Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Rizky

NPM : 2055201133

MATKUL : Video Animasi 3d 5.2

DOSEN PENGAMPU : M.Imanullah,M.T

Film yang dibuat dengan aplikasi “BLENDER” Dan Buat 5 W 1 H dari film tersebut

 “JUDUL” Songgo Rubuh

 “APA” Ide cerita Songgo Rubuh berasal dari Joni Faisal, salah satu penulis
skenario acara Tawa Sutra. Semasa kuliah di Yogyakarta, dia akrab dengan
pemandangan para serdadu Keraton. Tak dimungkiri, pasukan tombak
Kesatuan Lombok Abang atau lebih dikenal dengan nama Pasukan Wirabraja
ini, kadang dilanda kebosanan selama bertugas. Untuk itu, biasanya mereka
mencari aktivitas lain.
Serdadu Lombok Abang dipilih karena memiliki kekuatan visual yang unik dan
khas yakni perpaduan pakaian Jawa dan Eropa. Warnanya pun merah
mencolok. Perlengkapan perang yang digunakan juga universal, yakni berupa
tombak. Begitu pula dengan aksesoris yang unik, beda dari yang lazim,
semisal topi berbentuk cabe. Gambaran yang amat komikal.

 “DIMANA” diproduksi oleh PT. Digital Global Maxinema yang terletak di Kota
Malang, Jawa Timur.

 “SIAPA” Dibidani oleh 18 orang, kadang satu orang bisa berada di dua atau tiga
divisi sekaligus. Misalnya, Wiryadi Darmawan yang menjadi sutradara, penata animasi,
sekalian pengawas animasi. Demi memenuhi target, selain dikerjakan in house,
mereka juga memanfaatkan jasa outsourcing, yakni siswa-siswa SMKN 4 Malang.

 “KAPAN” Serial tersebut sempat tayang di MNCTV pada pertengahan 2012

 “KENAPA” Joni Faisal kemudian mengembangkan karakter Songgo dan


Rubuh. Agar kesan budaya Jawa-nya kuat dalam kedua karakternya, tak lupa
ia meniupkan ruh tokoh wayang, Bagong dan Petruk. Keduanya ditampilkan
memiliki watak yang bertolak belakang. Selalu berbeda dalam berpikir dan
bertindak. Perbedan inilah yang memicu konflik-konflik yang selanjutnya
diolah secara komedi.

 “BAGAIMANA” Setelah visualisasi dan karakter didapatkan, tahap


selanjutnya adalah pengembangan 3D modelling. Songgo divisualisasikan
sebagai tokoh yang gemuk, pendek, tembem, menggemaskan, dan murah
senyum. Ia memiliki tombak yang lebih panjang daripada milik Rubuh dan
selalu membayangkan memancing. Berbeda dengan Rubuh yang
divisualisasikan kurus, tinggi, cungkring, kasar, dan menyebalkan. Ia memiliki
tombak yang lebih pendek ketimbang milik Songgo dan selalu berimajinasi
tentang perang.

Mereka berdua ditampilkan berada di panggung ketoprak. Salah satu hal yang


memperkuat unsur budaya Jawa dalam kartun 3D ini. Begitu pula dengan
suntikan musik etnis Jawa kontemporer, sehingga film animasi beresolusi HD
1280 x 720 piksel ini kian hidup.

 “SUMBER” http://www.prozonas.com/2012/06/animasi-indonesia-songgo-
rubuh.html 
Diarsipkan 2014-12-04 di Wayback Machine.
http://news.indonesiakreatif.net/uji-tangguh-songgo-rubuh/

Anda mungkin juga menyukai