Anda di halaman 1dari 3

Jan Pieterszoon Coen

Adalah Gubernur Jenderal wilayah kongsi Vereenigde


Oostindische Compagnie yang keempat dan keenam.
Pada masa jabatan pertama ia memerintah pada tahun
1619 – 1623 dan untuk masa jabatan yang kedua
berlangsung pada tahun 1627 – 1629.

Jan Pieterszoon Coen merupakan gubernur jenderal yang


berhasil membawa VOC kepuncak kejayaan.

Pendirian kota Batavia di sebelah barat pesisir pantai


utara Jawa, tidak dapat dipisahkan dari peran seorang
tokoh yang bernama Jan Pieterszoon Coen. Meskipun
sebelumnya Jayakarta (nama sebelum Batavia), dikuasai
dan dibangun oleh Pangeran Fatahillah, akan tetapi
situasi dan kondisi dalam bidang sosial dan ekonomi
Jayakarta tidak seperti pada masa pengelolaan J.P.
Coen, setelah Jayakarta dikuasai oleh VOC, melalui
kebijakan ekspedisi militer yang dirancang oleh J.P. Coen,
keadaan kota Jayakarta perlahan demi perlahan
semakin meningkat dalam bidang sosial dan ekonomi.
Peningkatan kota Batavia dalam lapangan sosial dan
ekonomi dilatari oleh 3 kebijakan J.P. Coen yang cukup
berani, yakni meningkatkan aktivitas perdagangan di
pelabuhan Sunda Kalapa, merevitalisasi kedudukan
pulau pulau di utara Batavia sebagai basis administrasi
dan pertahanan dan keamanan, serta membuka pintu
seluas luasnya bagi pedagang dan pendatang etnis
Tionghoa. 3 kebijakan tersebut, sejatinya merupakan
murni hasil pemikiran yang dituangkan oleh J.P. Coen,
setelah mengambil alih wilayah Jayakarta dari
penguasaan Pangeran Fatahillah.

J.P. Coen dapat dikatakan sebagai peletak dasar

ALIA
penjajahan VOC di Indonesia karena J.P. Coen adalah
orang yang merebut Jayakarta dari Banten dan
mendirikan Batavia, menindak tegas perlawanan
terhadap monopoli VOC dan menghalau Sultan Agung

PULO
dari Mataram yang hendak menaklukkan Batavia.

Hal yang dilakukan J.P. Coen sebagai upaya untuk


memperkuat kekuasaan VOC di Indonesia adalah

GEON
dengan memindahkan markas besar VOC dari Ambon ke
Jayakarta, yang dianggap memiliki kedudukan lebih
strategis daripada Ambon.

XI IPA 4
GUBERNUR JENDERAL YANG MEMBAWA VOC KEDALAM
MASA KEHANCURAN

Alexander Cornabe

Gubernur Kepulauan Ambon Alexander Cornabe (1780-


1793) adalah salah satu pejabat VOC yang membawa
VOC ke dalam masa kehancuran. Ia juga melakukan
tindakan korupsi di karenakan gaji kecil. Praktik Korupsi
yang dilakukan Alexander Cornabe terbongkar saat
pemeriksaan kas pada 1792. Atas bukti tersebut,
Alexander Cornabe lalu dikirim ke Batavia untuk menjalani
pemeriksaan. Ia dinyatakan bersalah. Saat menyerahkan
kekuasaan kepada Inggris pada tahun1796, Alexander
Cornabe juga mengambil uang pemerintahan sebesar
25.000 gulden.

Joan Van Hoorn

Adalah Gubernur Jenderal Hindia-Belanda yang ke 17. Ia


memerintah antara tahun1704-1709. Ia juga salah satu
pejabat VOC yang menyebabkan kehancuran, Ia
melakukan praktik nepotisme dengan menggantikan
mertuanya, mantan Gubernur Jenderal Willem Van
Outhoorn pada 1794. Hanya dalam waktu lima tahun
masa jabatannya, Van Hoorn pulang kampung dengan
membawa tak kurang dari 10 juta Gulden, suatu jumlah
yang cukup spektakuler di masa itu. Padahal, gaji
resminya sebagai gubernur jenderal tidak lebih dari 700
gulden perbulan.

Hal hal lain yang menjadi penyebab runtuhya VOC (masa


kehancuran VOC) :

- Tidak sukses di bidang militer


- Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (seperti gubernur
gubernur yang disebutkan diatas)
- Masalah keuangan dan ke kuasaan
- Persaingan dagang
- Perubahan politik di Belanda

VOC menjadi sering diartikan sebagai Vergaan Onder


Corruptie, yang berarti tenggelam karena korupsi. VOC
bangkrut pada masa pimpinan Gubernur Jenderal Van
Overstraten dan resmi dibubarkan pada 31 desember
1799.

Anda mungkin juga menyukai