0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tugas diskusi kelompok antara dua puskesmas mengenai penatalaksanaan dan pemantauan pasien demam berdarah dengue, termasuk isolasi di rumah atau fasilitas, penatalaksanaan kontak erat, dan sistem rujukan ke rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas diskusi kelompok antara dua puskesmas mengenai penatalaksanaan dan pemantauan pasien demam berdarah dengue, termasuk isolasi di rumah atau fasilitas, penatalaksanaan kontak erat, dan sistem rujukan ke rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas diskusi kelompok antara dua puskesmas mengenai penatalaksanaan dan pemantauan pasien demam berdarah dengue, termasuk isolasi di rumah atau fasilitas, penatalaksanaan kontak erat, dan sistem rujukan ke rumah sakit.
UPTD PUSKESMAS SIKUMANA & UPTD PUSKESMAS PASIR PANJANG
TOPIK : DEMAM BERDARAH DENGUE
N UPTD PUSKESMAS SIKUMANA O 1 Dr. Caecilia Yunita Putri Pawe (Dokter) 2 Helen S. Lape S.KM (Promkes) 3 Vivi Y. Adang A.Md Kep (Perawat, surveilans) 4 Epifania Ndoi A.Md KL (Sanitarian) 5 Kondradus Joko S.Tr.A.K (Analis) N UPTD PUSKESMAS PASIR PANJANG O 1 Dr. Troice Portiani Rissi 2 Rahmawati Madjid,SKM 3 Endang Boimau,A,Md.Kep. 4 Aprida Bintang Purba,A.Md.Ak 5 Dian Hamdiani Yahya,A.MKL
1. TATALAKSANA DAN PEMANTAUAN HARIAN KASUS YANG SEDANG DI
ISOLASI DI RUMAH DAN FASILITAS KHUSUS a. Tatalaksana dan Pemantauan Harian Kasus yang di Isolasi di Fasilitas Khusus Tatalaksana di Fasilitas Khusus (Puskesmas, RS) bergantung dari grade DBD Grade I dan Grade II (perawatan di puskesmas yang memiliki fasilitas perawatan) : pemberian cairan RL atau Nacl dosis rumatan, dan analgetik antipiretik (paracetamol), monitoring ketat TTV dan kemungkinan terjadinya hemokonsentrasi
Grade III dan Grade IV (perawatan di Rumah Sakit)
Pemberian loading cairan RL atau Nacl, perawatan ruangan intensive care unit, monitoring ketat TTV, pemeriksaan laboratorium serial
b. Tatalaksana dan Pemantauan Harian Kasus yang di Isolasi di Rumah
Memberikan minum sebanyak pasien mampu, memberi obat penurun panas golongan paracetamol, dan kompres air hangat. Bila penderita tidak bisa minum atau muntah- muntah segera bawa ke Puskesmas atau RS. 2. TATALAKSANA KONTAK ERAT KASUS YANG DILAKUKAN KARANTINA RUMAH DAN FASILITAS KHUSUS a. Kunjungan rumah untuk penyelidikan epidemiologi b. Penegakan diagnosa untuk kontak erat yang mengalami gejala DBD c. Pemberantasan sarang nyamuk (koordinasi dengan lintas sector untuk memutuskan mata rantai : mengidentifikasi nyamuk penyebab DBD, tempat perindukan dan tempat penyebaran nya)
3. TAHAPAN SISTEM RUJUKAN (KOORDINASI DENGAN RS RUJUKAN,
EVAKUASI, DAN TRANSPORTASI KASUS) a. Koordinasi RS Rujukan - Lengkapi data pasien, medical record / perjalanan penyakit pasien - Pastikan informed consent terisi - Lengkapi surat rujukan - Melakukan konsultasi untuk koordinasi RS Rujukan tentang kondisi, kelayakan kirim, dan kondisi alat yang di gunakan - Data penunjang pasien / data medik pasien (data laboratorium) b. Evakuasi - Petugas medis menggunakan APD sesuai jenis penyakit (untuk DBD level I) c. Transportasi Kasus Menggunakan ambulans gawat darurat (mobil puskesmas keliling) - Alat-alat vital medis : tabung O2, pulse oxymetri, emerging kit, radio/telepon, tiang infus, alat resusitasi) - Selama proses merujuk harus di damping dokter / perawat terlatih - Perhatikan proses desinfeksi kendaraan ambulans sesuai PPI - Jalur mobilisasi penderita – untuk kasus DBD tidak memiliki jalur khusus