Desi Scorpinasari BR Gintin - 621200124
Desi Scorpinasari BR Gintin - 621200124
Disusun oleh :
Dosen Pengampu:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Kebidanan Rsup Dr. M. Djamil Padang Tahun 2022”. Tugas ini disusun guna
penyusunan makalah ini, tak lupa pula kami berterimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu baik berupa bimbingan, dorongan, doa serta kerjasama yang
baik dari semua pihak. Kami menyadari dalam penyusunan proposal ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu kami meminta kritik dan saran yang bersifat
bimbingan dan arahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
Prof. DR. dr. Yusrawati, SpOG (K) sebagai dosen pengampu mata kuliah.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kanker Payudara dikenal sebagai salah satu penyakit yang paling sering menyerang kaum
wanita. Selain itu, kecenderungan peningkatan prevalensinya tidak dapat dihindari. Ditambah
lagi kematian karena kanker payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang
Semua ini pada gilirannya menyebabkan masalah kanker sebagai suatu masalah kesehatan yang
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia
serta menjadi salah satu pemyumbang kematian pertama akibat kanker. Data Globocan tahun
2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914
kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22
Kanker payudara disebabkan karena ketidakseimbangan hormone seks pada wanita. Tanda
penyakit ini yaitu adanya benjolan, pengerasan, mastalgia (rasa sakit) pada payudara. Apabila
rasa sakit yang terjadi tidak berkepanjangan pada umumnya tenaga kesehatan akan menyarankan
untuk menggunakan bra yang tepat dan menghindari penggunaan pakaian ketat. Namun apabila
rasa sakit semakin parah dan kondisi memburuk maka penderita akan diberi analgetik yang
Kanker payudara adalah kanker paling umum kedua di dunia dan merupakan kanker yang
paling sering diantara perempuan dengan perkiraan 1,67 juta kasus kanker baru yang didiagnosis
pada tahun 2020 (25% dari semua kanker). Kasus kanker payudara lebih banyak terjadi di daerah
kurang berkembang (883.000 kasus) dibanding dengan daerah yang lebih maju (794.000 kasus).
Tingkat Incidence Rate (IR) bervariasi hampir empat kali lipat di seluruh wilayah dunia, mulai
dari 27 kasus per 100.000 di Afrika Tengah dan Asia Timur sampai 92 kasus per 100.000 di
Amerika Utara. 2
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018, dari sekitar 10 juta orang
penderita kanker lebih dari 6 juta meninggal setiap tahunnya. Peningkatan jumlah ini tampak
jelas dibandingkan dua dekade sebelumnya yang hanya berjumlah 6 juta orang dan 4 juta di
antaranya meninggal setiap tahun. Selain itu WHO menyatakan bahwa diantara lima besar
terbanyak dijumpai pada kelompok wanita. Angka berkisar 70-75 kasus per 100.000, penduduk
setiap tahun (Swiss). Di benua Australia, satu dari sebelas wanita meninggal akibat kanker
payudara setiap tahunnya. Sebaliknya di Asia, kanker payudara mempunyai insiden rendah.
Diperkirakan di Jepang berkisar 15 hingga 18 kasus per-100 penduduk pertahun. Kuwait sekitar
15 hingga 17 per 100.000 penduduk, dan negeri Tirai Bambu, Cina kejadiannya dibawah 10
Menurut Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2020, kanker payudara terjadi
penderita kanker payudara, maka perlu dilakukan upaya untuk pencegahan kanker payudara.
Kemenkes RI telah melaksanakan program deteksi dini kanker payudara yang dikenal dengan
program see and treat (temukan dan tangani), melalui metode Clinical Breast Examination
(CBE) untuk deteksi dini kanker payudara atau pun dengan metode SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri). 5
Program pencegahan melalui deteksi dini dan skrining penyakit tidak menular termasuk
kanker juga telah dikembangkan kementerian kesehatan melalui prilaku CERDIK. C berarti Cek
kesehatan secara berkala, E berarti Enyahkan asap rokok, R berarti Rajin berolahraga atau
beraktivitas fisik, D berarti diet yang sehat dengan banyak mengkomsumsi buah dan sayur
dengan kalori seimbang, I berarti Istirahat yang cukup, K berarti Kelola stress yang baik. 5
kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian
26 per 100 perempuan. Angka yang sama ditunjukkan oleh data dari Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) tahun 2018, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di
seluruh RS Indonesia dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan (16,85%). Tahun 2022
kanker payudara dan kanker leher rahim kembali mendominasi pada pasien rawat inap maupun
rawat jalan di seluruh RS di Indonesia, dengan proporsi sebesar 28,7% untuk kanker payudara
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Imdonesia
serta menjadi salah satu pemyumbang kematian pertama akibat kanker. Data Globocan tahun
2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914
kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22
Kanker payudara bukan penyakit menular, tetapi merupakan salah satu penyakit
“menakutkan” bagi kaum wanita. Masalah infeksi akibat kanker ini merupakan masalah utama
dan penderitanya cenderung meningkat. Untuk menurunkan angka penderita kanker payudara,
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
tahun 2018 di Sumatera Barat tercatat yang terkena Kanker Serviks sebanyak 4.694 dan yang
Fenomena yang didapatkan dari pasien yang dirawat dengan kanker payudara yang
mendapatkan kemoterapi di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah terdapat peningkatan jumlah
kanker payudara sepanjang tahun 2014 ada 9.189 orang. Angka kejadian kanker payudara pada
wanita di Medan khususnya semakin meningkat dan pasien yang datang berobat ke rumah sakit
Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun ada beberapa
faktor kemungkinannya antara lain Faktor Usia semakin tua usia seorang wanita, maka risiko
untuk menderita kanker payudara akan semakin tinggi. Faktor Kelahiran Anak pada usia 30
tahun atau lebih dan belum pernah melahirkan anak risiko terkena kanker payudara juga akan
meningkat. Faktor Genetik ada dua jenis gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang sangat mungkin
menjadi faktor risiko pencetus kanker payudara. Bila ibu, saudara wanita mengidap kanker
payudara maka ada kemungkinan untuk memiliki risiko terkena kanker payudara dua kali lipat
dibandingkan wanita lain yang tidak mempunyai riwayat keluarga yang terkena kanker payudara.
9
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rina Suryani yang berjudul “Faktor
Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
H. Abdul Moelok Provinsi Lampung”. Data pada tahun 2018 kejadian kanker payudara di
Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung sebanyak 1.347 orang,
sedangkan data rawat jalan selama tahun 2018 sebanyak 3.500 orang. 5
Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan oleh peneliti di Poli Kebidanan RSUP Dr.
M. Djamil Padang Tahun 2022 ditemukan adanya 110 kasus. Adapun jumlah penderita kanker
payudara perbulannya di Poli Kebidanan RSUP Dr. M. Djamil Padang dapat dijelaskan sebagai
berikut Januari 12 kasus, Februari 18 kasus, Maret 12 kasus, April 12 kasus, April 37 kasus, Mei
18 kasus, Juni 13 kasus, dan Juli 17 kasus. Sehingga terkumpul keseluruhan 110 kasus penderita
kanker payudara selama Januari – Juli 2022 di Poli Kebidanan RSUP Dr. M. Djamil Padang
Tahun 2022.
penelitian.10
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diuraikan rumusan masalah yang diambil dengan
judul Faktor yang Berhubungan dengan Kanker Payudara di Poli Kebidanan RSUP Dr. M.
1. Apakah ada hubungan umur terhadap Kanker Payudara di Poli Kebidanan RSUP Dr.
2. Apakah ada hubungan kelahiran anak terhadap Kanker Payudara di Poli Kebidanan
3. Apakah ada hubungan riwayat keluarga terhadap Kanker Payudara di Poli Kebidanan
melakukan penelitian tersebut. Biasanya dalam penulisan tujuan adalah sesuai dengan
perumusan masalah.10
Adapun tujuan dari Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kanker Payudara di Poli
Kebidanan RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2022 adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan umur dengan Kanker Payudara di Poli Kebidanan RSUP
Manfaat penelitian dapat ditinjau dari segi praktis dan teoritis. Dari segi teoritis
dimaksudkan untuk mengembangkan suatu teori, apakah untuk menguatkan atau melemahkan
teori. Tidak semua penelitian mempunyai manfaat teoritis. Dari segi praktis, manfaat penelitian
Manfaat teoritis adalah manfaat yang dapat membantu kita untuk lebih memahami suatu
yang baru mengenai faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara
Manfaat praktis adalah manfaat yang berisi terapan dan dapat segera digunakan untuk
2) Manfaat bagi tempat penelitian sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan.
4) Manfaat bagi peneliti lanjutan sebagai wahana dalam memperoleh pengetahuan dari
Tinjauan pustaka mempunyai arti peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review
of related literature). Sesuai dengan arti tersebut, suatu tinjauan pustaka berfungsi sebagai
peninjauan kembali (review) pustaka (laporan penelitian, dan sebagainya) tentang masalah yang
berkaitan – tidak selalu harus tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi – tetapi
Tinjauan Pustaka menurut para ahli adalah menurut Castetter dan Heisler memberikan
pengertian tinjauan pustaka sebuah saran yang mencakup pada bagian-bagian penelitian, seperti
Selanjutnya menurut Leedy mengartikan bahwa tinjauan pustaka adalah uraian yang
harus berisi tentang ungkapan-ungakap peneliti sebelumnya yang serupa dengan penelitian yang
akan dilakukan.
Sedangkan menurut Gandas memberikan pengertian bahwa tinjauan pustaka adalah bab
yang membahas tentang tinjauan mengenai teori-teori terhadap judul tulisan atau makalah yang
Dan yang terakhir menurut Eki Meliansyah memberikan pengertian bahwa tinjauan
pustaka adalah sebuah kegiatan yang meliputi mencari, membaca dan menelaah laporan-laporan
penelitian dan bahan pustaka yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.12
adalah bab yang berisi tentang penelusuran kepustakaan yang relevan terhadap penelitian yang
ingin dilakukan. Baik penelusuran kepustakaan tersebut di dapatkan dari jurnal, buku, atau yang
lainnya.12
Tinjauan Peneliti Terdahulu adalah memasukkan beberapa referensi dari peneliti terdahulu
yang dapat mendukung tujuan dari penelitian. Tidak ada keharusan batasan minimal jumlah
peneliti terdahulu.10
Kanker payudara merupakan ancaman bagi kaum wanita. Walaupun kini sudah ada
pengobatan terbaik, tetapi perjuangan melawan kanker payudara tidak selalu berhasil. Hal itu
karena masih kurangnya atensi dari kaum wanita dalam memahami kanker payudara guna
menghindarkan diri dari serangan kanker payudara serta cara melakukan deteksi sejak dini. 7
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ulya Qoulan Karima yang
berjudul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara Wanita di Rumah
Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusuma Jakarta Tahun 2013”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kanker
payudara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada umur
35-44 tahun (OR=3,370, 95% CI=1,390-8,170), dan 45-54 tahun (OR= 3,690, 95% CI=1,558-
8,739) dibandingkan umur <35 tahun, umur menarche <12 tahun (OR= 2,962, 95% CI=1,352-
6,488) dibanding ≥12 tahun, adanya riwayat keturunan kanker payudara (OR=3,035, 95%
CI=1,286-7,165) dan adanya keluarga tingkat 1 yang menderita kanker payudara (OR= 3,854,
95% CI= 1,031=14,411) dibandingkan tidak ada riwayat keturunan kanker payudara sama sekali.
Sementara itu efek protektif yang signifikan melindungi kanker payudara adalah menyusui anak
selama ≥6 tahun (OR=0,419, 95% CI= 0,202-0,868) dibandingkan menyusui anak selama < 2
tahun. Perlu adanya peningkatan promosi kesehatan mengenai faktor-faktor yang berhubungan
“Faktor-Faktor Risiko Kanker Payudara di Rumah Sakit Ken Saras Semaranh”. Berdasarkan
data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2015 jumlah pasien yang dirawat inap di
Rumah Sakit Ken Saras berjumlah 610 pasien kanker payudara, sedangkan jumlah pasien rawat
jalan 1540 pasien. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kanker
payudara berdasarkan analisi bivariat adalah riwayat kanker payudara pada keluarga ( OR =
1,148 ; 95% Cl : 0,794 – 6,488 ; p = 0,029) dan aktivitas fisik (OR = 1,222 ; 95% Cl : 0,508 –
2,948 ; p = 0,032). Yang tidak berpengaruh terhadap kanker payudara adalah usia responden,
usia menarche, usia menopause, lama menyusui, lama pemakaian kontrasepsi oral, pola
konsumsi makanan berlemak, pola konsumsi makanan berserat, kegemukan / obesitas, pola diet
perokok pasif dan konsumsi alkohol. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor risiko
yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian kanker payduara adalah riwayat kanker payudara
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anna Uswatun yang berjudul
“Hubungan Usia Menarche Dengan Kejadian Kanker Payudara Di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta tahun 2015”. Data dari Rekam Medik kanker payudara tahun 2014 di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta terdapat 3.516 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia
menarche dengan kejadian kanker payudara di RSU Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014. Hasil
mengalami usia menarche < 10 tahun dengan stadium III. Nilai x 2 hitung 21.710 dan nilai p =
0,001. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara usia menarche dengan
Kanker merupakan suatu golongan penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang
tumbuh abnormal dan tidak terkendali, sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat
Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
Kanker adalah benjolan patologis pada tubuh yang dapat berwujud dalam beberapa bentuk
Payudara adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot dada. Payudara
dewasa beratnya kira-kira 200 gr, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan.18
Payudara merupakan salah satu organ penting wanita yang erat kaitannya dengan fungsi
sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan
yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara.9
Kanker payudara adalah suatu dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan
Kanker payudara merupakan kanker yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara. Sejumlah sel didalam payudara tumbuh yang berkembang dengan
tidak terkendali.18
Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara. Kanker ini
menyerang jaringan payudara, tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, dan jaringan lemak.
Terjadinya karena ada pertumbuhan abnormal sel pada kelenjar payudara. Namun, pertumbuhan
kanker payudara jauh lebih lambat dibanding dengan jenis kanker lainnya. 19
Pada kanker payudara invasive, sel kanker merusak saluran serta dinding kalenjar
susu, menyerang lemak dan jaringan konektif di sekitarnya. Kanker dapat bersifat
invasif atau menyerang tanpa selalu menyebar (metastatic) ke simpul limfe atau organ
Sel kanker terkunci pada saluran susu dan tidak menyerang lemak serta jaringan
konektif disekitarnya. DCIS atau Ductal Carcinoma In Situ lebih jarang terjadi tetapi
lebih justru lebih diwaspadai karena merupakan tanda meningkatnya risiko kanker
payudara. 9
Kanker payudara belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun ada beberapa faktor
1. Faktor Usia
Semakin tua usia seorang wanita, maka risiko untuk menderita kanker payudara
2. Faktor Genetik
Ada dua jenis gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang sangat mungkin menjadi faktor
risiko pencetus kanker payudara. Bila ibu, saudara wanita mengidap kanker payudara
maka ada kemungkinan untuk memiliki risiko terkena kanker payudara dua kali lipat
dibandingkan wanita lain yang tidak mempunyai riwayat keluarga yang terkena kanker
payudara.
Jarang berolahraga atau kurang gerak, pola makan yang tidak sehat dan tidak
payudara.
5. Perokok Pasif
Merupakan orang yang tidak merokok tapi orang yang tidak sengaja menghisap
asap rokok yang dikeluarkan oleh orang perokok sering kali didengar perokok pasif
terkena risiko dari bahaya asap rokok dibanding perokok aktif. Menurut ahli dari
dengan risiko terserang penyakit kanker payudara, oleh karena itu jangan menjadi
perokok pasif dan jangan menjadi perokok aktif, hindarilah orang-orang yang merokok
6. Penggunaan Kosmetik
7. Penggunaan Pil KB
Penggunaan pil KB pada waktu yang lama dapat meningkatkan wanita terkena
risiko kanker payudara karena sel-sel yang sensitif terhadap rangsangan hormonal
mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas dan risiko ini
Faktor-faktor yang memiliki risiko dan berhubungan dengan terjadinya kanker payudara
adalah :
1. Umur
Perempuan yang berumur lebih dari 40 tahun mempunyai risiko kanker payudara
lebih besar dibanding perempuan yang berumur kurang dari 40 tahun. Hal ini
2. Jenis Kelamin
penelitian di Inggris, 99% dari semua kasus kanker payudara terjadi pada perempuan
3. Umur Menarche
tetapi menarche awal (dibawah 12 tahun) termasuk dalam faktor risiko terjadinya
kanker payudara. 18
4. Umur Menopause
Perempuan yang umur menopause-nya terlambat atau lebih dari 50 tahun
mempunyai risiko terkena kanker payudara lebih besar dibanding perempuan yang
5. Genetik
Risiko terkena kanker payudara meningkat pada perempuan yang mempunyai ibu
atau saudara perempuan yang terkena kanker payudara. Semua saudara dari penderita
6. Paritas
dilahirkan. Perempuan yang tidak mempunyai anak (nullipara) yang mempunyai risiko
insiden 1,5 kali lebih tinggi dari pada perempuan yang mempunyai anak (Multipara).
terhadap risiko kanker payudara. Perempuan yang tidak menyusui bayinya mempunyai
risiko tinggi terkena kanker payudara dibanding perempuan yang menyusui bayinya.18
Menurut American Cancer Association, kemungkinan wanita terkena kanker payudara itu
satu banding delapan orang atau 12 persen. Adapun beberapa gejala kanker payudara :
Menurut American Cancer Society gejala awal yang signifikan dan sering dialami
wanita ialah benjolan tidak biasa yang ditemukan pada payudara. Benjolan itu biasa
putting. Dimana gejala itu awalnya ditandai dengan permukaan payudara akan
berwarna merah, kemudian perlahan kulit mengerut seperti kulit jeruk. Adapula dalam
Gejala kanker payudara juga ditandai dengan pembengkakan payudara tanpa ada
Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu
pencegahan pada lingkungan, pada pejamu dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat
bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi
Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa :
1. Pencegahan Primer
1) Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi
payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor
2. Pencegahan Sekunder
terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid
3) Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita
wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara.
(1) Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk
assessement survey.
(2) Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan mammografi setiap
tahun.
(4) Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara
menjadi 75%
3. Pencegahan tersier
1) Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara.
2) Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan
3) Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta
Deteksi kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang dapat dilakukan
dengan cara pemeriksaan secara klinis (pemeriksaan fisik), maupun dengan pemeriksaan
1. Sadari
dapat ditemukan secara dini serta dengan dilakukannya pemeriksaan klinik dan
Manfaat dari SADARI yaitu dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang
terjadi pada payudara serta untuk mengetahui benjolan yang memungkinkan adanya
kanker payudara karena penemuan secara dini adalah kunci untuk menyelamatkan
hidup.
Wanita yang dianjurkan untuk melakukan SADARI adalah pada saat wanita sejak
sambil menarik bahu dan siku ke arah depan. Periksa kembali, apakah ada
4) Angkatlah lengan kanan, dengan menggunakan 3-4 jari tangan kiri umtuk
Di mulai dari bagian tepi sisi luar, tekankan ujung jari tangan membentuk
melihat apakah ada cairan atau darah yang keluar dari putting payudara.
belakang kepala dan bantal kecil atau lipatan handuk diletakkan dibawah
pemriksaan lebih mudah. Lakukan gerakan melingkar yang sama seperti pada
(4) Wanita yang mempunyai faktor risiko tinggi (misalnya ada yang
1) Ketika Mandi
2) Berbaring
kepala. Cara pemeriksaan sama dengan pada saat mandi. Lakukan hal yang
2. Mammografi
dengan 30%. Metode mammografi, sinar-X yang dipancarkan sangat kecil, sehingga
merupakan suatu tes yang bertujuan untuk melihat adanya masalah pada payudara
wanita.
Mammografi biasanya digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista dan
telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara. Beberapa Negara
telah menyarankan melakukan mammografi rutin (1-5 tahun sekali) bagi wanita yang
telah melewati paruh baya sebagai metode screening untuk mendiagnosa kanker
payudara sedini mungkin. Tes ini dilakukan dengan menggunakan mesin khusus
dengan sinar-X dosis rendah untuk mengambil gambar kedua payudara. Hasil dari tes
ini direkam dalam suatu film sinar-X atau langsung menuju komputer untuk dilihat
Selain itu mammogram dapat menunjukkan benjolan kecil atau pertumbuhan yang
tidak teraba baik oleh wanita itu sendiri. Jika dokter menemukan suatu benjolan maka
1) Stadium I
Kanker invasif kecil, ukuran tumir kurang dari 2 cm dan tidak menyerang kelenjar
getah bening. Pada stadium ini tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta
2) Stadium II
Kanker invasif kecil, ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang kelenjar getah
bening.
(1) Stadium II A
Pada stadium ini tumor, diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm
dan telah ditemukan pada titik-titik pada saluran getah bening di ketiak (axillary
limph nodes). Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5cm,
belum menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak (axilarry limph
nodes). Tidak adanya tanda-tanda tumor pada payudara, tetapi ditemukan pada
(2) Stadium II B
Pada kondisi ini diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tetapi tidak melebihi 5
cm, telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak, dan diameter
Kanker invasif besar, ukuran tumor lebih dari 5 cm dan benjolan sudah menonjol
Pasien pada kondisi ini, diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah
menyebar ke titik titik pada pembuluh getah bening ketiak. Diameter tumor lebih
besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening
ketiak
Breast Cancer. Dapat juga sudah atau bisa juga belum menyebar ke titik-titik
pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tetapi tidak menyebar ke
getah bening dalam group N3 (kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran
4) Stadium IV
Pada stadium IV ukuran tumor dapat berapa saja, tetapi telah menyebar pada
lokasi yang jauh seperti tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk 9
kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsy. Pengobatan terdiri dari
pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormone. Terapi penyinaran
untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan sekitarnya (termasuk
yang berkembangbiak dengan cepat) dan obat-obat penghambat hormone (obat yang
mempengaruhi kerja hormone yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk
Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang dapat anda lakukan untuk mencegah
1. Perbanyak makan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, seperti tempe, tahu, dan makanan
3. Kurangi makanan gorengan, jeroan, serta makanan yang banyak mengandung protein
4. Hindari mengomsumsi makanan yang diolah dengan suhu tinggi (makanan cepat saji
6. Hindari makanan dengan pemanis buatan, pewarna makanan atau zat pengawet
7. Jaga kebersihan makanan harus bebas dari zat yang mencemarkan lingkungan
Ha : ada hubungan umur, kelahiran anak, riwayat keluarga, dengan Kanker Payudara di
Metode penelitian (scientific method) adalah upaya untuk memahami dan memecahkan
masalah-masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara yang sederhana atau secara tradisional
(non ilmiah) dan dapat dilakukan secara kompleks atau modern (ilmiah).21
Desain penelitian merupakan bagian penelitian kuantitatif yang berisi uraian-uraian tentang
gambaran alur penelitian yang menggambarkan pola pikir peneliti dalam melakukan penelitian. 10
Desain penelitian yang digunakan survei analitik (analyze survey) dengan menggunakan
pendekatan Bedah Lintang (Cross Sectional) yang bertujuan untuk mengetahui Faktor yang
Berhubungan dengan Kanker Payudara di Poli Kebidanan RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun
2022.
Lokasi penelitian adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan. Lokasi
penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut, misalnya apakah di tingkat
provinsi, kabupaten, kecamatan atau tingkat institusi tertentu. 21 Adapun lokasi penelitian ini
penelitian ini dilaksanakan selama bulan September 2017 dengan rincian sebagai berikut :
1. Minggu ke-I
3) Menunggu surat balasan untuk ijin penelitian dari kepala ruang diklat
2. Minggu ke-II
1) Mengambil surat balasan untuk ijin penelitian dari kepala ruang diklat
3. Minggu ke-III
1) Mengambil data kanker payudara yang ada di Rekam Medik Poli Kebidanan
3.3.1. Populasi
seluruh pasien penderita kanker payudara 110 kasus yang ada di Poli Kebidanan RSUP Dr. M.
Djamil Padang.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.22 Adapun jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien penderita kanker payudara sebanyak 110 orang dengan cara
menggunakan Total Populasi. Total Populasi adalah jenis teknik purposive sampling yang
melibatkan atau memeriksa keseluruhan populasi yang memiliki satu karakteristik tertentu. 10
peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap
Adapun Kerangka Konsep penelitian tentang Faktor yang Berhubungan dengan Kanker
1. Umur
2. Kelahiran Anak Kanker Payudara
3. Riwayat Keluarga
Gambar 3.4. Kerangka Konsep
Defenisi operasional adalah batasan atau pengertian secara operasional tentang variabel-
variabel yang diamati atau yang terdapat dalam kerangka konsep yang dikembangkan peneliti. 23
Berdasarkan uraian diatas maka defenisi operasional yang didapat penulis dari variabel
1. Variabel Independent
1) Umur adalah usia responden yang terhitung sejak lahir hingga ulang tahun
terkahir
3) Riwayat keluarga adalah adanya riwayat kanker payudara dalam keluarga yang
2. Variabel Dependent
1) Kanker payudara adalah seluruh pasien yang menderita kanker payudara di Poli
Aspek pengukuran adalah aturan-aturan yang meliputi cara dan alat ukur (instrument),
hasil pengukuran, kategori, dan skala ukur yang digunakan untuk menilai suatu variabel.10
1. Skala Ordinal
berdasarkan ciri atau sifat yang telah didefenisikan secara operasional. Skala
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang
diambil dari rekam medik Rumah Sakit Martha Friska Medan Brayan Medan.
1. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh pihak lain,
misalnya rekam medik, data kunjungan pasien dan data yang mendukung penelitian.
2. Data Tertier
Data tertier adalah data yang diperoleh dari naskah yang sudah dipublikasikan,
sebagai berikut :
1. Collecting
2. Checking
observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data
3. Coding
Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabel-variabel yang
4. Entering
Data Entry, yakni jawaban – jawaban dari masing masing responden yang masih
dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program computer
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi computer akan diolah sesuai
Analisis Univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang dilakukan pada tiap
dependent. Tujuannya adalah melihat adanya hubungan yang disignifikan antara variabel
independent dan variable dependent. Uji statistik yang digunakan adalah uji statisti Chi-
square. Pada batas kemaknaan perhitungan statistic p value (00,5). Apabila hasil
perhitungan menunjukkan nilai p < p value (00,5) maka dikatakan (Ho) ditolak dan (Ha)
diterima, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan. 10
DAFTAR PUSTAKA