A. Kompetensi Inti :
1. KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2. KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan model discovery diharapkan peserta didik mampu menganalisis
dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai
ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video dan
mengembangkan karakter religiositas dan mandiri.
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
Metode : Diskusi Kelompok dan Penugasan
Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
Alat : Laptop, LCD Proyektor, Spidol
Bahan : Video pembentukan tata surya dan jagat raya dan Gambar-gambar anggota tata surya
Sumber Belajar: Buku Geografi Kelas X, Penerbit Erlangga
G. Langkah Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN: 1
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya
3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya
3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya
ALOKASI
TAHAP AKTIVITAS PEMBELAJARAN PPK/LITERASI/4C
WAKTU
Pendahulua Memberi salam, kajian Al-Qur’an 1 hari 1 ayat Religiositas 15 Menit
n Memeriksa kehadiran peserta didik Disiplin
tanya jawab terkait kompetensi yang sudah
dipelajari
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan; dan
menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
Inti Stimulation 105
Peserta didik diminta memperhatikan Literasi Menit
permasalahan-permasalahan yang diberikan, dan
mencermati objek-objek yang diberikan berupa
video tentang jagat raya sambil mengajak mereka
untuk mensyukuri karya sang Pencipta
Problem statement
Setelah melihat tayangan video tentang jagat raya, HOTS
peserta didik memprediksi permasalahan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, diharapkan
muncul pertanyaan:
a. Bagaimana jagat raya dan tatasurya tercipta?
Adakah teori yang mendukungnya?
b. Bagaimana berkembangnyateori-teori tersebut
sampai saat ini?
Data collection
Peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang Literasi
beranggotakan 3-4 orang Mandiri
Setiap kelompok mencari informasi tentang teori- Rasa Ingin Tahu
teori terbentuknya jagat raya dan teori
pembentukan tata suryadengan memanfaatkan
buku, informasi internet, dan sumber lainnya
Data Processing
Setiap kelompok memvisualisasikan dengan Literasi
membuat tabel tentang teori teori terbentuknya
jagat raya dan teori pembentukan tata surya
Verification
Hasil kerja kelompok didiskusikan bersama-sama Kreatif
Diberikan tayangan slide tentang anggota-anggota
tata surya
Generalization
Anggota tata surya dibagi ke dalam kelompok Gigih
untuk dideskripsikan karakteristiknya melalui
berbagai sumber belajar dilengkapi dengan
gambar.
Setiap kelompok menyimpulkan dan mereview
karakteristik anggota tata surya
Penutup Membuat rangkuman/simpulan pelajaran; Kolaboratif 15 Menit
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan; dan
Memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran; dan
Mempersiapkan diri untuk materi yang akan
datang yaitu karakteristik bumi berupa rotasi,
revolusi dan dampaknya terhadap kehidupan di
bumi
Memberikan salam penutup Religiositas
PERTEMUAN: 2
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi
3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi
ALOKASI
TAHAP AKTIVITAS PEMBELAJARAN PPK/LITERASI/4C
WAKTU
Pendahulua Memberi salam, kajian Al-Qur’an 1 hari 1 ayat Religiositas 15 Menit
n Memeriksa kehadiran peserta didik Disiplin
mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan;
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan; dan
menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
Inti Stimulation 105
Peserta didik menyimak tayangan video tentang Literasi Menit
dinamika/perkembangan bumi
Peserta didik didorong untuk mengajukan
pertanyaan sesuai topik bahasan setiap kelompok
Peserta lain diberi kesempatan memberikan
jawaban, tanggapan
Problem statement
Peserta didik diberi kesempatan untuk HOTS
menanyakan hal-hal yang belum diketahui dan
hal-hal yang ingin diketahui lebih jauh
Data collection
Peserta didik secara berkelompok ditugaskan Literasi
membaca referensi sesuai topik masing-masing Mandiri
Peserta didik mencatat pengetahuan awal tentang Rasa Ingin Tahu
topik bahasan
Setiap kelompok secara bergiliran mengemukakan
hasil diskusinya
Data Processing
Peserta didik diminta mengumpulkan Literasi
data/informasi sesuai topik masing-masing
kelompok tentang pembagian tugasnya bentuk
narasi, gambar, video dan data
Verification
Secara berkelompok peserta didik mengolah Kreatif
informasi, mengklasifikasi dan menganalisis data
informasi tentangdinamika perkembangan bumi
dalam bentuk bagan, gambar, grafik, tabel atau
peta
Generalization
Masing-masing kelompok berdiskusi merumuskan Gigih
kesimpulan atas topik setelah
mengolah,mengklasifikasi dan menganalisis data
tentang dinamika perkembangan bumi.
Peserta didik secara berkelompok memajang hasil Komunikatif
kerja kelompok
Selanjutnya secara bergilir setiap kelompok diberi
kesempatan mengemukakan/mempresentisikan
hasil kerja kelompoknya
Kelompok lain diberi kesempatan untuk
memberikan tanggapan dan pertanyaan
Penutup membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang Kolaboratif 15 Menit
dinamika perkembangan bumi
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan; dan
memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran; dan
Memberi salam penutup Religiositas
PERTEMUAN: 3
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi
3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi
ALOKASI
TAHAP AKTIVITAS PEMBELAJARAN PPK/LITERASI/4C
WAKTU
Pendahulua Memberi salam, kajian Al-Qur’an 1 hari 1 ayat Religiositas 15 Menit
n Memeriksa kehadiran peserta didik Disiplin
Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan;
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Stimulation 105
Peserta didik mengamati tayangan video rotasi Literasi Menit
dan revolusi bumi
Problem statement
Guru mengarahkan peserta didik mengemukakan HOTS
pertanyaan: apa perbedaan rotasi dan revolusi
bumi dan dampak apa saja yang dapat dirasakan
akibat rotasi dan revolusi bumi
Data collection
Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan Literasi
data perbedaan rotasi dan revolusi serta Kolaborasi
dampaknya terhadap kehidupan dari berbagai Rasa Ingin Tahu
literatur
Data Processing
Setiap kelompok membuat resume perbedaan Literasi
rotasi dan revolusi bumi dalam bentuk tabel dan
menuliskan dampak akibat rotasi dan revolusi
bumi pada slide power point
Verification
Setiap kelompok dipersilahkan mempresentasikan Kreatif
hasil kerja kelompok ke depan kelas
Kelompok lain memberikan tanggapan hasil kerja
kelompok yang sedang mempresentasikan
Generalization
Setiap kelompok mendiskusikan kembali hasil Solidaritas
kerja kelompoknya dan mengakomodir kritikan dan
saran dari kelompok lain.
Laporan hasil kerja kelompok diperbaiki dan
diserahkan kepada guru sebagai bagian penilaian Komunikatif
portofolio
Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan Kolaboratif 15 Menit
perbedaan rotasi dan revolusi bumi dan
dampaknya bagi kehidupan
Menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya
yaitu analisis karakteristik planet bumi dan praktik
pembuatan poster/video/powerpoint karakteristik Religiositas
planet bumi
Menyampaikan kepada peserta didik bahwa pada
pertemuan berikutnya pembelajaran dilaksanakan
di Laboratorium Komputer
Memberi salam penutup
PERTEMUAN: 4
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.8 Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan
4.4.2. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan
dari berbagai sumber
4.4.3. Melakukan langkah-langkah pembuatan poster/ video/ powerpoint tentang
karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan.
4.4.4. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster/video/powerpoint
Pertemuan 1-4
1. Penilaian Sikap
2. Penilaian Keterampilan
PENILAIAN KINERJA
Indikator :
4.4.1. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari berbagai
sumber.
4.4.2. Melakukan langkah-langkah pembuatanposter tentang karakteristik planet Bumi sebagai ruang
kehidupan.
4.4.3. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster
Langkah Kerja :
a. Kumpulkan berbagai informasi tentang karakteristik planet bumi
b. Siapkan kertas poster
c. Susun informasi tentang karakteristik planet bumi mulai dari awal pembentukannya
d. Sajikan informasi yang jelas, lengkap dan menarik tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang
kehidupan
2 3.4.2. Menjelaska Teori Peserta didik C3 2 Dari dua teori terbentuknya tata surya, jawaban yang
n teori pembentukan dapat tepat adalah …….
tata surya menjelaskan teori TEORI NEBULA TEORI PASANG SURUT
pembentukan
pembentukan tata A Matahari sudah ada Matahari terbentuk
Tata Surya surya sejak dahulu bersama dengan planet
B Tata surya terbentuk Tata surya terbentuk dari
dari gumpalan kabut material matahari
C Planet-planet berasal Planet-planet berasal dari
dari debu angkasa gumpalan kabut awan
D Gumpalan kabut pecah Matahari mengalami
membentuk planet ledakan besar berkali-kali
karena tabrakan komet
E Pada awalnya hanya Planet yang terbentuk
terbentuk 4 planet ukurannya sama
raksasa
3.4.3. Mendeksrip karakteristik Berdasarkan C1 3 2. Dari gambar berikut ini adalah planet terbesar di tata surya
Kompetensi Materi Indikator Soal Level No. Bentuk Soal
No. Dasar/ IPK Kognitif Soal
3.4 Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
sikan anggota tata gambar peserta ….
karakteristi surya didik dapat a. Mars
meunjukkan b. Jupiter
k anggota
planet terbesar di c. Saturnus
tata surya tata surya d. Uranus
e. Neptunus
Pertemuan 2 3.
3 3.4.4. Mendeksrip karakteristik Diberikan C3 4 4. Perhatikan pernyataan berikut :
sikan bumi pernyataan (1) Planet urutan ke-3 dari Matahari
peserta didik (2) Waktu revolusi adalah 27, 3 hari
karakteristi
dapat (3) Waktu revolusi adalah 365, 25 hari
k bumi menjelaskan (4) Waktu rotasi adalah 25,5 hari
karakteristik bumi (5) Berdiameter 500.000 km
yang benar (6) Berdiameter 12.756 km
Karakteristik bumi yang benar ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 6
b. 1, 3, dan 6 e. 1, 3, dan 5
c. 1, 4, dan
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda (Skor 5)
1. A 5. D
2. B 6. D
3. B 7. B
4. B
Uraian
8. Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada kedudukan paling selatan dan sekarang mulai
bergerak ke utara. Daerah di bagian bumi utara mulai memperoleh penyinaran matahari yang
bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian bumi selatan mulai mendapatkan penyinaran matahari
yang berkurang. Saat ini bagian bumi utara memasuki musim dingin dan bagian bumi selatan
memasuki musim panas. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Maret tahun berikutnya. (Skor
10)
11. Jawaban :
a. Fungsi lapisan mesosfer ini sangat vital dan penting bagi kehidupan manusia karena di lapisan
inilah meteor dan benda langit lainnya akan terbakar jika masuk ke bumi. Hal ini disebabkan
karena di lapisan mesosfer terdapat udara yang bertekanan tinggi sehingga ketika ada meteor
atau benda langit masuk ke bumi akan langsung bergesekan dan terbakar. Biasanya meteor
hanya akan sampai pada lapisan ini. (Skor 10)
Skor Perolehan
Skor= x 100
Skor Maksimal
PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL
KD:
3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan
peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video
Indikator:
3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya
3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya
3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya
3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi
3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi
3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi
3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi
3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan
KD:
3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan
peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video
Indikator :
3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya
3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya
3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya
3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi
3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi
3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi
3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi
3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan
BENTUK
NO. NAMA SISWA NU
PENGAYAAN
1. Teori Keadaan Tetap (Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold)
Alam semesta tidak berawal dan berakhir karena alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan
materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang
berjumlah tetap. Agar alam semesta selalu dalam keadaan tetap, perlu diciptakan bahan baru secara
berkesinambungan yang menimbulkan tekanan dan memaksa semesta memuai secara terus menerus.
Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang timbul
karena pemuaian.
Alam semesta bermula dari ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi meluas tanpa batas seperti bola
raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang disebut ‘ylem
(diucapkan ‘ailem’). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu ylem meledak dengan dahsyat. Bola mengembang
sehingga berkurang kepadatannya dan temperaturnya turun dari milyaran derajat hingga jutaan derajat.
Pada temperatur sekitar 60 juta derajat semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan
temperatur yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar
300 derajat, semua unsur berubah menjadi gas yang menjadi awal dari sebuah galaksi.
3. Teori Berayun
Menurut teori ini semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat. Selanjutnya materi itu
gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi akibat gaya gravitasi, lalu materi
tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta
tetapi hanya berubah tatanan.
Selain teori-teori diatas, ada juga beberapa anggapan tentang jagat raya yaitu :
1. Anggapan Antroposentris
Antroposentris berasal dari anthropos = manusia dan centrum = pusat yang beranggapan bahwa
manusia adalah pusat segalanya. Anggapan ini di mulai sejak manusia primitif. Pada waktu manusia
menyadari adanya bumi dan langit. Matahari, bulan, bintang dan bumi dianggap serupa dengan bangsa
hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.
2. Anggapan Geosentris
Anggapan GeosentrisGeosentris berasal dari kata geo = bumi dan centrum = pusat yang beranggapan
bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Anggapan ini dimulai lebih kurang abad ke-6 sebelum masehi
yang di dukung oleh beberapa ahli yaitu Socrates, Plato, Aristoteles, Tales, Anaximander, dan
Phytagoras.
3. Anggapan Heliosentris
Heliosentris berasal dari kata helios = matahari dan centrum = pusat. Yang beranggapan bahwa pusat
jagat raya adalah matahari. Ini berarti pergeseran pandangan yang menggantikan kedudukan bumi
sebagai akibat majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang kritis. Ahli pendukung anggapan ini adalah
Nicolaus Copernicus, Plotomeus, Bruno, Galileo, Johanes Kepler, dan Isaac Newton.
Tata surya terbentuk dari sebuah nebula atau kabut besar dan hampir bulat yang berotasi dengan
kecepatan sangat lambat sehingga menyebabkan penyusutan dan membentuk sebuah cakram di bagian
tengahnya. Penyusutan berlanjut hingga terbentuk Matahari di bagian pusat cakram. Cakram berotasi
lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang kemudian
memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Matahari telah ada sebagai salah satu bintang. Suatu ketika sebuah
bintang berpapasan dengan Matahari dengan jarak yang tak terlalu jauh sehingga terjadi tarik menarik
pada permukaan Matahari maupun bintang tersebut. Akibatnya sebagian massa Matahari tertarik ke arah
bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa Matahari jatuh lagi ke permukaan
Matahari dan sebagian lagi terhambur di luar angkasa di sekitar Matahari. Hal ini dinamakan
planetesimal, dimana massa yang terhambur tersebut menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi
Matahari.
Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang
melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan mengelilingi Matahari, kemudian berubah menjadi
bola-bola cair yang mendingin secara perlahan dan membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan
satelit.
4. Teori Proto Planet (Carl Von Weizsacker dan disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper)
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas yang jumlahnya sangat banyak. Suatu gumpalan
mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah
terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih meyerupai cakram. Karena bagian tengahnya
berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya sehingga terbentuk
Matahari. Bagiana tepi cakram berpilin cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.
Gumpalan tersebut membeku menjadi planet dan satelit.
Tata surya merupakan susunan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut Matahari
dan semua objek yang mengelilinginya, meliputi planet, komet, meteor, asteroid, satelit, dan
sebagainya. Tata surya hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam kelompok bintang
yang disebut galaksi.
1. Planet
Merupakan anggota terpenting dalam tata surya. Planet artinya pengembara atau selalu bergerak,
seolah-olah menjelajahi langit dari satu kelompok bintang ke kelompok bintang yang lain. Cahaya
planet bersumber dari pantulan cahaya Matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet dapat dikelompokkan berdasarkan:
a. Asteroid sebagai pembatas
1)Planet dalam
Planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan asteroid yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan
Mars.
2) Planet luar
Planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan asteroid yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
b. Bumi sebagai pembatas
1) Planet Inferior
Planet yang orbitnya berada di dalam orbit Bumi, yaitu Merkurius dan Venus.
2) Planet Superior
Planet yang orbitnya berada di luar orbit Bumi yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
c. Komposisi bahan penyusun (massa)
1) Planet Terestrial
Planet-planet yang komposisi penyusunnya adalah batuan. Terdiri dari Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
2) Planet Jovian
Planet-planet yang berukuran besar, komposisinya adalah es dan hidrogen. Terdiri dari
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
1) Karakteristik Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari. Mirip dengan
Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfer.
Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari
kekuatan medan magnet bumi. Jarak merkurius ke matahari 57 juta km, dan jarak Merkurius dengan
Bumi 92 juta km. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar
5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak
dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3
g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Merkurius
2 Kala Rotasi 59,0 Hari
3 Kala Revolusi 88,0 Hari
4 Atmosfer Uap Natrium, Kalium Yang Tipis
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 57,9 Juta km
7 Diameter Planet 4,879 km
8 Warna Planet Hitam Keputih-Putihan
2) Karakteristik Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah planet Merkurius. Planet ini memiliki radius
6.052 km. Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang, venus biasanya
terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi.
Kadang-kadang juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus
dinamakan bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah
rotasi planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama
daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
3) KARAKTERISTIK BUMI
Bumi merupakan satu-satunya planet yang sampai saat ini diketahui oleh manusia terdapat kehidupan
makhluk hidup. Diameter bumi ini adalah 12.756 Km (di khatulistiwa). Jarak bumi dari matahari sekitar
150 Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan Astronomis (SA). Bumi adalah planet ketiga dari
delapan planet dalam Tata Surya. Beda dengan venus dan merkurius, di bumi terdapat satelit alam yaitu
bulan. Bulan selalu mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari.
● Suhu Siang :
● Suhu Malam :
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Bumi
2 Kala Rotasi 23,9 Jam
3 Kala Revolusi 365,3 Hari
4 Atmosfer N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain
5 Satelit Alam (1) Bulan
6 Jarak Di Matahari 150 Juta km
7 Diameter Planet 12,756 km
8 Warna Planet Biru Kehijauan
4) KARAKTERISTIK MARS
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno
untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang
kemerah-merahan. Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet
Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan
tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida,
menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke
planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun
yang amat sederhana.
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Mars
2 Kala Rotasi 24,62 Jam
3 Kala Revolusi 687 Hari
4 Atmosfer Karbon Dioksida , Nitrogen, Oksigen, Argon, Gas lain
5 Satelit Alam (2) Phobos dan Deimos
6 Jarak Di Matahari 230 Juta km
7 Diameter Planet 6.790 km
8 Warna Planet Merah Kehitaman
5) KARAKTERISTIK YUPITER
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars.Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar
dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Volume
Jupiter 1.319 kali volume Bumi.
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Jupiter
2 Kala Rotasi 9,8 Jam
3 Kala Revolusi 11,86 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto
6 Jarak Di Matahari 778,3 Juta km
7 Diameter Planet 14.980 km
8 Warna Planet -
6) KARAKTERISTIK SATURNUS
Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari,
maka dari itu Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus memiliki kerapatan yang rendah
karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari
batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan
adanya kehidupan di Saturnus.
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Saturnus
2 Kala Rotasi 10 Jam 14 menit
3 Kala Revolusi 29,46 Tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (56) di antaranya Dione, Rhea, Titan
6 Jarak Di Matahari 1,4 milyar km lebih
7 Diameter Planet 60.268 km
8 Warna Planet Kuning keputihan
7) KARAKTERISTIK URANUS
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam
Tata Surya. Jarak rata-rata antara Uranus dan Matahari adalah sekitar 3 milyar km. Uranus memiliki
massa 14,5 kali massa Bumi. Uranus adalah planet yang paling ringan diantara planet-planet raksasa,
sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus.
Meskipun bergaristengah sedikit lebih besar daripada Neptunus, Uranus memiliki diameter mencapai
51.118 km.
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Uranus
2 Kala Rotasi 17,25 Jam
3 Kala Revolusi 84 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
5 Satelit Alam (27) di antaranya Miranda, Ariel, Umbriel
6 Jarak Di Matahari 3 milyar km
7 Diameter Planet 51.118 km
8 Warna Planet hijau dan biru
8) KARAKTERISTIK NEPTUNUS
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Neptunus
2 Kala Rotasi 16,1 Jam
3 Kala Revolusi 164,8 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
5 Satelit Alam (8) di antaranya Triton, Proteus, Nereid
6 Jarak Di Matahari 4.450 juta km
7 Diameter Planet 49.530 km
8 Warna Planet biru
E.PEMBENTUKAN BUMI
1. Teori Kabut(Nebula)
Teori Kabut Nebula
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah
teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka
terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas
yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk
kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini
terdiri dari beberapa tahap,yaitu
Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran
yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk
menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi
matahari.
Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur
mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.
2.Teori Planetisimal
Teori Planetesimal
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya Thomas
C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan
matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang
ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir
menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut
mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari
dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-
gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada
akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah
bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut
pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air
laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan
jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa
hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung
gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung
tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali,
menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu
berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan
penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga
lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan
dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet
kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari
kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar.
Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan
ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu
sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinginya.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu.
Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat,
membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6
milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan
nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang
terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin
dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau
perbedaan unsur.
Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi
yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan
akan bergerak ke permukaan.
Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak
bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai
penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan
perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta
tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah
habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big
Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah,
alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan
Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah
kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).
Masih sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:
Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau
mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang
menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman
mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas.
Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas
matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan
unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur lain yang
ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet – planet, termasuk bumi.
Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan pada mulanya tata
surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas
yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat,
sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan
kemudian membentuk planet – planet.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa
setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan
ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam
semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti
bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang
disebut 'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi
keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan
dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan
mereka.Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang
angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk
membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah
terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar
sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal. Gagasan yang umum di
abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada
sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis,
pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal
dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang
mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan
mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham
Materialisme dialektika Karl Marx.Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga
sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de
Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta bukanlah sesuatu yang
diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika
dan dari ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada model
alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah pernyataan
ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno
yang dinamakan materialisme ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya
dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan teoritis
yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep
'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik
bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta
muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini
diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad
lampau,yakni :
"Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)
Materi Pertemuan 2
C.PERKEMBANGAN BUMI
3.Teori Geosinklin
Teori Geosinklin
Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh Dana pada
tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang
sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan
Andes.
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi
selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses
pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan
sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk
pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan
mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat
menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan
tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.
Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik dengan
baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori
geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi
merupakan gaya vertikal. Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama
yang berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.
Condinental Drift
Tahun 1912, Alfred Wegener seorang ahli meteorologi Jerman mengemukakan konsep Pengapungan
Benua (Continental drfit). Dalam The Origin of Continents and Oceans. Hipotesa utamanya adalah satu
“super continent” yang disebut Pangaea (artinya semua daratan) yang dikelilingi oleh Panthalassa
(semua lautan). Selanjutnya, hipotesa ini mengatakan 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi
benua-benua yang lebih kecil. Dan kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat
ini. Sedangkan hipoptesa lainnya menyatakan bahwa pada mulanya ada dua super kontinen , yaitu
pangea utara yang disebut juga Laurasia, dan pangea selatan yang disebut juga Gondwanaland.
Proses Terbentuknya Lapisan Bumi
Setelah planet bumi ini terbentuk dari massa gas, lambat laun mengalami proses pendinginan. Akibatnya
bagian terluarnya menjadi keras, sedangkan, bagian dalamnya masih tetap merupakan massa zat yang
panas dalam keadaan lunak.
Sepanjang proses pendinginan berlangsung dalam jangka waktu jutaan tahun, zat-zat pembentuk bumi
yang terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya sempat memisahkan diri sesuai dengan
perbedaan sifat-sifat tersebut. Hasil-hasil penelitian terhadap fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-
batuan pembentuk bumi mulai dari kerak bumi sampai inti bumi mempunyai komposisi mineral dan unsur
kimia yang berbeda-beda.
Pada dasarnya planet bumi mempunyai struktur utama (dari permukaan sampai ke dalam), yaitu
sebagai berikut.
Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau lapisan.
Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian
lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun
dari batuan penyusun kulit bumi.
Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km
berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 derajat C, merupakan
campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas bersuhu tinggi.
Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun
atas materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900
derajat Celcius.
Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km,
tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.800 derajat C,
akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3 . Hal itu
disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya.
Lapisan atas kerak bumi, di daerah daratan, biasanya dilapisi tanah. Tanah, yang terdiri atas
partikel batuan yang ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat organik yang berasal dari
pembusukan makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung kehidupan tanaman di bumi dan
juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
Materi Pertemuan 3
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Satu putaran memerlukan waktu 23 jam 56 menit
(dibulatkan 24 jam). Rotasi Bumi terjadi dari barat ke timur dengan kecepatan rotasi yang tidak sama, di
equator bergerak dngan cepat namun semakin ke kutub semakin lambat. Rotasi Bumi menyebabkan:
Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi Matahari yang memerlukan waktu selama satu tahun
(365 1/3 hari). Sesuai dengan hukum Kepler, lintasan peredaran Bumi mengelilingi Matahari berbentuk
elips dan bidang lintasannya dinamakan ekliptika. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa Bumi
melakukan revolusi dengan kecepatan cahaya dan paralaks bintang. Gejala alam akibat revolusi:
1. Pergantian musim
2. Peredaran semu tahunan Matahari
3. Paralaks bintang
4. Perbedaan panjang siang dan malam.
5. Galaksi
Materi Pertemuan 4
Allah SWT menyebutkan bahwa Dia menciptakan kehidupan dariair, sebagaimana firman-nya berikut
ini:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatumenjadi hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. Al-Anbiya’: 30)
Allah SWT tidak hanya menurunkan air di muka Bumi, tetapi juga mempertahankan keseimbangan
mekanisme yang ada di dalamnya. Dalam hal penyediaan air bersih misalnya, Bumi diberiAllah SWT
mekanisme penyulingan air yang sangat mengagumkan. Tidak kurang dari 400 miliar ton air
disirkulasi setiap tahunnya.
Air dari seluruh daratan Bumi mengalir ke lautan. Berkumpullah air kotor dari seluruh aktifitas makhluk
hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses biokimiawi dari ekosistem laut untuk diberisihkan
kembali.
Dalam waktu yang bersamaan air samudera itu diuapkan oleh panas matahari menjadi awan. Maka
terjadilah penyulingan air laut besar-besaran sepanjang tahun.
Awan itu kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih di seluruh permukaan
Bumi, dan turun sebagai hujan. Maha suci Allah. Sungguh besar energi yang terlibat dalam proses
penyulingan dan pendistribusian ratusan miliar ton air itu.
Dan air dalam jumlah yang cukup itu sampai hari ini hanya ada di bumi, di planet lain memang ada
asumsi ditemukannya air, tetapi jumlah, kandungan dan keadaannya masih menjadi perdebatan.
Sementara bumi kita ini sangat berkelimpahan dengan air. Sekitar 2/3 permukaannya ditutupi oleh air.
Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada ‘saudara-saudara’ Bumi di tata surya ini. Kalau pun di planet
lain ada air, maka air di planet yang jauh dari matahari membeku, sedangkan yang dekat matahari
airnya malah mendidih dan menguap.
Asal Muasal Air
Menurut para ahli di masa kini, asal muasalkeberadaan air itu sebenarnya bukan terbentuk di
permukaan Bumi, melainkan datang dari luar angkasa.Air yang sedemikian banyak itu memerlukan
proses ledakan raksasa yang bisa membahayakan Bumi. Reaksi Hidrogen dengan Oksigen dalam
tekanan yang sangat tinggimenimbulkan energi panas yang luar biasa dahsyatnya dan
menyemburkan apilalu menghasilkan H2O alias air.
Beberapa ahli berpendapat ledakan ini bukan di bumi tapidi luar angkasa. Lalu diturunkan oleh Allah
SWT ke bumi dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku seperti komet yang menyerbu Bumi.
Dan air kiriman itu sengaja dipertahankan menetap di Bumi. Kalau kita hubungkan teori ini dengan
salah satu firman Allah SWT, mungkin ada benarnya.
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan
sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS. Al-Mu’minuun: 18)
Ciri khas makhluk hidup adalah bernafas. Manusia dan hewan butuh Oksigen dan tumbuhan butuh
Karbondiksida. Di Bumi, keduanyatersedia dalam jumlah yang seimbang.
Atmosfer kitamengandung oksigen dalam kadar yang pas sekali. Tidak terlalu banyak, dan tidak
terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang terbanyak adalah Nitrogen, yaitu
sekitar 78 persen. Selebihnya adalah gas karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya.
Kadar oksigen ini, anehnya bertahan sekitar 21 persen sesuai dengan kebutuhan kehidupan makhluk
Bumi. Jika kurang dari itu, akan menyebabkan problem pernafasan. Sebaliknya, kalau melebihi secara
radikal bakal menyebabkan proses oksidasi di muka Bumi berjalan tidak terkendali. Di antaranya,
tingkat kebakaran dan kekeroposan logam-logam bakal melonjak secara dramatis.
3. Punya Daratan
Ada beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Yupiter,
Saturnus dan Uranus. Tapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan, semuanya gas. Tentu
saja tidak mungkin dihuni oleh manusia. Karena tidak ada tempat berpijak.
Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia ditempatkan oleh Allah SWT di daratan dan juga
lautan.
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan dan di lautan. (QS. Yunus: 22)
Bumi punya sistem pemanasan dan pendingan otomatis yang sangat canggih, sehingga tidak
membeku atau memanas secara ekstim, meski kerjanya keliling matahari.
Bandingkan dengan pluto yang baru saja dipecat dari keluarga planet tata suryayang suhunya yang
sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dengan suhu ‘sesejuk’ ini, dijamin tidak ada
makhluk hidup yang bisa tinggal di planet dengan daratan seperti itu.
Atau sebaliknya, daratan di planet Mercurius. Planet ini sangat dekat dengan matahari, sehingga
suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam Timbal. Tentu saja, tidak adamanusia atau hewan
yangakan tahan tinggal di planet ini.
Konon satu wajah dari planet ini selalu menghadap matahari dan wajah lainnya selalu
membelakanginya. Di bagian yang tidak pernah disinari matahari, daratan Mercurius
membeku.Dan yang terus menerus menghadap matahari, suhunya menjadi sangat ekstrim.
Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada dua ancaman,
pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah ancaman dari sinar matahari.
Di langitternayta banyak bertebaranbendaangkasa, mulai dari yang kecil sampai yang sebesar
gunung. Setiap saatbenda-benda itu melintasi suatu planet dan tertarik grafitasinya. Sehingga planet
itu dihujani benda-benda itu dan menimbulkan ledakah dahsyat, bahkan tidak jarang akhirnyahancur
berkeping-keping. Lihatlah wajah permukaan bulan kita yang bopeng dengan serbuan meteorit.
Sinar matahari apalagi badai matahari akan membuat semua makhluk hidup mati seketika. Di mana
kita berada, kalau dekat dengan matahari selalu ada resiko kematian.
Maka diperlukan sebuah atapyang melindungi makhluk hidup dari serbuan meteorit dandan
jugacahaya yang mematikan itu. Dan atap itudimiliki oleh bumi kita tercinta hasil pemberian Allah
SWT. Atmosfer kita initernyata berfungsi sebagai atap yang melindungi dari cahaya maut matahari.
Lapisan Ozon di bagian atas atmosferberfungsi untuk melindungi makhluk hidup di planet ini dari
serbuan sinar matahari yang mematikan yaitu sinar ultraviolet. Lapisan magnetosfernya melindungi
dari pancaran gelombang elektromagnetik dari angkasa luar.Atmosfer yang setebal 1000 km ini
benar-benar suatu desain atap planet yang menyelimuti bumi. Sungguh aneh dan luar
biasabermanfaat buat kehidupan di dalamnya.
Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara , sedang mereka berpaling dari segala
tanda-tanda yang terdapat padanya. (QS. Al-Anbiya’: 32)
Untuk terjadinya siang dan malam, Allah SWT memutar Bumi pada porosnya seperti gasing. Kalau
dihitung-hitung putaran semu buat penghuni bumi, kecepatannya mencapai 40.000km/24 jam atau
sama dengan 1.666 km/jam. Lebih cepat dari pesawat jet komersial.
Dan menurut para ahli, perputaran permukaan bum itutelah menyebabkan timbulnya angin kencang di
atmosfernya. Lantas kenapa itu tidak menyebabkan angin badai? Karena angin itu dihalangi dan
diperlambat oleh permukaan Bumi yang tinggi rendah berbentuk gunung dan lembah.
Dalam waktu yang bersamaan juga dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di berbagai wilayah
Bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang miring 23, 5 derajat.
Maka sekilas kalah kita baca ayat berikut ini, kita akan sadar bahwa bumi ini memang diciptakan
untuk manusia dan makhluk hidup.
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai
jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An Naml: 88 )
Planet Bumi ini secara sistemik bisa memproduksi dan menyediakan berbagai kebutuhan makhluk-
makhluk yang ada di dalamnya. Berbagai macam tanaman dan pepohonan menghasilkan buah-
buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, dan beraneka ragam kebutuhan manusia. Darinyalah kita
memperoleh sumber karbohidrat, protein dan lemak nabati.
Di sisi lain Allah menyediakan berbagai macam hewan dan binatang ternak.
Mulai dari berbagai jenis ikan yang hidup di perairan dan samudera,
binatang-binatang yang hidup di daratan, sampai pada beragam unggas yang beterbangan.
Semuanya memberikan ragam makanan hewani.
Dan anehnya, mereka memiliki mekanisme otomatis untuk bereproduksi secara berkelanjutan.
Kecuali, manusia sudah merusak tatanan keseimbangan ekosistem yang ada. Maka rusaklah
mekanisme alamiah itu. Dan rusak pula sumber-sumber makanan kita.
Kesimpulan
Sementara ini kalau kita renungkan, rasanya bumi ini adalah tempat yang paling layak untuk dihuni
oleh berbagai makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.
Planet lain meski banyak memiliki kemiripan, tapi tidak ada satu pun yang memenuhi kriteria layak
untuk dihuni. Demikian kesimpulan para ilmuwan dan rasanya Al-Quran pun memang selalu
menyebutkan bumi untuk tempat tinggal manusia.
Akan tetapi semua itu tidak lantas menutup kemungkinan adanya alien atau makhluk lain yang bisa
hidup di luar sana. Tetapi sampai hari ini temuan ilmiyah dan isyarat yang ada di dalam Al-Quran
belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan alien berupa manusia atau makhluk hidup cerdas
lainnya.