Anda di halaman 1dari 1

Tugas Individu – MK Analisis Kebijakan Pertanian dan Agribisnis S2

Nama : Irda Yusnidar


NIM : P042221021

Kebijakan untuk mengatasi masalah degenerasi petani.

Seperti yang kita ketahui, petani merupakan salah satu pekerjaan yang dahulunya
merupakan pekerjaan utama bagi masyarakat Indonesia, terutama masyarakat yang hidup di desa,
akan tetapi pada saat ini eksistensi petani menjadi berkurang seiring berkembangnya zaman. Para
masayarakat desa, terutama para pemuda lebih memilih merantau untuk bekerja di kota untuk
mendapatkan pekerjaan yang memiliki penghasilan yang leih baik dibandingkan bekerja sebagai
petani.
Banyak pemuda di desa ingin memiliki perubahan dari segi ekonomi yang lebih baik dari
keluarganya, sehingga mereka berharap dengan merantau bisa memperbaiki segi ekonomi dari
keluarganya, dibandingkan menjadi petani yang penghasilannya hanya bergantung dari hasil panen
yang tidak menentu. Selain itu petani kerap dipandang belum memiliki tingkat kesejahteraan yang
baik. Banyak petani bahkan tidak menginginkan akan mereka untuk menjadi petani seperti orang
tuanya. Mereka beranggapan bahwa bekerja di kota atau diperusahaan akan memiliki penghasilan
yang lebih baik disbanding bertani.
Seperti yang ditunjukkan data Bank Dunia, bahwa proporsi penduduk yang bekerja sebagai
petani menyusut tinggal 28,5% pada 2019. Hasil Sensus Pertanian yang dilakukan Badan Pusat
Statistik (BPS). Jumlah rumah tangga yang melakukan usaha pertanian cenderung fluktuatif. Pada
2003 tercatat ada 31,2 juta rumah tangga, lalu turun menjadi 26,1 juta pada 2013. Pada 2018
memang ada peningkatan jumlah rumah tangga petani sebesar 6,1% menjadi 27,7 juta dibandingkan
pada 2013. Namun dilihat dari proporsi umur makin sedikit kelompok usia muda yang menjadi
petani. Rumah tangga pertanian, oleh BPS didefinisikan sebagai rumah tangga yang sekurangnya ada
satu orang anggota melakukan kegiatan produksi pertanian.
Fenomena ini telah menjadi perhatian bagi pemerintah, adapun langkah pemerintah dalam
mengatasi masalah degenerasi petani yaitu dengan menyejahterakan petani tersebut, memberikan
bantuan serta pendidikan dalam teknologi pertanian
Jika diperbolehkan untuk membuat rancangan kebijakan, saya akan merencanakan beberapa
hal untuk mengatasi masalah ini. Yang pertama kebijakan pemerataan penggunaan lahan pertanian
di luar Jawa dan mendorong daerah mengembangkan komoditi yang khas. Selama ini kita selalu
bertumpu pada lahan-lahan yang ada di Jawa. Oleh karena itu, kita perlu perlu memperluas
pengetahuan kepada para pemuda bahwa kita tidak harus selalu bertumpu pada lahan yang ada di
Jawa. Setiap daerah perlu memanfaatkan lahan yang dimiliki dan fokus kepada komoditi yang bisa
dihasilkan dari lahan tersebut, tujuannya agar setiap daerah akan mempunyai komoditas yang khas.
Kebijakan kedua, mengenai prestise sosial. Hal ini membutuhkan branding yang baik tentang
pertanian bahwa pertanian itu keren. Kita perlu membangkitkan minat para kaum muda untuk
terjun di bidang pertanian, misalnya saja mendukung seluruh kegiatan atau trobosan terbaru para
pemuda di bidang pertanian. Memberikan insentif dan mendukung full penemuan yang berguna bagi
bidang pertanian. Selain itu, menghimbau sekolah-sekolah untuk banyak melakukan aktivitas
tentang pertanian, memperkenalkan murid-murid sejak dini mengenai bidang pertanian agar kaum
muda sadar bahwa pertanian itu hal yang penting dan menarik.

Anda mungkin juga menyukai