Anda di halaman 1dari 2

RUJUKAN PEMERIKSAAN

JENAZAH KE RS LAIN

No. Dokumen : No. REVISI : Halaman :


RSUD Dr. SOEROTO
KABUPATEN RSUD/SPO/ / /2016 1/2
NGAWI
Jln. Dr. Wahidin 27
Ngawi
Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR Daerah Dr. Soeroto Ngawi
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. PUJIONO
NIP. 19601103 198901 1 001
Permintaan pemeriksaan jenazah ke rumah sakit lain yang lebih
PENGERTIAN
tinggi tipe rumah sakit dan lebih lengkap peralatan medis dan tenaga
medisnya, sehingga hasil yang diharapkan menjadi lebih jelas dan
akurat.

Untuk lebih memperjelas penyebab kematian jenazah secara


TUJUAN
meyakinkan di hadapan hukum (kasus hukum) dan dapat
dipertanggungjawabkan di hadapan keluarga korban/jenazah.

SK Direktur RSUD Dr. Soeroto Kabupaten Ngawi


KEBIJAKAN
No.188/03.2/404.211/2016 tentang kebijakan Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi (PPI)

1. Sasaran pasien sudah meninggal dengan kasus-kasus yang


PROSEDUR
mencurigakan (kecelakaan kerja, pembunuhan).
2. Petugas : petugas jenazah
3. Kelengkapan sarana :
Sarana medis : sarung tangan, kantong mayat, Apron, masker,
sepatu bot.
4. Prosedur Tetap Pelayanan:
a. Melepas cincin, jam tangan.
b. Memakai sarung tangan, Apron, masker, penutup kepala, dan
sepatu bot.
c. Mendokumentasikan dengan kamera dan catatan pada buku.
d. Berkoordinasi dengan Kepolisian.
RUJUKAN PEMERIKSAAN
JENAZAH KE RS LAIN

No. Dokumen : No. REVISI : Halaman :


RSUD Dr. SOEROTO
KABUPATEN RSUD/SPO/ / /2016 2/2
NGAWI
Jln. Dr. Wahidin 27
Ngawi
5. Tatacara (Pelaksanaan)
a. Menghubungi rumah sakit rujukan dengan berkonsultasi
dengan dokter rumah sakit dan dokter kepolisian.
b. Menyiapkan ambulan jenazah sebagai sarana membawa
jenazah ke rumah sakit rujukan.
c. Rumah sakit mengeluarkan surat rujukan kepada Rumah sakit
rujukan, dan dibawa oleh petugas ambulan kenazah dan kamar
jenazah.
d. Setelah sampai di Rumah sakit rujukan, jenazah langsung
dibawa ke kamar jenazah dan diserah terimakan kepada
petugas kamar jenazah Rumah sakit rujukan
e. Mobil jenazah langsung kembali ke rumah sakit awal.
f. Otopsi jenazah disimpan oleh Dokter Kepolisian atas
rekomendasi dari dokter forensik Rumah sakit rujukan sebagai
dasar untuk menentukan kasus di Pengadilan dan sebagai
informasi kepada keluarga jenazah dengan benar, dan kuat
berdasarkan hukum.
g. Penanganan jenazah selanjutnya dilakukan oleh Rumah sakit
rujukan dan melibatkan peran keluarga korban (kalau ada),
kalau tidak ada keluarga korban diserahkan sesuai prosedur
yang berlaku di Rumah sakit tersebut.

1. Instalasi Pemulasaraan Jenazah


UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
3. Instalasi Rawat Inap
4. Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai