Anda di halaman 1dari 3

FUNGSI EKSPONEN DAN PENERAPANNYA ◙ ◙ ◙

Pernahkah kamu mendengar tentang peramalan jumlah penduduk di masa yang


akan datang? Dalam merencanakan pembangunan jangka panjang di berbagai
bidang, pemerintah perlu meramalkan jumlah penduduk beberapa tahun ke depan
untuk menjamin peningkatan pertumbuhan ekonomi, ketersediaan sumber daya
alam dan fasilitas umum.

Jumlah penduduk dapat diramalkan berdasarkan pertumbuhan penduduk tiap


tahunnya. Dalam proses peramalan inilah matematika berperan. Perhitungan
matematis dilakukan dengan menggunakan fungsi eksponen. Fungsi eksponen
tidak hanya diterapkan untuk meramalkan jumlah penduduk, tetapi juga pada
peluruhan radioaktif, pertumbuhan tanaman, perhitungan bunga tabungan di bank
dan sebagainya.

Contoh 1

Diketahui jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sekitar 230 juta jiwa
dengan laju pertumbuhannya 2% pertahun.
• Tulis persamaan untuk memodelkan jumlah penduduk Indonesia.
• Tentukan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020.

Penyelesaian:

• Model jumlah penduduk Indonesia.

Oleh karena laju pertumbuhan penduduk = 2% pertahun artinya jumlah penduduk


selalu meningkat, maka gunakan fungsi pertumbuhan eksponensial, yaitu:
y = b. a x dengan a = 1 + r

Misal:
b = jumlah penduduk pada tahun 2010 = 230.000.000
r = laju pertumbuhan pertahun = 2% = 0,02
a = faktor pertumbuhan = 1 + r = 1 + 0,02 = 1,02.

Dengan demikian, jumlah penduduk Indonesia bisa dimodelkan sebagai:


• Pada tahun 2020 berarti:

t = lama waktu pertumbuhan = 2020 – 2010 = 10 tahun


T = selang waktu pertumbuhan = 1 tahun

Jadi, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 sekitar 280.368.717 jiwa.

Contoh 2

Kolera, penyakit yang menyerang usus, disebabkan oleh bakteri kolera yang
berkembang biak secara eksponensial dengan membelah selnya dan dinyatakan
dengan N = N0. e 1,386t. N adalah jumlah bakteri yang muncul setelah t jam dan N0
adalah jumlah bakteri pada permulaan (t = 0). Jika di awal terdapat 25 bakteri,
tentukan banyak bakteri (dalam satuan terdekat) yang akan muncul dalam waktu:
• 0,6 jam
• 3,5 jam

Penyelesaian:

Substitusikan, N0 = 25 ke persamaan, maka diperoleh


N = 25. e1,386t

• Nilai N ketika t = 0,6

• Nilai N ketika t = 3,5


1. Jika seseorang menabung uang di suatu Bank sebesar Rp. 200.000,- untuk jangka waktu tertentu dengan
bunga majemuk 40% per tahun. Maka jumlah uangnya setelah t tahun adalah … (Tulis bentuk
persamaannya)
Penyelesaian :

Misalkan jumlah tabungan adalah M dengan suku bunga majemuk I pertahun, maka jumlah uangnya
setelah t tahun (Mt) adalah

Mt = M(1 + I)t.

Hal ini berarti setiap bunga yang didapat pada setiap akhir tahun digabungkan pada tabungan semula
(modal), sehingga pada akhir tahun berikutnya memberikan bunga pula. Hal ini berarti, bahwa nilai
simpanan orang tersebut dalam ribuan rupiah, pada akhir

Tahun 1 adalah 200(1 + 0,40) = 200(194) = 280

Tahun 2 adalah 280(1,40) = 200(1,40)(1,40) = 200(1,14)2 = 3,92

Tahun 3 adalah 392(1,40) = 200(1,40)(1,40)(1,40) = 200(1,40)3 = 548,8

Tahun n adalah 200(1,40)(1,40) … (1,40) = 200(1,40)n.

Jadi secara umum tabungan orang tersebut dapat kita tulis dalam bentuk fungsi lama simpanan n tahun
dengan persamaan :

n = 200(1 + 0,40)n = 200(1,40)n

9. Intensitas suatu cahaya untuk setiap meternya di bawah permukaan air laut berkurang 3,5%, dengan
kedalaman k. Tulis bentuk persamaannya!

Penyelesaian :

Persentase cahaya di permukaan yang menembus ke dalam laut dapat kita tulis sebagai fungsi dari
kedalaman k dengan satuan meter dalam bentuk persamaan :

p = 100(1 - 0,035)k atau p = 100(0,965)k

Anda mungkin juga menyukai