Anda di halaman 1dari 10

Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104

VOL. 4 No. 1 April 2020

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE


ECONOMIQ ORDER QUANTITY (EOQ) MENGGUNAKAN
ALGORITMA GENETIKA (AG)
(STUDI KASUS: PT. XYZ)
Ade Novaliana Sari1, Heri Awalul Ilhamsah2, Mu’alim3
1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan, 69162
2,3)
Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan, 69162
1
Email: adenova243@gmail.com

Abstrak
PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan alat tambang
bawah tanah. Rock Bolt adalah salah satu produk utama yang diproduksi. Permasalahan yang
terjadi pada tahun 2019 terjadi keterlambatan proses produksi dikarenakan stock material atau
bahan baku di PT.XYZ kurang ataupun tidak ada, hal ini tidak boleh terjadi pada perusahaan
barang maupun jasa. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan metode Economiq Order
Quantity (EOQ) dengan Algoritma Genetika (AG) untuk menyelesaiakan masalah yang
terjadi. Penelitian ini bertujuan meminimalisir keterlambatan produksi, dengan cara
pembelian bahan baku yang optimal. Dihasilkan dalam penelitian ini untuk pembelian bahan
baku yang optimal pada tahun 2020, dari bulan januari hingga agustus kebutuhan yang
diperlukan untuk 2,5 mm senilai 18.186 Kg, 3,2 mm senilai 17.289 Kg, 3,4 mm senilai 19.740
Kg dengan jarak antar pemesanan sebesar 3 bulan sekali dengan transaksi total pembelian
sebesar Rp. 26.783.237.193. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa total pembelian
persediaan yang di hasilkan dengan metode Economiq Order Quantity (EOQ) menggunakan
Algoritma Genetika (AG) lebih kecil daripada total biaya pembelian perusahaan senilai Rp.
28.662.000.000 sehingga menghemat biaya sebesar Rp. 1.878.762.807.

Kata Kunci: Peramalan, Economiq Order Quantity (EOQ), Optimasi Persediaan, Algoritma
Genetika(AG).

Abstract
The PT. Refindo Intiselaras Indonesia is a manufacturing company that produces
underground mining equipment. Rock Bolt is one of the main products produced. The
problem that occurred in 2019 was that there was a delay in the production process because
the material or raw material stock at PT.RII was lacking or not there, this could not happen to
goods or service companies. This study uses the Economiq Order Quantity (EOQ) method
approach with a genetic algorithm (AG) to solve the problems that occur. This study aims to
minimize production delays, by purchasing optimal raw materials. Resulted in this research
for the optimal purchase of raw materials in 2020, from January to August the required
requirement for 2.5 mm is 18,186 Kg, 3.2 mm is 17,289 Kg, 3,4 mm is 19,740 Kg with a
distance between orders for 3 months with a total purchase transaction of Rp. 26,783,237,193.
The results of this study indicate that the total purchase of inventories generated by the
Economiq Order Quantity (EOQ) method using a genetic algorithm (GA) is smaller than the
company's total purchase cost of Rp. 28,662,000,000 thus saving costs of Rp. 1,878,762,807.

Keywords: Forecasting, Economiq Order Quantity (EOQ), Inventory Optimization, Genetic


Algorithm (AG).

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 1


Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

terjadi keterlambatan proses produksi


PENDAHULUAN dikarenakan stock material atau bahan baku
Perusahaan maufaktur yang bergerak di di PT. XYZ kurang ataupun tidak ada, hal ini
dunia indstri tidak pernah terlepas dari sistem tidak boleh terjadi pada perusahaan barang
persediaan. Pentingnya persediaan sangat maupun jasa.
berpengaruh pada kegiatan opersional Diusulkan dalam penelitian menggunakan
produksi. Adanya persediaan perusahaan bisa metode Algoritma Genetika (AG) untuk
memberikan kebutuhan sesuai dengan membantu dalam mengatasi optimasi dalam
keinginan customer dari produk maupun jasa permasalahan dalam model persediaan multi
yang ditawarkan oleh perusahaan. Persediaan item dengan satu supplier saja. Suyanto
suatu barang akan dilakukan jika dapat mengungkapkan Algoritma Genetika (AG)
menghasilkan keuntungan yang besar digunakan pada masalah praktis yang
dibandingkan biaya yang dikeluarkan [6]. berfokus dalam pencarian parameter optimal.
Baik buruknya persediaan dapat dipacu dari Sehingga banyak orang yang mengira bahwa
sebuah perencanaan yang dibuat untuk AG hanya bisa diaplikasikan untuk
produksi barang Persediaan merupakan permasalahan optimasi tetapi kenyataan nya
adanya sumber daya yang menganggur (idle AG mempunyai kualitas yang baik untuk
resources) yang menunggu proses lebih permasalahan selain optimasi [13].
lanjut. Persediaan merupakan barang yang Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan
disimpan untuk digunakan dan dijual lagi model optimasi multi item di PT. XYZ
pada periode yang akan mendatang [8]. menggunakan metode Economic Order
Ada beberapa peneliti yang membahasa Quantity (EOQ) yang dihasilkan perencanaan
tentang optimasi suatu persediaan yang persediaan bahan baku yang optimal dari
pernah dilakukannya. Dengan permasalahan hasil penerapan Algoritma Genetika (AG)
persediaan multi barang pada perencanaan untuk bahan baku pembuatan rock bolt
bahan baku di PT.UWBM sidoarjo [10]. sehingga dapat meminimumkan biaya total
Sedangkan permasalahan meminimalkan persediaan. Hasil dari persediaan bahan baku
biaya persediaan dalam mengoptimalkan diperoleh dari hasil peramalan timeseries.
jumlah barang yang akan dipesan [6]. Kedua
peneliti itu dapat memberi kesimpulan bahwa Model Persediaan Multi Item
algoritma genetika memang sesuai untuk Masalah utama adanya persediaan yaitu
optimasi multi item. menentukan berapa jumlah pesanan yang
Peneliti ini mengambilkan studi kasus di ekonomis (EOQ), menentukan rumus EOQ
PT.XYZ adalah perusahaan manufaktur yang multi item didapatkan dengan merubah
baik di indonesia dengan operator yang satuan awal mulanya jumlah pesanan (Q) dan
handal. PT XYZ menggunakan bahan jumlah permintaan (D) menjadi bentuk
gulungan baja yang disebut plate coil sebagai rupiah QRp dan DRp hal ini karena sesuai
bahan baku utama dalam pembuatan rock dengan kontak perusahaan yaitu rupiah.
bolt. Hampir setiap hari perusahaan tersebut Biasanya biaya total persediaan dipengaruhi
memproduksi karena untuk tingkat tiga komponen biaya seperti biaya
permintaan relatif besar dari setiap customer. pemesanan, biaya pembelian, biaya
Maka dari itu untuk persediaan bahan baku penyimpanan. Dibawah ini merupakn rumus
utama harus selalu tersedia digudang dari biaya pemesanan [8].
sehingga memudahkan kelancaran produksi. TCo = (1)
Permasalahan yang terjadi pada tahun 2019

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 2


Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

Untuk biaya penyimpanan dapat TCo = adalah biaya total pemesanan dari
dipengaruhi dari jumlah dan lama bahan semua jenis item disetiap periode
baku tersebut disimpan digudang, dapat perencanaan (rupiah)
dihitung seperti ini. Co = adalah biaya pemesanan yang tidak
TCh = (2) bergantung terhadap jumlah item pada setiap
pemesanan (mayor ordering cost)
Untuk biaya yang dapat mempengaruhi Coi = adalah biaya pemesenan tambahan
biaya pada total persediaan yaitu biaya yang disebabkan adanya penambahan item
pembelian (DRp) yang dihasilkan dari ke-i dalam pemesanan (minor orering cost)
perkalian jumlah permintaan bahan baku Chi = adalah biaya penyimpanan item ke-i
selama satu periode perencanaan (D) dengan setiap unit per periode perencanaan (rupiah)
harga bahan baku setiap unit (Cp ) yaitu : dRpi = adalah biaya pembelian yang
DRp = D × (3) dibutuhkan selama periode tertentu untuk
item i (rupiah)
Berdasarkan persamaan di atas
DRp = = total biaya pembelian
penggabungan ketiga komponen biaya total
persediaan adalah sebagai berikut. yang dibutuhkan selama periode
perencanaan untuk seluruh item (rupiah)
TC = DRp + + (4)
Cpi = adalah harga beli setiap unit item ke-i
Bentuk rupiah dari EOQ optimal adalah (unit/rupiah).
sebagai berikut : Q*i = adalah jumlah pemesanan item ke-i
setiap kali pemesanan dalam unit (unit)
Q*Rp = (5)
Q*Rp = adalah jumlah pemesanan item setiap
Selanjutnya dibawah ini merupakan kali pemesanan (rupiah)
rumus EOQ dalam bentuk rupiah yang Tujuan yang ingin didapatkan adalah
digunakan untuk masing-masing item : penentuan jumlah persediaan setiap jenis
Q*Rpi = ( ) Q*Rp (6) bahan baku yang sebaiknya disimpan
sehingga mengoptimalkan penggunaan
Namun nilai EOQ untuk setiap item
gudang penyimpanan, yang dalam hal ini
dalam bentuk unit setara dengan nilai dari
juga berarti meminimumkan biaya total
unit cost Cpi.
persediaan. Dengan mengaca pada
Q*i = Q*Rpi / Cpi (7)
persamaan diatas, maka jumlah biaya
Jarak pemesanan kembali, frekuensi
persediaan optimal setiap periode
pemesanan kembali untuk persediaan multi
perencanaan adalah sebagai berikut:
item dilaksanakan dengan adanya membangi
MinTC(QRp1,...,QRpn) = DRp + ( Co -
lamanya periode frekuensi pemesanan terjadi
+ DRp / (9)
selama periode waktu tertentu. Misalnya
periode 1 tahun. (10)

t= = = (8) Dengan fungsi batasan :


(11)
Keterangan rumus : Dimana :
TCh = adalah biaya total penyimpanan dari G = luas gedung maksimal yang bisa
semua jenis item disetiap periode ditempati oleh n jenis item
perencanaan (rupiah) gi = luas gedung yang dibutuhkan untuk tiap
unit item i.

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 3


Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

Algoritma Genetika 5. Mutasi


Algoritma Genetika mempunyai 7 Mutasi yang ada di algoritma genetika
komponen dan dijelaskan sebagai berikut dimaksud untuk menghasilkan individu
[13]. baru dengan adanya melaksanakan
1. Representasi Proses pengkodean yang modifikasi satu ataupun lebih gen didalam
terdiri dari pengkodean gen dan individu yang sama. Berikut merupakan
kromosom. Memiliki tiga skema yang contoh proses mutasi dari skema binary
sering digunakan utuk pengkodean yaitu encoding.
real number encoding discrete decimal Kromosom Awal : 0 1 0 1 1 1 0 0
encoding dan binary encoding.
Hasil Mutasi : 0 1 0 0 1 1 0 0
2. Fitness
Solusi ini untuk dicari masalah optimasi Gambar 2. Proses Mutasi
untuk mengoptimumkan pada fungsi h. 6. Elitisme
Software matlab nilai fitness yang Individu yang mempunyai nilai fitness
dipergunakan dari fungsi h tersebut, tertinggi belum pasti akan selalu terpilih
sehingga dihasilkan. pada suatu generasi, yang dapat
f=h disebabkan karena seleksinya dilakukan
memiiliki arti f adalah nilai fitness dan h dengan secara random. jika individu yang
adalah fungsi objektif. Penelitian ini memiliki nilai fitness tertinggi itu terpilih,
mempunyai tujuan untuk memnimumkan mungkin saja individu tersebut rusak
fungsi objektif (h). (nilai fitness nya menurun) karena proses
3. Seleksi Orang Tua pindah silang yang terjadi. Sebab itu perlu
Pemilihan antara dua kromosom berperan dilakukannya elitisme, elistime itu
sebagai orang tua yang dipindah merupakan suatu prosedur dengan
silangkan berdasarkan nilai fitnessnya. pengopian individu supaya individu yang
Jika semakin rendah nilai fitnessnya maka bernilai tinggi itu tidak hilang selama
semakin tinggi juga peluangnya menjadi adanya proses evolusi.
orangtua. Penyelesaian metode yang 7. Penggantian Populasi
sering digunakan adalah roulette wheel. Penghapusan individu yang memiliki nilai
4. Pindah Silang fitness rendah ataupun individu yang
Kromosom yang memacu solusi yang memiliki nilai yang tua. hanya berlaku
baik dapat dihasilkan dari sebuah proses pada individu untuk parent ataupun
memindah silangkan. Berikut merupakan semua individu dalam suatu populasi.
contoh proses pindah silang yang berasal
dari skema binary encoding. METODE
Penelitian ini menggunakan data sekunder
Orang tua 1 : 0 1 0 1 1 1 0 0 merupakan data yang sudah ada, yang
Orang tua 2 : 1 0 1 0 0 0 1 1 diperoleh dari hasil rekapan dokumentasi
Anak 1 : 0 1 0 0 0 0 1 1 milik perusahaan. Dalam penelitian data
Anak 2 : 1 0 1 1 1 1 0 0 sekunder yang digunakan adalah data
permintaan produk 2018 - 2019, data
Gambar 1 Proses Pindah Silang kapasitas gudang dan data biaya - biaya
persediaan.
Cara dalam menganalisis data dalam
penelitian ini sebagai berikut :

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 4


Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

1. Peramalan untuk perencanaan persediaan Tabel 2. Peramalan Persediaan 3,2 mm


Rock Bolt 3,2 mm/ pcs Kebutuhan3,2 mm /Kg
bahan baku masing-masing jenis barang,
3758 24.922
yang didapatkan dari permintaan produk 3768 24.988
2018-2019 3778 25.054
3789 25.127
2. Memformulasikan model optimasi mutli
3799 25.194
item yang disesuaikan dengan PT. XYZ 3809 25.260
3. Didapatkan hasil optimasi persediaan 3819 25.326
3830 25.399
multi item di PT. XYZ dengan 3840 25.466
menggunakan metode algoritma genetika. 3850 25.532
4. Selanjutnya membandingkan hasil total 3860 25.598
3871 25.671
biaya optimasi dari metode algoritma
dengan biaya total yang dikeluarkan oleh
3. Peramalan Persediaan 3,4 mm
perusahaan bulan januari hingga agustus
Berdasakan tabel 3. didapatkan hasil
2020.
peramalan 3,4 mm periode 1 dengan
jumlah 4980 pcs dengan kebutuhan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Peramalan Persediaan Bahan Baku 35.090 Kg begitupun seterusnya.
Berdasarkan tabel 1. didapatkan hasil Perhitungan kebutuhan menggunakan
peramalan 2,5 mm periode 1 dengan rumus perusahaan.
jumlah 2251 pcs dengan kebutuhan 6.313
Tabel 3. Peramalan Persedian 3,4 mm
Kg begitupun seterusnya. Perhitungan
Rock Bolt 3,4 mm /Pcs Kebutuhan 3,4 mm/ Kg
kebutuhan menggunakan rumus 4980 35.090
perusahaan. 4915 34.632
4940 34.808
4965 34.984
Tabel 1. Peramalan Persediaan 2,5 mm
4990 35.160
Rock Bolt 2,5 mm / pcs Rock Bolt 2,5 mm / kg
5015 35.336
2251 6.313
5040 35.513
2246 6.299
2240 6.282 5065 35.689
2234 6.265 5091 35.872
2229 6.251 5116 36.048
2223 6.234 5141 36.224
2217 6.217 5166 36.400
2211 6.201
2206 6.187 Pengembangan Model Persediaan Multi
2200 6.170
2194 6.153 Item Pada Sistem Persediaan Di PT. XYZ
2189 6.139 Terdapat tiga prinsip biaya yang dapat
mengelola persediaan, yaitu diantaranya
2. Peramalan Persediaan 3,2 mm biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan
Berdasarkan tabel 2. didapatkan hasil biaya kekurangan, tetapi dalam kasus ini
peramalan 3,2 mm periode 1 dengan sudah diasumsikan tidak ada biaya
jumlah 3758 pcs dengan kebutuhan kekurangan. Karena tidak ada catatan yang
24.922 Kg begitupun seterusnya. pasti dari pihak perusahaan. Maka dari itu
Perhitungan kebutuhan menggunakan pencatatan besarnya biaya-biaya yang
rumus perusahaan. dilakukan dengan estimasi dari hasil
interview dari pihak perusahaan. Biaya
pemesanan untuk masing masing barang

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 5


Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

didapat dari lampiran SPK (Surat Perintah


Kerja). Adapun rincian biaya - biaya
pemesanan adalah sebagai berikut.
= Rp 9.450.000 setiap pesan 4.896.000.000
Di mana
= Rp 112.000 setiap pesan
= Rp 125.000 setiap pesan Optimasi Persediaan Dengan Algoritma
= Rp 125.000 setiap pesan Genetika
Keterangan Suatu masalah optimasi yang dapat
i = 1 untuk produk 2,5 mm dikonversikan menjadi sebuah fungsi, jadi
i = 2 untuk produk 3,2 mm permasalahan itu bisa diselesaikan dengan
i = 3 untuk produk 3,4 mm AG. Penelitian ini dilaksanakan optimasi
Co = Biaya transportasi persediaan sehingga bisa memiminumkan
Coi = Biaya pengecekan material total biaya persediaan. Terdapat 3 jenis
Biaya penyimpanan adalah semua jenis barang yang dioptimasi, seperti raw material
biaya yang muncul dalam jumlah persediaan 2,5 mm, 3,2 mm dan 3,4 mm yaitu bahan
yang disimpan oleh perusahaan. Komponen- baku utama yang digunakan PT. XYZ dalam
komponen yang terdapat pada biaya memproduksi rock bolt. Penjelasan
penyimpanan anatar lain biaya listrik, biaya sebelumnya telah ditentukan untuk model
pengawas dan pelaksanaan gudang, biaya persediaan multi barang yang berhubungan
pajak dan biaya perawatan gudang. Untuk dengan kasus ini. Model persediaannya
biaya penyimpanan setiap item per tahun sebagai berikut.
senilai Rp. 7000.000.
TC(QRp1,QRp2,QRp3) = +
Kasus ini memiliki luas gudang yang
tersedia menjadi batasan dalam sistem 3.500.000 (QRp1+QRp2 +QRp3) +
persediaan. Luas gudang untuk raw material 7.638.057.000
diasumsikan 120 Sm2 dengan setiap plong Fungsi batasannya yaitu kapasitas gudang
nya memiliki luas 6,7 m × 6 m. Raw material yang di konversikan kedalam rupiah dengan
2,5 mm, 3,2 mm dan 3,4 mm dikelompokkan formulasi sebagai berikut.
3 plong. Satu plong muat berisi 136 QRp1+QRp2 +QRp3 4.896.000.000
gulungan. Jadi diasumsikan luas gudang Di mana
tersebut mampu menampung 408 gulungan Sesudah memperoleh formulasi model
pita. Dengan demikian model permasalahan yang sesuai maka digunakan optimasi
untuk meminimumkan biaya total persediaan persediaan dengan adanya meminimumkan
untuk masing- masing barang sebagai fungsi TC yang menggunakan metode
berikut (satuan untuk biaya yaitu rupiah). algoritma genetika. Dibawah ini adalah
Minumumkan TC = + penjelasan secara rinci untuk menentukan
+ DRp
nilai QRpi yang bisa digunakan untuk
= +
meminimumkan TC.
1. Representasi
( + 7.638.057.000
Pertama yang dilakukan yaitu dari ketiga
= +3.500.000
variabel adalah QRp1 , QRp2 dan QRp3 yang
( dikodekan sebagai kromosom. Masing-
+ 7.638.057.000 masing kromosom tersebut berisikan
sejumlah gen untuk memrepresentasikan

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 6


Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

informasi yang ada di kromosom tersebut. 3. Fitness setiap kromosom


Gen tersebut yang dimaksud dalam AG yaitu Berdasarkan tabel 6. fitness setiap
QRpi . Dari kasus ini menggunakan Npopsize = kromosom didapatkan dari hasil fungsi
100, untuk nilai QRpi diperoleh dari perhitungan EOQ dengan iterasi 100.
perhitungan yang menggunakan metode Fitness 1 senilai 25.010.601.639
sederhana. begitupun seterusnya.
QRp1 = 13.597,39
QRp2 = 55.224,79 Tabel 6. fitness setiap kromosom
QRp3 = 77.448,75 Fitness 1 25,010,601,639
1. Inisialisasi Populasi Fitness 2 25,710,744,395
Berdasarkan tabel 4. diperoleh hasil dari Fitness 3 23,103,189,080
Fitness 4 24,876,568,843
inisialiasi populasi dari software
Fitness 5 25,088,363,299
MATLAB dengan iterasi 100. Fitness 6 23,983,187,989
Fitness 7 25,985,446,842
Tabel 4. Inisialisasi Populasi
Fitness 8 22,868,384,819
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 Fitness 9 22,926,647,984
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 Fitness 10 19,663,727,062
1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 :
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 Fitness 100 22,950,262,793
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 Linier fitness rangking
0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 Tabel 7. Proses linier fitness rangking pada
:
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
fitness 1 senilai 19.663.727.062 yang
didapatkan dari rumus fungsi EOQ.
2. Kromosom setiap item
Tabel 7. Linier fitness rangking
Berdasarkan tabel 5. proses dekodekan
kromosom ouput dari software MATLAB Fitness 1 19,663,727,062
dengan iterasi 100. Fitness 2 20,740,830,855
Fitness 3 20,886,197,996
Tabel 5. Kromosom setiap item Fitness 4 21,059,442,352
Kromosom 1 147.636.718 108.876.931 182.265.625
Kromosom 2 104.921.875 119.072.256 140.957.031
Fitness 5 21,108,451,261
Kromosom 3 144.912.109 154.580.078 188.681.640 Fitness 6 21,113,347,592
Kromosom 4 181.650.390 167.939.453 240.605.468
Kromosom 5 173.916.015 140.253.906 112.392.578 Fitness 7 21,300,469,036
Kromosom 6 128.476.562 187.626.953 123.027.343
Kromosom 7 167.934.531 120.390.625 139.902.342 Fitness 8 21,439,438,085
Kromosom 8 100.351.562 127.246.093 148.076.171
Kromosom 9 167.412.109 187.099.609 169.169.921 Fitness 9 21,539,670,084
Kromosom 10 182.089.843 179.980.468 139.726.562
: Fitness 10 21,572,264,862
Kromosom 100 148.076.171 169.873.046 111.953.125
:
Fitness 100 26,783,237,193
Untuk inisialisasi awal menggunakan
Npop = 100, Pc = 0,8, Pm = 0,1 dan
maksimum generasi (iterasi) = 100.

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 7


Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

4. Pindah Silang
Tabel 8. Proses pindah silang t= = = 3 Bulan
Orang Tua 63 183.408.203 157.832.031 139.550.781
Orang Tua 3 144.912.109 154.580.078 188.681.640
Kesimpulan yang didapatkan adalah jarak
Anak 63 144.912.109 157.832.031 139.550.781 antar pemesanan senilai 3 bulan, yang
Anak 3 183.408.203 154.580.078 188.681.640
menandakan untuk periode perencanaan
Berdasarkan tabel 8. proses pindah
tahun 2020 sebaiknya perusahaan
silang yang didapatkan dari kromosom 63
melakukan pembelian setiap 3 bulan sekali
dan kromosom 3.
dengan jumlah item yang tercantum.
5. Mutasi
Tabel 10. Hasil optimum item
Tabel 9. Proses mutasi
Item Qi* hasil AG
Orang 144,912, 139,550 157,83
Tua 109 ,781 2,031 Tebal 2,5 mm 18.186 Kg
Anak 183,408, 188,681 154,58 Tebal 3,2 mm 17.289 Kg
203 ,640 0,078 Tebal 3,4 mm 19.740 Kg

Berdasarkan tabel 9. proses mutasi yang


Berdasarkan tabel 10. merupakan hasil
didapatkan dari hasil pindah silang.
optimum item untuk item 2,5 mm sebesar
6. Elistisme 18.185 Kg, tebal 3,2 mm sebesar 17.289
Jika individu yang memiliki nilai fitness Kg dan tebal 3,4 mm sebesar 19.740 Kg.
tertinggi itu terpilih, mungkin saja Untuk total biaya yang dikeluarkan
individu tersebut rusak (nilai fitness nya perusahaan dalam pemesanan bahan baku
menurun) karena proses pindah silang selama periode ditahun 2020 yaitu senilai
yang terjadi. Sebab itu perlu dilakukannya Rp 28.662.000.000. Setelah diterapkan
elitisme, elistime itu merupakan suatu dalam metode genetika algoritma, maka
prosedur dengan pengopian individu menghasilkan biaya total sebesar Rp
supaya individu yang bernilai tinggi itu 26.783.237.193. Dapat diasumsikan dengan
tidak hilang selama adanya proses tidak ada perubahan pada saat kondisi
evolusi. permintaan, biaya total persediaan untuk
7. Penggantian Populasi pembelian bahan baku yang dikeluarkan
Dihasilkan nilai TC minimum senilai Rp perusahaan lebih besar dibandingkan
26.783.237.198 dengan memiliki nilai dengan biaya total persediaan
Qrp setiap item sebagai berikut. menggunakan hasil optimasi dengan
QRp1 Rp 172.773.437 metode algoritma genetika. Maka dapat
QRp2 Rp 164.248.046 disimpulkan jika dengan menerapkan
QRp3 Rp 187.539.062 metode algoritma genetika, perusasahan
Sesuai dengan persamaan 10, dihasilkan bisa menekan biaya total persediaan senilai
jumlah pemesanan yang optimum setiap Rp 1.878.762.807.
item sebagai berikut.
Q1 = = 18.186 Kg PENUTUP
Simpulan
Q2 = = 17.289 Kg 1. Model optimasi persediaan sehingga
dapat meminimumkan pada biaya total
Q3 = = 19.740 Kg persediaan yang sudah sesuai dengan
Jarak antar pemesanan optimal (t)
didapatkan dengan cara sebagai berikut.

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 8


Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

sistem di perusahaan tersebut adalah Sistem Industri. 2017; 10(2):


TC(QRp1,QRp2,QRp3) = 128-142.
+ 3500000 [2] Fajrin E, Achmad S. Analisis
Pengendalian Persediaan Bahan
(QRp1+QRp2 +QRp3) + 7.638.057.000
Baku dengan menggunakan
dengan fungsi pembatasnya yaitu
Metode Economic Order
kapasitas gudang yang dijadikan
Quantity (EOQ) pada Perusahaan
kedalam rupiah sebagi berikut
Roti Bonansa. Management
QRp1+QRp2 +QRp3 4. 896.000.000
Analysis Journal. 2016; 5(4):
yang dapat disimpulkan untuk total
289-298.
biaya pembelian bahan baku dengan
[3] Herawati H, Dewi M. Pengaruh
tebal 2,5 mm, 3,2 mm dan 3,4 mm yang
Kualitas Bahan Baku dan Proses
beli kurang dari 4.896.000.000
Produksi terhadap Kualitas
dimana
Produk pada UD Tahu Rosydi
Puspan Maron Probolinggo.
2. Periode perencanaan untuk periode Prosiding Seminar Nasional.
tahun 2020 dengan rincian jumlah 2016; 978(6): 463-82.
pembelian bahan baku untuk tebal 2,5 [4] Herjanto E. Manajemen Produksi
mm senilai 18.186 Kg, tebal 3,2 mm dan Operasi. Jakarta: PT.
senilai 17.289 Kg dan tebal 3,4 mm Gramedia Widiasarana. 1999.
senilai 19.740 Kg dengan jarak [5] Iba Z, Raudhah. Pengaruh
pembelian 3 bulan sekali dan setelah Pengendalian Persediaan Bahan
dibandingkan dengan hasil pengeluaran Baku terhadap Kelancaran
perusahaan (diasumsikan tidak ada Proses Produksi Minyak Kelapa
perubahaan kondisi permintaan), jadi di PT, Bireuen Coconut Oil.
dapat disimpulkan dengan adanya Kebangsaan. 2015; 4(7): 39-46.
penerapan algoritma genetika dapat [6] Indroprasto, Erma S. Analisis
mengurangi untuk biaya total Pengendalian Produk dengan
persediaan yang dikeluarkan Metode EOQ menggunakan
perusahaan Rp 1.878.762.807. Algoritma Genetika untuk
mengefisiensikan Biaya
Saran Persediaan. Jurnal Teknik ITS.
Saran untuk penelitian selanjutnya
2012; 1:305-309.
yaitu menggunakan beberapa metode [7] Sofyan D, Sayuti M.
metaheuristik yang lain, sehingga dapat
Pengendalian Persediaan Bahan
membandingkan metode yang lebih
Baku dengan menggunakan
optimal.
Model Perhitungan EOQ
berdasarkan adanya kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Apriyani N, Ahmad M. Analisis tidak tetap. Industrial
Pengendalian Persediaan Bahan Engineering Jounal. 2012; 1(1):
Baku dengan Metode Economic 36-43.
Order Quantity dan Kanban pada [8] Nababan D. Sistem Pengontrolan
PT. Adyawisana Stamping Persediaan Barang dengan
Industries. Jurnal Optimasi Metode Economic order
Quantity (EOQ) menggunakan
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 9
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

Algoritma Genetika (Studi Kasus


Gundaling Farm). Jurnal ISD.
2017; 2(1): 63-69.
[9] Nasution A H. Perencanaan dan
Pengendalian Produksi. Jakarta:
PT. Candimas Mertopole. 1999.
[10] Marjelina S. Analisis Faktor-
faktor yang mempengaruhi
Produksi Industri Furnitur dari
Aluminium di Kota Pekanbaru
Analysis Of Factors Affecting
The Production Of Alumunium
Industry In Pekanbaru. Jom
FEKON. 2015; 2(2): 1-4.
[11] Palupi L, Irhamah, Sri Mumpuni. .
Algoritma Genetika untuk
Optimasi Persediaan Multi
Barang dalam Proses Produksi.
Surabaya: ITS; 2011.
[12] Sudin A. Pengaruh Strategi
Manufaktur terhadap Kinerja.
Jurnal Manajemen Maranatha.
2004; 3(1): 67-89.
[13] Sulaiman F, Nanda.
Pengendalian Persediaan Bahan
Baku dengan menggunakan
Metode EOQ pada UD Adi
Mabel. Jurnal Teknovasi. 2015;
2(1): 1-11.
[14] Suyanto. Algoritma Genetika
dalam Matlab. Yogjakarta: Andi
Offset. 2005.

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 10

Anda mungkin juga menyukai