Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PPKN

Penangan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

GURU PEMBIMBING
ANGGIAT SINAMBELA S.Pd
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
1. Septriana Br Simanjuntak
2. Sylvi Agnesia Nainggolan
3. Serli Amanda Siburian
4. Surya Zulfahrinal Tanjung
5. Toga Raja Panjaitan
6. Viren Sabrina Agustin Tarigan
7. Wahyu Gusnanda Siburian
8. Widi Amalia
9. Yosa Vanda Srina Hutagalung
10.Yonathan Hadyel Tampubolon
KELAS XII MIPA 6/ SEMESTER 1
Tp. 2021/2022
Kata pengantar
puji dan syukur kami panjatkan kehaditan TUHAN YANG MAHA ESA, yang atas rahmat-
rahmatNYA dan karunia-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adpun temadari makalah ini adalah “Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara.”
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran PPKn. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun Makalah Penanganan
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara. Dan kami juga mentsari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yan telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan trima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingnnya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Penanganan
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara. Sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karna kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga Makalah Penangan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Daftar isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………. 1
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………………. 2
BAB I………………………………………………………………………………………………………………………….. 3
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………….. 4
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………………………………... 5
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………... 6
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………………………………….. 7
BAB II………………………………………………………………………………………………………………………….. 8
ISI…………………………………………………………………………………………………………………………….9
2.1 Makna Hak dan Kewajiban Warga
Negara……………………………………………………………………………………………………………….10
2.2 Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila……………………………...11
2.3 Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara……………………12
2.4 Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara………….13
BAB III……………………………………………………………………………………………………………………….......14
PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………….15
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….16
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………...17
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………….18
D. Penangangan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara
1. Upaya Pemerintahan dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Menurut pasal 1 angka 6 UU Nomor 39 Tahun 1999, pelanggaran hak asasi manusia adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang, termasuk aparat Negara baik disengaja
maupun tidak disengaja, atau kelainan secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi
dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh
undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Instrumen-instrumen penting PBB tentang hak asasi manusia. Instrument-instrumen itu
anatara lain sebagi berikut.
a. Konvesi Melawan Penyiksaan dan Pelakuan Kejam lainnya termasuk Pelakuan
Merendahkan dan Hukuman
b. Konvenan Iternasional untuk Hak Politik dan Hasil Sipil.
c. Konvesni Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.
d. Konvensi Intenasional Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Ras.
e. Konvenan Internasional Untuk Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
f. Konvensi Hak-Hak Anak.
Dengan ratifikasi ini, Negara diwajibikan untuk memastikan pemenuhan dan perlindungan
HAM terhadap warga negaranya. Ada 3 kewajiban warga negar. Ketiga kewajiban itu adalah
sebagai berikut.
a. Kewajiban untuk melindungi HAM dengan memberikan jaminan perlindungan dam
mencegah segala bentuk pelanggaran hak asasi manusia.
b. Kewajiban dan hak untuk menghormati dan memajukan HAM dengan mengeluarkan
regulasi, kebijakan ataupun peraturan yang tidak bertentangan dengan nilai, norma,
dan aturan hukum HAM.
c. Kewajiban untuk memenuhi HAM dengan mengalokasikan anggaran, menyusun
program dan membuat kebijakan-kebijakan dalam suatu konteks, yaitu menjamin
pemenuhan hak asasi manusia setiap warga Negara dapat berjalan dengan baik tanpa
gangguan dan ancaman dari pihak manapun.
Keseriusan Negara Indonesia untuk meningkatkan standart perlindungan atas hak asasi
manusia kemudian terlihat pada MPR Nomor XVII/MPR/1998 mengenai hak asasi manusia, pada 13
November 1998. Upaya penanganan kasus pelanggaran hak asasi manusia semakin terlihat antara lain
dengan diterbitkannya hal-hal berikut.
a. UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM.
b. UU Nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM.
c. Undang undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang bertujuan
menjamin terpenuhinya hak-hak anak.
d. UU No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam Rumah Tangga.
e. UU No. 13 tahun 2006 tentang pelindungan saksi dan korban untuk memberikan rasa
ama kepada saksi dan/atau korban dalam meberikan keterangan pada setiap proses
peradilan pidana.
f. Peraturan pemerintah (PP) No. 44 tahun 2008 tentang pemberian konpensasi,restitusi,
dan bantuan kepada saksi atau korban.
 Konpensasi adalah gentian kerugian yang diberikan oleh Negara karena pelaku
tidak mampu memberikan ganti kerugian sepenuhnya yang menjadi tanggung
jawabnya.
 Restitusi adalah gentian kerugian yang diberikan kepada korban atau
keluarganya oleh pelaku atau pihak ketiga, dapat berupa pengembalian harta
milik, pembayaran untuk ganti kerugian untuk kehilangan atau penderitaan,
atau penggantian biaya untuk tindakan tertentu.
 Bantuan adalah layanan yang diberikan kepada korban dan atau saksi oleh
lembaga pelindungan saksi dan korban (LPSK) dalam bentuk bantuan medis dan
bantuan rehabilitasi psikososial.

2. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Mencegah


Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara
Pengingkaran terhadap kewajiban tentu saja tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Pengingkaran terhadap kewajiban harus segera diatasi. Ada dua cara yang dapaat dilakukan
untuk mengatasi pengingkaran kewajiban warga Negara, yaitu cara prefentif dan represif.
a. Cara profentif adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pengingkaran
sebelum pengingkaran kewajiban itu terjadi.
b. Cara represif adalah suatu tindakan aktif yang dilakukan pihak berwajib pada saat
pengingkaran itu tidak terulang kembali.

Penerapan cara proventif dan represif diharapkan mampu menjaga kesemibangan antara
pelaksanaan hak dan kewajiban.

Kesimpulan
Hak merupakan sesuatu yang harus diterima oleh setiap orang . Dalam diri setiap orang melekat hak asasi manusia
dan hak warga negara . Hak asasi bersifat universal tanpa melihat status kewarganegaraan, sedangkan hak warga
negara dibatasi oleh status kewarganegaraan seseorang.

Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab. Dengan demikian kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana di atur dalam ketentuan perundang - undangan yang berlaku.

Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas
atau hubungan sebab akibat.

Seseorang mendapatkan haknya, dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau memperoleh haknya
sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang - undang . Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari
adanya pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga
negara sendiri . Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara biasanya disebabkan oleh tingginya sikap
egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara , sehingga yang ada di pikirannya hanya sebatas bagaimana cara
mendapat haknya , sementara yang menjadi kewajibannya dilupakan . Selain itu , rendahnya kesadaran hukum warga
negara juga mendorong terjadinya pelanggaran dan 6 pengingkaran kewajiban oleh warga negara.

Saran
Penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan
berhasil tanpa didukung oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang mencerminkan penegakan hak dan kewajiban
warga negara . Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah . sepantasnya sikap dan perilaku
kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan orang lain. Sikap tersebut dapat
ditampilkan dalam perilaku di lingkungan keluarga , sekolah , masyarakat , bangsa , dan negara .

Anda mungkin juga menyukai