Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Timah merupakan salah satu bahan galian yang dimiliki tanah air Indonesia
yang tidak dapat diperbaharui keberadaannya. Pertambangan timah Indonesia
hingga saat ini merupakan produsen timah nomor dua di dunia setelah Cina dan
menghasilkan salah satu produk komoditi ekspor terbesar di dunia. Menurut PT
Tambang Timah (2012), Bijih timah yang diperoleh dari penambangan pada
umumnya berupa pasir dengan mineral-mineral ikutan seperti ilmenite, monazite,
zircon, xenotime, kuarsa, dan lain-lain. Jenis endapan timah yang ditambang
umumnya merupakan jenis endapan sekunder dengan mineral utama bijih timah
berupa Mineral Kasiterit dengan warna hitam kecoklatan.
Kasiterit yang diperoleh dari hasil penambangan kemudian dilanjutkan
dengan proses pencucian. Proses pencucian merupakan tahapan kedua yang
sangat menentukan dari rangkaian kegiatan pertambangan timah yang dilakukan
untuk memaksimalkan recovery dari mineral kasiterit. Proses pencucian dilakukan
dengan menggunakan bantuan alat mekanis dengan memanfaatkan sifat fisik
mineral kasiterit seperti Sluice Box, Humphrey Spiral dan Jig untuk mengambil
dan memisahkan mineral berharga (kasiterit) dari mineral pengotornya dengan
recovery pencucian dan kadar Sn yang tinggi dengan memanfaatkan perbedaan
berat jenis mineral.
Humphrey Spiral merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan
mineral ringan yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan air
sebagai media konsentrasi. Metode pemisahan ini termasuk kedalam “gravity
consenteration”. Proses pemisahan yang dilakukan alat humprey spiral akan
memisahkan mineral kasiterit dengan mineral pengotornya, sehingga akan
diperoleh kadar kasiterit tinggi (konsentrat) dan kadar mineral pengotor (tailing).
Dikarenakan tingginya resiko kehilangan mineral kasiterit selama proses
pencucian berlangsung maka diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai alat
humphrey spiral yang membuat timbulnya penelitian mengenai pengaruh salah

1
2

satu parameter pencucian menggunakan alat humphrey spiral seperti pengaruh


ukuran bukaan splitter untuk memperoleh kinerja humphrey spiral yang optimal.
Penelitian mengenai pengaruh splitter pada humphrey spiral ini dilakukan
dengan menggunakan humphrey spiral skala laboratorium, agar dapat
meningkatkan kinerja alat sehingga proses pencucian berjalan optimal, dimana
resiko kehilangan mineral kasiterit yang ikut menjadi tailing cukup besar selama
proses pencucian dengan menggunakan humphrey spiral. Oleh karena itu, perlu
dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai kajian teknis pengaruh ukuran
bukaan splitter terhadap recovery pencucian bijih timah pada alat humphrey spiral
melalui percobaan variasi ukuran bukaan splitter dan menggunakan sample umpan
(feed) dengan variasi ukuran butir yang berbeda-beda, sehingga didapatlah suatu
perbandingan hasil recovery pencucian bijih timah yang dihasilkan pada setiap
percobaan. Peningkatan performa proses humphrey spiral dilakukan dengan cara
mengkombinasikan salah satu parameter humphrey spiral sehingga diperoleh
kinerja humprey spiral yang optimal untuk proses pencucian bijih timah.
Parameter ukuran bukaan splitter pada proses humphrey spiral divariasikan untuk
mengetahui kinerja alat terhadap peningkatan recovery pencucian bijih timah.
Hasil analisa ini akan digunakan untuk mendapatkan kinerja humphrey spiral
yang optimal sehingga memperoleh recovery pencucian bijih timah yang tinggi
melalui pengaturan parameter ukuran bukaan splitter.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diperoleh rumusan masalah
mengenai bagaimana pengaruh ukuran bukaan splitter terhadap recovery
pencucian bijih timah. Berikut rumusan masalah yang akan dibahas pada
penelitian ini, antara lain:
1. Bagaimana concentration criterion dari mineral kasiterit terhadap mineral-
mineral ikutan lainnya dalam proses pencucian dengan Metode Gravity
Concentration?
2. Bagaimana pengaruh ukuran bukaan splitter terhadap kinerja humprey spiral
yang optimal untuk memperoleh recovery pencucian bijih timah yang
tinggi?
3

1.3 Batasan Masalah


Penelitian ini difokuskan pada pengaruh parameter pada humphrey spiral
yaitu pengaruh dari ukuran bukaan splitter terhadap recovery pencucian.
parameter alat yang lain seperti tipe spiral, jumlah spiral dan ketinggian spiral
tidak dilakukan perubahan (tetap).

1.4 Tujuan Penelitian


Beberapa tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Memahami concentration criterion dari mineral kasiterit terhadap mineral-
mineral ikutan lainnya dalam proses pencucian dengan Metode Gravity
Concentration.
2. Mendapatkan pengaruh ukuran bukaan splitter terhadap kinerja humprey
spiral yang optimal untuk memperoleh nilai recovery pencucian bijih timah
yang tinggi.

1.5 Manfaat Penelitian


Ada beberapa manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini,
diantaranya:
1. Bagi mahasiswa
3.1 Mengetahui dan memahami tentang proses pengolahan mineral kasiterit
dengan menggunakan Alat Humphrey spiral.
3.2 Mengetahui parameter-parameter apa saja yang berpengaruh pada proses
pencucian bijih timah menggunakan Alat Humphrey spiral.
3.3 Mengetahui dan memahami tentang karakteristik pemisahan mineral
kasiterit pada pencucian bijih timah menggunakan Alat Humphrey spiral.
3.4 Mengetahui dan memahami tentang pengaruh parameter ukuran bukaan
splitter pada humphrey spiral terhadap nilai recovery pencucian.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil desain pembuatan alat dapat digunakan oleh mahasiswa Jurusan
Teknik Pertambangan sebagai pembelajaran dan pengenalan alat
pemisahan bijih timah, agar diharapkan mampu dijadikan alat praktikum
dalam mata kuliah pengolahan bahan galian.
4

1.6 Keaslian Penelitian


Keaslian dari penelitian ini belum pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, sehingga penelitian ini bersifat asli dan original dari penulis serta
tidak mencotek atau plagiat dari penelitian terdahulu.

1.7 Sistematika Penulisan


Penulisan penelitian ini dibuat menjadi 5 bab yang saling berkaitan. Kelima
bab tersebut adalah:

1. BAB 1 PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang, tujuan dan manfaat


penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI, bab ini
dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengolah data yang diperlukan.
3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN, bab ini berisikan metode yang
digunakan dalam penelitian, alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
menunjang penelitian.
4. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN, bab ini membahas semua tujuan
penelitian ini secara sistematis sesuai dengan tinjauan pustaka dan landasan
teori.
5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN, bab ini memberikan kesimpulan dan
saran dari pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai