Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS
PERAWATAN PASIEN DI RUANG ISOLASI
SUMATERA UTARA
NO DOKUMEN
NOMOR REVISI HALAMAN
/UN5.4.11/SJM/2016
00 1/2

Ditetapkan
Direktur Utama
STANDAR
PROSEDUR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL September 2016
dr. Azwan Hakmi Lubis, Sp.A., M.Kes
NIP. 195309241980121001
Ruang isolasi adalah ruang yang digunakan untuk meminimalkan kontak
antara pasien dengan dunia luar disekitar kamar pasien dan sebaliknya
dimana ruang isolasi mempunyai ruang antara yang mempunyai tekanan
PENGERTIAN positif sedangkan ruang perawatan mempunyai tekanan negatif dengan
tujuan agar udara dalam ruang perawatan tidak mengalir ke luar ruangan
atau sebaliknya yang dapat diatur sesuai kebutuhan.

1. Untuk meminimalkan kemungkinan pasien tertular dari penyakit yang


berasal dari lingkungan pasien lain sehingga tidak memperberat
penyakit yang diderita pasien.
TUJUAN
2. Untuk melindungi orang-orang disekitar pasien termasuk dokter,
perawat dan petugas kesehatan lainnya yang merawat pasien
terhindar dari penyakit yang diderita pasien.
KEBIJAKAN Sesuai Surat Keputusan Direktur Utama No. /UN5.4.11/SK/TPM/2016
tentang kebijakan kewaspadaan isolasi di Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara.
1. Pasien yang memerlukan perawatan ruang isolasi adalah pasien yang
diduga terinfeksi mikroorganisme seperti Mycobacterium tuberculosis,
Streptococcus pneumoniae, virus ataupun Staphylococcus aureus
(MRSA/MSSA).
2. Pasien yang dirawat diruang isolasi adalah pasien yang terinfeksi
mikroorganisme patogen yang berpotensi menular antar manusia baik
secara udara maupun kontak langsung menggunakan ruang isolasi
dengan tekanan negatif.
3. Pasien yang dirawat diruang isolasi adalah pasien yang memiliki
gangguan imunitas (imunitas rendah/imunokompromis) dan
memerlukan perawatan intensif menggunakan ruang isolasi dengan
tekanan positif (tombol pengatur tekanan positif harus dinyalakan dan
tombol tekanan negatif harus dimatikan) begitu pula jika tekanan di
RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS
PERAWATAN PASIEN DI RUANG ISOLASI
SUMATERA UTARA
NO DOKUMEN
NOMOR REVISI HALAMAN
/UN5.4.11/SJM/2016
00 2/2

ruangan isolasi dibuat negatif maka tombol harus dibuat sebaliknya.


4. Tombol Boster Fan jika ada kamar terisi pasien maka harus dinyalakan
dan harus dimatikan jika kamar kosong.
5. Untuk pasien yang infeksius harus dibuat tekanan ruangan isolasi
menjadi negatif.
6. Semua petugas kesehatan yang merawat pasien menular yang
dimaksudkan dalam no 1 harus menggunakan APD lengkap jika berada
diruang pasien.
7. Anggota keluarga pasien yang dimaksud no 1 tidak diperkenankan
masuk kedalam kamar pasien kecuali dengan alasan tertentu dan
menggunakan APD lengkap.
8. Semua petugas kesehatan yang merawat pasien yang dimaksud no 2
harus menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk
kedalam ruangan pasien dan menangani pasien.
9. Hanya keluarga inti dari pasien yang dimaksud dalam no 2 yang
diperkenankan untuk menjenguk pasien kedalam kamar dengan
mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh pihak RS sesuai jam
kunjungan pasien dengan tujuan untuk melindungi pasien.
1. DPJP akan melakukan pemeriksaan pasien dan menetapkan diagnosa
yang dimiliki oleh pasien tersebut serta menentukan perlunya pasien
dirawat di ruang isolasi.
2. Pasien dan keluarga dijelaskan oleh DPJP mengenai penyakit yang
diderita pasien. Hal ini juga dapat didelegasikan kepada dokter jaga
oleh DPJP.
PROSEDUR
3. Pasien dan keluarga dijelaskan tentang indikasi dan perlunya pasien
dirawat di ruang isolasi.
4. Tekanan didalam ruangan isolasi telah diatur minimal 15 menit
sebelum pasien masuk.
5. Pintu ruangan isolasi dijaga selalu dalam keadaan tertutup setelah ada
yang masuk/ keluar dari ruangan tersebut. Perawatan dan pengobatan
pasien adalah sesuai dengan penyakit yang dideritanya.
UNIT TERKAIT
IGD, Poliklinik, Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai