Anda di halaman 1dari 5

Mahasiswa diharapkan mampu memahami teori dan

mengaplikasikan pada soal keseimbangan pasar

Oleh

Oktanita Jaya A, SE. MP

Harga
• Harga Pasar hanya bisa terjadi pada pasar
Keseimbangan
(Harga Pasar) persaingan sempurna yaitu terjadi apabila
jumlah pembeli lebih banyak, dan jumlah penjual
juga banyak, yang semuanya menawarkan barang
Permintaan & yang sifatnya sama (homogen) dan ada cukup
Penawaran kontak antara mereka, maka untuk satu macam
barang akan terjadi satu harga

Pasar Harga keseimbangan (Equilibrium price) adalah harga


dimana jumlah yang mau dibeli (Qd) sama dengan
jumlah yang mau dijual (Qs)
Kurve Permintaan dan Penawaran
P Qd Qs Qs - Qd Pengaruh thd
Hrg • Kurve D dan kurve S dilukiskan pada diagram yang sama
Rp 1.000 5.000 11.000 +6.000 • Jumlah (Qd da Qs) diukur pada sumbu horisontal sedang
800 6.000 10.000 +4.000 harga per satuan diukur pada sumbu vertikal
600 8.000 8.000 0 -
• Perpotongan kedua kurve tersebut menunjukkan harga
400 11.000 6.000 -5.000
keseimbangan
200 15.000 2.000 -13.000
Dari tabel dapat dilihat bahwa :
 Pada harga pasar tinggi, para penjual mau menjual dalam
jumlah banyak, tetapi para pembeli hanya mau membeli
sedikit;
 Pada harga rendah, para pembeli ingin membeli dalam
jumlah banyak, tetapi para penjual hanya mau menjual
sedikit.

• •

• •


• 
 

Kurva Keseimbangan Harga


Perubahan Dalam Penawaran
P

S Mengapa beras murah pada waktu panen,


80
tetapi mahal pada musim paceklik?

60
Dalam kasus ini penawaran yang berubah
karena panen, maka jumlah beras yang
40 mau dijual pada berbagai harga,
bertambah

20 Harga berubah (turun) karena ada


D perubahan dalam penawaran (bukannya
perubahan harga yang menyebabkan
Q perubahan dalam jumlah yang ditawarkan
-40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160
P
S
Harga per Jumlah yang Jumlah yang Jumlah yang 1.200
kg diminta ditawarkan ditawarkan
sebelum sesudah 800
panen panen
P Qd Qs Qs’
600
Rp 1.000 15.000 30.000 45.000
800 17.000 25.000 40.000 D
400
600 20.000 20.000 35.000
400 30.000 15.000 30.000
200 45.000 10.000 25.000 200

Q
-20 -10 0 10 20 30 40 50 60 (000 ton)

P Keadaan Sebelum Panen Keadaan Sesudah Panen


S
• Harga keseimbangan P = • Jumlah beras yang mau
1.200
Rp 600,- per kg. pada dijual lebih besar daripada
S’ harga itu jumlah yang mau jumlah yang mau dibeli
800
dibeli Qd = 20.000 ton/bln pada harga lama (Pada
dan jumlah yang mau dijual harga P = Rp 600,-/kg,
pada harga itu juga Qs>Qd); ada surplus
sebanyak Qs = 20.000 ton sebesar 15.000 ton. Inilah
600 yang menyebabkan harga
akan turun. Sehingga
sesuai dengan hukum
400
permintaan bahwa pada
D harga yang lebih rendah (P
menjadi Rp400,-/kg,
200 masyarakat mau membeli
lebih banyak, yaitu 30.000
Q ton.
-20 -10 0 10 20 30 40 50 60 (000 ton)

Permintaan masyarakat terhadap 1.200


suatu barang akan berubah D S
800

600
Apabila ada perubahan dalam
jumlah pembeli, atau dalam
penghasilan konsumen, atau 400
ada perubahan dalam mode,
selera, musim, atau dalam
harga barang-barang lain. 200
Contoh perubahan musim
terhadap harga payung Q
-40 -20 0 20 40 60 80 100
P

D’
1.200
D S
• Karena perubahan musim, maka permintaan akan
800 payung bertambah (kurve D menjadi D’). Dengan
bertambahnya jumlah yang diminta timbullah
kekurangan: Qd > Qs pada harga lama P = Rp
600 3.000,-. Ini menyebabkan harga cenderung naik.
Hal ini mendorong para penjual untuk menawarkan
400 jumlah payung lebih banyak (Qs bertambah
sehingga harga keseimbangan naik.
• Sebaliknya apabila permintaan pasar berkurang,
200 harga cenderung turun dan jumlah yang
diperjualbelikan akan berkurang.
Q
-40 -20 0 20 40 60 80 100

Harga – Harga Saling Berkaitan


• Pembentukan harga oleh interaksi antara
permintaan dan penawaran di pasar dibatasi selalu • Sistem harga adalah keseluruhan harga – harga yang
hanya pada satu macam barang tertentu saja. berlaku dalam masyarakat dan yang berhubungan satu
• Kenyataannya harga barang yang satu tidak lepas sama lain
sama sekali dari harga barang-barang lain. • Campurtangan pemerintah dalam sistem pasar
• Perubahan di pasar untuk barang yang satu dapat
Pemerintah mempunyai berbagai macam cara untuk
mengakibatkan perubahan di pasar barang-barang
mengendalikan harga tanpa menghapus sistem harga itu
lain pula, khususnya barang pengganti dan barang
sendiri. Khusus mengenai harga, pemerintah dapat
pelengkap, atau karena barang yang satu
mempengaruhi harga – harga melalui permintaan dan
merupakan masukan (input) untuk proses produksi
penawaran, yaitu dengan memasuki pasar dan bertindak
barang lain.
sebagai pembeli atau penjual. Misalnya melalui BULOG
dalam jual – beli beras.

• Penetapan Harga
• HET (Harga Eceran Tertinggi) merupakan penetapan harga P
maksimum oleh pemerintah supaya harga dapat dijangkau oleh S’
masyarakat. S
• Pemerintah menetapkan HET ini supaya barang tidak dijual 1200
lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan pemerintah.
• Persoalan akan timbul apabila HET yang ditetapkan lebih
rendah daripada harga keseimbangan pasar ialah, bahwa pada Pajak
harga HET itu jumlah yang mau dibeli lebih besar daripada
800
jumlah yang mau dijual (Qd > Qs), sehingga timbul kekurangan
supply sehingga harus ada pembagian persediaan yang
terbatas itu di antara para konsumen yang memerlukan.

400

Q
0 10 20 30
P

S
600
S’
• Harga keseimbangan awal adalah Rp 800,-
/btl. Kemudian pemerintah membebankan
cukai sebanyak Rp 400,-/btl. Pajak ini harus 400
dibayarkan kepada pemerintah tetapi
produsen membebankannya kepada
pembeli dalam bentuk harga jual yang lebih
tinggi sehingga harganya naik menjadi Rp 200
1.200,-/btl dan didapatkan harga
D
keseimbangan baru Rp 1.100,-/btl.
Q
0 10 20 30

• Berdasarkan biaya produksi, kurve suply


adalah kurve S, dan harga pasar menjadi Rp
400,- per satuan. Karena harga ini dipandang
terlalu tinggi bagi masyarakat, pemerintah
memberiksn subsidi sebanyak Rp200,- per
satuan. Ini berarti jumlah yang sama sekarang
dapat dijual dengan harga sekitar Rp300,- per
satuan, dan jumlah yang diperjualbelikan
bertambah dari 20 menjadi 25.

Anda mungkin juga menyukai