Anda di halaman 1dari 4

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)


AKIBAT PEMASANGAN KATETER URIN
RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA No Dokumen : No Revisi : Halaman :
01 1/4
.
Ditetapkan
Direktur Utama
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Joko Murdiyanto, Sp. An., MPH.
NBM: 867.919
PENGERTIAN Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah adanya bakteri dengan jumlah ≥10 5
K/ml dalam urin akibat pemasangan kateter urin yang terjadi setelah 2X
24 jam.

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih adalah suatu tindakan mencegah


terjadinya infeksi akibat pemasangan kateter urin menetap.

Dokter atau perawat yang berkompeten/terlatih adalah dokter atau


perawat yang telah mendapatkan pelatihan mengenai indikasi pemakaian
kateter urin, prosedur pemasangan kateter urin, perawatan kateter urin,
pencegahan ISK berhubungan dengan pemasangan kateter urin menetap.

TUJUAN 1. Tersedianya acuan penerapan langkah – langkah pencegahan dan


pengendalian ISK.
2. Dikendalikannya angka ISK sesuai dengan indikator angka infeksi rumah
sakit.
3. Terapainya Patient Safety.
KEBIJAKAN 1. Integrasi program pencegahan dan pengendalian infeksi dengan
perbaikan mutu dan keselamatan dalam rangka menurunkan risiko
infeksi pada pasien, staff dan lain – lain harus dilaksanakan :
a. Secara proaktif mengidentifikasi dan menulusiri risiko
infeksi, angka infeksi dan tren infeksi yang terkait dengan
pelayanan kesehatan dengan melakukan Surveilans Health
Care Associate Infection (HAI’s) di seluruh ruang rawat inap
terhadap risiko infeksi saluran kemih (ISK), Infeksi Aliran
Darah Primer (IADP), Infeksi Daerah Operasi (IDO),
Ventilator Associated Pneumonia (VAP).
b. Penggunaan informasi pengukuran yang terkait dengan
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
AKIBAT PEMASANGAN KATETER URIN
RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA No Dokumen : No Revisi : Halaman :
01 2/4
.
masalah infeksi secara epidemiologi bagi rumah sakit.
c. Berdasarkan kriteria risiko dan tren risiko dalam merancang
dan memodifikasi penurunan infeksi.
d. Dengan membandingkan angka infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan dengan rumah sakit lain sebagai data
base komparatif.
e. Hasil pengukuran diinformasikan ke Direksi, staf rumah
sakit.
2. Pengawasan program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit dilaksanakan oleh Infection Prevention & Controling Nurse
(IPCN) yang tersertifikasi.
3. Program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit wajib
melibatkan tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga lainnya
sesuai ukuran dan kompleksitas rumah sakit.

SK Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta No.


0453/SK.3.2/II/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

PROSEDUR 1. Pencegahan dan Pengendalian ISK dalam pemasangan kateter urin


meliputi :
a. Pemasangan kateter urin dilakukan oleh perawat atau dokter yang
berkompeten atau terlatih.
b. Lakukan Hand Hygiene sesuai 5 Momen melakukan Hand Hygiene.
c. Gunakan APD berupa sarung tangan steril dan apron untuk
pencegahan kontaminasi cairan tubuh.

d. Kurangi risiko iritasi uretra dengan cara :


1) Gunakan ukuran kateter urin dengan ukuran terkecil untuk
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
AKIBAT PEMASANGAN KATETER URIN
RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA No Dokumen : No Revisi : Halaman :
01 3/4
.
pasien.
2) Gunakan pelumas yang adekuat selama pemasangan.
e. Pilih material kateter urin sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.
f. Terapkan tehnik asepik selama pemasangan kateter urin.
2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Kemih dalam perawatan
kateter urin meliputi :
a. Gunakan gelas ukur urin yang bersih untuk masing – masing
pasien. Bersihkan dan keringkan tiap kali selesai digunakan.
b. Hindari tersentuhnya gelas ukur dengan katup urin bag.
c. Disinfeksi katup urin bag dengan swab alkohol sebelum dan
sesudah tiap kali membuka katup urin bag.
3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Kemih dalam
pelaksanaan mengganti dan melepas kateter urin, meliputi :
a. Pelaksanaan mengganti dan melepas kateter urin dilakukan oleh
dokter dan perawat.
b. Segera lepas kateter urin berdasarkan jenis bahan kateter urin
sesuai dengan instruksi produsen.
c. Ganti kateter urin bila terkontaminasi dengan kotoran.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)


2. Unit Rawat Jalan/Poliklinik
3. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
4. Intensive Care Unit (ICU)
5. Intermediate Care (IMC)
6. Unit Hemodialisa (HD)
7. Ruang Bersalin
8. Ruang Rawat Inap Keperawatan
9. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
10. Komite Mutu Keperawatan
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
AKIBAT PEMASANGAN KATETER URIN
RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA No Dokumen : No Revisi : Halaman :
01 4/4
.
11. Bidang Perawatan
12. Bidang Pelayanan Medik

Anda mungkin juga menyukai