Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

DEFINISI
Kadaluarsa obat adalah berakhirnya batas aktif dari obat yang memungkinkan
obat menjadi kurang aktif atau menjadi toksik (beracun). Kadaluarsa obat juga diartikan
sebagai batas waktu dimana produsen obat menyatakan bahwa suatu produk dijamin
stabil dan mengandung kadar zat sesuai dengan yang tercantum dalam kemasannya pada
penyimpanan sesuai dengan anjuran. Dalam penggunaan obat dikenal istilah ’medication
error’, yaitu pemakaian obat yang tidak tepat dan menimbulkan kerugian pada pasien,
walaupun pengobatan tersebut berada dalam pengawasan profesional kesehatan, pasien
dan konsumen. Salah satu komponen penting dalam ’medication error’ adalah
’deteriorated drug error’, yaitu penggunaan obat yang telah kadaluarsa atau integritas
secara fisik dan kimia telah menurun.
Pemakaian obat kadaluarsa merupakan salah satu bentuk dari ’medication error’.
Kadaluarsa obat didefinisikan sebagai berakhirnya batas aktif dari obat yang
memungkinkan obat menjadi kurang aktif atau menjadi toksik (beracun). Penggunaan
obat kadaluarsa (’deteriorated drug error’) dapat mengancam keselamatan jiwa,
mengacaukan diagnosa penyakit, menimbulkan/meningkatkan kasus resistensi (untuk
antibiotik) dan meningkatkan biaya pengobatan. Hal ini sebenarnya merupakan hal yang
tidak perlu terjadi, bila setiap petugas medis menjalankan tugas dan kewajibannya dengan
baik. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman akan pentingnya pengetahuan perihal
kadaluarsa obat, baik oleh dokter, perawat, maupun pasien.
Panduan pengawasan peralatan kadaluarsa adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengawasi peralatan/bahan medis seperti cairan infus, kateter, benang dan yang
sejenisnya yang telah kadaluarsa.

1
BAB II
RUANG LINGKUP
Direktur, unit Farmasi, Dinas kesehatan, Petugas pembuangan sampah farmasi

2
BAB III
TATA CARA
Tata cara dilakukannya pengawasan peralatan kadaluarsa di Rumah Sakit adalah
1. Farmasi memeriksa peralatan/bahan medis yang akan kadaluarsa 1 Bulan
kedepan,ditarik dan dicatat, obat atau peralatan yang masih bisa return ke pihak
supplier dipisahkan dan dikembalikan kesuplier.
2. Obat yang kadaluarsa dibulan berjalan, dilakukan pencatatan di buku laporan.
3. Peralatan/bahan yang telah kadaluarsa dicatat dan dilaporkan ke direktur Rumah
Sakit .
4. Direktur memberi penugasan salah seorang petugas farmasi untuk melapor ke
Dinas Kesehatan Kabupaten dan melapor akan adanya pemusnahan
peralatan/bahan medis yang sudah kadaluarsa.
5. Dinas kesehatan membuat berita acara sebagai bukti dan memberi izin untuk
dilakukan pemusnahan secara benar
6. Pemusnahan peralatan/bahan medis dengan cara enkapsulasi yaitu menanam
sampah farmasi sedalam 2,5 meter dan dilakukan penutupan dengan semen setiap
75 cm.
7. Tanggal dan tempat penanaman dicatat oleh petugas.

3
BAB IV
DOKUMENTASI

Berita Acara dari Dinas Kesehatan Kabupaten, Laporan kepada Direktur


mengenai peralatan/bahan medis yang telah kadaluarsa.

Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal :04 September 2017
Oleh Direktur

dr. Titi Anggraeni Nasution, MARS

Anda mungkin juga menyukai