Anda di halaman 1dari 23

JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE


INDONESIA MELALUI KELOMPOK TANI TERNAK SAPI
PERAH BUDI LUHUR

Atiek Difa Mufidah1


Prof. Isbandi Rukminto Adi2
ABSTRAK
Kemiskinan sebagai salah satu masalah kesejahteraan sosial yang sejak dulu hingga kini masih menjadi agenda
utama pembangunan dunia. Bentuk kemiskinan yang mendasar adalah perampasan kesejahteraan. Kemiskinan
sering dialami oleh negara berkembang (developing countries) dan hingga kini masih berpusat di wilayah
pedesaan seperti yang dialami Indonesia. Oleh karena itu PT Nestle selaku bagian dari sektor privat yang
memiliki kewajiban untuk mendukung dan membantu memecahkan permasalahan terkait kemiskinan yang
dialami oleh negara. Wujud dari upaya tersebut adalah dengan mendukung dan melakukan pemberdayaan
masyarakat melalui Kelompok Sapi Perah Budi Luhur yang dianggap satu-satunya strategi untuk mengurangi
kemiskinan. Mengapa harus sapi perah? karena semakin meningkatnya kebutuhan susu yang dibutuhkan
manusia dalam rangka human investment. Kelompok Budi Luhur adalah salah satu kelompok peternak sapi
perah yang berhasil di wilayah Jawa Timur. Keberhasilan yang dicapai tentu tidak lain juga berkat bantuan dan
peran dari PT Nestle yang berpartisipasi aktif mendukung kegiatan pemberdayaan yang mereka lakukan. Oleh
karena itu menarik dilihat lebih dalam mengenai bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan PT Nestle melalui Kelompok Sapi Perah Budi Luhur. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif
agar hasil yang didapat lebih dalam dan tajam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menghasilkan
kesimpulan bahwa pemberdayaan yang dilakukan PT Nestle selama ini menghasilkan dampak yang positif
khususnya bagi para peternak sapi perah dan dalam rangka mengurangi kemiskinan dan pengangguran di
wilayah pedesaan. Namun, bentuk program pemberdayaan yang diberikannya selama ini masih sebatas
pemberian bantuan berupa subsidi peralatan untuk mendukung kegiatan bisnis persusuan.

ABSTRACT
Poverty is a social welfare issue and has become the focus of world development. The most basic form of poverty
is the deprivation of welfare. Poverty is experienced by many developing countries like Indonesia and nowadays
it is centered in rural areas. Therefore, PT Nestle as part of the private sector has an obligation to support and
help solve poverty experienced by the state. The manifestations of these efforts are to support community
empowerment through Budi Luhur Dairy Farmers Group --- as one of the strategies to reduce poverty. Why is it
focused on dairy farmers? Because they increase the need for human beings in the framework of human
investment. Budi Luhur is one of the successful groups of dairy farmers in the East Java. The success of Budi
Luhur Dairy Farmer Group was also due to the help and role of PT Nestle who actively participated the
empowerment activities. Hence, it is interesting to see further the process of empowerment by Nestle Corp
through Budi Luhur Group. The method used is the qualitative approach in order to get deeper result. Based on
research, the empowerment carried out by Nestle Corp produced a positive impact for the farmers to reduce
poverty and unemployment exactly in in rural areas. However, the form of empowerment program provided is so
far still limited to providing subsidies to support dairy farm activities assistance in the form of equipment.
KEY WORDS: Stage of Community Empowerment, Corporate Social Resposibility (CSR), Dairy Farmer

1 Mahasiswa S2 Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP UI


2
Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP UI

109
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

PENDAHULUAN (Otzen, 2007) bahwa, kenyataannya sejak dulu


Kesejahteraan diartikan sebagai kondisi hingga kini sebanyak 70-85 persen orang
di mana kebutuhan tercukupi, masalah miskin di dunia mutlak masih berada di
terkelola dan kesempatan sosial dapat wilayah pedesaan dan mayoritas bekerja di
dimaksimalkan (Adi, 2013). Kemiskinan sektor pertanian. Ini menunjukkan bahwa telah
sebagai suatu masalah kesejahteraan sosial terjadi kesenjangan dan ketidakmerataan
yang sejak dulu hingga kini masih menjadi pembangunan yang dilakukan selama ini.
agenda utama pembangunan dunia. Hal ini Padahal pada dasarnya, pembangunan
dikarenakan kemiskinan secara signifikan seharusnya dapat menumbuhkan pemerataan
adalah isu klasik yang selalu mendapat ekonomi, sosial, budaya, meningkatkan
perhatian utama dari berbagai instansi dunia kesejahteraan, dan kualitas hidup semua
karena relevansinya dengan kesejahteraan warganya. Oleh karena itu, menurut (Otzen,
manusia dan kemajuan bangsa. Sejak dulu, 2007) pemberdayaan pertanian dan pedesaan
tingkat kemiskinan di wilayah pedesaan adalah satu-satunya jalan atau strategi untuk
selalu lebih tinggi dibanding wilayah mengurangi separuh kemiskinan dunia. Maka,
perkotaan. penting dilakukan pengembangan baik secara
Berdasarkan data, tingkat konseptual (kebijakan) dan aktual kususnya
kemiskinan pedesaan selalu lebih tinggi sektor pertanian.
dibanding perkotaan sejak 1993. Pada Pertanian adalah salah satu potensi yang
September 2017, jumlah penduduk miskin dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan
pedesaan berkurang sekitar 970 ribu jiwa pemberdayaan masyarakat di wilayah pedesaan
menjadi 26,58 juta jiwa sehingga proporsi tepatnya dengan usaha pertanian di bidang
kemiskinannya turun menjadi 13,47 persen peternakan. Hal ini karena menurut Sensus
dari September tahun 2016. Sementara BPS Pertanian 2013 (ST2013), rumah tangga
jumlah penduduk miskin perkotaan usaha pertanian Sub Sektor Peternakan
menyusut sekitar 220 ribu jiwa menjadi memiliki jumlah rumah tangga usaha terbanyak
10,27 juta jiwa. Sehingga, persentase kedua di Indonesia yaitu sebanyak 12.969.210
kemiskinan penduduk perkotaan turun setelah Sub Sektor Tanaman Pangan lainnya
menjadi 7,26 persen (Databoks, 2018). ((ST2013), 2017). Pemberdayaan Masyarakat
Walaupun telah mengalami penurunan, Desa melalui Usaha Peternakan Sapi Perah
tetapi masih perlu dilakukan upaya yang adalah salah satu potensi yang dapat
lebih keras untuk mengatasi masalah dikembangkan. Hal ini karena menurut
kemisinan kususnya di wilayah pedesaan. (Nurtini, 2014) dapat membangkitkan
Hal ini karena, hingga kini pedesaan masih perekonomian masyarakat pedesaan karena
menjadi daerah yang jumlah kemiskinannya keberadaan SDM peternak jumlahnya terbesar
besar dibanding perkotaan. ke dua di Indonesia. Mengapa harus
Data tersebut, selaras dengan pendapat pengembangan peternakan sapi perah? karena

110
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

semakin meningkatnya kebutuhan susu bagi di dunia yang memiliki lebih dari 2.000 merek,
manusia (manusia sebagai human mulai dari ikon global hingga produk lokal
investment). favorit dan salah satu hasil produk minuman
Tidak hanya itu, prospek usaha yang diolah adalah susu (PT Nestle, 2018).
agribisnis persusuan kedepannya diprediksi Dari kalangan Gabungan Koperasi Susu
sangat baik dan menjanjikan dibanding Indonesia (GKSI) Jatim, diperoleh data bahwa
usaha peternakan hewan lainnya. Beberapa PT Nestle telah menguasai pasar pasokan susu
keuntungannya menurut (Sasono, 2005): (1) segar Jatim. Dari 950 ribu liter produksi susu
Peternakan sapi perah termasuk usaha tetap. segar Jatim Nestle mampu menyerap 532.000
(2) Sapi perah sangat efisien dalam liter per hari. Sementara PT Indolacto sekitar
mengubah pakan menjadi protein hewani 45.000 liter, PT Greenfields Indonesia 35.000
dan kalori. (3) Jaminan pendapatan yang liter, PKIS Sekar Tanjung 18.000 liter. Serapan
tetap yaitu dapat diperoleh harian atau susu PT Nestle sehari-hari dipasok sekitar 28
bulanan, (4) Tenaga kerja yang tetap, (5) koperasi susu. Hadirnya PT Nestle, selain
Pakan yang relatif mudah dan murah, (6) membuka peluang bagi peternak untuk
Kesuburan tanah yang dapat dipertahankan mengembangkan peternakannya, penambahan
karena pupuk hasil dari kotorannya adalah kapasitas tampung yang dimiliki PT Nestle
yang paling baik dari semua jenis pupuk, (6) membuka peluang monopsoni pasar pasokan
Pedet (anak sapi perah). Syarat sapi agar susu oleh PT Nestle menjadi semakin besar.
dapat menghasilkan susu adalah bunting dan Semakin banyak pabrik susu yang berkembang
melahirkan. Kemudian, sapi perah adalah di Jatim dampaknya akan semakin baik untuk
hewan sumber: daging, susu, kulit dan kehidupan petani susu di Jatim. Apalagi
tenaga kerja. Sapi perah mampu menutupi sekarang di Jatim ada gerakan pembibitan sapi
kebutuhan 44% - 55% daging, 95% susu dan perah untuk mengangkat derajat warga miskin
85% kebutuhan kulit dunia, dan (7) (PT Nestle, 2018).
Peternakan berfungsi sebagai aset dan dapat Menurut Field Inspector (FI) PT Nestle di
digunakan sebagai asuransi. (Syarif, 2011). Jawa Timur, terdapat pemberdayaan Peternak
Provinsi Jawa Timur layak disebut Sapi Perah yang berskala rumah tangga dan
dengan gudang ternak sapi perah terbesar menjadi supplier PT Nestle salah satunya yang
karena populasinya sebesar 259,57 ribu ekor telah berhasil dilakukan oleh “Kelompok Tani
(49,70%) dari total populasi sapi perah Ternak Budi Luhur” berada di Desa Jarak,
Indonesia (KemenTan, 2016). Oleh karena Kecamatan Wonosalam, Jombang. Kelompok
itu Jatim dipilih sebagai lokasi penelitian. peternak ini berdiri sejak tahun 1986, hingga
Kemudian susu adalah sebuah minuman kini masih eksis dengan jumlah anggota terus
yang selalu dikonsumsi oleh setiap manusia meningkat sebanyak 208 orang. Keberhasilan
tentunya diolah dengan berbagai macam yang diperoleh Kelompok Budi Luhur tentu
proses pengolahan. PT Nestlé merupakan tidak lepas dari dukungan yang diberikan oleh
perusahaan makanan dan minuman terbesar PT Nestle kepada mereka untuk membantu
111
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

pelaksanaan pemberdayaan yang mereka usaha sapi perah, (Kusumawati, 2017)


lakukan melalui program Creating Share membahas mengenai Peran Institusi KUD
Value (CSV) nya. Oleh karena itu menarik dalam dalam Pembedayaan peternak sapi
dilihat lebih dalam mengenai pelaksanaan perah, (Wulandari, 2017) membahas mengenai
pemberdayaan yang dilakukan PT Nestle Peran pendamping dalam pemberdayaan dan
dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan pakan ternak sapi perah, (Gayatri,
Kelompok Budi Luhur. 2010) membahas mengenai Analisis pengaruh
Tidak hanya itu penelitian ini penting faktor sosial demografik, psikologis
dilakukan, karena masih minimnya pemberdayaan, dan (Retno W.N, 2014)
penelitian yang membahas mengenai proses mengenai Efektivitas pemberdayaan Dilihat
pelaksanaan pemberdayaan pada usaha sapi dari aspek ekonomi. Mayoritas menggunakan
perah yang dilakukan oleh korporasi. Terkait metode kuantitatif yang mana memiliki
tema pemberdayaan masyarakat melalui kekurang yaitu data yang didapat cenderung
peternak sapi perah hanya ditemukan dalam disimpulkan berdasarkan nilai tertinggi.
penelitian: (Unang Yunasaf, 2007) Sehingga kesimpulan yang didapat cendekung
membahas mengenai Peran Kelompok kurang dalam.
Wanita Tani dalam pemberdayaan melalui
penelitian yang menyajikan gambaran data
METODE PENELITIAN
yang spesifik mengenai situasi, penataan
Tujuan penelitian, mendiskripsikan dan
sosial dan keterkaitannya.
menganalisis pelaksanaan pemberdayaan
Informan penelitian dipilih dengan
masyarakat melalui Kelompok Tani Ternak
metode purposive sampling. Artinya tidak
Sapi Perah Budi Luhur yang dilakukan oleh
semua informan dapat dijadikan subyek
PT Nestle. Oleh karena itu, metode yang tepat
penelitian sebaliknya, pemilihan informan
untuk digunakan adalah dengan menggunakan
didasarkan pada kompetensi yang dimiliki
pendekatan kualititatif. Menurut (Rubbin dan
oleh masing-masing individu yang terkait
Babbie, 2008) metode kualitatif adalah
dengan topik penelitian (Neuman, 2013).
metode yang dapat menghasilkan sebuah
Narasumber dalam penelitian ini adalah
makna yang lebih ditekankan pada fakta
Kepala Desa Jarak/Lurah, Kepala Dusun
pengalaman yang dialami dan berusaha untuk
Anjasmoro, Ketua RT, Pengurus Kelompok
mendapatkan data kualitatif: secara teotiris
Budi Luhur, anggota Kelompok Budi Luhur,
lebih kaya akan observasi yang tidak mudah
masyarakat Desa Jarak/ Non-Anggota
dikurangi. Oleh karena itu jenis penelitian ini
Kelompok Budi Luhur, Karyawan Kelompok
adalah penelitian deskriptif. Penelitian
Budi Luhur, KUD Kerta Jaya, dan Field
deskriptif menurut (Neuman. 2013) adalah
Inspector (FI) PT Nestle.

112
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

KERANGKA TEORITIS untuk membangun negara. Negara


Tiga aktor dalam pembangunan dibangun setidaknya agar permasalahan
adalah Pemerintah, Swasta, dan yang terjadi seperti kemiskinan setidaknya
Masyarakat. Swasta atau Perusahaan dapat berkurang. Salah satu cara yang
adalah salah satu aktor yang wajib dilakukan oleh perusahaan dalam
membantu sekaligus melakukan perannya menanggulangi masalah tersebu
t umumnya dengan menggunakan Pemberdayaan Masyarakat Desa atau
Tanggung Jawab Sosialnya yang biasa dapat disebut Pembangunan Masyarakat
disebut dengan Corporate Social Desa, pada dasarnya serupa dan setara
Responcibility (CSR). Disisi lain dengan konsep Pengembangan
kegunaan CSR adalah untuk keberlanjutan Masyarakat (Community Development
perusahaan itu sendiri. (CD)) dalam (Adi, 2013). Pemberdayaan
Hal yang paling penting bagi adalah konsep yang sering digunakan
perusahaan adalah ketika mereka untuk mengatasi permasalahan terkait
membuat kemajuan yang baik menuju kemiskinan dan kesejaheteraan di era saat
bisnis yang kuat dan berkelanjutan. Lalu ini. Namun, banyak pihak yang kurang
apakah berkelanjutan itu? Keberlanjutan memahami mengenai makna dari
adalah kemampuan untuk terus beroperasi pemberdayaan sehingga tidak tercapai
dalam jangka panjang. Penting juga untuk tujuan dari pemberdayaan. Sehingga
menetapkan bahwa keberlanjutan tidak memahami konsep pemberdayaan adalah
hanya tentang melindungi lingkungan dan sebagai langka awal sebuah program
mengambil pandangan yang lebih terukur pembangunan yang baik.
mengenai penggunaan sumber daya alam; Berikut penjelasannya: menurut
itu juga harus memasukkan pertimbangan (Dwidjowijoto, 2007) Pemberdayaan dari
untuk memastikan pertumbuhan ekonomi bahasa inggris “empowerment” bermakna
dan sosial yang stabil bagi seluruh “pemberian kekuasaan” karena power
masyarakat. Terdapat 3 pilar bukan sekedar “daya”, tetapi juga
keberlanjutan yaitu people, planet, “kekuasaan”, sehingga kata “daya” tidak
prosperity. Untuk sebagian besar mereka hanya bermakna “mampu”, tetapi juga
juga saling bergantung. Kemampuan “mempunyai kuasa”. Itulah sebabnya
bisnis untuk menciptakan kekayaan dan perlu pemberdayaan, kususnya kepada
pekerjaan sangat penting untuk mereka yang “lemah” dan “tidak
pembangunan berkelanjutan (Hawkins, berdaya”, sehingga definisi pemberdayaan
2006). Kemudian wujud/aktualisasi dalam Tidaklah Sekedar Daya. Menurut (Ife,
CSR dapat berupa pemberdayaan 2008), (Ife, 1995) pemberdayaan adalah
masyarakat. upaya meningkatkan daya (power),
kesempatan, pengetahuan, keahlian dalam
Pemberdayaan Masyarakat
rangka meningkatakan kapasitas diri,
113
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

menentukan masa depan, berpartisipasi pengangguran). Pemberdayaan


dan mempengaruhi kehidupan komunitas masyarakat prinsipnya adalah perubahan
masyarakat sendiri. Sederhananya, murni dari bawah dengan memanfaatkan
pemberdayaaan bertujuan meningkatkan sumber daya, pengetahuan dan budaya
keberdayaan yang dirugikan (the lokal yang dimiliki untuk mencapai
disadvantages group) misal: kelompok kesejahteraan bersama. Menurut (Payne,
ras/entitas (kaum pribumi minoritas etnis 1997: 266) pemberdayaan adalah upaya
dan cultural), kelompok kelas (miskin dan
membantu klien (masyarakat/ kemampuan) dengan memanfaatkan
individu) untuk mendapatkan kekuatan/ sumber daya yang dimiliki; lingkungan
kekuasaan dalam mengambil/ membuat sekitar baik alam, sosial, budaya dan
keputusan untuk menentukan pilihan yang sebagainya agar individu/ kelompok/
terbaik dalam kehidupan. Dilakukan masyarakat memiliki dan meningkat
dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas hidupnya menjadi lebih baik.
kepercayaan dirinya dengan kata lain
Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
sebagai usaha untuk mengembangkan diri
Tujuan Pemberdayaan menurut
mereka/lingkungan secara optimal.
World Bank (2001) meliputi: (1)
Menurut (Sumodiningrat, 2009)
perbaikan pendidikan (better education).
pemberdayaan adalah proses
Perbaikan pendidikan harus mampu
meningkatkan kemampuan masyarakat
menumbuhkan semangat belajar seumur
dalam memanfaatkan sumber daya yang
hidup. (2) Perbaikan aksesibilitas (better
dimiliki dan yang tersedia di lingkungan
accessibility), dengan tumbuh dan
sekitarnya untuk meningkatkan
berkembangnya semangat belajar seumur
kesejahteraan. Terakhir menurut (Adi,
hidup diharapkan dapat memperbaiki
2013) pemberdayaan adalah Program: alat
aksesibilitasnya. Terutama tentang
untuk mencapai tujuan, dan Proses: upaya
aksesibilitas sumber: informasi/inovasi,
yang berkesinambungan sepanjang hidup
pembiayaan, penyediaan produk dan
seseorang (on going process) tidak akan
peralatan, dan lembaga pemasaran. (3)
berakhir dengan selesainya program, baik
Perbaikan tindakan (better action),
yang dilaksanakan oleh pemerintah
dengan berbekal perbaikan pendidikan
maupun non pemerintah.
dan aksesibilitas dengan beragam sumber
Berdasarkan penjelasan tersebut
daya yang baik, diharapkan akan terjadi
disimpulkan, pemberdayaan masyarakat
perubahan pada tindakan yang lebih baik.
adalah upaya murni dibuat oleh
(4) Perbaikan kelembagaan (better
masyarakat yang dilakukan sepanjang
institution), dengan perbaikan tindakan
hidup (on going process) dan bertujuan
yang dilakukan diharapkan dapat
untuk meningkatkan daya (kekuatan,
memperbaiki kelembagaan, termasuk
kesempatan, pengetahuan, keahlian,
114
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

pengembangan jejaring kemitraan usaha. kondisi setiap keluarga dan masyarakat.


(5) Perbaikan usaha (better business), (9) Perbaikan masyarakat (better
dengan perbaikan pendidikan (semangat community), dengan kehidupan yang lebih
belajar) aksesibilitas kegiatan, dan baik didukung oleh lingkungan (fisik dan
perbaikan kelembagaan diharapkan dapat sosial) yang lebih baik diharapkan
memperbaiki bisnis yang dilakukan. (6) terwujud kehidupan masyarakat lebih
Perbaikan pendapatan (better income), baik.
dengan perbaikan bisnis maka mereka Untuk mewujudkan pemberdayaan
dapat memperoleh pendapatan untuk yang baik maka, dapat dilakukan dengan
bisnis dan termasuk untuk keluarga serta memanfaatkan potensi yang ada dan
masyarakat. (7) Perbaikan lingkungan dimiliki oleh masyarakat sekitar seperti
(better environment), perbaikan alam, sosial, budaya dan sebagainya.
pendapatan diharapkan dapat Pemanfaatan aset tersebut penting karena
memperbaiki lingkungan fisik dan sosial, pemberdayaan memang pada dasarnya
karena kerusakan lingkungan seringkali adalah proses meningkatkan kemampuan
disebabkan oleh kemiskinan dan masyarakat dalam memanfaatkan sumber
pendapatan yang terbatas. (8) Perbaikan daya yang dimiliki dan tersedia di
kehidupan (better living), dengan tingkat lingkungan sekitar untuk meningkatkan
pendapatan dan keadaan lingkungan yang kesejahteraan (Halpern, 2005).
membaik, diharapkan dapat memperbaiki

115
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

Gambar 1.1 Tahapan Model Intervensi dan Pengembangan Masyarakat


Sumber: (Adi, 2013)
Gambar 1.1 di atas mengungkapkan formal dan informal.
pada dasarnya terdapat tahapan yang 2. Tahap Assessment. Proses ini dapat
digunakan dalam proses intervensi dan dilakukan dengan mengidentifikasi
pemberdayaan masyarakat. Tahapan masalah (kebutuhan yang dirasakan)
tersebut adalah sebagai berikut: atau kebutuhan yang
1. Tahap Persiapan. Setidaknya ada dua diekspresikandan sumber daya
tahapan yang harus dilakukan, yaitu dimiliki komunitas sasaran.
(a) Persiapan Petugas: penyiapan 3. Tahap Perencanaan Alternatif
tenaga pemberdayaan masyarakat Program. Tahap ini pelaku
yang bisa dilakukan oleh pelaku perubahan secara partisipatif
perubahan, dan (b) Persiapan mencoba melibatkan warga untuk
Lapangan: adalah prasyarat berpikir tentang masalah yang
suksesnya suatu program mereka hadapi dan bagaimana cara
pemberdayaan masyarakat yang mengatasinya.
pada dasarnya diusahakan dilakukan 4. Tahap Pemformulasian Rencana
secara non-direktif seperti perizinan Aksi. Tahap ini merumuskan dan

116
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

menentukan program dan kegiatan formal dengan komunitas sasaran.


yang akan lakukan guna mengatasi
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
permasalahan yang ada. Hal ini
Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam,
biasanya dilakukan bila masyarakat
Kabupaten Jombang, Jawa Timur adalah
mempunyai berbagai usulan yang
entitas sosial yang disebut sebagai
tidak bisa dituntaskan sebelumnya
komunitas. Luas Desa adalah 770,727 Ha
sehingga pelaku perubahan sebagai
dan bahwa masyarakat berada tepat di
fasilitator dapat membantu mereka
lereng Gunung Anjasmoro. Secara
menentukan program yang akan
geografis Desa Jarak terdiri dari tujuh
mereka prioritaskan terlebih dulu.
Dusun dan lokasinya berdekatan. Lokasi
5. Tahap Pelaksanaan
desa ini sangat jauh dari pusat kota
(Implementation). Tahapan yang
Jombang sekitar 27,57 km, sehingga
paling krusial (penting) dalam proses
membuat desa kurang tersentuh program
pemberdayaan, karena sesuatu yang
pemerintah.
sudah direncanakan dengan baik
Selain lokasi desa tidak strategis,
dapat melenceng dalam pelaksanaan
tingkat dan kualitas pendidikan dan
di lapangan bila tidak ada kerjasama
keterampilan masih rendah. Hal ini
dari semua pihak.
tercermin pada sebagian besar masyarakat
6. Tahap Evaluasi. Evaluasi sebagai
di desa Jarak telah di sekolah dasar
proses pengawasan dari warga dan
sebanyak 1.250 orang, sekolah menengah
petugas terhadap program yang
pertama sebanyak 558 orang, sekolah
sedang berjalan sebaiknya dilakukan
menengah atas sebanyak 212 dari 3155
dengan melibatkan warga, karena
orang pada tahun 2017. Kemudian,
dengan keterlibatan warga pada
berdasarkan klasifikasi BKKBN
tahap ini diharapkan akan terbentuk
mayoritas pada kategori keluarga Pre-
suatu sistem dalam komunitas untuk
Sejahtera sebanyak 319 indikator
melakukan pengawasan secara
Keluarga Sejahtera I (KS I), sebanyak 278
internal sehingga dalam jangka
keluarga kategori I Sejahtera, sebanyak
panjang diharapkan akan
180 keluarga sejahtera kategori II, 126
membentuk suatu sistem dalam
keluarga sejahtera kategori III, dan ada
masyarakat yang lebih mandiri
ada 72 keluarga sejahtera kategori III +.
dengan memanfaatkan sumber daya
Kemudian, banyak infrastruktur yang
yang ada. Tahap ini akan terlihat
tidak memadai: jaringan seluler, internet,
hasil perubahan dan harapan
sulit untuk diakses. Mayoritas penduduk
perubahan yang dimiliki oleh target
desa bermata pencaharian sebagai petani
adopter.
dengan produktivitas pertanian,
7. Tahap Terminasi. Tahap di mana
perkebunan, buruh bangunan, yang
sudah selesainya hubungan secara
117
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

penghasilannya tidak pasti dan rendah lepas dari dukungan yang diberikan oleh
(RPJM-Des, 2014-2019). Untuk PT Nestle kepada mereka untuk
mengatasi masalah kemiskinan tersebut, membantu pelaksanaan pemberdayaan
muncullah inisiatif masyarakat tanpa yang mereka lakukan. Oleh karena itu
bantuan pihak manapun, warga desa yang menarik dilihat lebih dalam mengenai
bekerja sebagai peternak sapi perah mulai pelaksanaan pemberdayaan yang
dari orang tua, pemuda yang memiliki dilakukan PT Nestle dalam pemberdayaan
kepedulian dengan situasi desa masyarakat melalui Kelompok Budi
membentuk "Kelompok Budi Luhur". Luhur. Untuk menjelaskan proses
Setelah berjalannya waktu, pemberdayaan, berikut gambar skema
kesuksesan yang diraih oleh Budi Luhur implementasi pemberdayaan yang telah
tentu melalui proses yang tidak mudah diimplikasikan dengan temuan lapangan
dalam perkembangannya. Keberhasilan dan teori.
yang diperoleh Kelompok tentu tidak

Gambar 1.2 Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Oleh PT Nestle


Sumber: Olahan Penelitian
formal dan informal. Mengurus surat
1. Tahap Persiapan (Engagement)
perizinan (formal) menjalin hubungan dengan
Terdapat dua tahapan yang harus
tokoh masyarakat dan sebagainya (informal).
dilakukan, yaitu (a) Persiapan Petugas:
Berikut penjelasannya dalam skema (Gambar
penyiapan tenaga pemberdayaan masyarakat
1.2).
yang bisa dilakukan oleh pelaku perubahan
yaitu Field Inspector (FI) PT Nestle, dan (b) 2. Tahap Identifikasi (Assessment)
Persiapan Lapangan: mengurus perizinan Melakukan identifikasi kebutuhan,
118
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

masalah dan potensi. Untuk mencaritahu antaranya: kualitas susu yang dihasilkan sapi
terkait hal tersebut PT Nestle melakukan rendah, sulitnya merubah mindset peternak
kegiatan yang disebut dengan Sidak Dadakan tradisoonal atau kolot, dan tidak adanya
yang dilakukan oleh FI ditemani KUD Kerta standar operational procedure (SOP) terkait
Jaya. Dilakukan kurang lebih Oktober 2014 etika penyetoran, etika beternak dan
sejak Budi Luhur dapat sebagainya. Kemudian potensi yang dimiliki
melakukan Delivery Order (DO) langsung ke oleh Kelompok Budi Luhur di antaranya:
PT Nestle pada 10 September 2014. Tujuan Pertama potensi kelompok yaitu banyak
kegiatan ini adalah untuk melihat kondisi peternak yang berkeinginan berubah lebih
peternak dan ternak secara langsung, baik, dan tingginya solidaritas antar anggota,
mencaritahu sumber permasalahan yang dan semangat kerja keras. Kedua, potensi
dialami peternak, dan menjalin kedekatan infrastruktur dan bangunan yaitu terdapat
personal dan emosional dengan peternak. tempat penampungan susu (bangunan milik
Dalam kegiatan ini ditemukan kelompok namun, tanah bukan milik
permasalahan yang dialami peternak dia
kelompok), terdapat sekretariat yang kondisinya sangat buruk, dan jalanan desa yang cukup
baik. Ketiga, potensi alam udara bersih,
banyak sumber mata air, iklim cocok Jaya untuk mendukung kegiatan Kelompok
untuk beternak sapi perah, kambing etawa, Budi Luhur.
banyak tanaman cengkeh, kopi, durian,
3. Perencanaan dan Formulasi Rencana Aksi
salak, alpukat, manggis, duku, cabai, dan
(Planning and Formulation of Action Plan)
sebagainya, banyak hijauan seperti rumput,
Tahap ini menghasilkan perencanaan terkait
ranting kayu, pohon besar, bebatuan dan
rencana kerja dan program yang akan
pasir segala ukuran, dan tanaman toga.
dikerjakan oleh peternak dengan didampingi FI
Keempat, potensi sumber dana PT Nestle
PT Nestle. Terdapat tiga program yang sudah
mampu memberikan bantuan apapun berupa
direncanakan dan diformulasikan oleh PT
subsidi kepada peternak melalui KUD Kerta
Nestle diantaranya:

119
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

Gambar 1.3 Hasil Perencanaan Program dan Formulasi Rencana Aksi Oleh PT Nestle
Sumber: Olahan Penelitian

Berdasarkan gambar 1.3 di atas terlihat Ternak (HMT) terdiri dari: Replanting adalah
program (1) Milk Procurement Programe program untuk melakukan peremajaan hijauan.
(MPP) adalah program yang fokus pada Ini terdiri dari: Nursery adalah program
pemberian SOP untuk Budi Luhur dan support bibit dan pupuk ke pada peternak,
mengontrol pelaksanaan SOP dengan cara FI pemberian mesin chopper yang digunakan
melakukan kegiatan Sidak Dadakan untuk untuk mencacah rumput, dan Trading adalah
mengecek terkait pelaksanaan SOP yang program untuk jual beli rumput. c) Milking
sudah diberikan oleh PT Nestle. Machine/ Mesin Perah, d) Milking
(2) Dairy Development Programme Bucket/wadah untuk susu setelah diperah, dan
(DDP) adalah program pemberian pelayanan e) Halter adalah tali pengikat sapi agar sapi
kepada peternak sehingga berdampak pada menjadi jinak.
kualitas susu yang dihasilkan. terdiri dari (3) Head Office Programme: adalah
beberapa kegiatan di antaranya: a) program yang diberikan oleh Head Office PT
pemberian Water Adlibitum adalah wadah Nestle sendiri terdiri dari: pemberian subsidi
untuk air minum sapi, b) Hijauan Makanan untuk biogas, kredit mesin generator set, dan

120
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

pembangunan saluran air. Kedua, Dairy Development Programme


4. Tahap Pelaksanaan (Implementation) (DDP) yang fokus pada Service. Artinya
Kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh program bertujuan untuk memberikan service
kelompok Budi Luhur guna mencapai tujuan pada peternak. Service berhubungan dengan
yang diharapkan. Implementasi atau peternak akan mempengaruhi kuantitas dan
pelaksanaan dengan melakukan aktifitas kualitas susu serta sapi. Terdapat banyak
yang telah direncanakan, dirumuskan dan aktivitas dalam program ini yaitu: a) pemberian
ditetapkan sebelumnya dan dilengkapi Water Adlibitum adalah wadah untuk air
dengan segala kebutuhan, dan fasilitas yang minum sapi. PT Nestle memberikan subsidi
diperlukan, fokus pada siapa yang untuk pemasangan baru sebesar Rp. 475.000
melaksanakan, di mana tempat dan untuk modifikasi Rp. 375.000. Saat ini
pelaksanaannya dan bagaimana cara pelaksanaan program ini terlaksana dengan
melakukannya. baik yaitu seluruh peternak Budi Luhur 100%
Program Pemberdayaan yang diberikan sudah menggunakan water adlibitum. b)
PT Nestle adalah sebagai bentuk tanggung Hijauan Makanan Ternak (HMT) terdiri dari:
jawab sosial perusahaan atau Corporate Replanting adalah program untuk melakukan
Social Responsibilty (CSR). Program peremajaan hijauan seperti peremajaan lahan
pemberdayaan PT Nestle ada dibawah yang nantinya akan ditanami oleh rumput gajah
Departemen Creating Share Value (CSV) (ODOT). Program ini sampai saat ini belum
dan program yang diberikan yaitu Milk terlaksana karena peternak merasa tidak perlu
Procurement And Dairy Development dilakukan karena lahan mereka telah ditanami
(MPDD). beraneka macam tumbuhan. Nursery adalah
Tujuan program adalah meningkatkan program untuk men-support bibit dan pupuk ke
kuantitas susu dan membangun dan pada peternak yang hingga kini belum
mengembangkan peternakan. Pelaksana terlaksana karena replanting saja belum
kegiatan yaitu terdapat 14 orang FI yang terlaksana. Kemudian, dalam program peternak
mengurusi program MPDD dan terbagi diberikan bantuan berupa mesin chopper yang
menjadi 2 tim besar dan setiap 1 FI digunakan untuk mencacah rumput. Hingga
bertanggung jawab untuk 1 wiayah. saat ini program ini belum terlaksana karena
Pertama, program Milk Procurement peternak merasa ini tidak perlu alat tersebut
Programme (MPP) yang fokus pada kontrol. dan selama ini rumput tidak perlu dicacah
Tujuan program MPP adalah untuk terlebih dahulu untuk dijadikan pakan. Padahal
memenuhi jumlah susu yang dibutuhkan jika rumput tidak dicacah maka akan membuat
pabrik untuk diproduksi. Susu tersebut harus sapi merasa terbiasa memakan rumput yang
sesuai dengan standart yang dibutuhkan lunak saja dan yang keras tidak dimakan dan
pabrik dan ini dipastikan FI. Oleh karena itu pada akhirnya dibuang. Ini tentu sangat
program ini berhubungan dengan pembuatan disayangkan membuang hijauan padahal
standar operasional prosedur. semakin lama hijauan sulit dicari. Serta jika
121
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

sapi dibiasakan memakan yang lunak 2.000.000 per biogas. Program ini telah
tentunya juga tidak baik untuk sistem terlaksana dan sudah terdapat 60 unit rumah
pencernaan sapi sendiri. Lalu, Trading yang menggunakan biogas tersebut. program
adalah program untuk jual beli rumput dan ini berdampak positif bagi peternak yaitu lebih
kini belum terlaksana. Hal ini karena FI hemat dan lebih tidak berbahaya sehingga
masih akan segera membicarakan program tingkat kebakaran rendah. b) Mesin Generator
tersebut dengan pengurus terkait strategi Set (Genset) adalah mesin yang digunakan
pelaksanaanya. Program ini membutuhkan untuk mengalirkan listrik ke mesin freezer susu
modal besar yaitu berupa membeli tanah ketika terjadi pemadaman listrik jadi susu yang
yang cukup luas untuk ditanami rumput. disimpan dalam freezer tetap terjaga
Sedangkan, mayoritas peternak sudah kualitasnya. Budi Luhur diberikan kredit dari
memiliki tanah rata-rata 0,5 ha sehingga PT Nestle dan kini mereka telah berhasil
untuk saat ini program tersebut kurang perlu melunasinya sebesar Rp. 160.000.000. c)
untuk dilakukan bagi peternak. c) Milking Penyediaan Saluran Air Bersih telah dibangun
Machine/ Mesin Perah yaitu PT Nestle didekat pos penampungan susu. Dipergunakan
memberikan subsidi kepada setiap peternak untuk membersihkan Milk Bucket milik
sebesar Rp. 3.000.000 per peternak tetapi peternak ketika mereka sedang setor susu ke
program ini belum terlaksana hal ini karena pos penampungan susu.
harga mesin tersebut masih terlalu mahal Berdasarkan pelaksanaan yang sudah
dan hingga saat ini mereka merasa mesin dilakukan di atas maka terdapat poin penting
tersebut belum cukup penting karena selama yang perlu digaris bawahi yaitu 1) PT Nestle
merasa bahwa cukup dengan diperah secara selalu mengarahkan peternak ke arah yang
tradisional susu yang dihasilkan peternak lebih baik misalnya, mulai dari yang sifatnya
juga sudah berkualitas baik. d) Milking tradisional dan dirasa tidak baik maka
Bucket, PT Nestle memberikan subsidi diarahkan ke arah yang baik namun ini semua
kepada setiap peternak sebesar Rp. 27.500. bertahap. 2) PT Nestle selalu memberikan
Kini semua peternak sudah memiliki milking bantuan dalam bentuk subsidi kepada peternak,
bucket, tetapi kenyataannya masih banyak agar peternak juga merasa memiliki akan alat
peternak yang memerah susu didalam tersebut dan alat-alat tersebut nantinya sebagai
ember. e) Halter adalah tali pengikat sapi nilai tambah untuk aset peternak. Kemudian,
agar sapi menjadi jinak. Pelaksanaannya, jika suatu ketika peternak sudah tidak setor ke
baru beberapa saja peternak yang PT Nestle maka alat yang sudah diberikan oleh
menggunakan halter. PT Nestle memberikan PT Nestle tidak akan pernah diambil lagi. 3)
subsidi kepada setiap peternak sebesar Rp. secara keseluruhan kegiatan sudah
5000. disosialisasikan ke pada peternak tetapi masih
Ketiga, Head Office Programme terdiri banyak peternak yang tidak mau melakukan
dari: a) Biogas yang mana untuk program tersebut dikarenakan mereka masih
pembuatannya subsidi diberikan sebesar Rp. belum membutuhkan program tersebut dan
122
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

mereka merasa berat melakukannya. Hal ini cepat tertangani, menambah pengetahuan dan
dikarenakan mindset mereka masih wawasan terkait bagaimana merawat sapi yang
berorientasi pada hal-hal yang bersifat baik dan benar sehingga berdampak pada
tradisional. 4) pelaksana atau Person In kualitas susu yang baik, dan peternak dapat
Charge (PIC) dalam kelompok dirasa masih lagsung menyampaikan keluh kesahnya.
belum banyak dan yang ada hanyalah PIC Evaluasi juga dilakukan pada kegiatan Audit
kualitas susu, PIC pakan, PIC water Global PT Nestle bersama KUD Kerta Jaya
adlibitum dan sisanya belum ada. yang dilakukan pada per 3 bulan, 6 bulan, akhir
tahun dan dilakukan oleh FI dibantu KUD
5. Tahapan Evaluasi (Evaluation)
Kerta jaya. Peserta yang ikut dalam evaluasi
Tahapan ini membahas mengenai tiga
adalah KUD Kerta Jaya, FI, Pengurus,
poin utama yaitu monitoring, evaluasi dan
Karyawan dan Anggota Budi Luhur. dalam
hasil perubahan yang sudah tercapai dan
evaluasi membahas mengenai evaluasi kualitas
belum tercapai yang dilakukan oleh Budi
susu, produktivitas hijauan, air, dan konsentrat
Luhur dalam kegiatan pemberdayaan
dan sebagainya, hambatan dalam beternak sapi
masyarakat. Berikut penjelasannya
perah dan pemberian solusi terkait hambatan,
tergambar dalam tabel berikut: Pertama,
kenakalan peternak dan pemberian bimbingan
monitoring dilakukan setiap saat oleh FI
kepada peternak, membicarakan terkait hal
dengan cara FI selalu mengingatkan dan
yang perlu diperhatikan kedepannya oleh Budi
menegur Pearson In Charge (PIC) dan juga
Luhur, PT Nestle dan KUD Kerta Jaya. PT
peternak jika terjadi suatu hal yang tidak
Nestle melaporkan hasil sidak terkait hal-hal
baik atau kesalahan.
yang baik atau berdampak buruk bagi peternak
Kedua, evaluasi dilakukan setiap
dan ternak, kebersihan kandang, kebersihan
kegiatan sidak dadakan dengan tujuan
milk bucket, kebersihan water adlibitum,
melihat kondisi peternak dan ternak secara
kebersihan freezer, kebersihan karpet ternak,
langsung, mencaritahu sumber
kondisi kebersihan tangan sebelum memerah
permasalahan, dan menjalin kedekatan yang
susu dan sebagainya, dan pentingnya mematuhi
baik dengan peternak. Dilakukan kapanpun
SOP. Kemudian kesulitan dan keterbatasan PT
atau kususnya ketika terjadi penurunan
Nestle sendiri adalah PT Nestle tidak bisa
kualitas susu yang disetor oleh peternak ke
menyediakan tenaga medis untuk ternak dan itu
PT Nestle. Pelaksana FI didampingi atau
diserahkan ke Internal masing-masing
dibantu dengan KUD Kerta Jaya.
peternak. Upaya mengatasi hal tersebut selama
Dampaknya bagi PT Nestle sendiri adalah
ini adalah adanya bantuan dari KUD Kerta Jaya
dapat mengontrol peternak dan susu dan
yaitu telah manyediakan tim Inseminasi Buatan
permasalahaan cepat tertangani. Bagi
dan Tim Kesehatan sendiri dan PT Nestle
Peternak Budi Luhur yaitu bisa mengenal
hanya menyediakan pelatihan kusus kepada
pihak PT Nestle, merasa senang karena
peternak terkait pelatihan sederhana misal
sangat diperhatikan, permasalahan lebih
pemotongan kuku kerjasama dengan KPUB
123
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

Singosari, KPUB Songgoriti. Kemudian, cukup Lengkap walau pada dasarnya masih
pada Milk Procurement Proramme (MPP) kurang. Saat ini hanya ada PIC DDP di
terdapat beberapa SOP yang dilanggar oleh antaranya PIC Pakan: mengatur dan mengelola
peternak misalnya melakukan kecurangan pakan untuk ternak Budi Luhur, PIC Kualitas
dengan mencampurkan air dengan susu Susu: fokus memperhatikan kualitas susu mulai
murni dsb kemudian upaya PT Nestle dari pengukuran kualitas susu yang disetor
selama ini adalah terus mengontrol melalui peternak, dan PIC Water Adlibitum: fokus
PIC. Kemudian dalam Dairy Development menggerakkan dan mengatur pemasangan
Programme (DDP) masih ada peternak yang water adlibitum disetiap masing-masing
kolot yaitu sulit merubah mindset peternak peternak. e) Kelompok paling besar yaitu
menjadi terbuka. Sangat sulit merubah menurut KUD Kerta Jaya dan PT Nestle
kebiasaan padahal kebiasaan itu merugikan. terdapat 3 Kelompok Sapi Perah Terbesar yang
Misal, peternak tidak mencacah rumput, DO langsung ke Nestle: Budi Luhur,
mencampur konsentrat dengan air dsb, Wonokerto/ Pekalongan, dan Kasembon. f)
program progresnya sangat lambat dan Secara Kuantitas Susu Kelompok Peternak
produktivitas menjadi lambat. Lalu, upaya Pujon yang paling tinggi di Jawa Timur dalam
PT Nestle: program berjalan secara bertahap, 1 hari bisa memproduksi 93 ton. Kelompok
memaksa dengan menggunakan data-data Peternak Ngantang 1 hari 83 ton. Budi Luhur
atau kenyataan yang ada. Karena pada belum mampu seperti mereka. G) Secara
dasarnya demi kebaikan peternak dan Kualitas Susu di Jawa Timur, Budi Luhur
keberlanjutan bisnis sapi perah. termasuk yang paling bagus, Budi Luhur selalu
Ketiga, keunikan Budi Luhur sekaligus ada di Grade 1 yaitu diatas 99% bahkan 100%
Indikator Keberhasilan: a) Solid yaitu ketika tahun 2018, dan Total Solid (TS) selalu berada
peternak diberikan satu tugas maka mereka di kisaran 12,4 itu sangat tinggi di Jawa Timur
bersama-sama mengerjakannya dengan baik sampai April tahun 2018.
dan mereka saling membantu dan Keempat, harapan Bagi PT Nestle yaitu
mendukung sesama peternak. b) Fokus yaitu semoga program dapat terealisasi dengan cepat,
umumnya di peternak lainnya menjadikan terbukanya pola fikir peternak, dan kedepannya
pekerjaan peternak sapi perah sebagai usaha jumlah peternak dan ternak semakin meningkat
sampingan atau hanya sekedar untuk saving. dan beternak susu perah dapat menjadi peluang
Budi Luhur menjadikan usaha peternak sapi usaha yang dirasa terus menguntungkan baik
perah adalah sebuah pekerjaan yang utama bagi Peternak dan Industri.
dan bisnis yang menjanjikan. c) Wilayah
6. Tahap Terminasi (Termination)
strategis yaitu peternak kumpul di satu
Tahapan berakhirnya hubungan yang
wilayah yang tidak berjauhan atau terpecah-
sifatnya formal dan informal. PT Nestle tidak
pecah dan lingkungan alam atau sumber
melakukan tahapan ini karena PT Nestle
daya alamnya sangat banyak dan terawat. d)
merasa bahwa pemberdayaan perlu terus
Person In Charege (PIC) yaitu jumlahnya
124
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

dilakukan sampai peternak benar-benar membuat kualitas hidup peternak semakin baik
mampu untuk mandiri. Pemberdayaan ini sehingga terpenuhi hak dan tercipta
berkahir jika peternak sendiri yang kesejahteraan.
melakukan pemutusan hubungan dengan PT Jika dilihat dalam proses perencanannya
Nestle. strategi pemberdayaan yang dibuat PT Nestle
kurang sesuai dengan strategi dan esensi
Berdasarkan penjelasan mengenai
pemberdayaan yang seharusnya yaitu, strategi
proses pemberdayaan yang dilakukan PT
dalam pemberdayaan masyarakat pada
Nestle di atas, ketika upaya yang sudah
dasarnya harus murni dibuat oleh masyarakat.
dibuat oleh PT Nestle gagal di salah satu
Pemberdayaan masyarakat adalah perubahan
tahapan maka secara otomatis mereka harus
dari bawah dengan memanfaatkan sumberdaya,
mengulang proses tersebut dari awal. Inilah
pengetahuan dan budaya lokal yang dimiliki
yang dimaksud dengan siklus pemberdayaan
untuk mencapai kesejahteraan bersama (Ife,
dan pada dasarnya pemberdayaan adalah
2005). Tentunya bertujuan untuk peningkatan
sebuah upaya yang terus-menerus harus
kesadaran kritis agar mampu mengambil
dilakukan (on going process).
tindakan sendiri termasuk didalamnya proses
Pemberdayaan dapat dilakukan dengan cara
pemecahan masalah untuk kemudian
apapun, dan pada prinsipnya memiliki tujuan
membentuk partisipasi aktif dan mereka adalah
yang sama, yaitu membuat masyarakat
sebuah masyarakat yang pada dasarnya adalah
khususnya Peternak Sapi Perah berdaya,
subyek bukanlah obyek (Ife, 2008). Jika
mampu berpartisipasi, mengembangkan
mengacu pada pernyataan tersebut terkait
potensi dirinya, dan mengatasi masalah
program yang diberikan PT Nestle maka,
kehidupannya sehari-hari. Sehingga tercipta
program yang dibuat adalah murni gagasan dari
peningkatan kualitas hidup yang baik pada
PT Nestle dan bukan gagasan dari peternak.
diri mereka dan dalam rangka mewujudkan
Tiga program besar yang diberikan yaitu Milk
kesejahteraan sebagai upaya pengurangan
Procurement Programe (MPP) Dairy
kemiskian.
Development Programe (DDP), dan Head
Semua program dan kegiatan yang telah
Office Programme. Dalam hal ini peternak
dibuat di atas adalah bentuk atau jalan keluar
tidak dilibatkan dalam proses penyusunan
yang ditawarkan PT Nestle kepada peternak
program dan secara tidak langsung dipaksa
dalam kegiatan pemberdayaan dan
untuk melakukan program. Sehingga patut
diharapkan terjadi penyelesaian masalah,
dibenarkan dalam proses pelaksanaan program
serta dalam program tersebut pada dasarnya
telah terjadi progress yang sangat lambat dan
adalah cerminan dari kebutuhan yang
bahkan bisa jadi tidak dilaksanakan.
diharapkan peternak. PT Nestle pada
Kemudian bentuk program dan kegiatan
dasarnya sangat berharap dalam kegiatan
yang telah dibuat oleh PT Nestle kurang
pemberdayaan ini, tercipta bisnis persusuan
bersifat insidental (one shot programme) atau
yang maju, sustainable dan pastinya
kurang dapat dilihat kebermanfaatannya dalam
125
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

jangka panjang. Karena mayoritas diberikan kepada peternak. Walaupun terdapat


programnya yaitu bersifat pemberian subsidi kekurangan dalam program pemberdayaan
berupa dana untuk membeli peralatan-peralatan yang dilakukan oleh PT Nestle. Tetapi tidak
yang mendukung bisnis susu perah. Program menutup kemungkinan usaha yang sudah
tersebut tentu baik namun, akan jauh lebih mereka lalukan tersebut telah memberikan
baik jika ditambah program-program yang dampak yang positif dan mendukung
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan berlangsungnya pemberdayaan masyarakat
kualitas diri peternak, program yang sifatnya yang dilakukan Budi Luhur di antaranya
mendidik seperti pelatihan-pelatihan yang tergambar dalam gambar berikut:

Gambar 1.4 Tercapainya Tujuan Pemberdayaan Melalui Kelompok Budi Luhur


Sumber: Olahan Penelitian

Berdasarkan gambar 1.4 di atas selama ini sudah menjadi konsumen setia
mengenai tercapainya tujuan pemberdayaan Kelompok Budi Luhur dan sebaliknya Budi
melalui Kelompok Budi Luhur memang Luhur telah menjadi produsen setia dari PT
tidak menutup kemungkinan PT Nestle telah Nestle. Kualitas susu yang dihasilkan Budi
banyak memberikan jasanya kepada Luhur terus membaik dan disusul kuantitas
kelompok kususnya dalam meningkatkan susu yang terus meningkat membuat tercipta
kondisi ekonomi para peternak. PT Nestle rasa sama-sama saling membutuhkan atau

126
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

simbiosis mutualisme. Harga susu yang sapi perah dan pada akhirnya keberadaan sapi
diberikan terus mencapai kepuasan peternak perah akan terus dipertahankan salah satunya
membuat peternak merasa better income. dengan cara terus menjaga kondisi alam yang
Hal ini tentunya membuat peternak dapat tumbuh subur dan semakin subur. Hal ini
menyekolahkan anak mereka dari yang dikarenakan ketergantungan yang tinggi antara
awalnya tidak bisa mengenyam pendidikan sapi perah dengan ketersediaan hijauan sebagai
karena masalah ekonomi sehingga tercipta pakan ternak (60% sapi perah memakan hijaun
better education. Kemajuan kelompok dan 40% memakan konsentrat) membuat
begitu pesat diiringi dnegan profit yang peternak terus menjaga kesuburan tanah agar
banyak membuat kelompok tidak lupa diri bisnis sapi perah terus terjaga. Adanya hal
yaitu berkontribusi membantu pembangunan tersebut juga berdampak pada kesuburan tanah
desa seperti memberikan bantuan berupa yang dijaga, tumbuhan tumbuh dnegan subur,
dana untuk perbaikan jalanan di Desa Jarak, kondisi udara yang dikonsumsi masyarakat
membangun 3 masjid di desa, membantu desa sangat bersih yang mana dapat
memperbaiki lapangan voli di desa. Ini mempengaruhi kesehatan mereka dan disini
tentunya tercipta better accessibility bagi telah tercipta better environment. Ketika semua
warga Desa Jarak. Tidak hanya itu berjalan terus-menerus dengan baik maka
kelompok juga ikut serta membantu dengan terciptalah better living dan better community.
memberikan bantuan dana untuk
mensukseskan kegiatan desa seperti
kegiatan, Kenduren Manggis, memperingati KESIMPULAN
hari Kemerdekaan RI dan sebagainya. Berhubung tujuan penelitian adalah melihat
Semua yang dilakukan oleh Kelompok Budi proses pemberdayaan masyarakat yang
Luhur ini tentunya bentuk dari perubahan dilakukan PT Nestle melalui Kolompok Tani
perilaku dan pola fikir masyarakat untuk Ternak Sapi Perah Budi Luhur maka, ditemukan
selalu menjadi pribadi yang lebih baik ini fakta-fakta berikut:
adalah wujud dari better action yang ada • Budi Luhur adalah bentuk pemberdayaan
dalam diri kususnya peternak sapi perah. masyarakat yang murni berasal dari
Adanya partisipasi aktif dari Kelompok Budi inisiatif masyarakat dan eksistensinya
Luhur terhadap kegiatan di Desa hanya sejak tahun 1986 hingga kini terus
semata-mata dilakukan sebagai tanda wujud mengalami kemajuan
trimakasih mereka kepada desa dan juga • Budi Luhur adalah wujud pemberdayaan
sebagai bentuk nyata dari kesuksesan masyarakat hasil dari pemanfaatan potensi
mereka disini terlihat better business. lokal baik material dan non material
Melihat bahwa menjadi peternak sapi perah kususnya berupa potensi sapi perah,
adalah sebuah profesi yang menjanjikan banyaknya hijauan, dan tingginya nilai
tentunya akan membuat semakin banyak solidaritas dan gotong-royong yang
masyarakat beralih profesi sebagai peternak
127
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

dimiliki oleh komunitas peternak sapi hanya berbentuk subsidi dan bantuan
perah. yang cenderung insidental.
• PT Nestle hadir memberikan dukungan
Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka
terkait kegiatan pemberdayaan yang
dapat disimpulkan bahwa, kegiatan
dilakukan oleh Budi Luhur dengan cara
pemberdayaan masyarakat jika dibuat oleh
memberikan program Pemberdayaan
masyarakat sendiri akan lebih bertahan lama
yang disebut dengan Creating Share
(sustainable) karena pada prinsipnya
Value (CSV) ini adalah konsep
pemberdayaan itu adalah upaya yang on going
program yang lebih dari pada CSR.
process artinya tidak terbatas oleh waktu dan
Program ini ada dibawah Departemen
dilakukan terus-menerus dan akan lebih baik
Milk Procurement And Dairy
dibuat atas inisiatif masyarakat sendiri.
Development (MPDD).
Pemberdayaan masyarakat akan terasa lebih
• Terdapat 3 program besar yang
mudah ketika masyarakat dapat memanfaatkan
diberikan oleh PT Nestle kepada Budi
potensi (material dan non material) yang ada
Luhur yaitu: Milk Procurement
disekitar mereka seperti sapi perah, dan
Programme (MPP) bertujuan
hijauan.
memenuhi jumlah susu berkualitas
Dalam prosesnya mulai dari identifikasi,
yang dibutuhkan pabrik untuk
perencanaan, formulasi rencana aksi,
diproduksi. Dairy Development
pelaksanaan, hingga evaluasi terbukti kurang
Programme (DDP) bertujuan untuk
terlaksana dengan baik karena mayoritas
memberikan service pada peternak.
peternak merasa bahwa program yang
Service berhubungan dengan peternak
diberikan masih belum begitu penting sehingga
yang mana akan mempengaruhi
progress dari program berjalan sangat lama.
kuantitas, kualitas susu dan
Program akan cepat tercapai juga jika semua
ketersediaan sapi. Dan Head Office
stakeholder terlibat dan berpartisipasi aktif
Programme yang diberikan oleh kantor
dalam pemberdayaan. Agar mereka dapat
pusat PT Nestle kepada Kelompok.
berpartisipasi aktif maka, mereka harus merasa
• Pelaksanaan program masih mengalami
bahwa upaya pemberdayaan yang mereka
progress yang sangat lambat bahkan lakukan adalah upaya yang memang
masih banyak yang belum berjalan. Hal
dibutuhkan.
ini dikarenakan, peternak tidak
Kemudian bentuk program dan kegiatan
dilibatkan dalam proses penyusunan
yang telah dibuat oleh PT Nestle cenderung
program serta masih banyak mindset bersifat insidental (one shot programme) atau
peternak yang kolot sehingga kurang dapat dilihat kebermanfaatannya dalam
menganggap program yang diberikan
jangka panjang. Karena mayoritas programnya
oleh PT Nestle dirasa belum penting.
yaitu bersifat pemberian subsidi berupa dana
Kemudian cenderung program sifatnya
untuk membeli peralatan-peralatan yang

128
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

mendukung bisnis susu perah. Program Oleh karena itu untuk menghadapi
tersebut tentu baik namun, akan jauh lebih perubahan tersebut diperlukan kesiapan
baik jika ditambah program-program yang yang baik salah satu jalannya adalah dengan
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan menempuh pendidikan setinggi-tingginya
kualitas diri peternak, program yang sifatnya sudah menjadi keharusan bagi setiap
mendidik seperti pelatihan-pelatihan yang individu. Karena dengan pendidikan kita
diberikan kepada peternak. Ini tentunya dapat dengan mudah menjadikan usaha
semata-mata juga agar upaya yang dilakukan peternakan sapi perah menjadi lebih dan
tersebut tidak sia-sia dan dapat mewujudkan lebih berhasil lagi.
tujuan atau cita-cita bersama yaitu • Bagi Sektor Privat: untuk selalu mendukung
kesejahteraan di mana tercapainya, better kelompok/pihak-pihak apapun yang
education, better accessibility, better action, kususnya bergerak dibidang agribisnis
better institution, better business, better misalnya peternak sapi perah. Dengan cara
income, better environment, better living, mengarahkan kegiatan tanggung jawab
dan better community. perusahaannya atau CSR nya lebih
berorientasi atau lebih mengutamakan asas
Rekomendasi
sustainability bukan lagi hanya sekedar
• Bagi Pemerintahan: Peran pemerintah
charity dalam setiap program yang dibuat.
harus signifikan dalam memperkuat dan
Hal ini dilakukan dengan maksud untuk
menyediakan sumber daya untuk
mendukung dan memajukan bisnis
infrastruktur, baik melalui kontribusi
peternakan sapi perah guna mendukung
keuangan langsung atau menciptakan
tercapainya kesuksesan program Pemerintah
mekanisme kebijakan yang menyediakan
yaitu menuju Negara Indonesia yang
sumber daya yang diperlukan untuk
Madani Dalam Pangan.
federasi dan asosiasi untuk memainkan
peran mereka dalam pengembangan DAFTAR PUSTAKA
peternak sapi perah di Indonesia. Adi, I. R. (2005). Ilmu Kesejahteraan Sosial
• Bagi Kelompok Peternak Sapi Perah dan Pekerjaan Sosial: Pengantar pada
Budi Luhur: pendidikan yang dimiliki Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.
oleh anggota kelompok hingga kini Depok: FISIP UI Press.
masih sangat rendah. Mereka cenderung -------. (2013). Ilmu Kesejahteraan Sosial.
mengesampingkan pendidikan karena Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. pp 23,
mereka sudah merasa telah menjadi 206-215
peternak yang sukses. Meskipun telah Aditia, I. W. (2016). Hubungan Kemitraan
menjadi peternak yang sukses, itu KPS Bogor Dengan Peternak Sapi Perah
bukanlah jaminan untuk masa depan Dikawasan Usaha Peternakan (KUNAK)
mereka karena di zaman saat ini Kabupaten Bogor.Departemen Agribisnis
perubahan begitu terjadi dengan cepat. Institut Pertanian Bogorq , 34.

129
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL, JILID 19, NOMOR 2, OKTOBER 2018, 109-131

Databoks. (2018). [Online] available from Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka


databoks.katadata.co.id: Pelajar. pp 265, 265, 285
https://databoks.katadata.co.id/datapublis Kusumawati, N. R. (2017). Peras Asosiasi
h/2018/01/14/penduduk-miskin- Peternak Sapi Indonesia (ASPIN) Boyolali
perdesaan-lebih-tinggi-dari-perkotaan Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal
[Accessed 17rd Aprl 2018] Universitas Muhamadiyah Surakarta , 21.
Dwidjowijoto, R. R. (2007). Manajemen Neuman, W. L. (2013). Methods Of Social
Pemberdayaan. Jakarta: PT Elex Media Research: Qualitative And Quantitative
Komputindo Kelompok Gramedia. pp 1-2 Approaches. Jakarta: PT Indeks. pp. 19, 44
Gayatri, S. (2010). Analisis Mekanisme Nurtini Sudi, d. M. (2014). Profil Peternakan
Pemberdayaan Kelompok Tani Ternak Sapi Perah Rakyat Indonesia. Yogyakarta:
Studi Kasus Tani Ternak Studi Kasus Di Gajah Mada University Press. pp 1, 12, 51
Kecamatan Getasan Kabupaten Payne, M. (1997). Modern Social Work Theory.
Semarang.Universitas Diponegoro , 30. Second edition. London: Macmillan Press
Halpern, D. (2005). Social Capital. Ltd. pp. 266
Cambridge: Polity Press. pp 12 PT Nestle. (2018). Tentang PT Nestle.
KemenTan. (2016). Outlook Susu Komuditas Retrieved 09 30, 2018, from nestle.co.id:
Pertanian Sub Sektor Peternakan. https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle
Jakarta: Sekretariat Jendral Kementerian Retno, W.N. (2013). Efektivitas Pemberdayaan
Pertanian. pp 35 Peternak Sapi Perah KUD Mojosaongo Di
Otzen, H. B. (2007). Poverty Orientated Desa Singosari.Universitas Gajah Mada ,
Agricultural and Rural Development. 10.
German: Nomos Verlagsgesellschaft. pp RPJM-Des. (2014-2019). Rencana
5 Pembangunan Jangka Menengah
Sensus Pertanian 2013 (ST2013), (2017). Desa20014-2019. Jombang: Pemerintah
[Online] available from Kabupaten Jombang.
https://st2013.bps.go.id/dev2/index.php Rubin, A., & Babbie, E. R. (2008). Research
[Accessed 1rd Aprl 2018]. Methode for Social Work; Sixth Edition.
Hawkins, D. E. (2006). Corporate Social United States of America: Thomson Brooks.
Responcibility Balancing Tomorrow’s pp. 417
Sustainability. New York: Palgrave Sasono Adi, R. F. (2005). Beternak Sapi Perah
Macmillan. secara Intensif. Depok: Agromedia Pustaka.
Ife, Jim. (1995).Community pp 15-18
Development:Creating Community Sumodiningrat, G. (2009). Mewujudkan
Alternatives,Vision, Analysis and Kesejahteraan Bangsa Menanggulangi
Practice, Longman Australia. pp 15 Kemiskinan dengan Prinsip Pemberdayaan
------. (2008). Community development: Masyarakat. Jakarta: PT Elex Media
Alternatif Pengembangan Masyarakat Di Komputindo. pp 5-7
130
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA (ATIEK DIFA MUFIDAH)

Syarif, E. K. (2011). Ranching and Dairy


Business. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
pp. 2
Unang Yunasaf, B. G. (2007). Potensi dan
Prospek Kelompok Sebagai Wadah
Pemberdayaan Peternak Sapi Perah.
Universitas Padjajaran.
World Bank. 2001. Attacking poverty with a
three-pronged strategy. World Bank
Policy and Research Bulletin Vol 11
No.4/Vol 2 No.1 Oktober-Desember
2000/ Januari-Maret 2001
Wulandari, A. (2017). Pemberdayaan
Peternak Sapi Perah Melalui Kelompok
Ternak Lembu Sejahterah Dalam
Menghadapi Kerentanan Pakan Musim
Kemarau Di Desa Dompyong Kecamatan
Bendungan Kabupaten Trenggalek.UIN
Surabaya, 7.

131

Anda mungkin juga menyukai