Anda di halaman 1dari 2

Sindrom geriatri

Sindrom geriatri adalah sekumpulan masalah kesehatan yang sering ditemukan pada seseorang
dengan usia lanjut, yakni mereka yang berusia di atas 60 tahun. Biasanya disingkat dengan 13 I,
antara lain:

 Instabilitas: gangguan kestabilan sehingga mudah jatuh


 Imobilitas: tidak mampu berpindah tempat
 Intelectual impairment: gangguan memori atau gangguan fungsi otak/kognitif
 Inkontinensia urin atau alvi: tidak dapat menahan BAK atau BAB
 Isolasi: depresi atau kesedihan yang mendalam
 Impotensi: gangguan seksual pada pria ataupun wanita
 Imunodefisiensi: penurunan kekebalan tubuh sehingga mudah terkena infeksi
 Impairment of vision or hearing: gangguan melihat atau mendengar
 Inanisi: gangguan nafsu makan hingga menyebabkan malnutrisi
 Impecunity: kemiskinan

Keluhan sindrom geriatri memiliki beberapa derajat, mulai dari yang ringan sampai sangat berat.
Hal ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup. Kabar baiknya, keluhan-
keluhan ini bukan merupakan bagian dari proses menua yang normal. Sebagian besar keluhan
dapat diupayakan untuk diketahui penyebabnya agar dapat ditangani ataupun diperbaiki.

Dua gangguan utama sindrom geriatri


Semua jenis sindrom geriatri dapat memberat. Namun, ada dua hal yang perlu mendapat
perhatian ekstra, yakni gangguan instabilitas postural dan gangguan kognitif.

Gangguan instabilitas postural adalah gangguan yang menyebabkan ketidakstabilan saat


mempertahankan posisi atau berjalan, sehingga risiko lansia terjatuh menjadi lebih tinggi. Hal ini
bisa disebabkan oleh faktor yang dimiliki lansia itu sendiri, misalnya gangguan penglihatan,
gangguan sensitivitas saraf karena diabetes, atau osteoarthritis/pengapuran lutut. Selain itu, bisa
pula disebabkan oleh faktor eksternal seperti pencahayaan yang redup, lantai basah, dan lainnya.

Di samping itu, gangguan kognitif pada lansia dapat berupa proses menua yang normal pada otak
(normal aging forgetfulness), gangguan kognitif ringan, hingga  gangguan kognitif berat yang
dikenal dengan demensia. Gangguan memori ringan, sulit berkonsentrasi, dan kesulitan
mengingat memori jangka panjang seringkali ditemui pada proses menua yang normal. Namun,
biasanya memori tersebut akan kembali lagi di saat lain.

Lain halnya dengan gangguan memori jangka pendek, misalnya lupa dengan hal apa yang baru
saja dilakukan atau dikatakan, sehingga bertanya/melakukan sesuatu berulang-ulang. Hal ini
merupakan gangguan kognitif yang harus diwaspadai. Biasanya, lansia yang mengalami hal ini
juga akan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya mudah dilakukan, kesulitan
menemukan kata-kata untuk menyampaikan maksudnya/kesulitan berbahasa, hingga kesulitan
membuat keputusan yang biasanya mudah dilakukan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai