Anda di halaman 1dari 16

BAB VIII

PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil Penelitian


Indikator merupakan alat yang paling efektif untuk melakukan monitoring
dan evaluasi. Salah satu masalah indikator dari program P2M di Puskesmas
Borobudur yang dibahas pada laporan ini adalah cakupan pelayanan kesehatan
jiwa di sarana kesehatan pada bulan Januari – Maret 2018, sebesar 0,86%
sedangkan target dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang adalah 15%. Hasil
ini menunjukkan bahwa pelanan kesehatan jiwa di Sarana Kesehatan belum
mencapai target SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.

1. Identifikasi
masalah

2. Penentuan
6. Monitoring dan
penyebab
evaluasi
masalah

3. Menentukan
5. Penyusunan
alternatif
rencana
pemecahan
penerapan
masalah
4. Penetapan
pemecahan
masalah

Gambar 8. Siklus Pemecahan Masalah

Gambar di atas menjelaskan tahapan-tahapan pemecahan masalah, yaitu


identifikasi masalah, penentuan penyebab masalah, memilih penyebab yang
paling mungkin, menentukan alternatif pemecahan masalah, penetapan

56
pemecahan masalah yang terpilih, penyusunan rencana penerapan , monitoring
dan evaluasi.
Berdasarkan tahapan di atas, proses identifikasi masalah telah dilakukan
dalam berdasarkan hasil manajemen program Puskesmas Borobudur selama
periode Janari – Maret 2018 dibandingkan dengan target Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang tahun 2015. Sesuai hasil manajemen program atau
pelayanan, ditemukan bahwa pelayanan kesehatan jiwa di sarana kesehatan
menjadi masalah.

Gambar diGambar
atas menjelaskan proses
9. Analisis Penyebab pengkajian
Masalah masalah Sistem
Melalui Pendekatan berdasarkan metode
pendekatan sistem. Dalam hal ini skor pencapaian suatu indikator kinerja
mengalami masalah, maka penyebab masalah tersebut dapat kita analisis dari
input dan proses kegiatan tersebut. Input mencakup 5 indikator yaitu man (sumber
daya manusia), money (sumber dana), method ( cara pelaksanaan suatu kegiatan),
material (perlengkapan), dan machine (peralatan). Proses menjelaskan fungsi
manajemen yang meliputi tiga indikator yaitu: P1 (perencanaan), P2
(pelaksanaan), P3 (pengawasan, pengendalian, dan penilaian).
Lingkungan adalah segala sesuatu atau kondisi di sekitar ruang lingkup
kehidupan manusia/individu/organisme yang mempengaruhi tersebut, diantaranya
adalah:

57
1. Lingkungan fisik: lingkungan alamiah di sekitar manusia (fisik, kimiawi,
biologik).
2. Lingkungan non fisik: Lingkungan yang meuncul akibat adanya interaksi
antarmanusia.

B. Analisis atau Intervensi Penyebab Masalah


Dari data SPM diketahui bahwa pencapaain indikator kinerja cakupan
penemuan pelayanan kesehatan jiwa di sarana kesehatan selama periode Januari-
Maret 2018 adalah sebesar 0,86%dengan target 15%. Masalah ini selanjutnya
akan dianalisis untuk menentukan kemungkinan penyebab masalah dengan
metode pendekatan sistem (input, proses, lingkungan dan output).

C. Analisis Penyebab Masalah


Terdapat beberapa faktor yang mendasari timbulnya kesenjangan antara
target yang ditetapkan dengan hasil kegiatan yang dicapai. Salah satu metode
yang digunakan untuk menentukan penyebab masalah adalah menggunakan
diagram fishbone memakai data yang telah diolah dari Januari – Maret 2018. Cara
melakukan analisis penyebab masalah adalah dengan menggunakan pendekatan
sistem yang meliputi: input, proses, output, outcome, serta faktor lingkungan,
sehingga dapat disimpulkan hal-hal yang menyebabkan timbulnya permasalahan
tersebut. Beberaa penyebab masalah yang ada antara lain:

58
Tabel 14. Penyebab Masalah

Komponen Kelebihan Kekurangan


I Man - Terdapat kader di tiap-tiap - Para kader masih di fokuskan
N desa untuk screening IVA
P - Terdapat tenaga pelaksana
U program pelayanan
T kesehatan jiwa di Sarana
Kesehatan
- Perangkat desa ikut serta
dalam menghimbau dan
memfasilitasi keluarga yang
terdapat ODGJ berat agar
mendapat pelayanan
kesehatan jiwa di Sarana
Kesehatan
Money Tersedianya dana yang cukup - Tidak ada kekurangan
untuk melaksanakan pelayanan
kesehatan di sarana kesehatan
dari pemerintah.
Method - Adanya promosi kesehatan - Kurangnya promosi kesehatan
mengenai gambaran umum mengenai bahaya ODGJ berat
ODGJ berat yang terlaksana yang tidak mendapatkan pelayanan
di setiap Desa kesehatan di Sarana Kesehatan
- Adanya kunjungan pasien
tersangka gangguan jiwa
berat

- Adanya penyaringan
keluarga yang tersangka

59
gangguan jiwa berat dengan
dibuatnya genogram
keluarga agar mengetahui
jumlah seluruh ODGJ dalam
keluarga tersebut
Material - Adanya tempat untuk - Tidak ada kekurangan
dilakukannya penyuluhan
pelayanan kesehatan jiwa di
Sarana Kesehatan melalui
Puskesmas, PUSTU, dan
PKD
Machin - Tersedianya form laporna - Kurangnya media promosi,seperti
e bulanan program kesehatan leaflet,LCD, laptop, layar
jiwa untuk mengetahui proyektor, dan lain-lain tentang
penyakit (F00-F90) dan gangguan jiwa
jumlah pasien baru dan lama -
yang dating ke puskesmas
P P1 - Adanya penyusunan - Tidak ada kekurangan
R (Perenca perencanaan jadwal kegiatan
naan)
O penyuluhan tentang
S pelayanan kesehatan jiwa di
E Sarana Kesehatan
S
P2 - Terlaksananya penyuluhan - Kurangnya sosialisasi jadwal
(Penggera mengenai pelayanan penyuluhan kepada masyarakat
kan dan -
kesehatan jiwa di Sarana
Pelaksana
Kesehatan
an)

- Adanya penyusunan jadwal


penyuluhan pelayanan
kesehatan jiwa di Sarana

60
Kesehatan

P3 - Ada pencatatan dan - Tidak ada kekurangan


(Pengawas pelaporan dari kegiatan
an,
pelayanan kesehatan jiwa di
pengendali
Sarana Kesehatan
an dan
penilaian )
LINGKUNGAN - Terdapat kader disetiap - Kurangnya pengetahuan
kelurahan masyarakat tentang pentingnya
pelayanan kesehatan jiwa di
- Lingkungan rumah yang
Sarana kesehatan, sehingga
sudah baik ODGJ berat tidak sepenuhnya
terlayani di Sarana Kesehatan
- Kurangnya perilaku masyarakat
untuk mengobati dan
menanggulangi Gangguan jiwa.

D. Rekapitulasi Analisis Penyebab Masalah


Dari hasil pengamatan dan survei yang dilakukan didapatkan beberapa
penyebab masalah adalah sebagai berikut:
1. Para kader masih di fokuskan untuk screening IVA
2. Kurangnya promosi kesehatan mengenai bahaya ODGJ berat yang tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan di Sarana Kesehatan
3. Kurangnya media promosi,seperti leaflet,LCD, laptop, layar proyektor,
dan lain-lain tentang gangguan jiwa
4. Kurangnya sosialisasi jadwal penyuluhan kepada masyarakat
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelayanan
kesehatan jiwa di Sarana kesehatan, sehingga ODGJ berat tidak
sepenuhnya terlayani di Sarana Kesehatan
6. Kurangnya perilaku masyarakat untuk mengobati dan menanggulangi
Gangguan jiwa.

61
LINGKUNGAN PROSES

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang


pentingnya pelayanan kesehatan jiwa di Sarana P1
kesehatan, sehingga ODGJ berat tidak
sepenuhnya terlayani di Sarana Kesehatan P2
Kurangnya perilaku masyarakat untuk Kurangnya sosialisasi jadwal
mengobati dan menanggulangi Gangguan jiwa penyuluhan kepada masyarakat

P3
MASALAH
Cakupan pelayanan
kesehatan jiwa di Sarana
Kesehatan Puskesmas
Para kader masih di fokuskan Borobudur periode
untuk screening IVA Januari-Maret 2018
denganbesar target 15%
MAN dan cakupan 0,86%

MATERIAL

MONEY

MACHINE
Kurangnya media
promosi,s
METHOD
Kurangnya promosi kesehatan mengenai
bahaya ODGJ berat yang tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan
INPUT
Gambar 10. Diagram fishbone 62
E. Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah diperoleh daftar masalah, maka dapat dilakukan langkah
selanjutnya, yaitu membuat alternatif pemecahan masalah

Tabel 15. Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Kesehatan Jiwa


No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
.
1. Para kader masih di fokuskan untuk Pelatihan kepada kader mengenai
screening IVA penyakit jiwa dilanjutkan
kunjungan ke rumah-rumah di
daerah dusun masing-masing untuk
penjaringan, sehingga warga lebih
mengenal tentang penyakit jiwa.

2. Kurangnya promosi kesehatan Meningkatkan promosi kesehatan


mengenai bahaya ODGJ berat yang dengan cara melakukan penyuluhan
tidak mendapatkan pelayanan kepada masyarakat
kesehatan di Sarana Kesehatan
3. Kurangnya media promosi,seperti Pembuatan media promosi seperti
leaflet,LCD, laptop, layar proyektor, leaflet atau poster tentang macam-
dan lain-lain tentang gangguan jiwa macam penyakit jiwa dan
bahayanya gangguan jiwa yang
tidak diobati
4. Kurangnya sosialisasi jadwal Mensosialisasikan jadwal
penyuluhan kepada masyarakat penyuluhan kepada masyarakat di
sela-sela kegiatan desa

5. Kurangnya pengetahuan masyarakat Memberikan penyuluhan kepada


tentang pentingnya pelayanan masyarakat terutama disekitar
kesehatan jiwa di Sarana kesehatan, lingkungan ODGJ berat mengenai
sehingga ODGJ berat tidak penyakit jiwa
sepenuhnya terlayani di Sarana
Kesehatan
6. Kurangnya perilaku masyarakat untuk Memberikan penyuluhan kepada
mengobati dan menanggulangi masyarakat terutama disekitar
Gangguan jiwa. lingkungan ODGJ berat mengenai
penyakit jiwa

63
F. Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah

PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH

Para kader masih di fokuskan untuk Pelatihan kepada kader mengenai


screening IVA penyakit jiwa dilanjutkan kunjungan
ke rumah-rumah di daerah dusun
masing-masing untuk penjaringan,
sehingga warga lebih mengenal
Kurangnya promosi kesehatan mengenai bahaya
tentang penyakit jiwa.
ODGJ berat yang tidak mendapatkan pelayanan
kesehatan di Sarana Kesehatan

Pembuatan media promosi seperti leaflet


Kurangnya media promosi,seperti leaflet,LCD, atau poster tentang macam-macam
laptop, layar proyektor, dan lain-lain tentang penyakit jiwa dan bahayanya gangguan
jiwa yang tidak diobati
gangguan jiwa

Kurangnya sosialisasi jadwal penyuluhan


Mensosialisasikan jadwal penyuluhan
kepada masyarakat
kepada masyarakat di sela-sela kegiatan
desa

Kurangnya pengetahuan masyarakat


tentang pentingnya pelayanan kesehatan
jiwa di Sarana kesehatan, sehingga ODGJ Memberikan penyuluhan kepada
berat tidak sepenuhnya terlayani di Sarana masyarakat terutama disekitar lingkungan
Kesehatan ODGJ berat mengenai penyakit jiwa

Kurangnya perilaku masyarakat untuk


mengobati dan menanggulangi Gangguan
jiwa.

64
Bagan 3. Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah

Dari hasil analisis pemecahan masalah didapatkan alternatif pemecahan


masalah sebagai berikut:
1. Penyuluhan mengenai penyakit jiwa dan bahayanya ODGJ berat yang
tidak ditangani di Sarana Kesehatan
2. Pembuatan media promosi seperti leaflet atau poster tentang macam-
macam penyakit jiwa dan bahayanya gangguan jiwa yang tidak diobati
3. Pelatihan kepada kader mengenai penyakit jiwa dilanjutkan kunjungan ke
rumah-rumah di daerah dusun masing-masing untuk penjaringan,
sehingga warga lebih mengenal tentang penyakit jiwa.
4. Mensosialisasikan jadwal penyuluhan kepada masyarakat di sela-sela kegiatan
desa

G. Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah dengan MIVC Kriteria


Matriks MIVC
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya
dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan prioritas
alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria
matriks dengan rumus:
M x I xV
C
Penyelesaian masalah sebaiknya memenuhi kriteria, sebagai berikut:
1. Efektivitas program
Pedoman untuk mengukur efektivitas program:
a. Magnitude (M), yaitu besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan
b. Importancy (I), yaitu pentingnya cara penyelesaian masalah. Semakin
penting masalah diselesaikan maka nilainya semakin efektif
c. Vulnerability (V), yaitu sensitivitas cara penyelesaian masalah
Kriteria M, I, dan Vdiberi nilai 1-5:
 Bila makin magnitude maka nilainya makin besar, mendekati 5
 Bila makin importancy maka nilainya makin besar, mendekati 5

65
 Bila makin vulnerability maka nilainya makin besar, mendekati 5
2. Efisiensi program

Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah (cost). Kriteria cost (C)
diberi nilai 1-5. Bila cost nya makin kecil, maka nilainya mendekati 1. Berikut
ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan
menggunakan kriteria matriks:

Tabel 16. Prioritas Pemecahan Masalah dengan MIVC

No Alternatif Pemecahan Masalah M I V C Hasil Prioritas


M.I.V/C
Penyuluhan mengenai penyakit
jiwa dan bahayanya ODGJ berat
1. 4 5 4 2 40 I
yang tidak ditangani di Sarana
Kesehatan

Pembuatan media promosi


seperti leaflet atau poster tentang
macam-macam penyakit jiwa
2. 5 5 4 5 20 III
dan bahayanya gangguan jiwa
yang tidak diobati

Pelatihan kepada kader


mengenai penyakit jiwa
dilanjutkan kunjungan ke rumah-
rumah di daerah dusun masing-
3. 3 4 4 3 16 IV
masing untuk penjaringan,
sehingga warga lebih mengenal
tentang penyakit jiwa.

Mensosialisasikan jadwal
4. penyuluhan kepada masyarakat 3 5 5 3 25 II
di sela-sela kegiatan desa

66
Berdasarkan kriteria matriks MIVC maka didapatkan prioritas alternatif
pemecahan masalah sebagai berikut:

1. Penyuluhan mengenai penyakit jiwa dan bahayanya ODGJ berat yang


tidak ditangani di Sarana Kesehatan
2. Mensosialisasikan jadwal penyuluhan kepada masyarakat di sela-sela
kegiatan desa
3. Pembuatan media promosi seperti leaflet atau poster tentang macam-
macam penyakit jiwa dan bahayanya gangguan jiwa yang tidak diobati
4. Pelatihan kepada kader mengenai penyakit jiwa dilanjutkan kunjungan ke
rumah-rumah di daerah dusun masing-masing untuk penjaringan, sehingga
warga lebih mengenal tentang penyakit jiwa.

67
No Kegiatan Tujuan
H. Plan Of Action Sasaran Tempat Pelaksana
Tabel Waktu
17. Plan of Action Biaya Metode Kriteria keberhasilan
1. Penyuluhan Meningkatkan Seluruh Posyandu - Dokter Disesuaikan Puskesmas Penyuluhan dan Meningkatnya
tentang pengetahuan masyarakat - Bidan Tanya jawab pengetahuan
gangguan jiwa masyarakat di desa - Kader masyarakat tentang
tentang penyakit gangguan jiwa berat
jiwa dan dampak yang dapat
timbul.
2. Sosialisasi Meningkatkan Masyarakat - Puskesmas - Koordinator Disesuaikan Puskesmas Penyampaian Meningkatnya jumlah
Jadwal jumlah kehadiran dan lintas - Balai desa Program sosialisasi kehadiran masyarakat
Penyuluhan masyarakat saat program jadwal saat penyuluhan
penyuluhan terkait

- -

3. Pembuatan Memudahkan Masyarakat - Tempat- - Kader Disesuaikan Puskesmas Kunjungan ke Meningkatnya


media promosi warga agar lebih di desa tempat terlatih rumah-rumah kesadaran warga untuk
leaflet dan paham dan selalu umum untuk menyebar berobat ke sarana
poster ingat tentang leaflet dan kesehatan dalam bentuk
68
bahaya gangguan menempel poster pengobatan promotive
jiwa di tempat umum dan kuratif
4. Pelatihan kader Meningkatkan Kader - Balai desa - Dokter Disesuaikan Puskesmas Penyuluhan Meningkatnya
tentang penyakit pengetahuan dan - Posyandu - Bidan desa pengetahuan dan
jiwa keaktifan kader keaktifan kader
untuk penyuluhan
memberikan
pengetahuan
penyakit jiwa
kepada warga

I. Gann Chart Kriteria Matriks MIVC

Keterangan:

1. Sosialisasi jadwal penyuluhan tentang kesehatan Jiwa


Catatan: Karena bulan Januari,Februari,Maret sudah lewat dan bulan April sedang berjalan maka dapat dilakukan bulan depan.
2. Penyuluhan tentang penyakit jiwa kepada masyarakat
3. Pelatihan kader mengenai penyakit jiwa
4. Kunjungan rumah ke rumah oleh kader

69
5. Rapat lintas program

Tabel 18 Gann Chart


Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2

70

Anda mungkin juga menyukai