Anda di halaman 1dari 4

METODE DAN PENDEKATAN

KEGIATAN
AUDIT ENERGI PENERANGAN JALAN UMUM
KABUPATEN LAMONGAN

TAHUN ANGGARAN 2022

LOKASI KEGIATAN :
KABUPATEN LAMONGAN

Oleh :

CV. ARRIJAL
Gambaran Umum
Lampu jalan atau dikenal sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU)
adalah lampu yang digunakan sebagai penerangan jalan di malam hari
sehingga mempermudah pejalan kaki, pengemudi kendaraan, penerangan
rute lalu lintas, penerangan bagi jalan umum.
Kebutuhan energi utamanya listrik setiap tahun selalu meningkat, namun
pertumbuhan penyediaannya tidak seimbang dengan pertumbuhan konsumsi
energi listrik oleh masyarakat, sehingga memungkinkan terjadinya krisis.
Krisis energi khususnya listrik yang terjadi pada sejumlah daerah di
Indonesia telah mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik. Jika hal
tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka dapat
mengganggu kegiatan perekonomian rakyat yang pada akhirnya dapat
mengganggu kestabilan ekonomi.

A. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud Kegiatan Audit energi Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten
Lamongan adalah :
1. Untuk mengkaji kembali pemakaian energi pada Penerangan Jalan
Umum (PJU) milik Kabupaten Lamongan.
2. Untuk memantau pelaksanaan rekomendasi audit energi yang telah
diberikan kepada Penerangan Jalan Umum (PJU) milik Kabupaten
Lamongan.

Adapun Tujuan Kegiatan Audit energy Penerangan Jalan Umum (PJU) milik
Kabupaten Lamongan adalah :
1. Mengetahui profil beban, Intensitas Konsumsi Energi (IKE), peluang-
peluang dalam penghematan Penerangan Jalan Umum serta
mendapatkan rekomendasi langkah-langkah penghematan energi.
2. Meningkatnya kesadaran pada Instansi Pemerintah pelaksanaan
konservasi energi.
3. Mengetahui efektifitas kegiatan audit energi Penerangan Jalan Umum
(PJU) milik Kabupaten Lamongan dan mendapatkan rekomendasi
perbaikan-perbaikan dan pengelolaan yang akan datang.

B. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan Penerangan Jalan Umum (PJU) milik Kabupaten
Lamongan meliputi :
1. Audit Energi pada Penerangan Jalan Umum (PJU) milik Kabupaten
Lamongan.
2. Melakukan pemantauan/evaluasi pelaksanaan hasil audit Penerangan
Jalan Umum (PJU) Kabupaten Lamongan dan Memberikan rekomendasi
perbaikan yang diperlukan untuk pekerjaan konsultansi audet energi di
masa-masa yang akan datang.
C. METODE KERJA
1. Tahap Pengukuran
Sesuai dengan maksud dan tujuan serta lingkup kegiatan pada KAK
Kegiatan Audit Energi Penerangan Jalan Umum Kabupaten Lamongan,
Metode kerja yang digunakan ialah dengan pengkuran elektris pada tiap
lampu PJU, box panel dan juga kWh meter pada tiap Line. Oleh karena itu,
alat ukur yang digunakan berupa :

a. Tang ampere

b. AVO Meter

2. Analisis Hasil Pengukuran


Setelah pengukuran selesai, maka di dapat hasil pengukuran Elektris pada
PJU. Hasil pengukuran merujuk pada spesifikasi teknis tiap komponen yang
digunakan seperti Lampu PJU, Kontaktor Timer, MCB, KWH Meter dll. Pada
hasil pengukuran tersebut, apakah sesuai dengan spesifikasi tiap komponen.
Dari data hasil pengukuran tersebut, dapat dihitung daya yang digunakan tiap
lampu PJU. Adapun perhitungan daya sebagai berikut :
a. Menghitung daya yang digunakan :

Daya = Tegangan x Arus

Watt = Volt x Ampere

b. Menghitung Selisih daya yang digunakan dengan daya yang terpasang :

Selisih Daya = Daya yang terpasang – Beban

c. Menghitung penghematan daya


Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 27 tahun 2018
tentang Alat Penerangan Jalan Pasal 19, penghematan daya mengacu
pada intensitas pencahayaan yaitu :
- Ayat 1 b : periode waktu penyalaan yang terus berjalan mulai pukul
18.00 sampai dengan pukul 05.30 dimana aktifitas dan kegiatan di
ruang lalu lintas mulai turun.
- Ayat 3 : Pengaturan kuat pencahayaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b sebesar 100% (seratus) per seratus mulai
pukul 18.00 sampai dengan 24.00 serta paling tinggi sebesar 50%
(lima puluh) per seratus mulai pukul 24.00 sampai dengan 05.30 dari
nilai luminansi rata – rata.

D. PEMBUATAN LAPORAN
Keluaran Kegiatan Audit Energi Penerangan Jalan Umum Kabupaten
Lamongan adalah :
1. Laporan Audit Energi
Laporan Audit Energi hasil dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan
memuat :
a. Potret penggunaan energi
b. Kinerja operasi aktual pengguna energi untuk berbagai kondisi dan
beban
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja operasi
d. Potensi penghematan energi dan biaya pada obyek yang diteliti
e. Kajian teknis dan finansial penghematan energi
f. Rekomendasi spesifik dan saran tindaklanjut
2. Rekomendasi
Rekomendasi yang dibuat mencakup masalah :
a. Pengelolaan energi termasuk program manajemen yang perlu
diperbaiki, implementasi audit energi yang lebih baik, dan cara
meningkatkan kesadaran penghematan energi
b. Penghematan energi termasuk langkah-langkah :
Peningkatan efisiensi penggunaan energi tanpa biaya, misalnya
mengubah prosedur; Perbaikan dengan investasi kecil dan
Perbaikan dengan investasi besar

Anda mungkin juga menyukai