Anda di halaman 1dari 4

UTS PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI !

NAMA : ELMALIA PUTRI SABILA

NIM : P07125220017

Soal

1. Mengapa seorang terapis Gigi dan mulut wajib mempelajari PKG..?


2. Dalam menyampaikan sebuah penyuluhan ada komponen penting yang harus
diperhatikan, sebutkan dan jelaskan...!
3. Dalam pembelajaran dan penyuluhan kita perlu media berfungsi sebagai menyamakan
persepsi, coba di jelaskan..!
4. Dalam Pembelajaran mengenal kerucut Pengalaman Edgar Dale dari Abstrak sampai
kongkrit...coba rincikan dan jelaskan..!

Jawab :

1. Seorang trapis gigi dan mulut wajib mempelajari PKG karena Keperawatan terapis
gigi dan mulut, asuhan dilaksanakan secara paripurna artinya semua masalah
kesehatan gigi dan mulut yang di alami pasien dapat diselesaikan dengan tuntas dan
terencana sehingga seorang terapis gigi dan mulut tentunya tidak lepas dalam bidang
kesehatan gigi, seorang trapis gigi dan mulut harus mempelajari, mengetahui, dan
memahami serta menerapkan kepada masyarakat tentang bagaimana cara menjaga
kesehatan terutama pada kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, khusus dari pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut memiliki tujuan yaitu seperti Meningkatkan
pengetahuan, sikap dan kemampuan kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
di bidang kesehatan gigi dan mulut. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar
masyarakat mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan baik. Maka dari itu
kita seorang trapis gigi dan mulut harus dapat memberi contoh yang baik kepada
masyarakat.

2. Ada 6 Komponen yang harus di perhatikan sebelum melakukan penyuluhan, yaitu;

 Sasaran, adalah siapa pihak yang paling berhak menerima atau mendapat Penyuluhan
tersebut yang mana pihak tersebut memang benar-benar membutuhkannya.
 Metode, merupakan cara dan prosedur yang digunakan oleh penyuluh/komunikator
dalam menyampaikan pesan kepada sasaran agar terjadi perubahan perilaku dan
kepribadian sasaran sebagaimana yang diharapkan.
 Media, adalah alat bantu penyuluh dalam melakukan penyuluhan yang dapat
merangsang sasaran suluh untuk dapat menerima pesan-pesan penyuluhan, dapat
berupa media tercetak, terproyeksi, visual ataupun audio-visual dan komputer.
 Materi atau bahan penyuluhan adalah segala bentuk pesan, informasi, inovasi
teknologi baru yang diajarkan atau disampaikan kepada sasaran meliputi berbagai
ilmu, teknik, dan berbagai metode pengajaran yang diharapkan akan dapat mengubah
perilaku, meningkatkan produktivitas, efektifitas usaha dan meningkatkan
pendapatan.
 Tempat, adalah lokasi yang memungkintan untuk melakukan penyuluhan dengan
kodisi yang baik dan nyaman agar komunikator dapat menyampaikan pesan dengan
baik kepada komunikan.
 Waktu, penyuluhan merupakan waktu yang dipilih seorang penyuluh atau pihak
kumunikator untuk melakukan pendekatan-pendekatan kepada komunikan, dimana
waktu sangat berpengaruh dengan kehadiran komonikan.

3. Pembelajaran dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang kita perlukan adalah
media yang berfungsi sebagai menyamakan persepsi.
Media merupakan alat bantu pendidikan yang digunakan untuk mempermudah
penerimaan pesan-pesan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat oleh sasaran.
Disebut media pendidikan karena alat-alat tersebut merupakan alat saluran untuk
menyampaikan karena alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan
pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat ataupun klien
Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan
penyuluhan kesehatan antara lain adalah :
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Media dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi.

Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi
3 yakni :
a. Media cetak, Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam
media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric
atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan
informasi kesehatan.
b. Media elektronik Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat
dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang
termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD.
c. Media luar ruang Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media
cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan
televisi layar lebar.

4. Edgar Dale berpendapat bahwa yang disebut sumber belajar itu pengalaman. Dia juga
mengklasifikasikan pengalaman yang dapat dipakai sebagai sumber belajar menurut jenjang
tertentu yang berbentuk Cone of Exxperience ( Kerucut Pengalaman ) yang disusun dari yang
konkret sampai dengan yang abstrak yang tercantum dalan audio visual methods in teaching.
Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) ini merupakan
upaya awal untuk memberikan alasan atau dasar tentang keterkaitan antara teori belajar
dengan komunikasi audiovisuial. Berdasarkan tingkatan kegiatan diatas maka didapatkan
pengalaman sebagai berikut:

1. Lambang kata Pengalaman ini diperoleh dalam buku/ bahan bacaan.Pada tingkat ini kata-
kata merupakan alat informasi yang utama. Pada tingkat ini, guru menyampaikan informasi
kepada anak didik hanya dengan berbicara (verbalisme).

2.  Lambang visual Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik
dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga
peneria pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Pengalaman melalui pendengaran,
pengalaman ini dapat diperoleh dengan mendengarkan  seseorang, baik secara langsung,
melalui radio, atau yang lainnya.

3.  Gambar diam, rekaman radio Media rekaman dapat digunakan dalam semua fase
pengajaran mulai dari pengantar atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan
sampai kepada evaluasi hasil belajar siswa. Penggunaan media rekaman sangat mendukung
sistem pembelajaran tuntas (mastery learning). Siswa yang belajarnya lamban dapat memutar
kembali dan mengulangi bagian-bagian yang belum dikuasainya.

4. Pengalaman melalui video pengalaman ini diperoleh dari pemutaran video baik itu berasal
dari televisi maupun dari media lainnya.

5. Pengalaman melalui pameran/situs Pengalaman tersebut diperoleh melalui pertunjukan


hasil pekerjaan siswa ataupun yang lainnya.

6. Pengalaman melalui demonstrasi yaitu pengalaman melalui percontohan atau pertunjukan


mengenai suatu hal atau suatu proses.

7. Pengalaman melalui karyawisata  contohnya dapat mengajak pembelajar melihat objek


yang nyata di luar dengan maksud memperkaya dan memperluas pengalaman siswa.
8.  Pengalaman melalui diskusi  pengalaman ini dapat diperoleh dengan merancang
pembelajaran kelompok, sehingga antar pembelajar dapat saling berbagi atau bertukar
informasi mengenai suatu masalah.

9.   Pengalaman tiruan pengalaman ini diperoleh melalui benda-benda atau kejadian-kejadian


tiruan yang sebenarnya.
10.    Pengalaman langsung  pengalaman ini diperoleh dengan berhubungan secara langsung
dengan benda, kejadian, atau objek yang sebenarnya. Pembelajar secara aktif bekerja untuk
memecahkan masalah.

kerucut itu memperlihatkan urutan dari paling atas hingga paling bawah sebagai berikut:
membaca, mendengar, melihat, melihat film, mendengarkan pelajaran, berpartisipasi dalam
sebuah diskusi, memberikan konferensi, melakukan eksperimen.
Setelah dua minggu, kita hanya mengingat 10% apa yang kita baca, 20% apa yang kita
dengar, 30% apa yang kita lihat, 50% apa yang kita lihat dan dengar, 70% apa yang kita
katakan,90% apa yang kita katakan dan lakukan.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Kerucut Ecdgar Dale merupakan upaya awal untuk
memberikan alasan atau dasar tentang ketertarikan antara teori belajar dengan komunikasi
audiovisual, dimana hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung
(kongkrit), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang. Semakin keatas puncak
kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar
tidak harus dari pengalaman langsung tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yg dihadapi dengan
mempertimbangkan situasi belajar.
Pengalaman langsung tersebut melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan,
penciuman dan peraba. Symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan
diserap manakala diberikan dalam bentuk pengalaman kongkrit.

Anda mungkin juga menyukai