Anda di halaman 1dari 5

MERUJUK PASIEN

No. Dokumen :

No. Revisi :
Ditetapkan Oleh
SPO
Tanggal Terbit : Kepala Puskesmas Kedung I

Halaman : dr. Lupi Murwani, MM


PUSKESMAS KEDUNG I
NIP. 19710823 200212 2 004
1. Pengertian Mengantarkan pasien adalah yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan atau fasilitas yang khusus yang tidak ada tersedia
di puskesmas.
2. Tujuan 1. Mengirim pasien yang dirujuk atau pindah RAWAT
KE RS secara cepet, cermat dan aman bagi pasien
untuk perwatan dan pengobatan yang lanjut.
2. Menjalin kerjasama yang baik dengan RS lain.
3. Kebijakan Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan medis yang tepat
dan cepat sesuai advice dokter.
4. Referensi
5. Prosedur / Langkah- A.PERENCANAAN RUJUKAN
langkah 1. Dokter/perawat mengkomunikasikan rencana rujukan
dengan pasien dan keluarga karena rujukan harus
mendapatkan persetujuan. Yang perlu disampaikan sbb:
a. Diagnosis dan tindakan medis yang diperlukan
b. Alasan untuk merujuk pasien
c. Resiko yang dapat timbul bila rujukan tidak
dilakukan
d. Tujuan rujukan
e. Modilitas dan cara transportasi yang digunakan
f. Nama tenaga kesehatan yang menemani pasien
g. Pusat pelayananan atau RS yang di tuju
h. Perkiraan lamanya waktu perawatan
i. Perkiraan biaya dan sistem pembayaran
j. Pilihan akomodasi untuk keluarga
2. Pihak puskesmas menghubungi pusat layanan kesehatan
yang menjadi tujuan rujukan dan menyampaikan kepada
tenaga kesehatan yang akan menerima pasien, hal-hal
sbb:
a. Indikasi rujukan
b. Kondisi pasien
c. Kesiapan saran dan prasarana ditujuan rujukan
d. Penatalaksanaan yang sebaiknya di lakukan selam
dan sebelum transportasi
3. Melengkapi berkas-berkas pasien yang di rujuk sbb:
a. Formulir rujukan pasien (identitas pasien, hasil
pemeriksaan, tujuan rujukan, nama dan tanda tangan
tenaga kesehatan).
b. Foto copy Rekam Medis yang berkaitan dengan
kondisi pasien saat ini.
c. Hasil pemeriksaan penunjang
d. Berkas-berkas lain bila menggunakan BPJS.
4. Pelaksanaan
1. Pasien yang akan dirujuk harus dalam keadaan stabil
2. Atas salah IGD yang memeriksa mengintruksikan
untuk merujuk pasien ke Rumah Sakit lain.
3. Dokter menulis dalam buku RM lain disertai dengan
alasan rujukan
4. Dokter membuat surat rujukan
5. Dokter dan perawat memberitahui dan menjelaskan
ke Rumah Sakit lain berserta alasan pasien dirujuk
6. Melemgkapipersiapan pasien untuk dipindahkan ke
ambulance lengkap demgan peralatan penunjang
hidup, peralatan lainnya, obat-obatan dan bahan
yang diperluka sesuai kebutuhan kondisi dan kasus
pasien
7. Bila memungkinkan Dokter atau Perawat dapat
menghubungi Dokter atau Perawat di Rumah Sakit
rujukan melalui telpon untuk penyampaian informasi
untuk mempersiapakan pasien
8. Pasien gawat darurat (dalam keadaan stabil) harus
ditemani Dokter atau Perawat yang telah menguasai
dan mampu melakukan teknik-teknik life saving
serta bertanggung jawab dalam melakukan observasi
dan pemantauan kegawat daruratan pasien sampai ke
Rumah Sakit rujukan
9. Petugas yang mangantar melakukan serah terima
pasien kepada peturas Rumah Sakit rujukan .

6. Alat dan Bahan B. PERSIAPAN PETUGAS DAN PERALATAN


1. Petugas
a. Dokter jaga IGD
b. Perawat IGD
c. Supir ambulan
2. Peralatan atau perlengkapan Umum
a. Ambulance dan alat penunjang hidup yang di
butuhkan.
Alat-alat medis sebagai berikut:
1) Stetoskop
2) Termometer
3) Spignomanometer
4) Sarung tangan bersih/steril
5) Larutan antiseptic
6) Plaster
7) Toumiquet
8) Abocath
9) Tabung oksigen
10) Sungkup
11) Cairan dan obat-obatan yang dibutuhkan
pasien sesuai kasus yang dirujuk
7. Unit Terkait 1. Rawat inap
2. Poned

PEMASANGAN KATETER URINE


No. Dokumen :

No. Revisi :
Ditetapkan Oleh
SPO
Tanggal Terbit : Kepala Puskesmas Kedung I

Halaman : dr. Lupi Murwani, MM


PUSKESMAS KEDUNG I
NIP. 19710823 200212 2 004
1. Pengertian Pemasangan kateter urine adalah tata cara pemasangan kateter
untuk mengeluarkan air kencing.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan pemasangan
kateter untuk mengeluarkan air kencing.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur / Langkah- 1. Patugas memberikan penjelasan kepada keluarga dan
langkah pasien.
2. Mendekatkan peralatan di samping penderita.
3. Memasang perlak dan petugas mencuci tangan.
4. Memakai sarung tangan.
5. Mengatur posisi pasien.
Pada laki-laki
6. Mengolesi slng kateter dengan aqua jelly.
7. Tangan kiri dengan kasa memegang penis dampai tegak +
60o.
8. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara perlahan-lahan sampai urine keluar.
Pada Wanita
9. Jari tangan dengan kapas cebok membuka labia.
10. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara perlahan-lahan sampai urine keluar.
11. Bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan
dengan urine bak.
12. Mengunci kateter dengan larutan Aqua/NS (20-30cc).
13. Mengobservasi respon pasien.
14. Menggantungkan urobag disisi tempat tidur pasien.
15. Memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas.
16. Klien dirapikan.
17. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan.
18. Dokter cuci tangan.
19. Mencatat kegiatan respon pasien pada catatan
keperawatan.
6. Alat dan Bahan 1. Slang kateter
2. Aqua jelly
3. Sarung tangan
4. Aquadest dalam kom
5. Spuit 5 cc
6. Plester
7. Gunting
8. Kasa dalam tempatnya
9. Betadine
10. Urobag
11. Stik pan / urinal
12. Pinset
13. Bengkok
14. Perlak
7. Unit Terkait 1. Rawat inap
2. Kaber

PEMASANGAN KATETER URINE


No. Dokumen :

No. Revisi :
Ditetapkan Oleh
SPO
Tanggal Terbit : Kepala Puskesmas Kedung I

Halaman : dr. Lupi Murwani, MM


PUSKESMAS KEDUNG I
NIP. 19710823 200212 2 004
1. Pengertian Pemasangan kateter urine adalah tata cara pemasangan kateter
untuk mengeluarkan air kencing.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan pemasangan
kateter untuk mengeluarkan air kencing.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur / Langkah- 20. Patugas memberikan penjelasan kepada keluarga dan
langkah pasien.
21. Mendekatkan peralatan di samping penderita.
22. Memasang perlak dan petugas mencuci tangan.
23. Memakai sarung tangan.
24. Mengatur posisi pasien.
Pada laki-laki
25. Mengolesi slng kateter dengan aqua jelly.
26. Tangan kiri dengan kasa memegang penis dampai tegak +
60o.
27. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara perlahan-lahan sampai urine keluar.
Pada Wanita
28. Jari tangan dengan kapas cebok membuka labia.
29. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara perlahan-lahan sampai urine keluar.
30. Bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan
dengan urine bak.
31. Mengunci kateter dengan larutan Aqua/NS (20-30cc).
32. Mengobservasi respon pasien.
33. Menggantungkan urobag disisi tempat tidur pasien.
34. Memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas.
35. Klien dirapikan.
36. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan.
37. Dokter cuci tangan.
38. Mencatat kegiatan respon pasien pada catatan
keperawatan.
6. Alat dan Bahan 15. Slang kateter
16. Aqua jelly
17. Sarung tangan
18. Aquadest dalam kom
19. Spuit 5 cc
20. Plester
21. Gunting
22. Kasa dalam tempatnya
23. Betadine
24. Urobag
25. Stik pan / urinal
26. Pinset
27. Bengkok
28. Perlak
7. Unit Terkait 3. Rawat inap
4. Kaber

Anda mungkin juga menyukai