Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAGERWOJO
Jl. Raya Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung
Telp. (0355) 411 020, Kode pos 66262
TULUNGAGUNG

KEPUTUSAN
KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS PAGERWOJO

NOMOR : 188.4/ /103.02/2023

TENTANG
KEBIJAKAN PENETAPAN INDIKATOR DAN PROFIL INDIKATOR
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI UPT
PUSKESMAS PAGERWOJO

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS PAGERWOJO

Menimbang : a. bahwa dalam rangka Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi untuk mencegah dan
meminimalkan terjadinya infeksi terkait
dengan pelayanan kesehatan perlu dilakukan
pemantauan evaluasi dan tindak lanjut
b. bahwa dalam rangka melaksanakan
pemantauan evaluasi dan tindak lanjut perlu
ditetapkan indikator
c. bahwa sesuai pertimbangan pada butir a dan b
diatas, perlu menetapkan keputusan kepala
puskesmas tentang indikator beserta profil
indikator pencegahan
dan pengendalian infeksi di UPT Puskesmas
Pagerwojo.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 43 tahun 2019, tentang
Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 46 tahun 2015, tentang
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 tahun 2017, tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS


PAGERWOJO TENTANG KEBIJAKAN PENETAPAN
INDIKATOR DAN PROFIL INDIKATOR
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI UPT PUSKESMAS PAGERWOJO


KESATU : Kebijakan Penetapan Indikator beserta profil
indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Puskesmas Pagerwojo sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang tidak

terpisahkan dengan Keputusan ini


KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan denganketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan : Tulungagung
Pada tanggal : Januari 2023

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS PAGERWOJO

SISWANTO, SKM, M.Kes


Pembina
NIP. 19660403 198903 1 01
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS PAGERWOJO
TANGGAL : Januari 2022

NOMOR : 188.4/ /103.02/2023

TENTANG : KEBIJAKAN PENETAPAN


INDIKATOR DAN PROFIL
INDIKATOR PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
PUSKESMAS PAGERWOJO

INDIKATOR DAN PROFIL INDIKATOR PRIORITAS PELAYANAN


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI UPT
PUSKESMAS PAGERWOJO

1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

2. KEPATUHAN PENGGUNAAN APD

3. KEJADIAN PAJANAN TERTUSUK JARUM SUNTIK

4. INFEKSI DAERAH OPERASI

PROFIL INDIKATOR MUTU PPI

Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan


Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Pemikiran Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
seluruh pemberi pelayanan dalam melakukan
kebersihan tangan sesuai dengan ketentuan
WHO.
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan
sebagai dasar untuk memperbaiki dan
meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin
keselamatan petugas dan pasien/pengguna
layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi
yang terkait pelayanan kesehatan.
Definisi 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci
Operasional tangan menggunakan sabun dan air mengalir
bila tangan tampak kotor atau terkena cairan
tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-
based handrubs) dengan kandungan alkohol
60-80% bila tangan tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan
benar adalah kebersihan tangan sesuai
indikasi dan langkah kebersihan tangan sesuai
rekomendasi WHO.
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan
tangan dilakukan pada saat tertentu sebagai
upaya untuk menghentikan penularan mikroba
selama perawatan.
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan
terdiri dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien yaitu
sebelum menyentuh tubuh/permukaan
tubuh pasien.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu
setelah menyentuh tubuh/permukaan
tubuh pasien.
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik
yaitu kebersihan tangan yang dilakukan sebelum
melakukan tindakan steril atau aseptik,
seperti: pemasangan intra vena kateter (infus),
perawatan luka, pemasangan kateter urin,
suctioning, pemberian suntikan dan lain-lain.
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien seperti muntah, darah, nanah, urin,
feses, produksi drain, setelah melepas
sarung tangan steril dan setelah melepas
APD.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan
pasien yaitu melakukan kebersihan tangan
setelah tangan petugas menyentuh
permukaan, sarana prasarana, dan alat
kesehatan yang ada di lingkungan pasien,
seperti: menyentuh tempat tidur pasien,
linen yang terpasang di tempat tidur, alat-
alat di sekitar pasien atau peralatan lain
yang digunakan pasien.
5. Peluang adalah periode di antara indikasi di
mana tangan terpapar kuman setelah
menyentuh permukaan (lingkungan atau
pasien) atau tangan menyentuh zat yang
terdapat pada permukaan.
6. Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
adalah kebersihan tangan yang dilakukan
sesuai peluang yang diindikasikan.
7. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis
dan tenaga kesehatan.
8. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah
penilaian kepatuhan pemberi pelayanan yang
melakukan kebersihan tangan dengan benar.
9. Observer adalah orang yang melakukan
observasi atau penilaian kepatuhan dengan
metode dan tool yang telah ditentukan.
10. Periode observasi adalah kurun waktu yang
digunakan untuk mendapatkan minimal 200
peluang kebersihan tangan di setiap unit atau
Puskesmas sesuai dengan waktu yang
ditentukan untuk melakukan observasi dalam
satu bulan.
11. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan observasi maksimal 20 menit
(rerata 10 menit).
12. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi
adalah jumlah pemberi pelayanan yang
diobservasi dalam satu periode observasi.
13. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi
pada waktu observasi tidak boleh lebih dari 3
orang agar dapat mencatat semua indikasi
kegiatan yang dilakukan.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah tindakan kebersihan tangan yang
(pembilang) dilakukan
Denominator Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
(penyebut) seharusnya dilakukan dalam periode observasi
Target Pencapaian ≥ 85%
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi
pelayanan terindikasi harus melakukan
kebersihan tangan

Kriteria Eksklusi: Tidak ada


Formula Jumlah tindakan kebersihan tangan yang
dilakukan

x 100 %
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam periode observasi
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
Pengambilan Data
Besar Sampel Minimal 200 Peluang
Cara Non probability Sampling – Consecutive sampling
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □Tabel
□Run chart
Periode Analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Penanggung jawab mutu
Jawab

Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri


(APD)
Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Pemikiran Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan mengenai
penanggulangan penyakit yang dapat
menimbulkan wabah atau kedaruratan
kesehatan masyarakat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
5. Pedoman Teknis Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Tingkat Pertama.
6. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri (APD).
7. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
pemberi pelayanan dalam menggunakan APD
sesuai dengan prosedur.

Dimensi Mutu Keselamatan


Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas
dalam menggunakan APD.
2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna
layanan dengan cara mengurangi risiko
infeksi.
Definisi 1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat
Operasional alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair,
atau udara untuk melindungi pemakainya
dari cedera atau transmisi infeksi atau
penyakit.
2. Kepatuhan penggunaan APD adalah
kepatuhan petugas dalam menggunakan APD
dengan tepat sesuai dengan indikasi ketika
melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau
terpercik darah atau cairan tubuh atau cairan
infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko
transmisi (kontak, droplet dan airborne).
3. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah
penilaian terhadap petugas dalam
menggunakan APD sesuai indikasi dengan
tepat saat memberikan pelayanan kesehatan
pada periode observasi.
4. Petugas adalah seluruh tenaga yang
terindikasi menggunakan APD, contoh dokter,
dokter gigi, bidan, perawat, petugas
laboratorium.
5. Observer adalah orang yang melakukan
observasi atau penilaian kepatuhan dengan
metode dan tool yang telah ditentukan.
6. Periode observasi adalah waktu
yang
ditentukan sebagai periode yang ditetapkan dalam
proses observasi penilaian kepatuhan.
Jenis Proses
Indikator
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD
(pembilang) sesuai indikasi dalam periode observasi

Denominator Jumlah seluruh petugas yang terindikasi


(penyebut) menggunakan APD dalam periode observasi

Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua petugas yang terindikasi harus
menggunakan APD

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
Formula Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD
sesuai indikasi dalam periode

observasi x 100 %
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi
menggunakan APD dalam periode observasi
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Formulir Observasi Kepatuhan Penggunaan APD
Pengambilan
Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Non Probability Sampling – Consecutive Sampling
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian □Tabel
Data □Run chart
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Analisis
dan Pelaporan
Data
Penanggung Penanggung jawab mutu
Jawab
PAJANAN TERTUSUK JARUM

NO STANDAR INDIKATOR
1 Nama Indikator Kejadian Pajanan Tertusuk Jarum Suntik
2 Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3 Dimensi Mutu Keselamatan Petugas
4 Tujuan Mengetahui peran manajemen rumah sakit
dalam mengidentifikasiinsiden tertusuk
jarum serta kualitas manajeman dalam
perlindungan
Petugas
5 Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6 Definisi Insiden tertusuk jarum adalah kondisi
cedera yang tidak diinginkan yang beresiko
terjadi pada seluruh staf yang di Puskesmas
baik staf medis, penunjang maupun non
medis. Penanganan ini sesuai dengan
prosedur tindakan penanganan pajanan di
tempat
kerja oleh Risk Management
7 Kriteria inklusi Semua tenaga kesehatan
8 Kriteria Ekslusi -
9 Tipe Indikator Proses
10 Jenis Indikator Frekuensi
11 Numerator Jumlah seluruh kejadian tertusuk jarum
12 Denumerator Jumlah tindakan resiko tertusuj jarum
13 Formula Numerator
--------------------- x 1000 = ……. ‰
Denumerator
14 Standar 100%
15 Sumber Data Survey di unit laboratorium, unit imunisasi,
unit ruang tindakan
16 Wilayah Unit laboratorium, unit imunisasi, unit
Pengamatan ruang
tindakan
17 Metode Setelah ada kejadian
Pengumpulan Data
18 Pengumpulan Tim PPI
Data
19 Frekuensi Sewaktu-waktu
Pengumpul Data
20 Periode Waktu 1 Bulanan
Laporan
21 Rencana Analisis Setelah data dikumpulkan selama satu
bulan, akan dilakukan analisa data
terhadap kejadian tertusuk jarum di
masing-masing unit. Untuk bulan
berikutnya analisa akan dilakukan pula
terhadap kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka
capaian.
22 Data Data berupa grafik akan dipasang di papan
Disebarluaskan pengumuman unit terkait
pada Staf
23 Nama Alat/ Sistem Form pengumpul data kejadian tertusuk
Audit jarum
24 Alasan Pemilihan Manajemen resiko perlu dilaksanakan untuk
Indikator mencegah terjadinyainsiden yang terus
menerus.
Pencegahan ini dapat terlaksana jika
data insiden dapat teridentifikasi secara
rutin oleh PPI

INFEKSI DAERAH OPERASI


NO STANDAR INDIKATOR
1. Nama Indikator Infeksi Daerah Operasi
2. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Dimensi Mutu Patient Safety
4. Tujuan Mencegah terjadinya infeksi daerah operasi
5. Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6. Definisi Operasional Infeksi Daerah Operasi adalah infeksi
yang terjadi pada daerah insisi, daerah
operasi dalam waktu 30 hari tanpa
implan dan 90
hari dengan implan pasca bedah
7. Kriteria Inklusi Terdapat tanda – tanda infeksi berupa nyeri,
bengkak total, kemerahan dan hangat lokal )
dan Dokter yang menangani menyatakan
terjadi
infeksi.
8. Kriteria Eksklusi Pasien yang dioperasi di luar Puskesmas
Tanggunggunung.
9. Tipe Indikator Outcome
10. Jenis Indikator Presentase
11. Numeraor Jumlah kasus operasi dalam satu bulan
12. Denumerator Jumlah seluruh pasien operasi
13. Formula Jumlah kasus operasi dalam satu bulan
:
Jumlah seluruh pasien
operasi x 100 %
14. Standar 2%
15. Sumber Data Formulir Surveilans
16. Wilayah Unit Ruang Tindakan, Unit KIA/KB
pengamatan
17. Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
18. Pengumpulan Data Tim PPI
19. Frekuensi Per bulan
Pengumpul
Data
20. Periode Waktu Per bulan, per 3 bulan, per 6 bulan, 1
Laporan tahun
21. Rencana Analisis Grafik batang dan garis
22. Data Melalui pertemuan rutin bulanan dengan
disebarluaskan unit kerja, pengiriman
pada staf
analisa setiap 3 bulan ke unit kerja dan
Kepala UPT
23. Nama Alat / system Formulir surveilans harian dan bulanan
Audit
24. Alasan
memilih Meningkatkan pasien safety
indicator

KEPATUHAN PENGELOLAAN LIMBAH


NO STANDAR INDIKATOR
1. Nama Indikator Kepatuhan Pengelolaan Limbah

2. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


3. Dimensi Mutu Patient Safety
4. Tujuan 1. Mengukur kepatuhan pemberi layanan
kesehatan sebagai dasar untuk
memperbaiki dan meningkatkan
kepatuhan agar dapat menjamin
keselamatan petugas dan pasien dengan
cara mengurangi risiko infeksi yang
terkait pelayanan kesehatan
2. Melindungi pasien, petugas kesehatan,
pengunjung dan masyarakat sekitar
fasilitas pelayanan kesehatan dari
penyebaran infeksi dan cidera.
3. Membuang bahan-bahan
berbahaya (sitotoksik, radioaktif, gas,
limbah infeksius,
limbah kimiawi dan farmasi) dengan
aman..
5. Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6. Definisi Operasional Kepatuhan Pengelolaan Limbah adalah
ketaatan petugas dalam melakukan
prosedur pengelolaan limbah yang benar

Kriteria Kepatuhan Pengelolaan Limbah :

1. Pemisahan Limbah
a. Limbah infeksius, limbah non
infeksius, limbah benda tajam,
limbah cair
b. Petugas memasukkan limbah
infeksius dalam tempat limbah
medis dengan kresek kuning
c. Petugas memasukkan limbah non
infeksius dalam tempat limbah non
medis dengan kresek hitam
d. Petugas membuang limbah cair di
tempat pembuangan limbah
2. Tempat Penampungan Limbah
a. Tempat penampungan limbah
tertutup
b. Mudah dibuka dengan pedal kaki
c. Tempat pembuangan limbah bersih
d. Wadah diletakkan diruang tindakan
e. Kantong wadah limbah jika sudah
terisi ¾ di tutup dengan
segel/lakban
3. Pengangkutan
a. Pengangkutan dengan troli khusus,
kuat, bersih, tidak tercecer
b. Petugas menggunakan APD
saat
mengangkut limbah
4. Tempat Penampungan Limbah
Sementara (TPS)
a. TPS di area terbuka
b. TPS terjangkau kendaraan
c. TPS aman, kering dan
terjaga kebersihannya
5. Pemusnahan
a. Petugas menggunakan APD
saat mengangkut limbah
b. Pemusnahan diangkut ke pihak
ketiga dalam kondisi terikat kuat
c. Pemusnahan limbah tidak tercecer
d. Kendaraan untuk mengangkut
limbah dijaga kebrsihannya
7. Kriteria Inklusi Semua Unit Pelayanan
8. Kriteria Eksklusi -
9. Tipe Indikator Outcome
10. Jenis Indikator Presentase
11. Numeraor Jumlah unit yang pengelolaan limbahnya
sesuai dengan SOP
12. Denumerator Jumlah unit yang diamati
13. Formula Jumlah unit yang pengelolaan limbahnya
sesuai dengan SOP : Jumlah unit yang
diamati x 100 %
14. Standar 90%
15. Sumber Data Hasil Observasi
16. Wilayah Seluruh unit
pengamatan
17. Metode Pengamatan
Pengumpulan Data
18. Pengumpulan Data Tim PPI
19. Frekuensi Sewaktu-waktu dalam jangka waktu 30
Pengumpul Data hari
20. Periode Waktu Per bulan, per 3 bulan, per 6 bulan, 1
Laporan tahun
21. Rencana Analisis Grafik batang dan garis
22. Data Melalui pertemuan rutin bulanan dengan
disebarluaskan unit kerja, pengiriman
pada staf
analisa setiap 3 bulan ke unit kerja dan
Kepala UPT Puskesmas Tanggunggunung
23. Nama Alat / Formulir pengamatan harian dan bulanan
system Audit
24. Alasan memilih Meningkatkan pasien safety
indicator
KEPATUHAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN
NO STANDAR INDIKATO R

1. Nama Indikator Kepatuhan Pengendalian lingkungan

2. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


3. Dimensi Mutu Patient Safety
4. Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan
kesehatan sebagai dasar untuk
memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan
agar dapat menjamin keselamatan petugas
dan pasien dengan cara mengurangi
risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
5. Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6. Definisi Operasional Kepatuhan Pengendalian Lingkungan
adalah berupa upaya perbaikan kualitas
udara, kualitas air, dan permukaan
lingkungan, serta desain dan konstruksi
bangunan, dilakukan untuk mencegah
transmisi mikroorganisme kepada pasien,
petugas dan pengunjung. Kepatuhan
pengendalian lingkungan meliputi :
1. Lantai, dinding dan langit-langit
a. Petugas menyapu lantai
b. Petugas membersihkan mebel
c. Petugas mengepel lantai
d. Petugas membersihkan langit-langit
e. Pengepelan dengan klorin 0,05%
f. Pengepelan dengan klorin 0,5%
jika ada cairan tubuh
2. Air, Listrik, Sanitasi
a. Air dan listrik tersedia 24 jam
b. Toilet dan wastafel dibersihkan
setiap hari
3. Ventilasi
a. Ventilasi alamiah/jendela dalam
kondisi berfungsi dan bersih
b. Ventilasi mekanik/exhaust dalam
kondisi
berfungsi dan bersih
7. Kriteria Inklusi Semua Unit Pelayanan dan Lingkungan
8. Kriteria Eksklusi -
9. Tipe Indikator Outcome
10. Jenis Indikator Presentase
11. Numeraor Jumlah unit yang melakukan kebersihan
lingkungan sesuai SOP
12. Denumerator Jumlah unit yang diamati
13. Formula Jumlah unit yang melakukan
kebersihan lingkungan sesuai SOP :
Jumlah unit yang diamati x 100%
14. Standar 90%
15. Sumber Data Hasil Observasi
16. Wilayah Seluruh unit
pengamatan
17. Metode Pengamatan
Pengumpulan Data
18. Pengumpulan Data Tim PPI
19. Frekuensi Sewaktu-waktu dalam jangka waktu 30
Pengumpul Data hari
20. Periode Waktu Per bulan, per 3 bulan, per 6 bulan, 1
Laporan tahun
21. Rencana Analisis Grafik batang dan garis
22. Data Melalui pertemuan rutin bulanan dengan
disebarluaskan unit kerja, pengiriman
pada staf analisa setiap 3 bulan ke unit kerja dan
Kepala UPT Puskesmas Tanggunggunung
23. Nama Alat / system Formulir pengamatan harian dan bulanan
Audit
24. Alasan memilih Meningkatkan pasien safety
indicator

DEKONTAMINASI PERALATAN PERAWATAN PASIEN

NO STANDAR INDIKATOR
1. Nama Indikator Kepatuhan dekontaminasi peralatan
sesuai Prosedur
2. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Dimensi Mutu Patient Safety
4. Tujuan Untuk mencegah transmisi penyakit
melalui
peralatan yang digunakansaat
melakukan tindakan kepada
pasien
5. Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6. Definisi Operasional Suatu proses yang dilakukan untuk
membunuh mikroorganisme penyebab
penyakit termasuk endospora pada
instrument secara fisika/kimia sehingga
aman digunakan dalam tindakan invasif
atau kontak dengan pasien
7. Kriteria Inklusi -
8. Kriteria Eksklusi -
9. Tipe Indikator Outcome
10. Jenis Indikator Presentase
11. Numeraor Prosentase kepatuhan petugas dalam
melakukan dekontaminasi peralatan
sesuai prosedur
12. Denumerator Seluruh petugas yang diamati
13. Formula Jumlah prosentase petugas yang
melakukan dekontaminasi sesuai prosedur
dibagi seluruh petugas yang diamati
14. Standar 100%
15. Sumber Data Hasil Observasi
16. Wilayah Unit Tindakan, Unit KIA, Unit KIA/KB,
pengamatan Unit Gigi
17. Metode Pengamatan
Pengumpulan Data
18. Pengumpulan Data Tim PPI
19. Frekuensi Sewaktu-waktu dalam jangka waktu 30
Pengumpul Data hari
20. Periode Waktu Per bulan, per 3 bulan, per 6 bulan, 1
Laporan tahun
21. Rencana Analisis Grafik batang dan garis
22. Data Melalui pertemuan rutin bulanan dengan
disebarluaskan unit kerja, pengiriman
pada staf
analisa setiap 3 bulan ke unit kerja dan
Kepala UPT Puskesmas Tanggunggunung
23. Nama Alat / Formulir pengamatan harian dan bulanan
system Audit
24. Alasan memilih Meningkatkan pasien safety
indicator

PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM

NO STANDAR INDIKATOR
1. Nama Indikator Kepatuhan pembuangan limbah benda
tajam
2. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Dimensi Mutu Patient Safety
4. Tujuan Kepatuhan pemisahan dan pembuangan
limbah
benda tajam bertujuan untuk mencegah
infeksi akibat limbah.
Dasar Pemikiran Standar Nasional Akreditasi Puskesmas
6. Definisi Operasional Kepatuhan pemisahan dan pembuangan
limbah benda tajam dimana limbah benda
tajam tidak mengkontaminasi limbah
lainnya dana tau tidak tercampur dengan
jenis limbah lainnya. Adapun pembuangan
limbah benda tajam yang sesuai adalah
a. Limbah bena tajam jarum suntik,
botol ampul atau vial dan benda
yang permukaanya tajam
b. Dibuang kedalam wadah khusus
(safety box)
c. Safety box tidak digunakan lagi
apabila ¾ bagian terisi dengan
limbah.
d. Limbah benda tajam khusus jarum
suntik
agar tidak disarungkan kembali.
7. Kriteria Inklusi Ruang pelayanan yang menghasilkan
benda
tajam
8. Kriteria Eksklusi Ruang pelayanan yang tidak menghasilkan
benda
tajam dan ruang administrasi
9. Tipe Indikator Outcome
10. Jenis Indikator Presentase
11. Numeraor Nilai kepatuhan pemisahan dan
pembuangan limbah benda tajam
masing – masing ruangan.
12. Denumerator Jumlah keseluruhan ruangan yang dinilai
kepatuhan pemisahan dan pembuangan
limbah benda tajam
13. Formula Nilai kepatuhan pemisahan dan
pembuangan limbah benda tajam masing
– masing ruangan / jumlah keseluruhan
ruangan yang dinilai kepatuhan
pemisahan dan pembuangan limbah
benda tajam x 100 =.....%
14. Standar 100%
15. Sumber Data Hasil Observasi
16. Wilayah Unit Tindakan, Unit KIA, Unit KIA/KB,
pengamatan Unit Gigi
17. Metode Pengamatan
Pengumpulan Data
18. Pengumpulan Data Tim PPI
19. Frekuensi Sewaktu-waktu dalam jangka waktu 30
Pengumpul Data hari
20. Periode Waktu Per bulan, per 3 bulan, per 6 bulan, 1
Laporan tahun
21. Rencana Analisis Grafik batang dan garis
22. Data disebarluaskan Melalui pertemuan rutin bulanan dengan
pada staf unit kerja, pengiriman analisa setiap 3
bulan ke unit
kerja dan Kepala UPT Puskesmas
Tanggunggunung
23. Nama Alat / system Formulir pengamatan harian dan bulanan
Audit
24. Alasan memilih Meningkatkan pasien safety
indicator

Anda mungkin juga menyukai