi dan diikuti oleh penggantian
urine bag.
13. Memelihara personal hygiene terutama area periurethral dua kali sehari ,
penggunaan antiseptik tidak diperlukan.
14. Jangan menutup kateter (klem) karena dapat meningkatkan risiko bakteriuria dan
mungkin bakteriemia.
15. Bila tanda infeksi sistemik ditemukan yang diduga kateter sebagai sumber infeksi
maka ketika terapi antibiotika dimulai kateter harus dilepas.
16. Untuk pengeluaran urine jangka pendek, gunakan kondom kateter dan mengganti
setiap 24 jam dan lakukan perawatan penis (untuk pasien laki-laki).
Perawat, Dokter
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai