Anda di halaman 1dari 46

APLIKASI

BARISAN & DERET

By ANC
MATERI PELAJARAN SEMESTER 2

Bagian 1

By ANDRIAWAN N (ANC)
C. Aplikasi Barisan dan Deret Bilangan

1. Pertumbuhan

2. Peluruhan

3. Bunga Majemuk

4. Anuitas
1. Pertumbuhan

Kaidah barisan dan deret dapat digunakan untuk memudahkan penyelesaian perhitungan
pertumbuhan. Pada bahasan ini, pertumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan
eksponensial, yaitu pertumbuhan menurut deret ukur (geometri). Pertumbuhan selalu
bertambah dengan suatu persentase yang tetap dalam jangka waktu tertentu.

Secara umum, pertumbuhan setelah t tahun:


t2

An  A0 . (1  r ) t1
Contoh – contoh objek yang mengalami
pertumbuhan

1.Kepadatan penduduk
2.Bakteri / virus
3.Harga Tanah
4.Harga Rumah
5.Harga Apartemen
6.Harga Perhiasan ( emas, perak )
7.Lingkar batang tanaman semisal kayu jati
Contoh Soal

Catatan penting
Jawaban Satuan t1 = satuan t2
Ao = 25 juta jiwa
r = 3 % per tahun = 0,03 per tahun t1= per tahun = 1 tahun
t2 = 2020 - 2000 = 20 tahun

t2 20
An  A0 . (1  r ) t1
 25 . (1  0,03) 1
 45,1527 juta
 45.152.700 ribu
Contoh Soal

Pak Arif membeli tanah pada tahun 2010 dengan harga Rp. 120.000.000, setiap 6 bulan
diperkirakan harga tanah naik 2,5 %, tentukan perkiraan harga tanah pada tahun 2015

Jawaban
Ao = 120.000.000
r = 2,5 % per 6 bulan = 0,025 per 6 bulan t1 = 6 bulan
t2 = 2015 – 2010 = 5 tahun = 60 bulan

t2 60
An  A0 . (1  r ) t1
 120.000.000 . (1  0,025) 6

 120.000.000 . (1,2800845442)
 153610145,304
 153610145
Contoh Soal

Bakteri Amoeba membelah diri menjadi 2 setiap 30 menit, jika pada pukul 10.00 ada 200 bakteri,
tentukan banyak bakteri pada pukul 15.00

Jawaban
Ao = 200
1+ r = p = 2 per 30 menit t1 = 30 menit
t2 = 15.00 – 10.00 = 5 jam = 300 menit

t2 t2

An  A0 . (1  r ) t1
 A0 . p t1

300
 200. 2 30
 200. 210
 204.800
Contoh Soal

Bakteri Amoeba membelah diri menjadi 2 setiap 30 menit, jika pada pukul 10.00 ada 100 bakteri,
tentukan banyak bakteri pada pukul 14.00 jika setiap 1,5 jam di bunuh ¼ nya

Jawaban
Ao = 100
2. Peluruhan

Kaidah barisan dan deret juga dapat digunakan untuk memudahkan penyelesaian perhitungan
peluruhan. Peluruhan yang dimaksud adalah peluruhan eksponensial, yaitu peluruhan menurut
deret ukur (geometri). Peluruhan selalu berkurang dengan suatu persentase yang tetap dalam
jangka waktu tertentu.

Secara umum, peluruhan setelah t tahun:


t2

An  A0 . (1  r ) t1
Contoh – contoh objek yang mengalami penurunan /
peluruhan/ penyusutan

1.Harga jual Kendaraan bergerak ( mobil , motor,


sepeda gunung )
2.Harga jual Mesin fotokopi
3.Jumlah Zat Radioaktif
4.Harga jual Mesin produksi rumah tangga
5.Harga jual Alat elektronik ( leptop, TV, HP dll)
Contoh Soal

Jawaban
Ao = 15.000.000
r = 10 % per tahun = 0,1 per tahun t1 = 1 tahun
t2 = 5 tahun

t2 5
An  A0 . (1  r ) t1
 15.000.000 . (1  0,1) 1

 8.857.350
Contoh Soal

Suatu zat radioaktif meluruh 2 % persemester, jika pada tahun 2021 terdapat 3 kg, tentukan sisa
zat radioaktif tersebut pada tahun 2030

Jawaban
Ao = 3.000 gram
r = 2 % persemester = 0,02 persemester t1 = 1 semester = 6 bulan
t2 = 2030 – 2021 = 9 tahun = 18 semester

t2 18
An  A0 . (1  r ) t1
 3.000 . (1  0,02) 1

 3.000 . (0,69513533)
 2085,405 gram
3. Bunga Majemuk

Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung atas jumlah pinjaman pokok ditambah bunga yang
diperoleh sebelumnya. Uang yang dibungakan dengan bunga majemuk akan bertambah
sebagaimana pertumbuhan.

Nilai uang setelah t periode dirumuskan:


Contoh Soal

Jawaban
Ao = 4.000.000
r = 5 % per tahun = 0,05 per tahun t1 = 1 tahun
t2 = 4 tahun

t2 4
An  A0 . (1  r ) t1
 4.000.000 . (1  0,05) 1

 4.000.000 . (1,21550625)
 4.862.025
CONTOH SOAL
2. Pak Junaidi menginvestasikan modal sebesar Rp20.000.000,00 di bank dengan
suku bunga majemuk 4% per semester. Jika modal tersebut menjadi
Rp27.372.000,00, berapa tahun Pak Junaidi menginvestasikan modalnya?

t 2

An  A0 . (1  r ) t1

t 2
27.372.000  20.000.000 . (1  0,04) 6

t 2
27.372.000
 (1  0,04) 6
20.000.000
t 2
1,3686  (1,04) 6

t2 log(1,3686)
  8,0005  8
6 log(1,04)
t2  (6).(8)  48 bulan  4 tahun
4. Anuitas

Anuitas adalah suatu pembayaran atau penerimaan uang setiap jangka waktu tertentu dalam
jumlah sama atau tetap. Jangka waktu tertentu tersebut dinamakan periode. Pembayaran secara
anuitas dilakukan setiap akhir periode.

Nilai anuitas A dari suatu pinjaman M dengan suku bunga i% dirumuskan dengan:
Hubungan Antara Anuitas, Angsuran, Bunga, dan Sisa
Pinjaman
Nilai anuitas sama pada setiap akhir periode pembayaran. Anuitas
terdiri atas angsuran dan bunga. Nilai anuitas merupakan jumlahan
antara angsuran dan bunga.

at  a1 (1  i )t 1
atau
at  ak (1  i )t k
Contoh Soal

Jawaban

at  a1 (1  i )t 1 A  a1  b1
a5  a1 (1  i ) 4 A  271.785,193  56.000
300.000  a1 (1,025) 4
A  327.785,193
a1  271.785,193
CONTOH SOAL

Suatu pinjaman akan dilunasi dengan anuitas dan diangsur setiap


tiga bulan selama dua tahun. Suku bunga yang diberikan sebesar 2%
per tiga bulan.
Jika besar angsuran pertama Rp600.000, hitunglah:
a. besar anuitas;
b. besar bunga tiga bulan pertama;
c. sisa pinjaman setelah diangsur selama setahun.
a. Anuitasnya
24
𝑡
𝐴 = 𝑎1 (1 + 𝑖) = 600.000(1 + 0,02) 3 = 702.995,628
b. Bunga pertama

𝐴 = 𝑎1 + 𝑏1 → 𝑏1 = 𝐴 − 𝑎1 = 702.995,628 − 600.000 = 102.995,628

c. Sisa pinjaman setelah 1 tahun = 4 x angsuran

𝑎𝑡 = 𝑎1 (1 + 𝑖) 𝑡−1
𝑎5 = 𝑎1 (1 + 𝑖) 4
𝑎5 = 600000 (1 + 0,02) 4
𝑎5 = 649459,296 𝐴 = 𝑎5 + 𝑏5

𝑏𝑡 = 𝑆𝑡−1 . 𝑖

𝑏5 = 𝑆4 . 𝑖

𝑏5 𝐴 − 𝑎5 702.995,628 − 649.459,296
𝑆4 = = = = 2.676.816,630
𝑖 0,02 0,02
Diketahui modal awal Rp. 600.000, akan dilunasi
secara anuitas setiap 3 bulan dengan suku bunga
2 % selama 2 tahun, tentukan
a.Besar anuitas
b.Bunga 3 bulan pertama
c.Sisa pinjaman setelah mengangsur 1 tahun
a. Besar Anuitas

600.000(0,02)
A 24
 81.905,879

1  (1  0,02) 3

b. Besar Bunga a1  A  b1
b1  M . i  600.000(0,02)  12.000  81.905,879  12.000
 69.905,879
c. Sisa pinjaman ke 4

at  a1 (1  i )t 1 bt  St 1. i
a5  a1 (1  i ) 4 b5
b5  S 4 . i  S 4 
i
a5  69.905,879(1,02) 4 75.668,371
S4   3.783.418,580
a5  75.668,371 0,02
Soal Latihan 1
Soal Latihan 2
Soal Latihan 3
Soal Latihan 4
Soal Latihan 5
Soal Latihan 6
Soal Latihan 7
Soal Latihan 8
Soal Latihan 9
Soal Latihan 10
Soal Latihan 11
Soal Latihan 12
Soal Latihan 13
Soal Latihan 14
Soal Latihan 15
Soal Latihan 16

Anda mungkin juga menyukai